Anda di halaman 1dari 11

PERSIAPAN PERENCANAAN KURIKULUM

A. Pendahuluan
Pendidikan bertujuan memberikan kecakapan hidup bagi anak sebagai jembatan
penghubung/ penyiapan anak dapat berpartisipasi dalam masyarakat dan dunia kerja
(education for life dan education for earning living). Secara umum, pendidikan dibedakan
menjadi pendidikan formal (diselenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan atau
pelatihan dengan perencanaan dan struktur tertentu) dan pendidikan informal/ nonformal
(yang dilaksanakan tanpa melalui proses perencanaan edukatif secara khusus dan
berlangsung diluar lembaga atau lingkungan sekolah).
Sekolah sebagai lembaga pendidikan, tentu berupaya mempersiapkan anak didik
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi atau bekerja menggunakan panduan
yang direncanakan sebelumnya, yaitu kurikulum. Kurikulum merupakan sejumlah
kegiatan dan pengalaman belajar yang dialami peserta didik dibawah pengarahan dan
tanggung jawab sekolah (inch ! "runkilton). #enurut pengertian tersebut, kurikulum
dibuat sekolah (lembaga pendidikan) yang didalamnya memuat keseluruhan perencanaan
pengalaman pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa agar mereka memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang akan mereka gunakan untuk hidup bermasyarakat.
Pendidikan kejuruan lebih menekankan pada pendidikan yang menyesuaikan dengan
permintaan pasar (demand driven). Kebersambungan (link) diantara pengguna lulusan
pendidikan dengan penyelenggara pendidikan dan kecocokan (match) diantara employee
dengan employer menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan $okasi. Keberhasilan
penyelenggaraannya dilihat dari tingkat mutu dan rele$ansinya, jumlah penyerapan
lulusan dan kesesuaian bidang pekerjaan dengan bidang keahlian pendidikannya.
%eberapa karakteristik kurikulum pendidikan kejuruan menurut inch ! "runkilton
adalah sebagai berikut.
& 'rientasinya menyiapkan peserta didik memasuki dunia kerja,
& (ustifikasi berdasarkan kebutuhan pekerjaan nyata dimasyarakat,
& okus kurikulum tidak hanya terbatas pada pengembangan pengetahuan semata,
tetapi secara langsung membantu siswa mengembangkan secara luas pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai&nilai secara terintegrasi melalui simulasi dan seting
sesuai kondisi riil di dunia kerja
& Standar sukses) standar disekolah* siswa mencapai kompetensi yang diajarkan,
standar diluar sekolah* lulusan mampu bekerja sesuai harapan dunia kerja dan
memiliki keterampilan kerja/ teknis, bersaing didunia kerja, bahkan mampu
mandiri menjadi wirausahawan yang sejalan dengan bidang saat sekolah.
& +ubungan erat antara sekolah,dunia kerja,masyarakat dalam meningkatkan
kualitas dan kesuksesan program pendidikan
& Keterlibatan pemerintah alam regulasi untuk mendukung pendidikan kejuruan dan
memfasilitasi keperluan pengembangan pendidikan kejuruan.
& -ingkat responsif kurikulum dalam mengantisipasi berbagai perkembangan dan
perubahan teknologi dan fenomena dunia kerja agar lulusan dapat bersaing dan
penerimaan potensial yang cukup besar di dunia kerja.
& Perlengkapan, fasilitas dan berbagai kebutuhan sumber daya pembelajaran dapat
menunjang implementasi kurikulum pendidikan kejuruan
& %iaya pendidikan kejuruan cenderung lebih besar dari pendidikan umum (liberal)
karena penekanan pembelajaran praktek sesuai dengan kondisi dunia kerja.
B. Tahapan dalam Perencanaan Kurikulum
Kurikulum pendidikan teknologi dan kejuruan harus selalu dikembangkan
menyesuaikan dengan perubahan teknologi maupun situasi dunia kerja. .dapun beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum tersebut berdasarkan pada*
& /ata dasar, keputusan muatan kurikulum dibuat setelah mengkaji berbagai data,
seperti karakteristik siswa dan pekerjaan yang akan dipersiapkan.
& /inamika kurikulum) pengelola, pengembang kurikulum dan pembimbing/ guru
harus selalu menguji seberapa baik pelaksanaan kurikulum dalam memenuhi
kebutuhan siswa dan memodifikasi sesuai keperluan.
& #enunjukkan hasil secara eksplisit, meskipun diakui bahwa kita tidak dapat
menyatakan semua hasil kurikulum, dalam hal ukuran tertentu, banyak dari hasil
yang dapat ditulis sedemikian rupa sehingga tujuan kurikulum yang luas dibuat
lebih terukur, sehingga kita akan dapat mengatakan apakah siswa mencapai hasil
dan bagaimana mencapai hasil yang berhubungan dengan hal diatas.
& .rtikulasi penuh, meliputi resolusi dari muatan konflik antara bidang yang
berbeda atau pengembangan alur pembelajaran logis dari tahun ke tahun
berikutnya. .rtikulasi kurikulum juga terjadi di seluruh jenjang sekolah yang
memungkinkan lembaga pendidikan kejuruan mengajarkan apa yang terbaik,
sehingga siswa dapat melakukan hal yang lebih efesien.
& 0ealistis, muatan kurikulum kejuruan biasanya didasarkan pada peran pekerja
yang sebenarnya/ riil dengan tugas&tugas yang rele$an, pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai&nilai yang bermanfaat sebagai dasar untuk apa yang diajarkan.
& Student-oriented, kurikulum tidak hanya menemukan kebutuhan kelompok siswa,
tetapi juga jaminan untuk menemukan kebutuhan indi$idual siswa yang berbeda.
/engan mengetahui hal ini, perlu pemilihan pendekatan pembelajaran terbaik
dalam membimbing siswa, terutama mengenai sejauh mana pendekatan akan
benar&benar membantu siswa dalam mempersiapkan lapangan kerja.
& 1$aluasi kurikulum harus menjadi akti$itas berkelanjutan yang direncanakan dan
dilakukan secara sistematis. Siapapun yang terlibat dengan kurikulum kejuruan
harus menyadari bahwa e$aluasi merupakan upaya terus&menerus. Kurikulum
yang sedang dirancang harus dibuat untuk menilai dampaknya pada siswa.
& %erorientasi masa depan, pendidik khususnya kejuruan dan teknik, sangat
menaruh perhatian terhadap masa depan. .pa perubahan teknologi dapat
mempengaruhi kebutuhan akan lulusan2 .pa jenis laboratorium sekolah akan
dibutuhkan dua puluh tahun mendatang2 Pendidikan apa yang akan dibutuhkan
oleh siswa di sekolah sekarang2 Pertanyaan ini yang sering diangkat oleh pendidik
kejuruan yang berpikir ke masa depan. Penanggung jawab untuk kurikulum
kejuruan dan teknik kontemporer perlu memastikan bahwa muatan dan struktur
kurikulum yang sedang berlangsung dianggap ada kaitannya dengan apa yang
akan atau mungkin terjadi di masa depan/ menurut perspektif orientasi ke depan.
& okus pada kelas dunia, mengingat saat ini telah memasuki era pasar bebas,
sehingga persaingan tenaga kerja antar 3egara pasti terjadi, maka kurikulum
kejuruan harus diupayakan sedemikian sehingga nantinya dapat menghasilkan
lulusan yang mampu bersaing pada dunia kerja dikancah internasional.
Perencanaan program kejuruan yang berhasil sangat diharapkan dimana membutuhkan
keterlibatan beragam golongan manusia yang terlibat secara luas dalam pengetahuan dan
keterampilan profesional. Selain itu, mereka harus berkolaborasi secara kooperatif sebagai
sebuah tim, bukan sebagai indi$idu yang berdiri sendiri. -erdapat empat tahapan dalam
perencanaan kurikulum, yaitu*
4. Perencanaan (planning)
-ahap ini tim perencana, yang berada dibawah arahan pimpinan program, supaya
proyek dapat dikelola dengan hati&hati, serta dilakukan rencana aksi, jadwal kerja agar
semua terpantau dan dapat menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu.
5. Pengembangan program
Pada tahap ini, tim perencana kurikulum akan terlibat dalam pembuatan naskah
detail kurikulum. %eberapa aspek penting yang perlu dimasukkan dalam
pengembangan kurikulum antara lain*
a. #uatan/ isi kurikulum*
4) 6nformasi faktual
& (udul program/ latihan dan jenjangnya
& #odel pertemuan
& Pengalaman awal yang berhubungan dengan pelatihan
& Struktur, termasuk indikasi urutan modul dan penilaiannya
5) Kebutuhan program
& %ukti penelitian pasar
& Konsultasi dengan pengusaha/ lembaga profesional dan bukti dukungannya
& Peluang karir dan pengembangan* permintaan pekerjaan bagi siswa yang
memenuhi kriteria dan perkembangan untuk kedepan atau pendidikan tinggi
7) -ujuan dan rasional
& Pernyataan yang jelas mengenai ringkasan tujuan program/ latihan
8) Pembelajaran dan penilaian
& Proses pengakuan dan kriteria seleksi termasuk aturan .P19 (assessment of
prior experiential learning)
& 6nduksi dan panduan siswa
& Pengalaman kerja dan hubungannya dengan tujuan program dan penilaian
& Pengalaman belajar siswa dan strategi pengajaran
& Keterlibatan pengusaha dalam merancang dan melaksanakan program
& "ontoh penugasan
& #etode untuk memonitor kemajuan siswa mengikuti program
& Pencatatan pencapaian siswa (0'./ record of students achievement)
& Strategi penilaian, metode dan prosedur perbandingan akademik
& 0egulasi penilaian yang lebih spesifik
& .turan mengenai tim $eri$ikasi luar dan komposisi badan penilaian
& Ketentuan mengenai pembelajaran diluar atau jarak jauh
:) Pengelolaan program dan pengendalian mutu
& /efinisi yang jelas tentang peran kunci, seperti pimpinan program, tim
pelaksana, dan panitia
& Komposisi panitia program
& 0encana pertemuan dalam tim secara regular untuk merencakan dan
memonitor program
& #etode identifikasi dan dukungan akan kebutuhan pengembangan staf
& ;raian kegiatan pengembangan staf yang telah berjalan
& /eskripsi sistem pengendalian mutu
& 0encana monitoring dan peninjauan program pembelajaran
& Keterlibatan penasihat luar yang sesuai
& Sistem untuk menyamai tingkat pengelolaan senior
& 9aporan program tahunan yang telah terlaksana
& Komentar pilihan dari peninjau luar atau laporan moderator
<) Sumber daya
& #anusia, personalia, menyoroti pengalaman rele$an, kegiatan ilmiah dan
peran pegawai penuh dan paruh waktu dalam program
& %enda fisik, aspek modal, perpustakaan dan sumber belajar lainnya,
fasilitas komputer, akses siswa terhadap sumber belajar beserta ketentuan
penggantian sumber daya
=) 6si per satuan modul, kerangka judul*
& Pengantar, termasuk rasional
& -ujuan
& 6ndikator tujuan (menyangkut outcome)
& 6si, kompetensi, pengetahuan, keterampilan, pemahaman dan penerapan
& #etode belajar mengajar
& Kriteria penilaian atau kinerja
& Sumber daya pendukung termasuk daftar bacaan
b. %uku panduan siswa harus memuat*
& Kata sambutan
& ;raian struktur dan isi program
& Prosedur permohonan akademik
& Kalender program/ latihan
& -im dan nama kontak untuk pelatihan/ program
& /aftar buku dan perlengkapan
& %eberapa informasi khusus berhubungan dengan pelatihan.
7. >alidasi
-erdapat beragam bentuk $alidasi yang dapat ditempuh yang menyesuaikan dengan
pendekatan yang diambil, baik oleh badan $alidasi eksternal maupun dalam sistem
penjaminan mutu internal lembaga pendidika/ latihan. Pelaksanaan $alidasi sering
dipandang dengan keraguan oleh tim pengembang program/ latihan. +al ini mewakili
puncak energi dan kerja yang dilibatkan tim pengembang kurikulum baru dan
dokumentasi pelatihan. Pemikiran masa kini memandang bahwa $alidasi lebih
merupakan proses penilaian dan pengembangan kurikulum secara berkelanjuta,
dimana tim $alidator dan perencana dapat berinteraksi secara konstruktif. %eberapa
bentukhasil $alidasi adalah*
/iterima* tidak perlu pengembangan lebih lanjut sebelum program/ latihan
dilaksanakan
/iterima dengan rekomendasi, melengkapi rekomendasi yang diberikan $alidator
sebelum program/ latihan diimplementasikan
/iterima dengan pengkondisian, melengkapi kondisi yang dibutuhkan sebelum
program/ latihan dapat dilaksanakan dengan penambahan dokumentasi yang
mengindikasikan bahwa kondisi telah tercapai
-idak diterima, usulan ditolak tetapi tetap diberi kesempatan membuat usulan
baru setelah periode tertentu dari pengembangan utama selanjutnya.
Komposisi tim $alidasi internal akan berbeda&beda, tetapi umumnya melibatkan*
& Ketua, umumnya anggota senior dan berpengalaman dari staf pusat yang tidak
terlibat dalam penyusunan draft.
& .kademisi eksternal, biasanya institusi lain yang menawarkan program sejenis dan
memiliki kepakaran pada bidang tersebut
& Pengusaha eksternal, sering adalah pengusaha yang memerlukan lulusan program
yang akan diusulkan tersebut dan mengetahui prospek kerja dan pasar kerja lokal
& .kademisi internal, umumnya dari jurusan berbeda tapi memiliki beberapa
pengalaman $alidasi dan re$iew.
8. Pasca $alidasi
Periode setelah kesuksesan $alidasi adalah kesibukan tim pengembang program untuk
mengalihkan perhatian dan energi mereka pada detail pelaksanaan untuk persiapan
pengajaran dan penilaian serta menyiapkan kondisi sesuai hasil $alidasi. -im penasehat
eksternal merupakan sumber penting dalam memberikan saran bagi tim setelah periode
$alidasi program.
C. Kompeteni !an" #i$utuhkan untuk Perencanaan Kurikulum
4. #anajemen proyek, kompetensi mengelola proses pengajuan kurikulum mulai dari
perencanaan hingga selesai, pengkoordinasian dan pembuatan keputusan.
5. #embangun tim, semangat bekerjasama dalam tim untuk menggapai hasil terbaik.
7. Keterampilan dalam pertemuan, dapat berupa pertemuan tipe kolegial (persamaan
status untuk memecahkan permasalahan), tipe komando (ada instruksi dari senior/
ketua kepada anggota pertemuan), tipe komite (pertemuan formal dengan agenda
terstruktur dan terjadwal dapat melibatkan beragam kelompok yang sesuai),
maupun jenis re$iew/ progress (laporan kemajuan dibuat masing&masing indi$idu
dalam pencapaian target, yang biasanya terdapat pimpinan tim sebagai ketua).
8. #enulis laporan
Penulisan dokumen pengajuan biasanya meggunakan bentuk laporan formal dan
badan $alidasi melihat kualitas tim dari kualitas dokumen yang dilaporkan.
Penetapan ketentuan penulisan (paragraph, tampilan data, dsb) harus disepakati
oleh seluruh penulis yang berkontribusi dalam pembuatan dokumen.
:. .dministrasi
Kesalahan umum dari perancang kurikulum adalah lupa menghubungkan dengan
staf pendukung yang seharusnya terlibat dalam proses penulisan kata pada
dokumen dan langsung mencetak secara tergesa&gesa. /okumen akhir akan
mencerminkan keseluruhan yang terlibat didalamnya, dalam berbagai peran dan
prosesnya.
#. Tin%auan Penelitian !an" Rele&an
4. Pesan kunci dan rekomendasi yang diberikan (enny 0ice (5??<) bahwa kurikulum
kejuruan dapat dikembangkan dengan melihat kebutuhan para pengusaha, institusi
pendidikan dan siswa itu sendiri. Pengamatan yang dilakukan meliputi* terdapat
persamaan kebutuhan akan hubungan dengan pendekatan tim, kadang&kadang
kelompok terkontrol merupakan mekanisme bermanfaat untuk mengelola
pengembangan yang beragam khususnya dalam pengelolaan kualitas, melibatkan
penasehat profesional untuk memberikan pandangan eksternal (staf yang membuat
kurikulum baru memerlukan waktu dan moti$asi), penyampaian program pada
dunia kerja memberi manfaat bagi kedua pihak (siswa dan instruktor), lingkup
kajian tentang ekplorasi permintaan program baru merupakan latihan berharga
tetapi perlu dilakukan secara hati&hati dan penuh pertimbangan serta kajian awal
dan fokus yang sempit membantu mengikuti alur proses.
5. #enurut (ones and /uckett, 5??<, kurikulum untuk anak usia 48 , 4@ tahun agar
lebih luas dan berhubungan dengan kerja (work-related). %eberapa hal yang harus
dilakukan apabila rancangan kurikulum kejuruan baru akan diberlakukan, yaitu*
perencanaan kurikulum, pembuatan perubahan prioritas kurikulum, rancangan
hasil dan sumber daya pendukung, audit kurikulum, dan mendukung staf mencapai
kesuksesan. Prioritas bagi pengelola untuk merencanakan kurikulum antara lain*
(4) menemukan apa yang pembelajar inginkan, (5) mempertimbangkan apa yang
masyarakat, lingkungan dan bidang ekonomi perlukan, (7) merefleksi isu
demokratisasi dan kebutuhan pasar kerja lokal, (8) identifikasi apa yang orangtua
dan pengusaha nilai, dan (:) komunikasikan isu kunci kepada seluruh stakeholder
menurut fakta dan kepastian.
7. #enurut Pukelis, Sa$ickiene dan okiene, desain dan pengembangan kurikulum
dipertimbangkan sebagai proses dari logika yang sama, yang dianalisa dan
disajikan bersamaan. -erdapat empat hal yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan dan pengembangan kurikulum, yaitu* (4) prinsip/ asumsi dasar
kurikulum kejuruan* (a) kurikulum berdasarkan kajian outcome siswa, (b)
pendekatan modul, (c) pendekatan proses, (d) partisipasi stakeholder, (e) perbaikan
secara periodic, (f) berorientasi praktik) (5) prosedur yang harus dipahami dalam
menyusun desain dan pengembangan kurikulum* (a) deskripsi tugas dan peranan
guru kejuruan, (b) definisi kompetensi dan kajian outcome, (c) identifikasi kriteria
penilaian pencapaian siswa, (d) perencanaan struktur dan isi kajian program) (7)
elemen yang terlibat dalam perencanaan kurikulum* (a) stakeholder internal (guru
dan siswa) dan (b) stakeholder eksternal (lulusan, pengusaha, asosiasi profesional,
serikat dagang, dll)) dan (8) empat tahap siklus penjaminan mutu kurikulum* (a)
perencanaan, (b) implementasi, (c) e$aluasi dan (d) re$iew.
8. #enurut Prof. /r. ;te "lement (5??:), kesuksesan pelatihan kejuruan untuk
menghasilkan tenaga kerja berskill dapat dilihat dari karakteristik berikut*
terselesaikannya kompetensi siswa, transparansi dan penerimaan sertifikat,
reliabilitas le$el kurikulum yang akan datang, fleksibilitas kurikulum le$el rendah,
integrasi yang harmonis antara budaya dan kondisi sosial, keuntungan yang
diperoleh siswa. Konten kurikulum juga memerlukan sejumlah kepastian
fleksibilitas dan adaptibilitas terhadap perubahan kondisi dinamika pasar kerja.
-erdapat tiga fase prosedur yang ditawarkan, yaitu* fase 6 membuat profil
kompetensi umum (penentuan tugas inti, definisi jenjang hirarkis, pelabelan
pelatihan, keamanan dan networking), fase 66 membuat modul (analisis tugas,
analisis kompetensi, analisis didaktik, pengembangan struktur modul) dan fase 666
implementasi di kelas (konsep kurikulum bisa dikatakan sukses apabila benar&
benar dapat diimplementasikan pada pembelajaran di kelas). /iantara fase satu
dan tiga, merupakan waktu mem$alidasi keputusan, ketika profil kompetensi
sudah $alid untuk jangka yang relatif panjang, modul selanjutnya diadaptasikan
ada teknik baru, organisasi dan kondisi ekonomi yang perlu dibantu.
:. #enurut -ippelt ! .moros, 5?44, seluruh kurikulum pelatihan kejuruan
seharusnya mengarah pada pemagangan yang memungkinkannya untuk* cocok
dengan permintaan posisi kerja yang spesifik, menyesuaikan dengan keperluan
kualifikasi keterampilan mendatang, dan membantu mengembangkan
humanitarian dan efisiensi struktur posisi kerja. Sebelum menentukan desain
kurikulum pelatihan kejuruan, poin berikut perlu dipertimbangkan* prinsip dasar
kebijakan pendidikan, faktor pedagogis (guru/ instruktor), sosial (organisasi bisnis,
dll), normatif/ kebijakan, ekonomi (struktur, ukuran dan type perwakilan
perusahaan), teknologi, lingkungan, organisasional, dan faktor historis.
<. #enurut 0au dkk (5??<), ino$asi pada pengembangan kurikulum dan pedagogic
pada pendidikan kejuruan melalui* 4) sumber daya manusia bidang teknik pada era
ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy), perubahan
masyarakat dan penilaian sosial, perubahan dan di$ersi$ikasi pendekatan
pembelajaran. Perencanaan dan pengembangan kurikulum ino$atif dan pendekatan
pembelajaran harus dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam hal* belajar
bagaimana mereka belajar) menggunakan, menyebarluaskan, mengaplikasikan dan
berino$asi dengan pengetahuan yang diperoleh) beradaptasi dan merespon segala
bentuk perubahan dan mampu mengintegrasikan berbagai macam informasi.
-erdapat lima aspek yang perlu dipertimbangkan selama mendesain kurikulum*
fleksibilitas struktur kurikulum, material pengajaran yang tepat membantu siswa
mengaplikasikan pengetahuan, pendekatan pembelajaran beraneka ragam sesuai
konten pembelajaran, mekanisme penilaian berbasis kompetensi, serta akses yang
mudah untuk program pelatihan guru tingkat lanjut/ mahir. Kurikulum kejuruan
dapat didesain berdasarkan dua jalan, yaitu jalur akademik dan jalur $okasi.
#a'tar Bacaan
"lement, ;te. 5??:. Selecting and Structuring Vocational Training Content. Aermany*
inBent.
inch, "urtis 0. and "runkilton, (ohn 0. 4@@@. Curriculum Development in Vocational
and Technical ducation! "lanning# Content and $mplementation# fifth edition%
;nited States of .merica* . >iacom "ompany.
(ones, "heryl .. and /ucket, 6an. 5??<. "lanning and &anaging Curriculum Change.
9ondon* 9earning and Skills 3etwork.
3asta, -ony. 'ow to Design a Vocational Curriculum. Kogan Page.
Pukelis, KCstutis) 6Dabela Sa$ickienE, dan .uFra okienE. &ethodology for the Curriculum
of Vocational Teacher (ualification $mprovement. 9eonardo da >inci programme
project, /e$elopment of systems for $ocational teacher Gualification impro$ement.
0au, /ar&"hin, Shao&-su "hu, Hi&Ping 9in, and #ing&+ua "hang. 5??<. /e$elopment
and -eaching .pproaches of -echnical and >ocational 1ducation "urricula. @
th
6nternational "enference on 1ngineering 1ducation.
0ice, (enny. 5??<. Skills for Sustainable "ommunities 9ifelong 9earning 3etwork
(SS"993) %est Practice Auides* Auide four, $n "ractice! Developing Vocational
Curriculum%
-ippelt, 0udolf and .moros, .ntonio. 5?44. Curricular Design and Development.
Aermany* A6I.
TU(AS
PEN(EMBAN(AN KURIKULUM PTK
PERSIAPAN PERENCANAAN KURIKULUM
#)SEN* #R. M. BRURI TRI+)N)
)LE,*
I KA#EK BU#I SAN#IKA
NIM* -./0..1-002
3URUSAN PEN#I#IKAN TEKN)L)(I #AN KE3URUAN
PR)(RAM PASCASAR3ANA
UNI4ERSITAS NE(ERI +)(+AKARTA
.0-.

Anda mungkin juga menyukai