Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBANGAN KURIKULUM PTV

Dosen Pengampu
Drs Wardan Suyanto M.A, Ed.D.

Oleh

1. Ahmad Mujaki NIM. 19702251002


2. Khatrin Juliani Taku Neno NIM. 19702251004
3. Muhammad Bachrawi Luthfi NIM. 19702251006
4. Shilmi Arifah NIM. 19702251008
5. Kurniawan Sigit Wahyudi NIM. 19702251010
6. Enik Ernawati NIM. 19702251012
7. Rendra Ananta Prima NIM. 19702251014
8. Rian Dwi Aji Saputro NIM. 19702251016
9. Luthfi Dimas Widayanto NIM. 19702251018
10. Rihab Wit Daryono NIM. 19702251025
11. Nuzulian NIM. 19702259002
12. Derri Trianda NIM. 19702259001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
Dasar dalam Pengembangan Kurikulum dalam Pendidikan Teknologi Vokasional

Kurikulum Pendidikan Teknologi Vokasional adalah salah satu kurikulum yang dipersiapkan
untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam mempersiapkan diri untuk siap bekerja. Di
Indonesia perkembangan kurikulum dimulai dari kurikulum 1974 yang orientasi pendidikan
watak dan kesadaran berbangsa dan bernegara, yang kemudian berkembang mengikuti
perubahan zaman hingga kurikulum 2013 yang telah mengalami revisi berulang kali.
Kurikulum yang dikembangkan seharusnya berorientasi pada menangani masalah yang
sedemikian rupa, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan teknologi kejuruan.
Pengembangan kurikulum harus relevan dengan kebutuhan yang ada, dan tidak boleh
dikembangkan secara statis sehingga tidak relevan dengan kebutuhan dan akan berdampak
buruk pada kualitas dan kebutuhan peserta didik untuk bekerja.
Pengembang kurikulum harus mempertimbangkan karakter dasar dari kurikulum dan mampu
meningkatkan kualitas pendidkan, terutama relevan dengan pendidikan kejuruan dan teknis.
Ketika pengembangan kurikulum, hasil dari proses ini harus dibuat jelas. Kurikulum teknik
kejuruan harusnlah berbasis data, dinamis, eksplisit dalam hasilnya, diartikulasikan
sepenuhnya, realistis, berorientasi pada siswa, berorientasi pada evaluasi, berorientasi pada
masa depan, dan fokus untuk kelas dunia.
Berikut ini adalah dasar dasar dalam mengembangkan kurikulum pendidikan Teknik
vokasional :
1.Berbasis data
Menurut Depdikas dalam Renstra 2010-2014 halaman 83 sampai 85 menjelaskan bahwa
keberhasilan penyelenggaraan Pendidikan vokasi dapat ditinjau dari tingkat kualitas mutu dan
relevansinya yaitu dimana keterserapan jumlah lulusan dan kesesuaian bidang.
Ketersambungan (link) diantara pengguna lulusan pendidikan dan penyelenggara pendidikan
dan kecocokan (match) antara employee dengan employer menjadi dasar penyelenggaraan
pendidikan vokasi. Dari hal tersebut, salah satu dasar pengembangan kurikulum Pendidikan
vokasional dan teknik adalah berbasis data. Berikut beberapa data-based points dalam Finch
1989 :
a. Data-based sebagai langkah untuk mengoptimalkan fungsi kurikulum Pendidikan
Teknik dan vokasi dalam menetapkan proses dalam memutuskan apakah akan
mengembangkan kurikulum yang didasarkan pada hubungan data sekolah dan
masyarakat.
b. Kualitas bahan kurikulum ditentukan setelah data diperoleh dari instruktur dan siswa
yang menggunakannya, dalam memutuskan isi kurikulum perlu mempertimbangan dari
variasi data seperti karakteristik siswa dan pekerjaan yang dipersiapkan, telah
dikumpulkan dan diperiksa.
c. Penekanan hubungan harus memperhatikan antara data dan keputusan kurikulum
2. Dynamic
Pada pengembangan kurikulum terutama kurikulum pendidikan teknologi kejuruan haruslah
dinamis, dinamis yang berarti dapat mengikuti perkembangan zaman dan berorientasi pada
kebutuhan peserta didik untuk bekerja. Sehingga pemegang kebijakan seharusnya lebih
responsive dalam menangkap perubahan zaman dan kebutuhan peserta didik, maka
dilakukannya evaluasi, revisi dan perbaikan kurikulum sehingga dapat meningkatkan kualitas
Pendidikan.
3.Explicit outcomes
Perkembangan kurikulum teknologi dan vokasional tidak hanya mengikuti perkembangan
yang ada di dunia usaha, melihat perkembangan dunia usaha atau dunia kerja memang bagian
penting untuk dijadikan patokan pembuatan kurikulum, karena salah satu hasil kurikulum dari
lembaga teknologi dan vokasional adalah berorientasi pada dunia kerja, namun sisi lain harus
diperhitungkan adalah melihat bagaimana kaitannya dengan tenaga administrasi, pendidik,
peserta didik, orang tua, dan pekerja. Meskipun tidak semua hasilnya dapat ditempatkan pada
kurikulum yang spesifik, yang lebih penting dari itu adalah apakah siswa mampu menerapkan
hal tersebut, dan apakah nanti hasilnya berhubungan dengan dunia kerja atau perusahaan.
Mungkin ini alasan yang kuat mengapa hasil dari penerapan kurikulum harus jelas dan tepat
4. Fully articulated
PTV yang mana dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik pendidikan formal maupun
informal. Namun hal ini tidak dapat lepas dari pembuatan kurikulum yang tidak kaku.
Kurikulum yang dirancang harus berdasarkan pengalaman terbaru yang ada di dunia industri
agar menjadi lebih maju. Pengorgansasian kurikulum yang berartikulasi dengan dunia industri
nyatanya membuat konsep pembelajaran dapat diimplementasikan dengan baik. Salah satunya
dengan merancang materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan akhir lulusan dalam
berbagai level tingkatan
5. Realistic
Pengembangan kurikulum teknik dan kejuruan haruslah realistis, artinya kurikulum yang
dibuat dan dikembangkan haruslah sesuai atau relevan dengan kebutuhan dunia kerja (DU/DI)
:
a. Kurikulum harus menghasilkan lulusan yg siap kerja
b. Kurikulum harus relevan dengan kondisi pekerjaan sekarang sesuai ngan
perkembangan teknologi terkini
c. Kurikulum harus mencakup peran pekerja yang sebenarnya dengan tugas tugas yang
relevan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai nilai yang dasar untuk yang harus
diajarkan
d. Kurikulum harus praktis, banyak memberikan pengalaman kepada siswa yang bersifat
kontekstual seperti pengalaman langsung di laboratorium
e. Kurikulum harus menciptakan lingkungkan pendidikan berbasis kerja, yang artinya
siswa diberikan sarana yang relevan untuk mentransfer pengetahuan, ketrampilan dan
sikap ke dunia kerja
6. Student oriented
Berorientasi pada peserta didik sebagai dasar pengembagnan kurikulum pendidikan vokasi.
Berorientasi pada peserta didik merupakan salah satu dasar dalam pengembangan kurikulum
pendidikan vokasional. Siapapun yang akan melaksanakan pengembangan kurikulum
pendidikan vokasional harus menjawab menjawab pertanyaan berikut.
a. Sejauh mana kurikulum mampu memenuhi kebutuhan peserta didik?
b. Sejauh mana kurikulum mampu menyiapkan peserta didik memasuki dunia kerja?
c. Sejauh mana kurikulum mampu memenuhi kebutuhan kelompok maupun kebutuhan
individu?
d. Sejauh mana kurikulum mampu mengakomodir berbagai karakteristik dan gaya belajar
peserta didik untuk memasuki dunia kerja?
7. Evaluation
Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dari sebuah aktivitas pendidikan, evaluasi
merupakan salah satu faktor yang perlu dilakukan untuk dapat menilai dan menciptakan acuan
baru. Artinya melalui evaluasi diharapkan mampu memberikan penilaian secara objektif dan
menimbulkan nilai-nilai yang sifat nya memperbaiki. Evaluasi terhadap kurikulum harus
dilakukan secara sistematis dan berkala. Perlu disadari bahwa kita membutuhkan upaya
berkelanjutan untuk melakukan evaluasi pada kurikulum vokasional dan teknologi.
Ketika kurikulum akan dirancang, sebuah rencana harus dibuat untuk dinilai dampaknya pada
siswa. Kemudian, setelah kurikulum telah diterapkan dan data telah dikumpulkan, pihak
sekolah mungkin dapat menilai kelebihan dan kelemahan apa yang ada pada kurikulum
tersebut. Meskipun sebagian besar pendidik mengakui bahwa evaluasi bukanlah kegiatan
sederhana, namun evaluasi adalah upaya yang harus dilakukan.
8. Future oriented
ada beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh para pendidik khususnya PTK, yakni:
a. Perubahan-perubahan teknologi apa yang mungkin memengaruhi bagi lulusan?
b. Jenis laboratorium apa yang dibutuhkan sekolah setelah 10 tahun dari sekarang?
c. Pendidikan berkelanjutan seperti apa yang dibutuhkan oleh siswa yang ada di sekolah
saat ini?
Pihak-pihak yang bertanggung jawab atas teknis struktur kurikulum kejuruan perlu
memastikan bahwa kurikulum yang sedang berjalan harus dipertimbangkan kaitannya apa yang
akan/mungkin terjadi di masa depan. Setiap kurikulum yang dikembangkan baik sekarang atau
10/20 tahun yang akan datang, berharap relevan terhadap kebutuhan hari ini dan esok serta
harus berorientasi pada masa depan.
9. Worldclass focus
kurikulum yang mempersiapkan siswa untuk bekerja di bisnis dan industri harus yakin dan
sesuai dengan apa yang diajarkan termasuk pengalaman belajar yang berfokus pada tren kelas
dunia. Seperti pada contoh konsep link and match yang menyesuaikan kurikulum dengan tren
industri pada masa sekarang. Sehingga siswa diharapkan menjadi tenaga ahli sesuai dengan
tren kelas dunia pada zaman sekarang, dan apabila siswa mampu beradaptasi dengan zaman
yang semakin maju maka memudahkan siswa memperoleh pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai