Petunjuk:
a. Tulis nama dan NIM pada sudut kanan atas lembar jawaban.
b. Bekerjalah secara mandiri, jawaban yang sama (mencontek) tidak akan dinilai.
SOAL:
1. Bagaimana penjelasan konsep dan prinsip Inovasi dalam melakukan perubahan pada
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical and Vocational Education and Training/TVET).
2. Bagaimana penjelasan inovasi dalam kebijakan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical
and Vocational Education and Training/TVET) yang mempunyai implikasi terhadap
pelaksanaan pendidikan ditingkat persekolahan yang mempersiapkan tenaga kerja siap pakai.
3. Bagaimana penjelasan inovasi yang mempunyai dampak terhadap perubahan peningkatan
mutu Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical and Vocational Education and
Training/TVET).
4. Uraikan konsep inovasi perubahan dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran, seperti
pengembangan model pembelajaran yang berdampak terhadap mutu peningkatan mutu
pembelajaran pendidikan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical and Vocational
Education and Training/TVET). Buatkan sebuah contoh Inovasi Saudara dan buktikan dengan
analisis yang komprehensif.
5. Bagaimana penjelasan inovasi pada Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical and
Vocational Education and Training/TVET) yang mampu menyikapi suasana WABAH COVID-
19, agar mutu pendidikan tetap terkendali dan terjadi peningkatan (pilih salah satu alternatif
inovasi di persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, atau evaluasi pembelajaran).
***Selamat Ujian***
YOLANDA INTAN SARI_19138027
1. Bagaimana penjelasan konsep dan prinsip Inovasi dalam melakukan perubahan pada
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical and Vocational Education and
Training/TVET).
Di era global seperti yang kita rasakan saat ini berbagai persoalan menuntut kita
sebagai Pendidik melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Seperti yang kita
ketahui inovasi itu adalah suatu ide, gagasan, untuk melakukan suatu perubahan baru
menuju kearah lebih baik, yang direncanakan mengharuskan adanya perincian yang
jelas tentang sasaran dan hasil yang ingin dicapai, yang dapat diukur untuk
mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dengan sebelum inovasi.
Inovasi dalam dunia pendidikan dapat berupa apa saja, produk ataupun sistem. Produk
misalnya, seorang guru menciptakan media pembelajaran mock up untuk
pembelajaran. Sistem misalnya, cara penyampaian materi di kelas dengan tanya jawab
ataupun yang lainnya yang bersifat metode. Inovasi dapat dikreasikan sesuai
pemanfaatannya, yang menciptakan hal baru, memudahkan dalam dunia pendidikan,
serta mengarah pada kemajuan. Inovasi di sekolah, terjadi pada sistem sekolah yang
meliputi komponen komponan yang ada. Di antaranya adalah sistem pendidikan
sekolah yang terdiri atas kurikulum, tata tertib, dan manajemen organisasi pusat
sumber belajar. Selain itu, yang lebih penting adalah inovasi dilakukan pada sistem
pembelajaran (yang berperan di dalamnya adalah guru) karena secara langsung yang
melakukan pembelajaran di kelas ialah guru. Keberhasilan pembelajaran sebagian
besar tanggung jawab guru.
Contohnya inovasi dalam proses pembelajaran, sebagai seorang pendidik kita bisa
menginovasikan baik itu metode pembelajaran maupun media pembelajaran yang
digunakan, tujuannya yaitu untuk mencapai Pendidikan yang lebih efektif.
b. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, artinya yang bermula dari keinginan
untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterima masyarakat.
c. Inovasi harus dimulai dengan yang kecil. Tidak semua inovasi dimulai dengan ide -
ide besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. Keinginan yang kecil
untuk memperbaiki suatu kondisi atau kebutuhan hidup ternyata kelak mempunyai
pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan manusia selanjutnya.
Inovasi pendidikan sebagai usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri,
tetapi harus melibatkan semua unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator,
penyelenggara inovasi seperti guru dan siswa. Di samping itu, keberhasilan inovasi
pendidikan tidak hanya ditentukan oleh satu atau dua faktor, tetapi juga oleh
masyarakat serta kelengkapan fasilitas. Faktor utama yang perlu diperhatikan dalam
inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan fasilitas, dan program/tujuan.
Referensi
Hasil survei atau
rujukan ilmiah (hasil
Inovasi penelitian yang
No Bahasan Kondisi Saat ini dimuat di
(Pengembangannya)
artikel/Jurnal,
Prosiding Seminar,
buku, atau sumber
ilmiah lainnya).
1. Analisis Kurikulum Jurusan Kurikulum Machali, I. (2014).
Pendidikan merupakan perangkat Kebijakan perubahan
Kesejahteraan yang sangat penting kurikulum 2013 dalam
keluarga (IKK) karena menjadi dasar menyongsong
saat ini sudah dari proses Indonesia emas tahun
menggunakan pendidikan. 2045. Jurnal
Kurikulum 2013 Kurikulum harus Pendidikan
dan sudah selalu diubah secara Islam, 3(1), 71-94.
mengarah pada periodik untuk
student centered disesuaikan dengan
yang mana kebutuhan pengguna.
menjadikan Pemerintah Indonesia
mhasiswa sebagai melalui Departemen
pusat dari proses Pendidikan dan
belajar. Kebudayaan
menerapkan kebijakan
pendidikan dari
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP) menjadi
Kurikulum 2013.
Diharapkan
kurikulum 2013 dapat
menghasilkan insan
indonesia yang
produktif, kreatif,
inovatif, afektif
melalui penguatan
sikap, keterampilan,
dan pengetahuan yang
terintegrasi
(Kemdikbud, 2013a,
hal 77). Perubahan
kurikulum 2013
didasarkan pada
tantangan internal dan
eksternal yang
dihadapi
oleh bangsa
Indonesia dalam
rangka menyiapkan
generasi yang
produktif, kreatif,
inovatif dan afektif.
Kebijakan kurikulum
2013 dimaksudkan
untuk
menyempurnakan
berbagai kekurangan
yang ada pada
kurikulum
sebelumnya.
Kurikulum 2013
disusun dengan
mengembangkan dan
memperkuat sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan secara
berimbang.
Perubahan kebijakan
2013
menyangkut empat
elemen perubahan
kurikulum yaitu pada
Standar Kompetensi
Lulusan (SKL),
Standar Isi (SI),
Standar Proses, dan
Standar Penilaian.
Sistem
pembelajaran
perubahan kebijakan
kurikulum 2013
berdampak pada
empat hal,
yaitu model
pembelajaran berupa
tematik-integratif,
pendekatan saintifik,
strategi
aktif, dan penilaian
autentik (Imam
Machali, 71:2014).
Penelitian terkait Harista, A. Q. Q.,
tentang perubahan Rukun, K., &
analisis kurikulum Giatman, M. (2020).
saat sekarang ini yaitu Efektivitas
perkembangan ilmu Pengembangan Modul
dan teknologi yang Pembelajaran Berbasis
sangat cepat perlu E-Learning Pada Mata
diantisipasi oleh Kuliah Perawatan
dosen dan mahasiswa Kulit Wajah Jurusan
dalam menyiapkan Pendidikan Tata Rias
lulusan yang Dan
kompeten. Salah satu Kecantikan. Jurnal
perkembangan Imiah Pendidikan dan
teknologi dalam Pembelajaran, 4(1),
proses pembelajaran 151-162.
adalah hadirnya
model pembelajaran
berbasis hybrid yaitu
blended learning, Hal
tersebut menyatakan
bahwa blended
learning adalah
campuran dari
berbagai strategi
pembelajaran dan
metode penyampaian
yang akan
mengoptimalkan
pengalaman belajar
bagi penggunanya.
Pelaksanaan strategi
ini memungkinkan
penggunaan sumber
belajar online,
terutama yang
berbasis web/blog,
tanpa meninggalkan
kegiatan tatap muka.
Hal ini menyebabkan
proses pembelajaran
seperti ini harus
menggunakan bahan
ajar yang sesuai yaitu
menggunakan modul
elektronik yang
dikenal dengan nama
e-modul
(Asshara,152:2020).
DAFTAR RUJUKAN
Harista, A. Q. Q., Rukun, K., & Giatman, M. (2020). Efektivitas Pengembangan Modul
Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Mata Kuliah Perawatan Kulit Wajah Jurusan
Pendidikan Tata Rias Dan Kecantikan. Jurnal Imiah Pendidikan dan
Pembelajaran, 4(1), 151-162.
Faridah, A., Pada, K. S., Yulastri, A., & Yusuf, L. (2008). Patiseri Jilid 3. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dirjen Manajemen Dikdasmen, Dep.
Pendidikan Nasional. Jakarta.
Sukiminiandari, Y. P., Budi, A. S., & Supriyati, Y. (2015, October). Pengembangan Modul
Pembelajaran Fisika denganpendekatan Saintifik. In Prosiding Seminar Nasional
Fisika (E-Journal) (Vol. 4, pp. SNF2015-II).