Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK
Alamat: Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131
Telepone: 0751-7055644, 7053584 Fax: 0751-7055644
website: http://www.ft.unp.ac.id/pasca e-mail: pasca@ft.unp.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER JANUARI– JUNI 2020


Mata kuliah/SKS : Inovasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
[PTK1.81.2202]/2 SKS
Hari/Tanggal : Sabtu/16 Mei 2020
Sifat Ujian/Waktu Ujian : Open Book/75 Menit
Seksi : 201921380010
Dosen Pembina : Dr. Ir. H. Sukardi, M.T., IPM

Petunjuk:
a. Tulis nama dan NIM pada sudut kanan atas lembar jawaban.
b. Bekerjalah secara mandiri, jawaban yang sama (mencontek) tidak akan dinilai.

SOAL:

1. Bagaimana penjelasan konsep dan prinsip Inovasi dalam melakukan perubahan pada
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical and Vocational Education and Training/TVET).
2. Bagaimana penjelasan inovasi dalam kebijakan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical
and Vocational Education and Training/TVET) yang mempunyai implikasi terhadap
pelaksanaan pendidikan ditingkat persekolahan yang mempersiapkan tenaga kerja siap pakai.
3. Bagaimana penjelasan inovasi yang mempunyai dampak terhadap perubahan peningkatan
mutu Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical and Vocational Education and
Training/TVET).
4. Uraikan konsep inovasi perubahan dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran, seperti
pengembangan model pembelajaran yang berdampak terhadap mutu peningkatan mutu
pembelajaran pendidikan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical and Vocational
Education and Training/TVET). Buatkan sebuah contoh Inovasi Saudara dan buktikan dengan
analisis yang komprehensif.
5. Bagaimana penjelasan inovasi pada Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical and
Vocational Education and Training/TVET) yang mampu menyikapi suasana WABAH COVID-
19, agar mutu pendidikan tetap terkendali dan terjadi peningkatan (pilih salah satu alternatif
inovasi di persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, atau evaluasi pembelajaran).

***Selamat Ujian***
YOLANDA INTAN SARI_19138027

1. Bagaimana penjelasan konsep dan prinsip Inovasi dalam melakukan perubahan pada
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical and Vocational Education and
Training/TVET).

Di era global seperti yang kita rasakan saat ini berbagai persoalan menuntut kita
sebagai Pendidik melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Seperti yang kita
ketahui inovasi itu adalah suatu ide, gagasan, untuk melakukan suatu perubahan baru
menuju kearah lebih baik, yang direncanakan mengharuskan adanya perincian yang
jelas tentang sasaran dan hasil yang ingin dicapai, yang dapat diukur untuk
mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dengan sebelum inovasi.

Inovasi dalam dunia pendidikan dapat berupa apa saja, produk ataupun sistem. Produk
misalnya, seorang guru menciptakan media pembelajaran mock up untuk
pembelajaran. Sistem misalnya, cara penyampaian materi di kelas dengan tanya jawab
ataupun yang lainnya yang bersifat metode. Inovasi dapat dikreasikan sesuai
pemanfaatannya, yang menciptakan hal baru, memudahkan dalam dunia pendidikan,
serta mengarah pada kemajuan. Inovasi di sekolah, terjadi pada sistem sekolah yang
meliputi komponen komponan yang ada. Di antaranya adalah sistem pendidikan
sekolah yang terdiri atas kurikulum, tata tertib, dan manajemen organisasi pusat
sumber belajar. Selain itu, yang lebih penting adalah inovasi dilakukan pada sistem
pembelajaran (yang berperan di dalamnya adalah guru) karena secara langsung yang
melakukan pembelajaran di kelas ialah guru. Keberhasilan pembelajaran sebagian
besar tanggung jawab guru.

Contohnya inovasi dalam proses pembelajaran, sebagai seorang pendidik kita bisa
menginovasikan baik itu metode pembelajaran maupun media pembelajaran yang
digunakan, tujuannya yaitu untuk mencapai Pendidikan yang lebih efektif.

Peter M. Drucker dalam bukunya Innovation and Enterpreneurship (Tilaar, 1999:


356), mengemukakan beberapa prinsip inovasi, yaitu

a. Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang terbuka.


Artinya, inovasi hanya dapat terjadi apabila mempunyai kemampuan analisis.

b. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, artinya yang bermula dari keinginan
untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterima masyarakat.

c. Inovasi harus dimulai dengan yang kecil. Tidak semua inovasi dimulai dengan ide -
ide besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. Keinginan yang kecil
untuk memperbaiki suatu kondisi atau kebutuhan hidup ternyata kelak mempunyai
pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan manusia selanjutnya.

d. Inovasi diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan. Inovasi selalu diarahkan


bahwa hasilnya akan menjadi pelopor dari suatu perubahan yang diperlukan. Apabila
tidak demikian maka intensi suatu inovasi kurang jelas dan tidak memperoleh
apresiasi dalam masyarakat.

Inovasi pendidikan sebagai usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri,
tetapi harus melibatkan semua unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator,
penyelenggara inovasi seperti guru dan siswa. Di samping itu, keberhasilan inovasi
pendidikan tidak hanya ditentukan oleh satu atau dua faktor, tetapi juga oleh
masyarakat serta kelengkapan fasilitas. Faktor utama yang perlu diperhatikan dalam
inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan fasilitas, dan program/tujuan.

2. Bagaimana penjelasan inovasi dalam kebijakan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan


(Technical and Vocational Education and Training/TVET) yang mempunyai implikasi
terhadap pelaksanaan pendidikan ditingkat persekolahan yang mempersiapkan tenaga
kerja siap pakai.
Perkembangan zaman menuntut pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas.
Daya saing Indonesia dalam menghadapi persaingan antar negara maupun
perdagangan bebas sangat ditentukan oleh outcome dari pembinaan SDM-nya. Salah
satu upaya negara dalam pemenuhan SDM level menengah yang berkualitas adalah
pembinaan pendidikan teknologi kejuruan. Globalisasi sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan modern semakin nyata pengaruhnya dalam mewujudkan
pasar dan persaingan bebas terbuka. Dalam keadaan seperti ini, semua lembaga
kususnya pendidikan dituntut untuk mampu menciptakan efisiensi, mengutamakan
mutu, kepuasan konsumen dan memanfaatkan peluang dengan cepat agar dapat
bersaing dan bertahan.
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sesuai
dengan artinya Pendidikan kejuruan harus bisa terus menginovasikan untuk
melakukan perubahan ke segala aspek yang ada, agar lulusan yang dihasilkan lebih
berkompeten dan terampil dibidangnya. Banyak hal yang perlu diperhatikan baik dari
kompetensi guru, sarana dan prasarana penunjang pembelajaran, dan lingkungan
sekolah yang yang dapat mereplika dunia industry.
Pendidikan kejuruan juga harus meningkatkan mutu tenaga kerja, khusunya yang
berkaitan dengan pembentukan dan pengembangan kepribadian, bakat, sikap mental,
pengetahuan dan kecerdasan termasuk kreatifitas dan daya analisis.
Dimana Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik:
a. Diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja
b. Didasarkan atas kebutuhan tenaga kerja
c. Focus pada penguasaan ketrampilan, pengetahuan sikap, dan nilai-nilai yang
dibutuhkan dalam dunia kerja
d. Penilaian terhadap kesuksesan siswa yaitu pada “hands out” atau peforma dalam
dunia kerja
e. Hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses
f. Pendidikan kejuruan yang baik adalah responsive dan antipasif terhadap kemajuan
teknolog
g. Lebih ditekankan pada learning by doing dan hand on experience
h. Memerlukan fasilitas yang mutkahir untuk kelas praktek
i. Memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar dari pada
Pendidikan umum

3. Bagaimana penjelasan inovasi yang mempunyai dampak terhadap perubahan


peningkatan mutu Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical and Vocational
Education and Training/TVET).
Pendidikan merupakan asset paling penting dimasa depan. Inovasi yang telah dilakukan
oleh lembaga Pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidkan yaitu dengan pemanfaatan
teknologi informasi. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi berjalan sangat pesat.
Pada era teknologi informasi, guru bukanlah satu-satunya sumber informasi dan ilmu
pengetahuan.  Tetapi peran guru telah berubah menjadi fasilitaor,motivator dan dimasitator
bagi peserta didik. Dalam kondisi seperti itu diharapkan guru  dapat memberikan peran
lebih besar.
Pemilihan teknologi dalam pendidikan akan membuka kemungkinan untuk lahirnya
berbagai alternatif bentuk kelembagaan baru yang menyediakan fasilitas belajar,
disamping dapat melayani segala bentuk lembaga pendidikan yang telah ada Misalnya
kemungkinan bagi suatu bentuk sekolah terbuka yang fasilitas dan tata belajarnya berbeda
sekali dengan sekolah konvensional, tetapi dengan hasil (output) yang sama. Serangkaian
kriteria pemanfaatan teknologi dalam pendidikan,antara lain: harus dijaga kesesuaiannya
(kompatibilitas) dengan sarana dan teknologi yang sudah ada, dapat menstimulasikan
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta mampu memacu usaha peningkatan
mutu pendidikan itu sendiri.
Dengan demikian, adanya penerapan suatu teknologi dalam pendidikan akan sangat
mungkin terjadi perubahan besar-besaran dalam interaksi belajar mengajar antara sumber
sumber belajar dengan pelaku belajar. Salah satu kemungkinan perubahan tersebut adalah
penerapan dan perubahan teknologi informasi dalam pendidikan melalui penyelenggaraan
belajar jarak jauh.
Menurut efarasti (2012) inovasi Pendidikan memilki beberapa tahap arah tujuan
inovasi yaitu :
a. Mengejar segala ketertinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi
sehingga mangkin lama Pendidikan diindonesia mangkin berjalan sejajar dengan
kemajuan tersebut.
b. Mengusahakan terselenggaranya Pendidikan sekolah maupun luar sekolah.
peningkatan mutu pendidikan dengan bertumpu pada lembaga pendidikan untuk
secara terus menerus dan berkesinamungan meningkatkan kapasitas dan
kemampuan lembaganya untuk memenuhi tuntuan kebutuhan peserta didik dan
masyarakat dan mampu bersaing ditengah-tengah kemajuan globalisasi serta
mampu bertahan dengan memproduk peserta didik berkualitas dan terpenuhinya
kepuasan user atau stake holder.

4. Uraikan konsep inovasi perubahan dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran,


seperti pengembangan model pembelajaran yang berdampak terhadap mutu
peningkatan mutu pembelajaran pendidikan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
(Technical and Vocational Education and Training/TVET). Buatkan sebuah contoh
Inovasi Saudara dan buktikan dengan analisis yang komprehensif.
Topik: Analisis Penelitian tentang Inovasi Pendidikan Bidang TVET
(Technical and Vocational Education and Training)

“PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS E-LEARNING PADA MATA


KULIAH PASTRY “

Referensi
Hasil survei atau
rujukan ilmiah (hasil
Inovasi penelitian yang
No Bahasan Kondisi Saat ini dimuat di
(Pengembangannya)
artikel/Jurnal,
Prosiding Seminar,
buku, atau sumber
ilmiah lainnya).
1. Analisis Kurikulum Jurusan Kurikulum Machali, I. (2014).
Pendidikan merupakan perangkat Kebijakan perubahan
Kesejahteraan yang sangat penting kurikulum 2013 dalam
keluarga (IKK) karena menjadi dasar menyongsong
saat ini sudah dari proses Indonesia emas tahun
menggunakan pendidikan. 2045. Jurnal
Kurikulum 2013 Kurikulum harus Pendidikan
dan sudah selalu diubah secara Islam, 3(1), 71-94.
mengarah pada periodik untuk
student centered disesuaikan dengan
yang mana kebutuhan pengguna.
menjadikan Pemerintah Indonesia
mhasiswa sebagai melalui Departemen
pusat dari proses Pendidikan dan
belajar. Kebudayaan
menerapkan kebijakan
pendidikan dari
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP) menjadi
Kurikulum 2013.
Diharapkan
kurikulum 2013 dapat
menghasilkan insan
indonesia yang
produktif, kreatif,
inovatif, afektif
melalui penguatan
sikap, keterampilan,
dan pengetahuan yang
terintegrasi
(Kemdikbud, 2013a,
hal 77). Perubahan
kurikulum 2013
didasarkan pada
tantangan internal dan
eksternal yang
dihadapi
oleh bangsa
Indonesia dalam
rangka menyiapkan
generasi yang
produktif, kreatif,
inovatif dan afektif.
Kebijakan kurikulum
2013 dimaksudkan
untuk
menyempurnakan
berbagai kekurangan
yang ada pada
kurikulum
sebelumnya.
Kurikulum 2013
disusun dengan
mengembangkan dan
memperkuat sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan secara
berimbang.
Perubahan kebijakan
2013
menyangkut empat
elemen perubahan
kurikulum yaitu pada
Standar Kompetensi
Lulusan (SKL),
Standar Isi (SI),
Standar Proses, dan
Standar Penilaian.
Sistem
pembelajaran
perubahan kebijakan
kurikulum 2013
berdampak pada
empat hal,
yaitu model
pembelajaran berupa
tematik-integratif,
pendekatan saintifik,
strategi
aktif, dan penilaian
autentik (Imam
Machali, 71:2014).
Penelitian terkait Harista, A. Q. Q.,
tentang perubahan Rukun, K., &
analisis kurikulum Giatman, M. (2020).
saat sekarang ini yaitu Efektivitas
perkembangan ilmu Pengembangan Modul
dan teknologi yang Pembelajaran Berbasis
sangat cepat perlu E-Learning Pada Mata
diantisipasi oleh Kuliah Perawatan
dosen dan mahasiswa Kulit Wajah Jurusan
dalam menyiapkan Pendidikan Tata Rias
lulusan yang Dan
kompeten. Salah satu Kecantikan. Jurnal
perkembangan Imiah Pendidikan dan
teknologi dalam Pembelajaran, 4(1),
proses pembelajaran 151-162.
adalah hadirnya
model pembelajaran
berbasis hybrid yaitu
blended learning, Hal
tersebut menyatakan
bahwa blended
learning adalah
campuran dari
berbagai strategi
pembelajaran dan
metode penyampaian
yang akan
mengoptimalkan
pengalaman belajar
bagi penggunanya.
Pelaksanaan strategi
ini memungkinkan
penggunaan sumber
belajar online,
terutama yang
berbasis web/blog,
tanpa meninggalkan
kegiatan tatap muka.
Hal ini menyebabkan
proses pembelajaran
seperti ini harus
menggunakan bahan
ajar yang sesuai yaitu
menggunakan modul
elektronik yang
dikenal dengan nama
e-modul
(Asshara,152:2020).

Materi yang ada Inovasi pada Faridah, A., Pada, K.


pada Rencana pengembangan materi S., Yulastri, A., &
Perkuliahan yaitu dengan Yusuf, L. (2008).
Semester (RPS)/ penambahan gambar- Patiseri Jilid
Satuan Acara gambar dan video 3. Direktorat
Perkuliahan pengolahan agar Pembinaan Sekolah
(SAP) sudah mahasiswa lebih cepat Menengah Kejuruan,
sesuai dengan memahami sehingga Dirjen Manajemen
Capaian Mata bisa tercapai tujuan Dikdasmen, Dep.
Kuliah (CPMK) dari pembelajaran. Pendidikan Nasional.
2. Analisis Materi yang ada dalam Sesuai dengan buku Jakarta.
kurikulum 2013. yang terkait tentang
semua teori pastry. Winarni, A. (1993).
Patiseri.
Dengan sumber bahan Surabaya. Universitas
ajar berupa e-modul Negeri Surabaya
diharapkan siswa Press IKIP Surabaya.
mampu menguasai
materi yang akan
dipraktekan nantinya.

3. Analisis Persiapan Perangkat yang Pengembangan yang Harista, A. Q. Q.,


Pembelajaran digunakan dalam akan dilakukan adalah Rukun, K., &
proses dengan menciptakan Giatman, M. (2020).
pembelajaran e-modul sebagai Efektivitas
pastry biasanya bahan ajar yang sesuai Pengembangan Modul
hanya berupa dengan tuntutan Pembelajaran Berbasis
modul yang sudah kurikulum, yang E-Learning Pada Mata
terlalu lama, dan mana kurikulum saat Kuliah Perawatan
belum pernah di ini lebih menekankan Kulit Wajah Jurusan
perbaharui. implementasinya pada Pendidikan Tata Rias
Sedangkan student center. Dan
dengan mengacu Merujuk pada Kecantikan. Jurnal
pada kurikulum penelitian sebelumnya Imiah Pendidikan dan
2013 sebaiknya (Asshara, 2020) Pembelajaran, 4(1),
menggunakan terkait tentang 151-162.
beberapa pengembangan modul
sumber/referensi berbasis elearning.
dalam mengajar. Modul Elektronik (E-
modul) merupakan
tampilan informasi
atau naskah dalam
format buku yang
direkam secara
elektronik dan dapat
dibuka dan dibaca
menggunakan
komputer atau alat
pembaca buku
elektronik.
penggunaan e-modul
didalam pembelajaran
sangat strategis dan
mampu mengurangi
kelemahan-kelemahan
yang ada pada buku
cetak. Hal ini sesuai
dengan pendapat
Rusman. (2012)
menyatakan bahwa
kelebihan e-modul
dibandingkan dengan
bahan ajar cetak Rusman, B., &
adalah sifatnya yang berbasis Komputer, P.
interaktif (2013).
memudahkan dalam Mengembangkan
navigasi, Profesionalisme Abad
memungkinkan 21. Bandung:
menampilkan gambar, Alfabeta.
audio, video, dan
animasi serta
dilengkapi tes
formatif yang
memungkinkan
umpan balik otomatis.

4. Analisis Dalam perkembangan Sukiminiandari, Y. P.,


Pelaksanaan Metode proses belajar, Budi, A. S., &
Pembelajaran pembelajaran seorang guru berperan Supriyati, Y. (2015,
yang bersifat sebagai fasilitator. October).
konvensional Peran ini memberi Pengembangan Modul
(ceramah), pada kesempatan bagi guru Pembelajaran Fisika
metode untuk semaksimal denganpendekatan
pembelajaran ini mungkin Saintifik. In Prosiding
mahasiswa hanya memfasilitasi Seminar Nasional
bersifat pasif, kebutuhan para Fisika (E-
yaitu menerima muridnya. Mengiringi Journal) (Vol. 4, pp.
apa saja yanag peran guru sebagai SNF2015-II).
dijelaskan oleh fasilitator berbagai
dosen. Biasanya inovasi media
sumber belajar pembelajaran
berupa informasi dilakukan.
verbal yang Penggunaan media
diperoleh dari sebagai pendamping
buku atau ahli. dalam proses
Pada metode ini pembelajaran semakin
guru berperan dibutuhkan, untuk
sebagai sumber mengatasi
informasi, permasalahan yang
sedangkan yang muncul karena
di harapkan dari keterbatasan waktu,
kurikulum 2013 tempat, dan fasilitas
ini yaitu student lainnya. Media
centered pembelajaran
merupakan suatu
bagian integral dari
proses pembelajaran
di sekolah. Peran
media sangat
dibutuhkan dalam
pembelajaran sebagai
salah satu alat bantu
penyalur pesan (guru)
ke penerima pesan
(perserta didik)
(Yunieka,2015).
Pada tahap ini inovasi
yang akan dilakukan
adalah menciptakan Chandrawati, S. R.
modul berbasis e- (2010). Pemamfaatan
learning. E-learning dalam
Hal ini di perkuat Pembelajaran. Jurnal
dengan pendapat (sri Cakrawala
rahayu Kependidikan, 8(2).
chandrawati:2010) e-
learning sangat
potensial untuk
membuat proses
belajar lebih efektif
sebab peluang siswa
untuk berinteraksi
dengan dosen, guru,
teman maupun bahan
belajarnya terbuka
lebih luas. Melalui e-
learning mahasiswa
dimungkinkan untuk
tetap dapat belajar
sekalipun tidak hadir
secar fisik di dalam
kelas. Kegiatan
belajar menjadi lebih Suarsana, I. M.
fleksibel karena dapat (2013).
disesuiakan dengan Pengembangan e-
ketersedian waktu modul berorientasi
mahasiswa. pemecahan masalah
Serta kelebihannya untuk meningkatkan
dibandingkan dengan keterampilan berpikir
modul cetak adalah kritis mahasiswa. JPI
sifatnya yang (Jurnal Pendidikan
interaktif Indonesia), 2(2).
memudahkan dalam
navigasi,
memungkinkan
menampilkan/memuat
gambar, audio, video
dan animasi serta
dilengkapi tes/kuis
formatif yang
memungkinkan
umpan balik otomatis
dengan segera (M.
Suarsana,2013)
5. Analisis Evaluasi Pada analisis Dengan Harahap, S. H. (2015).
evaluasi mengembangkan Pemanfaatan e-
pembelajaran modul berbasis learning berbasis
penilaian elearning ini Terjadi LCMS Moodle
terhadap interaksi antara dosen sebagai media
mahasiswa dan mahasiswa pembelajaran untuk
dilakukan melalui didalam kelas Online. mata kuliah sistem
laporan serta hasil Materi yang informasi
praktek.. disampaikan di e- akuntansi. JRAB:
learning diakses Jurnal Riset Akuntansi
secara bersama-sama & Bisnis, 15(1).
oleh pengajar dan
mahasiswa tanpa ada
batasan waktu dan
ruang. Pembahasan
Pembelajaran
materi kuliah dapat
dilanjutkan setelah
materi kuliah didalam
ruangan perkuliahan
selesai, hal ini sangat
bermanfaat bagi
mahasiswa dimana
jika ada beberapa
mahasiswa yang
tertinggal pembahasan
pada saat di ruang
perkuliahan
(Seprida,2015)

6. Analisis Dampak Keterbatasan Inovasi yang Novelisia, R., &


Pembelajaran waktu yang dikembangkan berupa Prajarto, N.
dimiliki oleh modul berbasis e- (2013). Pengaruh
seorang dosen learning sangat Penggunaan Media
membuat dosen berguna bagi semua Pembelajaran Secara
belum melakukan kalangan. Dampak Online (E-Learning)
pembaharuan yang diharapkan tentu Terhadap Sikap Atas
terhadap bahan pada meningkatnya Prestasi Belajar
ajar yang di hasil belajar Mahasiswa Fakultas
gunakan sesuai mahasiswa. Ilmu Sosial Dan Ilmu
dengan kurikulum Manfaat e-learning Politik Universitas
2013 yang dalam pembelajaran Gadjah
menuntut dosen yaitu: Mada (Doctoral
untuk menjawab 1. Meningkatkan Dissertation,
tantangan kadar interaksi [Yogyakarta]:
Pendidikan abad pembelajaran antara Universitas Gadjah
21. Yang mana pembelajar dengan Mada).
Pendidikan abad pembimbing belajar
21 adalah (enhance
Pendidikan interactivity).
dengan siswa 2. Memungkinkan
yang tak terbatas terjadinya interaksi
umur, tak terbatas pembelajaran dari
tempat dan mana dan kapan saja
waktu. Oleh (time and place
sebab itu flexibility).
kurikulum 3. Menjangkau
dirancang sesuai peserta didik dalam
dengan cakupan yang luas
perkembangan (potential to reach a
teknologi. global audience).
4. Mempermudah
penyempurnaan dan
penyimpanan materi
pembelajaran (easy
updating of content as
well as archivable
capabilities).
5. Membangun
Komunitas
(RIMA
NOVELISIA,2013)

DAFTAR RUJUKAN

Machali, I. (2014). Kebijakan perubahan kurikulum 2013 dalam menyongsong Indonesia


emas tahun 2045. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 71-94.

Harista, A. Q. Q., Rukun, K., & Giatman, M. (2020). Efektivitas Pengembangan Modul
Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Mata Kuliah Perawatan Kulit Wajah Jurusan
Pendidikan Tata Rias Dan Kecantikan. Jurnal Imiah Pendidikan dan
Pembelajaran, 4(1), 151-162.

Faridah, A., Pada, K. S., Yulastri, A., & Yusuf, L. (2008). Patiseri Jilid 3. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dirjen Manajemen Dikdasmen, Dep.
Pendidikan Nasional. Jakarta.

Winarni, A. (1993). Patiseri. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya Press IKIP Surabaya.

Rusman, B., & berbasis Komputer, P. (2013). Mengembangkan Profesionalisme Abad


21. Bandung: Alfabeta.

Sukiminiandari, Y. P., Budi, A. S., & Supriyati, Y. (2015, October). Pengembangan Modul
Pembelajaran Fisika denganpendekatan Saintifik. In Prosiding Seminar Nasional
Fisika (E-Journal) (Vol. 4, pp. SNF2015-II).

Chandrawati, S. R. (2010). Pemamfaatan E-learning dalam Pembelajaran. Jurnal


Cakrawala Kependidikan, 8(2).

Suarsana, I. M. (2013). Pengembangan e-modul berorientasi pemecahan masalah untuk


meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. JPI (Jurnal Pendidikan
Indonesia), 2(2).
Harahap, S. H. (2015). Pemanfaatan e-learning berbasis LCMS Moodle sebagai media
pembelajaran untuk mata kuliah sistem informasi akuntansi. JRAB: Jurnal Riset
Akuntansi & Bisnis, 15(1).

Novelisia, R., & Prajarto, N. (2013). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Secara


Online (E-Learning) Terhadap Sikap Atas Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Doctoral Dissertation,
[Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada).
5. Bagaimana penjelasan inovasi pada Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Technical
and Vocational Education and Training/TVET) yang mampu menyikapi suasana
WABAH COVID-19, agar mutu pendidikan tetap terkendali dan terjadi peningkatan
(pilih salah satu alternatif inovasi di persiapan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, atau evaluasi pembelajaran).
Wabah covid-19 telah membawa perubahan yang luar biasa dalam semua bidang tidak
terkecuali dengan dunia Pendidikan. Yang Biasanya proses pembelajaran harus
dilakukan tatap muka di sekolah sekarang bisa di inovasikan dengan system
pembelajaran jarak jauh (daring/online). Dengan adanya teknologi yang canggih tidak
menutup kemungkinan proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar meskipun
sangat banyak kendala yang dialami, contohnya seorang guru akan mendampingi
siswanya dalam pembelajaran daring, dan orang tua juga ikut serta memonitoring
perkembangan belajar anak. Jadi agar mutu Pendidikan tetap terkendali dalam masa
wabah covid -19 ini kita sebagai pendidik harus memikirkan bagaimana strategi
pembelajaran yang efektif sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Guru harus
bisa lebih kreatif dalam mengelola kelas dengan mempersiapkan bahan ajar berbasis
digital lebih maksimal contohnya video pembelajaran, video tutorial dan pemanfaatan
media pembelajaran lainnya yang mudah dipahami.

Anda mungkin juga menyukai