Anda di halaman 1dari 17

UJIAN AKHIR SEMESTER

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN TEKNOLOGI


DAN KEJURUAN (S2)
Semester Juli – Desember 2022

Disusun Oleh:

Dio Alvendri, S.Pd


NIM: 22138011

Dosen Pengampu:

Prof Dr.H Nizwardi Jalinus M.Ed.


Waskito, M.T

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
Kasus 1

Kurikulum sekolah kejuruan (SMK) mempunyai karakteristik khusus


dibandingkan dengan kurikulum Sekolah umum. Bandingkanlah dengan
analisis perbedaan khasanah kurikulum antara kedua jenis Pendidikan tersebut
di kaji dari sudut pandang :
a. Perbedaan karakteristik kedua kurikulum (SMK) dan SMU)
Jawab
Struktur kurikulum 2013 SMA/MA Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas
mata pelajaran umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata
pelajaran peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik
kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan mata
pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya. Khusus untuk MA, dapat ditambah
dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.
Mata Pelajaran Umum, Mata pelajaran umum kelompok A merupakan
program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial,
budaya, dan seni.
Mata Pelajaran Peminatan Akademik,Mata pelajaran peminatan akademik
kelompok C merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta
didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam
sekelompok mata pelajaran keilmuan.
Mata Pelajaran Pilihan, Mata Pelajaran Pilihan merupakan mata pelajaran
yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan perkembangan keilmuan,
teknologi, dan seni yang memiliki tingkat urgensi yang tinggi dan memiliki
manfaat jangka panjang bagi bangsa Indonesia.
Sedaangkan pada karakteristik kurikulum SMK Pendidikan kejuruan disusun
untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk
kepentingan mereka melanjutkan pelajaran dan terjun ke dunia kerja. Dari hal ini
tentunya berbeda dengan Sekolah umum yang hanya berorientasi pada
melanjutkan ke perguruan tinggi saja.Perbedaan inilah yang menjadi ciri khusus
pendidikan kejuruan di banding lainya. Karakteristik – karakteristik dasar dari
kurikulum pendidikan teknologi dan kejuruan yaitu : a.Future oriented (Orientasi
kedepan) Keberhasilan utama dari kurikulum pendidikan teknologi dan kejuruan,
bukan saja diukur dari pencapaian hasil belajar berupa kelulusan, tetapi pada
kemampuan para lulusan kelak di dunia kerja. Asumsi tersebut dilandasi oleh
pemikiran bahwa sifat pendidikan kejuruan yang merupakan pendidikan untuk
penyiapan tenaga kerja, maka dengan sendirinya orientasi pendidikan kejuruan
tertuju pada output atau lulusan. Dari hal ini maka untuk menagntisipasi hal
tersebut, kurikulum perlu menyiapkan sarana dan prasarana yang di sesuaikan
dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. b.Dinamik Kurikulum SMK
selain mempersiapkan kebutuhan dunia usaha dunia insustri juga
mempertimbangkan kebutuhan masyarakat saat ini.
Sebagai contoh di dunia otomotif, jika tadinya hanya kompetensi pengelasan
logam besi juga perlu di tambahkan pengelasan alumunium atau pengelasan untuk
radiator mobil yang lebih spesifik. c. Justifikasi Kurikulum pendidikan teknologi
dan kejuruan didasarkan pada identifikasi kebutuhan berbagai jenis pekerjaan
yang ada di lapangan. Inilah yang menjadi alasan mengapa pendidikan teknologi
dan kejuruan perlu ”diselenggarakan”. Alasan keberadaan pendidikan teknologi
dan kejuruan didasari oleh asumsi adanya kebutuhan tenaga kerja di lapangan.
Oleh karena itu, yang dimaksud justifikasi di sini adalah justifikasi untuk
eksistensi. Pendidikan teknologi kejuruan ”tidak layak ada” jika di lapangan tidak
dibutuhkan tenaga kerja yang akan dididik di sekolah tersebut. Pendidikan
kejuruan sebaiknya di sesuaikan dengan lokasi setempat. Jika memang potensi
sumber daya alam sekitar memadai, perlu penyelenggaraan pendidikan kejuruan
yang jurusannya sesuai dengan kondisi setempat. d.Fokus Fokus kurikulum
pendidikan teknologi dan kejuruan tidak hanya pada psikomotorik seperti yang
dipahami sebagian masyarakat, akan tetapi kurikulum membantu siswa untuk
mengembangkan diri dalam seluruh aspek yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan nilai yang tujuan akhirnya untuk
b. Perbedaan rasionalitas kedua kurikulum
Jawab :
Tindakan tindakan rasionalitas sarana-tujuan adalah tindakan yang diarahkan
pada suatu sistem dari tujuan-tujuan individu, yang memiliki sifat-sifat
sendiri.Tujuan tersebut, alat dan akibar-akibat sekundernya harus diperhitungkan
dan dipertimbangkan secara rasional. Tujuan dalam rasionalitas instrumental tidak
absolut. Tujuan tersebut dapat juga menjadi cara untuk mencapai tujuan
berikutnya. Rasionalitas berorientasi nilai (wertrationalitat) berpatokan
bahwaDalam tindakan ini alat sebagai objek pertimbangan dan perhitungan yang
sadar.Tujuan-tujuan sudah ada dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu
yang bersifat absolut. Aktor tidak dapat menilai apakah cara yang digunakan
adalah tepat atau lebih tepat. Tujuan dan cara cenderung sukar dibedakan
SMK (sekolah menengah kejuruan) merupakan salah satu bentuk pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat.
Sebagai salah satu bentuk sekolah kejuruan maka kurikulum yang diterapkan
SMK juga berbeda dengan kurikulum yang ada di SMA.Di SMK siswa dibekali
dengan berbagai macam program keahlian sesuai dengan bakat dan minat calon
peserta didik.Selain itu di SMK juga dilengkapi dengan kompetensi penunjang
yaitu praktik kerja di lapangan. Dengan demikian diharapkan lulusan SMK
nantinya akan langsung bisa memasuki dunia pekerjaan. Dalam Pasal 15 Undang-
undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu, sedangkan pendidikan vokasi merupakan
pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan
dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana.
Berbicara mengenai pendidikan di sekolah menengah kejuruan, masyarakat di
desa Dingil kecamatan Jatirogo-Tuban belakangan ini terlihat lebih memilih
lembaga pendidikan tersebut sebagai lanjutan dari pendidikan menengah pertama
dibandingkan dengan lembaga pendidikan yang lainnya.Berbagai asumsi
bermunculan seiring dengan tindakan yang dilakukan mereka. Hal itu dikarenakan
masyarakat disana dulunya lebih memilih pendidikan di SMA dibandingkan
dengan pendidikan di SMK
c. Pandangan masyarakat terhadap kedua jalur Pendidikan tersebut ?
Jawab :
Pendidikan merupakan hal mutlak yang harus dilalui dan sangat berarti bagi
setiap kalangan orang jika ingin maju dan mampu bersaing dengan yang lain di
perkembangan globalisasi yang pesat saat ini. Perkembangan globalisasi saat ini
menempatkan setiap orang dalam persaingan yang ketat. Orang yang
berpendidikan rendah atau yang tidak berpendidikan akan mudah tersingkir dalam
persaingan yang sangat tinggi saat ini. Bagi Sebagian kalangan atas akan sangat
mudah mendapatkan Pendidikan setingi-tingginya karena secara finansial mereka
mampu untuk menempuhnya dibandingkan kalangan rendah, dan tentu akan
sangat besar peluangnya untuk mendapatkan gelar sarjana dan mampu bersaing di
era globalisasi yang berkembang pesat saat ini.
Pendidikan merupakan usaha terencana dan sadar untuk mewujudkan suasana
proses pembelajaran agar supaya peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi diri sendiri agar mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, budi pekerti, kebijaksanaan, kepribadian baik, dan ketrampilan yang
diperlukan bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Hal tersebut
merupakan penegasan akan pentingnya pendidikan dalam mengubah kehidupan
dengan pola tradisional menjadi lebih modern yang mampu mengembangkan
masyarakat luas. Kondisi ini juga megisyaratkan perlunya ketersediaan
peningkatan kualitas pembelajaran pada setiap jenis-jenis dan jenjang Pendidikan
perbedaan persepsi dalam memilih Lembaga Pendidikan, dimana saat ini terjadi
perbedaan signifikan antara perempuan dan laki-laki dalam memilih Lembaga
Pendidikan. Kebanyakan perempuan lebih memilih ke jenjang SMA sedangkan
laki-laki memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang SMK.

1. Program Pendidikan vokasi baik ditingkat Sekolah menengah (SMK) maupun


ditingkat Pendidikan Tinggi (Program diploma) saat ini menjadi program
prioritas pemerintah melalui Revitalisasi bidang Pendidikan Vokasi oleh
pemerintah. Berkenaan dengan itu uraikan hal berikut :
a. Apakah scheme program yang dikembangkan pemerintah terkait dengan
revitalisasi SMK dan Pendidikan Vokasi tersebut ?
Jawab:

program yang dikembangkan pemerintah terkait dengan revitalisasi SMK dan


Pendidikan Vokasi tersebut antara lain:
1) Dengan adanya Inpres (Instruktur Presiden), sebagai upaya peningkatan
kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) lulusan SMK.
2) Memberikan amanat kepada Kemendikbud menyelaraskan kurikulum dengan
kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, bekerja sama dengan kementerian
dan lembaga terkait, serta menyesuaikan standar kompetensi pendidikan
vokasi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
3) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun peta jalan
revitalisasi SMK
4) Menjalankan program keahlian ganda dengan memberikan pelatihan bagi
guru-guru normatif adaptif sehingga guru-guru memiliki kompetensi sebagai
guru produktif.
5) Meningkatkan kompetensi guru produktif di SMK dengan cara mendorong
guru produktif memiliki sertifikasi keahlian sesuai bidangnya. Sejalan dengan
hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan
Badan Nasional Sertifikasi Kejuruan (BNSP) untuk mengubah SMK menjadi
Lembaga Sertifikasi Kejuruan Pihak Pertama (LSP – P1). Jumlah LSP – P1
terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2016 terdapat 321 lembaga, tahun
2017 meningkat menjadi 431 lembaga, tahun 2018 menjadi 837 lembaga, dan
tahun 2019 menjadi 914 lembaga.
6) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga memastikan kerja sama antara
SMK dan DUDI. Kerja sama ini akan menguntungkan kedua belah pihak,
terutama bagi lulusan SMK yang mudah terserap dunia kerja.

b. Carilah data yang terkait dengan program revitalisasi SMK yang secara
realistis dilaksanakan saat ini secara nasional ?
Jawab:
Program revitalisasi SMK yang secara realistis dilaksanakan saat ini secara
nasional adalah sebagai berikut:
1) Pemerintah telah melakukan revitalisasi terhadap 219 SMK dengan anggaran
senilai Rp5,3 triliun. Dana tersebut terdiri atas Rp3,4 triliun dari APBN 2017
melalui Kemendikbud, ditambah Dana Alokasi Khusus (DAK) di setiap
pemerintah daerah senilai Rp1,9 triliun. Pada 2019, pemerintah akan
melakukan revitalisasi terhadap 350 SMK.
2) Intrusksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) mengintruksikan seluruh perangkat pemerintah
yang mengurusi SMK di seluruh Indonesia agar melakukan perombakan
sistem pendidikan dan pelatihan vokasi dengan memperhatikan permintaan
pasar.
3) Pengembangan dan penyelarasan kurikulum, dimana persentase jumlah jam
mata pelajaran SMK diubah menjadi 40 jam teori berbanding 60 jam praktik.
Kemendikbud juga telah menyelaraskan 110 dari 142 kompetensi keahlian
SMK sesuai dengan dengan DUDI, menambah bidang keahlian energi dan
pertambangan serta mengembangkan bidang seni dan industri kreatif.
4) Pemenuhan dan peningkatan kompetensi guru diantaranya 92 guru telah
bersertifikat internasional , 1.600 guru mengikuti sertifikasi keahlian, 1.170
guru mengikuti tahap program keahlian ganda, dan 10.366 guru mengikuti uji
sertifikasi kompetensi kerja
5) Peningkatan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK, Kemendikbud
telah menyelenggarakan sertifikasi untuk 73 kompetesni keahlian.

c. Schema program yang manakah yang banyak diselenggarakan SMK


didaerah anda , uraikan programnya,dan bagaimanakah prospeknya
terhadap mutu Pendidikan kejuruan ?
Jawab:
1. Schema program yang manakah yang diselenggarakan: Sebanyak 28
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Sumatera Barat (Sumbar)
resmi menjadi Badan Layanan umum Daerah (BLUD) yang diharapkan
mampu meningkatkan mutu layanan pendidikan siswa SMK untuk
memasuki dunia kerja.Salah satu prospek nya: Produk batik yang
dihasilkan SMKN 8 Padang, dinas pariwisata bisa ikut bantu untuk
promosinya.
2. Melakukan stand-stand pameran UMKM yang ada di Aula Kantor
Gubernur untuk memperkenalkan hasil karya siswa-siswa SMKA. Ada
salah satu stand yang menarik perhatian Gubernur, yaitu stand SMK 2
Payakumbuh yang menciptakan alat pemotongan sapi.
3. Berbagai perubahan pesat dan terukur sangat dirasakan oleh SMK dengan
bidang keahlian pariwisata itu, mulai dari sarana prasarana, kurikulum
berbasis industri, peningkatan kompetensi guru, kerjasama dengan dunia
usaha dan dunia industri (DUDI) serta sertifikasi lulusan dan akreditasi
sekolah.Prosperknya: Kepala SMK Negeri 9 Kota Padang, Ariswan,
menyebutkan dari total 280 lulusan tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak
70 persen diterima bekerja di DUDI dan 15 persen melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi. Lulusannya yang bekerja itu, dia menekankan, tidak
satu siswa pun melamar pekerjaan ke DUDI melainkan DUDI yang
mencari tenaga kerja yang dibutuhkannya ke sekolah.

2. Kurikulum Pendidikan kejuruan disatu sisi dipandang urgen untuk mengikuti


standar industry, namun banyak kendala untuk menyesuaikan dengan
kecepatan perubahan yang terjadi di DUDIKA, berkenaan dengan itu .

a. Bagaimanakah cara merumuskan standar kompetensi lulusan (SKL) yang


realistis menurut anda ( cari data pendukung ) ?

Jawab :

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada dasarnya adalah hasil analisis


kompetensi yang dibutuhkan dalam penyusunan sebuah kurikulum. Kompetensi
merupakan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak secara konsisten sebagai
perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.
Sedangkan Standar Kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus
dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu poses pembelajaran pada suatu
pendidikan tertentu.

Di dalam Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 disebutkan bahwa pengertian


Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Secara
lebih khusus, di dalam Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (Pasal
35) dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi Lulusan digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi
Lulusan juga menjadi salah satu pedoman dalam penyusunan kisi-kisi Ujian
Nasional sebagai upaya mengukur pencapaian kompetensi lulusan peserta didik
pada mata pelajaran secara nasional.

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan


peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada
tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan tandar kompetensi
lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan. Secara spesifik, fungsi Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) untuk masing-masing satuan pendidikan adalah sebagai berikut.

1. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan


meletakkan dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan


meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

3. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk


meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang


pendidikan memperhatikan hal-hal berikut.

a. perkembangan psikologis anak.

b. lingkup dan kedalaman.


c. kesinambungan.

d. fungsi satuan pendidikan.

e. lingkungan

b. Apakah SKKNI sudah dapat dijadikan pedoman untuk mengembangkan


kurikulum SMK saat ini dan apakah ada kaitannya dengan Kurikulum
Merdeka Belajar ?.

Jawab :

Kurikulum  sebagai  rancangan  pendidikan  mempunyai  kedudukan 


yang sangat strategis  dalam  seluruh  aspek  kegiatan  pendidikan. 
Mengingat pentingnya peranan  kurikulum  dalam  pendidikan,  maka  dalam 
penyusunannya harus mengacu pada landasan yang kokoh dan kuat. Berdasarkan
kebutuhan tersebut kurikulum harus dimutakhirkan. Dengan adanya
pemutakhiran kurikulum, maka lulusan yang dihasilkan oleh suatu institusi
pendidikan menjadi relevan dan sejalan dengan kebutuhan dunia kerja.
Kurikulum berbasis SKKNI (Kerangka Kurikulum Nasional Indonesia)
merupakan perubahan dari kurikulum yang berbasis kompetensi. Pada kurikulum
sebelumnya yakni kurikulum berbasis kompetensi, siswa kurang leluasa dalam
mengembangkan kompetensinya karena sistem pembelajaran masih terbatas pada
penyampaian materi secara teoritis saja. Sehingga kurikulum berbasis SKKNI
dirancang untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya. Melalui kurikulum
berbasis SKKNI siswa tidak hanya  belajar tentang teori namun sangat
memungkinkan untuk mengembangkan teori ke dalam berbagai pembelajaran
praktik. Kurikulum yang terus berkembang dan mengalami beberapa perubahan
merupakan upaya yang dapat memperbaiki dan memulihkan pembelajaran.
Demikian juga hadirnya opsi Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini dihadirkan
dalam upaya mengejar ketertinggalan Pendidikan kita akibat pandemi dan
perubahan   orientasi   perkembangan zaman. Selain learning loss, banyak studi
nasional maupun Internasional yang menyebutkan bahwa bangsa kita juga telah
lama mengalami krisis pembelajaran atau learning crisis.
Prinsip dasar yang dikembangkan dalam SKKNI adalah menilai unjuk kerja
seseorang keahlian  dan  keterampilan  sesuai  dengan  capaian  pembelajaran
(learning outcomes) yang diperoleh melalui proses pendidikan, pelatihan atau
pengalaman yang  telah  dilampauinya,  yang  setara  dengan  deskriptor 
kualifikasi  untuk  suatu  jenjang tertentu. Sedangkan pada Kurikulum Merdeka
pengembangannya lebih bersifat teknis dan kontekstual. Misalnya pada analisis
SWOT kebutuhan belajar didasarkan pada kondisi mendesak dimana masa
pandemi terjadi learning loss yang harus dikejar, isu tentang rendahnya tingkat
literasi dan tuntutan abad 21 yang menitikberatkan pada pada pendidikan berbasis
luaran atau dikenal sebagai Outcomebased Education (OBE). Lebih kontekstual
dan luwes karena dikembangkan sesuai analisis karakteristik masing-masing
satuan. Visi, Misi dan Tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan
menunjukkan prioritas satuan pendidikan. Merumuskan visi, misi dan tujuan
satuan pendidikan merupakan langkah awal yang sangat penting sebagai acuan
utama dalam merancang pembelajaran yang berkualitas. Dalam
Pengembangannya Kurikulum berbasis SKKNI dan Kurikulum Merdeka sama-
sama sudah melalui tahapan pengembangan yang sesuai dalam kajian teori
pengembangan kurikulum. Namun masih ada beberapa hal teknis yang membuat
perbedaan terutama pada kurikulum Merdeka.

Kurikulum berbasis SKKNI dan Kurikulum Merdeka dikembangkan melalui


tahapan pengembangan dengan memperhatikan prinsip pengembangan kurikulum
yang ada. Pengembangan kurikulum bukanlah proses instan tanpa adanya kajian
yang matang terhadapnya. Setidaknya, sumber rujukan dalam mengembangkan
kurikulum harus berdasar pada data empiris dan eksperimen, serta cerita dan
pengetahuan umum yang berkembang di masyarakat. Selain itu, pijakan dalam
menegembangkan kurikulum juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip dasar,
seperti; prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi, efektivitas, dan
komponen pendidikan lainnya agar tujuan pengembangan kurikulum dapat
terarah dengan baik

c. Apakah kelebihan dan kekurangan Kurikulum Merdeka Belajar yang saat


ini sedang viral di SMK untuk diimplementasikan ?.

Jawab :
Kurikulum merdeka belajar merupakan kurikulum dengan sistem
pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Hal ini bertujuan agar pembelajaran
menjadi lebih maksimal. Sehingga peserta didik memiliki waktu yang cukup
untuk mendalami konsep serta memperkuat kompetensinya.

Keunggulan kurikulum merdeka belajar

Kurikulum ini dikembangkan dengan lebih fleksibel serta berfokus pada


materi esensial dan juga pengembangan karakter dan kompetensi siswa.
beberapa keunggulan kurikulum merdeka belajar

1. Memiliki keleluasaan bagi guru untuk mengajar sesuai dengan tahap capai


dan juga pengembangan peserta didik. Selain itu siswa juga berwenang
untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan dan
peserta didik.
Contohnya pada siswa jenjang SMA nantinya tidak akan ada kelas
peminatan IPA, IPS dan Bahasa. Sehingga siswa bebas memilih mata
pelajaran sesuai bakat dan minatnya masing-masing siswa. Selain itu,
sekolah memiliki wewenang menerapkan dan mengelola kurikulum
pembelajaran sesuai dengan bakat dan minat siswa serta guru dapat
mengajar sesuai perkembangan siswa dalam menerima materi pelajaran

2. Bersifat lebih relevan dan interaktif. Artinya pembelajaran melalui


kegiatan proyek yang dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk lebih aktif dan juga dapat mengeksplorasi isu-isu actual Kurikulum
Merdeka Belajar menerapkan proses pembelajaran melalui kegiatan
proyek. Diharapkan dengan proses pembelajaran tersebut dapat
memberikan kesempatan lebih luas pada siswa agar aktif dalam
mengeksplorasi isu-isu aktual yang terjadi saat ini dan dapat mendukung
pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila

3. Kurikulum Merdeka Belajar dinilai relevan dan interaktif Kurikulum


Merdeka Belajar menerapkan proses pembelajaran melalui kegiatan
proyek. Diharapkan dengan proses pembelajaran tersebut dapat
memberikan kesempatan lebih luas pada siswa agar aktif dalam
mengeksplorasi isu-isu aktual yang terjadi saat ini dan dapat mendukung
pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

4. Dapat menerapkan gambaran dunia indsutri di sekolah kejuruan dengan


salah satu conoh yaitu membangun TEFA, Teaching Factory (TEFA)
adalah model pembelajaran yang membawa suasana industri ke sekolah
sehingga sekolah bisa menghasilkan produk berkualitas industry
Selain memiliki berbagai kelebihan, namun kurikulum merdeka belajar pun
tidak lepas dari adanya kelemahan dalam proses penerapannya.
beberapa kelemahan kurikulum merdeka belajar

1. Sistem pengajaran yang belum terencana dengan baik Pada kurikulum ini
belum membahas perihal upaya peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia. Selain itu juga belum adanya sistem pendidikan dan pengajaran
yang belum tersusun dengan baik. prosedur pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar belum membahas tentang
upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sehingga bisa
disimpulkan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar belum menuju kepada
sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik.

2. Dinilai kurang matang dan kurang persiapan Kurikulum yang baru


diluncurkan beberapa bulan yang lalu masih belum matang. Hal ini
dikarenakan masih perlunya pengkajian dan evaluasi yang lebih
mendalam supaya lebih efektif dan tepat dalam penerapannya.  Mengingat
Kurikulum Merdeka Belajar ini masih seumur jagung usai diluncurkan
oleh Mendikbud ristek beberapa bulan lalu, Kurikulum Merdeka Belajar
ini masih perlu dilakukan pengkajian dan evaluasi yang lebih mendalam
agar efektif dan tepat dalam penerapannya

3. SDM dan sistem yang belum terstruktur Karena baru diluncurkan


beberapa bulan yang lalu sehingga masih membutuhkan waktu untuk
melakukan sosialisasi terlebih dahulu memerlukan persiapan yang matang
agar mempunyai sistem yang terstruktur dan sistematis. Selain itu juga
perlu mempersiapkan SDM ( guru/pengajar ) sebagai pelaksana kurikulum
tersebut.

4. Kurikulum Merdeka Belajar dinilai relevan dan interaktif Kurikulum


Merdeka Belajar menerapkan proses pembelajaran melalui kegiatan
proyek. Diharapkan dengan proses pembelajaran tersebut dapat
memberikan kesempatan lebih luas pada siswa agar aktif dalam
mengeksplorasi isu-isu aktual yang terjadi saat ini dan dapat mendukung
pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

3. Bila anda menjadi pimpinan disekolah SMK. Bagaimanakah usaha anda untuk
menyesuaikan kurikulum yang ada saat ini, (K13 masa Pandemik) untuk hijrah
ke kurikulum Merdeka Belajar ? Carilah langkah -langkah yang menurut anda
terbaik ?
Jawab:
Pandemi Covid-19 telah membawa banyak perubahan di berbagai sektor, salah
satunya di bidang pendidikan. Masa pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai
ketertinggalan pembelajaran dalam perolehan kompetensi siswa. Melihat berbagai
tantangan yang terjadi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) berusaha untuk mencoba memulihkan pembelajaran. Salah satu
upaya yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengatasi
permasalahan yang ada saat ini adalah merancang Kurikulum Merdeka.
Jika saya menjadi pemimpi di SMK, langkah-langkah yang dapat saya lakukan antara
lain:
1. Melibatkan guru antar mapel dan antar kelas untuk menumbuhkan
pembelajaran yang bermuara pada kebutuhan siswa, yang sesuai dengan bakat
siswa.
2. Mendorong para guru untuk mulai berbagi praktik yang baik sehingga para
guru juga dapat saling belajar, melakukan refleksi pembelajaran, dan
melaksanakan proyek sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa.
3. Mengajak pada guru untuk istirahat sejenak dan berpikir dalam melaksanakan
program kurikulum mandiri, karena banyaknya perubahan kurikulum mandiri
tentunya memerlukan adaptasi agar implementasi berjalan dengan baik. Tidak
menutup kemungkinan sekolah dan guru juga menghadapi tantangan dalam
setiap prosesnya, sehingga diperlukan kebiasaan untuk refleksi agar tidak
langsung menyerah, menyalahkan keadaan atau sulit beradaptasi.
4. Mengikuti pelatihan yang sesuai kebutuhan. Salah satu contoh: pelatihan bagi
sekolah atau guru untuk meningkatkan kompetensi mengajar agar lebih siap
dalam menjalani Kurikulum Merdeka seperti membuat asesmen, media, dan
metode pembelajaran yang efektif untuk diterapkan di Kurikulum Merdeka.

4. Evaluasi kurikulum SMK perlu dilakukan disamping adanya monitoring,


Bagaimanakah merencanakan sebuah rangkaian kegiatan Monitoring dan
evaluasi kurikulum SMK, Uraikan dan analisislah terkait dengan kegiatan dan
instrument yang digunakan ?.

Jawab :

Monitoring dan Evaluasi (MONEV) merupakan dua kegiatan terpadu dalam


rangka pengendalian suatu program. Meskipun merupakan satu kesatuan kegiatan,
Monitoring dan Evaluasi memiliki fokus yang berbeda satu sama lain. Karena
kegiatan ini menggunakan metode pelatihan (workshop) maka bahan ini hanya
sebagai pengayaan yang dilengkapi informasi pokok mencakup aspek-aspek penting
dari Monitoring dan Evaluasi (MONEV), seperti pengertian, tujuan, fungsi, manfaat
hingga proses pembuatannya.

Kegiatan monitoring lebih terfokus pada kegiatan yang sedang dilaksanakan.


Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara
regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan
yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah
disepakati. Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan
pada perencanaan program. Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan
bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai
pedoman dan perencanaan program). Juga memberikan informasi kepada pengelola
program apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta sebagai masukan dalam
melakukan evaluasi.

Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung


guna memastikan  kesesuain proses dan capaian sesuai rencana atau tidak. Bila
ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan
dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi
kepentingan proses selanjutnya. Sementara Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan,
untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program.  Hasil Evaluasi
bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama diwaktu dan tempat
lainnya.

Seperti terlihat pada gambar fungsi Monitoring (dan evaluasi) mnerupakan


satu diantara tiga komponen penting lainnya dalam system manajelemen program,
yaitu Perencanaan, Pelaksanaan dan Tindakan korektif (melalui umpan
balik).  Sebagai siklus, dia berlangsung secara intens keaarah pencapaian target-target
antara dan akhirnya tujuan program. Maka dalam pelaksaan kegiatan proses
berjalannya pembelajaran di sekolah menengah kejuruan (SMK) . dirasa perlu untuk
dimonitoring dan dievaluasi agar proses perjalanan pendidikan baik untuk program
dewan guru maupun rencana pendidikan untuk para siswa dan siswi. Sehingga pada
rabu, 28 September 2022 mengadakan Monitoring dan Evaluasi digedung SMK .
yang dipandu oleh Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan yaitu Ibu Sumarsih, MM.
sebagai wujud untuk keberlangsungan pendidikan yang lebih baik Kegiatan tersebut
melibatkan seluruh jajaran akademisi smk yaditama baik kepala sekolah, wakil kepala
sekolah dan seluruh dewan guru. Agar adanya kesalahan – kesalahan didalam
penyusunan perangkat – perangkat pembelajaran dan hal – hal yang terkait dengan
proses berlangsung pembelajaran bisa direncanakan dan diimplementasikan dengan
sebaik – baiknya
Catatan : Penting

Keterangan

1. Assignment ini adalah UAS


2. Silahkan kerjakan dan dikumpulkan jawabannya dalam satu minggu
kedepan .(tanggal 15 des 2022 telah terkumpul) dan dikirimkan kepada
dosen pengampu.
3. Boleh buka buku dikerjakan dimana saja, tapi ungkapkan dengan dekripsi
sendiri, jangan sampai ada kopi pasta (sangsinya gagal), juga boleh
searching internet.
4. Jawaban di buat dengan fons 12 times new roman
5. Ketua mengumpulkan semua jawaban temannya dikirimkan dalam satu
file flashdish.
6. Kemudian dalam flash dissk tersebut juga dikumpulkan tugas presentasi +
PPT dan makalahnya. Kemudian jangan lupa tugas akhir berupa artikel
yang diterbitkan di salah satu jurnal trakreditasi atau ber – ISSN
7. Terima kasih, selamat bekerja, thank for you all, I , Dr. Waskito and Dr.
Hansi really enjoy this class, hope meet you again next semeter. See you
all , bye bye

Anda mungkin juga menyukai