SMA N 2 Kuningan - KTSP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
Tahun pelajaran 2022 – 2023
Disusun Oleh :
Tim Pengembang Sekolah
SMA NEGERI 2 KUNINGAN

CADISDIK WILAYAH X
DINAS PENDIDIKAN
PROPINSI JAWABARAT
Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Tahun Pelajaran 2022/2023 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu fundamental kemajuan suatu bangsa dan

menjadi salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia, sebagaimana yang
tercantum dalam UUD alinea ke 4, yaitu ingin mencerdaskan kehidupan
bangsa.Melalui pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya
manusia yang lebih berkualitas dan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3,
bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk bekembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan betaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi
faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia
sepanjang jaman. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia seutuhnya agar memiliki daya saing dalam
menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan
untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis
potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan
pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan perlu diselaraskan dengan dinamika perkembangan masyarakat, lokal,
nasional, dan global guna mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional,
serta perlunya komitmen nasional untuk meningkatkan mutu dan daya saing
bangsa. Kemudian mengalami menyempurnaan atau perubahan isi pada PP No. 32
Tahun 2013 yang berkaitan dengan pasal-pasal yang berhubungan pada standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian.
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang
signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta
didik. Kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1)
manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri;
dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) menjelaskan
kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan Kurikulum Kurikulum 2013 yang mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Standar Nasional Pendidikan terdiri atas : (1) standar isi, (2) standar proses, (3)
standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)
standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, (8)
standar penilaian pendidikan. Empat dari kedelapan standar nasional tersebut,
yaitu Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, dan
Standar Penilaian merupakan acuan utama dalam mengimplementasikan
kurikulum Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Kuningan. Di samping mengacu
standar nasional pendidikan, baik KTSP maupun Kurikulum 2013 di SMA Negeri

2 Kuningan juga memasukan keunggulan kompetitif yang dimiliki daerah, serta
menyesuaikan dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
SMA Negeri 2 Kuningan sebagai lembaga tingkat menengah perlu
mengimplementasikan dan mengembangkan Kurikulum 2013 dengan tujuan
untuk mempersiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara
dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Kuningan
diimplementasikan secara bersamaan dengan melibatkan seluruh komponen
sekolah termasuk Komite Sekolah yang mewakili stockholders sekolah, sehingga
diharapkan SMA Negeri 2 Kuningan dapat melaksanakan seluruh program
pendidikan yang telah disusun dengan baik dan benar.
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Kuningan dikembangkan sesuai dengan
visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan dengan memperhatikan
dan memasukan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global sesuai dengan
karakteristik, potensi dan kebutuhan peserta didik. Dalam dokumen ini dipaparkan
tentang Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Kuningan yang terbagi dalam tiga
buku, yang masing-masing mencakup:
Buku I Pendahuluan, Tujuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum,
dan Kalender Pendidikan.
Buku II.A Silabus Mata Pelajaran dan RPP yang telah dikembangkan
meliputi: Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia,
Biologi, Geografi, Sosiologi, Sejarah, Seni Budaya, Penjas Orkes,
dan Kewirausahaan setiap semester pada kelas X dan XI,
sedangkan untuk kelas XII ditambah dengan TIK dan Bahasa Arab.
Buku II.B Silabus Mata Pelajaran dan RPP yang dikembangkan Sekolah
(Mulok dan Mata Pelajaran Tambahan yaitu Mata Pelajaran
Bahasa Sunda).

B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Kuningan perlu
dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan
internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain kondisi pendidikan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar
penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Implementasi untuk mencapai ke
delapan standar yang telah ditetapkan dengan melakukan berbagai kegiatan
agar penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 2 Kuningan dapat dicap;ai
secara optimal
Tantangan internal lainnya yaitu faktor perkembangan siswa pada
khususnya dan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. Sumber daya manusia pada usia produktif yang melimpah apabila
memiliki kompetensi dan keterampilan yang maksimal akan menjadi modal
pembangunan bangsa Indonesia yang lebih baik. Oleh sebab itu tantangan
besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar SDM usia
produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi SDM yang
memiliki kompetensi dan keterampilan melalui proses pendidikan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan,
persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai
fenomena negatif yang mengemuka.
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat
terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu
meliputi proses pembelajaran sebagai berikut:

a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan
penggunaan pendekatan baru dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan.
Perumusan SKL di dalam KBK 2004 dan KTSP 2006 yang diturunkan dari SI
harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari kebutuhan.
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan
standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan
nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan
kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum.
Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tapi
disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan
proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus
yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis
penyusunan yang sangat memberatkan guru.
Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang dilakukan Balitbang pada tahun 2010 juga menunjukkan bahwa
secara umum total waktu pembelajaran yang dialokasikan untuk beberapa mata
pelajaran SMA lebih kecil dari total waktu pembelajaran yang dialokasikan
menurut Standar Isi. Kemungkinan kesulitan yang dihadapi guru dalam
melaksanakan KTSP, waktu yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat
dilaksanakan sepenuhnya. Hasil monitoring dan evaluasi ini juga menunjukkan
bahwa banyak kompetensi yang perumusannya sulit dipahami guru, dan kalau
diajarkan kepada siswa sulit dicapai oleh siswa. Rumusan kompetensi juga sulit
dijabarkan ke dalam indikator dengan akibat sulit dijabarkan ke pembelajaran,
sulit dijabarkan ke penilaian, sulit diajarkan karena terlalu kompleks, dan sulit
diajarkan karena keterbatasan sarana, media, dan sumber belajar.
C. Landasan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Kuningan dilaksanakan dan

dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya
pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis, dan landasan empirik.
Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk
pengembangan kurikulum dan yang mengharuskan adanya pengembangan
kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan kurikulum
kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik
memberikan dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan
proses. Landasan empirik memberikan arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum
yang sedang berlaku di lapangan.
1. Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan PP No.19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Peraturan Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65
Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah; Peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013
tentang standar nilai pendidikan; Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang kerangka dasar struktur
kurikulum sekolah menengah atas/Madrasah Aliyah; Peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang
buku teks pelajaran dan buku panduan guru untuk pendidikan dasar dan menegah;
serta Peraturan menteri pendidikan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum 2013.
Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana
Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan yuridis pengembangan
Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden Republik Indonesia tahun
2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif dan Pendidikan
Kewirausahaan.
2. Landasan Filosofis
Kurikulum untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan prestasi bangsa di masa lalu,
kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga
dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang,
menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi
bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu
sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk
membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi
kehidupan masa kini dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di
masa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan
kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan
kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan
membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.

3. Landasan Empiris
Sampai saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-
bayang resesi dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan
2008 berturut-turut 5,7%, 5,5%, 6,3%, 2008: 6,4%
(www.presidenri.go.id/index.php/indikator). Pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara
– negara ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo, dalam Rapat
Paripurna DPR, 31/05/2012). Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus
dijaga dan ditingkatkan. Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh,
kreatif,ulet, jujur, dan mandiri, sangat diperlukan untuk memantapkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Generasi seperti ini seharusnya
tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena hasil gemblengan pada tiap
jenjang satuan pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya.
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa,
potensi ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke
daerah lain, sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka,
kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia yang mampu
menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jatidiri
sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai
satu entitas bangsa Indonesia.
Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan
dan kasus pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini
juga menimpa generasi muda, misalnya pada kasus-kasus perkelahian massal.
Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut berhulu dari
kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan
bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu
menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang
belajarnya dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena
itu, kurikulum perlu direorientasi dan direorganisasi terhadap beban belajar dan
kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan ini.

Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang,
manipulasi, termasuk masih adanya kecurangan di dalam Ujian Nasional
menunjukkan mendesaknya upaya menumbuhkan budaya jujur dan antikorupsi
melalui kegiatan pembelajaran di dalam satuan pendidikan. Maka, kurikulum
harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta
didik.
Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata
mempengaruhi secara negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin
berkurangnya sumber air bersih adanya potensi rawan pangan pada berbagai
belahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang harus dihadapi
generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya
juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda
terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan
pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan
pangan.
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia
harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student
Assessment),studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan
IPAmenunjukkan peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah
dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends in International Mathematics and
Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat rendah
dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan
pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4)
melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi
kurikulum, dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada
aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk
berperanserta dalam membangun negaranya pada abad 21.

4. Landasan Teoritik
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Kuningan dikembangkan atas dasar
teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah
pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan
kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar
nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar
Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar
Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SMA/MA.
Kompetensi adalah kemampuan sesorang untuk bersikap, menggunakan
pengetahuan dan ketrampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah,
masyarakat, dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, ketrampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan
dalam SKL. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta
didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam
SKL.
D. Tujuan KTSP dan Implementasi Kurikulum 2013

Untuk memenuhi standar amanat undang-undang tersebut dan guna
mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya serta tujuan pendidikan
sekolah pada khususnya, SMA Negeri 2 Kuningan sebagai lembaga tingkat
menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan mengimplementasikan Kurikulum 2013. Selain itu,
kurikulum 2013 ini dikembangkan untuk memudahkan proses pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan scientific (pendekatan ilmiah) di sekolah dan
sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pengajaran.

Kurikulum 2013 ini dikembangkan untuk memudahkan proses
pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan sebagai pedoman guru dalam
melaksanakan pengajaran. Melalui Kurikulum 2013 ini, sekolah dapat
melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan
kebutuhan peserta didik, untuk itu, dalam pengembangannya, penyusunan KTSP
melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku
kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang kurikulum 2013 di SMA Negeri 2
Kuningan yang secara keseluruhan mencakup :
1. Struktur dan muatan kurikulum;
2. Beban belajar peserta didik;
3. Kalender Pendidikan
E. Prinsip Pengembangan KTSP dan Implementasi Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan mengacu kepada

karakteristik Kurikulum 2013 dan prinsip pengembangan KTSP sebagai berikut:
1. Karakteristik Kurikulum 2013 dan Pengembangan KTSP:

a. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
b. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
c. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
d. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

e. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
f. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
g. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
2. Prinsip Pengembangan kurikulum;
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum di SMA Negeri 2 Kuningan dikembangkan sesuai dengan visi,

misi dan tujuan sekolah yaitu:
VISI
Terdepan Dalam Prestasi Simpati Dalam Perilaku Dan Siap
Menghadapi Tantangan Global
MISI
1. Melaksanakan pembelajaran dengan iklim kondusif untuk
mengembangkan potensi siswa.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk dapat
bersaing di tingkat nasional maupun internasional
3. Memelihara dan melestarikan budaya local dalam rangka
mengembangkan budaya bangsa
4. Mewujudkan warga sekolah yang cerdas , beriman dan bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa, berbudi luhur dan berakhlak mulia.
5. Mewujudkan suasana proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif menyenangkan dan religius

a. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, keunggulan lokal, dan potensi daerah, jenjang serta jenis
pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat
serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, integrasi pendikar serta
pengembangan diri secara terpadu yang disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna antar substansi.
b. Tanggap terhadap perkembangan ilmu Pengetahuan, teknologi, dan

seni
Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan dikembangkan berdasarkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena
itu semangat dan isi kurikulum harus dapat mendorong peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni dengan tepat. Untuk memenuhi hal tersebut maka di SMA Negeri
2 Kuningan ditambahkan pendidikan berbasis keunggulan kearifan lokal.
c. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stockholders) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan
dan dunia kerja. Oleh karena itu kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan
dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan pribadi, keterampilan
berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
non-akademik melalui kegiatan ekstrakurikuler.
d. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.
e. Belajar Sepanjang Hayat

Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan diarahkan kepada proses
pengembangan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, informal, dan non formal, dengan
memperhatikan kondisi dan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya dengan memperhatikan dan
mengitegrasikan karakter bangsa. Oleh sebab itu di SMA Negeri 2
Kuningan dilaksanakan program sekolah berwawasan pendidikan, yang
dilaksanakan melalui kerja sama dengan berbagai instansi terkait.
3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum di SMA Negeri 2 Kuningan dilaksanakan sebagai
berikut :
a. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini
peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,
serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas, dinamis, dan menyenangkan melalui kegiatan Tatap Muka
(TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT), pengembangan diri baik melalui Bimbingan
Karier (BK) maupun kegiatan ekstrakuikuler.
b. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
- Belajar untuk memahami dan menghayati.
- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
- Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif, dan menyenangkan.
c. Melalui bimbingan wali kelas yang bekerja sama dengan guru mata
pelajaran dan BP/BK secara terjadwal. Setiap wali kelas memiliki
peserta didik sebagai peserta bimbingannya sesuai kelas yang menjadi
perwaliannya.

d. Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran
disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam
suasana peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip Tut Wuri
Handayani, Ing madya mangun karsa, Ing Ngarsa Sung Tulada.
e. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber
belajar dan teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar dan fasilitas internet.
f. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah
untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian
secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan
memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
1.

BAB II
TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa. Melalui pendidikanlah
bangsa akan mampu menjaga martabat. Dalam UU 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3, disebutkan “Pendidikan nasional bertujuan
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Dalam kurikulum terbaru yang dirilis pemerintah saat ini,yaitu kurikulum
2013, SMA Negeri 2 Kuningan menjadi salah satu penyelenggara pendidikan
yang berhak melaksanakan dan mengembangkan sesuai dengan aturan yang telah
diuraikan terdahulu.
2. Tujuan Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Menengah

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan menengah dirumuskan
mengacu pada tujuan umum pendidikan. Tujuan pendidikan menengah adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan menengah bertujuan :
 Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang
lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

 Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan
alam semesta. (Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990)
B. Visi Sekolah
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan, globalisasi yang sangat
cepat, era informasi, tingkat kompetensi yang sangat ketat dalam berbagai sektor,
berubahnya paradigma masyarakat terhapap moral dan etika, memicu SMA
Negeri 2 Kuningan untuk merespon secara positif tantangan sekaligus peluang
tersebut melalui penetapan Visi Sekolah sebagai pandangan ke depan yang harus
diwujudkan oleh SMA Negeri 2 Kuningan.
Visi SMA Negeri 2 Kuningan
“Terdepan Dalam Prestasi Simpati Dalam Perilaku Dan Siap Menghadapi
Tantangan Global.”
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke
depan dengan memperhatikan potensi yang ada sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat.
C. Misi Sekolah
Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, SMA Negeri 2 Kuningan
menetapkan sejumlah langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi
SMA Negeri 2 Kuningan.
Misi SMA Negeri 2 Kuningan :
1. Melaksanakan pembelajaran dengan iklim kondusif untuk mengembangkan
potensi siswa.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk dapat bersaing di
tingkat nasional maupun internasional
3. Memelihara dan melestarikan budaya local dalam rangka mengembangkan
budaya bangsa
4. Mewujudkan warga sekolah yang cerdas , beriman dan bertaqwa kepada tuhan
yang maha esa, berbudi luhur dan berakhlak mulia.
5. Mewujudkan suasana proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif
menyenangkan dan religius
Visi, Misi dan Sasaran program tersebut selanjutnya ditindak lanjuti

dengan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh warga sekolah. Tugas dan fungsi
dari program wakasek kurikulum, kesiswaan, sarana dan humas sebagai berikut.
Bidang Kurikulum
1. Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan setiap tahun pelajaran
mengembangkan kurikulum dan memperhatikan delapan Standar Nasional
Pendidikan, merencanakan, menyusun, mendokumentasikan, dan
melaksanakannya.
2. Menyusun dan melaksanakan program kerja Sekolah Standar Nasional SMA
Negeri 2 Kuningan
3. Menyusun rencana kerja dan mengefektifkan pelaksanaan MBS.
4. Memantau upaya peningkatan kelengkapan administrasi guru / TU
5. Menjalin kerjasama sinergis dengan orang tua siswa dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan dalam mengoptimalkan kegiatan bidang kurikuler dan
ekstrakurikuler.
6. Memberikan tugas tambahan secara merata dan sesuai dengan disiplin ilmu,
kesanggupan, dan kemampuan masing-masing, sesuai pemerataan pembagian
tugas tambahan.
7. Menyempurnakan Kurikulum dengan mengacu pada 8 standar pendidikan.
8. Membahas dan mencari pemecahan dari masalah yang timbul dalam KBM.
9. Membina/memfasilitasi MGMP Sekolah rumpun mata pelajaran dalam upaya
melengkapi administrasi, pemahaman materi/bahan ajar yang sulit.
10. Membina kegiatan ekstrakurikuler akademik dan nonakademik.
11. Memfasilitasi pekan ulangan pada setiap akhir semester.
12. Memfasilitasi aktivitas dan kreativitas siswa dalam kegiatan ektrakurikuler.

13. Melaksanakan dan mengefektifkan komunikasi dua arah dengan orang tua
siswa dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.
14. Menyampaikan laporan hasil belajar siswa secara berkala.
15. Mendatangkan guru tidak tetap yang relevan untuk memenuhi kebutuhan
tenaga pengajar.
16. Meningkatkan prestasi belajar akademik seoptimal mungkin.
17. Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa, yang dinyatakan naik atau lulus
100%
18. Memiliki tim Olimpiade yang mampu menjadi juara tingkat kabupaten, atau
provinsi.
19. Pengadaan buku sumber pegangan guru untuk pengembangan bahan ajar
setiap mata pelajaran
20. Mengembangkan perpustakaan dengan melengkapi buku-buku yang baru dan
relevan.
21. Menciptakan suasana belajar yang kondusif dengan penyusunan jadwal
penggunaan berbagai laboratorium yang ada.
22. Meningkatkan kompetensi guru dalam rangka pelaksanaan kurikulum 2013
23. Penyusunan perangkat penilaian berbasis kompetensi.
24. Kegiatan pengembangan model-model pembelajaran yang inovatif yang
menyenangkan bagi siswa dan guru.
25. Pengembangan kreativitas siswa dalam bidang-bidang penelitian ilmiah
remaja, keilmuan (matematika, fisika, kimia, biologi, komputer, bahasa
inggris), seni, sosial, jurnalistik, olah raga dan keagamaan.
26. Peningkatan dan pengembangan wawasan bagi warga sekolah dalam rangka
pengembangan kultur sekolah yang menyenangkan.
27. Peningkatan sistem administrasi dengan komputerisasi.
28. Peningkatan kemampuan tenaga administrasi, laboran, pustakawan, guru mata
pelajaran yang menggunakan masing-masing laboratorium.
29. Melengkapi sarana semua laboratorium untuk memperlancar pembelajaran.

Bidang Kesiswaan :
1. Membuat dan menyusun peraturan dan tata tertib siswa dengan melibatkan
partisipasi aktif siswa
2. Menerapkan dan mengefektifkan penggunaan point pelanggaran bagi siswa
yang melanggar peraturan dan tata tertib.
3. Mendanai dan memantau efektivitas setiap kegiatan yang dilakukan OSIS baik
di sekolah maupun di luar sekolah.
4. Memfasilitasi setiap kegiatan / kompetisi baik akademik maupun non
akademik yang diikuti siswa di sekolah maupun di luar sekolah.
5. Melakukan optimalisasi pembinaan siswa bersama semua komponen sekolah
6. Mengidentifikasi pelanggaran yang sering dilakuan siswa.
7. Menyusun aturan/rambu-rambu kredit point, penanganan kasus, dan sangsi
kepada siswa yang melakukan pelanggaran.
8. Mengatur mekanisme dan menyediakan administrasi untuk penanganan kasus
pelanggaran siswa.
9. Meningkatkan komunikasi dua arah dengan orang tua siswa dalam mengatasi
permasalahan pelanggaran disiplin siswa.
10. Mengamati, mendata, dan menangani kasus ketidakhadiran siswa tanpa alasan.
11. Menggalakan home visit terhadap siswa yang bermasalah.
12. Membuat surat undangan untuk orang tua siswa dalam upaya kerjasama
melakukan pembinaan terhadap siswa.
13. Mensosialisasikan segala bentuk informasi dan peraturan (tata tertib) siswa
baik terhadap siswa maupun orang tua siswa.
Bidang Humas
1. Memperat suasana kekeluargaan dengan silaturahmi.
2. Membangun kerjasama yang sinergis dengan stakeholders sekolah.
3. Membangun harmonisasi diantara warga sekolah.
4. Menyampaikan informasi aktual dengan cepat dan tepat
5. Menciptakan kultur sekolah yang kondusif.

6. Menjalin komunikasi dengan alumni.
Bidang Sarana
1. Melakukan penataan fisik sekolah, renovasi ruang/pengecatan.
2. Membangun dan melengkapi sarana prasarana secara bertahap sesuai
perencanaan.
3. Melengkapi fasilitas setiap ruangan sesuai kebutuhan.
4. Melakukan optimalisasi pengamanan, penyimpanan dan penggunaan sarana
dan prasarana yang tersedia.
5. Pengadaan/rehabilitasi ruang kelas baru secara bertahap untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan jumlah rombongan belajar.
6. Pengadaan/penambahan peralatan laboratorium IPA / Bahasa, dan multimedia
pendidikan.
7. Memenuhi jumlah WC siswa sesuai dengan kebutuhan.
8. Penataan lingkungan ASRI yang berwawasan Wiyatamandala.
9. Menertibkan administrasi masing-masing bidang dengan sistem komputerisasi
melalui jaringan lokal.
10. Penataan lingkungan sekolah.
Langkah nyata dalam mewujudkan visi dan misi, mulai tahun ajaran
2014/2015 SMAN 3 Kuningan terus berbenah diri dengan mengedepankan tujuh
program unggulannya yang masing-masing dibidangi oleh 7 penanggung jawab
program, 3 wakasek dan 1 humas. Ketujuh program unggulan tersebut meliputi
bidang : keagamaan, akademik dan nonakademik, kedisiplinan, kearipan budaya
lokal, lingkungan hidup, kedisiplinan, teknologi informasi dan komunikasi.
1. Bidang Keagamaan
Tujuan
Meningkatkan kesadaran melaksanakan ajaran agama dan budi pekerti yang
baik.
Upaya yang dilakukan :

1. Menguatkan kegiatan cinta Al-Quran dengan : khatam Al-Quran, bebas
Buta Al-Quran, hapal Al-Quran, wakaf Al-Quran, dan implementasi
Nilai Al-Quran.
2. Implementasi di lapangan pukul 06.45 s.d. 07.00 WIB, siswa wajib
membaca Al-Quran setiap hari yang diakhiri dengan khataman.
3. Melakukan pembiasaan sholat dhuha, sholat dhuhur, dan sholat Jumat
yang dilakukan di sekolah.
4. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler remaja Islam Baiturrohim
(RISBA) sebagai ekstrakurikuler wajib karena membentuk akhlakul
karimah para siswa.
5. Mengadakan zikir bersama, istigosah setiap tribulan, kegiatan keputrian
setiap hari Jumat bekerjasama dengan Pondok Pesantren yang ada di
kabupaten Kuningan secara bergiliran.
Hasil yang Diharapkan
1. Siswa terbiasa sholat dhuha, sholat dhuhur dan sholat Jumat berjamaah
tepat waktu.
2. Siswa dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar dan dapat
mengamalkan isi yang terkandung di dalamnya.
3. Siswa dapat mengambil hikmah dari peringatan hari besar Islam dengan
benar.
4. Terciptanya budaya 6S: salam, sapa, senyum, sholat, sodaqoh, dan
silaturahmi.
2. Bidang Akademik dan Nonakademik

Tujuan
Memiliki prestasi akademik dan nonakademik sebagai bekal bagi dirinya
untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi agar bisa mandiri.
Upaya yang dilakukan
1. Penerimaan peserta didik baru melalui jalur Afirmasi prestasi akademik
maupun non akademik, dan jalur Zonasi.

2. Langganan jaringan internet yang dapat diakses tanpa batas waktu oleh
semua siswa dan warga sekolah.
3. Menambah kepemilikan Infokus, Laptop, komputer sebagai sarana
pembelajaran di kelas.
4. Meningkatkan layanan ekstrakurikuler baik akademik maupun
nonakademik dengan menyiapkan pelatih-pelatih sesuai bidangnya dan
bersertifikat.
1. Para siswa lulus dengan nilai yang memuaskan.
2. Dapat melanjutkan ke perguruan tinggi yang diharapkan.
3. Juara pada berbagai lomba akademik dan nonakademik di tingkat
kabupaten, provinsi maupun nasional.
4. Juara pada OSN, O2SN, FL2SN dan lomba lainnya yang
diselenggarakan oleh kemendikbud.
5. Dapat mengembangkan potensi siswa sesuai dengan bakat yang
dimilikinya.
3. Bidang Sekolah Sehat

Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan menciptakan lingkungan
sehat.
2. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan bahan berbahaya.
1. Membangun kerjasama bidang kesehatan dengan PMI dan Dinas
kesehatan kabupaten Kuningan.
2. Memfasilitasi para siswa dalam pemeliharaan kesehatan melalui
pengadaan poliklinik dan dokter jaga.
3. Menyiapkan mobil khusus layanan kesehatan siswa.
4. Menyediakan box air minum siap saji.

5. Mengkader para siswa dalam bidang kader kesehatan remaja (KKR).
6. Memberikan layanan pengaduan penyalahgunaan Narkotika
bekerjasama dengan BNN.
7. Memfasilitasi pengadaan westafel tempat cuci tangan di sekitar
sekolah.
1. Terbentuk kader kesehatan remaja.
2. Tersedianya ruang UKS yang representatif.
3. Terlayaninya kesehatan warga sekolah secara profesional dengan
dibantu oleh dokter jaga dengan standar kesehatan yang berlaku.
4. Menciptakan kondisi lingkungan belajar yang sehat dan nyaman.
4. Bidang Lingkungan Hidup

Tujuan
Memahamkan dan dapat mengaplikasikan bahwa melestarikan lingkungan
bagian dari sebuah kebutuhan.
1. Pengolahan sampah melalui konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle)
menjadi produk yang bermanfaat.
2. Melakukan penyemaian bibit tanaman.
3. Membuat lubang biopori.
4. Membuat sumur resapan.
5. Pembuatan pergola bunga rambat dan perindangan.
6. Penataan tanaman hias dengan POT gantung.
7. Pengadaan tanaman langka, tanaman endemik, tanaman obat, dan
tanaman hias.
1. Meningkatnya konsep 9K.
2. Tersedianya apotek hidup, tanaman hias, tanaman endemik, dan
lingkungan sekolah yang rindang dan nyaman.

3. Tersedianya green house yang representatif sebagai sumber belajar.
4. Siswa terampil mengolah limbah/sampah organik dan anorganik.
5. Siswa dapat menularkan di lingkungannya.
6. Bidang Kearifan Budaya Lokal

Tujuan
1. Menghargai kearifan budaya lokal.
2. Menjadi sekolah pelestari nilai-nilai kearifan budaya lokal.
1. Menjaring, membina siswa yang memiliki bakat dalam bidang kearifan
budaya lokal.
2. Pengadaan alat-alat penunjang kegiatan budaya lokal.
3. Mendatangkan pelatih, khusus untuk pengembangan budaya lokal yang
tidak dapat dilakukan oleh pelatih di sekolah.
1. Siswa terampil memainkan musik karawitan sunda.

2. Siswa terampil berbahasa sunda (biantara, ngadongeng, pupuh, rampak
sekar, anggana sekar, dsb.).
3. Tersedianya alat musik karawitan sunda yang lengkap.
4. Mengukir prestasi dalam bentuk keterampilan berbasis kearifan budaya
lokal.
5. Turut melestarikan budaya buhun.
6. Berperilaku budaya sunda.
6. Kedispilinan
Tujuan
Menanamkan pemahaman bahwa disiplin merupakan bagian hal yang
esensial bagi kehidupan dirinya.

- Pengadaan absensi elektronik (barkode) dalam upaya menertibkan
kedisiplinan warga sekolah
- Mensosialisasikan tata tertib sekolah baik terhadap siswa maupun orang
tua siswa.
- Pengadaan buku tata tertib siswa, dan buku kendali siswa.
- Meningkatkan penanganan kasus pelanggaran tata tertib dalam bentuk
poin.
- Berkoordinasi dengan orang tua siswa dalam upaya mewujudkan
kedisiplinan siswa.
- Memberikan sangsi bagi siswa dengan sepengetahuan orang tua siswa
bagi yang telah mencapai kumulatif poin yang telah ditentukan.
- Mengatur sistem perizinan siswa meninggalkan sekolah.

1. Siswa tepat waktu datang ke sekolah dan pulang dari sekolah.
2. Pelaksaaan KBM berjalan dengan lancar, tertib dan aman.
3. Siswa selalu menjunjung tinggi kedisiplinan di lingkungan sekolah.
4. Warga sekolah menjadi masyarakat yang taat dan patuh pada aturan
yang berlaku.
5. Terwujud dalam keseharian di lingkungan.
7. Teknologi Informasi
Tujuan
1. Semua warga sekolah memiliki kemampuan dalam bidang IT.
2. Semua siswa dapat terlayani akses internet dalam upaya menggali
informasi.
3. Optimal dalam penggunaan TIK sebagai salah satu media
pembelajaran.
4. Bebas dari buta IT.
5. Menggunakan sistem informasi berbasis IT.

Melengkapi sarana teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang
kegiatan pembelajaran, seperti :
1. Optimalisasi informasi melalui WEB sekolah.
2. Langganan internet yang memadai.
3. Pemasangat hotspot area di setiap titik agar akses internet dapat
dimanfaatkan oleh siswa.
4. Pengadaan komputer server, laptop, infokus secara bertahap dengan
pertimbangan skala prioritas
1. Sekolah memiliki fasilitas TIK yang memadai untuk kegiatan KBM
2. Siswa mudah mengakases internet dalam upaya mencari bahan
pembelajaran.
3. Komunikasi antara guru dengan siswa, sekolah dengan masyarakat
menjadi lancar.
4. Siswa dapat melaksanakan ulangan harian, UTS, mengerjakan tugas
secara online kapan saja.
5. Membantu kelancaran pelaksanaan KBM.
Ketujuh program di atas, dipertanggungjawabkan oleh masing-masing

bidang, dan dilaporkan keterlaksanaannya kepada Kepala Sekolah.
D. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Lebih khusus bagi tujuan sekolah yang ingin dicapai sebagai berikut :
1. Terlaksananya etos kerja dan budaya belajar yang tinggi, untuk
mempersiapkan peserta didik yang memiliki kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

2. Tercapainya peningkatan perolehan Nilai Ujian Nasional, mempersiapkan
peserta didik agar menjadi manusia yang cerdas, berkualitas, berprestasi dalam
berbagai bidang pelajaran.
3. Terciptanya adaptasi lulusan dengan perguruan tinggi dan mampu
berkompetisi.
4. Terciptanya kemampuan bersaing dalam pasar kerja.
5. Terciptanya prestasi dari berbagai cabang olah raga dan seni budaya.
6. Terciptanya kondisi sekolah yang berwawasan Wiyatamandala.
7. Terwujudnya lingkungan sekolah yang Aman, Sehat, Rindang, dan Indah
(ASRI) sesuai dengan motto Kabupaten Kuningan.
8. Terwujudnya kondisi ruang fungsi belajar, ruang fungsi kantor, ruang fungsi
penunjang yang representatif.
9. Terciptanya kerjasama orang tua siswa, masyarakat, alumni dan
lembaga/instansi terkait dalam memajukan pendidikan.
E. Standar Kompetensi Lulusan

Untuk mencapai standar mutu pendidikan nasional yang dapat
dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah
mengacau pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BNSP
untuk KTSP sebagai berikut :
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut serta sesuai dengan
perkembangan remaja.
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya.
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan dan pekerjaannya.
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, rasa, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global.

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis,
kreatif dan inovatif.
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan.
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri.
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah yang
kompleks.
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial.
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat.
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati pada orang lain
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis
dan estetis
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengukuti pendidikan tinggi

Sedangkan untuk kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusannya
adalah sebagai berikut :
1. Dimensi sikap, memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2. Dimensi Pengetahuan, memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
3. Dimensi Keterampilan, memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri.

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Pengembangan KTSP

Struktur kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan memuat standar
Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) sebagai berikut :
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia;
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3.Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4.Kelompok mata pelajaran Estetika;
5.Kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan.
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan
dalam kegiatan pembelajaran pada setiap pelajaran secara menyeluruh. Dengan
demikian mencakup dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan
melalui mata pelajaran yang relevan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut :
No Kelompok Mata
Cakupan
. Pelajaran
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.
2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran dan kepribadian
dan Kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan
wawasan peserta didik akan status, hak dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi dan nepotisme.
3. Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Pengetahuan dan teknologi pada SMA dimaksudkan untuk
Teknologi memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan
dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah
serta kritis, kreatif dan mandiri
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapreasikan
keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapreasikan dan mengepre-sikan keindahan
serta harmoni mencakup apreasiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani Olahraga Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,
dan Kesehatan olahraga dan kesehatan pada SMA dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sikap sportif, disiplin, kerjasama
dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual

ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan
seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang berpotensi untuk
mewabah.
Penyusunan struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi

lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BNSP.
Sekolah atas persetujuan Komite Sekolah dan memperhatikan sarana prasarana
belajar yang ada serta minat peserta didik, menetapkan pengelolaan kelas sebagai
berikut ini: SMA Negeri 2 Kuningan menggunakan sistem paket. Peserta didik
mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur
kurikulum. Jumlah rombongan belajar ada 10 rombongan belajar untuk kelas X,
10 rombongan belajar untuk kelas XI dan 10 rombongan belajar untuk kelas XII.
Pada KTSP yang masih digunakan di SMA Negeri 2 Kuningan adalah
kelas XII yang terdiri atas program penjurusan:
 Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas X sebanyak 7 rombel.
 Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas X sebanyak 3 rombel
 Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas XI sebanyak 7 rombel.
 Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas XI sebanyak 3 rombel
 Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas XII sebanyak 7 rombel.
 Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas XII sebanyak 3 rombel
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk tingkat satuan pendidikan

menengah tertera pada struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi
yaitu sebagai berikut :
Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan Kelas XII

Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan kelas XII :
a. Program Pilihan : Program IPA dan IPS
b. Jumlah Pelajaran :
 Masing-masing terdiri atas 12 mata pelajaran
 Muatan lokal Bahasa Sunda 2 jam pelajaran
 Program Pengembangan Diri
c. Jam Pembelajaran : untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
d. Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran adalah 45 menit
e. Minggu Efektif : dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
34-38 minggu
Tabel 1.
Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan kelas XII Program IPA
ALOKASI WAKTU
KOMPONEN KELAS XII
Smt.1 Smt.2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris *) 5 5
5. Matematika 4 4
6. Fisika *) 6 6
7. Kimia 4 4
8. Biologi *) 5 5
9. Sejarah 1 1
10. Seni Budaya 2 2
11. Pend. Jasmani, Olahraga dan 2 2
Kesehatan
12. Teknologi Informasi dan 2 2
Komunikasi
13. Bahasa Arab 2 2
B. Muatan Lokal
Bahasa Sunda 2 2
Jumlah 43 43
C. Pengembangan Diri
BP / BK 1 1
Jumlah 44 44
*) Mata pelajaran yang mendapat tambahan jam

Tabel 2.
Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan kelas XII Program IPS
ALOKASI WAKTU
KOMPONEN KELAS XII
Smt.1 Smt.2
A. Mata Pelajaran
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
4. Bahasa Inggris *) 5 5
5. Matematika 4 4
6. Ekonomi *) 4 4
7. Geografi *) 4 4
8. Sosiologi *) 5 5
9. Sejarah 3 3
10. Seni Budaya 2 2
11. Pend. Jasmani, Olahraga dan 2 2
Kesehatan
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
13. Bahasa Arab 2 2
B. Muatan Lokal
Bahasa Sunda 2 2
Jumlah 43 43
C. Pengembangan Diri
BP / BK 1 1
Jumlah 44 44
*) Mata pelajaran yang mendapat tambahan jam
B. Muatan Kurikulum Pengembangan KTSP
Muatan Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan meliputi sejumlah mata
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BNSP, dan muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangan diri.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan
sebagai berikut :
a. Mata Pelajaran Wajib
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah,

Ekonomi, Geografi, Sosiologi, pendidikan jasmani, Seni dan Budaya,
dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
b. Mata Pelajaran Pilihan
Bahasa Arab
Kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana
yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat antara peserta
didik dan pendidik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar
dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang
digunakan untuk Kurikulum 2013 adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam
pelajaran per semester.
C. Struktur Kurikulum 2013

Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan
XII. Untuk kelas X dan XI, struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar
(KD) yang sesuai untuk semua mata pelajaran, sedangkan struktur kurikulum
untuk kelas XII disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran.
Pengorganisasian kelas pada SMA Negeri 2 Kuningan dibagi kedalam dua
kelompok, yaitu kelas X XI dan XII yang melaksanakan kurikulum 2013 dengan
peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), dan peminatan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), serta lintas minat yang didasarkan pada pertimbangan
nilai raport SMP dan hasil Psikotest.
Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan Kelas X dan XI dan XII

Kelas X, XI DAN XII terdiri atas peminatan MIPA, IPS, dan Lintas Minat
yang didasarkan pada pertimbangan nilai raport SMP dan hasil Psikotest,
Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta Kegiatan Pramuka
sebagai ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik kelas X dan XI. Jumlah
mata pelajaran di kelas X 16 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran
wajib A, 4 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2 mata
pelajaran lintas minat. Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan Kelas X dan
XI disajikan dalam Tabel 3 berikut :
Tabel 3. Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran KELAS X KELAS XI
Smt. 1 Smt. 2 Smt. 1 Smt. 2
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Matematika 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2
10. Bahasa Sunda 2 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
26 26 26 26
Minggu
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik 18 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus
44 44 46 46
Ditempuh per Minggu
Tabel 4 : (Kelompok Mata Pelajaran Peminatan)

Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok
mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2)
untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan
tertentu.
Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA adalah sebagai berikut:
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
KELAS X KELAS XI
Smt.1 Smt. 2 Smt. 1 Smt.2
Kelompok A dan B (Wajib) 26 26 26 26
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
1 Matematika 3 3 4 4
2 Biologi 3 3 4 4
I
3 Fisika 3 3 4 4
4 Kimia 3 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi 3 3 4 4
2 Sejarah 3 3 4 4
II
3 Sosiologi 3 3 4 4
4 Ekonomi 3 3 4 4
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman
6 6 4 4
Minat
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus
44 44 46 46
Ditempuh per Minggu
Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat

Di SMA Negeri 2 Kuningan tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi
Pilihan Lintas Minat. Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata
pelajaran Lintas Minat untuk peserta didik di masing-masing peminatan
dipilihkan dua mata pelajaran di peminatan lain sebagai berikut:
Tabel. 5 Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat
LINTAS MINAT
KELAS X KELAS XI
MIA IIS MIA IIS BaBu
Geografi *) √ Matematika Geografi Matematika Tahun
2019-
Dapat Sejarah *) √ Biologi √ Sejarah Biologi 2020
memilih
Sosiologi*) √ Fisika Sosiologi Fisika Peminatan
mata
Bahasa
pelajaran Ekonomi *) √ Kimia Ekonomi Kimia
dan
sebagai
Budaya
berikut : B. Inggris √ B. Inggris √ B. Inggris √ B. Inggris √ belum
dibuka
*) Memilih salah satu sesuai dengan lintas minat yang diinginkan
Pada tahun pelajaran 2019 – 2020 tanda centang (√) adalah mata pelajaran lintas
minat yang diajarkan pada ke-2 peminatan yang ada.
Implementasi kurikulum 2013 didasarkan atas standar kompetensi lulusan
yang telah ditetapkan oleh BNSP. Sekolah atas persetujuan Komite Sekolah dan
memperhatikan sarana prasarana belajar yang ada serta minat peserta didik,
menetapkan pengelolaan kelas sebagai berikut ini :
D. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal di SMA Negeri 2 Kuningan yaitu
mata pelajaran Bahasa Sunda pada kelas XII. Hal ini dipilih karena SMA
Negeri 2 Kuningan berada di wilayah Jawa Barat yang memiliki bahasa leluhur
yaitu Bahasa Sunda yang harus dilestarikan.
E. Kegiatan Pengembangan Diri

1. Tujuan
Kegiatan pengembangan bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi SMA Negeri 2 Kuningan.
2. Bentuk Kegiatan
Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Kuningan
dilakukan dalam bentuk :
a. Kegiatan pelayanan Konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, pengembangan kreativitas, dan
pembentukan karier peserta didik.
b. Dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler akademik dan nonakademik
setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis
ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 2 Kuningan.
3. Nama Kegiatan
a. Kegiatan pengembangan diri dalam bentuk ekstrakurikuler
akademik dikelompokkan dengan nama sebagai berikut :
1) KB Matematika
2) KB Fisika
3) KB Kimia
4) KB Biologi
5) KB Ekonomi
6) KB Kbumian
7) KB Geografi
8) KB Astronomi
9) Karya Ilmiah Remaja
10) English Forum
11) Debat Politik
12) Tekhnologi Informasi

13) Jafanese Forum
Khusus untuk ekstrakurikuler akademik terutama difokuskan pada
pembimbingan untuk mempersiapkan peserta didik dalam
keikutsertaannya dalam Olimpiade sain (OSN)
b. Kegiatan pengembangan diri ekstrakurikuler nonakademik :
1) SII
2) Pramuka
3) Paskibra
4) Palang Merah Remaja (PMR)
5) Koperasi Siswa
6) Wartawan Sekolah
7) Basket Ball
8) Volley Ball
9) Smanda Futsal
10) Smanda Silat
11) Bulu Tangkis
12) Smandarikal
13) Smanda Sastra
14) Smanda Rupa
15) Smanda Nada
16) Smanda Wirahma
17) Smanda Wiraga
18) Smanda Suara
19) Koperasi Siswa
20) Jurnalistik
4. Waktu Kegiatan
a. Kegiatan Bimbingan Konseling setiap saat disesuaikan dengan situasi
dan kebutuhan masing-masing siswa.
b. Kegiatan ekstrakurikuler :
 Akademik : Hari : Jumat
Jam ke-/pukul : 14.00 – 16.00 WIB
 Non akademik : Hari : Senin s.d Sabtu
Jam ke-/pukul : (15.30 s.d 17.00)
Selama pandemik, ekstrakurikuler Non akademik ditiadakan
5. Pembimbing/Pelatih/Instruktur
Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan
ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan guru Pembina yang
telah ditugasi oleh Kepala Sekolah. Pembimbing/Pelatih/Instruktur yang
dimaksud adalah guru yang diberi tugas tambahan. Penentuan pembimbing
mengacu pada pemerataan pembagian tugas tambahan disesuaikan dengan
kemampuan, kesanggupan, dan kesiapan dalam melaksanakan tugas.
Tugas tambahan yang dimaksud di atas setiap awal tahun pelajaran
selalu mendapat peninjauan kembali. Berikut adalah nama Ekstrakurikuler
beserta pembimbingnya :
a. EKSTRAKURIKULER NONAKADEMIK
JADWAL
NAMA EKSKUL PELATIH
KEGIATAN
1 SII JUMAT Oom Romlah, S.PdI

Jumri, M.Pd
Iwan Hernawan, M.Pd
2 Pramuka JUMAT Dadi Hardadi, S.Pd
Rianingsih, S.Pd
Lilis Irayani, S.Pd
3 Paskibra SELASA Drs Ahmadi
Riza Wijayanti, S.Pd
4 PMR RABU
Engkos Kosasih
5 Koperasi Siswa Sri Utami Handayani, S.Pd
6 Wartawan sekolah RABU Dra, N Sri Endang Susetyawati

SELASA
7 Basket Ball Panjiono, S.Pd
SABTU

SELASA
8 Volley Ball Dede Rusdiana, S.Pd
KAMIS
SENIN,
9 Smanda Futsal RABU, Dadi Sudiana, M.Pd
SABTU
10 Smanda Silat SABTU Yasir
11 Bulutangkis SABTU
SELASA
12 Smandarikal Ano Sukma Noviandi, S.Kom
SABTU
13 Smanda Sastra Feni Yolandani, S.Pd
14 Smanda Rupa SENIN Anjun Kanedi, S.Pd
15 Smanda Nada RABU DR Ijah Hadijah, M.Pd
16 Smanda Wirahma Usman Supriatna, S.Pd
17 Smanda Wiraga Nisa Eka Prasinta, S.Pd
18 Smanda Suara Drs. Eman Sudiaman
b. EKSTRAKURIKULER AKADEMIK
(Jadwal Kegiatan setiap Hari Jumat pukul 15.30-17.00 WIB)
No Nama Ekstrakurikuler Pembina
1 KB Matematika Sudarmoyo, M.Pd
2 KB Fisika Kusmana, M.Pd
3 KB Kimia Neni Suryamah, M.P.Kim
4 KB Biologi Wiwi Widiarsih, M.Pd
5 KB Ekonomi Yani Hendriyani, M.Pd
6 KB Kebumian Yoga Hefta Gumelar, M.Pd
7 KB Geografi Linda Novitasari, S.Pd
8 KB Astronomi Hj. Hani Sri Utami, S.Pd

9 Karya Ilmiah Remaja Mila Amalia Agustina, S.Pd
Risa Lairisa, S.S. M.Hum

10 English Forum
Nida Amalia Asikin, M.Pd
11 Debat Politik Hj. Sri Yuningsih, S.Pd
12 Tekhnologi Informasi Annisa Nurul Fitri, S.Pd, M.Kom
13 Jafanese Forum Ani Kartini, A.Md
F. Pengaturan Beban Belajar

Pengaturan beban belajar dalam penyelenggaraan pendidik di SMA
Negeri 2 Kuningan dengan menggunakan sistem paket. Sistem Paket adalah
sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang
sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku di SMA Negeri 2 Kuningan.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang
dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui
sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan
tatap muka per jam pembelajaran pada satuan pendidikan SMA Negeri 2
Kuningan yaitu 45 menit.
Tabel Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka

Satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Kuningan
Satu jam Jumlah jam Minggu efektif
Satuan
Kelas pemb. Tatap pemb. per tahun
Pendidikan
muka (menit) Perminggu ajaran

SMA
Negeri 2 X 45 44 34-38
Kuningan
SMA
Negeri 2 XI 45 46 34-38
Kuningan
SMA
Negeri 2 XII 45 44 34-38
Kuningan
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi.Waktu penyelesaian penugasan
terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan materi tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran
yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.Waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur terdiri dari waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
dari waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
bagi peserta didik pada SMA Negeri 2 Kuningan maksimum 60% dari jumlah
waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Penyelesaian program pendidikan di SMA Negeri 2 Kuningan dengan
menggunakan sistem paket adalah tiga tahun.
G. Ketuntasan Belajar
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Kuningan menentukan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk kelas X, XI dan XII mengacu pada
ketentuan KTSP dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta

didik, kompleksitas kompetensi, intake serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran kelas X dan XI sebagai
berikut:
Kognitif dan Psikomotor
Tahun Pelajaran 2019/2020
X XI
Mata Pelajaran
MIPA IPS MIPA IPS
Kelompok Wajib A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan
75 75 75 75
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75
4. Matematika 75 75 75 75
5. Sejarah Indonesia 75 75 75 75
6. Bahasa Inggris 75 75 75 75
Kelompok Wajib B
7. Seni Budaya 75 75 75 75
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
75 75 75 75
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 75 75 75 75
10. Bahasa Sunda 75 75 75 75
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam
11. Matematika 75 75
12. Biologi 75 75
13. Fisika 75 75
14. Kimia 75 75
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
15. Geografi 75 75
16. Sejarah 75 75
17. Sosiologi 75 75
18. Ekonomi 75 75
Sedangkan untuk kelas XII adalah sebagai berikut :

Kognitif dan Psikomotor
XII
IPA IPS
1.
3. PKn 75 75
5. Bahasa Inggris 75 75
6. Matematika 75 75
7. Fisika 75
8. Biologi 75
9. Kimia 75
10. Sejarah 75 75
11. Geografi 75
12. Ekonomi 75
13. Sosiologi 75
14. Seni Budaya musik/rupa 75 75
15. Penjas Orkes 75 75
16. TIK 75 75
17. Bahasa Arab 75 75
Muatan Lokal
18. Bahasa Sunda 75 75
19. Pendidikan Lingkungan Hidup 75 75
H. Kenaikan Kelas dan Mutasi

1) Kenaikan Kelas
Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap akhir
semester genap. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar
pada semester genap, dengan pertimbangan seluruh KI/KD untuk kelas
X dan XI atau SK/KD untuk kelas XII yang belum tuntas pada
semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang
ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan
prinsip belajar tuntas (mastery learning), dimana peserta yang belum
mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka
yang bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidial sampai yang
bersangkutan mampu mencapai KKM dimaksud. Artinya, nilai kenaikan
kelas harus tetap memperhitungkan hasil belajar peserta didik selama
satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung.

Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas XI atau ke kelas XII,
apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal,
lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas
program, atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar
minimal pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program.
Sebagai contoh : bagi peserta didik kelas X dan XI
1) Program Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), tidak boleh
memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran
Matematika,Fisika, Kimia, dan Biologi.
2) Program Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), tidak boleh memiliki
nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Geografi, Sejarah,
Ekonomi, dan Sosiologi.
Satuan pendidikan dapat menambah kriteria kenaikan kelas sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan setiap satuan pendidikan, melalui rapat
dewan pendidik.Kriteria kenaikan kelas yang ditentukan oleh SMA Negeri
2 Kuningan. Siswa dapat dinyatakan naik kelas apabila :
Kehadiran atau ketidakhadiran siswa dalam satu tahun pelajaran :
a. Kehadiran siswa dalam satu tahun pelajaran minimal 95% atau
ketidakhadiran siswa tanpa keterangan (alpa) dalam satu tahun
maksimal 5% dari jumlah hari efektif.
b. Ketidakhadirkan siswa karena izin kepentingan pribadi dalam satu
tahun maksimal 10% dari jumlah hari efektif.
c. Ketidakhadiran siswa karena sakit dalam satu tahun pelajaran
maksimal 15% dengan ketentuan sebagai berikut :
 Setiap sakit harus ada surat keterangan dari orang tua/wali.
 Sakit lebih 3 hari harus ada surat keterangan dokter.
 Sakit akut/terus menerus lebih dari 30 hari pada semester
ganjil/genap, keputusannya agar menempuh pembelajaran yang
ketinggalan yang akan ditentukan melalui rapat dewan pendidik.

 Sakit akut tidak terus menerus maksimal 40 hari pada semester
ganjil/genap, keputusan untuk menempuh pembelajaran yang
ketinggalan atau keputusan naik/tidak naik kelas akan ditentukan
melalui rapat dewan guru.
 Sedangkan sakit akut yang lebih dari 15% akan dibahas dalam
rapat dewan pendidik, sebelum kenaikan kelas.
Wajib memiliki ekstrakurikuler pramuka selama satu tahun ajaran
2) Pindah Sekolah
a. Sekolah harus memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah
antar sekolah pelaksana Kurikulum 2013 atau KTSP
b. Untuk pelaksanaan pindah sekolah (masuk atau keluar) lintas Provinsi
dan Kabupaten/Kota disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada
masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota
c. Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain
mencakup hal-hal sebagai berikut :
 Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LBH) dari sekolah asal
sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan.
 Melakukan tes atau program matrikulasi bagi siswa pindahan.
SMA Negeri 2 Kuningan menentukan persyaratan pindah/mutasi
peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui
suatu mekanisme yang obyektif dan transparan dilakukan oleh tim yaitu
tim PPDB, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
c. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
d. Berasal dari sekolah pelaksana kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI
e. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
f. Memiliki Laporan Hasil Belajar (Raport) dengan nilai lengkap dari
sekolah asal
g. Memiliki ijazah Sekolah Menengah Pertama/Sederajat

h. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari
nilai minimal (PPDB pada tahunnya)
i. Memiliki surat pindah dari sekolah asal
j. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal
sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan
k. Mengikuti seleksi administrasi, nilai raport dan menerima keputusan
hasil seleksi.
I. Pendidikan Kecakapan Hidup

SMA Negeri 2 Kuningan memberikan kependidikan kecakapan hidup,
yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik
dan kecakapan vokasional, secara terpadu dan merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri
J. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global di SMA Negeri 2
Kuningan yaitu pelajaran Bahasa Sunda untuk kelas X, XI dan XII yang
merupakan mata pelajaran tersendiri sebagai muatan lokal, yang diperoleh dari
satuan pendidikan formal.

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran

peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Kalender pendidikan satuan pendidikan SMA Negeri 2 Kuningan disusun
sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik
dan masyarakat serta ketentuan dari pemerintah daerah dengan memperhatikan
kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.
A. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari Senin, 15 bulan Juli 2019, atau
apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran
dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.
Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama tiga hari dengan
pengaturan sebagai berikut :
 Kelas X melaksanakan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)
Kegiatan Masa Orientasi siswa (MOPD) dilaksanakan dari tanggal 15 – 19
Juli 2019.
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 dan semester 2.

Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 5 hari, yaitu :
WAKTU
HARI
BELAJAR
SENIN 07.00 – 15.30
SELASA 07.00 – 15.30
RABU 07.00 – 15.30
KAMIS 07.00 – 15.30
JUMAT 07.00 – 15.30
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap

minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan
diri. Di masa pandemik pembelajaran menggunakan model daring dan luring
dengan pembagian pekan 1 kelas x daring, pekan 2 luring, pekan 1 kelas xi
luring pekan 2 daring dan seterusnya.
C. Liburan Sekolah
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yakni diantaranya di
SMA Negeri 2 Kuningan. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester,
jeda antar semester, libur akhir semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan sebagai berikut :
 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Menteri Agama dalam
hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
 Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentu
hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap
jenjang dan jenis pendidikan.

 SMA Negeri 2 Kuningan Tahun Pelajaran 2019/2020 mengambil
kebijakan hari libur sebagai berikut :
1. Libur Idul Fitri : 21 Juli – 5 Agustus 2019
2. Libur Semester 1 : 22 Desember 2019 – 3 Januari 2019
3. Libur Semester 2 : 22 Juni 2019 – 12 Juli 2019
4. Libur yang ditentukan oleh pemerintah pusat antara lain :
a. Hari Kemerdekaan RI
b. Idul Fitri dan Cuti Bersama
c. Idul Adha
d. Tahun Baru Hijriah
e. Hari Raya Natal
f. Tahun Baru 2015
g. Maulid Nabi Muhammad SAW
h. Hari Raya Nyepi
i. Wafat Isa Al Masih
j. Kenaikan Isa Al-Masih
k. Hari Raya Waisak
l. Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
m. Tahun Baru Imlek

Tabel
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif Minimum 34 Digunakan untuk
belajar minggu dan kegiatan pembelajaran
maksimum 38 efektif
minggu
2 Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap
semester minggu semester
3 Jeda antar Maksimum 2 Antara semester I dan II
semester minggu
4. Libur akhir Maksimum 3 Digunakan untuk
tahun pelajaran minggu menyiapkan kegiatan dan
administarsi akhir dan
awal semester tahun
pelajaran
5. Hari libur 2 - 4 minggu Dapat mengaturnya
keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah efektif belajar
dan waktu pembelajran
efektif
6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan
umum/nasional minggu peraturan Pemerintah
7. Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk
sekolah Minggu kegiatan yang
termasuk Ulang diprogramkan secara
Tahun SMA khusus oleh sekolah tanpa
Negeri 2 mengurangi jumlah

Kuningan minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran
efektif
D. Jadwal Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah Tahun Pelajaran 2013/2014 sebagai berikut :
No Kegiatan Alokasi waktu Keterangan
1. Permulaan tahun Awal tahun 15 Juli 2019
pelajaran pelajaran
2. Minggu efektif 36 minggu Digunakan untuk kegiatan
belajar pembelajaran efektif pada
setiap satuan pendidikan
3. Hari libur 3 minggu Libur awal Ramadhan dan
keagamaan sekitar Idul Fitri
4. UTS Semester 1 1 minggu 6 – 11 Oktober 2019
5. UAS Semester 1 1 minggu 8 – 13 Desember 2019
6. Pembagian Akhir semester 1 20 Desember 2019
Raport
7. Jeda antar 2 Minggu 22 Desember 2019 s.d 03
Semester Januari 2020
8. Ujian Sekolah 10 – 15 Maret 2020
9. Pekan Ulangan 1 Minggu 8 – 13 Juni 2020
10. Pembagian Akhir semester 2 20 Juni 2020
Raport
11. Ulang Tahun
SMA Negeri 2
Kuningan
12. Libur akhir tahun 3 minggu 22 Juni – 12 Juli 2020
pelajaran
13. Program Sepanjang hari  Untuk remedial proses

remedial efektif belajar  Untuk remedial test
dilaksanakan setelah
ujian
15. Hari libur 2 Minggu Disesuaikan dengan
umum/nasional Peraturan Pemerintah Pusat
dan daerah
16. Hari libur khusus 1 Minggu
Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Manteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelengara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.Kalender pendidikan untuk setiap
satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan
alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan
memperhatikan ketentuan dari pemerintah Pusat / pemerintah daerah.

BAB V
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan

pada awal tahun pelajaran 2019/2020 maka salah satu pedoman dan acuan dalam
kegiatan belajar mengajar telah dimiliki oleh SMA Negeri 2 Kuningan. Besar
harapan kami, semoga pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Kuningan
ini memenuhi syarat sehingga rencana kami mengembangkan SMA Negeri 2
Kuningan dapat berhasil dengan baik.
Kita maklum bahwa pelaksanaan Kurikulum 2013 harus diupayakan,
seiring dengan tuntutan terpenuhinya secara optimal delapan Standar Nasional
Pendidikan yaitu Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pengelolaan
Pendidikan, Standar Penilaian, Standar Sarana Prasarana Pendidikan, standar
Proses.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih, kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan, motivasi, dukungan dan peran serta dalam
upaya melaksanakan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Kuningan Tahun
Pelajaran 2019/2020. Semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan pahala
dari Allah SWT.Amin.
Kepala SMAN 2 Kuningan,
H. TRI SUKNAEDI, S.Pd M.Pd

NIP 19650123 198803 1 002
Kuninga


SMA N 2 Kuningan - KTSP

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

SMA N 2 Kuningan - KTSP

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KURIKULUM TINGKAT SATUAN

SMA NEGERI 2 KUNINGAN

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Pendidikan merupakan suatu fundamental kemajuan suatu bangsa dan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

C. Landasan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Kuningan dilaksanakan dan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

D. Tujuan KTSP dan Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

E. Prinsip Pengembangan KTSP dan Implementasi Kurikulum 2013

Pengembangan Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan mengacu kepada

1. Karakteristik Kurikulum 2013 dan Pengembangan KTSP:

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum di SMA Negeri 2 Kuningan dikembangkan sesuai dengan visi,

mengembangkan potensi siswa.

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk dapat

bersaing di tingkat nasional maupun internasional

3. Memelihara dan melestarikan budaya local dalam rangka

mengembangkan budaya bangsa

4. Mewujudkan warga sekolah yang cerdas , beriman dan bertaqwa

5. Mewujudkan suasana proses pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif menyenangkan dan religius

b. Tanggap terhadap perkembangan ilmu Pengetahuan, teknologi, dan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

2. Tujuan Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Menengah

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Visi, Misi dan Sasaran program tersebut selanjutnya ditindak lanjuti

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

2. Bidang Akademik dan Nonakademik

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

3. Bidang Sekolah Sehat

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

4. Bidang Lingkungan Hidup

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

6. Bidang Kearifan Budaya Lokal

1. Siswa terampil memainkan musik karawitan sunda.

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Hasil yang Diharapkan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Ketujuh program di atas, dipertanggungjawabkan oleh masing-masing

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

E. Standar Kompetensi Lulusan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

A. Struktur Pengembangan KTSP

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Kurikulum 2013 SMA Negeri 2 Kuningan

Penyusunan struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi

Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk tingkat satuan pendidikan

Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Kuningan Kelas XII

c. Jam Pembelajaran : untuk setiap mata pelajaran dialokasikan