Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan.

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilaksanakn jarak jauh


oleh guru-guru SMP IT IMAM SYAFII Nongsa Batam selama masa virus corona
yang selalu disebut dengan istilah Corona Virus Disease (COVID- 19). Pembelajaran
jarak jauh (distance learning) yang dilakukan guru ini untuk memberikan akses
pembelajaran yang tidak terbatas ruang dan waktu kepada peserta didik selama
diberlakukannya masa darurat Covid-19.

Pengembangan 2013 yang mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan


untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan
terdiri atas: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4)
standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6)
standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
Empat dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, dan Standar Penilaian
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Untuk memenuhi amanat Undang-undang/Peraturan Pemerintah tersebut di atas, dan


guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan
sekolah pada khususnya, maka pada Tahun Pembelajaran 2020/2021 SMPIT Imam
Syafi’i sebagai satuan pendidikan, untuk kelas VII sampai kelas IX menggunakan
kurikulum 2013 yang disusun dan dikembangkan sesuai dengan situasi, kondisi dan
potensi.

Pada saat mengembangkan kurikulum, SMPIT Imam Syafi’i melibatkan seluruh


warga sekolah dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan (stake holders).

1
Melalui Kurikulum SMPIT Imam Syafi’i ini diharapkan sekolah dapat melaksanakan
program pendidikan sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.

2
B. LANDASAN PENYUSUNAN KURIKULUM
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber, dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam disekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
yang berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, kurikulum 2013 dikembangkan dengan
menggunakan filosofi sebagai berikut :
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta
didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal
ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, kurikulum
2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan
orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan dimasa lampau
adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari
peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecermelangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari

3
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang
dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan
dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial dimasyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai macam kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan bermasyarakat dan bangsa yang lebih baik.

Dengan demikian Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas


dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreatifitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan
diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “Pendidikan Berdasarkan Standar”
(Standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(Competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

4
Kurikulum 2013 menganut : (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjasi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis Kurikulum 2013 adalah :
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Bomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5) Permendiknas Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi. Standar isi adalah
kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
6) Permendiknas Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
(SKL). Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
7) Permendiknas Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Standar Proses
adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
8) Permendiknas Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur,
dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
9) Permendiknas Nomor 68 Tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SMP.
10) Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-
19)

5
11) Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Repubik Indonesia.

6
C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

1. Tujuan Penyusunan Kurikulum

Kurikulum disusun agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk:

a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Allah Ta’ala;


b. belajar untuk memahami dan menghayati;
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain;

belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).

2. Acuan Operasional Kurikulum

Kurikulum disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian


peserta didik secara utuh. Oleh karena itu, kurikulum yang disusun berdasarkan dan
menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia pada setiap matapelajaran
(internalisasi nilai iman, taqwa, dan akhlak mulia pada semua matapelajaran).

b. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai dengan Tingkat


Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia


secara holistik sehingga memungkinkan potensi afektif, kognitif, dan psikomotor
berkembang secara optimal. Dengan kata lain sasaran pendidikan Islam berupa
pendidikan keimanan, ruhani, olah pikir, sensitivitas diri/empatik, akhlak, motivasi
berprestasi, kemasyarakatan, jasmani, dan pendidikan jinsiyah (seks) yang
proporsional mendapatkan wahana yang tepat. Oleh karena itu, kurikulum harus
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkem- bangan, minat, kecerdasan
intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.

7
c. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan

Setiap daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan


yang beragam. Oleh karena itu, setiap daerah memerlukan kurikulum pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup siswa sehari-hari.
Kurikulum yang disusun harus memuat keragaman tersebut sehingga dapat
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

d. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang


otonomi dan kreativitas daerah dan sekolah, maka perlu memperhatikan keragaman
dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan
nasional secara berimbang.

e. Tuntutan Dunia Kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi


peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
karena itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
memasuki dunia kerja. Kompetensi ini sangat penting, terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.

f. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (Ipteks)

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang bercirikan masyarakat


berbasis pengetahuan di mana ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dengan
perkembangan ipteks, sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh
karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

g. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama
sepanjang aqidah dan syari’at Islam.

8
Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

h. Dinamika Perkembangan Global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian individu dan kemandirian bangsa.


Hal ini sangat penting pada masa pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
erat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain tanpa harus mencampuradukkan antara
yang haq dengan yang bathil.

i. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Pendidikan bertujuan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan


peserta didik sejalan dengan landasan moral bangsa yang berketuhanan Yang Maha
esa, sehingga dapat berupaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena
itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa.

j. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial


budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain dengan semuanya itu tanpa
mengorbankan nilai moral bangsa yang berketuhanan Yang Mahaesa.

k. Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan
ciri khas satuan pendidikan.

3. Prinsip Pengembangan Kurikulum Sekolah

Pengembangan Kurikulum mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan
penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan
komite sekolah/madrasah. Penyusunan Kurikulum dikoordinasi dan disupervisi oleh
dinas pendidikan Kabupaten/Kota. Kurikulum dikembang- kan berdasarkan prinsip-
prinsip, antara lain sebagai berikut.

9
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki


posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman, bertauhid, dan bertaqwa kepada Allah Ta’ala, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang baik serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

b. Beragam dan terpadu.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik


peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan
suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi
kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan meman- faatkan secara
tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepen-


tingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan
dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, kete- rampilan
berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan.

10
e.Menyeluruh dan berkesinambungan.

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang


kajian keilmuan dan matapelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat.


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan
informal, dengan memerhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

11
BAB II

VISI, MISI, STRATEGI


DAN TUJUAN SEKOLAH

A. VISI
Terwujudnya sekolah bermutu yang menyiapkan pribadi beriman, bertauhid, huffazhul
Qur’an, berakhlak, cerdas, dan terampil yang siap berkompetisi di dunia global.

B. MISI
1. Mewujudkan lulusan yang beraqidah dan bermanhaj ahlus sunnah wal jama’ah.
2. Menghasilkan warga belajar yang sadar beribadah sesuai tuntunan Al Qur’an dan
Sunah Rasulullah serta gemar menghafal keduanya.
3. Mewujudkan lulusan yang memiliki wawasan IPTEKS dan menunjukkan perilaku
berpikir ilmiah.
4. Mewujudkan lulusan yang berwawasan global yang menggunakan bahasa Arab dan
Inggris serta pembelajaran yang berbasis ICT (information, communication,
technology).

C. STRATEGI
Memberikan pendidikan dieniyah dengan manhaj ahlu sunnah wal jama’ah
(salaf sholih) yang memadai sebagai sarana pembentukan siswa beraqidah shohihah,
beribadah sesuai sunnah Rasulullah dan berakhlak karimah. Mengalokasikan waktu
cukup untuk menghafal Al Qur’an dan hadis dalam rangka pembiasaan siswa yang
akrab dengan keduanya. Membantu siswa dengan waktu yang tepat untuk berwawasan
IPTEKS dan berpikir ilmiah. Mengondisikan siswa dengan bilingual sebagai upaya
menciptakan siswa yang memiliki wawasan global dan berbahasa internasional.

D. TUJUAN SEKOLAH
1. Mencapai muslim yang mustaqim.
2. Menguasai dasar-dasar ilmu agama tingkat lanjutan.
3. Menguasai dasar-dasar berbahasa Indonesia, Arab, dan Inggris yang baik dan benar.
4. Memiliki kemampuan menghafal minimal 4 juz Al Qur’an dan hadits arba’in nawawi.
5. Menerapkan adab-adab Islam sehari-hari.
6. Memiliki dasar-dasar berpikir yang lurus dan bersikap ilmiah.

12
7. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi.
8. Memiliki semangat, kesabaran dan keikhlasan untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
9. Memiliki kemampuan berwirausaha sederhana.

E. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL).

Berdasarkan Visi, Misi, dan Tujuan sekolah tersebut di atas, maka ditetapkan
Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:

Berdasarkan tujuan tersebut, disusunlah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMPIT


Imam Syafi’i. SKL yang dimaksud selengkapnya sebagai berikut:
1. Berperilaku berdasar ajaran Islam sesuai dengan perkembangan remaja.

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta


memperbaiki kekurangannya.

3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan
pekerjaannya.

4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial yang sejalan dengan Islam.

5. Memahami keberagaman (agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi)
dalam lingkup global berdasar Al Qur’an dan Assunah.

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif,
dan inovatif.

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam


pengambilan keputusan.

8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri.

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks.

11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial dengan mendasarkan
analisisnya kepada azas Islam.

12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam


koridor Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam.

13
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya dalam rel/bingkai syari’at
Islam.

15. Mengapresiasi karya seni dan budaya Islami.

16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.

17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan.

18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat.

20. Menghargai adanya perbedaan pendapat (khususnya ihtilaf tanawwu’) dan berempati
terhadap orang lain.

21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan
estetis.

22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam


bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris.

23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi.

24. Memiliki sikap positif dan kecenderungan mencoba berwirausaha sesuai usia
perkembangannya.

14
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM

1. Struktur Kurikulum 2013 meliputi :

a. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut :
1. Kompetensi Inti-1 ( KI-1 ) untuk kompetensi sikap spiritual,
2. Kompetensi Inti-2 ( KI-2 ) untuk kompetensi sikap sosial,
3. Kompetensi Inti-3 ( KI-3 ) untuk kompetensi inti pengetahuan, dan
4. Kompetensi Inti-4 ( KI-4 ) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama dapat
dilihat pada tabel berikut :

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX

1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan


menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli tanggungjawab,
(toleransi, gotong (toleransi, gotong peduli (toleransi,
royong), santun, percaya royong), santun, gotong royong),
diri, dalam berinteraksi percaya diri, dalam santun, percaya diri,
secara efektif dengan berinteraksi secara dalam berinteraksi
lingkungan sosial dan efektif dengan secara efektif dengan
alam dalam jangkauan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
pergaulan dan alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan

15
keberadaannya pergaulan dan pergaulan dan
keberadaannya keberadaannya
3. Memahami pengetahuan 3. Memahami dan 3.. Memahami dan
(faktual, konseptual, dan menerapkan menerapkan pengetahuan
prosedural) berdasarkan pengetahuan (faktual, (faktual, konseptual, dan
rasa ingin tahunya konseptual, dan prosedural) berdasarkan
tentang ilmu prosedural) rasa ingin tahunya tentang
pengetahuan, teknologi, berdasarkan rasa ingin ilmu pengetahuan,
seni, budaya terkait tahunya tentang ilmu teknologi, seni, budaya
fenomena dan kejadian pengetahuan, terkait fenomena dan
tampak mata teknologi, seni, budaya kejadian tampak mata
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, 4. Mengolah, menyaji, 4..Mengolah, menyaji,
dan menyaji dalam dan menalar dalam dan menalar dalam ranah
ranah konkret ranah konkret konkret (menggunakan,
(menggunakan, (menggunakan, mengurai, merangkai,
mengurai, merangkai, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
memodifikasi, dan memodifikasi, dan membuat) dan ranah
membuat) dan ranah membuat) dan ranah abstrak (menulis,
abstrak (menulis, abstrak (menulis, membaca, menghitung,
membaca, menghitung, membaca, menghitung, menggambar, dan
menggambar, dan menggambar, dan mengarang) sesuai
mengarang) sesuai mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
dengan yang dipelajari di dengan yang dipelajari sekolah dan sumber lain
sekolah dan sumber lain di sekolah dan sumber yang sama dalam sudut
yang sama dalam sudut lain yang sama dalam pandang/teori
pandang/teori sudut pandang/teori

b. Mata Pelajaran

16
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata apelajaran dan alokasi waktu
yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan
alokasi waktu untuk SMPIT Imam Syafi’i sebagaimana tabel berikut :

Kelas Kelas Kelas


Komponen
VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 3 3 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3

3. Bahasa Indonesia 6 6 6

4. Matematika 5 5 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7. Bahasa Inggris 4 4 4

B. Muatan Lokal

8. Seni Budaya dan Keterampilan 3 3 3

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga


3 3 3
Dan Kesehatan

10. Prakarya 2 2 2

Jumlah 38 38 38

1. Bahasa Arab:
2 2
1.1. Nahwu 2
2 2
1.2. Ta’bir 2
2 2
1.3. Imla wa Khot 2

2. Tahsin & Tahfizhul Qur’an (Tahta) 2 2 2

C. Pengembangan Diri

17
1. Ekstrakurikuler
-
Wajib

2. Ekstrakurikuler
-
Pilihan

D. Kegiatan Pembiasaan

1. Shalat Berjama’ah/Zikir -

2. Dhuha/Kultum -

3. Keputrian -

4. Lunch Together -

5. Enrichment -

JUMLAH 46 46 46

Cakupan Kelompok Mata pelajaran di SMPIT Imam Syafi’i

No Kelompok Cakupan
Matapelajaran

1. Dieniyah Kelompok matapelajaran Dieniyah dimaksudkan


untuk membentuk siswa menjadi manusia yang
beriman, bertauhid, dan bertaqwa kepada Alloh
Ta’ala serta berakhlaq mulia. Akhlaq mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan Dieniyah.

2. Ilmu Pengeta- Kelompok matapelajaran ilmu pengetahuan dan


huan dan Tekno teknologi pada SMPIT Imam Syafi’i dimaksudkan
logi serta Kewar untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
ganegaraan pengetahuan dan teknologi serta membudayakan
berpikir dan bersikap ilmiah secara kritis, kreatif
dan mandiri serta memahami hak dan kewajiban
sebagai warga negara yang baik dan bertang-

18
No Kelompok Cakupan
Matapelajaran

gungjawab.

Kelompok matapelajaran jasmani, olahraga,


3. Jasmani, Olah
kesehatan, dan estetik pada SMPIT Imam Syafi’i
raga, Kesehatan
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
dan Estetika
serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat, dan menghargai keindahan.

Keterangan:
 Pada Struktur Kurikulum di atas, terdapat kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
(Wajib) dan minimal satu ekstrakurikuler pilihan (disesuaikan dengan bakat,
minat, dan fasilitas yang dapat diusahakan.
o Kegiatan ekstra kurikuler Pramuka (terutama), dalam rangka mendukung
pembentukan karakter peserta didik, berupa sikap peduli, disiplin, tertib,
kerjasama, kemandirian, dan tanggung jawab. Di samping itu dapat
dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis
pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilannya (psikomotorik). Dengan demikian kegiatan ekstra
kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
 Sebagian muatan lokal, kewarganegaraan, dan pelajaran Seni Budaya dan
Ketrampilam (SBK) dapat saja dijadikan satu (terintegrasi) agar lebih efisien
waktu.

C. MUATAN KURIKULUM
Muatan Kurikulum SMP IT Imam Syafi’i meliputi sejumlah mata pelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII
sampai dengan kelas IX. Muatan lokal, pengembangan diri, dan kegiatan pembiasaan
merupakan bagian dari muatan kurikulum.

D. MATAPELAJARAN

19
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat kelas tercantum
pada struktur kurikulum. Kelas VII-IX masing-masing meliputi 10 mata pelajaran
Wajib, 2 muatan lokal/global, dan 6 macam kegiatan pembiasaan. Satu jam
pembelajaran (jp) berlangsung selama 40 menit.
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang
disampaikan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu.

a. Pendidikan Agama Islam


1) Hakikat mata pelajaran PAI
Pendidikan Agama Islam diajarkan untuk mewujudkan manusia yang
bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk
menghasilkan manusia yang memiliki aqidah yang mantap, tekun
beribadah, jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin,
harmonis, dan produktif, baik personal maupun sosial.

2) Tujuan:
a) Menumbuhkembangkan keimanan melalui pemberian keteladanan,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam,
sehingga menjadi manusia muslim yang memiliki kesadaran beragama
(religiusitas) sesuai dengan perkembangan psikologis peserta didik.
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya
agama dalam komunitas sekolah.
c) Menanamkan semangat thalabul ‘ilmi sepanjang hayat.
3) Ruang lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
a) Al Qur’an dan Hadits
b) Aqidah Akhlak Adab
c) Fiqih
d) Sejarah dan Kebudayaan Islam.

20
e)

b. Bahasa Indonesia
1) Hakikat
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemam
puan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap
hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
2) Tujuan
a) Melatih keterampilan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai
dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
b) Melatih penggunaan bahasa yang santun, sebagai alat komunikasi dan
sarana pemahaman iptek.
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup matapelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
a) Mendengarkan
b) Berbicara
c) Membaca
d) Menulis.
Pada akhir pendidikan di SMP, peserta didik telah membaca sekurang-
kurangnya 15 buku sastra dan nonsastra.

c. Bahasa Inggris
1) Hakikat
Keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis. Dalam matapelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu
berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi
tertentu.

Tingkat literasi mencakup performative, functional, informational, dan


epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis,
mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada

21
tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau
petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses
pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat
epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa
sasaran.
Pembelajaran bahasa Inggris di SMPIT Imam Syafi’i ditargetkan agar
peserta didik dapat mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara
lisan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.
2) Tujuan
Matapelajaran Bahasa Inggris di SMPIT Imam Syafi’i bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan
tulis untuk mencapai tingkat literasi functional.
b) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris
untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
c) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara
bahasa dengan budaya.
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMPIT Imam Syafi’i
meliputi:
a) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;
b) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fung- sional
pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive,
recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam
penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika;
c) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (mengguna- kan
tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi
sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara
berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi stra- tegi
(mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan

22
berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi
pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).

d. Matematika
1) Hakikat
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam doku- men
ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembang- kan
kemampuan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Selain itu dimak- sudkan pula
untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam
pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan
menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembel- ajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal,
masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan
berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemam- puan
memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami
masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan
menafsirkan solusinya.
2) Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar-
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan mani- pulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh
d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

23
e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehi-
dupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
3) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
a) Bilangan
b) Aljabar
c) Geometri dan Pengukuran
d) Statistika dan Peluang.

e. Ilmu Pengetahuan Alam


1) Hakikat
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang alam sekitar.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMPIT
Imam Syafi’i merupakan standar minimum yang secara nasional harus
dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan
kurikulum. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan
peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan
pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
2) Tujuan
Mata pelajaran IPA di SMPIT Imam Syafi’i bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Allah  berdasar- kan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

24
b) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat
d) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
g) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
3) Ruang Lingkup
Bahan kajian IPA untuk SMPIT Imam Syafi’i merupakan kelanjutan
bahan kajian IPA SDIT Imam Syafi’i meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
a) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
b) Materi dan Sifatnya
c) Energi dan Perubahannya
d) Bumi dan Alam Semesta

f. Ilmu Pengetahuan Sosial


1) Hakikat
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu matapelajaran yang
diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS
mengaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs matapel- ajaran IPS
memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui
matapelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga
negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga
dunia yang cinta damai.
2) Tujuan

25
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial
c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan
global.
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
c) Sistem Sosial dan Budaya
d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

g. Seni Budaya
1) Hakikat
Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara
tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, matapelajaran Seni
Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.
Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimen- sional,
dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan
mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media
seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya.
Multidimensional bermakna pengem- bangan beragam kompetensi
meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi),
apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur
estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung
makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan

26
kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya nusantara dan
mancanegara sepanjang koridor Islam.
2) Tujuan
Matapelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.

a) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya


b) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
c) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
d) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
e) Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan keativitas seni yang
tidak bertentangan dengan syariat Islam.
3) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa ukiran, cetak-mencetak, dan
sebagainya
b) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah
suara yang pementasannya memadukan beberapa unsur seni di
antaranya seni peran.

h. Pendidikan Jasmani, Olahraga, Kesehatan


1) Hakikat
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian
integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan
motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-

27
mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola
hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
2) Tujuan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih
b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.
c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan
e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung- jawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis
f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan
g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah raga dan
Kesehatan untuk jenjang SMP adalah sebagai berikut.
a) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola
basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan
beladiri, serta aktivitas lainnya
b) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

28
c) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa
alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas
lainnya
d) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya
e) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
f) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan
tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih
makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera,
mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek
tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

i. Teknologi Informasi dan Komunikasi


1) Hakikat
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dimaksudkan
untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi
pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diajarkan sebagai
salah satu mata pelajaran Keterampilan yang pelaksanaannya dapat
dilakukan secara terpisah atau bersama-sama dengan mata pelajaran
keterampilan lainnya.
2) Tujuan
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Memahami teknologi informasi dan komunikasi.
b) Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi
c) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri
dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
d) Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan
komunikasi.

29
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan
informasi
b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari
satu perangkat ke perangkat lainnya.

j. Prakarya
1) Hakikat
Mata pelajaran Prakarya dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta
didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi dan persaingan dunia kerja pada waktunya
kelak. Mata pelajaran Prakarya diajarkan sebagai salah satu mata
pelajaran Keterampilan yang pelaksanaannya dapat dilakukan secara
terpisah atau bersama-sama dengan mata pelajaran keterampilan
lainnya.
2) Tujuan
Mata pelajaran Prakarya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a. Memahami Ketrampilan, daya kreasi serta pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi.
b. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan kondisi
sekitar dan teknologi informasi dan komunikasi
c. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri
d. Menghargai karya cipta di segala bidang ketrampilan

4) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Prakarya meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
a. Kerajinan
b. Rekayasa
c. Budidaya
d. Pengolahan

30
E. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kom- petensi
yang disesuaikan dengan ciri khas sekolah dan potensi sekolah, termasuk keunggulan
sekolah. Dengan mengacu pada visi SMPIT Imam Syafi’i yang berbasis keislaman,
didukung hasil analisis potensi dan kebutuhan lingkungan, serta potensi sekolah yang
meliputi sumber daya manusia (pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik)
serta ketersediaan sarana prasarana yang terdapat di sekolah, SMPIT Imam Syafi’i
menentukan: Bahasa Arab, Pendalaman Dieniyah sebagai muatan lokal yang
diberikan secara berkelanjutan untuk membekali peserta didik dengan wawasan dan
keterampilan yang utuh terhadap penguasaan/kompetensi yang berhubungan dengan
Al Qur’an dan percakapan dalam Bahasa Arab. Muatan lokal yang lain yang menjadi
unggulan dan diferensiasi SMPIT Imam Syafi’i adalah Tahsin dan Tahfizhul Qur’an
(Tahta). Muatan lokal tersebut sekaligus menjadi salah satu bagian dari keunggulan
SMPIT Imam Syafi’i sesuai kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal,
nasional, maupun global dunia ini.
Secara garis besar tujuan kajian muatan lokal dan muatan global yang dikembangkan
di SMPIT Imam Syafi’i adalah:

a. Bahasa Arab
1) Tujuan
a) Menumbuhkan kesadaran pentingnya bahasa Arab sebagai bahasa Al
Qur’an, bahasa dunia dan akhirat bagi kaum muslimin.
b) Mempermudah dalam memahami Al Qur’an.
c) Memberikan bekal untuk mendalami sumber-sumber ilmu yang
berkembang di zaman keemasan Islam.
d) Menumbuhkan rasa bangga berbahasa Arab.

2) Ruang Lingkup
Ruang lingkup matapelajaran Bahasa Arab mencakup
a) Istima’ (Mendengar)
b)Muthala’ah (Membaca)
c) Muhadatsah (Berbicara)
d)Kitabah (Menulis)
b. Tahsin dan Tahfizhul Al Qur’an (Tahta)

31
1) Hakikat
Pembelajaran baca Al Qur’an diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam memahami cara membaca dan menghafal Al Qur’an
yang benar.
2) Tujuan
a) Menumbuhkan kecintaan terhadap Al Qur’an.
b) Membersihkan pikiran dan perasaan serta menyucikan hati dan jiwa
peserta didik.
c) Memberikan landasan dan dasar-dasar bahwa ilmu yang dipelajari
bersumber dari Al Qur’an.

3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup matapelajaran Tahsin dan Tahfizhul Al Qur’an (Tahta)
mencakup:
a) Tajwid
b) Ghorib dan musykilat
c) Tilawah
d) Tahfizh

F. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesem- patan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri di SMPIT Imam Syafi’i meliputi kegiatan
pelayanan konseling yang dibimbing oleh guru BK, kegiatan ekstra- kurikuler,
dan kegiatan pembiasaan yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, dan belajar.

a. Bimbingan dan Konseling


1) Tujuan:
a) Memberi bantuan dalam mengatasi kesulitan belajar.
b) Pengembangan karir siswa
c) Mengarahkan dan membina siswa sebagai pribadi seorang muslim
2) Bidang Pelayanan Konseling

32
a) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang mem-
bantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembang- kan
potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan
karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
b) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang mem-
bantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengem-
bangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan
teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih
luas.
c) Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang mem-
bantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka
mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.
d) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai informasi, memilih dan meng- ambil
keputusan karir (sekolah lanjutan).

3) Fungsi Konseling
a) Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri
dan lingkungannya.
b) Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang
dapat menghambat perkembangan dirinya.
c) Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya.
d) Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta
didik memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai potensi dan
kondisi positif yang dimilikinya.
e) Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh
pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang men- dapat
perhatian.

4) Jenis Layanan Konseling


a) Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang

33
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b) Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, dan pendidikan
lanjutan.
c) Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta
didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra
kurikuler.
d) Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e) Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam mengentaskan masalah pribadinya.
f) Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik da-
lam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan
belajar, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan ter- tentu
melalui dinamika kelompok.
g) Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika
kelompok
h) Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i) Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.

5) Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Konseling


Di dalam jam pembelajaran sekolah:
a) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain
yang dapat dilakukan di dalam kelas.

34
b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 1 (satu) jam per kelas per
minggu dan dilaksanakan secara terjadual.
c) Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyeleng-
garakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data,
kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
Di luar jam pembelajaran sekolah:
a) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan
layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok,
konseling kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat
dilaksanakan di luar kelas.
b) Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam
pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka
dalam kelas.
c) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah
maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling, diketahui
dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah.

b. Kegiatan Ekstra Kurikuler


1) Maksud kegiatan
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat siswa. Untuk itu kegiatan
ekstrakurikuler di SMPIT Imam Syafi’i menyediakan beberapa kegiatan
yang dapat dipilih siswa sesuai dengan bakat dan minat mereka, dan jumlah
pilihan ekstra terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
sekolah dan masyarakat.

2) Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler


a) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai
dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengem- bangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

35
c) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengem-
bangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi
peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

3) Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler


a) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan
potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.
b) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan
keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c) Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana
yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
e) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun
semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

4) Kelompok Jenis kegiatan Ekstra Kurikuler


a) Krida, meliputi Kepramukaan.
b) Iptek, meliputi English Club, Science Club, Robotic club, ICT design
Grafis, kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik dan
penelitian.
c) Pembinaan Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi
pengembang- an bakat olah raga, seni dan budaya, keagamaan.

5) Jenis-jenis ekstrakurikuler di SMPIT Imam Syafi’i:


1. Ekstrakurikuler Wajib
a) Pramuka
Tujuan:
 Sebagai wahana siswa untuk berlatih organisasi.

36
 Melatih kemandirian, kepedulian terhadap lingkungan, dan jiwa
sosial.
 Mengembangkan life skills
2. Ektrakurikuler Pilihan
a) Karate
Tujuan: Sebagai wahana siswa untuk pembentukan karakter kuat

b) English Club
Tujuan:
 Mengembangkan keterampilan dalam komunikasi berbahasa
Inggris secara lisan.
 Keterampilan berargumentasi dalam bahasa Inggris.
c) Sains club
Tujuan :
 Menumbuhkan minat dalam bidang Sains dan Penelitian Ilmiah.
d) Painting
Tujuan :
 Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang lukis-
melukis sebagai wujud kecintaan pada dunia seni.
e) Tahfizh
Tujuan:
 Menumbuhkan cinta terhadap Al Qur’an
 Memberikan pengetahuan dan pelatihan tentang tilawah indah,
sehingga aktif berinteraksi dengan Al Qur’an.
f) Design Grafis
Tujuan:
 Melatih dan mengembangkan ketrampilan dalam bidang rekayasa
teknologi.
g) Jurnalistik
Tujuan:
 Sebagai wahana siswa untuk Melatih dan mengembangkan
ketrampilan dalam bidang menulis karya ilmiah.
 Mengembangkan potensi siswa hingga mencapai prestasi.

37
h) Futsal
Tujuan:
 Sebagai wahana siswa untuk pembentukan karakter kuat dan
disiplin.
 Mengembangkan potensi siswa hingga mencapai prestasi optimal
i) Basket
Tujuan:
 Sebagai wahana siswa untuk pembentukan karakter kuat dan
disiplin
 Mengembangkan potensi siswa hingga mencapai prestasi.
6) Mekanisme pelaksanaan
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan :
Senin - Sabtu : 16.00-17.00 WIB

G. KEGIATAN PEMBIASAAN
Kegiatan pembiasaan yang bersifat rutin antara lain:
1) Sholat wajib berjama’ah
Tujuan:
a. Meningkatkan kesadaran dalam sholat berjama’ah
b. Membina dan memahamkan siswa akan pentingnya sholat berjama’ah
berikut hikmahnya.
2) Muroja’ah Al Qur’an
Tujuan :
a. Memelihara hafalan siswa
3) Dzikir
Tujuan:
a. Meningkatkan kesadaran mengingat Allah.
b. Membina dan memahamkan siswa pentingnya Dzikir berikut
hikmahnya.
4) Keputrian
Tujuan :
a. Memberi wawasan keislaman/keputrian kepada siswa putri.

38
b. Melatih dan mengembangkan potensi siswa muslimah dengan
ketrampilan-ketrampilan pilihan
5) 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun), 5 K (Kebersihan,
Keindahan, Ketertiban, Keamanan, Kerapihan), dan 10 B (Berjiwa ikhlas,
Berpikir positif, Berkasih sayang, Berani, Bersahaja, Bertanggung jawab,
Benar, Bersyukur, Bersabar, Berdisiplin).
Tujuan :
- Mewujudkan pendidikan karakter yang terdapat pada 5S, 5K, dan 10B.
6) Apel Pagi
Tujuan
a. Melatih kemandirian siswa
b. Menumbuhkan jiwa kedisiplinan
7) Makan Bersama (Lunch Together)
Tujuan:
a. Melatih sikap kebersamaan
b. Melatih sopan santun/ adab ketika makan
8) Hafalan Hadits
a. Memberi
wawasan tentang hadits yang shahih dan menghafalnya
b. Melatih siswa
mengaplikasikan isi hadits yang dihafalnya

H. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

SMPIT Imam Syafi’i merupakan Full day School, jam pembelajaran untuk
setiap matapelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam
tabel sebagai berikut.

Kelas Satu jam pembel- Jumlah Jam Minggu efek Waktu pembel
ajaran tatap pembelajaran tif per tahun ajaran/jam per
muka /menit per Minggu ajaran tahun
VII 40 46 32 1472

VIII 40 46 32 1472

39
IX 40 46 28 1288

I. KETUNTASAN BELAJAR

1. Kurikulum 2013
Ketuntasan belajar adalah target minimal atau Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang harus dicapai peserta didik dalam setiap mata pelajaran.
KKM ditentukan atas analisis kompleksitas kompetensi dasar, daya dukung dan
rata-rata kemampuan peserta didik
Berdasarkan analisis tersebut, pada tahun pelajaran 2020/2021 untuk kelas VII
dan KKM SMPIT Imam Syafi’i sebagai berikut :

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kompunen Pengetahu Keteram Sikap Spiritual


an (KI-3) pilan dan Sosial (KI-1
(KI-4) & KI-4)

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi 80 80 80


Pekerti

2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 70

3 Bahasa Indonesia 70 70 70

4 Matematika 70 70 70

5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70

40
7 Bahasa Inggris 70 70 70

Kelompok B

1 Seni Budaya 70 70 70

2 Pendidikan Jasmani Olahraga 70 70 70


dan Kesehatan

3 Prakarya 70 70 70

Ketuntasan belajar setiap indikator ditetapkan minimal 80%. Apabila belum


mencapai standar ketuntasan harus dilakukan remedial teaching.

2. Kurikulum 2013

Ketuntasan belajar untuk kelas VIII dan IX tahun pelajaran 2020/2021 yang
menggunakan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
Kurikulum 2013
KELAS VII VIII IX
1 Pendidikan Agama 80 80 80
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 70
3 Bahasa Indonesia 70 70 70
4 Bahasa Inggris 70 70 70
5 Matematika 70 70 70
6 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70
8 Seni Budaya 70 70 70
9 Prakarya/TIK 70 70 70
Pendidikan Jasmani, Olahraga
10 70 70 70
dan Kesehatan

41
11 Bahasa Arab 80 80 80
12 Tahfidz 80 80 80

J. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pembelajaran. Kriteria


kenaikan kelas diatur sesuai dengan peraturan pemerintah dalam hal ini diknas
dengan melalui musyawarah Dewan Guru yang disesuaikan dengan visi dan misi
SMPIT Imam Syafi’i

Kriteria kenaikan kelas di SMPIT Imam Syafi’i:

1. Tidak melakukan pelanggaran berat.


2. Siswa mencapai ketuntasan minimal 70% dari seluruh KD yang ada dalam 1
tahun.
3. Absen siswa tidak melebihi 20% dari seluruh hari efektif dalam satu tahun.
4. Nilai PAI tidak di bawah KKM.
5. Nilai di bawah KKM maksimal 3 matapelajaran.
6. Menyelesaikan ½ Juz hafalan Al-Qur’an.
Untuk kriteria kelulusan siswa di kelas IX, SMPIT Imam Syafi’i mengacu pada
ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok matapelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok matapelajaran estetika, dan
kelompok matapelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok matapelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi; dan
4. lulus Ujian Nasional (UN).

K. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

Pendidikan kecakapan hidup (life skills) yang terdiri atas generic life skills atau
kecakapan hidup umum yang mencakup kecakapan pribadi (personal skills),

42
kecakapan sosial (social skills), dan kecakapan hidup khusus yang terdiri atas
kecakapan akademik (academic skills) dan kecakapan vokasional (vocational
skills). Pendidikan kecakapan tersebut dilaksanakan di SMPIT Imam Syafi’i
dengan bobot terbesar pada generic life skills.

Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua


matapelajaran serta terintegrasi pada kegiatan pembiasaan dan ekstra kurikuler
yang dilaksanakan di sekolah.

Pengembangan pendidikan kecakapan hidup di masing-masing mapel digambarkan


pada tabel sebagai berikut.

NO MATAPELAJARAN Life Skills utama yang dikembangkan

1 PAI
a. Qurdis Self Awareness
b. Fiqih Social skill (komunikasi lisan dan tulis)
c. Aqidah Akhlak Self Awareness and social skill
d. SKI
Social skill (komunikasi lisan dan tulis), thinking
2 Bahasa Indonesia
skill
Social skill (komunikasi lisan dan tulis), thinking
3 Bahasa Inggris
skill
4 IPA
a. Fisika Academic dan thinking skill,social skill
b. Biologi Academic dan thinking skill, social skill
5 Matematika Academic dan thinking skill, social skill
6 IPS Thinking dan social skill
7 Seni Budaya Self awareness dan social skill
8 Penjaskes Social dan Pra-Vocational skill
9 Komputer Pra-Vocational skill
Social skill (komunikasi lisan dan tulis), thinking
10 Bahasa Arab
skill

43
L. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL

Dalam mengantisipasi tantangan di era global, maka diperlukan SDM yang


berakhlak mulia (amanah, meneladani Rasulullah), berkompeten dan menguasai
teknologi (profesional). Untuk itu diwujudkan program-program unggulan berbasis
lokal sebagai berikut.

1. Program Tahfizhul Qur’an minimal 6 juz selama 3 tahun yang merupakan


percontohan.
2. Pendidikan berbasis Islamic Fullday School yang terintegrasi di semua
matapelajaran dan seluruh aspek kegiatan sekolah yang merupakan ciri SMPIT
Imam Syafi’i.
Sedangkan program-program unggulan berbasis global antara lain:
1. Program Bahasa (Bilingual Programe) yang
digunakan dalam keseharian selama di sekolah. Bahasa yang digunakan adalah
Bahasa Arab dan Inggris.
2. Program Teknologi dan Informatika
3. Life skill yang meliputi outbound, leadhership
training, fun cooking, dan entrepreneurship.

44
BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum SMPIT Imam Syafi’i ini disusun sebagai panduan penyelenggaraan
pendidikan di SMPIT Imam Syafi’i selama tahun pelajaran 2020-2021. Kegiatan
penyusunan kurikulum SMPIT Imam Syafi’i merupakan kegiatan Team Work yang
melibatkan seluruh kompunen di SMPIT Imam Syafi’i.

B. Saran
Dengan selesainya pembuatan kurikulum SMPIT Imam Syafi’i, diharapkan dapat
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pendidikan di SMPIT Imam Syafi’i. Kami
sadar bahwa pembuatan kurikulum ini masih terdapat kesalahan atau kekurangan,
sehingga kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, untuk
kesempurnaan dimasa yang akan datang.

Batam, 6 Juli 2020

Tim Pengembang Kurikulum


SMPIT Imam Syafi’i

45

Anda mungkin juga menyukai