JAWABAN
1. Lima teknologi yang berperan dalam perubaan pendidikan menurut Salisbury, yaitu sebagai
berikut:
a. System thinking atau berpikir sistem kita dapat melihat bahwa perubahan atau
peningkatan akan memiliki pengaruh yang besar dan menyeluruh. Agar dapat
meningkatkan mutu pendidikan, maka kita harus melihat pendidikan sebagai sebuah
sistem. Berpikir sistem merupakan teknologi untuk melihat keseluruhan sistem dan
mempertimbangkan semua faktor yang berkaitan dengan hasil. Melalui berpikir sistem
dapat diketahui penyebab masalah – masalah yang terjadi dan apa saja hubungan antar
masalah tersebut, apakah berasal dari faktor internal ataupun dari eksternal. Untuk dapat
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan arus dipertimbangkan faktor-faktor
internal dan eksternal tersebut, dengan demikian keseluruhan sistem dapat terlihat.
b. System design atau merancan sistem merupakan satu set metode dan aktivitas khusus
untuk menghasilkan solusi baru terhadap masalah yang besar. System design meliputi
penggunaan suatu model sebagai suatu cara untuk mendeskripsikan sistem baru. Semua
barang dan jasa yang kita manfaatkan demi kenyamanan dan produktif dapat dikatakan
telah berhasil sebab diciptakan oleh orang, pengusaha ataupun perusahaan yang mengerti
akan kebutuhan dan keinginan masyarakat serta menggunakan proses system design.
c. Quality science yaitu teknologi yang digunakan untuk memantau proses-proses dalam
sistem untuk meyakinkan bahwa proses-proses tersebut memproduksi hasil yang
diinginkan. Quality science mengharapkan guru, siswa dan pegawai lain dapat
menidentifikasi apa yang sedang bekerja dan apa yang tidak. Di dalamnya juga termasuk
merencanakan perbaikan-perbaikan untuk ke depannya dengan tujuan untuk memperbaiki
beberapa kesalahan sehingga proses tersebut dapat berlanjut dan selesai tepat waktu.
Quality science merupakan aplikasi dari system thinking untuk menggelola dan
menghasilkan barang maupun jasa guna memenuhi kebutuhan pelanggan.
d. Change Management atau mengubah manajemen adalah teknologi yang menghendaki
pemimpin menjadi sukses dalam mensponsori, memberi inisiatif dan menerapkan
perubahan dalam organisasi. Agar perubahan terjadi maka setiap anggota organisasi
tersebut harus dapat memahami signifikansi dan tindakan dalam aturannya sebagai
sponsor, pengacara, agen maupun sasaran.
e. Instructional technology atau teknologi instruksional adalah bagian dari revolusi
informasi dan komunikasi yang mengantarkan perubahan hampir pada setiap sektor
dalam masyarakat kita saat ini. Teknologi instruksional merupakan desain,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang efektif untuk siswa. Peralatan teknologi
saat ini lebih efektif dan manusiawi terhadap aspek-aspek pendidikan daripada
penggunaan metode yang lama. Teknologi instruksional sangat perlu untuk menghasilkan
inovasi dan peningkatan dalam mutu, produktivitas dan kepuasan pelanggan.
3. Beberapa atribut inovasi yang dikemukakan oleh Zaltman, antara lain yaitu.
a) Pembiayaan
Besar kecilnya pembiayaan yang dikeluarkan tergantung dari kualitas inovasi tersebut.
Pembiayaan yang dimaksud disini yaitu pembiayaan untuk pengadaan maupun
pembiayaan untuk pembinaan inovasi.
b) Efisiensi
Inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaannya hemat waktu dan mudah
dilaksanakan, maksudnya yaitu terhindar dari berbagai macam hambatan.
c) Risiko dan Ketidakpastian
Jika memiliki efek samping dan kecil akan terjadinya berbagai macam risiko, maka
inovasi akan mudah diterima.
d) Mudah dikomunikasikan
Sebuah inovasi akan sangat diterima dan disambut oleh masyarakat jika mudah untuk
dikomunikasikan.
e) Kompabilitas
Inovasi akan cepat diterima jika sesuai dengan kebutuhan, keyakinan, norma,
pengalaman, pendidikan dan tingkat ekonomi penerimanya.
f) Dapat dilihat kemanfaatannya
Jika manfaatnya dapat dilihat secara nyata dalam waktu yang relatif singkat sebuah
inovasi akan diterima secara cepat dan diapresiasi ole masyarakat.
g) Kepentingan umum atau pribadi
Inovasi yang lebih menitikberatkan pada kepentingan umum dan jelas manfaatnya untuk
khhalayak orang banyak, maka inovasi tersebut akan lebi mudah diterima oleh
masyarakat dibandingkan dengan inovasi yang hanya mementingkan manfaat pribadinya.
h) Penyuluh informasi
Jika ingin diterima dengan baik oleh masyarakat, maka pencetus inovasi tersebut haruslah
orang yang berkompeten di bidangnya atau setidaknya memiliki latar belakang
pendidikan yang sama dengan ide atau inovasi yang dicetuskannya.
5. Makna globalisasi yaitu sebuah fenomena kompleks yang mengandung sisi multidimensional.
Selain membawa manfaat, globalisasi juga memiliki sisi negatif. Jika tidak disikapi dengan
tepat maka akan berdampak buruk. Dengan adanya globalisasi menyingkirkan isolasi dan
dapat membuka peluang terjadidnya pertukaran gagasan, sumber daya alam dan teknologi.
Pemberdayaan oleh suatu negara hanya dapat terjadi dengan baik jika sistem desentralisasi ,
termasuk desentralisasi dalam pendidikan dituangkan dalam praktik. Desentralisasi yang
sehat jika diberikan muatan makna interdespensasi, yaitu saling tergantung dan saling isi
mengisi karena keyakinan setiap orang, setiap pihak masing-masing mempunyai kekuatan
dan kelemahan. Sebaliknya desentralisasi menjadi sakit jika diberikan muatan makna
independensi atau kebebasan unuk membuat keputusan dan mengambil tindakan tanpa
dicampuri atau memperhatikan kepentingan pihak lain, seolah-olah segala-galanya dapat
diselesaikan sendiri.
Dalam konsep globalisasi, desentralisasi merupakan suatu konsekuensi. Gobalisasi
mengakibatkan peran pemerintahan sentral beralih, bahkan cenderung berkurang. Sebaliknya
peran individu untuk bersaing dan bekerja sama menjadi sangat tinggi baik dalam pandangan
pergaulan bilateral, regional, dan internasional. Daya tahan suatu bangsa secara politis,
ekonomi, keuangan, pendidikan dan kebudayaan tidak dapat lagi sepenuhnya mengandalkan
pemerintah, justru Pemerintah pusat bukan lagi satu-satunya aktor yang mampu mengurus
seluruh kehidupan rakyat.
Globalisasi desentralisasi sangat cocok dalam konteks masyarakat dan negara yang beragam
multikultural, globalisasi dan desentralisasi memancang keberagaman dan perbedaan sebagai
potensi dan kekuasaan yang luar biasa. Kekuatan yang bukan hanya diperlukan untuk
mencapai tujuan bersama, tentu juga diperlukan untuk mewujudkan tujuan khusus bagi
individu dua kelompok.. Merangkul bukan mengisolasi, "to engage not to isolate" inklusif,
bukan ekslusif, merupakan moto yang sangat jelas dalam era globalisasi. Globalisasi dan
desentralisasi, juga membantu dalam merealisasikan tujuan nasional seperti kehendak untuk
membangun Negara yang damai, stabil dengan ekonomi yang berkembang dan masyarakat
yang berkemakmuran, lapangan kerja yang mencukupi dan mampu mengangkat rakyatnya
dari kemiskinan. Bukankah, seperti apapun perbedaan dalam sistim politik, sosial, dan
budaya. Semua warga dan Pemerintah menginginkan agar tujuan nasional seperti
dicantumkan di atas tercapai.