Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KURIKULUM 2013

“Mata Kuliah Inovasi Pendidikan”

Disusun Oleh :

Ariel Almutatohirin (201014283207048)

Dicky Saputra Sinaga (201014283207050)

Dosen Pengampu :

Fitri Yanti, S. Pd., M. Pd. T

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul  "Analisis
Kurikulum 2013" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kurikulum
pendidikan teknologi dan kejuruan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang inovasi pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi Kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitri Yanti, S.Pd.,M.Pd.T
Selaku Dosen Pengampu mata kuliah Inovasi Pendidikan. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Muara Bungo, 25 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................2

C. Tujuan.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Kurikulum 2013.......................................................................................3

B. Perbedaan dari Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka......................10

BAB II PENUTUP...............................................................................................13

A. Kesimpulan...............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan. Hal ini
dikarenakan sangat berkaitan erat dengan penentuan arah, isi dan proses
pendidikan, yang pada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi lulusan
suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan
pelaksanaan pendidikan baik di lingkup kelas, sekolah, daerah, wilayah
maupun nasional. Menurut Sukmadinata (2001: 5) kurikulum (curriculum)
merupakan suatu rencana yang memberikan pedoman atau pegangan dalam
proses kegiatan belajar-mengajar.
Perubahan terhadap kurikulum pendidikan di Indonesia merupakan
upaya lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Setelah Indonesia
merdeka, kurikulum di Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan,
yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, dan
2013 dan merdeka. Berbagai perubahan tersebut bertujuan untuk
menyempurnakan kurikulum sebelumnya, dimana kurikulum disesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan tuntutan
perkembangan jaman. Tujuan lain adanya perubahan kurikulum bahwa
perubahan kurikulum pada dasarnya bahwa kurikulum harus bisa menjawab 1
2 tantangan di masa depan dalam hal penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah.
Merdeka Belajar! merupakan slogan pendidikan yang saat ini sedang
digegerkan oleh Mendikbud. Prinsip merdeka belajar diharapkan dapat
mempercepat proses reformasi pendidikan di Indonesia yang selama ini
dianggap perlahan layu. Medikbud bahkan menggagas istilah deregulasi
pendidikan karena regulasi pendidikan selama ini dinilai menghambat proses
pencapaian reformasi pendidikan bermuara pada kualitas dan mutu
pendidikan di Indonesia. Dalam situasi seperti saat ini yaitu adanya Pandemi
COVID-19 yang berimbas pada kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi
pembelajaran secara mandiri oleh siswa yang dilakukan di rumah saja
(Fahrina, dkk 2020). Situasi saat ini mengalami peningkatan dalam

1
2

perkembangan industri karena dengan kondisi siswa belajar di rumah maka


tranformasi pendidikan menjadi berkembang melalui peningkatan teknologi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan bahwa :
1. Bagaimana kerangka dasar dari kurikulum 2013?
2. Bagaimana hakikat dari kurikulum 2013?
3. Bagaimana landasan dari kurikulum 2013?
4. Bagaimana prinsip dari kurikulum 2013?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami kerangka dasar dari kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui dan memahami hakikat dari kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui dan memahami landasan dari kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui dan memahami prinsip dari kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum 2013
1. Struktur
a. Kompetensi inti
b. Kompetensi dasar
c. Muatan pembelajaran
d. Mata pelajaran
e. Beban pelajaran
2. Kerangka Dasar
Landasan Pengembangan kurikulum 2013 menurut mulyasa (2013)
dilandasi secara filosofis yuridis dan konseptual yang akan diuraikan sebagai
berikut :
a. Filosofis
1) Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam
pembangunan pendidikan.
2) Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Luhur, nilai
akademik kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
b. Yuridis
1) Rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010-
2014 sektor Pendidikan, tentang perubahan metodologi pembelajaran
dan penataan kurikulum.
2) Peraturan pemerintahan No. 19 tahun 2015 tentang standar nasional
pendidikan.
3) Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang
percepatan pelaksanaan Prioritas pembangunan nasional
penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan
nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan dan
karakter bangsa
c. Konseptual
1) Relevansi pendidikan
2) Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter

3
4

3) Pembelajaran kontekstual
4) Pembelajaran aktif
5) Penilaian yang valid utuh dan menyeluruh
3. Hakikat
Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan dari kurikulum berbasis
kompetensi yang menyempurnakan standar kompetensi lulusan dengan
dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai
kebutuhan. Penyempurnaan standar isi diuraikan atas kecukupan dan
kesesuaian dengan kompetensi. Menyempurnakan standar proses dengan
merancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific. Penyempurnaan
yang terakhir adalah menyempurnakan standar penilaian dengan berbasis
proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portofolio). Perubahan
Kurikulum 2013 berwujud pada standar kompetensi lulusan, materi, proses
dan penilaian yang komprehensif. Penjelasan hakikat perubahan Kurikulum
2013 (Kemdikbud, 2013: 119):
a. Kompetensi lulusan
1) Dapat terkonstruksi secara holistik.
2) Didukung oleh semua materi dan mata pelajaran.
3) Terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.
b. Materi
1) Dikembangkan dengan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek
kesesuaian dan kecukupan.
2) Mampu mengakomodasi content lokal, nasional dan internasional.
c. Proses
1) Berorientasi pada karakteristik kompetensi yang berwujud
a) Sikap: menerima, menjalankan, menghargai, mengamalkan
b) Keterampilan: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
mencipta.
c) Pengetahuan: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta.
2) Menggunakan pendekatan scientifik karakteristik, karakteristik
kompetensi sesuai jenjang (SD: tematik terpadu, SMP: tematik terpadu
5

– IPA dan IPS - dan mata pelajaran, SMA: tematik dan mata
pelajaran).
3) Mengutamakan discovery learning dan project based learning.
d. Penilaian
1) Berbasis tes dan non tes (porfolio).
2) Menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment
(mengukur tingkat berpikir dari rendah hingga tinggi dan proses kerja
siswa atau subjek didik).
3) Penilaian rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan
deskrisi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.
Hakikat Kurikulum 2013 menginginkan perubahan yang menyeluruh
dalam diri pendidikan. Pendidikan adalah salah satu hal yang mampu
mengubah manusia menjadi lebih baik. Pendidikan yang baik juga
diharapkan mampu meminimalisir kemiskinan, kebodohan dan
keterbelakangan peradaban. Konsep perubahan terletak pada sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dalam kurikulum 2013 dinilai secara
keseluruhan tidak terpisah-pisah. Kurikulum 2013 merupakan bekal bagi
siswa sebagai subjek didik untuk meningkatkan kreativitas yang dimiliki
karena posisi siswa diberi porsi yang dominan.
4. Landasan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang
mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis, dan
landasan empirik.
a. Landasan filosofis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sisitem
Pendidikan Nasional). Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional
maka pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,
kehidupan bangsa masa kini dan kehidupan bangsa di masa mendatang.
b. Landasan yuridis

5
6

Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap


kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda
bangsa. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang
memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya
dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan
kemampuan dirinya, untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat
dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik
yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di
bidang pendidikan. Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisitem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
Landasan yurudis pengembangan kurikulum 2013 lainnya adalah Intruksi
Presiden Republik Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter,
Pembelajaran Aktif dan Pendidikan Kewirausahaan.
c. Landasan konseptual
Pengembangan kurikulum di sekolah dapat dipandang sebagai suatu model
perencanaan kurikulum mikro. Hal ini menggunakan landasan-landasan
konseptual seperti halnya yang digunakan dalam penyusunan kurikulum
makro. Secara umum, konsep yang berhubungan dengan pengembangan
kurikulum dapat ditelusuri dari proses pengembangannya itu sendiri.
d. Landasan teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based-education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang
menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara untuk
suatu jenjang pendidikan.
e. Landasan empiris
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa,
potensi ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu
7

daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih


tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia
yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk
memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan
untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia.
5. Prinsip
Kurikulum 2013 hendaknya dilaksanakan di lapangan dengan
memenuhi prinsip-prinsip di bawah ini 2013 (Kemendikbud, 2013) :
a. Kurikulum bukan hanya Merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran
karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran
untuk mencapai kompetensi.
b. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan
untuk satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan titik
sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai wajib belajar 12 tahun
maka standar kompetensi lulusan yang menjadi dasar pengembangan
kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah
mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. 13
c. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap pengetahuan keterampilan berpikir, keterampilan
psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
d. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk kompetensi
dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning)
sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
f. Kurikulum berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan
aktif dalam belajar.

7
8

g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan


budaya teknologi dan seni.
h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
i. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
j. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
k. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk
mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau
sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti 14
dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang
dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik
B. Perbedaan dari Kurikulum 2013 dan Merdeka
1. Tabel Perbedaan Kurikulum 2013 dan Merdeka

KURIKULUM 2013 KURIKULUM MERDEKA

Kerangka Dasar

Rancangan landasan utama Kurikulum Rancangan landasan utama


2013 adalah tujuan Sistem Pendidikan Kurikulum Merdeka adalah tujuan
Nasional dan Standar Nasional Sistem Pendidikan Nasional dan
Pendidikan Standar Nasional Pendidikan.
Mengembangkan profil pelajar
Pancasila pada peserta didik

Kompetensi yang Dituju

Kompetensi Dasar (KD) yang berupa Capaian Pembelajaran yang


lingkup dan urutan (scope and disusun per fase Capaian
sequence) yang dikelompokkan pada Pembelajaran dinyatakan dalam
empat Kompetensi Inti (KI) yaitu:  paragraf yang merangkaikan
Sikap Spiritual, Sikap Sosial, pengetahuan, sikap, dan
Pengetahuan, dan Keterampilan KD keterampilan untuk mencapai,
dinyatakan dalam bentuk point-point menguatkan, dan meningkatkan
9

dan diurutkan untuk mencapai KI yang kompetensi SMA/sederajat terdiri


diorganisasikan pertahun KD pada KI 1 dari:
dan KI 2 hanya terdapat pada mata 1. Fase E (umumnya setara dengan
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi kelas X SMA)
Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan 2. Fase  F (umumnya setara
Kewarganegaraan dengan kelas XI dan XII SMA)

Struktur Kurikulum

Jam Pelajaran (JP) diatur per minggu. Struktur kurikulum dibagi menjadi 2
Satuan mengatur alokasi waktu (dua) kegiatan pembelajaran
pembelajaran secara rutin setiap utama, yaitu:
minggu dalam setiap semester, 1. pembelajaran reguler atau rutin
sehingga pada setiap semester yang merupakan kegiatan
peserta didik akan mendapatkan nilai intrakurikuler; dan
hasil belajar setiap mata pelajaran. 2. projek penguatan profil pelajar
Satuan pendidikan diarahkan Pancasila
menggunakan pendekatan Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun.
pengorganisasian pembelajaran Satuan pendidikan dapat mengatur
berbasis mata pelajaran alokasi waktu pembelajaran secara
fleksibel untuk mencapai JP yang
ditetapkan Satuan pendidikan dapat
menggunakan pendekatan
pengorganisasian pembelajaran
berbasis mata pelajaran, tematik,
atau terintegrasi Mata pelajaran IPA
dan IPS di Kelas X SMA belum
dipisahkan menjadi mata pelajaran
yang lebih spesifik Satuan pendidikan
atau peserta didik dapat memilih
sekurang-kurangnya satu dari lima
mata pelajaran Seni dan Prakarya:
Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Seni Tari, atau Prakarya Di kelas X
peserta didik mempelajari mata
pelajaran umum (belum ada mata
pelajaran pilihan). Peserta didik

9
10

memilih mata pelajaran sesuai minat


di kelas XI dan XII. Peserta didik
memilih mata pelajaran dari
kelompok mata pelajaran yang
tersedia Peserta didik menulis esai
ilmiah sebagai syarat kelulusan

Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran Menguatkan pembelajaran


menggunakan satu pendekatan yaitu terdiferensiasi sesuai tahap capaian
pendekatan saintifik untuk semua mata peserta didik Paduan antara
pelajaran Pada umumnya, pembelajaran intrakurikuler (sekitar
pembelajaran terfokus hanya pada 70-80% dari jam pelajaran) dan
intrakurikuler (tatap muka), untuk kokurikuler melalui projek
kokurikuler dialokasikan beban belajar penguatan profil pelajar Pancasila
maksimum 50% diluar jam tatap muka, (sekitar 20-30% jam pelajaran)
tetapi tidak diwajibkan dalam bentuk
kegiatan yang direncanakan secara 
khusus, sehingga pada umumnya
diserahkan kepada kreativitas guru
pengampu.

Penilaian

Penilaian formatif dan sumatif oleh Penguatan pada asesmen formatif


pendidik berfungsi untuk memantau dan penggunaan hasil asesmen
kemajuan belajar, memantau hasil untuk merancang pembelajaran
belajar, dan mendeteksi kebutuhan sesuai tahap capaian peserta didik
perbaikan hasil belajar peserta didik Menguatkan pelaksanaan penilaian
secara berkesinambungan  autentik terutama dalam projek
Menguatkan pelaksanaan penilaian penguatan profil pelajar Pancasila
autentik pada setiap mata pelajaran Tidak ada pemisahan antara
Penilaian dibagi menjadi penilaian penilaian sikap, pengetahuan, dan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan keterampilan

Perangkat Ajar yang Disediakan Pemerintah


11

Buku teks dan buku non-teks Buku teks dan buku non-teks
Contoh-contoh modul ajar, alur
tujuan pembelajaran, contoh projek
penguatan profil pelajar Pancasila,
contoh kurikulum operasional
satuan pendidikan

Perangkat Kurikulum

Pedoman implementasi kurikulum, Panduan Pembelajaran dan


Panduan Penilaian, dan Panduan Asesmen, panduan pengembangan
Pembelajaran setiap jenjang kurikulum operasional sekolah,
panduan pengembangan projek
penguatan profil pelajar Pancasila,
panduan pelaksanaan pendidikan
inklusif, panduan penyusunan
Program Pembelajaran Individual,
modul layanan bimbingan konseling

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat diambil kesimpulan pada makalah ini, yaitu :
1. Kurikulum 2013
a. Kerangka Dasar kurikulum 2013 yaitu Landasan Pengembangan
kurikulum 2013 pengembangan kurikulum 2013 menurut mulyasa
(2013) dilandasi secara filosofis yuridis dan konseptual
b. Hakikat Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan dari kurikulum
berbasis kompetensi yang menyempurnakan standar kompetensi
lulusan dengan dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan
masa depan sesuai kebutuhan. Perubahan Kurikulum 2013 berwujud
pada standar kompetensi lulusan, materi, proses dan penilaian yang
komprehensif.
c. Landasan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan
yuridis yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru,
landasan filosofis, dan landasan empirik.
d. Prinsip Kurikulum 2013 hendaknya dilaksanakan di lapangan dengan
memenuhi prinsip-prinsip(Kemenikbud, 2013)

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Binus (2022).Tahap – tahap interaction desgin. [Online]. Tersedia :


https://socs.binus.ac.id/2017/06/13/tahap-tahap-interaction-design/
Binus (2022).Pengertian Desain Interaksi interaction Design. [Online]. Tersedia :
https://binus.ac.id/malang/2020/06/pengertian-desain-interaksi-
interaction-design/
delvieronigel (2022).Penjelasan Tentang Desain Skenario. [Online]. Tersedia :
https://delvieronigel.blogspot.com/2019/03/penjelasan-tentang-desain-
skenario.html
docplayer (2022).Persona Skenario Storyboard[Online]. Tersedia :
https://docplayer.info/165230369-Persona-skenario-dan-storyboard.html

13

Anda mungkin juga menyukai