Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMILIHAN BADAN EKSEKUTIF

MAHASISWA (SIP-BEM) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO


BERBASIS WEBSITE

PROPOSAL PENELITIAN

Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan


Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
DICKY SAPUTRA SINAGA
201014283207050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................3
1.2. Identifikasi Masalah........................................................................................................6
1.3. Batasan Masalah..............................................................................................................7
1.4. Rumusan Masalah...........................................................................................................7
1.5. Tujuan Penelitian.............................................................................................................7
1.6. Manfaat Penelitian...........................................................................................................8
1.7. Spesifikasi Produk...........................................................................................................9
1.8. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan.......................................................................9
1 9. Definsi Istilah................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Teknologi merupakan semua sarana yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan dan
diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup insan manusia. Berkembang pesatnya
teknologi dan era digitalisasi membawa pengaruh positif yang sangat besar bagi kehidupan
saat ini. Perkembangan teknologi dan digitalisasi memudahkan kita mengakses infomasi
secara cepat dan akurat. Dengan adanya digitaliasis semua sistem infomasi publik dapat
diakses dan digunakan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.
Adanya teknologi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan terutama dalam
melakukan pemungutan suara pada ajang pemilihan umum. Pemungutan suara dalam ajang
pemilihan umum merupakan bentuk perwujudan atas demokrasi dan kedaulatan rakyat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, kata pemilihan memiliki artinya
“proses, cara, perbuatan memilih”. Sedangkan kata umum berarti “mengenai seluruhnya
atau semuanya; secara menyeluruh, tidak menyangkut yang khusus (tertentu) saja”.
Menurut Morissan (2005:17), Pemilihan umum adalah cara atau sarana untuk
mengetahui keinginan rakyat mengenai arah dan kebijakan negara kedepan. Paling tidak ada
tiga macam tujuan pemilihan umum, yaitu memungkinkan peralihan pemerintahan secara
aman dan tertib untuk melaksanakan kedaualatan rakyat dalam rangka melaksanakan hak
asasi warga Negara.
Pemilihan secara umum terbagi menjadi tiga skala, yakni skala besar, skala menengah
dan skala kecil. Pemilihan skala besar seperti Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
(Pemilu), Pemilihan Legilatif. Pemilihan skala menengah yakni Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) tingkat desa, kabupaten/kota, dan provinsi. Dan pemlihan dalam skala kecil seperti
pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, ketua himpunan mahasiswa, dan ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM). Dalam pelaksaan pemilihan yang demokratis maka harus dilakukan
pemungutan suara berdasarkan asas-asas yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pemilihan. Di Indonesia, pelaksaaan pemilihan umum ditetapkan dengan asas Luber dan
Jurdil, yang merupakan akronim dari Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, serta Jujur dan
Adil . Adapun asas-asas tersebut antara lain:
1. Langsung
Memiliki arti bahwa rakyat yang akan memilih memiliki hak untuk memberikan suara
secara lanngsung berdasarkan hati nurani dan tanpa adanya perantara.
2. Bebas
Memiliki arti bahwa rakyat memiliki hak untuk memilih wakilnya sesuai hati nurani
tanpa adanya paksaan, tekanan, atau pengaruh dari pihak manapun.
3. Rahasia
Memiliki arti bahwa rakyat sebagai pemilih akan dijamin kerahasiaannya dan tidak
akan diberitahu oleh pihak manapun.
4. Jujur
Memiliki arti bahwa dalam penyelenggaraan pemilu, setiap elemen mulai dari
penyelenggara hingga pemilih harus bersikap jujur sebagaimana aturan undang-
undang yang berlaku.
5. Adil
Memiliki arti bawa setiap pemilih dan partai politik harus mendapatkan perlakuan
yang sama serta bebas dari kecurangan.
Asas pemilihan umum tidak hanya diterapkan pada masa pemilihan saja, namun juga
pada masa pra-pemilihan atau kampanye dan pasca-pemilihan yaitu penghitungan suara.
Semua asas pemilihan umum cocok dikolaborasikan dengan konsep perkembangan teknologi
dan digitalisasi. Selain kesesuaian konsep, digitaliasi membuat cara baru yang memberikan
akses kemudahan secara langsung, cepat, realtime, dapat dirahasiakan dan diuji
kebenarannya, serta tidak terbatas ruang dan waktu. Mengembangkan teknologi dengan men-
digitaliasasi tahapan proses kampanye, pemungutan suara, serta penghitungan suara cepat
(quick-count) dapat diujicobakan pada pemilihan umum ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) dengan memanfaatkan sistem infomasi pemilihan melalui website.
Menurut Azis Sholechul (2013), website adalah halaman informasi yang disediakan
melalui jalur internet sehingga bisa diakses diseluruh dunia selama terkoneksi dengan
jaringan internet. Website juga merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri
dari teks, gambar, suara, dan animasi sehingga menarik untuk di kunjungi. Website sendiri
dapat dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML (Hypertext Markup
Language), bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor), dan javascript. Website
terdiri dari bagian front-end dan back-end. Website dengan sistem back-end dapat
diintegrasikan dengan database atau basis data. Basis data (database) adalah sekumpulan
data ataupun informasi yang tersimpan dan tersusun secara sistematis serta saling
berhubungan sehingga dapat mempermudah dalam pengelolaannya. Dengan adanya website
yang terintegrasi dengan basis data, maka semua data atau infomasi yang tersimpan dapat
diolah dan dijaga kerahasiaannya.
Oleh karena itu, website dapat dijadikan salah satu alternatif dalam mengupayakan
digitalisasi pada setiap tahapan proses pemilihan calon ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM). Selain lebih modern, website pemilihan calon ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) juga akan memberikan stimulus bagi mahasiswa untuk memberikan hak suara kepada
pasangan calon dikarenakan website dapat diakses lebih mudah, lebih menarik dan interaktif
dimana terdapat foto, profil, visi-misi pasangan calon, video perkenalan, serta beberapa
portofolio yang mendukung pasangan calon. Website pemilihan yang mudah diakses dan
menarik, serta dijamin kerahasiaannya juga akan mengurangi resiko adanya golongan putih
(golput) dalam pemilihan dan pada hilirnya dapat memenuhi asas pemilihan yang demokratis.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) itu sendiri menurut ahli adalah organisasi
mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat pendidikan tinggi.
BEM dipimpin oleh seorang presiden mahasiswa atau ketua BEM. Badan Eksekutif inilah
yang menjadi penghubung antara mahasiswa dan perguruan tinggi. Badan Eksekutif
Mahasiswa menampung aspirasi dari mahasiswa dan menyampaikannya kepada pihak
perguruan tinggi terkait guna mewujudkan kesejahteraan dan demokrasi di tingkat perguruan
tinggi. Hampir semua kampus di Indonesia memiliki organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa.
Sesuai dengan nama dan fungsinya, ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
dipilih langsung oleh seluruh mahasiswa aktif di perguruan tinggi tersebut melalui ajang
pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa yang dilaksanakan dalam periode waktu dan
masa jabatan tertentu sesuai dengan peraturan kampus (biasanya satu tahun).
Universitas Muhammadiyah Muara Bungo (UMMUBA) merupakan salah satu
perguruan tinggi swasta terbaik di wilayah provinsi Jambi bagian barat, yang juga memiliki
Badan Eksekutif Mahasiswa sebagai wadah bagi mahasiswa dalam menyalurkan aspirasinya.
Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman tahun sebelumnya, Universitas Muhammadiyah
Muara Bungo masih menggunakan metode lama dalam tahapan proses pemilihan ketua dan
wakil ketua Badan Eksektif Mahasiswa (BEM) serta masih belum terdigitalisasi dengan baik.
Hal ini tentu menimbulkan banyak problematika atau masalah dalam pra-pelaksanaan, pada
pelaksanaan dan pasca-pelaksanaan.
Pada tahap pra-pelaksanaan pemilihan, calon kandidat melakukan proses kampanye
yang cukup rumit, dengan mendatangi setiap kelas mahasiswa dari berbagai program studi
dan fakultas yang ada di kampus Universitas Muhammadiyah Muara Bungo untuk
melakukan upaya pendekatan dan perkenalan diri serta penjabaran visi-misi. Hal semacam ini
tentu sangat melelahkan dan memiliki banyak kendala, belum lagi bila beberapa mahasiswa
ada yang libur tidak masuk kelas. Maka sudah dipastikan pengenalan diri dan visi-misi yang
bagus tidak tersampaikan secara meluas kepada seluruh mahasiswa.
Selanjutnya pada tahap pelaksanaan pemilihan dan pemungutan suara juga memiliki
kendala dimana tidak setiap mahasiswa dapat hadir melaksanakan pemilihan calon. Belum
lagi harus melakukan antre pada saat memasuki bilik pemungutan suara yang terbatas, hal ini
memakan waktu cukup lama dan kurang efisien.
Kemudian pada tahapan terakhir yaitu pasca-pemilihan ketua dan wakil ketua Badan
Eksekutif Mahasiwa, penghitungan suara sangat rentan terjadi kesalahan (human error) dan
kecurangan serta menunggu hasilnya cukup lama dikarenakan sistem penghitungan masih
manual. Pengunaan metode lama dalam pemungutan suara ini, membutuhkan sumber daya
manusia (SDM) panitia pemilihan yang cukup banyak, serta menghabiskan biaya cukup besar
dan pemborosan pada alat tulis seperti pena, kertas, dan tinta yang tentunya hanya sekali
pakai (tidak dapat diperbaharui).
Dari beberapa masalah dan problematika tersebut maka diperlukan adanya
pembaharuan untuk sistem pemilihan Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) di Universitas
Muhammadiyah Muara Bungo (UMMUBA). Sebagai jawaban alternatif atas permasalahan
yang ada, maka dirancang sistem infomasi pemilihan online Badan Eksekutif Mahasiwa
(BEM) yang memiliki database dalam bentuk website.
Tentunya dengan adanya pembaharuan sistem pemilihan online Badan Eksekutif
Mahasiwa (BEM) yang berbasis website ini diharapkan dapat membawa dampak perubahan
positif terhadap proses pemilihan dengan tetap mengadopsi asas pemilihan yang luber dan
jurdil. Penggunaan sistem pemilihan online juga meningkatnya minat mahasiswa untuk
menggunakan hak suara. Dengan sistem yang baru ini, proses dan hasil yang ditempuh pun
juga lebih efisien.
Oleh karena itu, berdasarkan seluruh uraian tersebut, penulis ingin melakukan
penelitian untuk mengembangkan produk sistem baru yang ditujukan pada Universitas
Muhammadiyah Muara Bungo (UMMUBA) dengan judul penelitian: “Pengembangan Sistem
Informasi Pemilihan Online Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Universitas
Muhammadiyah Muara Bungo Yang Berbasis Website”.

Anda mungkin juga menyukai