Anda di halaman 1dari 24

HALAMAN SAMPUL

MAKALAH
MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

ELEMEN – ELEMEN DALAM PERUBAHAN KURIKULUM DAN INTEGRASI


TEKNOLOGI DALAM KURIKULUM
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PENILAIAN PROSES DAN HASIL
PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu:
Sri Hastuti, S.Pd, M.Pd
Disusun oleh Kelompok 1 :

1. SUCI FOURA (220403501024)


2. REZA RAMADANI (220403501018)
3. FEBRIYANTI YUSFIRA (220403501046)
4. SUKMA MF SIHOMBING (220403501052)
5. YUNITA REZKY DATI ALI (220403501023)

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang “Elemen
– elemen dalam perubahan dan integrasi teknologi dalam kurikulum dan Perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian, proses dan hasil pembelajaran”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak yang menyediakan berbagai referensi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Makassar, 4 September 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................2
C. TUJUAN...............................................................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN..................................................................................................................3
A. Elemen – elemen Perubahan Kurikulum 2013.....................................................................3
B. Integrasi Teknologi dalam Kurikulum................................................................................10
C. Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses dan hasil pembelajaran.........................14
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................18
A. SIMPULAN........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................20

iii
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dengan terselenggaranya pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan


Nasional Nomor 20 Tahun 2003 diharapkan dapat mewujudkan pengembangan karakteristik
pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang dianggap sebagai faktor penentu.
Pertumbuhan dan perkembangan bangsa dan negara Indonesia dari zaman ke zaman.

Di antara sekian banyak unsur kurikulum, kurikulum merupakan salah satu unsur yang
mempunyai kontribusi penting bagi terwujudnya proses pengembangan potensi kualitas peserta
didik. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa kurikulum berbasis kompetensi diperlukan
sebagai alat untuk membimbing peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan
mengantisipasi tantangan zaman yang selalu berubah, dan (2) terpelajar. Manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, bugar, cakap, kreatif,
mandiri, dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Kurikulum yang ditonjolkan dalam Pasal 1 Ayat 19 Undang-Undang Nomor 20 Tahun


2003 adalah seperangkat tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Pengembangan kurikulum 2013 merupakan kelanjutan dari pengembangan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) yang diluncurkan pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang secara
komprehensif mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1
2

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja elemen-elemen perubahan kurikulum 2013?
2. Apa pengertian integrasi teknologi?
3. Bagaimana kegunaan teknologi dalam pembelajaran?
4. Apa saja Kompetensi guru di bidang teknologi ?
5. Apa saja Perencanaan pelaksanaan dan penilaian proses dan hasil belajar ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui elemen perubahan kurikulum 2013

2. Untuk mengetahui pengertian integrasi teknologi

3. Untuk mengetahui kegunaan teknologi dalam menunjang pembelajaran

4. Untuk mengetahui kompetensi guru di bidang teknologi

5. Untuk mengetahui Apa saja Perencanaan pelaksanaan dan penilaian proses


dan hasil belajar ?
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A. Elemen – elemen Perubahan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang diluncurkan Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan pada tahun 2013, yang mulai dikembangkan dari kurikulum sebelumnya yaitu.
Kurikulum 2006 yaitu. kurikulum tingkat pengajaran, yang secara komprehensif mencakup
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ini cocok dengan apa yang ditunjukkan artikel tersebut! §
29 UU No. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum mengatur tentang tujuan, isi dan bahan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 ini diberlakukan
sacara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi
sekolah-sekolah yang sudah siap melaksaanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum
2013 dilaksanakan secara terbatas untuk kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’yah
(SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X
Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
(SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah
dilaksanakan di seluruh kelas X sampai Kelas XII.
Dalam penerapan Kurikulum 2013 perlu dilakukan pelatihan terhadap guru dan dosen
lainnya untuk melaksanakan Kurikulum di lapangan. Untuk itu, Badan Pengembangan Mutu dan
Pendidikan Badan Kepegawaian Manajemen Pendidikan dan Kebudayaan (BPSDMPK dan
PMP) menyiapkan strategi pelatihan penerapan Kurikulum 2013 bagi guru, direktur, dan
pengawas.
Salah satu ciri utama kurikulum 2013 adalah diperlukannya keterampilan guru yang
kompeten dan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya karena siswa masa kini lebih mudah
mencari informasi secara leluasa melaluinya perkembangan teknologi dan pengetahuan. Pada
saat yang sama, siswa lebih terdorong ada tanggung jawab terhadap lingkungan, keterampilan
interpersonal, hubungan interpersonal dan Anda memiliki pemikiran kritis. Tujuannya adalah
membentuk generasi produktif, kreatif, inovatif dan emosional. Khususnya bagi siswa Sekolah
Dasar(SD), pendekatan tematik terpadu memungkinkan siswa mengeksplorasi dan memahami

3
4

pokok bahasan berbagai mata pelajaran. Kelas sains Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Sosial (IPS) diajarkan di departemen Indonesia.
Konsep kurikulum 2013 merupakan perpaduan antara hardskill dan softskill artinya tidak
hanya memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tetapi juga keterampilan. Penilaian konsep
kurikulum 2013 berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi dan Standar Proses
Penilaian. Pembelajaran kurikulum ini sendiri lebih menekankan pendekatan saintific atau
pengamatan dan buku yang dipakai berbasis kegiatan serta tematik terpadu. Ada empat aspek
yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum
2013, antara lain sebagai berikut:
a. Kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar yang menyangkut metodologi
pembelajaran yang nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) baru mencapai
rata-rata 44,46.
b. Kompetensi akademik dimana guru harus menguasai metode penyampaian ilmu
pengetahuan kepada siswa.
c. Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru agar tidak bertindak asocial kepada siswa dan
teman sejawat lainnya.
d. Kompetensi manajerial atau kepemimpinan karena guru sebagai seorang yang akan
digugu dan ditiru oleh siswa.

Kesiapan guru sangat urgen dalam pelaksanaan kurikulum ini. Kesiapan guru ini akan
berdampak pada kegiatan guru dalam mendorong mampu lebih baik dalam melakukan observasi
bertanya, bernalar dan mengkomunikasikan apa yang telah mereka peroleh setelah menerima
materi pembelajaran.

Elemen – elemen perubahan Kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi Kelulusan


(SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penelitian.

1. Perubahan Kurikulum 2013 pada Kompetensi Lulusan adalah : konstruksi holistik


didukung oleh semua materi atau mapl, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.
2. Perubahan Kurikulum 2013 pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis
kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian
5

mengakomodasi konten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, dan
PIRLS.
3. Perubahan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran mencakup :
a. Berorientasi pada karakteristik kompetensi yang mencakup : 1. sikap (Kratwohl)
yaitu menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. 2.
Keterampilan (Dyers) yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan,
dan mencipta. 3. Pengetahuan (Bloom dan Anderson) yaitu mengetahui, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
b. Menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk
SD: tematik terpadu; untuk SMP:tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel;
untuk SMA: tematik dan mapel.
c. Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning. Model
pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning)
adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama
dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
4. Perubahan Kurikulum 2013 pada penilaian mencakup penilaian berbasis tes dan nontes
(portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor
memuat penilaian deskripsi kualitatif tentang sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Selanjutnya dalam Kurikulum 2013 terdapat elemen urtama perbaikan
Kurikulum 2013 seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
6

Berdasarkan gambar di atas, elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi
kompetensi mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampila. Kompetensi sikap mencakup sikap
spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan
yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab. Kompetensi pengetahuan
(KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu.Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencapai
insan cakap, kreatif.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi
mencakup: a) mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai
penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA,
TIMMS dan lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup:
a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl
untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e)
cooperative learning.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes,
portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi. Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung
7

adanya keseimbangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills
dan hard skills.

Kemudian beralih pada perubahan pada kompetensi. Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi
kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan,


dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.

Berdasarkan gambar di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK
dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan
hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen
perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan
dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula
diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan
dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah
tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik
terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional.
8

adanya keseimbangan soft skills dan hard skills dapat dilihat dari gambar dibawah ini.

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum
2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft
skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang
diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960).

Berdasarkan gambar di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses
pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT
memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers,
dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson.

Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing,


organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari
9

Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating.


Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom,revisi Anderson meliputi: knowing/
remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan creating.

Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b)
pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah.

 Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan


pembelajaran, melanglir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan
aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk siswa, dan penilaian.
 Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan
indeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
 Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi,
pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan
pasca supervisi.
 Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir
sekolah, ketaatan.
10

B. Integrasi Teknologi dalam Kurikulum


Pengintegrasian teknologi oleh guru ke dalam kurikulum sekolah, dapat dilakukan
oleh guru dengan menganalisis konsep integrasi teknologi, kompetensi guru bidang
teknologi, prosedur pengintegrasian teknologi ke dalam kurikulum, dan penerapan
integrasi teknologi. Konsep integrasi teknologi dapat dilihat dari dua istilah, yaitu integrasi
dan teknologi. Kata integrasi berasal dari bahasa Inggris ”integration” yang artinya
pengintegrasian atau penggabungan. Menurut kamus Bahasa Indonesia, kata integrasi
artinya penyatuan (hingga menjadi utuh). Sedangkan teknologi berasal dari bahasa Yunani
’techne” yang artinya cara dan ”logos” yang artinya pengetahuan, dan dapat diartikan
dengan pengetahuan tentang cara. Dengan melihat arti kedua kata tersebut, maka integrasi
teknologi berarti penyatuan, penggabungan tentang pengetahuan cara.

Integrasi teknologi ke dalam pembelajaran atau sebuah kurikulum di sekolah


menurut Roblyer, Edwersd dan Havrilux dikarenakanteknologi digunakan di berbagai
situasi seperti sistem pendidikan (sekolah dan kelas), dan teknologi (komputer dan
teknologi lainnya) dapat membantu efektivitas pembelajaran. Hal ini menekankan
kegunaan teknologi dalam pendidikan, yaitu.

a. Meningkatkan motivasi dalam belajar.


b. Meningkatkan kapabilitas pembelajaran yang bersifat khusus.
c. Menunjang pendekatan pembelajaran yang baru/inovatif.
d. Menambah produktivitas kerja guru.

Richey (1994) terdiri dari teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis
komputer, dan teknologi yang terintegrasi dengan menggabungkan berbagai sarana
pendukung sistem belajar, antara isi dan reaksi siswa dalam belajar. Sedangkan Muijs dan
Reynolds (2008) membatasi teknologi kepada teknologi informasi dan komunikasi dengan
11

menggunakan berbagai sarana pendukungnya, yaitu perangkat keras komputer, multimedia


proyektor, perangkat lunak (program software), dan web atau internet. Berdasarkan
paparan tersebut, integrasi teknologi yang dimaksudkan adalah teknologi yang
digabungkan untuk menyajikan informasi (isi pelajaran), mengakses informasi,
menyelesaikan tugas-tugas rutin, membantu interaktivitas langsung (umpan balik
langsung) dan membantu berbagai pengalaman belajar siswa baik di sekolah
maupun di luar sekolah.

Kompetensi Guru Bidang Teknologi Integrasi teknologi dalam implementasi


kurikulum dapat meningkatkan daya guna dari strategi pembelajaran yang akan digunakan,
misalnya strategi e-learning, proses belajar dan membelajarkanakan menggunakan
teknologi tinggi, seperti komputer, LCD, CD, dan web. Dalam konteks ini, siswa akan
lebih mudah mempelajari isi/materi pelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran/ kompetensi yang telah ditetapkan. Sedangkan guru
harus memfasilitasi belajar siswa dengan mengintegrasikan teknologi untuk memperbaiki
kinerja siswa.Pengintegrasian teknologi ini secara optimal memerlukan kompetensi
tertentu yang harus dimiliki oleh guru. Menurut Stakenas, Tishkin dan Resnick (1992) ada
lima kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu:

1. Pengetahuan dasar tentang teknologi komputer, seperti cara kerja komputer dan
penggunaannya dengan mempertimbangkan faktor-faktor sosial, ekonomi, serta
pengaruhnya di masyarakat.
2. Keterampilan mengoperasikan peralatan komputer yang dapat menunjang
pembelajarannya, misalnya memformat pesan, mencetak dokumen,
menggunakan berbagai peralatan pendukung lainnya seperti LCD.
3. Keterampilan menggunakan saran-saran produktivitas (program aplikasi)
seperti world processing, data base, spreadsheet, graphics, dan desktop.
4. Keterampilan menggunakan aplikasi perangkat lunak di dalam pembelajaran.
Misalnya guru harus dapat menggambarkan model aplikasi perangkat lunak
komputer dengan model pembelajaran multimedia, antara latihan dan praktik,
tutorial, simulasi, dan permainan. Dalam hal ini, guru harus mampu menilai
12

program aplikasi apa saja yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran
yang dilakukannya.
5. Keterampilan mengelola aplikasi. Guru harus mengelola komputer untuk
menunjang kegiatan pembelajaran atau manajemen pembelajaran, seperti
laporan kemajuan siswa, membuat lembar kerja, berkirim surat kepada orang
tua. Dengan demikian, guru mampu memahami jaringan komputer.

Kelima kompetensi ini merupakan bekal guru untuk dapat mengintegrasikan


teknologi khususnya teknologi berbasis komputer ke dalam perancangan atau pelaksanaan
kurikulum di sebuah sekolah. Dengan demikian, keahlian menggunakan teknologi berbasis
komputer harus dipelajari oleh guru dalam bentuk pemberian pendidikan dan pelatihan di
luar jadwal sekolah. Sedangkan Smaldino, dkk (2008) mengemukakan

perancangan integrasi teknologi dengan model ASSURE. Perancangan model ini


oleh guru dapat mempermudah pelaksanaan pembelajaran dari kurikulum yang telah
dikembangkannya. Guru harus memahami model ASSURE agar pembelajaran dapat
dilaksanakan secara sistematis, melalui langkah- langkah di bawah ini.

a. Menganalisis Pemelajar (A: Analyze Learner) Tiga faktor yang harus dilakukan
dalam analisis pemelajar yaitu karakteristik umum, kompetensi dasar spesifik,
dan gaya belajar. Karakteristik umum mencakup usia, gender, kelas, budaya
atau
pengetahuan dan keterampilan prasyarat, target, dan sikap. Sedangkan gaya
belajar meliputi kecerdasan jamak, preferensi dan kekuatan perseptual,
kebiasaan memproses informasi, motivasi.
b. Menyatakan Standar dan Tujuan (S: State of Objective). Perumusan standar dan
tujuan pembelajaran untuk mata pelajaran dapat bersumber dari standar
kurikulum nasional, sehingga relevan dan konsisten. Perumusan tujuan
pembelajaran yang baik mengandung unsur ABCD (Audience, Behaviour,
Condition, dan Degree). Rumusan tujuan pembelajaran membantu guru dalam
memilih strategi, teknologi, dan media serta dapat menjadi dasar untuk
penilaian dan dasar untuk ekspetasi belajar siswa.
13

c. Memilih strategi, teknologi, media dan materi (S: Select Methods, Media, and
Materials)Penilaian strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa akan
melibatkan kegiatan belajarnya secara aktif misal menyajikan sebuah konsep
melalui pencarian internet. Sedangkan guru memfasilitasi pembelajaran melalui
bimbingan belajar.Sedangkan pemilikan teknologi media dapat menggunakan
kriteria subjek seleksi. Kriteria tersebut adalah selaras dengan standar, hasil dan
tujuan, informasi yang terbaru dan akurat, bahasa yang sesuai usia, tingkat
ketertarikan dan keterlibatan, kualitas teknis, mudah digunakan, bebas bias,
panduan pengguna dan arahan pengguna, merangsang kreativitas, memacu
kolaborasi, praktik, dan umpan balik.Setelah strategi, teknologi dan media yang
diperlukan telah dipilih, langkah selanjutnya memilih materi yang mendukung
pelaksanaan strategi, teknologi, dan media untuk mata pelajaran yang diampu
oleh guru.
d. Menggunakan Teknologi, Media, dan Materi (U: Utilize Media and
Materials)Penggunaan teknologi, media, dan materi yang telah dipilih untuk
mata pelajaran yang diampu oleh guru, akan melibatkan “5P” yaitu preview
(meninjau teknologi, media, dan materi), prepare (menyajikan teknologi, media,
dan materi), prepare (menyiapkan lingkungan belajar), prepare ( menyiapkan
peserta didik), dan provide (menyediakan pengalaman belajar siswa).
e. Mengharuskan partisipasi pemelajar (R: Require Learner
Participation)Partisipasi siswa dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja
dirancnag pada komponen kegiatan pembelajaran dari kurikulum yang telah
dikembangkan oleh guru. Partisipasi siswa dengan memanfaatkan teknologi
dapat digunakan untuk latihan dan perangkat penyelesaian masalah serta
pengambilan keputusan.
f. Mengevaluasi dan Merevisi (E: Evaluate and Revise)Evaluasi dan revisi sangat
penting bagi pembelajaran yang berkualitas. Pada langkah ini, guru harus
menilai hasil belajar peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaranyang telah
dirumuskan, misalnya portofolio online. Sedangkan penilaian strategi,
teknologi, dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan masukan dari peserta didik.
14

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, ditindaklanjuti untuk revisi (perbaikan) dari


strategi, teknologi, media, dan materi.

Enam langkah dari model ASSURE yang diterapkan dalam pembelajaran


terintegrasi dengan teknologi, dapat membantu pengalaman belajar siswa secara optimal.
Melalui teknologi, siswa dapat belajar secara mandiri, menyajikan informasi dalam cara
yang baru, bekerja secara kolaboratif dengan siswa lain, dan lain-lain. Model ASSURE
sebagai salah satu perancangan integrasi teknologi harus dimiliki oleh guru sebagai
kompetensi mengelola pembelajaran berbasis teknologi. Diharapkan guru dapat
memanfaatkan teknologi secara sistematis.

C. Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses dan hasil pembelajaran


1. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan
pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan
media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Perencanaan pembelajaran merupakan pengambilan keputusan atas berbagai pilihan yang
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, dimana perencanaan
mengandung rangkaian putusan dan penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan,
penentuan program, penentuan metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan
yang akan dilaksanakan (Suryapermana, 2017:183). Perencanaan pembelajaran dirancang
dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
Standar Isi. Perencanaan Pembelajaran ini juga meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian
pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
a. Silabus
Silabus merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata
pelajaran. Pengembangan silabus untuk setiap mata pelajaran di SMA Negeri 2
Purworejo dikembangkan oleh guru-guru mata pelajaran sejenis (MGMP sekolah).
15

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian
mata pelajaran. Penyusunan Silabus disesuaikan pendekatan
pembelajaran yang digunakan. Adapun beberapa muatan silabus yaitu, Identitas mata
pelajaran, identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; Kompetensi inti,
merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran; Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran; Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi; Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; Penilaian, merupakan proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar
peserta didik; Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan Sumber belajar, dapat berupa buku,
media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
b. RPP
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik
dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan
wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Guru dituntut untuk mampu mengembangkan RPP yang berfokus pada
perkembangan metakognitif peserta didik. RPP tersebut dituangkan dalam bentuk RPP
Merdeka yaitu merdeka untuk guru dan peserta didik.

Terdapat tujuh tahapan perencanaan pembelajaran dan asesmen intrakurikuler.


Apa sajakah itu?

c. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran


dan alur tujuan pembelajaran
16

d. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik


e. Mengembangkan modul ajar
f. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik
g. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif
h. Pelaporan kemajuan belajar
i. Evaluasi pembelajaran dan asesmen
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya dilaksanakan untuk mendorong siswa aktif
memenuhi kebutuhan dalam mewujudkan kompetensinya yang meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
(proses psikologis) yang berbeda, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sikap
diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Sedangkan keterampilan diperoleh
melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.
Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi
karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik
terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) serta
dikolaperlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkap-an/penelitian (discover
learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan
permasalahan menggunakan pendekatan ilmiah perlu diterapkan pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning). Dan untuk mendorong kemampuan peserta didik agar
menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).
3. Penilaian
Pelaksanaan penilaian diawali dengan kegiatan pendidik melakukan analisis
kompetensi pada aspek pengetahuan dan keterampilan yang diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ke dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) kemudian dirumuskan menjadi indikator. pencapaian kompetensi (IPK) pada
setiap mata pelajaran. IPK untuk KD pada KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk
17

perilaku spesifik yang terukur dan/atau dapat diobservasi.Pada mata pelajaran.


Penilaian pembelajaran adalah proses identifikasi dan penilaian kompetensi,
keterampilan, dan pengetahuan yang ditempuh pada suatu materi pelajaran oleh siswa.
Dalam penilaian, ada beberapa metode penilaian yang mungkin digunakan, di antaranya:
1. Penilaian kompetensi: Penilaian kompetensi adalah bentuk penilaian yang
mempertimbangkan kemampuan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari
dalam situasi kehidupan sehari-hari.
2. Penilaian keterampilan: Penilaian keterampilan adalah bentuk penilaian yang
mempertimbangkan kemampuan siswa dalam menggunakan keterampilan yang sudah
dipelajari dalam suatu situasi atau tugas.
3. Penilaian kognitif: Penilaian kognitif adalah bentuk penilaian yang mempertimbangkan
kemampuan siswa dalam proses berpikir dan pemahaman materi pelajaran.
4. Penilaian afektif: Penilaian afektif adalah bentuk penilaian yang mempertimbangkan
kemampuan siswa dalam melakukan pengendalian emosional serta respon emosional
dalam situasi kehidupan sehari-hari.

Penilaian pembelajaran juga dapat dilakukan secara regular dan berkala untuk memantau
kinerja siswa dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang dan berkembang.
Penilaian dapat dilakukan melalui ujian lisan, tulisan, presentasi, projek, tugas, atau metode lain.
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah diterapkan. Cakupan penilaian merujuk pada
ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan
proses.Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian autentik (authentic
assement) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh.
Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan
perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.Hasil penilaian
autentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial),
pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat
digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan standar
18

penilaian pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan
menggunakan alat angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
BAB III PENUTUP

PENUTUP

A. SIMPULAN
Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian. Konsep integrasi teknologi dapat dilihat
dari dua istilah, yaitu integrasi dan teknologi. Kata integrasi berasal dari bahasa Inggris
”integration” yang artinya pengintegrasian atau penggabungan. Menurut kamus Bahasa
Indonesia, kata integrasi artinya penyatuan (hingga menjadi utuh). Sedangkan teknologi berasal
dari bahasa Yunani ’techne” yang artinya cara dan ”logos” yang artinya pengetahuan, dan dapat
diartikan dengan pengetahuan tentang cara. Dengan melihat arti kedua kata tersebut, maka
integrasi teknologi berarti penyatuan, penggabungan tentang pengetahuan cara. Integrasi
teknologi ke dalam pembelajaran atau sebuah kurikulum di sekolah menurut Roblyer, Edwersd
dan Havrilux dikarenakanteknologi digunakan di berbagai situasi seperti sistem pendidikan
(sekolah dan kelas), dan teknologi (komputer dan teknologi lainnya) dapat membantu efektivitas
pembelajaran. Hal ini menekankan kegunaan teknologi dalam pendidikan, yaitu.

a. Meningkatkan motivasi dalam belajar.


b. Meningkatkan kapabilitas pembelajaran yang bersifat khusus.
c. Menunjang pendekatan pembelajaran yang baru/inovatif.
d. Menambah produktivitas kerja guru.

Adapun 5 kompetensi yang harus dimiliki guru

 Pengetahuan dasar tentang teknologi komputer


 Keterampilan mengoperasikan peralatan komputer
 Ketrampilan menggunakan saran-saran produktivitas
 Keterampilan menggunakan aplikasi perangkat lunak
 Keterampilan mengelola aplikasi

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses dan hasil pembelajaran merupakan bagian
penting dari pendidikan. Proses ini memainkan penting peran dalam meningkatkan kualitas

19
20

pendidikan, mengembangkan kompetensi dan keterampilan siswa, serta meningkatkan mutu


pendidikan. Perencanaan pembelajaran merupakan proses yang digunakan untuk menentukan
tujuan pembelajaran, sumber daya yang diperlukan, dan strategi pembelajaran yang akan
digunakan. Perencanaan yang baik akan membantu menjadikan proses pembelajaran menjadi
lebih efektif dan efisien. Pelaksanaan pendidikan merupakan proses yang digunakan untuk
memperkuat kompetensi, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Dalam proses ini, siswa akan
mempelajari materi yang telah disiapkan oleh tenaga pendidik dan akan diberikan tugas atau
aktivitas yang dapat membantu mengembangkan kompetensi dan keterampilan mereka. Penilaian
pembelajaran merupakan proses yang digunakan untuk memantau dan menilai kinerja siswa
dalam proses pembelajaran. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penilaian bisa dilakukan
dengan berbagai metode seperti ujian, tugas, projek, dan presentasi. Penilaian yang baik dapat
membantu tenaga pendidik mengidentifikasi kemajuan siswa dan mengoptimalkan proses
pembelajaran. Dalam konteks ketatausahaan sekolah, perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
proses dan hasil pembelajaran dapat memainkan peran yang penting dalam memastikan
tercapainya tujuan pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, dalam
pengelolaan pendidikan, diperlukan pendekatan yang terintegrasi dan konsisten antara
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
21

DAFTAR PUSTAKA

Slameto, Slameto. "Rasional dan elemen perubahan kurikulum 2013." Scholaria: Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan 5.1 (2015): 1-9.

Nurholis, D., Khodijah, N., & Suryana, E. (2022). Analisis Kebijakan Kurikulum
2013. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 9(1), 98-114.

Suprayekti, S. (2011). Integrasi Teknologi Ke Dalam Kurikulum. Perspektif Ilmu


Pendidikan, 24(XV), 204-209.

Hakim, L. (2009). Perencanaan pembelajaran.

Ananda, Rusydi, and Amiruddin Amiruddin. "Perencanaan pembelajaran." (2019).

Anggraeni, P., & Akbar, A. (2018). Kesesuaian rencana pelaksanaan pembelajaran dan proses
pembelajaran. Jurnal Pesona Dasar, 6(2).

Silalahi, T. (2021). Evaluasi Pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai