Disusun oleh :
15503241004 / T2
Tahun 2017
BAB I
Pendahuluan
Suatu tantangan untuk mendirikan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di era sekarang ini.
Dalam mendirikan suatu SMK harus kita rancang dengan matang, baik dari segi jurusan dan
keahlian harus disesuaikan dengan daerah atau provinsi yang menjadi tempat di mendirikan SMK
tersebut, karena jika tidak disesuaikan dengan hal tersebut maka lulusan dari SMK yang akan
didirikan akan banyak yang tidak terpakai atau dengan kata lain banyak yang akan menganggur.
Program sekolah merupakan acara yang telah direncanakan untuk keperluan pendidikan di
sekolah tersebut. Sehingga apa yang dicapai sesuai dengan visi dan misi sekolah. Visi dan Misi
sekolah dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan segenap stakeholder pada masa
yang akan datang.
Setiap mendirikan sekolah memerlukan adanya program agar apa yang dimpikan, dicita-
citakan, dan yang diharapkan dapat terwujud secara optimal. Dengan demikian sekolah akan
mendapatkan peserta didik yang memiliki kualitas dan dapat memberi bekal untuk meneruskan
jenjang pekerjaan. Out put lulusan sekolah harus memusakan sesuai harapan semua pihak baik
para stkeholder maupun peserta didik sendiri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan pembahasan dari makalah ini adalah akan
menjelaskan secara spesifik mengenai :
Pembahasan
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur atau mengelola proses pemanfaatan Sumber
Daya Manusia (SDM) dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Manajemen pendidikan adalah pengorganisasian unsur pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Sedangkan manajemen sekolah adalah pengorganisasian unsur-unsur
pendidikan di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Fungsi manajemen pendidikan antara
lain adalah planning, organizing actualing, controlling.
1. Manajemen kurikulum
Pada prinsipnya kurikulum sekolah berorientasi kepada mutu dan ciri khas adalah
mengikuti kurikulum nasional ( sekarang kurikulum 2013 ), namun ditambah dan diperkaya
dengan kekhasan yang efektif dan fungsional membawa visi dan misi sekolah.
- Perencanaan peserta didik, termasuk didalamnya adalah sensus sekolah, ukuran sekolah,
ukuran kelas
- Rekrutmen
- Orientasi peserta didik baru
3. Manajemen Tenaga Kependidikan
Masalah kualitas akademik termasuk mengajar, aqidah, akhlaq menjadi indikator yang di
proiritaskan. Komponen SDM tenaga pendidik sebagai berikut : Kepala sekolah, guru, tenaga
bimbingan konseling, pengembang kurikulum, psikolog, dokter, laboran, peneliti.
Sesuai dengan peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP), setiap sekolah harus memenuhi SNP. Oleh karena itu, aspek-aspek yang harus
disusun dalam perencanaan pengembangan sekolah juga harus sesuai dengan tuntutan SNP
tersebut yaitu 8 (delapan) standar nasioanl pendidikan : kompetensi lulusan, isi (kurikulum),
proses, pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan, prasarana dan sarana, dan penilaian.
Namun demikian, ditinjau dari isi pemerataan, kualitas, relevansi, efisiensi, dan pengembangan
kapasitas, dari delapan SNP tersebut dapat dijabarkan menjadi lebih rinci dalam RPS, misalnya:
Pemerataan Hak. Artinya adanya persamaan hak, akses, dan keadilan atau kewajaran.
Misalnya beasiswa untuk siswa miskin. Peningkatan Kualitas. Kualitas pendidikan sekolah
meliputi input, proses dan output, dengan catatan bahwa output sangat ditentukan oleh proses, dan
proses sangat dipengaruhi oleh kesiapan infut. Contoh-contoh perencanaan kualitas misalnya,
pengembangan infut siswa, pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan (guru, kepala
sekolah, konselor, pustakawan, laboran, dsb), pengembangan sarana dan fasilitas sekolah, seperti:
pengembangan laboratorium IPA, laboratorium bahasa, laboratorium IPS, laboratorium komputer
lab lainnya, pengembangan media pembelajaran, pengembangan ruang atau kantor, rasio
(siswa/guru, siswa/kelas, siswa/sekolah), pengembangan bahan ajar, pengembangan model
pembelajaran (pembelajaran tuntas, pembelajaran dengan melakukan, pembelajaran kontekstual,
pembelajaran kooperatif, dsb), pengembangan lingkungan pembelajaran yang kondusif,
pengembangan komite sekolah, dsb. Peningkatan kualitas siswa (UN, UAS, keterampilan
kejuruan, kesenian, olahraga, karya ilmiah, keagamaan, kedisplinan, karakter, budi pekerti, dsb).
Peningkatan efisiensi. Efisiensi merujuk pada hasil yang maksimal dengan biaya yang
wajar. Efisien dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu; efisiensi internal dan efisiensi eksternal.
Efisiensi internal merujuk kepada hubungan antara output sekolah (pencapaian prestasi belajar)
dan infut (sumber daya) yang digunakan untuk memroses/menghasilkan output sekolah. Efisiensi
eksternal merujuk kepada hubungan antara biaya yang digunakan untuk menghasilkan tamatan
dan keuntungan kumulatif (individual, sosial, ekonomik dan non ekonomik) yang didapat setelah
kurun waktu yang panjang di luar sekolah. Contoh-contoh perencanaan peningkatan perencanaan
efisiensi misalnya: peningkatan angka kelulusan, rasio keluaran/masukan, angka kenaikan
kelas/transisi, penurunan angka mengulang, angka putus sekolah, dan peningkatan angka
kehadiran serta peningkatan pembiayaan pendidikan peserta didik.
Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disebut SMK adalah bagian terpadu dari Sistem
Pendidikan Nasional, yang mempunyai peranan penting didalam menyiapkan dan pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM). Tujuan khusus, SMK bertujuan : (1) menyiapkan peserta didik
agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia usaha
dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian
yang diminati, (2) membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminati, dan (3) membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) agar
mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Adapun cara menentukan jurusan atau program keahlian di smk agar lulusan yang
dihasilkan siap bekerja adalah :
Penutup
Akhirnya kita berharap kepada semua pihak khususnya sekolah hendaknya mempunyai program
sekolah yang tepat. Program sekolah sebaiknya disusun secara sederhana, sistematis, dan mudah
dilakukan dengan memperhatikan potensi daerah yang ada. Koordinasi yang baik antara berbagai
stakeholders sangat diperlukan demi suksesnya penyusunan dan pengimplementasian program
sekolah.