OLEH
NAMA : NURWAHDANIA
NIM : E1A017057
KELAS :B
SEMESTER : IV
UNIVERSITAS MATARAM
2019
1. Berikan kajian komprehensif keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
SI (Standar Isi), Standar Proses dan Standar Evaluasi serta sarana pra sarana untuk
kurikulum Pelajaran IPA SMP. Dari uraian hasil kajian tesebut anda bisa
membuktikan bahwa semuanya saling terkait, sehingga tujuan kurikulum IPA
khususnya bisa dicapai jika terpenuhinya semua standar tersebut.
Jawaban
Pemerintah menetapkan delapan Standar Nasional Pendidikan Indonesia yang
menjadi pedoman bagi pendidikan dan tenaga kependidikan untuk menggembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kedelapan lingkup Standar Nasional
Kependidikan itu meliputi sebagai berikut:
a. Standar isi
b. Standar proses
c. Standar kompetensi lulusan
d. Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
e. Standar sarana dan prasarana
f. Standar pengelolaan
g. Standar pembiayaan
h. Standar penilaian pendidikan
Penjelasan mengenai standar isi, standar isi adalah ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kelender
pendidikan/akademik. Dan standar isi disusun tentu saja sesuai dengan SKL
(Standar Kompetensi Lulusan).
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan.
Dari penjelasan diatas bahwa standar nasional pendidikan yang dimana
standar ini berlaku disetiap lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan
tertentu dimanapun pendidikan itu berada secara nasional. Dengan demikina
seluruh sekolah seharusnya melaksanakan proses pembelajaran seperti yang
dirumuskan dalam standar proses pendidikan ini.
Standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang
berarti dalam standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya
seharusnya proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian standar proses
pendidikan tersebut bisa dijadikan pedoman bagi guru dalam pengelolahan
pembelajaran.
Standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar kompetensi
kelulusan. Dengan demikian standar kompetensi lulusan merupakan sumber atau
rujukan utama dalam menentukan standar proses pendidikan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, tempat bermain, tempat berkreasi dan serta
tempat yang digunakan sebagai sumber belajar lainnya yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Standar sarana merupakan standar yang cukup penting karena standar
proses hanya mungkin dapat dilakukan manakalah ada standar sarana yang
memadai.
2. Dalam konteks implementasi kurikulum 2013 Pelajaran IPA SMP khususnya harus
mengembangkan 4 Cs , berikan contoh dari satu Kompetensi Dasar kelas VIII (KD
3.2 dan 4.2) kemudian uraikan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran tertentu dan BUKTIKAN BAHWA MODEL yang digunakan
MEMENUHI tagihan 4 Cs termasuk sikap sosialnya.
Jawaban
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan hukum
Newton, dan penerapannya pada gerak benda dan gerak makhluk hidup.
4.2 Menyajikan hasil penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda.
Indikator
3.2.1 Mendeskripsikan konsep gerak lurus
3.2.2 Menganalisa perbedaan antara kelajuan dan kecepatan
3.2.3 Menghitung kelajuan, kecepatan, dan percepatan pada beberapa contoh kasus
dengan menggunakan rumus gerak lurus beraturan
3.2.4 Menghitung jarak tempuh hewan berlari dengan kecepatan dan waktu tertentu
3.2.5 Mendeskripsikan konsep gaya
3.2.6 Menyebutkan pasangan gaya aksi dan reaksi
3.2.7 Membandingkan besar gaya aksi reaksi yang terjadi antara burung dengan
udara ketika burung terbang
3.2.8 Menganalisis penerapan hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari
3.2.9 Menghitung berat benda dengan menggunakan persamaan hukum II Newton
3.2.10 Menganalisis penerapan hukum III Newton pada atlet lompat tinggi
3.2.11 Menganalisis hubungan antara gaya
Pembelajaran
- Melakukan percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
- Melakukan percobaan pengukuran kecepatan dan percepatan.
- Melakukan percobaan hukum Newton dan menganalisis hubungannya pada gerak
makhluk hidup dan benda dalam kehidupan sehari-hari.
- Melaporkan/memaparkan hasil penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda
dalam bentuk tulisan .
- Mengamati dan mengidentifikasi proses gerak pada tumbuhan dan hewan untuk
menjelaskan penerapannya pada benda seperti pesawat dan kapal selam.
Pertemuan : Ke 4
A. KOMPETENSI INTI
KD INDIKATOR
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat :
1. menjelaskan pengertian besaran pokok.
2. Menyebutkan macam-macam besaran pokok beserta alat ukur dan satuannya.
3. Menjelaskan kegunaan besaran pokok dalam kehidupan sehari-hari
4. Menggunakan dan membaca skala pada mistar
5. Menggunakan dan membaca skala pada jangka sorong
6. Menggunakan dan membaca skala pada neraca lengan
7. Menggunakan dan membaca skala pada stopwatch
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah-Langkah Alokasi
Kegiatan Model Discovery Deskripsi Kegiatan
Waktu
Mengingatkan pembelajaran
kemarin tentang pengukuran satuan
baku
I. PENILAIAN
1. Tehnik Penilaian
a. Sikap spiritual
No Tehnik Bentuk Contoh butir Waktu Keterangan
instrumen instrumen pelaksanaan
1 Jurnal Jurnal Lampiran 1a Saat Penilaian
pembelajaran untuk dan
berlangsung pencapaian
pembelajaran
b. Sikap sosial
c. Pengetahuan
d. ketrampilan
No Indikator rubrik
a. meter
b. kilogram
c. sekon
No Jawaban Skore
Jumlah 25
Norma Penilaian:
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta
teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan.
4.4 Menyajikan karya dari hasil penelusuran berbagai sumber informasi
tentang teknologi yang terinspirasi dari hasil pengamatan struktur
tumbuhan
C. Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi macam-macam organ penyusun tumbuhan.
3.4.2 Mengaitkan struktur dan fungsi organ penyusun tumbuhan.
D. Tujuan pembelajaran
3.4.1 Setelah melakukan kegiatan pengamatan pada tumbuhan siswa kelas VIII
dapat mengidentifikasi macam-macam organ penyusun tumbuhan.
3.4.2 Setelah melakukan kegiatan pengamatan pada tumbuhan siswa kelas VIII
dapat mengaitkan struktur dan fungsi organ penyusun tumbuhan
E. pendekatan metode
Pendekatan : Pendekatan saintifik Metode : Pengamatan, tanya jawab, dan
diskusi
Model :-
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Tanaman hias, dan Power point tentang struktur dan fungsi tumbuhan
Alat : Papan tulis, kapur, laptop, dan proyektor
G. Kegiatan belajar mengajar
No Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1 Pendahuluan
Guru memberi
salam.
Guru memeriksa
ruangan dan
kesiapan siswa.
Guru memeriksa
kehadiran siswa.
Perwakilan siswa
memimpin doa
untuk memulai
pembelajaran.
Guru menanyakan
kepada siswa
tentang “apa saja
yang terkandung di
soup?”
Guru menanyakan
kembali kepada
siswa “struktur
tumbuhan apa saja
yang kalian makan
di soup?”
Guru memotivasi
siswa dengan
memperlihatkan
tanaman dan
menanyakan “coba
perhatikan apa
yang bapak bawa?”
Guru menanyakan
pengetahuan awal
siswa “ organ
apakah yang
menyusun
tumbuhan ini ?”
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Peta konsep
LKPD
Nama Siswa :
Kelas : VIII
I. Materi Pokok
Getaran dan gelombang
II. Tujuan Percobaan
Menghitung besar frekuensi getaran pada bandul.
III. Alat dan bahan
No Alat dan Bahan Jumlah
1. Statif dan penjepit 1 Buah
1. Benang Secukupnya
2. Bandul 1 buah
{f = }
1. 5s
2. 10 s
3. 15 s
4. 20 s
VI. Analisis Hasil Percobaan
1. Bagaimana hasil frekuensi yang kalian dapatkan dari hasil percobaan! Jelaskan.
…………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
VII. Kesimpulan
……………………………………………………….
……………………………………………………….
9 Perkembangan IPTEK termasuk teknologi komunikasi sangat cepat, sekarang era revolusi
industry 4.0, society 5.0, juga berkembangnya IOT (Internet of Thing) bahkan Cloud data
serta berkembang juga AI (Artificial Intelligent). Juga dalam menghadapi kehidupan
khsusnya peserat didik harus memiliki 3 literasi yaitu literasi teknologi, big data dan
manusia. Terkait dengan kondisi tersebut bagimanakah seharusnya desian kurikulum
termasuk implementasi dan evalausinya. Berikan kajian bersifat analitik tentang kondisi
tersebut didukung.
Jawaban
Revolusi Industry 4.0 dan Society 5.0 menurut Andreja (2017: 80) merupakan
gerakan nyata terhadap perkembangan informasi dan teknologi yang semakin
canggih. Kedua revolusi tersebut sebenarnya memiliki esensi yang berbeda, akan
tetapi dengan core yang sama yaitu teknologi. Pertama adalah industry 4.0 merupakan
industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini
merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Ini
termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi
kognitif. Menurut Agustini (2018: 6) Revolusi indutry 4.0 juga disebut sebagai
revolusi industri yang akan mengubah pola dan relasi antara manusia dengan mesin.
Inovasi yang diawali dengan besarnya data di internet dan penggunaan cloud
mengubah produk industri. Serta mengubah proses produksi dan pemasaran produk.
Bahkan mengubah gaya hidup masyarakat karena produk dari revolusi industri ini
dapat dilihat penggunaannya di kehidupan sehari-hari. Secara umum revolusi industri
keempat ditandai dengan full automation, proses digitalisasi, dan penggunaan alat
elektronik dengan sistem informatika. Hal tersebut juga akan mempengaruhi relasi
antara customer dengan perusahaan, serta relasi masyarakat umum dengan pemimpin
negaranya.
Revolusi industry 4.0 merupakan sesuatu yang tidak dapat ditolak karena telah
terlihat bahwa penggunaan berbagai macam hasil produk revolusi industy 4.0 telah
dirasakan saat ini. Pada revolusi industri sebelumnya biasanya selalu didominasi oleh
negara-negara Eropa dan Amerika yang memiliki berbagai modal yang lebih besar.
Akan tetapi, revolusi industy 4.0 memungkinkan setiap negara untuk
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuannya secara internal dari segala
segi bidang. Karena batas-batas negara akan semakin berkurang dengan masifnya
pertukaran informasi di era digital. Indonesia secara umum berada pada posisi tengah
dalam revolusi industy 4.0 di ASEAN. Kondisi tersebut bukan berarti Indonesia harus
merasa tenang, karena negara lain, seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Brunei
Darussalam juga berupaya bergerak lebih cepat. Revolusi industry 4.0 memungkinkan
tiap negara untuk melakukan leapfrogging. Oleh karena itu Indonesia perlu rencana
yang strategis dan segera diimplementasikan Dalam rangka pelaksanaan inovasi era
revolusi industri keempat, Indonesia perlu melakukan pemetaan potensi dan
tantangannya. Serta merumuskan tujuan dari revolusi industy 4.0 yang akan
dikembangkan. Selanjutnya pada perkembangan era ini dibutuhkan kerja sama antara
berbagai pihak, baik industri, entrepreneur, pemerintah pusat, pemerintah daerah,
serta organisasi kemasyarakatan dalam merumuskan strategi Indonesia menghadapi
revolusi industy 4.0.
Kedua adalah Society 5.0 yang sebenarnya juga tidak lepas dari
perkembangan teknologi, akan tetapi dalam revolusi ini lebih mengarah pada tatanan
kehidupan bermasyarakat, dimana setiap tantangan yang ada dapat diselesaikan
melalui perpaduan inovasi dari berbagai unsur yang terdapat pada revolusi industry
4.0. Melalui Society 5.0, kecerdasan buatan yang memperhatikan sisi kemanusiaan
akan mentransformasi jutaan data yang dikumpulkan melalui internet pada segala
bidang kehidupan. Tentu saja diharapkan, akan menjadi suatu kearifan baru dalam
tatanan bermasyarakat. Tidak dapat dipungkiri, transformasi ini akan membantu
manusia untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Dalam Society 5.0, juga
ditekankan perlunya keseimbangan pencapaian ekonomi dengan penyelesaian
problem sosial. Society 5.0, nilai baru yang diciptakan melalui inovasi akan
menghilangkan kesenjangan regional, usia, jenis kelamin, dan bahasa dan
memungkinkan penyediaan produk dan layanan yang dirancang secara halus untuk
beragam kebutuhan individu dan kebutuhan laten. Dengan cara ini, akan mungkin
untuk mencapai masyarakat yang dapat mempromosikan pembangunan ekonomi dan
menemukan solusi untuk masalah sosial.
Kedua revolusi tersebut saling berkesinambungan membentuk pola tatanan
kehidupan bermasyarakat, yaitu ketika setiap permasalahan dan tantangan yang
terdapat didalamnya dapat diselesaikan melalui perpaduan inovasi dari berbagai unsur
yang diterapkan pada revolusi industry 4.0 dan kemudian dipadukan dengan society
5.0. Hubungan tersebut diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas
kehidupan sosial, sehingga setiap usaha dalam meningkatkan dan mengembangkan
revolusi tersebut akan mencermintkan produk dan layanan masyarakat yang bisa
diberikan secara berkelanjutan. Karakteristik di era kedua revolusi tersebut meliputi
digitalisasi, optimation dan cutomization produksi, otomasi dan adaptasi, interaksi
antara manusia dengan mesin, value added services and business, automatic data
exchange and communication, serta penggunaan teknologi informasi. Oleh karen itu,
dunia pendidikan tinggi vokasi yang merupakan hilir dari terbentuknya SDM yang
berdaya saing global dan industri harus mampu mengembangkan starategi
transformasi industri dengan mempertimbangkan sektor SDM yang memiliki
kompetensi dibidangnya. Dalam perkembangannya revolusi industy 4.0 harus
direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan tidak terkecuali
dibidanng pendidikan tinggi vokasi agar mampu meningkatkan daya saing bangsa
Indonesia ditengah persaingan. Untuk itu Pendidikan Tinggi vokasi wajib
merumuskan kebijakan strategis dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan,
bidang studi, kurikulum, sumber daya, serta pengembangan cyber university, dan
risbang hingga inovasi dengan tanpa tidak melepaskan nilai pancasila sebagai acuan
dalam pengembangan kemampuan (Raharja, 2019).
Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan adalah kecerdasan yang
dimiliki oleh mesin yang dapat bertindak seperti layaknya manusia. Pada game, AI
bertindak dalam mengendalikan komputer agar dapat bermain melawan pemain
manusia (Billy dkk, 2017).
Untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 atau era disrupsi
diperlukan “literasi baru” selain literasi lama. Literasi lama yang ada saat ini
digunakan sebagai modal untuk berkiprah di kehidupan masyarakat. Literasi lama
mencakup kompetensi calistung. Sedangkan literasi baru mencakup literasi data,
literasi teknologi dan literasi manusia. Literasi data terkait dengan kemampuan
membaca, menganalisis dan membuat konklusi berpikir berdasarkan data dan
informasi (big data) yang diperoleh. Literasi teknologi terkait dengan kemampuan
memahami cara kerja mesin. Aplikasi teknologi dan bekerja berbasis produk
teknologi untuk mendapatkan hasil maksimal. Literasi manusia terkait dengan
kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, kreatif dan inovatif.
Untuk itu, tugas dunia pendidikan saat ini melalui proses pembelajarannya
bukan hanya menekankan pada penguatan kompetensi literasi lama, tetapi secara
simultan mengokohkan pada penguatan literasi baru yang menyatu dalam penguatan
kompetensi bidang keilmuan dan keahlian atau profesi.
Reorientasi kurikulum pada semua satuan pendidikan. Beberapa kegiatan yang
perlu dilakukan, yaitu memasukkan ke dalam muatan kurikulum keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan di era revolusi industri 4.0, antara lain; berpikir kritis,
kreativitas, inovasi, komunikasi, dan kolaborasi. Pengembangan kemampuan literasi
digital, big data, dan kemanusiaan. Dengan demikian perlu adanya reorientasi baru
dalam penyelenggaraan pendidikan, baik pada pendidikan dasar, menengah dan
tinggi. Agar dunia pendidikan tetap memiliki daya relevansi yang tinggi dalam era
revolusi industri 4.0 atau era disrupsi, para pendidik (guru dan dosen) dalam proses
pembelajaran perlu mengintegrasi capaian pembelajaran tiga bidang secara simultan
dan terpadu, yaitu capaian bidang literasi lama, literasi baru, dan literasi keilmuan.
Bila tidak kemungkinan lulusannya akan mengalami ileterasi.
Terkait dengan kondisi diatas menanggapi kulitas pendidikan Indonesia saat
ini yang terbilang masih sangat rendah, disebabkan oleh faktor kurikulum yang
menjadi polemik atau bahkan tenaga pendidik kita sendiri. Mengingat dimana
kurikulum di negara kita sering sekali mengalami perubahan seiring bergantinya
menteri pendidikan, atau bahkan dikarenakan kualifikasi pedagogik guru sendiri yang
belum begitu memahami bagaimana seharusnya kurikulum itu dijalankan dengan baik
dan benar, atau bahkan dikarenakan kurangnya bentuk penghargaan terhadap para
guru hingga membuat performa tenaga pendidik kita berkurang. Desain kurikulum
merupakan bagian inti dari pendidikan yang harus memiliki pedoman dan tujuan yang
tepat sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat dan mengikuti perkembangan
zaman seperti era revolusi industry 4.0 saat ini. Desain kurikulum yang harus
dilakukan agar kurikulum sesuai dengan era revolusi industri 4.0 yaitu perlu
dilakukan revisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi yang dimiliki oleh
peserta didik. Karena kelima kompetensi itu dianggap sebagai modal yang sangat
dibutuhkan untuk mampu bersaing dalam era revolusi industri 4.0. Lima kompetensi
tersebut adalah:
1. Kemampuan berpikir kritis.
2. Memiliki kreatifitas dan kemampuan yang inovatif.
3. Kemampuan dan keterampilan berkomunikasi yang baik.
4. Kemampuan kerjasama.
5. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Untuk menghadapi perkembangan zaman pada era revolusi 4.0, para pelaku
pendidikan serta kebudayaan juga harus sigap dalam menyesuaikan diri dengan
berbagai perkembangan yang ada. Diperlukan reformasi sekolah, peningkatan
kapasitas, profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana andal,
dan teknologi pembelajaran yang mutakhir untuk siap menghadapi era revolusi 4.0.
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, K.L. (2018). Persaingan Industy 4.0 di ASEAN: Dimana Posisi Indonesia?.
Yogyakarta: Forbil Institute.
Azis, Rosmiaty. (2018). Implementasi Pengembangan Kurikulum. Jurnal Inspiratif
Pendidikan. VII(1).
Billy, Imam Kuswardayan dan Wijayanti Nurul Khotimah. (2017). Implementasi Artificial
Intelligence pada Game Defender of Metal City dengan Menggunakan Finite State
Machine. Jurnal Teknik Pomits. 6(2) : 2337-3520 .
Raharja, Handy Yoga. (2019). Relevansi Pancasila Era Industry 4.0 Dan Society 5.0 Di
Pendidikan Tinggi Vokasi. Journal of Digital Education, Communication, and Arts.
2(1): 11-20.
Rojko, A. (2017). Industry 4.0 Concept: Background and Overview. ECPE European Center
for Power Electronics e.V. Vol. 11. Nuremberg, Germany.
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : NURWAHDANIA
Nim : E1A017057
Kelas : B/IV
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengerjakan tugas dengan sendiri
tanpa ada campur tangan dari siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa ada
pasaan siapapun.
(Nurwahdania)