Dosen Pengampu:
Dr. Susanah, M.Pd.
Oleh Kelompok 6:
Hanim Ismi Fahmi (22030174043)
Nayla Najwa ‘Azizah (22030174108)
Maria Yesiana (22030174133)
Meliani Dwi Pertiwi (22030174135)
Kelas:
PM 2022 C
DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
Program Tahunan (PROTA) ............................................................................................. 1
Program Semester (PROMES) ......................................................................................... 1
Silabus ............................................................................................................................... 1
Kompetensi Inti (KI) ......................................................................................................... 2
Kompetensi Dasar (KD) ................................................................................................... 3
Indikator ............................................................................................................................ 5
Tujuan Pembelajaran ........................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 8
Lampiran ........................................................................................................................... 9
i
A. Program Tahunan (PROTA)
Program Tahunan (PROTA) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu
diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat
dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh
siswa.
Perhitungan alokasi waktu dalam PROTA dimaksudkan untuk menghitung
ketersediaan waktu efektif yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran dalam
satu tahun ajaran. Hasil perhitungan alokasi waktu tersebut selanjutnya dapat
dimanfaatkan untuk menetapkan pembagian alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar
dan pengaturan waktu kapan kompetensi dasar dan materi pembelajaran terkait dibahas
dalam pembelajaran tatap muka.
Contoh: (terdapat pada lampiran).
C. Silabus
Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai "Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
pokok-pokok isi atau materi pelajaran" (Salim, dalam Depdiknas, 2008). Istilah silabus
digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran
lebih lanjut dari SK (atau KI) dan KD yang ingin dicapai, dan materi pokok serta uraian
materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai SK (atau KI) dan KD.
1
Dalam penerapan kurikulum 1994 dan 2004 digunakan istilah Garis-Garis Besar
Program Pengajaran (GBPP). Di Perguruan Tinggi, silabus dikenal dengan berbagai
istilah, yakni Garis- Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP), Rancangan
Pembelajaran Berbasis Kompetensi (RPBK), Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Semester (RKPS), Rancangan Pelaksanaan Perkuliahan (RPP), Rencana Pembelajaran
Semester (RPS), dan sebagainya.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK (atau KI), KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih
lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk
merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara
klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus
sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian. Dalam pelaksanaan
pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada SK (atau KI),
KD, dan indikator yang terdapat didalam silabus.
Contoh: (terdapat pada lampiran).
2
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
Contoh: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
Contoh: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan
proaktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Kompetensi Inti- 3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
Contoh: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkanpeng etahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Inti ke-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Contoh: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan
kaidah keilmuan.
3
Contoh Kompetensi Dasar, antara lain:
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1.Mengintepretasi persamaan dan 4.1.Menyelesaikan masalah yang berkaitan
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk dengan persamaan dan pertidaksamaan
linear satu variabel dengan persamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
dan pertidaksamaan linear Aljabar variabel
lainnya.
3.2.Menjelaskan dan menentukan 4.2.Menyelesaikan masalah yang berkaitan
penyelesaian pertidaksamaan rasional dan dengan pertidaksamaan rasional dan
irasional satu variabel irasional satu variabel
3.3.Menyusun sistem persamaan linear tiga 4.3.Menyelesaikan masalah kontekstual yang
variabel dari masalah kontekstual berkaitan dengan sistem persamaan
linear tiga variable
3.4.Menjelaskan dan menentukan 4.4.Menyajikan dan menyelesaikan masalah
penyelesaian sistem pertidaksamaan dua yang berkaitan dengan sistem
variabel (linear-kuadrat dan pertidaksamaan dua variabel (linear-
kuadratkuadrat) kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
3.5.Menjelaskan dan menentukan fungsi 4.5.Menganalisa karakteristik masing –
(terutama fungsi linear, fungsi kuadrat, masing grafik (titik potong dengan
dan fungsi rasional) secara formal yang sumbu, titik puncak, asimtot) dan
meliputi notasi, daerah asal, daerah hasil, perubahan grafik fungsinya akibat
dan ekspresi simbolik, serta sketsa transformasi 𝑓2(𝑥), 1/𝑓(𝑥), |𝑓(𝑥)|, dsb.
grafiknya
3.6.Menjelaskan operasi komposisi pada 4.6.Menyelesaikan masalah yang berkaitan
fungsi dan operasi invers pada fungsi dengan operasi komposisi dan operasi
invers serta sifat-sifatnya serta invers suatu fungsi
menentukan eksistensinya
3.7.Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, 4.7.Menyelesaikan masalah kontekstual
cosinus, tangen, cosecan, secan, dan yang berkaitan dengan rasio trigonometri
cotangen) pada segitiga siku-siku (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan,
dan cotangen) pada segitiga siku-siku
4
3.8.Menggeneralisasi rasio trigonometri 4.8.Menyelesaikan masalah kontekstual
untuk sudut-sudut di berbagai kuadran yang berkaitan dengan rasio
dan sudut-sudut berelasi trigonometri sudut-sudut di berbagai
kuadran dan sudut-sudut berelasi
3.9.Menjelaskan aturan sinus dan cosinus 4.9.Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan aturan sinus dan cosinus.
3.10. Menjelaskan fungsi trigonometri 4.10. Menganalisa perubahan grafik fungsi
dengan menggunakan lingkaran satuan trigonometri akibat perubahan pada
konstanta pada fungsi 𝑦 =
𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝑏(𝑥 + 𝑐) + 𝑑.
F. Indikator
Indikator adalah karakteristik atau tanggapan siswa yang menjadi tolak ukur
pencapaian keterampilan tertentu. Karakteristik itu berupa pencapaian Kompetensi Dasar
yang dinyatakan melalui perubahan perilaku, mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Menurut BSNP (2006), indikator merupakan penanda pencapaian
kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Beberapa contoh indicator, antara lain:
Menjelaskan definisi nilai mutlak.
Termasuk dalam kategori taksonomi bloom A2, karena menjelaskan diharuskan
memahami dan menguraikan dengan kata-kata sendiri mengenai nilai mutlak.
Menjelaskan konsep persamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel.
Termasuk dalam kategori taksonomi bloom B2, karena menjelaskan dihasrukan
mengingat dan menguraikan dengan kata-kata sendiri mengenai konsep nilai mutlak
bentuk linear satu variabel.
Memecahkan persoalan yang berkaitan dengan persamaan nilai mutlak bentuk linear
satu variabel.
Termasuk dalam kategori taksonomi bloom B3, karena siswa dapat menggunakan
prosedur langkah yang sudah dikenal maupun belum dikenal dalam konsep
persamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel.
5
G. Tujuan Pembelajaran
Ibrahim dan Syaodih (2010:69) memaparkan tujuan pembelajaran adalah prilaku
hasil belajar yang diharapkan dimiliki siswa-siswa setelag menempun proses
pembelajaran. tujuan pembelajaran berkaitan erat dengan hasil belajar yang akan
mengarahkan kepada sasaran yang akan dicapai siswa. Dalam hal ini hasil belajar yang
dicapai dalam bentuk pengetahuan, sikap dan psikomotorik.
Zaini dkk (2002:59) memaparkan bahwa terdapat empat dasar pemikiran yang
berkaitan dengan mengapa harus merumuskan tujuan pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1) Untuk memfokuskan pengajar tentang apa yang seharusnya diajarkan dan untuk
menghindari pemberian materi pembelajaran yang tidak relevan.
2) Untuk memfokuskan peserta didik terhadap apa yang harus dipelajari atau dengan
kata lain menghindari mempelajari materi pembelajaran yang tidak relevan.
3) Untuk menentukan metode yang lebih disukai atau cocok untuk pengajaran.
4) Untuk memfokuskan bahan ujian dan membantu untuk pemilihan tes atau item tes
yang terbaik yang akan menggambarkan tujuan dari pelaksanaan pembelajaran.
Manfaat atau kegunaaan tujuan pembelajaran memungkinkan guru tahu secara
tepat tingkah laku siswa yang bagaimana yang diinginkan untuk berhasilnya suatu
pelajaran. Kemudian guru akan memilih metode mengajar yang tepat untuk keberhasilan
siswa. Tujuan pembelajaran juga membantu guru dalam mengevaluasi seperti membuat
pertanyaan tes secara langsung untuk tujuan mengajar mereka (Djiwandono, 2008:207).
Secara spesifik manfaat atau kegunaan tujuan pembelajaran dapat dilihat dari
perspektif peserta didik dan perspektif pengajar. Manfaat tujuan pembelajaran dari
perspektif peserta didik adalah membantu dalam hal-hal sebagai berikut:
1) Mengetahui harapan pengajar secara jelas.
2) Menjadi pedoman untuk fokus belajar.
3) Mengetahui indikator-indikator yang jelas untuk mengukur keberhasilan.
Selanjutnya manfaat tujuan pembelajaran dari perspektif pengajar adalah
membantu hal-hal sebagai berikut:
1) Proses perencanaan pembelajaran seperti memilih dan menentukan strategi
pembelajaran yaang tepat, teknik pengukuran dan evaluasi pembelajaran yang benar.
2) Membuat feedback dan evaluasi menjadi sangat jelas dan terarah. Sebab tujuan
pembelajaran memberikan pernyataan yang jelas tentang apa yang akan dipelajari.
Oleh karena itu, evaluasi pembelajaran akan lebih dirasakan sebagai sesuatu yang adil
dan rasional.
6
3) Tujuan pembelajaran adalah cara yang berguna untuk mengomunikasikan, tidak
hanya bagi siswa atau mahasiswa, tetapi juga bagi pengajar yang mengajar
matapelajaran yang sama atau mata pelajaran lanjutan.
4) Memberikan sarana (alat) untuk mengukur sejauhmana belajar level lebih tinggi
dimasukkan dalam suatu desain mata pelajaran.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
Lampiran
Contoh Perhitungan Minggu Efektif
Sekolah : SMA Negeri…,
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas :X
Tahun Ajaran : ….
Semester Gasal
Jumlah Minggu
Bulan Jumlah JPEfektif Keterangan
Jumlah Tidak Efektif Efektif
Juli 4 2 2 12 Libur Semester &MOS
Agustus 5 1 4 24 HUT RI
September 4 1 3 18 UTS
Oktober 4 - 4 24
November 5 - 5 30
Desember 4 4 - - UAS & LiburSemester
Jumlah 26 8 18 108
Semester Genap
Jumlah Minggu
Bulan Jumlah JPEfektif Keterangan
Jumlah Tidak Efektif Efektif
.............................................. ...........................................
NIP. ..................................... NIP. .....................................
11
Contoh Program Semester (PROMES)
12
Contoh Silabus
Sekolah :…
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XI / Ganjil dan Genap
Tahun Ajaran : 2022/2023
pertidaksamaan 3.1.2 Menyusun Nilai Mutlak sambil mendengarkan Tugas tertulis dan Kelas X
persamaan nilai cerita guru tentang: dan ulangan penugasan) Edisi Revisi
nilai mutlak dari
mutlak linier satu Seorang anak bermain harian. 2016 oleh
bentuk linier satu
variabel. lompat-lompatan di Pusat
variabel dengan
3.1.3 Menyelesaikan lapangan. Dari posisi 2 x 45 menit kurikulum
persamaan dan
persamaan nilai diam, si anak (1 x UH) balitbang
pertidaksamaan mutlak linier satu melompat ke depan 2 Kemdikbud.
linier aljabar variabel. langkah, kemudian 3 Buku Peserta
lainnya. 3.1.4 Menyusun langkah ke belakang, didik
pertidaksamaan nilai dilanjutkan 2 langkah Matematika
mutlak linier satu ke depan, kemudian 1 Kelas X
variabel. langkah ke belakang, Edisi Revisi
3.1.5 Menyelesaikan dan akhirnya1 langkah 2016 oleh
pertidaksamaan nilai lagi ke belakang. Pusat
mutlak linier satu Peserta didik kurikulum
variabel. menanyakan data balitbang
yang diperlukan untuk Kemdikbud.
membuat ilustrasi Buku
14
INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR MATERI KEGIATAN ALOKASI SUMBER
PENCAPAIAN PENILAIAN
(KD) PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU BELAJAR
KOMPETENSI (IPK)
secara matematisnya Matematika
(x = -1 atau x = (+2) + Wajib Kelas
(-3) + (+2) + (-1) + (- X Edisi
1) = -1). Revisi 2016.
Peserta didik LKS
mengumpulkan data Matematika
tentang pengertian Wajib Kelas
konsep nilai mutlak X Edisi
yaitu: nilai mutlak Revisi 2016.
suatu bilangan adalah
jarak antara bilangan
itu dengan nol pada
garis bilangan real.
Peserta didik
mengkomunikasikan
hasil penyelesaian
nilai Mutlak : |2| + |-3|
+ |2| + |-1| + |-1| = 9
(atau 9 langkah).
Dst.
Dst.
15
16