Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ZOOLOGI INVERTEBRATA
PHYLUM : ANNELIDA
NAMA : NURJARIATI FADILAH
ACARA II

ANNELIDA

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum : a. Mengidentifikasi struktur eksternal dan
internal Pheretima sp.
b. Mengidentifikasi struktur eksternal anterior
dan eksternal posterior Palolo sp.
2. Hari, tanggal praktikum : Selasa, 13 November 2018
3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP, Universitas
Mataram.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Alat seksio.
b. Cawan petri.
c. Kaca lop.
d. Kapas.
e. Mikroskop stereo.
f. Papan bedah
g. Pipet tetes.

2. Bahan
a. Alcohol 95% (C2H5OH).
b. Cacing nyale (Palolo sp).
c. Cacing tanah (Pheretima sp).
d. Tissue.
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada acara II Annelida adalah, pertama
praktikan harus menyiapkan alat dan bahan seperti yang tertera di poin B
dialat dan bahan. Untuk Palolo sp, praktikan mengambil awetan cacing
nyalenya kemudian letakan dicawan petri menggunakan penjepit, dan pada
saat pengambil harus dengan hati-hati jangan sampai cairan formalin
mengenai kulit praktikan, kemudian tambahkan aquades (H2O) secukupnya.
Selanjutnya letakan cawan petri yang berisi cacing nyale di mikroskop stereo,
atur cahaya mikroskop stereo dan amati morfologi daric acing tersebut, amati
bagian anterior dan bagian posterior.
Pheretima sp yang digunakan sebagai spesimen, diambil dan
dimasukan kedalam cawan petri yang berisi alcohol 95% (C2H5OH) yang
bertujuan untuk membius cacing tersebut. Setelah cacing tersebut benar-benar
tidak bergerak ambil cacing menggunakan penjepit alat seksio dan letakan
dipapan bedah. Tancapkan jarum pentul dikedua bagian ujung cacing dan
agak sedikit ditarik, yang bertujuan untuk memudahkan pembedahan
nantinya. Pertama, amati bagian eksternal dari Pheretima sp dan hitung
berapa banyak segmen dari Pheretima sp tersebut. Kedua, untuk bagian
internal ambil pisau bedah atau silet, bedah cacing dari bagian klitelum ke
bagian anterior. Setelah dibedah, amati bagian internal berupa organ genital,
jantung, paru-paru, saluran peredaran darah, dan ganglion dari Pheretima sp
tersebut.

D. Hasil Pengamatan
1. Gambar struktur Palolo sp
a. Gambar Bagian anterior (Atoki)
Keterangan :

1. Tentakel
2. Parapodia
3. Chaeta
1 4. Antenna
4

(Sumber : dokumentasi pribadi, 2018)

b. Gambar Bagian posterior (Epitoki)

Keterangan ;

1. Epitoke

2. Caeta

(Sumber : dokumentasi pribadi, 2018)


2. Gambar struktur Pheretima sp
a. Gambar Bagian ektsternal

Keterangan:
1
1. Mulut.
2 2. Klitelum.
3. Anus.
4. Segmen-segmen

3
(Sumber : dokumentasi pribadi, 2018)

b. Gambar Bagian internal

Keterangan :

1. Ganglion.
2. Paru-paru.
3. Saluran peredaran
1 darah.
4. Jantung.
2 5. Genital.
4 6. Klitelum.
3
5

(Sumber : dokumentasi pribadi, 2018)


E. Klasifikasi
1. Pheretima sp
a. Kingdom : Animalia
b. Phylum : Annelida
c. Class : Oligochaeta
d. Ordo : Ophistophora
e. Family : Meganscolecidae
f. Genus : Pheretima
g. Spesies : Pheretima sp

2. Palolo sp
a. Kingdom : Animalia
b. Phylum : Annelida
c. Class : Polychaeta
d. Ordo : Eunicaida
e. Family : Eunicidae
f. Genus : Palolo
g. Spesies : P. viridis

F. Deskiripsi
Merujuk pada Claude et al dalam buku General Zoology Third
Edition (1998) menyatakan bahwa annelida adalah cacing yang tubuhnya
dibagi menjadi cincin yang sama atau segmen, disusun dalam seri linier dan
secara eksternal ditandai dengan alur melingkar yang disebut annuli. Nama
filum mengacu pada karakteristik, segmentasi tubuh atau metamerisme adalah
pembagian tubuh menjadi serangkaian berturut-turut segmen yang masing-
masing berisi perwakilan serupa dari semua sistem organ utama. Tubuh
annelida biasanya memiliki prostomium anterior, tubuh tersegmentasi, dan
bagian terminal yang mengandung anus (pygidium). Prostenium dan
pygidium tidak dianggap sebagai metamer, tetapi segmen anterior sering
berfusi dengan prostomium untuk membentuk kepala. metamer baru
membedakan selama devolopment tepat di depan pygidium. dengan demikian
segemnts tertua adalah ujung anterior dan segmen termuda berada di
posterior.
Secara garis besar, kingdom animalia dibagi menjadi dua, yaitu
vertebra dan inverterbra. Salah satu contoh kingdom animalia tersebut adalah
filum annelida. Annelida yang sering disebut Annulta adalah cacing yang
bersegmen, hidup didalam air tawar, air laut, dan didarat. Beberapa
diantaranya hidup sebagai parasite. Selain itu, annelida memiliki berbagai
system organ tubuh yang baik dengan system organ tubuh yang baik dengan
system peredaran darah tertutup, Kimball (1990). Annelida sebagian besar
memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.
Contohnya cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah/leeches.
Merujuk pada Barnes (1987) dan Booloian et al (1981) dalam
Jekti, dkk (1993) menyatakan bahwa proses epitoki adalah proses
pembentukan individu reproduktif (epitoke) dan individu non-reproduktif
(atoke). Epitoke inilah yang kadang-kadang dibentuk melalui formasi bentuk
tubuh, dimana bagian tubuh yang mengandung gonad mengecil, membesar
ataupun parapodianya termodifikasi seperti dayung. Atau dapat juga dengan
pembentukan pertunasan tubuh, pembentukan warna serta dapat juga
memberikan tanda-tanda lain seperti bintik-bintik hitam. Sedangkan pada
bagian tubuh non-reproduktif biasanya tidak mengalami perubahan. Didalam
proses pemijahan, terdapat jenis-jenis Phlychaetayang dalam peristiwa
swarming seluruh bagian tubuhnya (atoke dan epitoke) bermigrasi ke
permukaan air laut, namun ada juga yang hany epitoke-nya saja yang menuju
permukaan sementara bagian atokenya tinggal bawah batu. Polychaeta yang
ditemukan dipulau Lombok kebetulan jenis yang berbeda, Karena pada saat
pemijahan tersebut semua cacing yang tertagkap mempunyai bentuk badan
yang lengkap (dari kepala sampai ekor).
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum annelida didapat.
Untuk pheretima sp bagian eksternalnya berupa klitelum dan segmen,
klitelum adalah segmen pada cacing tempat kelenjar sel. Fungsi klitelum
adalah untuk membentuk kokondari sekresi lendir dimana sel-sel telur akan
diletakkan nantinya didalam kokon ini. Jumlah segmen bagian anterior
berjumlah tiga belas segmen dan untuk bagian posteriornya jumlah segmen
sebanyak enampuluh delapan segmen jadi jumlah segmen dari ujung mulut
sampai anus sebanyak delapanpuluh satu yang dapat menyusut dan meregang
untuk membantu cacing bergerak didalam maupun diluar tanah. Eko
Susetyarini (2007), Perbedaan cacing muda dan dewasa, cacing dewasa
ditandai dengan adanya segmen yang disebut klitelum dan lubang kelamin
jantan dan betina, pada kondisi demikian cacing dewasa siap untuk
mengadakan kopulasi/perkawinan, sedangkan pada cacing muda tidak
memiliki klitelum dan pada saat baru menetas cacing tanah tidak memiliki
organ reproduksi, berwarna keputihan dengan semburat merah muda yang
menunjukan pembuluh darah mereka. Kemudian untuk bagian internalnya,
pheretima sp dibedah dan diamati organ-organnya berupa ganglion yang
merupakan organ perasa yang sensitive terhadap cahaya dan sentuhan
(reseptor sel) untuk membedakan perbedaan intesitas cahaya dan merasakan
getaran didalam tanah, jantung, paru-paru, genital, dan saluran peredaran
darah.
Pengamatan pada palolo sp didapat setelah diamati dibawah
mikroskop stereo, untuk bagian eksternal anterior (atoki) terdapat berupa
antenna yang berada diujung kepala, bintik mata tapi pada saat pengamatan
dibawah mikroskop bintik mata tidak terlihat, caeta, parapodia. Sedangkan
pada bagian eksternal posterior (Epitoki) hanya terdapat berupa analciri, dan
caeta. Tetapi, untuk Analciri dispesimen yang praktikan amati spesimennya
tidak memiliki analciri. Perbedaan bagian Atoki dan Epitoki sebenarnya tidak
terlalu berbeda yang hanya membedakannya adalah dibagian atoki terdapat
antenna, bintik mata dan parapodia, sedangkan pada bagian Epitokinya ada
analciriri dan tidak memiliki parapodia. Fungsi-fungsi dari bagian eksternal
cacing nyale adalah, antenna adalah bagian yang berada di bagian anterior
yang berfungsi sebagai alat sensoris karna palolo sp tidak memiliki mata tapi
hanya memiliki bintik mata yang tidak bisa untuk melihat, maka digunakanlah
antenna sebagai alat peraba atau sensorinya. Parapodia berfungsi sebagai alat
gerak dari cacing nyale, Caeta adalah rambut-rambut halus yang ada di cacing
nyale.

G. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan, dan deskripsi dapat
disimpulkan bahwa :
1. Annelida adalah phylum yang sering disebut juga Annulata adalah cacing
yang bersegmen, hidup didalam air tawar, air laut, dan didarat. Salah
satunya cacing tanah (Pheretima sp) yang hidup didarat dan cacing nyale
(Palolo sp) yang hidup di laut.
2. Pheretima sp memiliki bagian eksternal dan internal, untuk bagian
ekternalnya terdapat mulut, anus, segmen dan klitelum. Sedangkan untuk
bagian eksternalnya terdapat organ-organ seperti jantung, paru-paru,
genital, ganglion, dan saluran peredaran darah.
3. Palolo sp memiliki bagiann eksternal anterior dan eksternal posterior.
Untuk bagian anterior (Atoki) terdapat antenna, bintik mata, parapodia,
caeta. Sedangkan untuk bagian eksternal posterior (Epitoki) terdapat caeta.

4. Fungsi-fungsi dari bagian eksternal cacing nyale adalah, antenna adalah


bagian yang berada di bagian anterior yang berfungsi sebagai alat sensoris
karna palolo sp tidak memiliki mata tapi hanya memiliki bintik mata yang
tidak bisa untuk melihat, maka digunakanlah antenna sebagai alat peraba
atau sensorinya. Parapodia berfungsi sebagai alat gerak dari cacing nyale,
Caeta adalah rambut-rambut halus yang ada di cacing nyale.
Daftar Pustaka

Jetki, Dyah S.D., Raskun., Sumarjan., Eny Yulianti., Hari Suryawati.,


Mochamad Maswan dan W. Kastoro. 1993. Jenis-jenis Polychaeta di
Pulau Lombok dan Peristiwa Baunyale. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan
Perikanan Indonesia. Volume 1. Nomor 1.
Kimball, John W. 1990. Biologi jilid satu Edisi kelima. Diterjemahkan oleh :
H. Siti Soetarmi Tjitrosomo, Nawangsari sugiri. Jakarta : Erlangga.
Susetyarini, Rr. Eko. 2007. Jumlah Dan Berat Cocoon cacing tanah
(lumbricus Rubellus) Yang Diberi pmsg, Pakan Tambahan Berupa
Kotoran Domba Dan Kotoran Sapi. Jurnal Protein. Volume 14.
Nomor 1.
Villee A. Claude, Warren F. Walker JR, Frederick E. Smith. 1968. General
Zoology Third Edition.

Anda mungkin juga menyukai