Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ANATOMI HEWAN
REPTILIA

Disusun Oleh:

Nama : Fannisa Novinda Ira Purnami

NIM : K4318027

Kelas :B

Kelompok : 4 / Nella Kharisma

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
Laporan Praktikum
Anatomi Hewan

I. Judul
Reptilia

II. Tujuan
1. Mengetahui Topografi Reptilia
2. Mengetahui fungsi organ-organ Reptilia
3. Mengetahui berbagai system organ dan organ pada Reptilia

III. Alat dan Bahan

Alat Bahan

 Papan Bedah  Ptyas mukosus


 Gunting Seksi  Mabouya multifaciata
 Cutter  Gecko gekko
 Pinset  Trachemys scripta
 Jarum Pentul  Kloroform

IV. Langkah Kerja


1. Membius specimen bahan menggunakan chloroform yang diteteskan pada kapas
2. Meletakkan specimen pada papan bedah
3. Melakukan pengamatan pada morfologi specimen bahan
4. Melakukan single pitting di bagian otak belakang specimen
5. Mengamati organ mulut dan bagian dalamnya, lalu dilanjutkan mengamati bagian
ventralnya
6. Membentangkan badan specime, posisi ventral terlihat
7. Menancapkan jarum pentul di masing masing ekstremitas
8. Melakukan pembedahan dimulai dari arah posterior ke anterior, pada kura-kura
pembedahan dilakukan dengan membelah bagian plastronnya.
9. Menguliti specimen secara perlahan-lahan agar tidak ada pembuluh yang pecah
10. Mengamati integument dan bagian-bagian yang dimilikinya
11. Melakukan section/pembedahan dari arah caudal ke cranial
12. Mengamati organ-organ pada specimen
13. Mengamati system organ pada specimen bahan
14. Menulis laporan sementara
V. Hasil Pengamatan
1.1 Morfologi Trachaemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Caput
5 2. Organon visus
6
3. Extremitas anterior
4. Karapaks
4 5. Caudal
6. Ekstremitas posterior
7. Plastron
3
2

Gambar referensi

Sumber :
http://visual.merriamwebster.com/animal-
kingdom/reptiles/turtle/morphology-
turtle.php
Deskripsi

 Caput
- Kepala bulat dan meruncing ke ujung
- Kepala dapat dimasukkan ke dalam cangkang
- Memiliki sepasang organon visus yang dilindungi palpebra superior dan
palpebra inferior dan terletak di kepala bagian dorsal agak lateral
- Terdapat sepasang lubang hidung yang terletak di depan organon visus (di
ujung kepala)
- Memiliki sepasang lubang telinga di dekat pangkal kepala
- Cavum oris dibatasi oleh maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang
bawah)
- Lingua tidak bercabang
- Memiliki dentes yang halus dan bentuknya seragam
 Cervix
- Cervix panjang, juga dapat memanjang dan memendek sehingga kepala
dapat dimasukkan ke cangkang.
 Truncus
- Tubuh memanjang convex, bagian dorsolateral cekung dan bagian ventral
datar.
- Tubuh ditutup oleh eksoskeleton (squama) berbentuk heksagonal yang
tersusun dari bahan tanduk
- Eksoskeleton yang menutupi bagian dorsal (cekung) disebut karapaks,
sedangkan yang menutupi bagian ventral (datar) disebut plastron
 Ekstremitas
 Cranialis
- Berjumlah sepasang (di kanan dan kiri truncus)
- Brachium (lengan atas) disokong oleh humerus
- Anterbrachium (lengan bawah)
- Manus (carpal dan metacarpal dengan 5 digiti: pollux, secundus,
medius, annulus, dan minimus)
 Caudalis
- Terdapat sepasang ekstremitas caudalis yang terletak di kanan dan
kiri truncus
- Femur (paha)
- Crus (tungkai)
- Pes (tarsal dan metatarsal dengan 5 digiti: hallux, secundus, medius,
annulus, minumus)
 Caudal
 Kura-kura memiliki ekor panjang silindris yang meruncing ke ujung
(Harlita et al., 2018).
1.2 Topografi Trachaemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Esophagus
2. Trakea
3. Pulmo
4. Intestium
1 5. Pulmo
7 6. Kloaka
2 7. Cor
8. Ovarium
9. Vesica Urinaria
3

6
9
8

Referensi

Sumber :
http://www.ejpau.media.pl/articles/v
olume12/issue2/art-10-fig1.jpg

Deskripsi
Organ – organ:
 Cor terdiri dari 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel yang berwarna merah. Bagian
ventrikel dexter dan sinister belum terpisah sempurna yang disekat oleh septum
ventriculus. Terletak di antara pulmo.
 Pulmo memiliki struktur seperti rumah tawon dan terdapat sepasang yaitu dexter dan
sinister
 Hepar terdiri dari dexter dan sinister berwarna coklat kemerahan terletak sinister dan
dekster jantung. Hepar berfungsi sebagai penawar racun yang masuk ke dala tubuh,
tempat perombakan sel darah merah yang sudah tua
 Laring memiliki dinding yang terbentuk dari beberapa tulang rawan
 Trachea merupakan lanjutan dari laring yang terdapat di sebelah ventral collum,
dindingnya tersusun atas lingkaran-lingkaran tulang rawan.
 Vasica falea terletak pada tepi caudal lobus dexter hepatis, berwarna hijau
 Pankreas terletak diantara ventriculus dan duodenum
 Ventriculus merupakan pelebaran esophagus yang berbentuk silindris berdinding
musculair tebal berada di sebelah kiri hati
 Ren berupa sepasang berwarna merah kecoklatan dan terdiri dari 2 lobi. Bagian
lobus posterior agak pipih dan berleatan satu sama lain
 Intesinum terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Berkelok-kelok
 Vesica urinaria berupa kantong tipis yang merupakan tinjolan dari ventral kloaka
terletak di ventral pada ujung posterior coelom.

1.3 Sistem Respirasi Trachaemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Laring
2. Trakea
1 3. Bronkus
4. Pulmo
3 2

4
Referensi Sumber :
http://reptile-
parrots.com/forums/attachment.php?attac
hmentid=61356&d=1490773124

Deskripsi
Sistem respirasi pada reptile lebih maju dibandingkan ampibi. Secara umm reptile bernafas
menggunakan paru-paru. Akan tetapi pada beberapa reptil pengambilan oksigen dibantu
oleh lapisan kulit di sekitar kloaka.
Organ respirasi :
 Rima glotidis, sebagai celah yang terletak dibelakang lingua menuju keluar laring
 Laring, dindingnya tersusun atas tulang rawan, terletak di ujung anterior trachea.
Dinding laring ini disokong oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoida.
 Trakhea, sebagai lanjutan laring, terletak disebalah ventral collum, dinding trakea
tersusun dari lingkaran cincin tulang rawan. Di daerah posterior, trachea bercabang ke
arah sinister dan dexter. Cabang dari trachea ini disebut dengan bronchus.
 Bronchus, berjumlah satu pasang (dekster dan sinister). Percabangan bronchus
percabangan biforcatio trachea, masing masing bronchus akan menuju pulmo sinister
ataupun dekster. Reptil selalu memiliki bronchus dan pulmo yang selalu terbuka.
 Pulmo, berjumlah sepasang, bentuk memanjang ukuran cukup besar, banyak dijumpai
pembuluh darah sehingga berwarna merah dan berdinding tipis. Berfungsi sebagai
tempat pertukaran udara utamanya di alveolus.
Mekanisme respirasi
- Fase inspirasi
Otot tulang rusuk berkontraksi sehingga rongga dada membesar yang diikuti paru-
paru mengembang, akibatnya udara dari luar masuk ke paru-paru.
Udara masuk melalui rima glotidis → laring→ trakea→ bronchus→bronkiolus
dalam paru-paru

- Fase ekspirasi
Otot tulang rusuk relaksasi sehingga rongga dada dan paru-paru mengecil, akibatnya
udara dari paru-paru keluar
Udara dari paru-paru→bronchus→trakea→laring→rima glotidis→udara keluar

1.4 Sistem Digestoria Trachaemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Esophagus
1
2. Intestinus crissum
3. Intestinum tenue
4. kloaka
3
2

5. Vesica felea
6. Hepar

Referensi Sumber:
www.dosenbiologi.com/hewan/sistem-
pencernaan-pada-kura-kura.
Deskripsi
1. Tractus digestivus
 Cavum oris, terdapat maxilla dan mandibular terdapat dentes dengan bentuk yang
sama yaitu berbentuk kerucut (disebut pleurodont), terdapat palatum.
 Lingua, memilki lingua bifia atau lidah berfungsi untuk menangkap makanan
dengan menjulurkan lidah keluar, lidah berwarna merah cerah.
 Esophagus, merupakan saluran penghubung cavum oris dengan lambung.
Esophagus terdapat gerakan peristaltic dan terletak disebelah dorsal kerongkongan.
 Ventrikulus, merupakan pelebaran dari usus dengan bentuk silindris dan terdapat
otot-otot yang tebal. Pada ventrikulus terdapat enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan (Cambell,2000).
 Intestinum tenue, merupakan usus yang panjang dan berkelok-kelok yang berfungsi
untuk menyerap sari-sari makanan. Organ ini dimulai dari pylorus hingga ke
intestinum crissum (Ismawati, 2008)
 Caecum, pendek, merupakan penguhubung antara intestinum crissum dengan
intestinum tenue
 Intestinum crassum, merupakan usus yang berukuran besar merupakan batas usus
tengah dan usus akhir berupa sebuah klep yang disebut valvula bauhina.
Intestinum crassum berfungsi untuk membusukan makanan.
 Rectum , merupakan penampungan sementara sisa makanan
 Kloaka, saluran untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan.

2. Glandula digestivus
a) Kelenjar ludah, didasar rongga mulut
b) Hepar, pada lobus dexter dan lobus sinister warna coklat kemerahan. Berfungsi
untuk menawarkan racun dan menghasilkan kelenjar empedu (Kimbal,1999)
c) Vesika fellea, hampir menempel pada ujung lobus dexter hepar. Berwarna
kehijauan. Mengandung zat warna empedu (bilirubin).
d) Pancreas, terletak diantara ventrikulus dan duodenum, berfungsi membantu proses
pencernaan dan sebagai penghasil hormon insulin sebagai pengendali kadar gula
dalam darah.
1.5 Sistem Sirkulasi Trachaemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Cor
2. Vasa (Pembuluh darah)
1

Referensi

Sumber :
http://3.bp.blogspot.com/-
jfQxeQlq3js/VaVUF_YWvKI/AAAAA
AAAACM/KU2UOc9vQz8/s1600/f29.
13.jpg

Deskripsi
Sistem sirkulasi pada reptil terdiri dari dua alat peredaran darah yakni, cor dan vasa. Sistem
sirkulasi pada reptil merupakan sistem sirkulasi secara ganda dan tertutup. Para reptil,
sistem sirkulasi yang paling lengkap dapat dijumpai pada crocodilla dengan terdapat 4
ruang cor dengan sekat ( septum interventricularis ) pada bagian
ventrikelsempurna.(Susilowarno, 2007)
Organ sirkulasi :
1. Cor = jantung pada reptil dapat dikatakan beruang 4 dengan 2 atrium (atrium dekster
dan atrium sinister) serta 2 ventrikel (ventrikel dekster dan vetrikel sinister), namun
sekat yang memisahkan ventrikel sinister dan ventrikel dekster belum sempurna.
(Saktiyono, 2004). Atrium pada reptil dipisahkan oleh septum intertrialis.
2. Vasa ( pembuluh darah )
Yang keluar dari Ventrikel :
 Arcus aorta sinister ( dari ventrikel dekster)
 Arcus aorta dekster ( dari ventrikel sinister )
 Aorta pulmonalis menuju pulmo, bercabang menjadi dua.
Yang masuk ke Atrium :
 Sinus venosus
 Vena pulmonalis(Radiopoetro, 1996)
Mekanisme Sirkulasi :
Darah kaya CO2 – sinus venosus – atrium dekster – ventrikel dekster – arteri pulmonalis –
pulmo – vena pulmonalis – atrium sinister – ventrikel sinister – lengkung aorta – seluruh
tubuh. (Aryulina, 2004)
Sebagian darah dari ventrikel menuju ke aorta sinister dan aorta dekster. Aorta kanan dari
ventrikel sinister memiliki fungsi membawa darah ke kepala dan seluruh tubuh bagian
depan. Aorta kiri dari ventrikel dekster memiliki fungsi membawa darah ke bagian
belakang tubuh. Kedua aorta bercabang kembali ke arteri-arteri yang dapat membawa darah
ke seluruh tubuh.(Aryulina, 2004)

1.6 Sistem Urogenitalia Trachaemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Ovarium
2. Ren
3. Vesica urinaria
1 4. Ureter
5. Kloaka
2
4
3
5

Referensi
Sumber
https://Trendillmu.com
Deskripsi
Sistem urogenital reptilia secara umum terbagi menjadi 2, yaitu : organon uropoecticum. dan
organon genital
Organon uropoeticum, terdiri dari :
a. Mesonephros (ren/ginjal)
Berjumlah sepasang, berwarna merah kecoklatan, terdiri dari 2 lobi. Lobus posterior agak
pipih dan berlekatan satu sama lain, terletak retroperitoneal (di luar dan di belakang
peritoneum) di daerah sacrum. Berfungsi untuk menyaring darah.
b. Ureter
Berjumlah sepasang, keluar dari sisi ventral agak medial dari ren. Pada jantan, sebelum
bermuara ke kloaka bersatu dulu dengan vas deferens, tapi pada betina bermuara langsung.
c. Vesica urinaria
Sebagai kantong tipis, merupakan tonjolan dari dinding ventral kloaka. Berfungsi untuk
menampung urine.
Organon Genital
a. Jantan, terdiri dari :
• Testes : berjumlah sepasang, oval, kecil, warna putih kompak, berfungsi
untukmenghasilkan sperma.
• Epididimis : berupa saluran berbelok-belok, terletak di sebelah lateral testis, berfungsi
untuk mematangkan sperma.
• Vas deferens : merupakan lanjutan dari epididimis, ke caudal bersatu dulu dengan
ureter untuk kemudian bermuara pada kloaka.
• Hemipenis : merupakan tonjolan pada dinding kloaka, berfungsi sebagai alat kopulasi.
b. Betina, terdiri dari :
• Ovarium : berjumlah sepasang, terletak di ventra columna vertebralis, alat
penggantungnya disebut mesovarium.
• Oviduk : terletak sebelah lateral dari ovarium, dinding tipis dan memiliki banyak
glandula yang memberi kulit pada ovum yang telah dibuahi, bermuara di kloaka, di dinding
dorsal agak cranial muara ureter, alat penggantungnya disebut mesorchium. (Fujaya, 1999)
1.7 Sistem Syaraf Trachaemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan

1 1. Otak atau cepalon

Deskripsi
System syaraf terdiri dari dua organ utama yaitu : otak (cephalon) dan medulla oblongata
atau sumsum tulang belakang.
- Otak atau cepalon : adalah bagian yang dilindungi oleh tulang-tulang kepala, dan
letaknya pada V nares atau hidungnya. Dibedakan menjadi : lobusol fatocoris,
hemispherium, lubuso ptacus ,Cerebellum
- Medulla oblongata merupakan tulang yang memipih dan melanjutkan diri menjadi
corda spinalis ,pada otak kemudian akan muncul percabangan saraf-saraf yang disebut
nervus cranalis, yang berjumlah 10.
2.1 Morfologi Gekko gecko
Gambar Pengamatan Keterangan

1. Organon visus
2. Caput
3. Ekstrimitas anterior
1
4. Truncus
2 5. Ekstremitas posterior
3
6. Digiti
7. Caudal
4 8. Falcula
9. Celah kloaka
5
10. Rima oris
11. Hallux
6 12. Secundus
7 13. Medius
14. Annulus

10

15

14

13

11
12
Gambar Referensi

Sumber:
https://banten.kemenag.go.id/

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kadal

Sumber:
http://ularindonesian.blogspot.com/p/ptyas-mucosus.html

Sumber:
http://dreamaquatic.com/da-yellow-bellied-sliders.html
Deskripsi

 Kepala lebar, sebanding dengan dua kali jarak moncong hingga ke mata dan mata ke lubang
telinga.
 Moncong triangular, tumpul, lebih panjang daripada diameter mata.
 Lubang telinga kecil, oblique, diameter vertikal setengah dari diameter mata.
 Kepala tertutup sisik poligonal. Bagian rostral lebar, dengan lebar dua kali tingginya.
 Nostril dibatasi oleh lima hingga enam sisik nasal.
 Sisik labial atas berjumlah 12-15 dan labial bawah 10-13.
 Bagian mental terdapat sisik yang lebih kecil daripada sisik labial, seragam dan berjumlah 4
hingga 5 pasang.
 Bagian dorsal dengan sisik kasar yang pipih dan biasanya terdapat 12 sisik granuler besar di
sepanjang bagian dorsal.
 Sisik ventral pipih melebar dan tumpang tindih.
 Jantan dengan 13 praeanal pores dalam susunan pendek.
 Ekor silindris, meruncing dengan pola cincin tertutup sisik granuler halus. Tiap cincin terdapat 5-
6 baris sisik di bagian dorsal dan 3 di ventral.
 Bagian dorsal terdapat sisik yang lebih kasar sebanyak 6 buah secara longitudinal.
 Tungkai dengan lamela yang menyatu (tanpa pemisah) di tiap jarinya.
 Warna biasanya dengan dasar abu-abu dengan corak terang dari oranye sampai merah.
 Ekor dengan pola cincin. Ekor baru dengan warna abuabu polos tanpa corak cincin.
 Bagian ventral lebih terang, biasanya abu-abu muda (Eprilurahman, 2012)
2.2 Topografi Gekko gecko

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Cor
2. Pulmo
1 3. Ventriculus
4. Intestinum tenue
6
5. Vesica urinaria
2 6. Hepar
7. Intestinum anuum
3 8. Anus
9. Vesica felea
9 4
7
5
8

Gambar Referensi

Sumber:
https://www.anatomynote.com/animal-
anatomy/mammals/geckos/gecko-internal-organ-dissection-
diagram/

Deskripsi

1. Hepar ( hati )
Posterior dari cor, warna coklat. terdiri 2 bagian, yaitu :
Lobus dexter (kanan) dan Lobus sinister (kiri).
Hepar pada reptile berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. Hati
berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia
juga berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah merah yang telah tua.
2. Cor ( jantung)
Cor pada reptile berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang
berisi dengan zat cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk memompa darah ke
seluruh tubuh.
3. Vesica fellea (empedu)
Terletak dibagian tengah antara hepar dengan cord an berwarna hijau.
4. Ventrikulus (lambung)
Berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri dan melengkung kesebelah kanan.
5. Intestinum :Terdiri dari tiga bagian, yaitu : duodenum, jejenum dan ileum.
6. Pulmo (paru-paru) : Berwarna merah muda, sepasang dikiri kanan cor. Pulmo berfungsi
sebagai alat pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.
7. Rectum : Bagian akhir dari saluran makanan, menuju ke cloaca.
8. Anus

2.3 Sistem Respirasi Gekko gecko


Gambar Pengamatan Keterangan
1. Nares
2. Rima glottidis
1 3. Trakhea
4. Pulmo

2
3

Gambar Referensi

https://www.ck12.org/biology/reptile-structure-and-
function/lesson/Reptile-Structure-and-Function-Advanced-
BIO-ADV/

Deskripsi
Pada saat inspirasi yaitu mulai dari lubang hidung, yaitu udara akan masuk melewati lubang
hidung, menuju ke trakea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi, setelah
oksigen yang masuk pada tubuh tokek dan dipakai dalam proses metabolisme dan aktivitas
tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan melalui proses
ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam tubuh tokek akan dikeluarkan melalui trakea dan
berujung pada hidung.
1) Rima glotidis, sebagai celah yang berada dibelakang lingua, bersambung dengan laring
2) Larynx, tersusun atas rima oris berupa saluran yang dindingnya disusun oleh tulang
rawan
3) Trakhea, lanjutan dari tulang rawan berupa saluran semacam pipa, terletak disebalah
ventral collum, dinding trakea tersusun dari lingkaran cincin tulang rawan, trakea
memiliki cabang kedaerah trunchus melalui servik
4) Bronchus, ada 2 buah, merupakan percabangan dari trakea, bagian sebelah kanan
(dextrum), bagian sebelah kiri (sinister). Mengalmai percabangan biforcatio kedaerah
pulmo
5) Pulmo, berjumlah sepasang, bentuk memanjang ukuran cukup besar, banyak dijumpai
pembuluh darah sehingga berwarna merah dan berdinding tipis. Berfungsi sebagai
tempat pertukaran udara utamanya alveolus. Pada Geckko gekko dijumpai pulmo
berstruktur seperti spons.

2.4 Sitem Disgestoria Gekko gecko


Gambar Pengamatan Keterangan

1. Maxilla
2. Dentes
1 3. Lingua
4. Mandibula
5. Esofagus
2 6. Ventriculus
7. Intestinum tenue
8. Intestinum crassum
3 9. Cloaca

8 6

7
9
Gambar Referensi

https://ourreptileforum.com/community/threads/respiratory-
system-reptiles-anatomy.13100/

Deskripsi
a. Tractus digestivus
1) Cavum oris (rongga mulut)
- Maxilla, terdapat dentes (gigi tokek lebih kuat dan mampu mengigit mangsa
hingga susah lepas), gigi berbentuk kerucut sehingga disebut pleurodont
- Mandibula, terdapat pharynx, rima glotidis, lingua
2) Esofagus, terletak disebelah dorsal tenggorokan, tidak sepanjang kadal
3) Ventriculus, pelebaran dari esofagus yang berbenutk silindris dan berotot tebal
4) Intestinum, organ pencernaan yang bentuknya mirip seperti selang, mulai dari
bagian pylorus hingga bagian anus, usus lebih pendek berkelok-kelok. Terdiri dari
intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) yang berfungsi
sebagai rectum.
5) Caecum, sangat pendek pada batas intestinum tenue dan intestinum crassum.
6) Anus/kloaka
b. Glandula digestivus
1) Kelenjar ludah, didasar rongga mulut
2) Hepar, pada lobus dexter dan lobus sinister warna coklat kemerahan
3) Vesika fellea, hampir menempel pada ujung lobus dexter hepar
4) Pancreas, terletak diantara ventrikulus dan duodenum, berfungsi membantu proses
pencernaan dan sebagai penghasil hormon insulin sebagai pengendali kadar gula
dalam darah.

2.5 Sistem Sirkulasi Gekko gecko


Gambar Pengamatan Keterangan
1. Cor
2. Atrium
3. Ventrikel
1 4. Vasa

3
4

Gambar Referensi

https://www.britannica.com/animal/reptile/Circulatory-
system
Deskripsi
Organ penyusun sistem sirkulasi pada Gekko gecko terdiri dari :

1. Cor

Terdiri dari 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel dexter dan sinister belum
terpisah sempurna, sehingga masih terjadi percampuran darah yang mengandung banyak
oksigen dan yang kurang oksigen. Septum ventricularis yaitu batas antara ventrikel dexter
dan sinister.

2. Vasa

Yang keluar dari ventrikel dexter yaitu arcus dan dan arteri pulmonalis ke paru-paru.
Yang keluar dari ventrikel sinister yaitu arcus aorta dexter membelok ke kanan, bercabang
menjadi arteri carotis comunis. Pada waktu sistole, darah dari atrium sinistrum masuk ke
ventrikel sinistrum dan dari atrium dexter masuk ke ventrikel dexter. Di ventrikel darah
venosus dan arteriel untuk sebagian kecil tercampur.

2.6 Sistem Urogenitalia Gekko gecko


Gambar Pengamatan Keterangan
1. Testis
2. Vesica urinaria
3. Mesonephros
4. Ureter
5. Vas deferens
1
2

5
Gambar Referensi

https://rickyitusaya.blogspot.com/2015/05/sistem-ekskresi-
pada-hewan.html
Deskripsi
Organ Urogenitalia Jantan
1. Testis
2. Vassa efferntia : saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan dari ren ke cranial
3. Vasa efferentia, saluran dari testis masuk ke ginjal.
4. Vesikula seminalis, menghasilkan getah untk sperma.
5. Ureter, salutan dari ginjal bermuara pada kloaka tetapi bersatu dulu di vas deferns.
6. Kantong kemih/kencing.

Organ urogenitalia betina :

1. Sepasang ovarium yang dijumpai di sebelah cranial dan terdapat jaringan lemak berwarna
kuning, penggantunganya disebut mesovarium dan terletak di kolumna vertebralis
2. Oviduct : Saluran berkelok-kelok yang menghasilkan secret yang akan menjadi selubung
telur. Alat penggantungnya mesorchium

Organ Uropectium :

1. Ren : bertipe mesonephros yang berwarna coklat, terdiri dari 2 lobi. Lobus posterior agak
pipih dan berlekatan satu sama lain, letaknya retroperitoneal
2. Ductus mesonephridicus (ureter) yang bermuara ke kloaka, berupa sepasang saluran halus.
3. Vesica urinaria : kantong tipis sebagai tonjolan kloaka
2.7 Sistem Saraf Gekko gecko
Gambar Pengamatan Keterangan
1. Tulang belakang
2 (vertebrae)
1 2. Otak (cranium)

Gambar Referensi

http://www.biologydiscussion.com/zoology/dissection/dissection-
of-garden-lizard-with-diagram-zoology/45189

Deskripsi
Sistem saraf reptilia terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi Otak pada reptile
Juga terdiri atas empat bagian.Kekhususanya hanyalah terdapat tonjolan Otak besar yang
berkembang dengan baik sehiungga pusat saraf pembau jelas kelihatan.Otak besar ini meluas
ke atas sehingga menutupi otak tengah.bagian-bagian otak lainnya kurang berkembang bila di
bandingkan dengan otak pada burung.

Pada bagaian dorsal, otak menunjukkan bagian dorsal, otak menunjukkan dua lobus
olfaktori ramping yang terhubung ke hemisfer serebral besar; di belakang hemisfer tersebut
terdapat dua lobus optik berbentuk oval. Berikutnya adalah serebelum yang berbentuk buah
pir, lebih besar darai serebelum amfibi. Medula oblongata tersebar secara lateral di bawah
serebelum, kemudian menyempit ke sum-sum tulang belakang. Di bagian ventral, di antara
bagaian dasar hemisfer serebral, terdapat saluran optik dan saraf optik, diikuti dengan
infundibulum dan hipofisis. Terdapat 12 pasang saraf kranial dan saraf spinal yang
berpasangan ke setiap somit tubuh.
3.`1 Morfologi Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Eye
2 2. Mouth
1
3 7 3. Caput
4. Brachium
11 4 5 5. Anterbrachium
6. Femur
4 7. Caudal
5 8. Crus
10
9. Manus
6 10. Digiti
11. Membran
3 tymphani
9 8

Gambar Referensi

Sumber:
reptile-database.reptarium.cz
Deskripsi

Morfologi Mabouya multifasciata terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu caput,


truncus, dan cauda serta ekstremitas (ekstremitas atas (anterior) dan ekstremitas bawah
(ekstremitas posterior)). Mata, rongga mulut, lubang hidung, serta telinga terdapat pada
caput. Mata kadal diselubungi oleh membrane niktitan. Kadal memiliki bentuk badan yang
bulat memanjang serta memiliki perut berwarna putih kekuningan serta punggung yang
berwarna kecoklatan. Warna ini dapat tergantung oleh perbedaan umur, jenis kelamin,
keadaan lingkungan, serta keadaan fisiologisnya. Ekor kadal memiliki bentuk yang bulat
panjang lalu meruncing di ujungnya dan mudah putus (Radiopoetra, 1988).
Kadal merupakan reptile berkaki empat yang hidup kebanyakan pada pepohonan
yang umumnya memiliki kulit mengkilap dan memiliki warna kehijauan sampai coklat
(Djuhanda, 1984).
3.2 Topografi Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan


1.Jantung
3 1 2.Paru-paru
3.Hati
4
4.Empedu
5.Lambung
6.Intestinum
7.Telur
8.Kandung kemih
9. Anus
10. Ginjal

8 2

10

Gambar Referensi
Deskripsi

1. Jantung: sebagai peompa darah ke seluruh bagian tubuh.


2. Hati sebagai tempat perombak sel-sel darah merah
3. Usus sebagai penyerap air dan sebagai tempat penyaringan sari-sari makanan
4. Empedu sebagai pembatu penyerapan lemak ke dalam tubuh dan membantu kinerja
dari hati
5. Paru-paru sebagai sebagai tempat pengaturan proses respirasi
6. Lambung sebagai sebagai alat pencernaan
7. Telur sebagai bakal individu baru
8. Kandung kemih merupakan tempat penyimpanan urin
9. Anus sebagai lubang akhir dalam proses ekskresi
10. Ginjal sebagai organ ekskresi yang berfungsi sebagai penaring darah
(Harlita dkk, 2018).

3.3 Sistem Respirasi Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Larynx
3 4 2. Trachea
2 3. Bronchus
4. Pulmo

Gambar Referensi
Deskripsi

1. Rima glotidis, sebagai celah di belakang lingua menuju keluar laring.


2. Laring, dindingnya dibentuk oleh beberapa tulang rawan.
3. Trachea, sebagai lanjutan laring terdapat di sebelah ventral collum, dindingnya
tersusun atas lingkaran-lingkaran tulang rawan.
4. Bronchus, pendek, ada 2 yaitu dextrum dan sinistrum. Bronkus bercabang- cabang,
percabangannya biforcatio trachea.
5. Pulmo, sepasang yaitu sinister dan dexter, struktur dalam seperti rumah tawon.
6. Sistem pernapasan kadal diawali dari rima glottis, larynx, trachea, annulus trachealis
(trachea yang tersusun atas cincing tulang rawan), broncus, branchiolus, bifurcato
trachea (percabangan trachea), dan sepasang pulmo.

3.4 Sistem Pencernaan Mabouya multifasciata


Gambar Pengamatan Keterangan
1. Esofagus
2 2. Ventriculus
3. Intestinum
4. Hepar
3 5. Kloaka

4 5

Gambar Referensi
Deskripsi
Sistem pencernaan Mabouya multifasciata diawali oleh cavum oris dilanjutkan ke
pharynx, esophagus, gastrum, kemudian intestinum, dan berakhir pada rectum dan cloaca.
Mabouya multifasciata memiliki lidah yang dijulurkan keluar yang berguna sebagai
penangkap mangsa, giginya melekat pada rahang. Cloaca merupakan muara tiga saluran
yaitu tempat pengeluaran sisa pencernaan, secret, dan dapat digunakan sebagai alat
reproduksi (Brotowidjojo, 1995).
Sistem pencernaan Mabouya multifasciata dibangun oleh kelenjar racun dari kelenjar
saliva. Mulutnya dapat mengeluarkan cairan enzim pencernaan dan terdapat dua racun,
tergantung pada jenis kadal (Moment, 1967).

3.5 Sistem Sirkulasi Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Cor (Jantung)

Gambar Referensi
Researchgate.net
Deskripsi

Sistem sirkulasi Mabouya multifasciata berupa jantung yang memperlihatkan


kemajuan apabila dibandingkan dengan anggota amphibian. Aliran darah dari arteri dan
vena tidak seluruhnya terpisah. Jantung terbungkus oleh selaput membrane transparan
yaitu berupa pericardium dan dibatasi oleh endocardium (Parker dan Haswel, 1987).
Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel dexter dan sinister
belum terpisah sempurna, sehingga masih terjadi percampuran darah yang mengandung
banyak oksigen dan yang kurang oksigen. Septum ventricularis yaitu batas antara
ventrikel dexter dan sinister.
Selain itu, sistem peredaran darah dari Mabouya multifasciata memiliki vasa
yang keluar dari ventrikel dexter yaitu arcus dan dan arteri pulmonalis ke paru-paru.
Yang keluar dari ventrikel sinister yaitu arcus aorta dexter membelok ke kanan,
bercabang menjadi arteri carotis comunis. Pada waktu sistole, darah dari atrium
sinistrum masuk ke ventrikel sinistrum dan dari atrium dexter masuk ke ventrikel dexter.
Di ventrikel darah venosus dan arteriel untuk sebagian kecil tercampur.

3.6 Sistem Urogenital Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Hemipenis
2 2. Ginjal
4 3. Kloaka
4. Kandung kemih
3

Gambar Referensi
Deskripsi
Sistem urogenital Mabouya multifasciata berupa sepasang ginjal, dari ginjal keluar
ureter yang bermuara pada kloaka. Pada pangkal ureter terdapat vesica urinaria. Organ
urogenital jantan terdiri atas sepasang testis, epididymis, vas deferens, dan sepasang
hemipenis. Hemipenis merupakan sepasang testis sebagai alat kopulasi yaitu memasukkan
sperma dalam tubuh kadal betina sehingga mengadakan fertilisasi internal (Jasin, 1989).
Menurut Harlita dkk (2018), sistem uropoeticum tersusun atas bagian-bagian :
1. Ren (mesonephros), sepasang, berwarna merah coklat, terdiri dari 2 lobi. Lobus
posterior agak pipih dan berlekatan satu sama lain, terletak retroperitoneal (di luar dan di
belakang peritoneum),di daerah sacrum.
2. Ureter (saluran ginjal), sepasang, keluar dari sisi ventral agak medial dari ren. Pada
yang jantan sebelum bermuara ke kloaka bersatu dulu dengan vas deferens, tetapi pada
yang betina bermuara langsung.
3. Vesica urinaria, sebagai kantong tipis, merupakan tonjolan dinding ventral kloaka.
Adapun sistem genitalianya (jantan) adalah:
1. Testes, sepasang, oval, kecil, agak keputihan.
2. Epididimis, pada saluran yang amat berbelok, sebelah lateral dari testes.
3. Vas defferens, sebagai lanjutan dari epididimis ke caudal bersatu dulu dengan ureter
untuk kemudian bermuara dalam kloaka.
4. Hemipenis, sebagai alat kopulasi, sebagai tonjolan dinding kloaka.
Alat-alat penggantung tractus genitalis : mesovarium, mesorchium dan ligamentum latum.
Pembuahan secara interna, hal ini mungkin karena yang jantan sudah mempunyai
sepasang alat copulasi yang disebut hemipenis. Perkembangan embrio terjadi di dalam
uterus seperti pada mamalia, hal ini disebut ovovivipar.

3.7 Sistem Saraf Mabouya multifasciata


Gambar Pengamatan Keterangan
1. Otak

1
Gambar Referensi Sumber:
http://1.bp.blogspot.com/-p4V20X-
AwCU/VC-
U9fcQX9I/AAAAAAAAByU/Aa40zQfwU7k/

Deskripsi
Terdiri dari dari dua organ utama yaitu : otak (cephalon) dan medulla oblongata atau sumsum
tulang belakang.
- Otak atau cepalon : bagian yang dilindungi oleh tulang-tulang kepala, dan letaknya pada
V nares atau hidungnya.
Dibedakan menjadi : lobus olfatocoris, hemispherium, lubus optacus, Cerebellum
- Medulla oblongata : tulang yang memipih dan melanjutkan diri menjadi corda spinalis ,
pada otak kemudian akan muncul percabangan saraf-saraf yang disebut nervus cranalis.
4.1 Morfologi Ptyas mucosus
Gambar Pengamatan Deskripsi
1. Caput
2. Truncus
3. Caudal
1 4. Organon visus
5. Maxillaris
6. Lingua
7. Sisik dorsal
2
3 8. Kloaka
9. Sisik ventral
10. Kloaka

10

Gambar Referensi Sumber


Ularindonesia.com
Deskripsi
Ptyas mucosus, terdiri atas :

1. Caput : Caput membentuk lengkungan menyempit pada bagian anteriornya, memiliki


cavum oris yang tersusun oleh maxilla yang terdapat dentes bertipe proteroglypha.dan
mandibularis, beserta lingua bercabang. Memiliki organon visus berbentuk bulat dengan
warna coklat dan pupil berwarna hitam, Memiliki sisik dorsal dan lateral, mempunyai dua
lubang nares pada bagian anterior, kelopak mata kaku dan tidak dapat digerakkan, tidak
memiliki lubang telinga.

2. Truncus : memiliki bentuk tubuh memanjang tanpa tungkai, bagian dorsal berwarna
kehitaman dan lebih gelap dibandingkan bagian ventral yang berwarna terang, yaitu putih
kekuningan. Memiliki tubuh lentur karena tidak mempunyai gelang bahu dan gelang panggul.

3. Caudal : Pada perbatasan truncus dan caudal terdapat celah kloaka yang melintang
berwarna merah muda, ekor panjang dan ramping, meruncing pada ujungnya (Hodges, 1993)

4.2 Topografi Ptyas mucosus


Gambar Pengamatan Keterangan
1. Trachea
2. Cor
3. Ventrikulus
1
4. 1ntestinum
5. Vesica felea
6. Organon visus
2 7. Cavum oris
8. Rima oris
9. Lingua
3 10. Kloaka

5
6

8
7

10

Gambar Referensi Sumber


http://2.bp.blogspot.com/-
D1RieDB6ZjI/TbmIBkfEmXI/AAAAAAAA
AHM/4ee_dCu3UQw/s1600/ular%2B2.gif

Deskripsi
Ptyas mucosus, terdiri atas :

- Memiliki ventrikulus berwarna kekuning, susunannya rapat,dan sedikit berkelok


- Memiliki usus yang berkelok-kelok berwarna putih, terdiri atas 2 usus, yaitu usus
kecil dan usus besar. Usus besar memiliki dinding yang lebih tebal terletak di bawah
ventrikulus
- Memiliki hemi penis yang mencuat keluar, berwarna putih, terletak di dekat celah
kloaka
- Memiliki cor yang kecil dengan ujug tumpul berada di bagian anterior setelah larynx
- Makanan yang dicerna berwarna hitam terletak diantara samping-samping ventriculus
4.3 Sistem Respirasi Ptyas mucosus
Gambar Pengamatan Keterangan
1. Nares
2. Faring
3. Pulmo

3
Gambar Referensi Sumber
https://i1.wp.com/www.animalquestions.org/
wp-
content/uploads/2013/12/snakeanatomy.gif

Deskripsi
Sistem respirasi pada reptile lebih maju dibandingkan ampibi. Secara umm reptile bernafas
menggunakan paru-paru. Akan tetapi pada beberapa reptil pengambilan oksigen dibantu oleh
lapisan kulit di sekitar kloaka.

Organ respirasi :
o Rima glotidis, sebagai celah yang terletak dibelakang lingua menuju keluar laring
o Laring, dindingnya tersusun atas tulang rawan, terletak di ujung anterior trachea.
Dinding laring ini disokong oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoida.
o Trakhea, sebagai lanjutan laring, terletak disebalah ventral collum, dinding trakea
tersusun dari lingkaran cincin tulang rawan. Di daerah posterior, trachea bercabang ke
arah sinister dan dexter. Cabang dari trachea ini disebut dengan bronchus.
o Bronchus, berjumlah satu pasang (dekster dan sinister). Percabangan bronchus
percabangan biforcatio trachea, masing masing bronchus akan menuju pulmo sinister
ataupun dekster. Reptil selalu memiliki bronchus dan pulmo yang selalu terbuka.
o Pulmo, berjumlah sepasang, bentuk memanjang ukuran cukup besar, banyak dijumpai
pembuluh darah sehingga berwarna merah dan berdinding tipis. Berfungsi sebagai
tempat pertukaran udara utamanya di alveolus.
Mekanisme respirasi
- Fase inspirasi
Otot tulang rusuk berkontraksi sehingga rongga dada membesar yang diikuti paru- paru
mengembang, akibatnya udara dari luar masuk ke paru-paru.
Udara masuk melalui rima glotidis → laring→ trakea→ bronchus→bronkiolus dalam
paru-paru

- Fase ekspirasi
Otot tulang rusuk relaksasi sehingga rongga dada dan paru-paru mengecil, akibatnya
udara dari paru-paru keluar
Udara dari paru-paru→bronchus→trakea→laring→rima glotidis→udara keluar

4.4 Sistem Pencernaan Ptyas mucosus


Gambar Pengamatan Keterangan
1. Instestinum crassum
2 1
2. Intestinum tenue
3. Pancreas
4. Rectum
5. Kloaka

5
Gambar Referensi Sumber
www.dosenbiologi.com/hewan/sistem-
pencernaan-pada-ular.

4.5 Sistem Peredaran Darah Ptyas mucosus


Gambar Pengamatan Keterangan
1. Cor
2 1 2. Vasa

Gambar Referensi Sumber

http://1.bp.blogspot.com/_3PVKUUWhGjA/S
fzPxGjmpiI/AAAAAAAAAJU/ryBgLYfw4L
o/s400/CircSysReptile.gif
Deskripsi
Ptyas mucosus, terdiri atas :

- Cor : berwarna merah tua, terdiri dari 3 ruang yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel. Terdapat
septum ventricularis yaitu batas antara ventrikel dexter dan sinister.
- Vasa : berwarna merah tua, terdapat di sekitar kulit, di dekat cor, memiliki 2
pembuluh darah yaitu ventrikel dan atrium.

4.6 Sistem Urogenitalia Ptyas mucosus

Gambar Pengamatan Keterangan


1. Ovarium
1
2. Kloaka
3. Ren

Gambar Referensi Sumber:

https://www.picsnaper.com/p/
Deskripsi
Ptyas mucosus, terdiri atas :

- Urogenitalia Jantan :
 Hemipenis, merupakan organ seksual pada reptile jantan, letaknya berada di
dekat kloaka, terdapat dua buah hemipenis, namun yang digunakan saat
perkawinan hanyalah satu buah (Setford, 2005)
 Ureter, saluran dari ginjal bermuara pada kloaka tetapi bersatu dulu di vas
deferens
- Organ Uropectium :
 Ren : bertipe mesonephros yang berwarna coklat kekuningan , terdiri dari 2
lobi. Lobus posterior agak pipih dan berlekatan satu sama lain, letaknya
retroperitoneal

4.7 Sistem Saraf Ptyas mucosus


Gambar Pengamatan Keterangan
1. Otak
1 2. Sumsum tulang belakang

2
Gambar Referensi Sumber
http://1.bp.blogspot.com/-p4V20X-
AwCU/VCU9fcQX9I/AAAAAAAAByU/Aa40
zQfwU7k/

Deskripsi
Sistem syaraf pada reptil terdiri dari dua organ utama yaitu : otak (cephalon) dan medulla
oblongata atau sumsum tulang belakang.
- Otak atau cepalon : adalah bagian yang dilindungi oleh tulang-tulang kepala, dan
letaknya pada V nares atau hidungnya.
Dibedakan menjadi : lobus olfatocoris, hemispherium, lubus optacus, Cerebellum
- Medulla oblongata merupakan tulang yang memipih dan melanjutkan diri menjadi corda
spinalis , pada otak kemudian akan muncul percabangan saraf-saraf yang disebut nervus
cranalis, yang berjumlah 10.
Ular memiliki organ respon reseptor bau (atau rasa) yang sangat baik, yaitu organ Jacobson.
Organ ini terletak di langit-langit mulut. Secara bergantian mereka mengeluarkan lidahnya ke
udara dan kemudian ke dalam organ Jacobson. Tingkah laku seperti itu membuat mereka
dapat merasakan udara dan mendeteksi adanya bau.
Perbandingan Morfologi
Mabouya
Pembeda Ptyas mucosus Gekko gecko Trachemys scripta
multifasciata
Kecil bahkan Biasanya berdesis Tidak terdengar
Lebih besar, samapi
Suara cenderung tidak samar suara
jelas terdengar
bersuara
Tidak Tidak terdapat Mempunyai perekat, Terdapat 5 digiti,
Digiti mempunyai digiti lebih panjang, lebih mempunyai selaput
(jari-jari) perekat dan lebih tumpul dan lebar- renang, dan cakar.
runcing lebar
Ukuran Tidak terdapat Lebih besar-besar Kecil-kecil dan
Lebih kecil-kecil
jari digiti dan lebar pendek
Berukuran sama Tidak memiliki gigi
Gigi kecil dan Gigi jelas dan lebih
Gigi dengan tipe
lebih jarang rapat
Aglypha
Bulat lumayan Bulat kecil, kelopak
Tidak terlalu besar, kelopak dapat di gerakkan
Mata Bulat dan menonjol
menonjol tidak dpt
digerakkan
Halus dan Tubuh tidak bersisik,
Lebih halus dan Terdapat tonjolan-
Sisik mengkilat hanya karapas dan
mengkilat tonjolan
plastronnya saja.
Leher Lebih panjang Tidak nyata Lebih pendek Pendek, fleksibel

Badannya halus Terdapat tonjolan- Dilindungi karapas


Punggungnya
tonjolan yang kasar, dan plastron
halus, pada
Permukaan juga terdapat pori-
bagian belakang
badan pori preanal atau
terdapat sisik
preano-femoral,
sasmoid
serta bintil post-anal
Panjang, Panjang, silindris, Pendek, kecil,
Panjang, namun
Ekor meruncing di dan meruncing meruncing
ukurannya lebih
(caudal) bagian ujungnya,
besar
ukuran kecil
Perbandingan Topografi
Mabouya Trachemys
Pembeda Ptyas mucosus Gekko gecko
multifasciata scripta
Lebih pendek, Memanjang Kecil, pendek Lebih panjang,
Paru-paru berwarna lebih berwarna lebih
terang gelap
Garis-garisnya Memanjang Garis-garis samar Garis-garisnya
Trakhea
lebih kecil berwarna gelap besar
Usus Berlekuk-lekuk Memanjang Berlekuk-lekuk Berlekuk-lekuk

Perbandingan Respirasi

Gekko gecko Mabouya Ptyas mucosus Trachemys scripta


multifasciata
 Pulmo berwarna  Pulmo berwarna  Pulmo berwarna  Pulmo berwarna
lebih gelap merah cerah kemerahan kemerahan
 Terdapat sepasang  Terdapat sepasang  Fungsi hidrostatik  Pulmo terletak
paru-paru pipih pulmo yang tebal dan tekanan di pada punggung
 Laring pendek  Laring lebih dalam tubuh diatur dalam kura-kura
 Pulmo lebih panjang dari oleh kantong di sepanjang
kompleks Gekko gecko udara karapaksnya,
daripada paru-  Pulmo lebih  Tidak memiliki letaknya tepat di
paru Mabouya sederhana diafragma atas sisi perut
multifasciata dibandingkan  Udara masuk dan atau organ dalam
 Pulmo ketika awal pulmo Gekko keluar paru-paru lainnya
pembedahan gecko, hanya terjadi akibat kerja  Pernafasan tida
mengembang terdiri dari aksi otot tubuh dilakukan
kemudian kembali beberapa lipatan dan gerakan dengan gerakan
ke ukuran semula dinding yang tulang rusuk rongga dada
berfungsi namun dengan
memperbesar gerakan lengan
permukaan dan otot dalam
pertukaran gas  Pulmo berukuran
 Pulmo panjang besar berbentuk
seperti jala dan
mempunyai
struktur yang
sangat halus
Perbandingan Sistem Pencernaan
Gekko gecko Mabouya Ptyas mucosus Trachemys scripta
multifasciata

 Lambung besar  Lambung lebih  Lambung lebih  Lambung


berwarna putih besar dari Gekko kecil dibandingkan berukuran kecil
 Hepar berwarna gecko dengan Gekko  Hati berwarna
merah kecokelatan,  Hati merah gelap gecko dan coklat kemerahan
pipih tebal Mabouya  Esophagus pendek
 Esophagus panjang  Esophagus pendek multifasciata  Lidah pendek dan
dan elastic dan elastic  Hati berwarna tak bercabang
 Intestinum tenue  Intestinum tenue merah gelap  Tidak terdapat gigi
panjang dan pendek dan besar  Esophagus sangat namun memiliki
berukuran lebih  Lidah bercabang, panjang dan paruh yang tajam
kecil dari lambung keci dan panjang memiliki lipatan  Usus belekuk-lekuk
 Lidah tak  Gigi bersulcus lebih internal
bercabang, pendek yang berbentuk daripada reptil
 Gigi tumbuh di conus struktur gigi lainnya
sepanjang rahang kecil dan tersusun  Lidah panjang dan
berbentuk gerigi jarang. bercabang
halus dan tajam.  Pankreas berwarna  Gigi menghadap ke
Struktur gigi besar, agak putih\ belakang, pada ular
jelas dan rapat  Usus belekuk- berbisa berupa gigi
 Pankreas berwarna lekuk beralur dan tubular
hitam kehijauan serta memiliki
 Usus belekuk- taring
lekuk  Usus panjangs
Perbandingan Sistem Peredaran Darah
Mabouya Gekko gecko Ptyas mucosus Trachemys scripta
multifasciata

Truncus  Jantung  Dua atrium  Cor beruang 3


sistemis sebelah berwarna merah dan satu  Berbentuk kecil,
dekster pada tua dan ventrikel berwarna merah
kadal cenderung berukuran kecil membentuk  Terletak di tengah
berhubungan  Janutng terletak jantung 3 bilik rongga dada
pada ventrikel di atas bronkus  Jantung
sinister dan pada rongga terletak di
atrium dekster dada percabangan
berhubungan dari bronkus
dengan ventrikel  Limpa
sinister, melekat pada
sehingga darah kantung
kaya O2 dan empedu dan
CO2 bercampur, pankreas
akibatnya lebih  Kelenjar timus
cenderung terletak di
masuk ke jaringan lemat
lengkung di atas jantung
sistemik kiri dan
darah yang
mengankut O2
masuk ke dalam
lengkung kanan.
Perbandingan Sistem Urogenitalia

Gecko gekko Mabouya multifasciata Ptyas mucosus Trachemys scripta


- Ren sepasang, - Kadal memiliki -Ren sepasang - Memiliki
berbentuk kantong kemih atau dan memanjang sepasang bladder
lonjong dan kantong urine yang -Ular tidak yang
berwarna berfungsi membawa memiliki mengembang
kecoklatan air untuk kandung kemih, seperti balon,
- Oviduct melembabkan tanah kencing tidak berwarna putih
panjang, kecil yang akan dipakai disimpan, dan - Ren sepasang
dan berkelok- sebagai sarang. ureter kosong namun tidak
kelok (Djuanda, 1982) langsung di terlihat tertutup
- Ovarium kloaka. organ lain
sepasang,
berbentukkapsul
dan berwarna
putih

VI. Kesimpulan
 Topografi
1. Cor, dengan truncus anteriosus yang pada preparat baru saja mati masih
tampak berdenyut
2. Pulmo, dalam keadaan baru saja mati, pulmo kemerahan dan mengembang
3. Hepar, berwarna merah coklat dengan bagiannya lobus dexter dan lobus
sinister
4. Ventriculus, berwarna keputihan, terdapat di sebelah kiri linea mediana
5. Lien, kecil berwarna kemerahan
6. Pancreas, terdapat dekat usus
7. Intestinum, berkelok-kelok
8. Vesica felea, terletak di dekat hati, berwarna kehijauan
9. Ovarium, pada betina yang sudah cukup dewasa tampak adanya ovarium
besar yang penuh ova, berwarna kehitaman seperti butir-butir
10. Oviduct, menyalurkan telur ke luar tubuh
11. Mesonephrous, berwarna merah, terletak di ruas tulang belakang
12. Ureter, saluran kencing yang bermuara pada kloaka
13. Vesica urinaria, merupakan gelembung tipis keputihan
 Fungsi Organ
a. Cor (jantung) terbungkus selaput pericardium berwarna merah tua. Untuk
mengurangi geseran antara cor dengan pericardium terdapat cairan liquo
pericardi.
b. Hati (hepar) terletak di bagian depan rongga badan.
c. Pulmo (Paru-paru), berjumlah sepasang memiliki wrana kemerahan dan
mengembang. Sebagian besar dinding paru-paru berisi lipatan-lipatan
alveoli sehingga dapat meningkatkan permukaan pernafasan
d. Kantung empedu (veseca felea) terletak persis di bawah hati berfungsi
untuk menyimpan cairan empedu memiliki warna yang kehijauan.
e. Gonad, organ reproduksi letaknya berdekatan dengan ginjal pada daerah
dorsalis. Berwarna putih yang menunjukkan jenis kelamin jantan.
f. Ginjal (ren) Berfungsi untuk menyaring darah.
g. Lambung (ventriculus), berfungsi untuk menyimpan makanan sementara
dan tempat proses pencernaan terjadi. Bagian tengah (fundus) adalah bagian
utama yang mensekresikan getah lambung.
h. Intestine (usus halus) dan Usus besar, memiliki warna kecoklatan,
berukuran lebih besar daripada usus halus, serta mengeluarkan bau yang
busuk apabila robek karena berisi feses.
i. Anus, sebagai tempat keluarnya sisa makanan yang sudah tidak dicerna.

 Organ dan Sistem Organ


a. Tractus digestivus, disusun oleh:
Cavum ors → Pharynx → esophagus → Ventriculus → Intestinum →
kloaka
b. Sistem respirasi

1. Rima glotidis, sebagai celah di belakang lingua menuju keluar laring.


2. Laring, dindingnya dibentuk oleh beberapa tulang rawan.
3. Trachea, sebagai lanjutan laring terdapat di sebelah ventral collum,
dindingnya tersusun atas lingkaran-lingkaran tulang rawan. Di daerah
torak trachea bercabang menjadi :
4. Bronchus, pendek, ada 2 yaitu dextrum dan sinistrum. Bronkus
bercabang-cabang, percabangannya biforcatio trachea.

c. Sistem cardiovaskuler

1. Cor
Terdiri dari 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel
dexter dan sinister belum terpisah sempurna, sehingga masih terjadi
percampuran darah yang mengandung banyak oksigen dan yang
kurang oksigen. Septum ventricularis yaitu batas antara ventrikel
dexter dan sinister.
2. Vasa
Yang keluar dari ventrikel dexter yaitu arcus dan dan arteri
pulmonalis ke paru-paru. Yang keluar dari ventrikel sinister yaitu arcus
aorta dexter membelok ke kanan, bercabang menjadi arteri carotis
comunis. Pada waktu sistole, darah dari atrium sinistrum masuk ke
ventrikel sinistrum dan dari atrium dexter masuk ke ventrikel dexter.
Di ventrikel darah venosus dan arteriel untuk sebagian kecil tercampur.

d. Sistem urogenital

 Sistem Uropoeticum, bagian-bagian :

1. Ren (mesonephros), sepasang, berwarna merah coklat, terdiri


dari 2 lobi. Lobus posterior agak pipih dan berlekatan satu
sama lain, terletak retroperitoneal (di luar dan di belakang
peritoneum),di daerah sacrum.

2. Ureter (saluran ginjal), sepasang, keluar dari sisi ventral agak


medial dari ren. Pada yang jantan sebelum bermuara ke kloaka
bersatu dulu dengan vas deferens, tetapi pada yang betina
bermuara langsung.

3. Vesica urinaria, sebagai kantong tipis, merupakan tonjolan


dinding ventral kloaka.

e. Sistem genitalia

Betina , bagian-bagiannya :

i. Ovarium, sepasang terletak ventrla kolumna vertebralis. Alat


penggatungnya disebut mesovarium.

ii. Oviduct, lateral dari ovarium, dinding tipis dan banyak glandula
yang memberi kulit pada ovum yang telah dibuahi. Bermuara di kloaka,
di dinding dorsal agak cranial muara ureter. Alat penggantungnya
disebut mesorchium.

Jantan, bagian-bagiannya :

i. Testes, sepasang, oval, kecil, agak keputihan.

ii. Epididimis, pada saluran yang amat berbelok, sebelah lateral dari
testes.

iii. Vas defferens, sebagai lanjutan dari epididimis ke caudal bersatu


dulu dengan ureter untuk kemudian bermuara dalam kloaka.

iv. Hemipenis, sebagai alat kopulasi, sebagai tonjolan dinding kloaka.


Alat-alat penggantung tractus genitalis : mesovarium, mesorchium dan
ligamentum latum. Pembuahan secara interna, hal ini mungkin karena
yang jantan sudah mempunyai sepasang alat copulasi yang disebut
hemipenis. Perkembangan embrio terjadi di dalam uterus seperti pada
mamalia, hal ini disebut ovovivipar.

f.Sistem saraf

Sistem saraf reptil terdiri atas sistem saraf pusat dan tepi. Sistem saraf
pusat terdiri atas otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil
(serebelum), jembatan varol. Sistem saraf terdiri dari sistem saraf sadar dan
sistem saraf tidak sadar. Sistem sarat mengontrol kegiatan yang kerjanya
diatur oleh otak, sednagkan saraf tak sadar mengontrol gelrak saluran
pencernaan dan sistem organ lainnya.
VII. Daftar Pustaka
Abdullah, M., Saktiyono, dan Lutfi. (2007). Ipa Terpadu SMP dan MTs Jilid 3A untuk
Kelas IX Semester 1. Jakarta : Esis
Aryulina, Diah, dkk. ( 2004 ). Biologi 2. Jakarta:ESIS.

Brotowidjojo, M.D. (1995). Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga

Campbell. ( 2000 ). Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta:Erlangga.

Dan, J. 2017. Anatomi Hewan Vertebrata. Jurnal Pendidikan Sains. 2(1) 27-28
Djuhanda, T. (1984). Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata II. Bandung:
Armico

Eprilurahman, Rury. (2012). Cicak dan Tokek di Daerah Istimewa Yogyakarta. Fauna
Indonesia, 11 (2).
Fujaya. (1999). Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.
Hamny, dkk. (2016). Studi Anatomis Dan Histologis Pankreas Biawak Air (Varanus
salvator). Jurnal Kedokteran Hewan. Vol 10. No.2
Harlita, Dewi Puspita Sari, & Tim Asisten Anatomi Hewan 2018. (2018). Modul
Praktikum Anatomi Hewan 2018. Surakarta: Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Hodges, R. (1993). Snakes Java With Special Reference to East Java Province. British
Herpetological Society Bulletin. 43:15-32
Huda, Syafaat Ariful. 2017. Jenis Herpetofauna Di Cagar Alam dan Taman Wisata
Alam Pangandaran Jawa Barat. Jurnal Pendidikan Sains. Vol 6 (1) ; 41-46
Ismawati, (2008). Biologi. Surakarta : Bumi Aksara.

Jasin, M. 1989. Sistematik Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya

Mikrajuddin, E., dkk. (2007). IPA TERPADU SMP dan MTS Jilid 3A. Jakarta :
Erlangga.
Moment, G. B. 1967. General Zoologi. Boston: Bentley Glass,

Radiopoetro. ( 1996 ). Zoologi. Jakarta:Erangga.

Saktiyono. ( 2004 ). IPA Biologi 2. Jakarta:ESIS.

Setford, Steve. (2005). Intisari Ilmu Ular dan Reptilia Lain. Jakarta : Erlangga

Sugiarto, D. (2016). Pengembangan Modul Anatomi Reptil Di Daerah Aliran Sugai


Maospati Magetan untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Kuliah
Struktur Hewan Di IKIP PGRI Madiun. Florea Jurnal Biologi dan
Pembelajaran. 3(1)1-4
Susilowarno, Gunawan, dkk. ( 2007 ). Biologi SMA/MA kelas X. Jakarta:Grasindo.

VIII. Lampiran
1. Acc Logbook
2. Foto Pengamatan
3. Abstrak Jurnal

IX. Lembar Pengesahan

Surakarta, 16 November 2019


Asisten Praktikum Praktikan

( Nella Kharisma ) (Fannisa Novinda)


NIM.K43170 NIM. K4318027
LAMPIRAN ACC LOGBOOK
FOTO PENGAMATAN

ABSTRAK JURNAL

Anda mungkin juga menyukai