Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

BAB I
MORFOLOGI UMUM DAN KLASIFIKASI HAMA

Tanggal praktikum : 18 Maret 2021


Nama Praktikan : Fortran Gideon Sitorus
NIM/Gol : 134200032/I3
Asisten Praktikum : Nadya Noora

A. Tujuan
1. Mengenal binatang yang bertindak sebagai hama.
2. Mengetahui ciri-ciri morfologi binatang hama
3. Mengetahui penggolongan binatang hama

B. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


1. FILUM ASCHELMINTHES/NEMATHELMINTHES
Gambar : Keterangan
Gambar :

1. Tekak

2. Cincin saraf

3. Usus

4. Indung telur

5. Testis

6. Uterus

7. Vulva

8. Usus

9. Anus

10. Saluran
sperma

11. Sistem
ekskresi

 Klasifikasi
Filum : Aschelminthes/Nemathelminthes
Klas : Secernentea
Ordo : Pratylenchus
Famili : Pratylenchidae
Spesies : Pratylenchus coffeae
 Tipe Alat Mulut : Odontostilet
 Pembahasan : Nemathelminthes atau Aschelminthes adalah filum yang
pernah dipakai pada Kerajaan Hewan (Animalia). Pengelompokan ini
sekarang tidak digunakan lagi karena polifiletik. Meskipun demikian,
pengelompokannya kadang-kadang masih dipakai untuk kemudahan.
Anggota-anggotanya mencakup berbagai cacing yang dikenal sebagai
cacing gilig: hewan dengan tubuh berbentuk silinder memanjang,
bahkan sangat panjang sehingga muncullah nama 'Nemathelminthes',
yang berarti "cacing berkas" (dari bahasa Yunani).Tubuhnya tidak
beruas-ruas
2. FILUM MOLLUSCA
Gambar : Keterangan
Gambar :

1. Rahang

2. Lidah

3. Lambung

4. Hati

5. Anus

6. Kaki

7. Tutup
cangkang

8. Alat peraba

9. Paru-paru

 Klasifikasi
Filum : Mollusca
Klas : Gastropoda
Ordo : Achatina
Famili : Achatinidae
Spesies : Achatina fullica (Bekicot)
 Tipe Alat Mulut : Mandibulata
 Pembahasan : Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan
binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu
jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut,
air tawar, payau, dandarat. Dari palung benua di laut sampai
pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah
kita.

Moluska (filum Mollusca, dar ibahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan


hewan triploblastik selomatayang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk
semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis
siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.

3. FILUM CHORDATA
Gambar : Keterangan Gambar :

1. Sumsum tulang
belakang

2. Paru-paru

3. Otak

4. Mulut

5. Tenggorokan

6. Jantung

7. Perut

8. Hati

9. Ginjal

10. Anus

11. Usus kecil

12. Usus besar


 Klasifikasi
Filum : Chordata
Klas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Sciuridae
Spesies : Callosciurus notatus (Bajing Kelapa)
 Tipe Alat Mulut : Penjilat atau pencucuk-penghisap
 Pembahasan : Filum Chordata adalah kelompok hewan, termasuk
vertebrata dan beberapa binatang yang mirip invertebrata yang memiliki
ciri-ciri yang serupa. Semua anggota kelompok ini, pada suatu saat dalam
kehidupan mereka, memiliki notokorda, tali saraf dorsal berongga, celah
faring (pharyngeal slits), endostyle, dan ekor berotot yang melewati anus.
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang.
Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum
Chordata.
Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-. Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi
lentur.
-. Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf,
memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
-. Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord,
dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
-. Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
-. Memiliki celah faring
4. FILUM ARTHROPODA
a. KLAS ARACHNIDA
Gambar : Keterangan Gambar :

1. Palp

2. Chelicerata

3. Pelindung
punggung

4. Setae

5. Hypostome

6. Perisai buritan

7. Pelindung
kelamin

8. Koksa

9. Tulang paha

10. Tulang kering

11. Tarsus

12. Cakar

13. Pelindung anal


 Klasifikasi
Filum : Arthropoda
Klas : Arachnida
Ordo : Acarina
Famili : Tetranychidae
Spesies : Tetranychus bimaculatus (Tungau Merah)
 Tipe Alat Mulut : Pengigit, penyengat, penggergaji, atau penghisap

 Pembahasan : Arachnida adalah kelas hewan invertebrata Arthropoda


dalam subfilum Chelicerata. Ciri-ciri utama Arachnida adalah memiliki
kelisera pada sefalotoraks (atau prosoma) yang seperti gunting atau catut.
Dua bagian utama dari kelisera ini adalah landasan tebal (tempat otot dan
kelenjar bisa) dan taring yang dapat digerakkan. Umumnya, taring berada
pada lekukan dasar landasan dengan mekanisme seperti pada pisau lipat.
Kelisera ini digunakan untuk menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsa
dan dapat juga untuk memutuskan benang "jaring" laba-laba.
Organ pelengkap kedua pada prosoma adalah sepasang pedipalpus.
Pedipalpus ini mirip dengan kaki, namun memiliki segmen yang lebih
sedikit dan tidak digunakan untuk bergerak. Pedipalpus berfungsi untuk
menangkap (memegang dan memanipulasi) mangsa, sensor, pertahanan
diri, maupun reproduksi. Pada kalajengking, pedipalpus berbentuk seperti
capit dan ukurannya relatif besar
b. KLAS INSEKTA
1) ORDO ODONATA (CAPUNG)
Gambar : Keterangan
Gambar :

1.Mata majemuk

2.Kepala

3.Toraks

4.Perut

5.Umbai ekor

6.Antenna

7.Kaki depan

8.Kaki tengah

9.Kaki belakang

10. Sayap depan

11. Sayap
belakang
 Klasifikasi
Filum : Arthropoda
Klas : Insekta
Ordo : Odonata
Famili : Libellulidae
Spesies : Pantala flavescens
 Tipe Alat Mulut : Penguyah
 Pembahasan : Odonata merupakan ordo dari kelompok serangga
karnivora seperti capung (Anisoptera/Epiprocta) dan Capung Jarum
(Zygoptera). Capung umumnya berukuran lebih besar daripada Capung
Jarum, dan bertengger dengan sayap dibentangkan ke sisi; Capung Jarum
memiliki tubuh ramping, dan sayap mereka berada di atas tubuh pada
saat istirahat. Capung memiliki kepala bulat besar sebagian besar ditutupi
oleh mata majemukyang berkembang dengan baik, kaki yang berfungsi
untuk menangkap mangsa (serangga lainnya), dua pasang sayap
transparan yang panjang bergerak secara independen, dan perut
memanjang. Mereka memiliki tiga ocelli dan antena pendek. Mulut
berada di bawah kepala dan memiliki rahang pengunyah sederhana pada
individu dewasa.

2) ORDO LEPIDOPTERA (KUPU-KUPU)


Gambar : Keterangan
Gambar :

1. Antenna

2. Mata facet

3. Kaki pendek

4. Belalai

5. Kaki panjang

6. Perut

7. Dada

8. Sayap atas

9. Pembuluh
sayap

10. Sayap bawah


 Klasifikasi
Filum : Arthropoda
Klas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pieridae
Spesies : Leptosia nina
Tipe Alat Mulut : Mengait dan menghisap
Pembahasan : Lepidoptera berasal dari kata Lepidos berarti "sisik" dan
pteron artinya "sayap". Kedua pasang sayap golongan serangga ini mirip
membran yang penuh dengan sisik. Sisik-sisik ini sebenarnya merupakan
modifikasi dari rambut biasa. Bila sisik tersebut dipegang akan mudah
menempel pada tangan.
Serangga dewasa dibedakan atas dua macam, yaitu kupu-kupu dan
ngengat. Kupu-kupu aktif pada siang hari sedangkan ngengat aktif pada
malam hari. Perkembangbiakan serangga ordo Lepidoptera adalah
"holometabola" (telur - larva - pupa - imago). Alat mulut larva bersifat
menggigit-mengunyah, sedangkan alat mulut imagonya bertipe
menghisap. Stadium serangga yang sering merusak tanaman adalah
larva, sedangkan imagonya hanya mengisap nektar (madu) dari bunga-
bungaan.

3) ORDO COLEOPTERA (KUMBANG)


Gambar : Keterangan Gambar :

1. Antenna

2. Mulut

3. Elytra

4. Sayap terbuka

5. Suture

6. Kepala

7. Dada

8. Perut

9. Tulang paha

10. Tulang kering

11. Tarsus

12. Cakar

13. Tameng
 Klasifikasi
Filum : Arthropoda
Klas : Insekta
Ordo : Coleoptera
Famili : Scarabaeidae
Spesies : Oryctes rhinoceros
Tipe Alat Mulut : Penggigit dan pengunyah
Pembahasan : Coleoptera berasal dari kata coleos atau "seludang" dan
pteron atau "sayap". Serangga golongan ini memiliki sayap depan yang
mengalami modifikasi, yaitu mengeras dan tebal seperti seludang. Sayap
depan atau seludang ini berfungsi untuk menutupi sayap belakang dan
bagian tubuhnya. Sayap depan yang bersifat demikian disebut "elitron",
sedangkan sayap belakang strukturnya tipis seperti selaput. Pada saat
terbang kedua sayap depan tidak berfungsi, namun waktu istirahat sayap
belakang dilipat di bawah sayap depan. Perkembangan hidup serangga
ordo Coleoptera adalah "holometabola" (telur - larva - pupa - imago).
Tipe alat mulut larva dan imago memiliki sifat yang sama, yaitu
menggigit-mengunyah.
Coleoptera adalah ordo serangga yang paling besar di antara ordo-ordo
serangga hama. Oleh karena itu, ordo serangga ini banyak bentuknya.
Sifat hidup serangga ordo Coleoptera sebagian ada yang merusak
tanaman, namun ada pula yang bersifat predator. Serangga ordo
Coleoptera yang merusak tanaman, antara lain kumbang kelapa atau
kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.); penggerek batang albizzia
(Xystrosera festiva); kumbang perusak pucuk kelapa (Brontispa
longissima), dll.

4) ORDO HEMIPTERA (WALANG SANGIT)


Gambar : Keterangan Gambar :

1. Antenna

2. Kaki depan

3. Belalai

4. Kaki tengah

5. Kaki belakang

6. Tonjolan
seperti pentul
 Klasifikasi
Filum : Arthropoda
Klas : Insekta
Ordo : Hemiptera
Famili : Alydidae
Spesies : Leptocorisa acuta
Tipe Alat Mulut : Penusuk penghisap
Pembahasan : Walang sangit adalah serangga yang menjadi hama penting
pada tanaman budidaya, terutama padi. Hewan ini mudah dikenali dari
bentuknya yang memanjang, berukuran sekitar 2 cm, berwarna coklat
kelabu, dan memiliki "belalai" (proboscis) untuk menghisap cairan
tumbuhan. Walang sangit adalah anggota ordo Hemiptera (bangsa kepik
sejati).
Walang sangit menghisap cairan tanaman dari tangkai bunga (paniculae)
dan juga cairan buah padi yang masih pada tahap masak susu sehingga
menyebabkan tanaman kekurangan hara dan menguning (klorosis), dan
perlahan-lahan melemah.
Nama hewan ini menunjukkan bentuk pertahanan dirinya, yaitu
mengeluarkan aroma yang menyengat hidung (sehingga dinamakan
"sangit"). Nimfa dan imago menyerang buah padi yang matang susu
dengan cara menghisap cairan buah, sehingga buah menjadi hampa.
Pada bekas tusukannya, timbul suatu bercak-bercak putih yang
disebabkan cendawan Helminthosporium

5) ORDO HYMENOPTERA (SEMUT)


Gambar : Keterangan
Gambar :

1. Kepala

2. Antenna

3. Mandible

4. Mata

5. Kaki

6. Dada

7. Perut
 Klasifikasi
Filum : Arthropoda
Klas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicida
Spesies : Ochetellus glaber
Tipe Alat Mulut : Menggigit dan mengunyah
Pembahasan : emut adalah semua serangga anggota suku Formicidae,
ordo Hymenoptera. Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala,
mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas
dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar
metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut
membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian
rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang
abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu
atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal
segmen ini bisa terwujud).

C. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan praktikum dapat disimpulkan bahwa dengan adanya morfologi
dan klasifikasi hama maka kita dapat mengenal berbagai binatang yang bertindak
sebagai hama serta dapat mengetahui ciri morfologi dan penggolongan binatang
hama.
Tipe mulut pada nematoda Tipe mulut dari nematoda ini adalah pengigit-
penghisap, selain itu nematoda juga mengalami metamorfosis sempurnah. Tipe
mulut pada walang sangit Tipe mulut hewan ini adalah menusuk menghisap dan
tidak mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut capung Tipe mulut hewan
ini adalah mengunyah dan mengalami metamorfosis secara tidak sempurnah. Tipe
mulut semut, Larva mempunyai alat mulut penggigit pengunyah, sedangkan
serangga dewasa mempunyai alat mulut penggigit penghisap. Ordo ini mengalami
metamorfosis sempurnah. Kupu-kupu Metamorfosinya sempurna, telur-larva-
pupa-dewasa. Alat mulutnya larva penghisap pengunyah dan dewasanya pengisap.
tipe mulut menghisap dan mengalami metamorfosis secara sempurna.
Pada dasarnya hama adalah makhluk hidup yang merugikan yang bedampak
negatif dalam kehidupan, khususnya dilingkungan pertanian. Hama menjadi
momok yang cukup menakutkan bagi para petani karena hama dapat merusak
tanaman yang di tanam oleh petani. Akan tetapi ada jenis hama yang berdampak
positif bagi tanaman, contohnya kupu-kupu, kumbang tanah dan capung. Kupu-
kupu dapat membantu proses pertumbuhan biotik pada banyak tanaman.
Sedangkan kumbang tanah dan capung suka memangsa hama hama yang
berbahaya bagi tanaman.

Anda mungkin juga menyukai