Anda di halaman 1dari 11

V.

HASIL PENGAMATAN

NO Gambar Keterangan
1. Siput kebun (Achatina fullica). 1. gastropoda
2. fotoreseptor
3. kemoreseptor
4. mulut
5. mantel
6. lubang jerital
7. anus
8. apex
9. whorl
10. whorl body

2. Udang (Cambarus sp.) 1. cepalathorax


2. uropod
3. rostrum
4. sepasang teubum
5. organ sensorik
6. mandibulla
7. maxilla
8. maxilipet
9. mata
10. kaki jalan
11. kaki renang
12. selaput pleura
13. telson
3. Ikan mas (Cyprinus carpio) 1. Truncus
2. Caput
3. Cauda
4. Sepasang mata
5. Sepasang hidung
6. Mulut
7. Hiperkulus
8. Selaput argantea
9. Linear lateralis
10. Sirip dada
11. Sirip punggung
12. Sirip perut
13. Sirip anus
14. Sirip ekor
4. 1. Caput
2. Truncus
3. Kavum oris
4. Ekstremitas
superior
5. Ekstremitas
inferior
6. Sepal
7. Sisi dorsal
8. Sisi frental
9. Lubang kloaka
10. Papelda superior
11. Papelda inferior
12. Manus
13. Membrane
timpani
14. Membrane
niktitan
15. Nares
16. Bracium
17. Antebracium
18. Digiti
19. Femur
20. Crus
21. Pes

VI. PEMBAHASAN

Animalia merupakan makhluk multiseluler dan biasanya bergerak aktif.


Kingdom ini terdiri dari dua kelompok besar, yaitu hewan invertebrata dan
vertebrata.  Sebagian besar dari animalia merupakan invertebrata, hanya 5% dari total
spesies yang merupakan vertebrata. Vertebrata dan invertebrata adalah makhluk
hidup yang dibedakan menurut tulang belakangnya. Pada vertebrata adalah hewan ini
memiliki ruas-ruas tulang belakang. Habitat vertebrata bisa ditemukan di daratan,
perairan, dan udara. Sedangkan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki ruas-
ruas tulang belakang. Habitat vertebrata bisa ditemukan di daratan dan perairan.

Vertebrata memiliki tulang belakang dan menjadi jenis contoh hewan


bertulang belakang, bentuk tubuh simetris bilateral, rangka dalam (endoskeleton),
ruas-ruas tulang belakang ada, letak susunan saraf membentang di atas saluran
pencernaan, terdapat organ tubuh, alat pencernaan sudah sempurna, reproduksi secara
generatif, sistem peredaran tertutup.
Invertebrata tidak memiliki tulang belakang, bentuk tubuh dibagi menjadi 2
(dua) yaitu radial dan bilateral, rangka diluar (eksoskeleton), letak susunan saraf di
bawah saluran pencernaan, ruas-ruas tulang belakang tidak ada, alat pencernaan
belum sempurna, reproduksi secara generatif dan vegetatif, sistem peredaran
memiliki struktur tubuh khusus karena berhubungan langsung dengan lingkungan.

Filum dari kelompok hewan vertebrata salah satunya adalah Pisces atau yang
disebut dengan ikan. Pisces ini dapat ditemukan di air tawar (danau maupun sungai)
atau air asin (laut maupun samudra). Pisces merupakan hewan yang berdarah dingin
(poikiloterm),yang artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan suhu air
ditempat dia hidupnya. Ikan merupakan hewan yang hidup di perairan, memiliki alat
pernafasan menggunakan bantuan gelembung udara, tubuh, ditutupi sisik sebagai
rangka luar tubuh, reproduksi secara seksual dan ovipar (bertelur).

Filum dari kelompok hewan vertebrata yang hidup di dua alam yakni
Amfibia atau amfibi (Amphibia) yakni di air dan di daratan. Amfibi adalah hewan
yang secara taksonomi dikelompokkan dalam kelas Amphibia. Disebut sebagai
hewan berdarah dingin (poikiloterm), dan ‘berkaki empat’ (tetrapoda). Kata
Amphibia sendiri berasal bahasa Yunani yaitu “amphi” yang berarti rangkap dan
“bios” yang berarti kehidupan. Tidak seperti hewan berdarah panas yang mengatur
suhu tubuh secara internal,amfibi mengatur suhu tubuh dari luar tubuh mereka,
jantung terdiri dari 3 ruang,2 atrium,1 ventrikel, respirasi dapat secara terpisah.
Umumnya seekor amfibi bertelur dan menempatkan telurnya di dalam air atau di
tempat yang memiliki tingkat kelembapan yang tinggi. Setelah menetas dan menjadi
larva (berudu) amfibi hidup di air atau tempat basah dan bernafas dengan
menggunakan insang. Setelah beberapa waktu, berudu mengalami metamorfosis
(berubah bentuk)  menjadi hewan dewasa yang hidup di daratan (tempat lebih kering)
dan bernafas menggunakan paru-paru.
reptilia adalah hewan kelompok hewan vertebrata dengan empat tungkai
( tetrapoda ) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran yang
bernama amniotik. kelompok hewan vertebrata berdarah dingin serta memiliki
sisik yang menutupi tubuhnya. Kebanyakan reptilia bertelur, tetapi beberapa spesies
squamata melahirkan. Reptil adalah ektotermik atau berdarah dingin, yang berarti
mereka tidak dapat mengontrol suhu tubuh mereka sendiri. Hewan berdarah dingin
harus bekerja dengan lingkungan untuk meningkatkan atau menurunkan suhu tubuh
mereka. Berjemur di bawah sinar matahari bertujuan untuk menaikkan suhu tubuh
mereka, dan mereka bergerak lebih cepat ketika suhu tubuh hangat.

aves merupakan binatang yang beradaptasi dengan kehidupan secara


sempurna. Walaupun semua aves ditutupi bulu, akan tetapi jenis tertentu seperti
burung unta, burung emu atau kiwi tidak dapat terbang. Bahkan ada jenis burung
tertentu yang tidak memiliki sayap. Aves adalah hewan berdarah panas sama seperti
mamalia, aves berkembang biak dengan ovipar (bertelur). Sebagian mereka hidup
menetap, dan ada juga yang hidup berpindah tempat (migrasi). Tungkai muka
bermodifikasi menjadi sayap, sehingga burung dapat terbang. Bagian lengan
bermodifikasi menjadi panjang, jari tengah memanjang untuk menyokong bulu
terbang. Sebuah jari depan terpisah untuk menyokong bulu alula yaitu bulu kecil
yang merupakan bulu penting untuk gerakan aerodinamika. Jari belakang
menyokong jari tengah. Tungkai belakang bermodifikasi secara beragam untuk
berjalan dengan dua kaki di tanah,atau burung berenang atau kedua-duanya.
Umumnya mempunyai mempunyai jari-jari,satu ke arah belakang (hallux), dan tiga
ke arah depan. Tidak mempunyai diafragma. Sistem kantung udara yang berkembang
dengan baik sangat membantu paru-paru untuk mengedarkan udara ke seluruh tubuh.

Hewan mamalia adalah jenis hewan yang biasa dikenal dengan hewan
menyusui. Hewan mamalia merupakan kelas hewan vertebrata yang mempunyai ciri
dengan adanya kelenjar susu, yang pada betinanya menghasilkan susu sebagai
sumber makanan bagi anaknya. Secara umum, mamalia bisa dinyatakan sebagai
hewan yang memiliki tulang belakang. Hewan mamalia selalu diidentikkan sebagai
hewan yang melahirkan. ada pula hewan mamalia yang cara berkembangbiak hewan
dengan cara bertelur. Mamalia memiliki karakteristik khusus yang membedakannya
dengan hewan lain, reptil misalnya. mamalia adalah hewan berdarah panas, mereka
menjaga suhu tubuhnya independen dari lingkungan eksternal. Hal ini dicapai oleh
panas yang dihasilkan oleh metabolisme endotermik tubuh mereka.

Anggota dari hewan invertebrata ada Protozoa pada umumnya adalah hewan
yang termasuk mikroorganisme sehingga hanya dapat diamati dengan menggunakan
mikroskop. Hal ini karena ukuran pada protozoa yang sangat kecil. Protozoa sendiri
memiliki habitat pada umumnya di dalam air. Protozoa merupakan organisme yang
dapat dibedakan dari jenis algae yang merupakan tumbuhan tingkat rendah. ciri – ciri
umum yang akan tampak pada hewan Protozoa Uniseluler atau bersel satu),
Eukariotik atau memiliki membran nukleus, hidup dengan soliter sendiri maupun
dengan koloni kelompok, heterotrof atau tidak dapat membuat makanan sendiri, serta
hidup secara saprofit atau parasit.

 Porifera dalah kelas hewan yang multiseluler  atau terdiri dari banyak sel.
Porifera memiliki pori – pori yang sangat banyak untuk menyusun tubuhnya. Tubuh
porifera terdapat bagian mesohil yang tampak diapit dengan dua lapisan sel yang
tipis. Hewan ini juga tidak mempunyai dinding sel. Kita dapat menemukan habitat
porifera di alam laut dan di airtawar . Pada porifera diketahui tidak memiliki sistem
pencernaan, sistem regulasi, maupun sistem pernafasan yang khusus. Porifera
diketahui sangat berbeda dengan hewan invertebrata yang lainnya.  porifera hidup
dengan heterotrof.

 Artropoda merupakan hewan dengan  filum yang paling besar dan banyak
ditemukan di dunia. Hewan ini memiliki permukaan tubuh yang beruas – ruas.
Hewan Artropoda dapat ditemukan di air tawar, air laut, darat, dan udara.
Karakteristik pada hewan artropoda yakni memiliki tubuh bersegmen dan bersimetri
bilateral. Pada hewan ini memiliki eksoskeleton berkitin sehingga permukaannya
keras. Contohnya seperti udang, lipan, serangga, laba-laba.

Annelida merupakan cacing dengan cincin kecil. Pada annelida diketahui


memiliki susunan cincin yang seperti gelang. Annelida pada umumnya hidup pada
lingkungan yang lembab dan basah, seperti di laut, di sungai, danau maupun di area
tanah basah. cacing yang tubuhnya terdiri atas segmen-segmen seperti gelang dengan
berbagai sistem organ yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Filum
Annelida terbagi menjadi 5 kelas yaitu Polychaeta (berambut banyak), Oligochaeta
(berambut sedikit atau tidak ada rambut sama sekali), dan Hirudinea (menghisap
darah).

Coelenterata merupakan hewan invertebrata yang tersusun atas berbagai


rongga. Ciri ciri hewan coelenterata memiliki bentuk pada tubuh terdiri atas tabung
dan mulut yang dilengkapi dengan tentakel. untuk menangkap mangsa, pada
permukaan tentakel terdapat sel beracun yang menyengat. Tubuhnya ada yang
berbentuk polip yang menempel pada tempat hidupnya. contoh hewan Coelenterata.
Ubur-ubur, bunga karang, Obelia, Hydra, dan Anemon.

Platyhelmintes merupakan kelompok cacing pipih dengan tubuh pipih yang


simetris bilateral. Pada cacing ini belum memiliki saluran pencernaan yang
berkembang. Alat ekskresi atau pengeluaran disebut sel api (Flame cell). Cacing ini
memiliki sifat parasit pada organisme lain. Platyhelminthes atau Cacing Pipih, yaitu
hewan yang berbentuk cacing dengan tubuh pipih dan tidak bersegmen. Cacing pipih
ini pada umumnya hidup di sungai, laut, danau ataupun sebagai parasit di tubuh
organisme lain. Terdapat 3 kelas dalam filum Platyhelminthes yaitu Turbellaria
(cacing berambut getar), Trematoda (Cacing Isap) dan Cestoda (cacing pita).
Mollusca merupakan binatang dengan bentuk tripoblastik selomata. Tubuh
mollusca pada umumnya tidak bersegmen.  Moluska dibagi menjadi tiga kelas yakni
kelas Gastropoda, kelas Chepalopodha, dan kelas pelecypoda. Mollusca mempunyai
peranan sebagai sumber protein. Cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, dan remis
adalah contoh dari Mollusca.

Nemathelmintes (Cacing Gilig) Cacing ini memiliki bentuk silinder


memanjang. Cacing tidak memiliki ruas. Pada nemathelminthes memiliki tubuh yang
ujungnya meruncing. Cacing diketahui memiliki rongga pada tubuh yang bersifat
semu. Kedua ujung tubuh Filum Nematoda berbentuk runcing dan sedangkan
tengahnya bulat. Contoh Cacing Gilig diantaranya seperti cacing tambang, cacing
askaris dan cacing filaria.

Hewan vertebrata yang diamati pada praktikum ini meliputi filum pisces dan
amfibi. Pisces (ikan) pada praktikum ini menggunakan ikan mas (Cyprinus
carpio) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih
kesamping dan lunak, yang termsuk dalam golongan teleostei. Tubuhnya terbungkus
oleh kulit yang bersisik, berenang dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan
menggunakan insang. Ikan mas ini memiliki bentuk badan yang memanjang dan juga
sedikit pipih pipih bilateral yang terdiri dari kepala (caput), badan (truncus), dan ekor
(cauda). kebagian samping mulut yang terletak pada bagian ujung tengah atau di
sebut terminal. Memiliki sirip punggung ( dorsal ) yang memanjang dan juga terletak
pada bagian permukaan tubuh. Insang ikan mas terletak pada bagian depan, insang
ikan terdiri dari 3 bagian yaitu tulang lengkung insang, tapis insang, dan juga
lembaran daun insang.

Pada bagian kepala terdapat sepasang mata tanpe kelopak namun terdapat
selaput argantea sebagai pelindung mata pada ikan, serta dua insang Bagian badan
ikan ditutupi oleh sisik, yang pada sisik tersebut terdapat garis yang memanjang ke
arah ekor yang disebut gurat sisi (linea lateralis). Pada bagian ventral tubuh terapat
dua sampai tiga lubang pengeluaran, yaitu lubang anus, lubang kelamin, dan lubang
urine.
Pada hewan vertebrata selanjutnya yaitu katak (Rana sp.) mengacu kepada
metarmofosis banyak jenis katak. Kecebong, yang merupakan tahapan larva dari
seekor katak, umumnya adalah herbivora akuatik dengan insang, sistem gurat sisi
yang mirip dengan ikan, dan ekor panjang bersirip. Kecebong tidak memiliki kaki
dan berenang dengan cara menggeliat seperti leluhurnya yang mirip ikan. Selama
metarmofosis yang berakhir dengan “ kehidupan ke dua “, kaki berkembang, insang
dan sistem gurat sisi menghilang. Tetrapoda muda dengan paru-paru untuk bernapas,
sepasang gendang telinga eksternal dan sistem pencernaan yang diadaptasikan untuk
mengkonsumsi makanan sebagai hewan karnivora, merangkak ke tepian dan melalui
kehidupan di darat.
Amphibi mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau
lebih sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata
juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada dalam air (disebut
membran miktans). Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada
saat masih kecil (berudu) bernapas dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan
menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan
lingkungan (poikioterm).
Bagian tubuh yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan 4 alat gerak
(extremitas). Pada bagian kepala, terdapat celah mulut (cavum oris), dua lubang
hidung (external nares), sepasang mata yang memiliki kelopak mata (palpeda) atas
(superior) dan bawah (inferior), serta bagian pendengaran yang disebut membran
tymphani. Pada bagian mata terdapat juga selaput yang disebut membran niktitan
yang berfungsi melindungi mata katak saat berenang. bagian badan katak terdiri dari
dua, yaitu bagian atas yaitu punggung katak (dorsal) dan bagian bawah yaitu perut
(ventral). Punggung katak berwarna lebih gelap daripada bagian perutnya dan
punggungnya bertekstur lebih kasar. Bagian bawah anggota gerak katak terdapat
paha (femur), betis (crus), pes, telapak tangan (manus), dan jari-jari katak (digiti)
yang terdiri dari 5 buah. 

VII. PENUTUP
VII.1 Kesimpulan

Keanekaragaman organisme hewan mempelajari morfologi hewan


vertebra maupun invertebra. contohnya seperti siput dan udang tidak
memiliki tulang belakang, sedangkan hewan vertebrata seperti ikan dan
katak memiliki tulang belakang. Morfologi tubuh dari masing-masing
hewan praktikum berbeda sesuai dengan habitat hewan, dan cara
perkembangbiakan nya.

7.2 Saran

Sebaiknya setiap praktikum praktikan lebih memahami materi yang


akan dilakukan percobaan, agar pada saat praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, L.S. 2007. Klasifikasi Hewan.. Tanggerang : PT Kawan Pustaka.


Becker, G.D. 2006. Atlas Binatang, Pisces, Reptilia, Amfibi. Solo : Tiga Serangkai.
Burhanuddin, Andi Iqbal. 2018. Evolusi dan klasifikasi hewan laut bertulang
belakang. Yogyakarta : Deepublish.

Campbell, N.A. & J.B Reece. 2008. Biologi. Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta :
Erlangga .
Irawan, H. dan F. Yandri. 2014. Studi biologi dan ekologi hewan filum mollusca di
zona litoral pesisir timur Pulau Bintan. Jurnal Studi Biologi dan Ekologi. 4
(1): 11.
Lutfhi, O.K., A. Saputra ., R.A Mutiara., Arisyaputra., J.K Sinaga., M. Bisel., N. Ika.,
M. Ria., H. Murti., A. Girindra ., R.Rizal., M. Bagus., N.A. Naufal dan M.
Raditya. Pemantuan kondisi invertebrata menggunakan metode reefcheck di
perairan Selat Sempu Kabupaten Malang. Jurnal Kelautan. 10 (2): 130.
Purnomo, Tarzan. 2014. Pengembangan ensiklopedia dan lks invertebrata laut untuk
pembelajaran biologi. Jurnal ilmiah Pendidikan. 3 (3) : 580-581.

Yudha, Donan Satria. 2015. Keanekaragaman jenis katak dan kodok disepanjang
sungai code provinsi daerah istimewa yogyakarta. Jurnal ilmiah
pendidikan. 12 (1) : 22.

Anda mungkin juga menyukai