Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM BIOLOGI AVERTEBRATA


STRUKTUR TUBUH DAN KEANEKARAGAMAN ECHINODERMATA

oleh:
Nama : Rifda Mafaza
NIM : 21304241026
Kelas : Pendidikan Biologi C

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal ciri morfologi hewan Echinodermata
2. Mahasiswa mampu mengelompokkan kelompok hewan Echinodermata ke kelompok
taksonominya yang sesuai.

B. DASAR TEORI
Echinodermata merupakan salah satu filum hewan invertebrata ini memiliki nama
yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu echinos yang berarti duri dan derma yang berarti
kulit. Sehingga dapat diartikan bahwa Echidermarta merupakan hewan yang memiliki
kulit berduri (Jasin, 1992). Kelompok hewan ini memiliki peran yang esensial bagi
ekosistem laut. Hal ini dikarenakan mereka merupakan pemakan sampah organik yang ada
di laut. Echinodermata memiliki sifat pemakan seston atau destritus, di mana mampu untuk
mengolah dan merombak sisa bahan organik untuk dimanfaatkan kepada diri sendiri
(Angreni, 2017)
Adapun ciri yang identik dari kelompok ini, yaitu memiliki bentuk tubuh yang
simetri radial berbahan dari zat-zat kapur dengan permukaan berduri. Kesimetrisannya
khas dengan lima penjuru. Meskipun saat memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan
hidup sebagai plankton, namun ketika sudah mencapai fase akhir, larva akan
bermetamorfomis dan bentuk tubuh menjadi simetri radial. Kelompok yang berhabitat di
laut dan pergerakannya lambat ini memanfaatkan tekanan hidrostatis atau sistem vaskuler
air untuk bergerak. Sistem sarafnya terdiri dari cincin oral beserta tali-tali saraf radial.
Untuk mekanisme ekskresinya, Echinodermata tidak memiliki konsep yang sempurna.
Mereka akan melakukan ekskresi memlalui tonjolon dari kulit berupa blank atau papula
(Kastawi, 2003).
Seluruh spesies di kelompok ini tidak ada yang memiliki kepala, melainkan
struktur tubuhnya dibagi menjadi sumbu oral dan aboral. Permukaan tubuhnya ditutupi
oleh lapisan epidermis tipis yang menyelubungi rangka mesodermal. Di dalam rangkanya
tersebut terdapat ossicle atau pelat kapur yang dapat/tidak digerakkan. Setiap spesiesnya
memiliki bentuk ossicle yang umumnya berbeda (Maskoeri. 1992). Selain itu juga,
Echinodermata memiliki kaki tabung yang digunakan untuk bergerak merayap, menempel
pada substrat, dan membantu pertukaran gas. Kaki tabung ini digerakkan oleh sistem
pembuluh air yang mengatur keluar-masuk air melalui madreporit. Echinodermata
bernafas dengan insang kulit yang merupakan perluasan rongga tubuh yang keluar melalui
lubang-lubang kecil di antara ossicle kapur (Rusyana, 2011).
Menurut Mukayat (1998), Echinodermata dapat dikelompokkan menjadi lima
kelas, yaitu sebagai berikut.
1. Asteroidea (bintang laut)
Memiliki tubuh yang berbentuk bintang dengan lima lengan yang pada permukaannya
terdapat duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit yang memiliki
fungsi untuk melindungi insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan organisme
kecil agar tidak menumpuk di permukaan tubuh, dan menangkap mangsa.
2. Ophiroidea (bintang ular)
Mempunyai bentuk tubuh bola cakram kecil dengan lima lengan bulat panjang. Pada
lengannya terdapat saluran coelom kecil, batang saraf, pembuluh darah, dan cabang-
cabang sistem vaskuler. Pada lengan juga terdapat kaki ambulakral yang dikenal
dengan nama tentakel dengan alat hisap.
3. Echinoidea (landak laut)
Memiliki tubuh berbentuk bulat yang tidak berlengan, namun berduri. Vicera tersimpan
di dalam cangkok yang berbentuk bola. Anus terdapat pada permukaan aboral, mulut
terletak pada bagian oral yang dikelilingi oleh lima buah gigi yang kuat dan tajam.
4. Holothuroida (mentimun laut)
Tubuhnya bulat memanjang, mengandung ossicula yang mikroskopis. Bagian anterior
terdapat mulut dan 10-30 tentakel yang dapat dijulurkan dan tertarik kembali. Kaki
ambulakral terletak pada daerah ventral yang memiliki alat hisap yang berfungsi untuk
bergerak.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan:


Bahan yang digunakan:
1. Loupe
1. landak laut
2. Bak paraffin
2. bintang laut
3. Pinset
3. bintang mengular
4. Jarum preparat
4. mentimun laut
D. CARA KERJA

1. Ambillah salah satu specimen, kemudian gambar morfologi umumnya

2. Amati bagian-bagian tubuhnya, dan tekankan pada organ-organ fungsional

3. Beri keterangan gambar secara jelas, termasuk posisi normalnya

4. Lakukan pengamatan terhadap seluruh obyek yang disediakan


E. TABEL PENGAMATAN
Ciri yang Diamati
No. Objek Keterangan
Bentuk Tubuh Simetri Alat Gerak Posisi Oral-Aboral
Asterias sp. Penta
1. Bintang Kaki tabung Oral terletak pada ventral 1. Anus
radial
dan aboral terletak pada 2. Madreporit
dorsal 3. Lengan
4. Tentakel ujung
5. Mulut
6. Cakram
ambulakral
7. Kaki tabung

1. Tentakel
Holothuria sp. Silindris memanjang Penta Kaki tabung Oral terletak pada anterior
2. Mulut
radial dan aboral terletak pada
2. 3. Papila
posterior
4. Anus
5. Podia dorsal
6. Podia ventral
3. Echinus sp. Bola Penta Kaki tabung 1. Anus
Oral terletak pada ventral
radial 2. Madreporit
dan aboral terletak pada
3. Piring ambulacral
dorsal
4. Mulut
5. Duri

Echinometra sp. Penta Oral terletak pada ventral 1. Duri


Bola Kaki tabung
radial dan aboral terletak pada 2. Anus
dorsal 3. Mulut
4.
Arbacia sp. Penta
5. Bola Kaki tabung Oral terletak pada ventral 1. Duri
radial
dan aboral terletak pada 2. Anus
dorsal 3. Mulut
Ophiothrix sp. Penta Oral terletak pada ventral 1. Mulut
6. Bintang mengular Kaki tabung
radial dan aboral terletak pada 2. Duri
dorsal 3. Rahang
4. Celah bursal
5. Lengan

Thyone sp. Silindris memanjang 1. Mulut


Penta Kaki tabung Oral terletak pada anterior
2. Tentakel
radial dan aboral terletak pada
7. 3. Podia
posterior
4. Anus
Colobocentrotus sp. Penta
Bola setengah Kaki tabung Oral terletak pada ventral 1. Anus
radial
lingkaran dan aboral terletak pada 2. Duri yang

dorsal termodifikasi
3. Mulut
4. Tentakel
5. Kaki tabung
8.

Cucumaria sp. Silindris memanjang Penta Kaki tabung 1. Tentakel


Oral terletak pada anterior
radial 2. Mulut
dan aboral terletak pada
9. 3. Anus
posterior
4. Insang kulit
(papilla)
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum avertebrata kali ini praktikan mengamati hewan Echinodermata
atau biasa disebut hewan berduri dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi
zoom yang dilaksanakan pada hari Senin, 11 Oktober 2021, yang bertujuan untuk
memahami ciri morfologi hewan Echinodermata dan mengelompokkannya kedalam
kelompok yang sesuai. Kelompok hewan ini umum dijumpai pada perairan intertidal,
terutama pada ekosistem terumbu. Filum ini terdiri dari 6.000 spesies yang semuanya
berhabitat di laut (Ana Setyastuti, 2009). Praktikum kali ini dilakukan dengan mengamati
11 spesies yang berbeda dari kelas ini, yaitu:

1. Asterias sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Asteroidea
Order : Forcipulatida
Family : Asteriidae
Genus : Asterias
Species : Asterias sp.
Bentuk Asteria sp. adalah bintang yang pipih denga lima lengan atau
pentagonal yang tersusun simetris radial. Lengan tersebut gemuk di mana lebar di
bagian dasar dan meruncing-tumpul ke ujung serta terdapat duri. Struktur tubuh terdiri
dari lembaran kapur (osikula). Mulutnya sendiri terdapat di bagian ventral (oral),
sedangkan anusnya terletak di bagian dorsal (aboral). Spesies ini memiliki lubang
masuknya air (madreporit) yang umumnya berwarna merah muda terletak di tepi
cakram. Pada setiap lengannya terdapat kaki tabung di bagian bawahnya. Kaki ini
berada di dua sisi alur ambulacral dari pusat ke ujung lengan.
Hewan yang sering ditemukan di perairan dangkal di barat laut Samudera
Atlantik dan Laut Karibia ini memiliki warna sisi atas yang beragam, mulai dari cokelat
muda, cokelat tua, hingga ungu kemerah-heran. Sedangkan bagian bawahnya umumnya
cokelat muda. Saat masih berwujud larva, spesies ini berenang bebas dan memiliki
bentuk simetri bilateral. Ketika mencapai dewasa bentuknya akan menjadi radial.

2. Holothuria sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Class : Holothuriidae
Order : Aspidochirotida
Family : Holothuriidae
Genus : Holothuria
Species : Holothuria sp.
(Myers, P. et al. 2020)
Spesies ini biasa disebut teripang. Memiliki tekstur tubuh yang lunak dan
biasanya berwarna hitam. Tubuhnya berbentuk silindris memanjang. Bentuk
spikulanya mirip mrja (tables) tampak samping dan roset (rosssate). Mulut dan
anusnya terletak berseberangan di kedua ujung tubuhnya. Pada mulutnya dikelilingi
oleh kaki tabung yang termodifikasi membentuk cincin tentakel. Bisa disebut ke dalam
hewan nokturnal di mana mencari makanan ketika malam hari. Untuk mencari
makannya, mereka akan merayap di dasar laut.
Habitat teripang yaitu pada perairan yang dangkal. Hewan ini memiliki
warna yang bervariasi, mulai dari hitam, abu-abu, cokelat, merah, kuning, dan putih.
Gerakannya begitu lambat, Ketika masih larva, mereka memiliki bentuk yang
simetris bilateral, sebelum akhirnya menjadi radial ketika dewasa.

3. Echinus sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Class : Echinoidea
Order : Echinoida
Family : Echinidae
Genus : Echinus
Species : Echinus sp.
(Myers, P. et al. 2020)
Landak laut merupakan salah satu hewan avertebrata yang memiliki bentuk
yang bulat dan berduri. Terdapat lima pita pada pelat ambulakralnya. Alat kelamin
nya terpisah. Spesies yang dikenal dengan nama bulu babi ini memiliki beragam
warna. Umumnya ditemukan dengan warna ungu kehijauan atau pucat.
Habitatnya yaitu berada di daerah perairan tropis dan subtropis. Sering
menempel di bebatuan, tempatnya memakan rumput laut. Biasa digunakan sebagai
bahan obat-obatan dan bahan makanan.
4. Echinometra sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Class : Echinoidea
Order : Echinoida
Family : Echinometridae
Genus : Echinometra
Species : Echinometra sp.
(Myers, P. et al. 2020)
Echinometra sp. atau yang biasa disebut bulu babi merupakan bagian dari
kelas Echinoidea ini memiliki bentuk bola atau elips. Pada permukaan tubuhnya
terdapat hingga 150 duri berwarna yang menghiasi. Duri ini dapat digunakan sebagai
perlindungan diri dari predatornya karena mengandung bisa. Spesies ini mempunyai
lima gigi yang belokasi di dalam alat makan khususnya. Alat ini diketahui dengan
nama lentera Aristoteles.
Habitat dari bulu babi ini umumnya ditemukan di perairan dangkal,
sedalam-dalamnya yaitu 2 meter. Namun ada juga yang ditemukan sampai 45
meter. Tepatnya berada di padang lamun dan terumbu. Ketika kondisi laut surut,
akan ditemukan dalam jumlah banyak. Khususnya lagi di daerah terumbu dangkal di
celah-celah batu. Warnanya beragam dari hitam, cokelat, hijau, dan biru. Warna
aboralnya lebih terang dibanding oralnya. Biasanya dimanfaatkan oleh manusia
sebagai bahan pangan juga sebagai model untuk mempelajari evolusi innate
immunity.

5. Arbacia sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Class : Echinoidea
Order : Arbacioida
Family : Arbaciidae
Genus : Arbacia
Species : Arbacia sp.
(Myers, P. et al. 2020)
Hewan ini berwarna hitam. tubuhnya dipenuhi oleh duri dan tidak terdapat
celah ambulacral. Tubuhnya berbentuk bulat bersimetri radial. Mulut dari hewan ini
terletak di bagian bawah (oral) dan anusnya terletak di bagian atasnya (aboral).
Hewain ini juga memiliki lima lengan (pentamer). Untuk bergerak, spesies ini akan
menggunakan kaki tabung yang tersebar di seluruh tubuhnya.
Hewan yang berprotein tinggi ini memiliki bagian tubuh unik yang
dinamakan lentera Aristoteles. Struktur tersebut terbentuk dari lima lempeng keras yang
bergerak secara bersama layaknya paruh. Paruh ini akan digunakan untuk mengikis
batuan untuk mengambil ganggang. Ketika baru menetas berwujud larva, hewan ini
memiliki bentuk yang berbeda dengan wujud dewasanya, yaitu simetri bilateral.

6. Ophiothrix sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Class : Ophiuroidea
Order : Ophiurida
Family : Ophiothrichidae
Genus : Ophiothrix
Species : Ophiothrix sp.
(Myers, P. et al. 2020)
Ophiotrix sp. memiliki warna ungu, merah, kuning, dan abu-abu pucat.
merupakan bagian dari kelompok dari Ophiurida, yang memiliki bentuk yang mirip
dengan kelas Asteroidea. Hal yang membedakannya yaitu bentuknya yang lebih
mengular dan panjang di lengannya. Spesies ini tidak memiliki anus sehingga
mulutnya memiliki peran ganda. Sistem sarafnya tersusun dari cincin saraf utama
yang berlokasi di area cakram utama. Sementara itu sistem pernafasannya dikerjakan
oleh lima pasang kantong kecil yang bercelah di teritori mulut. Alat ini juga
berhubungan dengan saluran reproduksinya (gonad).
Mereka tidak memiliki mata atau indera lainnya. Uniknya, hewan ini
mempunyai kapasitas untuk merasakan kehadiran cahaya dari reseptor yang ada di
dermis. Sistem vascular air akan bermuara di kaki tabungnya. Kaki tabung ini tidak
mempunyai alat yang menghisap dan ampulla. Lengannya mampu beregenerasi
dengan cepat apabila diputuskan layaknya cicak ketika dalam kondisi terancam
Habitat Ophiotrix sendiri berada di laut dangkal-dalam. Tepatnya hewan ini senang
bersembunyi di bawah bebatuan karang, dan menguburkan diri di lumpur atau pasir.
.

7. Thyone sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Class : Holothuridea
Order : Dendrochirotida
Family : Cucumariidae
Genus : Thyone
Species : Thyone sp.
(Myers, P. et al. 2020)
Thyone sp. yang berasal dari kelas Holothuridea ini mempunyai tubuh
silindris memanjang. Bentuk dan ukurannya menyerupai buah timun, sehingga sering
dikenal dengan nama timun laut. Spesies ini mempunyai permukaan ventral berwujud
tabung dengan lima baris kaki tabung memanjang. Hewan ini memiliki kaki namun
tidak memiliki lengan. Pada permukaan dorsalnya ditutupi oleh tonjolan kerucut
berwarna cokelat atau abu-abu. Ossicles kecil menghiasi dinding tubuhnya yang
telanjang. Terdapat cincin tentakel bercabang di sekeliling mulutnya. Mulut tersebut
terletak di anterior, sedangkan anus di posterior.
Spesies yang sering ditemukan di dasar laut ini umunya melindungi dirinya
di dalam pasir dan kerikil. Ketika makan, tentakel akan keluar untuk mengambil
makanan dari luar untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Ketika tidak sedang makan,
maka tentakel tersebut akan masuk kembali.

8. Colobocentrotus sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Class : Echinoidea
Order : Echinoida
Family : Echinometridae
Genus : Colobocentrotus
Species : Colobocentrotus sp.
(Myers, P. et al. 2020)
Colobocentrotus sp. merupakan anggota dari kelas Echinoidea. Termasuk ke
dalam hewan triploblastic selomata dan tidak memiliki lengan. Secara umum memiliki
bentuk yang bulat mirip seperti bantal jarum. Kerangka tubuhnya terbentuk dari zat
kapur berwujud keeping yang disebut dengan lamina. Terdapat banyak lamina dan akan
menempel menjadi satu menyerupai mangkok. Rangka tubuhnya tersebut membentuk
cangkang yang kerrang dengan osikel pipih yang tidak dapat digerakkan.
Hewan yang sering disebut dengan nama landak helm ini memiliki warna
yang relative sedikit. Seringnya dijumpai dengan warna merah marun. Pada permukaan
atas rangkanya terdapat mosaic piring polignal kecil yang terbentuk dari duri yang telah
dimodifikasi. Pembatas piring ini yaitu cincin besar yang di bagian bawahnya terdapat
kaki tabung.

9. Cucumaria sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Class : Holothuroidea
Order : Dendrochirotida
Family : Cucumariidae
Genus : Cucumaria
Species : Cucumaria sp.
(Myers, P. et al. 2020)
Bentuk tubuh Cucumaria sp. yaitu silindris memanjang dan simetri tubuh
radial.. Tubuhnya lunak memanjang seperti mentimun, dan kulit kasar yang mirip
juga dengan cacing. Pada sekitar mulutnya, di salah satu ujungnya, dikelilingi oleh
tentakel. Sementara di ujung yang berlawanan terdapat anusnya. Hewan ini dapat
tumbuh hingga panjang 50 cm, lebar 15 cm, dan berat 500 gr. Mereka biasanya
mengambil nutrisi dari fitoplankton, zooplankton, atau bahan organic lain.
Spesies Cucumaria yang sering dijumpai pada kedalaman 30-300 meter ini
berhabitat di bebatuan (karang dan rumput laut) atau di substrat campuran (batu, pasir,
kerikil, dan cangkang). Mereka bergerak dengan ribuang kaki tabung kecil serta
berkomunikasi antara spesies satu dengan yang lainnya dengan mentransfer sinyal
hormone melalui air. Hal unik lainnya dari hewan ini yaitu adanya kemampuan untuk
meregenerasi dengan cepat. Adanya kemungkinan bagi mereka untuk memulihkan
organ yang hilang. (Hossain dkk, 2020)

G. KESIMPULAN

Praktikum hewan Echinodermata yang dilakukan pada 25 Oktober menghasilkan


kesimpulan sebagai berikut.
1. Ciri-ciri morfologi dari filum Echinodermata:
1. Tubuh simetri radial.
2. Kerangka tubuh tersusun dari zat kapur.
3. Permukaan berduri.
4. Berhabitat di laut.
5. Struktur tubuh dibagi menjadi sumbu oral dan aboral.
6. Bergerak dengan cakram ambulacral atau kaki tabung.

2. Pengelompokkan hewan Echinodermata sesuai taksonominya.


Kingdom Alia
Filum Echinodermata
Class Echinoidea Asteroida
Order Echinoida Arbacioida Forcupilatida
Family Echinidae Echinometridae Arbaciidae Asteriidae
Genus Echinus Echinometra Colobocentrotus Arbacia Asterias
Species Echinus sp. Echinometra sp. Colobocentrotus sp. Arbacia sp. Asterias sp.

Kingdom Animalia
Filum Echinodermata
Class Ophiuroidea Holothuroidea
Order Ophiurida Aspidochirotida Dendrochirotida
Family Ophiothrichidae Holothuriidae Cucumariidae
Genus Ophiothrix Holothuria Cucumaria Thyone
Species Ophiothrix sp. Holothuria sp. Cucumaria sp. Thyone sp.
H. DISKUSI
Echinodermata memiliki organ-organ pada tubuhnya yang memiliki fungsi dan peran
yang berbeda-beda. Adapun organ-organ tersebut, yaitu:
1. Mulut, berfungsi sebagai tempat masuknya makanan.
2. Anus, berfungsi sebagai tempat keluarnya hasil eksresi.
3. Duri, berfungsi untuk melindungi diri.
4.Cakram ambulacral, berfungsi untuk mengatur kaki tabung dan mengontrol
pergerakan.
5. Kaki tabung, berfungsi untuk bergerak.
6. Insang kulit, berfungsi sebagai organ pernafasan.
7. Madreporit, lubang keluar-masuknya air ke tubuh.
8. Tentakel, berfungsi untuk memasukkan makanan ke mulut dan membantu respirasi.
Berdasarkan ciri-ciri dan organ tubuh yang dimiliki, spesies-spesies dari kelas
Echinodermata yang telah diamati tersebut dapat dikelompokkan menurut taksonominya,
sebagai berikut.
Kingdom Animalia
Filum Echinodermata
Class Echinoidea Asteroida
Order Echinoida Arbacioida Forcupilatida
Family Echinidae Echinometridae Arbaciidae Asteriidae
Genus Echinus Echinometra Colobocentrotus Arbacia Asterias
Species Echinus sp. Echinometra sp. Colobocentrotus sp. Arbacia sp. Asterias sp.

Kingdom Animalia
Filum Echinodermata
Class Ophiuroidea Holothuroidea
Order Ophiurida Aspidochirotida Dendrochirotida
Family Ophiothrichidae Holothuriidae Cucumariidae
Genus Ophiothrix Holothuria Cucumaria Thyone
Species Ophiothrix sp. Holothuria sp. Cucumaria sp. Thyone sp.
I. DAFTAR PUSTAKA
Suryanti. 2019. BUKU AJAR “BIOEKOLOGI PHYLUM ECHINODERMATA”. Departemen
Sumberdaya Akuatik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro.
Semarang Gasango, H., Manu, G. D., & Tamanampo, J. F. W. S. (2013). Struktur Komunitas
Teripang (Holothuroidea) di Pantai Desa Kakara Pulau Kecamatan Tobelo Kabupaten
Tobelo. 1. Jurnal Ilmiah Platax. Vol, 1(4).
Alitto, Renata dkk. 2016. Annotated Checklist of Echinoderms from Araca Bay,
Southeastern Brazil.
Angreni, M.Y.C., M. A. Sarung dan M. Ulfah. 2017. Keanekaragaman Echinodermata
dan Kondisi Lingkungan Perairan Dangkal Pulau Pandang, Kabupaten Batu Bara,
Provinsi Sumatera Utara Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan
Unsyiah., 2(1): 97.
Bay-Nouailhat, A. 2005. Description of Echinus esculentus.
Boerradaile & Potta. 1958. Phylum: Echinodermata Class: Echinoidea Two Views of
Echinus sp. structure.
Hossain, A., Dave, D., dan Shahidi F. 2020. Northern Sea Cucumber (Cucumaria
frondosa): A Potential Candidate for Functional Food, Nutraceutical, and
Pharmaceutical Sector.
Jasin, Maskoeri. 1987. Sistematik Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya.
Lal, S. S. 1980. A Text Book of Practical Zoology Invertebrata. India: Departement of
Zoology
Myers, P., R. Espinosa, C. S. Parr, T. Jones, G. S. Hammond, dan T. A. Dewey. 2020. The
Animal Diversity Web (online).
Pandey, Vikas & Ganesh, T. Reappearance of the Rare Shingle Urchin Colobocentrotus
(Podophora) atratus (Camarodonta: Echinometridae) After Eight Decades from the
Rocky Shore of Kodiyaghat (Port Blair), South Andaman Islands, India. 2016.
Purcell, Steven W., Samyn, Y., dan Conand, Chantal. 2012. Comercially Importans Sea
Cucumbers of the World.
Rahman, A., Uehara, T., dan Pearse, J. S. 2000. Hybrids of Two Closely Related Tropical
Sea Urchins (Genus Echinometra): Evidence Against Postzygotic Isolating
Mechanisms.
Rusyana, Adun. 2016. 2016. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.
Walker, Spencer. Image of Orange Sea Cucumber.
J. LAMPIRAN
K.

Anda mungkin juga menyukai