Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN

ZOOLOGI VERTEBRATA

ACARA IV

MORFOLOGI ANATOMI AMFIBI

DISUSUN OLEH:

NAMA : SASKIA HAIRUN NISA

NIM : E1AO21021

KELAS : 4/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2023
ACARA IV

MORFOLOGI ANATOMI AMFIBI

A. Pelaksanaan Praktikum

1. Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui dan memahami


mofologi dan anatomi system tubuh
amfibi.

2. Hari, tanggal praktikum : Kamis, 11 Mei 2023

3. Tempat praktikum : Laboratorium 1 Pendidikan Biologi


FKIP, Universitas Mataram.

B. Landasan Teori
Kata amphibi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata,
yaitu "Amphi" (rangkap) dan "bios" (hidup). Atau dapat diartikan sebagai
hewan bertulang belakang (vertebrata) dengan kelembaban kulit yang
tinggi, tidak tertutupi oleh rambut yang hidup di dua alam: yakni di air dan
di daratan. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai
dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia
mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di
daratan (Fatiqin. 2014).
Amphibi merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup
yang berlangsung di air dan di darat. Amphibi merupakan kelompok
vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam air. Amphibi
mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih
sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan,
mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada dalam
air (disebut membran miktans).Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang
dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berndu) bernapas dengan insang.
Setelah dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu
tubuh berubah-ubali sesuai dengan keadaan lingkungan (poikioterm)
(Nesty,dkk. 2014).
Amfibi berperan penting dalam rantai makanan di ekosistem darat
maupun di ekosistem air. Pentingnya ekologi bagi Amfibi yaitu mereka
sebagai predator primer dan karnivora sekunder pada insekta yang
merupakan hama tanaman dan vektor pengganggu. Amfibi sangat
berperan sebagai indikator spesies (Jena et al., 2013).

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Alat tulis.
b. Alat seksio.
c. Papan bedah.
2. Bahan
a. Kloroform.
b. Kapas.
c. Katak.

D. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja pada praktikum ini, sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengambil 2 amphibi yang akan di amati dan dibedah.
3. Mengamati morfologi katak terlebih dahulu, lalu kemudian
4. Mengambil satu amphibi yang akan diamati anatominya.
5. Membedah amphibi yang akan diamati anatominya dengan
menggunakan alat seksio.
6. Mengamati anatomi organ – organ tubuh ampihi yang telah
dibedah.
7. Mengambil gambar amphibi yang diamati morfologi dan
anatominya.
8. Membersihkan alat dan bahan yang telah digunakan.
E. Hasil Pengamatan
1. Eksternal
a. Gambar hasil pengamatan

Keterangan :
1. Mulut (Rostrum)
2. hidung (Nares anterior)
3. Mata (Organonvisus)
4. Jari (Digiti)
5. Lengan bawah (Ante

(Dokumentasi branchium)

Pribadi,2023) 6. Lengan atas (Branchium)


7. Kulit(Integumen),punggung
(Dorsal)
8. Paha (Fermur)
9. Betis (Crush)
10. Telapak kaki (Pes)
11. Selaputjari
(Rheobatrachusvitellinus)
12. Anus (Kloaka)

b. Gambar pmbanding

Keterangan :
1. Mulut (Rostrum)
2. hidung (Nares anterior)
3. Mata (Organonvisus)
4. Jari (Digiti)
5. Lengan bawah (Ante
(Studocu, 2013) branchium)
6. Lengan atas (Branchium)
7. Kulit(Integumen),punggung
(Dorsal)
8. Paha (Fermur)
9. Betis (Crush)
10. Telapak kaki (Pes)
11. Selaputjari
(Rheobatrachusvitellinus)
12. Anus (Kloaka)

2. Internal
a. Gambar hasil pengamatan

Keterangan
1. Jantung dan perikardium
parietal.
2. Paru-paru.
3. Hati.
4. Lambung.
5. Pankreas
6. Kantong empedu
(Dokumrntasi Pibadi, 2023)
7. Usus halus.
8. Kloaka.
9. Kantung kemih
10. Usus besar
11. Usus 12 jari.
12. Ginjal
b. Gambar pmbanding

Keterangan
1. Jantung dan perikardium
parietal.
2. Paru-paru.
3. Hati.
(Studocu, 2013)
4. Lambung.
5. Pankreas
6. Kantong empedu
7. Usus halus.
8. Kloaka.
9. Kantung kemih
10. Usus besar
11. Usus 12 jari.
12. Ginjal

F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini bejudul morfologi dan anatomi amfibi
berjtujuan Untuk mengetahui dan memahami mofologi dan anatomi
system tubuh amfibi. Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang
belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan
hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan
insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan
paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah
dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk
mengatur suhu tubuhnya.
Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota,
tak ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus
lunak. Pada kepala mempunyai mulut yang lebar untuk mengambil
makanan, 2 lubang hidung/ nares externa yang kecil dekat ujung hidung
yang berfungsi dalam pernapasan, terdapat sepasang mata yang bulat,
dibelakangnya terdapat 2 lubang pipih tertutup oleh membrane tympani
yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap
mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya
mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata
apabila berada di dalam air.
Di bagian ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk
membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin
telur atau sperma dari alat reproduksi, Kaki katak terdiri atas sepasang
kaki depan dan sepasang kaki belakang. Kaki depan terdiri atas lengan atas
(brancium), lengan bawah (antebrancium), tangan (manus), dan jari-
jari (digiti). Pada kaki belakang terdiri atas paha (femur), betis (erus), kaki
(pes) dan jari- jari (digiti). Tubuh katak bentuknya bilateral simetris,
dengan bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian tengah disebut medial,
samping/lateral, badan muka depan adalah ujung anterior, bagian belakang
disebut ujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang bagian muka
ventral. Bagian badan terdiri atas kepala caput, kerongkongan cervik, dada
thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta
bagian kaudal pendek
Adapun struktur anatomi katak dan kodok adalah semua organ
yang terdapat di dalam bagian tubuh yang terdiri atas mulut, esophagus,
lambung, usus kecil, usus besar, paru- paru, jantung, ginjal, hati, empedu,
pankreas, kandung kemih, oviduct dan kloaka.
G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan landasan teori, hasil pengamatan dan pembahasan
dapat disimpulkan bahwa :
Amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu
yang hidup di dua alam. Morfologi amfibi terdiri dari mulut
(rostrum),hidung (nares anterior),mata (organonvisus),jari (digiti), lengan
bawah (ante branchium), lengan atas (branchium),
kulit(integumen),punggung (dorsal), paha (fermur) ,betis (crush), telapak
kaki (pes), selaputjari (rheobatrachusvitellinus), anus (kloaka). Dan
anatomi amfibi terdiri atas Jantung dan perikardium parietal, Paru-paru,
Hati, Lambung, Pankreas, Kantong empedu, Usus halus, Kloaka, Kantung
kemih, Usus besar, Usus 12 jari, dan Ginjal.
2. Saran
Sebaiknya dalam praktikum lebih memperhatikan ketentraman
dan kenyamanan bersama agar lebih fokus ke bahan yang di amati
sehingga praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Jena, S., Palita, s., dan Mahapatra, M. K. 2013. Amurans of


Bhitarkanika Mangroves. Odisha, East Coast of India. Check List,
9(2), pp. 400-404.

Nesty, R., Tjong, D. H., & Herwina, H. (2013). Variasi Morfometrik


Kodok Dutta Melanostictus Di Sumatera Barat Yang Dipisahkan
Oleh Bukit Barisan. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 2(1), 37-
12.

Fatiqin, A. (2014). Kelas Amphibi. Palembang: Bahan Ajar

Anda mungkin juga menyukai