BIOLOGY
Disusun oleh :
Robianus
472017441
SALATIGA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Pada praktikum kali ini praktikan diharap bisa melakukan pembedahan sederhana,
mengamati, serta mempelajari morfologi dan anatomi organ tubuh manusia melalui
komparativa marmot (Cavia cobaya). Praktikan juga terampil dalam penyiapan preparat
amatan sederhana sel dan jaringan tubuh manusia, serta mampu menggunakan mikroskop
untuk menemukan objek yang tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cavia cobaya termasuk ordo Rodentia yang merupakan anggota mamalia yang bagian
caecumnya berkembang lebih baik dari semua mamalia yang ada dalam satu spesies,
jumlahnya kira-kira mencapai tiga ribu jenis. (Jasin, 1989).
Marmut termasuk mamalia, yaitu hewan yang memiliki kelenjar mamae untuk menyusui
anaknya sebagai makanan pertama setelah mereka dilahirkan. Ciri lain yang khas dari
mamalia adalah tubuhnya dilindungi oleh rambut, kulit mengandung bermacam-macam
kelenjar, jari kaki mempunyai cakar, kuku, dan telapak. Kaki beradaptasi untuk berjalan,
memanjat, menggali tanah, loncat. Marmut merupakan hewan berdarah panas.
(Brotowidjoyo, 1993).
BAB III
METODOLOGI
Praktikum ini di laksanankan pada hari kamis,5 oktober 2017, pukul 14.00-16.00
WIB di Laboratorium Dasar, Fakultas ilmu Kedokteran dan ilmu Kesehatan, Universitas
Kristen Satya Wacana.
Peralatan yang digunakan adalah papan bedah, pisau bedah, pinset, gunting bedah,
mikroskop, object glass, cover glass, kamera digital, pipet tetes, cotton bud, jarum pentul,
kapas, sarung tangan,tusuk gigi, silet, gelas erlenmeyer 250 ml, dan kantung plastik, kertas
tisu. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain meliputi marmut (cavia cobaya), klorofom, dan
air kran.
3.3 Metode
Ambil beberapa sel atau jaringan yang terdapat dalam tubuh marmut seperti
jaringan peritonium (selaput pembungkus organ) dan darah,letakkan sampel yang
akan diamati pada objek glass dan tutup lah dengan cover glass, amatilah sampel
untuk darah sedangkan untuk peritonium berikan 1-2 tetes air sebelum sampel ditutup
dengan cover glass, kemudian amati preparat yang dibuat dengan mikroskop lalu hasil
dapat di poto dan digambar.
BAB IV
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil
4.1.2 Pembasasan
Hasil yang diperoleh dari pengamatan morfologi marmut (Cavia cobaya), bahwa
struktur morfologi tubuh marmut terdiri, bagian dalam (anatominya) marmut (Cavia cobaya)
hasil pengamatan kami terdapat usus besar (colon) terbagi atas 4 bagian yaitu colon ascenden
yaitu usus yang menghadap ke atas, colon transpersum yaitu usus yang melintang/ lekukan
prepaterium, colon descenden yaitu usus yang paling ujung berbatasan dengan usus
buntu/mengarah ke bawah, dan colon sigmoedeus yaitu usus yang berhubungan dengan
sistem pengeluaran. Dalam tubuh marmut juga terdapat paru-paru (pulmo), hati, lambung,
pankreas, usus halus, caecum, rectum, jantung yang terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel,
yang terbagi terdiri dari 3 bagian yaitu pascodia, fundus, dan paspilorica, penis dan prepatium
(perpanjangan selaput penis/testis), dan anus. Adapun fungsi-fungsi organ tersebut
menjalankan berbagai sistem seperti sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi,
sistem ekskresi, sistem genitalia, antara lain.
Sistem pencernaan marmut (Cavia cobaya) terdiri dari Traches Digestivus yaitu
esophagus, ventriculus, duodenum, intestinum tenue, coecum, taenia, haustra, incisura,
intestinum crassum, rectum, dan anus. Dan Glandula Digestoria yang terdiri dari hepar, vesic
fellea, pancreas, ductus choleclochus, ductus hepaticus, dan ductus cysticus.
Sistem Sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung berbilik empat pada
Marmut mempunyai dua atrium dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat
sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner) yang terdiri atas peredaran darah kecil dan
peredaran darah besar. Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena
tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih
sempurna dari reptile. Sebagai hewan endotermik, memerlukan lebih banyak oksigen per
gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama.
Siatem respirasi istem ini terdiri dari cor, pulmo, bronchus, trachea, larynx, glandula
sublingualis, glandula submandibularis, glandula parotis. Alur-alur hidung mengandung
tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring
beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing
dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti
oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan
melengkung keluar).
Sistem Ekskresi, Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang
disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung
kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia
dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang
menggunakan kloaka. Marmut memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus,
urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
Sistem Genitalia, Sistem ini terdiri dari Glandula Mammae, Fermur, Kepala susu,
Batang penis, Clitosis, Lekuk perineum, Lubang vagina, Anus, dan Skrotum. Organ genitalia
pada marmut betina terditi dari vulva yaitu suatu celah yang dibatasi oleh dua buah bibir ,
yaitu labium major dan labium minor. Di suatu cranial pada kedua labium tersebut terdapat
suatu tonjolan yang disebut clitosis. Sedangkan organ genital pada marmot jantan yaitu penis
yang merupakan alat copulation dan scrotum yang berbentuk menyerupai kantung yang di
dalam nya terdapat testis
BAB V
KESIMPULAN
Anatomi atau organ bagian dalam manusia dapat di liahat dalam dalam perkatikum
kalin ini karna anatomi marmun (cavio cabaya), hampir sama dengan anatomi manusia,dan
dalam peaktikum kali ini kita dapat mengetahui sebagian kecil organ dalam marmut (cavio
cabayo), yang hampir sama dengan manusia.
DAFTAR PUSTAKA