Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGY

PENGAMATAN PREPARAT BASAH DAN KERING

Disusun oleh:
Eza Media Arlan
472017409

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.
Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea.
Sel merupakan unit organisasi terkecil dari materil yang mengandung kehidupan. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara
menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh
masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri.
Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota
beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Bentuk sel ada
yang pipih, memanjang, sangat panjang dan bikonkaf. Sedang ukuran dari sel pada umumnya
microskopis.
Pada praktikum kali ini praktikan belajar tentang bagaimana cara menggunakan
mikroskop dengan baik dan mengenali preparat mulai dari preparat basah maupun preparat
kering. Praktikan meneliti bakteri yang terdapat pada preparat kering dan preparat basah,
meneliti apakah bentuk bakterinya termasuk kedalam coccus, basil, atau spiral. Apakah
bakterinya termasuk kedalam gram positif (tersusun dari protein) atau termasuk kedalam gram
negatif (tersusun dari lemak). Bila bakteri menunjukkan warna ungu, maka dikelompokkan pada
jenis bakteri gram positif, dan bila bakteri menunjukkan warna merah maka dikelompokkan pada
jenis bakteri gram negatif. Meneliti bagian sel yang ada pada masing-masing preparat, dan
praktikan belajar membedakan antara virus dengan bakteri.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan terampil dalam penyiapan preparat,
amatan preparat, dan penggunaan mikroskop dan agar praktikan mampu mengamati dan
mengenali berbagai jenis kesediaan sel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Preparat berdasarkan sifat ketahanannya dapat dibedakan menjadi preparat sementara


(preparat basah), preparat semipermanen (1/2 awetan) dan preparat permanen (awetan). Preparat
sementara bersifat tidak tahan lama dan biasanya hanya untuk sekali pengamatan. Preparat ini
menggunakan medium air atau bahan kimia yang mudah menguap. Preparat semipermanen
menggunakan media gliserin dan mampu bertahan untuk sekitar seminggu penyimpanan.
Preparat permanen atau preparat awetan merupakan preparat yang diawetkan menggunakan
balsam, gliserin jelly, lactophenol atau senyawa lain sebagai agen mountingnya. Sehingga
preparat permanen dapat bertahan beberapa lama (Arimurti, 2001).
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap sel
tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara
lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini
harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang
tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi,
karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah
dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk
persediaan. Enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk pengolahan bahan makanan akan
diproduksi bila makanan tersebut sudah ada (Kusnadi dkk, 2003).
Bakteri adalah organisme bersel tunggal terkecil, beberapa di antaranya hanya memiliki
diameter 0,4 mm. Sel berisi massa sitoplasma dan beberapa bahan inti (dia tidak memilki inti sel
yang jelas). Sel dibungkus oleh dinding sel dan pada beberapa jenis bakteri dinding sel ini
dikelilingi oleh lapisan lendir atau kapsula. Kapsula terdiri atas campuran polipeptida dan
polisakarida (Gaman dan Sherrington, 1992).
Bakteri merupakan sel prokariotik dan mempunyai berbagai bentuk yang besar berbentuk
batang dengan lebar kurang 1 m dan panjang sebagian 5 m. dari 1 DNA diselubungi oleh satu
membran inti, terdapat organela mitokondria dan protoplas. Daerah inti berupa anyaman benang
halus yang langsung berbatasan dengan sitoplasma berisi ribosom.Bakteri berkembang biak
dengan membelah diri (Schlegel, 1994).
Berdasarkan bentuk morfologisnya, maka bakteri itu dapat dibagi atas tiga golongan,
yaitu golongan basil, golongan kokus, dan golongan spiral. Basil (bacillus) berbentuk serupa
dengan tongkat pendek, silindris. Sebagian besar dari bakteri itu merupakan basil. Basil dapat
bergandeng-gandengan panjang, bergandengan dua-dua, atau terlepas satu sama lain. Yang
bergandeng-gandengan panjang disebut streptobasil, yang dua-dua disebut diplobasil. Ujung-
ujung basil yang terlepas satu sama lain itu tumpul, sedang ujung-ujung yang masih
bergandengan itu tajam. Kokus (coccus) adalah bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil.
Golongan ini tidak sebanyak golongan basil. Kokus ada yang bergandeng-gandengan panjang
serupa tali leher, ini disebiut streptokokus, ada yang bergandengan dua-dua, ini disebut
tetrakokus, kokus yang mengelompok merupakan suatu untaian disebut stafilokokus, sedang
kokus yang mengelompok serupa kokus disebut sarcina. Spiril (dari spirilum) ialah bakteri yang
bengkok atau berbengkok-bengkok serupa spiral. Bakteri yang berbentuk spiral itu tidak banyak.
Golongan ini merupakan golongan yang paling kecil, jika dibandingkan dengan golongan kokus
maupun golongan basil (Dwijoseputro, 1978).
Cacing tambang merupakan salah satu spesies yang termasuk dalam kelompok soil
transmitted helminth (STH). Walaupun banyak laporan menunjukkan kejadian infeksi yang
relative tinggi, namun infeksi kecacingan termasuk dalam kelompok neglected diseases. Infeksi
cacing tambang masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, karena menyebabkan anemia
defisiensi besi dan hipoproteinemia.Spesies cacing tambang yang banyak ditemukan di Indonesia
adalah Necator americanus. (Sudomo,2008).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, 4 Desember 2017 pada pukul 14.00 -16.00 WIB
di Laboratorium Dasar, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah mikroskop, object glass, cover
glass, pipet tetes, pinset, cotton bud, jarumpentul / tusukgigi, silet, gelaserlenmeyer 250 ml,
dankertastisu. Bahan yang digunakanantara laintempe, Aspergillus, Staphy.av, Telur c.tambang,
Rhizopus, Larva c.tambang, Basil & coccus, Esch.coli, Pseudohifa, dan BTA (+) zinc.

3.3 Metode

Pertama, diambil bakteri Aspergillus, lalu diamati dengan mikroskop mulai dari
perbesaran rendah sampai tinggi, kemudian digambar objek yang tampak pada laporan
sementara, nama/jenis mikroorganismenya, bagian sel yang tampak, dan perbesaran yang
digunakan. Kedua, diambil bakteri Staphy.av, lalu diamati dengan mikroskop mulai dari
perbesaran rendah sampai tinggi. Kemudian digambar objek yang tampak pada laporan
sementara, nama/jenis mikroorganismenya, bagian sel yang tampak, dan perbesaran yang
digunakan. Ketiga, diambil tipis hifa tempe berwarna putih, kemudian diletakkan pada object
glass, lalu ditetesi dengan air kran sebanyak 1/2 tetes, kemudian setelah itu ditutupi dengan cover
glass, dan diamati dengan mikroskop mulai dari perbesaran rendah sampai ketinggi. Digambar
objek yang tampak pada laporan sementara, nama/jenis mikroorganismenya, bagian sel yang
tampak, dan perbesaran yang digunakan. Keempat, dimabil bakteri Telur c.tambang lalu diamati
dengan mikroskop mulai dari perbesaran rendah sampai tinggi. Kemudian digambar objek yang
tampak pada laporan sementara, nama/jenis mikroorganismenya, bagian sel yang tampak, dan
perbesaran yang digunakan. Kelima, diambil bakteri Basil & Coccus lalu diamati dengan
mikroskop mulai dari perbesaran rendah sampai tinggi, kemudian digambar objek yang tampak
pada laporan sementara, nama/ jenis mikroorganismenya, bagian-bagian sel yang tampak, dan
perbesaran yang digunakan. Keenam, dimabil bakteri Larva c.tambang lalu diamati dengan
mikroskop mulai dari perbesaran rendah sampai tinggi, kemudian digambar objek yang tampak
pada laporan sementara, nama/jenis mikroorganismenya lalu diamati dengan mikroskop mulai
dari perbesaran rendah sampai tinggi, kemudian digambar objek yang tampak pada laporan
sementara, nama/jenis mikroorganismenya, bagian sel yang tampak, dan perbesaran yang
digunakan, bagian sel yang tampak, dan perbesaran yang digunakan. Ketujuh, diambil bakteri
Pseudohifa lalu diamati dengan mikroskop mulai dari perbesaran rendah sampai tinggi.
Kemudian digambar objek yang tampak pada laporan sementara, nama / jenis
mikroorganismenya, bagian sel yang tampak, dan perbesaran yang digunakan. Kedelapan,
diambil bakteri Esch.coli lalu diamati dengan mikroskop mulai dari perbesaran rendah sampai
tinggi. Kemudian digambar objek yang tampak pada laporan sementara, nama / jenis
mikroorganismenya, bagian sel yang tampak, dan perbesaran yang digunakan. Kesembilan,
diambil bakteri Rhizopus lalu diamati dengan mikroskop mulai dari perbesaran rendah sampai
tinggi. Kemudian digambar objek yang tampak pada laporan sementara, nama/jenis
mikroorganismenya, bagian sel yang tampak, dan perbesaran yang digunakan. Terakhir, diambil
bakteri BTA (+) zinc.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari pengamatan preparat basah dan kering dapat dilihat pada tabel berikut !
No Nama Gambar Gambar preparat

1 BTA gr (+)

Sumber:
Pembesaran 4 x 10 http://analisbantul.
blogspot.co.id/

2 Rhizopus

Sumber:
Pembesaran 4 x 10 https://www.academia.edu/9214
613/laporan_pengamatan_jamur

Escherichia coli
3
gr (-)
Sumber:
Pembesaran 4 x 10 https://emedicine.medscape.com
/

4 Jamur Tempe

Sumber :
https://www.academia.edu/9214
Pembesaran 4 x 10 613/laporan_pengamatan_jamur
5 Basil dan Cocus

Sumber:
Pembesaran 4 x 10 http://noraramkita.blogspot.c
o.id/

Larva Cacing
6
Tambang
Sumber:
http://larva+cacing+tambang.co.
Pembesaran 4 x 10 id/

7 Aspergilus

Sumber:
http://tifanyputrisahara.blogspot.
Pembesaran 4 x 10 co.id/2015/04/laporan-hasil-
kerja.html

Pseudohifa
8
candida

Pembesaran 4 x 10 Sumber:
https://www.lakako.com/tag/pse
udohifa
Telur Cacing
9
Tambang
Sumber :
Pembesaran 4 x10 http://laboratorium-analisys-
rafsan.blogspot.co.id/

10 Staphy coc gr (+)

Pembesaran 4 x 10 Sumber: https://id.pinterest.com/

4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan bakteri Tempe, Telur c.tambang dan Pseudohifa dengan
perbesaran 4/0,1 dapat diketahui bentuk bakteri tersebut kokus dan berwarna ungu. Hal ini
menunjukkan bakteri tersebut tergolong dalam gram positif dikarenakan struktur dindingnya
tebal, dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal, bersifat lebih rentan terhadap
senyawa penisilin, pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu Kristal,
komposisi yang dibutuhkan lebih rumit, lebih resisten terhadap gangguan fisik, dan berwarna
ungu. Telur Cacing tambang tergolong dalam kelompok Nemathelminthes (cacing gilig)
berdasarkan lapisan embryonal yang membentuk tubuhnya tergolong organisme Triploblastik
Pseudocoelomata (triploblastik yang berongga semu ) sistem pencernaan sudah ada diawali dari
mulut dan berakhir di anus
Esch Coli saat diamati menggunakan mikroskop warnanya merah dan bentuknya basil
(bentuknya kotak). Esch Coli termasuk dalam gram negatif dan termasuk kedalam golongan
bakteri. Escherichia coli atau disingkat E. coli adalah bakteri yang umum ditemukan di dalam
usus manusia. Bakteri ini terdiri beberapa jenis dan sebagian besar di antaranya tidak berbahaya.
Itu artinya bahwa hanya segelintir jenis bakteri E. coli yang dapat merugikan kesehatan. Salah
satu bakteri E. coli yang berbahaya adalah E. coli O157:H7. Bakteri ini bisa menyebabkan
keracunan makanan dan infeksi yang cukup serius. E. coli O157:H7 dapat menghasilkan racun
yang mampu merusak dinding dari usus kecil dan mengakibatkan kram perut, diare yang
bercampur dengan darah, hingga muntah-muntah.
Stapy av saat diamati menggunakan mikroskop didapatkan hasil warnanya merah dan
berbentuk kokus. Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang
menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil,
umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. S.
aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam. S. aureus
merupakan mikroflora normal manusia.
Pseudohifa saat diamati menggunakan mikroskop didapatkan hasil berwarna ungu dan
berbentuk kokus. Pseudohifa termasuk dalam gram negatif dan termasuk dalam golongan
Candida Albicans. Candida albicans adalah spesies cendawan patogen dari golongan
deuteromycota. Spesies cendawan ini merupakan penyebab infeksi oportunistik yang disebut
kandidiasis pada kulit, mukosa, dan organ dalam manusia. Beberapa karakteristik dari spesies ini
adalah berbentuk seperti telur (ovoid) atau sferis dengan diameter 3-5 µm dan dapat
memproduksi pseudohifa. Spesies C. albicans memiliki dua jenis morfologi, yaitu bentuk seperti
khamir dan bentuk hifa. Selain itu, fenotipe atau penampakan mikroorganisme ini juga dapat
berubah dari berwarna putih dan rata menjadi kerut tidak beraturan, berbentuk bintang,
lingkaran, bentuk seperti topi, dan tidak tembus cahaya.
Aspergillus saat diamati menggunakan mikroskop didapatkan hasil warnanya hijau dan
berbentuk kokus karena saat diamati bentuk aspergillus adalah bulat. Aspergillus termasuk dalam
golongan Fungi dan termasuk dalam gram positif karena aspergillus tersusun atas protein.
Aspergilus merupakan fungi dari filum ascomycetes yang berfilamen, mempunyai hifa berseptat,
dan dapat ditemukan melimpah di alam. Fungi ini biasanya diisolasi dari tanah, sisa tumbuhan,
dan udara di dalam ruangan. Koloninya berwarna putih pada Agar Dekstrosa Kentang (PDA)
25 °C dan berubah menjadi hitam ketika konidia dibentuk. Kepala konidia dari A. niger berwarna
hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar seiring dengan
bertambahnya umur.
Cacing tambang adalah cacing yang berasal dari anggota famili Ancylostomatidae yang
mempunyai alat pemotong pada mulut berupa tonjolan seperti gigi pada genus Ancylostoma dan
lempeng pemotong pada genus Necator. Ancylostoma duodenale dan Necator americanus
merupakan cacing tambang yang menginfeksi manusia sedangkan Ancylostoma brazilliense,
Ancylostoma ceylanicum, dan Ancylostoma caninum merupakan cacing tambang yang
menginfeksi binatang. Cacing tambang adalah cacing yang berasal dari anggota famili
Ancylostomatidae yang mempunyai alat pemotong pada mulut berupa tonjolan seperti gigi pada
genus Ancylostoma dan lempeng pemotong pada genus Necator yang jika masuk kedalam tubuh
manusia maupun hewan akan membahayakan kesehatan.
` Larva cacing tambang yang diteliti pada praktikum kali ini berwarna hitam, termasuk
dalam gram negatif (tersusun dari lemak) karena cacing tambang termasuk dalam golongan
Necator americanus yang dapat menginfeksi manusia jika masuk kedalam tubuh manusia. Ciri
dari gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu
proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan mikroskop, dinding
selnya menyerap warna merah dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Lapisan
peptidoglikan pada bakteri gram negatif terletak di ruang periplasmik antara membrane plasma
dengan membrane luar. Larva cacing tambang berbentuk kokus karena saat diamati dengan
mikroskop bentuknya bulat. cacing tambang adalah cacing yang berasal dari anggota famili
Ancylostomatidae yang mempunyai alat pemotong pada mulut berupa tonjolan seperti gigi pada
genus Ancylostoma dan lempeng pemotong pada genus Necator yang jika masuk kedalam tubuh
manusia maupun hewan akan membahayakan kesehatan.
Basil Coccus saat diamati menggunakan mikroskop memiliki warna merah dan berbentuk
kokus karena basil coccus memiliki bentuk bulat. Basil adalah bakteri yang memiliki sel
berbentuk batang atau seperti silinder. Bentuk batang ini merupakan satu dari tiga bentuk paling
umum sel prokariota (selain bulat dan heliks). Basilus ini umumnya termasuk dalam genus
Bacillus. Cocus adalah bakteri yang berbentuk bulat. Bakteri cocus ada yang tersusun sendiri
(monokokus), ada juga yang berbentuk seperti rantai (streptokokus). Bakteri coccus adalah
bakteri berbentuk bulat yang memberikan pewarnaan ungu pada pemberian zat warna gram
dengan menggunakan reagen kristal violet. Basil dan coccus termasuk dalam gram positif.
BTA (+) Zinc saat diamati menggunakan mikroskop didapatkan hasil warnanya kuning
dan bentuknya kokus. Bakteri tahan asam (BTA) adalah bakteri yang pada pengecatan Ziehl-
Neelsen (ZN) tetap mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak
mampu mengikat warna kedua. Bakteri tersebut ketika diamati dibawah mikroskop tampak
berwarna merah dengan warna dasar biru muda. Terdapat lebih dari 50 spesies Mycobacterium,
antara lain banyak yang merupakan saprofit.
Perbedaan bakteri dengan virus dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti menurut Cotton
dan Wilkinson 1989, struktur bakteri sebagian besar terdiri dari cincin DNA yang dikelilingi
mesin seluler. Sementara virus terdiri dari sebagian materi genetik yang dikelilingi lapisan
protein tipis. Namun, ada juga yang dikelilingi amplop tipis dan juga lemak.Penutup Bakteri
ditutupi oleh sebuah dinding sel, dimana dinding sel tersebut terdiri dari polisakarida, lipid dan
protein. Sedangkan virus ditutupi oleh sebuah selubung yang terbuat dari protein, atau dikenal
juga sebagai kapsid. Membran sel untuk bakteri, berada tepat di bawah dinding sel sementara
tidak terdapat membran sel untuk virus.
Rhizopus oryzae merupakan jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe.
Jamur ini aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam
laktat. Rhizopus oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida
dan asam amino. Selain itu jamur ini juga mampu menghasilkan protease. Rhizopus oryzae
tumbuh baik pada kisaran pH 3,4-6. Pada penelitian, semakin lama waktu fermentasi, pH tempe
semakin meningkat sampai pH 8,4, sehingga jamur semakin menurun karena pH tinggi kurang
sesuai untuk pertumbuhan jamur. Secara umum jamur juga membutuhkan air untuk
pertumbuhannya, tetapi kebutuhan air untuk jamur lebih sedikit dibandingkan dengan bakteri.
Selain pH dan kadar air, jumlah nutrien dalam bahan juga dibutuhkan oleh jamur.
Pada praktikum kali ini didapatkan hasil bahwa preparat kering rhizopus berwarna merah,
termasuk dalam gram positif (tersusun dari protein). Ciri gram positif adalah yaitu bakteri yang
dinding selnya menyerap warna violet serta mempunyai lapisan peptidoglikan yang tebal.
Rhizopus termasuk kedalam zygomycota, dan rhizopus sendiri ada yang bisa diolah menjadi
makanan dan ada yang tidak bisa dimakan (beracun). Rhizopus berbentuk spiral karena
bentuknya tidak beraturan. Rhizopus juga adalah bahan untuk membuat tempe. Bagian atas
tempe yang berwarna putih itu dinamakan hifa.
Bakteri merupakan organisme prokariot. Umumnya ukuran bakteri sangat kecil, bentuk
tubuh bakteri baru dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 1.000 X
atau lebih. Sel bakteri memiliki panjang yang beragam, sel beberapa spesies dapat berukuran 100
kali lebih panjang daripada sel spesies yang lain. Bakteri merupakan makhluk hidup dengan
ukuran antara 0,1 sampai 0,3 µm. Bentuk bakteri bermacam – macam yaitu elips, bulat, batang
dan spiral. Bakteri lebih sering diamati dalam olesan terwarnai dengan suatu zat pewarna kimia
agar mudah diamati atau dilihat dengan jelas dalam hal ukuran, bentuk, susunan dan keadaan
struktur internal dan butiran. Sel sel individu bakteri dapat berbentuk seperti bola/elips, batang
(silindris), atau spiral (heliks) (Pelezar & Chan, 2005).
Berdasarkan bentuk morfologisnya, maka bakteri dapat dibagi atas tiga golongan,yaitu
golongan basil, golongan kokus, dan golongan spiral. Basil (bacillus) berbentuk serupa dengan
tongkat pendek, silindris. Sebagian besar dari bakteri itu merupakan basil. Basil dapat
bergandeng-gandengan panjang, bergandengan dua-dua, atau terlepas satu sama lain. Yang
bergandeng-gandengan panjang disebut streptobasil, yang dua-dua disebut diplobasil. Ujung-
ujung basil yang terlepas satu sama lain itu tumpul, sedang ujung-ujung yang masih
bergandengan itu tajam. Kokus (coccus) adalah bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil.
Golongan ini tidak sebanyak golongan basil. Kokus ada yang bergandeng-gandengan panjang
serupa tali leher, ini disebiut streptokokus, ada yang bergandengan dua-dua, ini disebut
tetrakokus, kokus yang mengelompok merupakan suatu untaian disebut stafilokokus, sedang
kokus yang mengelompok serupa kokus disebut sarcina. Spiril (dari spirilum) ialah bakteri yang
bengkok atau berbengkok-bengkok serupa spiral. Bakteri yang berbentuk spiral itu tidak banyak.
Golongan ini merupakan golongan yang paling kecil, jika dibandingkan dengan golongan kokus
maupun golongan basil (Dwijoseputro, 1978).
Perbedaan gram positif dan negatif yaitu gram positif adalah organisme yang dapat
menahan komplek pewarna primer ungu Kristal iodium sampai pada akhir prosedur (sel tampak
biru gelap atau ungu sedangkan gram negatif adalah organisme yang kehilangan komplek warna
ungu Kristal pada waktu pembilasan dengan alkohol namun kemudian terwarnai oleh pewarnaan
tandingan safranain (sel tampak merah muda).
Ciri-ciri gram negatif adalah struktur dinding selnya tipis, sekitar 10-45mm, berlapis tiga
atau multi layer, dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-12%), peptidoglikan
terdapat dalam lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit 10% dari berat kering, tidak
mengandung asam laktat, kurang rentan terhadap senyawa penisilin, tidak resisten terhadap
gangguan fisik, dan berwarna merah.
Ciri-ciri gram positif adalah struktur dindingnya tebal, dinding selnya mengandung lipid
yang lebih normal, bersifat lebih rentan terhadap senyawa penisilin, pertumbuhan dihambat
secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu Kristal, komposisi yang dibutuhkan lebih rumit,
lebih resisten terhadap gangguan fisik, dan berwarna ungu.
Sel-sel bakteri yang bersifat gram positif adalah bakteri yang mengikat zat warna dasar
(utama) dengan kuat sehingga dapat dilunturkan oleh zat peluntur dan tidak dapat diwarnai lagi
oleh zat lawan. Pada pengamatan mikroskopik, sel-sel bakteri gram positif berwarna biru ungu
(violet). Bakteri gram negatif adalah bakteri yang daya pengikat zat warna dasarnya tidak kuat,
sehingga dapat dilunturkan dan dapat diwarnai kembali oleh zat warna lawan. Pada pengamatan
mikroskopik sel-sel bakteri pada pewarnaan gram ini tampak nya berwarna merah.
Peranan bakteri dalam industri pangan ada yang menguntungkan dan merugikan. Pada
dasarnya seluruh makanan mengandung bakteri, baik yang bersifat menguntungkan ataupun
tidak. Apabila jumlah bakteri tidak melebihi standar nasional, maka makanan tersebut aman
dikonsumsi. Akan tetapi jika terdapat dalam jumlah berlebih walaupun termasuk bakteri yang
menguntungkan, tetap akan merugikan. Bakteri yang menguntungkan dalam bidang industri
pangan yaitu bakteri yang mampu melakukan fermentasi, memproduksi senyawa-senyawa yang
menimbulkan citarasa yang khas dan memproduksi asam yang dapat mengawetkan makanan
misalnya Acetobacter xylinum, Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus,
Pediococcus cereviseae, Lactobacillus casei, Streptococcus lactis, Lactobacillus acidophilus,
Propionibacterium shermanii, dan lain-lain. Sedangkan bakteri yang merugikan yaitu bakteri
yang menyebabkan terjadinya pembusukan, keracunan, kerusakan pada bahan panganmisalnya
Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, Bacillus cereus, Clostridium botulinum,
Acinetobacter, Salmonella, Escherichia coli dan lain-lain.
Suatu mikroorganisme dianggap layak digunakan dalam industri, bukan saja mampu
menghasilkan substansi yang menarik, tetapi harus lebih dari itu. Mikroorganisme harus tersedia
sebagai biakan murni, sifat genetiknya harus stabil, dan tumbuh dalam biakan berskala-besar.
Pembiakan juga harus dapat dipelihara dalam periode waktu yang sangat panjang di laboratorium
dan dalam ‘plant’ industri. Pembiakan tersebut lebih disukai jika dapat menghasilkan spora dan
bentuk sel reproduktif lain sehingga mikroba mudah diinokulasikan ke dalam fermentor besar.
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa praktikan sudah terampil dalam penyiapan
preparat, mengamati preparat dan penggunaan mikroskop. Praktikan sudah mampu mengenali
berbagai jenis kesediaan sel, mulai dari bentuk, termasuk gram positif atau gram negatif,
mengenali ciri – ciri bakteri, dan membedakan bakteri dengan virus. Pewarnaan bakteri
dipengaruhi faktor-faktor antara lain fiksasi, pelunturan warna, substrat, intensifikasi pewarnaan
dan penggunaan zat warna penutup. Perbedaan pada garam negatif dan gram positif terletak pada
warnanya pada gram positif berwarna ungu karena dapat mempertahankan zat pewarna gential
violet perbedaan terjadi pada dinding selnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arimurti, 2001. Laporan Praktikum Mikroteknik. Fakultas Pertanian, UGM, Yogyakarta.
Dwidjoseputro. 1978. Mikrobiologi untuk Universitas. Ganesha Expect. Bandung.
Dwidjoseputro, D. 1982. Dasar-dasar mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta.
Kusnadi, dkk. 2003. Mikroteknik Parafin. Diakses pada tanggal 1 Juni 2015. Medan.
Gaman, F. 1992. Pengamatan Bakteri dalam Kehidupan Sehari-hari. Kanisius. Yogyakarta.
Pelezar, M. J., Chan, E. C. S. 2005. Elements of Microbiology. Mc Graw Hill Book.
Schlegel, 1994. Microbiology: Principles and explorations. Campbell, New York.
Sudomo, M, 2008. Penyakit Parasitik yang Kurang Diperhatikan di Indonesia, Orasi
Pengukuhan Profesor Riset Bidang Entomologi dan Moluska, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai