Anda di halaman 1dari 12

C

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM


KEANEKARAGAMAN HEWAN
UNIT VI
REPTIL

OLEH:

NAMA : REKA ANANDA OKTAVIANI

NIM : 105441104818

DOSEN PENGAMPU : RAHMATI THAHIR,S.Pd.,M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Keanekaragaman Hewan dengan judul “Reptil” yang


disusun oleh:

Nama : Reka Ananda Oktaviani

NIM : 105441104818

Kelas : Biologi 18 C

Dosen Pengampu : Rahmatia Thahir,S.Pd.,M.Pd.

Setelah diperiksa dan dikonsultasikan secara seksama oleh dosen pengampu, maka
laporan ini dinyatakan diterima.

Makassar, Juli 2020

Dosen Pengampu, Praktikan,

Rahmatia Thahir,S.Pd.,M.Pd. Reka Ananda Oktaviani


NIDN.0906068702 NIM: 105441104818
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan
kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru.
Kelas reptilia dalam subkelas berdasarkan atas anatomi tengkoraknya. Berdasarkan
ada tidaknya fosa temporalis dan posisinya di kenal lima tipe tengkorak yaitu anapsip
yaitu tipe tengkorak anapsid pada ordo chelonian, Euripsida tipe tengkorak euripsid,
lhthyopterigea tipe tengkoraknya parapsid (semua punah), acrosaura tipe tengkorak
diapsid pada ordocrocodila, sinapsida tipe tengkorak diapsid, lepidosauria tipe
tengkorak diapsid pada ordo squamata dan ordo rhyncochepalia. Reptilia memiliki
ciri khusus, yaitu tubuhnya dibungkus oleh kulit yang menanduk (tidak licin)
biasanya dengan sisik atau bercarapace. Beberapa ada yang memiliki kelenjar
permukaan kulit. Mempunyai dua pasang anggota, yang masing-masing 5 jari dengan
kuku-kuku yang cocok untuk berlari.
Skeletonnya mengalami penulangan secara sempurna, tempurung kepala
mempunyai satu condylus occipitalis. Jantung tidak sempurna, terdiri atas 4 ruangan,
dua auricular dan sebuah ventericulus (pada crocodalia menjadi dua tapi masih
berlubang yang disebut foramen panizzae). Terdapat oval biconvex dan dengan
nukleus. Pernapasannya selalu dengan paru-paru, pada penyu bernapas juga dengan
kloaka, memiliki 12 nevri cranialis, fertilisasi terjadi di dalam tubuh.
Testudinates merupakan ordo reptil yang memiliki cangkang sebagai tempat
berlindung maupun menjadi bagian tubuhnya. Cangkang tersebut terbagi menjadi 2
yaitu karapaks pada bagian atas dan plastron sebagai perisai dada. Cangkang ini
menjadi tameng yang melindungi hewan ini dari pemangsa dan juga dari sengatan
matahari. Yang termasuk dalam ordo ini adalah jenis kura-kura. Hal ini yang melatar
belakangi dilakukannya praktikum untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi
pada sekelompok yang sejenis hewan reptil seperti pada Kura-kura.
B. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat membedakan bagian-bagian morfologi dan bagian anatomi
dari Class Reptilia.
2. Mengetahui klasifikasi dan habitat Kura-kura (Chelydra sp).
C. Manfaat
Adapun manfaat pada praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui,mempelajari,dan memahami tentang struktur
morfologi dan anatomi dari kelas reptil yaitu pada Kura-kura.
2. Mahasiswa dapat terbantu dalam hal memahami morfologi dan anatomi dari
secara keseluruhan, baik anatomi secara eksternal maupun anatomi secara
internal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebagian besar reptil hidup di habitat panas atau hangat seperti gurun dan
padang rumput kering. Namun ada juga reptil yang hidup di dalam rumah seperti
cicak. Reptilia hanya membutuhkan sedikit makanan dan air dan tidak menjadikan
makanan untuk menghasilkan panas tubuh. Sebagian besar reptil menghabiskan
seluruh hidupnya jauh dari air namun masih ada sebagian kecil reptil menghabiskan
waktunya di perairan. Walaupun demikian, sebagian besar reptil bertelur di darat.
Bayi Reptil menetas dari telur mirip induknya namun berukuran kecil.dan tidak ada
proses metamorphosis. Testudinates merupakan ordo reptil yang memiliki cangkang
sebagai tempat berlindung maupun menjadi bagian tubuhnya. Cangkang tersebut
terbagi menjadi 2 yaitu karapaks pada bagian atas dan plastron sebagai perisai dada.
Cangkang ini menjadi tameng yang melindungi hewan ini dari pemangsa dan juga
dari sengatan matahari. Yang termasuk dalam ordo ini adalah jenis kura-kura (Amri
et al, 2015:30-34).
Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk,
terkecuali anggota suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-sisik itu berupa
modifikasi lapisan kulit luar (epidermis) yang mengeras oleh zat tanduk, dan
terkadang dilengkapi dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal
sebagai osteoderm.Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil adalah sikloid
(cenderung datar membundar), granular (berbingkul-bingkul), dan berlunas (memiliki
gigi memanjang di tengahnya ) Habitat kura-kura adalah gurun, padang rumput,
hutan, rawa, sungai dan laut. Sedangkan habitat penyu yaitu di laut dan tepi laut.
Makanannya adalah tumbuhan air (Hamdani et al, 2013:110).
Sebagian besar reptil hidup di habitat panas atau hangat seperti gurun dan
padang rumput kering. Namun ada juga reptil yang hidup di dalam rumah seperti
cicak. Reptilia hanya membutuhkan sedikit makanan dan air dan tidak menjadikan
makanan untuk menghasilkan panas tubuh. Sebagian besar reptil menghabiskan
seluruh hidupnya jauh dari air namun masih ada sebagian kecil reptil menghabiskan
waktunya di perairan. Walaupun demikian, sebagian besar reptil bertelur di darat.
Bayi Reptil menetas dari telur mirip induknya namun berukuran kecil.dan tidak ada
proses metamorfosis (Rinaldy, 2013).
Reptilia adalah hewan yang mempunyai kulit yang kering, ditutupi oleh sisik,
mempunyai dua pasang ekstermitas luar yang dilengkapi dengan jari-jari dan berakhir
dengan cakar. Reptilia tidak mempunyai banyak kelenjer pada kulitnya, kelenjer pada
reptilian terdapat pada rongga mulutnya. Kelenjer parapin pada langit-langit mulut,
lingual gland pada lidah, sub lingual gland (kelenjer dibawah lidah) dan labial gland
(pada bibir). Pada serpentes terdapat modifikasi dari labial gland di rahang atas.
Sedangkan pada squamata, satu-satunya spesies yang mempunyai kelenjer racun
adalah Heloderma suspectum., dimana kelenjer racun tersebut adalah modifikasi dari
sublingual gland. Pada crocodilia dan chelonian lidah tidak bisa dijulurkan, hanya
berada pada dasar mulut dan hanya digunakan untuk membantu menelan. Pada
squamata, lidah bagian depan sempit dan bias ditarik ke bagian belakang. Ujung lidah
mempunyai fungsi sensori untuk merasakan bau. Sedangkan pada serpentes, lidah
sempit dan bertakik dalam yang pada bagian ujungnya bertindak sebagai organ
sensori untuk merasakan bau, suhu dan partikel zat yang ada pada udara (Tim
Taksonomi Hewan Vertebrata, 2010).
Hewan reptil mempunyai kulit yang bersisik atau berketul yang terdiri dari
selaput bertulang atau bergading, mempunyai kaki yang pendek atau tidak
mempunyai kaki, kebanyakan reptilia bertelur (ovivar), walaupun sebagian ada yang
menyimpan telur di dlam perut induk hingga menetas (Lestrari, 2013).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini sebagai berikut:
Hari/tanggal : Kamis, 3 Juli 2020
Waktu : Pukul 18.30 – 19.00 WITA
Tempat : Dirumah (BONE)
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah:
1. Alat
a. Kamera
b. Wadah
c. Papan Seksi
2. Bahan
a. Kura-kura
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah:
a. Menyiapan alat dan bahan terlebih dahulu.
b. Mengamati struktur morfologi dan anatomi dari class Reptil Kura-kura
c. Mengambil gambar morfologi dan dari hewan yang sedang diamati.
d. Kemudian menggambarkan struktur morfologinya dan anatominya serta
memberikan keterangan selengkapnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel pengamatan
Struktur Morfologi dan Anatomi pada Kura-kura
No Gambar Tangan Gambar pembanding Keterangan
.

Morfologi 1. Nurchal
2. Pleural
3. Vertebral
1. 4. Marginals

1. Batang Tenggorokan
Anatomi 2. Kerongkongan
3. Jantung
4. Paru-paru
5. Lambung
2. 6. Pankreas
7. Hati
8. Usus
9. Kantung Kemih
10. Kloaka
B. Pembahasan
a. Morfologi
Tubuh terlindungi di antara karapaks dan plastron, kepala dengan leher, ekor
dan kaki semuanya menonol ke luar antara karapaks dan plastron. Dua lubang
hidung di dekat ujung anterior kepala. Mata lateral, dengan kelopak mata atas
dan bawah, mempunyai membran niktitans. Tidak ada telinga luar. Membran
timpani tertutup denag selapis kulit. Pinggiran mulut terbentuk dari rahang
berzat-bertanduk, tidak ada gigi. Kaki 5 dengan jari, yang dilengkapi dengan
cakar. Lubang kloaka ventral pada dasar ekor.
b.      Anatomi
Pada pengamatan anatomi, terdapat tengkorak denan rahang maskular yang
kuat, tidak ada gigi, lidah lebar, terdapat esophagus, lambung, usus, terdapat
paru-paru terbagi atas lobus-lobus, sistem sirkulasi terdapat jantung, sistem
ekskresi terdapat ginjal, saluran kemih, dan kloaka.
c.       Sistem Pencernaan
Pada sistem pencernaan, kura-kura tidak mempunyai gigi. Lidah lebar, tetapi
tidak dapat ditonjolkan ke luar. Sistem pencernaan terdiri atas faring, yang
dapat dibesarkan, esophagus berdinding tebal, lambung, usus halus, usus
besar, dan kloaka. Hati dengan kandung empedu besar dan pangkreas.
d.      Sistem sirkulasi
Secara fundamental, sistem peredaran darah kura-kura tidak banyak berbeda
dengan system peredaran darah katak, kecuali arteri polmunar dan pokok
aorta terpisah sejak keluar dari ventrikel (bilik). Saluran pencernaan mendapat
darah dari aorta dorsal. System peredaran darah renal sangat tereduksi. Portal
aorta renal dihubungakan dengan system portal hepatic oleh sepasang vena
abdominal ventral.
e.        Sistem respirasi
Dari faring, melalui celah suara terus menuju trakea (bercincin kartilago),
dilanjutkan ke bronki yang kemudian bercabang-cabang dalam paru-paru.
Paru-paru itu terbagi dalam lobu-lobus. Laring dari kartilago terdapat di
ujung anterior trakea
f.       Sistem reproduksi
Fertilisasi internal, organ kopulasi pimitif,berupa penis  beralur yang terbentuk
dari dinding kloaka. Telur dengan dinding seperti kulit. Embrio terbungkus
dalam membrandisebut amnion.
g.      Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari kura-kura (Chelydra sp)  adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Ordo : Chelonia
Class : Reptilia
Famili : Chelonidae
Genus : Chelydra
Spesies : Chelydra sp.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah Struktur
morfologi pada kura-kura bagain dorsal, nuchal, pleural, vertebral,marginal,
bagian ventral terdiri atas, gular, humeral, pectoral, adominal, femora, anal. Untuk
bagian anatominya, terdiri atas batang tenggorokan (faring), kerongkongan
(esophagus), jantung (cor), paru-paru (pulmo), hati (hepar), usus (intestinum),
kandung kemih, kloaka, ovary , pancreas dan lambung. Kura-kura memiliki tubuh
yang membulat terbungkus oleh perisai,carapace kasar dan plastonnya keras.
B. Saran
Adapun saran saya ialah :
1. praktikan harus mengetahui terlebih dahulu bagian struktur morfologi dan
anatomi yang akan dipraktikumkan sesuai dengan bahan yang diamati.
2. Sebaiknya praktikan dapat lebih cekatan dalam mempersiapkan alat dan bahan
untuk percobaan dan dapat menguasai prosedur kerja dari percobaan dengan
baik agar percobaan berjalan lancar dan selesai tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Syaiful. Bachrun Nurdjali, dan Sarma Siahaan. 2015. Keanekaragaman Jenis
Reptil Ordo Squamata Dikawasan Hutan Lindung Gunung Semahung Desa
Sebatih Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari. 1
(3) : 30 – 34.

Hamdani, Rivi. Djong Hon Tjong, dan Henni Herwina. 2013. Potensi Herpetofauna
Dalam Pengobatan Tradisional Di Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas
Andalas. 2 (2) : 110 – 117.

Lestari, Lara Anita Puji. 2013. Struktur Anatomi Dan Organ Reproduksi Jantan Pada
Kadal. UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta

Rinaldy. 2013. Amfibi dan Reptil.Yogyakarta.

Tim Taksonomi Hewan Vertebrata.2010. Taksonomi Hewan Vertebrata. Universitas


Andalas: Padang

Anda mungkin juga menyukai