Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

“KELAS OSTEICHTHYES (IKAN TULANG KERAS)”

Dosen Pengampu :

Desi Kartikasari, M. Si.

Disusun oleh kelompok 4

TBIO 5A

1. Retno Rahmawati (12208193001)


2. Siti Nur Fadilah (12208193002)
3. Muhammad daud idris (12208193022)
4. Asfirotul Fitriyah Zahroh (12208193048)
5. Febrianti Nurvida (12208193051)
6. Marcelina Dwi Lestari (12208193054)
7. Oktavia Nisa’ul Husna (12208193060)
8. Nailah Sabira Hasanah (12298193103)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
DESEMBER 2021
A. Dasar Teori
Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebutan nama
superkelas, dan nama ini diambil dari kata latin (Jasin, 1988: 235). Ikan bernafas
dengan menggunakan insang, bergerak dengan menggunakan sirip dan hidup di dalam
air. Secara umum tubuh ikan terdiri atas tiga bagian utama yaitu caput (kepala),
truncus (badan), dan caudal (ekor). Organ-organ luar yang mudah terlihat meliputi
mulut, lubang hidung satu pasang, sepasang mata dan operculum. Secara klasifikasi
ikan digolongkan ke dalam superkelas Pisces. Superkelas Pisces dibedakan menjadi 3
kelas yaitu kelas Agnata, ikan dari kelas ini belum mempunyai rahang. Kelas
Chondrichthyes yaitu ikan yang bertulang rawan. Dan kelas Ostheichthes yaitu semua
ikan yang memiliki tulang keras. Pada umumnya yang dimaksud ikan adalah jenis
ikan yang masuk kelas Osctheichthyes,tubuhnya berskeleton tulang keras, terbungkus
oleh kulit yang bersisik, berbentuk seperti torpedo, berenang dengan sirip, bernapas
dengan insang.1
Pisces disebut hewan poikiloterm karena suhu tubuhnya tidak tetap (berdarah
dingin), yaitu terpengaruh suhu di sekelilingnya. Bentuk tubuh ikan antara jenis yang
satu dengan jenis yang lain berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya
disebabkan oleh adanya adaptasi dan cara hidupnya. Kebanyakan ikan memiliki
bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian anterior dan posterior mengerucut dan
bila dilihat secara transversal, penampang tubuh seperti tetesan air. Penampang tubuh
tersebut akan memberi kemudahan ikan dalam menembus air sebagai media hidup.
Bentuk tubuh tersebut biasanya dikatakan sebagai bentuk tubuh ideal (fusiform).
Jenis ikan yang biasanya digunakan untuk praktikum adalah ikan tulang
keras(Osctheichthyes). Salah satu contoh ikan tulang kras adalah ikan gurami. Pada
ikan gurami memiliki alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin merupakan
perluasan ke atas dalam rongga insang, dan membentuk lipatan-lipatan sehingga
merupakan rongga-rongga tidak teratur. Rongga labirin berfungsi menyimpan udara
(O2), sehingga ikan-ikan tersebut dapat bertahan hidup pada perairan yang kandungan
oksigennya rendah.2
Ikan gurame merupakan jenis ikan air tawar yang bersisik dan biasanya
dibudidayakan di empang, memiliki ciri badan yang lebar pipih panjang, dagingnya
1
Novi Marliani. SPESIES IKAN BERTULANG KERAS (Ostheichethes) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KAWASAN
PANTE RAJA KABUPATEN PIDIE JAYA Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: 978-602-18962-5-9. Hal. 58
2
Rahmadina. Modul ajar taksonomi vertebrata. Prodi biologi fakultas sains dan teknologi UIN Sumatera utara.
2019. Hal. 10
padat, duri-durinya besar, rasanya enak dan gurih. Habitat asli gurami adalah perairan
tawar yang tenang dan tergenang seperti rawa dan sungai dengan kadar oksigen yang
cukup dan mutu air yang baik. Di Indonesia ikan gurame dijuluki sebagai Giant
Goramy karena ukurannya yang besar.. Gurame memiliki alat pernafasan tambahan
berupa labirin. Ikan gurame memiliki sepasang benang yang panjang yang digunakan
sebagai alat peraba. Perkembangbiakan terjadi diawali dengan pemijahan. Pembuahan
terjadi di luar tubuh (fertilisasi eksternal).3Secara morfologi, ikan ini memiliki garis
lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang
bawah. Sirip ekor membulat.4

B. Tujuan Praktikum
Mengamati struktur tubuh ikan bagian luar dan dalam
1. Menggambar dan menentukan bagian-bagian tubuh ikan yaitu:
a) Kepala (caput)
b) Badan (truncus)
c) Ekor (cauda)
2. Menentukan organ-organ daerah kepala yang meliputi:
a. Rongga mulut (rima oris)
b. Rongga hidung (fovea nasalis)
b) Organon visus (mata)
c) Operculum (os opercularae, pra opercularae, sub opercularae dan inter opercularae)
d) Membrane branchiostegalis
e) Radii branchiostegi
f) Alat pernafasan tambahan (jika ada)
3. Menunjukkan organ-organ daerah badan:
a. Epidermis
b) Squama (sisik)
c) Linea lateralis
d) Extrimitas liberae (pinnae pectoralis, abdominalis, analis, dorsalis)
e) Lubang muara

3
Desi Ratnasari. IDENTIFIKASI JENIS IKAN AIR TAWAR DI PASAR MASUKA SINTANG BARAT.
Edumedia : Jurnal Keguruan dan ilmu Pendidikan, Volume 3. Nomor 2, Otober 2019, hlm. 82-87
4
Marilin Kristina, Sulantiwi. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSANMENENTUKAN KUALITASBIBIT
IKAN GURAMEDI PEKON SUKOSARI MENGGUNAKAN APLIKASI VISUAL BASIC 6.0. Jurnal TAM
(Technology Acceptance Model) Volume 4 Juli 2015. Hal. 26
4. Menunjukkan organ yang menyusun bagian ekor
5. Menjelaskan topografi (letak organ satu dengan oragan yang lain)
6. Dapat melakukan identifikasi berdasarkan ciri-ciri morfologi.

C. Alat dan Bahan


1. Alat:
a. media gambar
b. mikroskop stereo
c. loupe
d. gelas arloji
e. seperangkat alat bedah
f. lap (tisu)
2. Bahan
Satu ekor ikan gurame (osphronemus goramy)

D. Cara Kerja
1. Persiapan bahan amatan
a. menyediakan ikan segar (ikan mas atau ikan nila atau gurameh)
b. menyediakan alat bantu pengamatan seperti mikroskop stereo, loupe dan alat-alat
yang lain
2. Melakukan pengamatan, antara lain:
a. ikan yang masih segar diletakkan digelas arloji, kemudian diamati dibawah
mikroskop stereo
b. melakukan pengamtan sesuai dengan petunjuk pada fokus pengamatan.
3. petunjuk fokus pengamatan
1). Kepala, meliputi:
a. Cavum oris (rongga mulut) dengan gigi di dalamnya
b. Fovea nasalis (rongga hidung) apakah berhubungan dengan rongga mulut
c. mengamati bagian-bagian mata, seperti sclera, argentea, retina, pupil
d. Gambar dan tunjukkan bagian-bagian dari Operculum
e. Bukalah tutup insang, amati warnanya
2. Badan (Truncus)
a. Rabalah badanya! Bagaimana kondisi permukaan luar tubuhnya?
b. Perhatikan sisik pada kepala, badan dan ekor! Tentukan tipe- tipenya
c. Amati linea lateralis (gurat sisi)! Sebutkan jenis garisnya (terputus-putus atau utuh)!
Tentukan posisinya (diatas atau dibawah pertengahan)!
d. Amatilah bagian anggota badan bebas (extrimitas liberae) yang berupa sirip
(pinnae), kemudian:
• Hitung jumlah masing-masing sirip yaitu pextoralis (dada), abdomalis (perut),
dorsalis (punggung) analis (anus)!
• Tunjukkan dengan gambar saluran dari lubang (anus, kencing dan kelamin) buat
deskripsinya!
3. Ekor (cauda)
Amatilah bentuk ekor dan sebutkan tipenya!

E. Data Praktikum

Gambar 1: Morfologi Luar Ikan Keterangan Gambar


7 10 1. Mata
2. Operculum
3. Mulut
4 4. Nostril
8 5. Sirip perut/ pelvic fin
3 6. Sirip dada/ pectoral
fin
9
7. Sirip punggung/
11
dorsal fin
5
1 6 8. Sirip ekor/ caudal
2
9. Sirip dubur/ anal fin
10. Peduncle
11. Anus/ vent

Gambar 2: Struktur Macam-Macam Sisik

Ikan gurami memiliki tipe


sisik steroid (bulat)

• Sisik berbentuk pola


seperti jarring jala,
• Sisik tebal, jika
disentuh licin dan
kasar.
Gambar: Topografi Organ Dalam

1. Otak/ brain
3 4 2. Spinal cord
2
3. Swim bladder
4. Latteral line
1 5. Anus
6. Gonad
7. Intestine/ usus
12
8. Stomach
9. Liver
11
7 10. Jantung
8
10 9
5
6
11. Gills
12. Cut edge of
operculum
Gambar 4 : Struktur Sirip Ikan dan Struktur Otot Ikan
1 1. Sirip punggung:
pendek, kecil, dan
terletak dibagian
belakang tubuh
2 2. Sirip ekor: berprntuk
bulat
3
3. Sirip dubur: terletak
dibelakang sirip perut
4. Sirip perut: berbentuk
5 panjang dan tipis
4
Sirip dada: kecil, tertelak
dibelakang tutup insang
E. Analisis Data dan Pembahasan

Gambar Hasil Pengamatan Gambar Literatur

Sumber: Santoso, 2009

Dari pengamatan terhadap ikan gurami, diketahui bahwa ikan gurami memiliki
morfologi luar yaitu mempunyai kepala/ caput yang berwarna lebih gelap dari bagian
tubuh lainya, memiliki gigi pada rahang bawah, bentuk badan yang panjang dan
ramping, memiliki garis lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus, bersisik stenoid
serta ekor yang memiliki sirip ekornya membulat.
Sedangkan menurut Ismawati (2008) Caput pada gurami memiliki ukuran mulut
relative kecil, miring, dan mempunyai moncong, serta memiliki gigi rahang di bawah.
Pada Truncus, memiliki bentuk tubuh memanjang mencapai 65 cm, tinggi, dan pipih
ke samping, memiliki garis lateral tunggal, tidak terputus, dan lengkap. Selain itu
gurami juga memiliki sisik yang sangat licin dan kasar serta berbentuk stenoid (bulat),
memiliki warna kecoklatan hingga kehitaman dengan ditandai bitnik-bintik hitam dan
juga putih di bagian sirip dada, dan tebal daging pada ikan gurame mencapai 1-2 cm.
bagian Cauda memiliki ekor dengan ciri khas seperti bulan yang berwarna hitam atau
gelap, serta sirip ekor membulat serta dilengkapi juga sepasang sirip yang tampak
bagus.

Gambar Hasil Pengamatan Gambar Literatur

sumber: Lagler et al., 1997


Gurami memiliki jenis sisik stenoid, sisiknya tersusun rapi seperti genting.
Sisik ikan gurami tipis dan transparan, juga kasar dan licin apabila di raba.
Menurut Nikol’skii (1961) pada Wiranti (2017) mengatakan bahwa ikan
gurami yang merupakan jenis ikan Osteichthyes, memiliki sisik stenoid yang sangat
tipis, fleksibel, transparan, dan tidak mengandung dentin ataupun enamel. Pada sisik
stenoid dilengkapi dengan stenii atau semacam gerigi kecil.

Gambar Hasil Pengamatan Gambar Literatur

Dari pengamatan, topografi ikan gurami yaitu Branchia (insang) terletak pada
bagian cranial tertutup oleh apparatus opercularis (tutup insang), Cor (jantung) yang
letaknya pada ventro caudal insang agak ke kanan. Gelembung renang (Saccus
pneomaticus) terletak di bagian dorsal rongga perut, berwarna keputih-putihan, bagian
ini berfungsi sebagai alat hidrostastik (pengatur kedalaman) dan membantu
pernapasan. Ren (Ginjal) warnya merah tua, terletak di sebelah ventral columna
vertebralis. Hepar (hati) berwarna merah tua di bagian bawah dibalik tutup insang.
Vesica felea atau kantong empedu memiliki warna kehijau-hijauan. Ventriculus
(lambung) yang termasuk tractus digestivus, dimana terselubungi oleh sel mucus yang
bersifat asam. Ikan gurami memiliki intestinum/ usus yang panjang dan berkelok-
kelok, serta kloaka yang merupakan lubang pembuangan yang terletak di dekat sirip
anal.
Pada gurami ditemui Cavum oris (mulut) yang pada rahangnya terdapat gigi-
gigi kecil yang disebut conus. Lingua (lidah) melekat pada dasar mulut dan tidak
dapat digerakkan. Oesophagus berbentuk kerucut pendek, terdapat di belakang insang,
ventriculus (lambung) : membesar, batas dengan usus terlihat. Intestinum (usus)
berperan sebagai pipa yang berkelok-kelok, besarnya konstan dan berakhir di anus.
Juga ditemukan hati yang berwarna merah kecoklatan, letaknya di bagian depan
rongga badan. Vesica felea (kantong empedu) yang memiliki bentuk membulat, warna
kehitaman, terletak di sebelah ventral lobus dexter hepatis. Salurannya bermuara di
usus dekat ventriculus, berfungsi mencerna lemak dan menyimpan bilus dan
mengeluarkannya ke usus.(Kimbal, 1999)
Ikan gurami emiliki pernapasan khusus yang disebut labirin, tidak seperti insang
seperti pada umumnya. Labirin tersebut terdiri dari banyak lipatan berstruktur
menyerupai labirin kompleks. Labirin ikan gurame kaya akan darah yang
memungkinkan transfer oksigen dari air yang dihirup ke dalam system peredaran
darah. Alat pernapasan ini memungkinkan gurame untuk hidup di air yang rendah
oksigen.
Ikan gurami memiliki sepasang gonade (kelenjar kelamin), terdapat diantara
anus dan ductus pneumatocyst. Bermuara keluar pada saluran yang pendek di porus
genitalis (di belakang anus). Pada jantan berupa testes berwarna putih kompak. Pada
betina disebut ovarium tampak berwarna putih agar-agar jernih dan terlihat bitnik-
bintik apabila berisi sel telur. Testes berbentuk memanjang , spermatozoa yang
dihasilkan oleh testes disalurkan melalui dictus deferens. Sel-sel telur (ovum) yang
dihasilkan oleh ovarium disalurkan melalui sepanjang oviduk (tuba falopi). Ginjal
gurami jumlahnya sepasang, terdapat diantara gelembung renang dengan tulang
punggung, bentuknya tidak begitu tegas, agak memanjang dengan bagian yang
membesar terjepit diantara kedua bagian pneumatocyst. Saluran keluar dari ginjal atau
disebut ureter terdapat sepasang, berada di belakang di sebelah ventral tulang
punggung, kedua ureter kanan dan kiri bersatu sebagai vesical urinaria, yang pada
jantan saluran kelamin dan saluran ekskresi Bersatu akan tetapi pada betina letaknya
di belakang porus genitalis. Ikan gurami mengekskresikan sisa metabolismenya yang
berbentuk urin dari darah ke ginjal lalu disalurkan melalui ureter menuju vesica
urinaria sebelum dikeluarkan.

F. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ikan gurame memiliki
kepala (caput) , Badan (truncus) dan Ekor (cauda) yang jelas. Ikan gurami
mempunyai bentuk badan agak panjang, pipih ke samping (compressed) dan lebar
serta tipe sisik (ctenoid), struktur sisik kasar dan tebal.gurame memiliki garis literal
atau garis gurat sisi tunggal, lengkap dan tidak terputus. Mulut ikan gurami berukuran
kecil, letaknya miring dan tampak monyong. Ikan Gurame memiliki usus cukup
panjang, Cepal, Pinae abdomalis, Truncus,Pinae vectoralis, Caudal, Cavum oris,
Vopea nasalis, Organun visus, Operculum, Linea lateralis/ gurat sisi, Lubang anal,
Lubang urogenital,Pinae analis, dan Pinae dorsalis.ikan gurame memiliki labirin yang
berfungsi sebagai alat bernapas tambahan. Bagian dalam atau struktur atau organ
dalam ikan gurami yang didapatkan berupa empedu, jantung, ginjal, usus, liver,
lambung dan insang.ikan gurame memiliki atu sirip ekor, satu sirip punggung dan satu
sirip anal. Sirip ekor berbentuk cagak dan berukuran cukup besar dengan tipe sisik
berbentuk lingkaran (cycloid) yang terletak beraturan. Gurat sisik atau garis rusuk
(linea lateralis) ikan gurame berada di pertengahan badan dengan posisi melintang
dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.
G. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Ismawati. 2008. Biologi. Surakarta: Bumi Aksara
Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Kristina, Marilin & Sulantiwi.2015. SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSANMENENTUKAN KUALITASBIBIT IKAN GURAMEDI
PEKON SUKOSARI MENGGUNAKAN APLIKASI VISUAL BASIC 6.0.
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 4 Juli 2015.
Marliani,Novi. 2015.SPESIES IKAN BERTULANG KERAS (Ostheichethes) HASIL
TANGKAPAN NELAYAN DI KAWASAN PANTE RAJA KABUPATEN PIDIE
JAYA.Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: 978-602-18962-5-9.
Mukayat, Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Rahmadina. 2019.Modul ajar taksonomi vertebrata. Prodi biologi fakultas sains dan
teknologi UIN Sumatera utara.
Ratnasari. Desi 2019. IDENTIFIKASI JENIS IKAN AIR TAWAR DI PASAR MASUKA
SINTANG BARAT. Edumedia : Jurnal Keguruan dan ilmu Pendidikan, Volume
3. Nomor 2, Otober 2019.

A. Lampiran
1. Foto praktikum
2. Laporan sementara
LAMPIRAN
1. Foto praktikum
2. Laporan sementara
Laporan praktikum topik VIII bagian kelas Ostheichthes dikerjakan oleh:
1. Retno Rahmawati (12208193001)
2. Siti Nur Fadilah (12208193002)
3. Muhammad daud idris (12208193022)
4. Asfirotul Fitriyah Zahroh (12208193048)
5. Febrianti Nurvida (12208193051)
6. Marcelina Dwi Lestari (12208193054)
7. Oktavia Nisa’ul Husna (12208193060)
8. Nailah Sabira Hasanah (12298193103)

Anda mungkin juga menyukai