TEKANAN OSMOTIK
PADA TANAMAN
2008531049
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
PRAKTIKUM 1
A. Tujuan
Mengetahui tekanan osmotik pada berbagai sayur dan buah
B. Dasar Teori
Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang terbentuk pada larutan akibat
proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel.
Selain itu, tekanan osmosis juga dapat didefinisikan sebagai tekanan luar yang
diberikan pada larutan untuk menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam
larutan melalui membran semipermeabel. Jadi tekanan osmosis suatu larutan
dapat berupa tekanan hidrostatis yang terbentuk di dalam larutan itu sendiri atau
tekanan luar yang diberikan pada larutan tersebut untuk menghentikan proses
osmosis.
Ada 3 jenis istilah jika kita bandingkan tekanan osmotik suatu larutan dengan
larutan lainnya, yaitu:
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.
Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga
merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat
yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membram ialah dua
lapis lipid (lipid blayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak
semua molekul dapat melalui membran sel.
Alat :
Pisau 1 buah
Wadah 9 buah
Timbangan 1 buah
Sendok 1 buah
Penggaris 1 buah
Tissue Secukupnya
Bahan :
Apel 1 buah
Kentang 4 buah
Wortel 1 buah
Air sumur Secukupnya
Minyak kelapa Secukupnya
Aquades Secukupnya
Cuka diksi Secukupnya
Larutan gula Secukupnya
Larutan garam Secukupnya
D. Prosedur kerja
a) Apel
Masukkan potongan apel tadi masing masing satu ke dalam air sumur
dan larutan garam.
b) Wortel
Siapkan wortel dan pisau.
Iris wortel menjadi 3 potong sama bentuk dan ukurannya.
Masukkan masing-masing satu potong wortel ke dalam cuka diksi, air
aquades dan minyak kelapa.
Rendam potongan wortel semalam kira-kira 12 jam.
Setelah itu, amati perubahan warna, bentuk dan ukuran kedua apel yang
sudah direndam.
Catat hasil pengamatan
c) Kentang
Ambil 3 buah kentang.
Kupas ke-3 buah kentang tersebut.
Timbang massa ke-3 buah kentang tersebut, lalu samakan bentuk dan
massanya.
Masukkan ke-3 buah kentang tersebut masing-masing satu buah ke dalam
larutan gula dan air murni.
Rendam ke-3 buah kentang tersebut semalaman kira-kira 12 jam.
Setelah itu, amati warna, bentuk dan massa ke-3 buah kentang yang
sudah direndam.
Catat hasil pengamatan.
E. Hasil pengamatan
Hasil
Pengamatan
Warna Bentuk Ukuran
Apel 1 (Air Sumur) Kecoklatan membesar Sedikit
membesar
Apel 2 (Larutan Garam) Tidak Mengecil Sedikit
berubah mengecil
Hasil
Pengamatan
Warna Bentuk Ukuran
Wortel 1 (Cuka) Lebih pekat Mengecil Sedikit
mengecil
Wortel 2 (Aquades) Lebih cerah mengecil Sedikit
mengecil
Wortel 3 (Minyak Kelapa) Lebih orange Tetap Tidak
berubah
Hasil
Pengamatan
Warna Bentuk Ukuran
Kentang 1 (Larutan Gula) Orange tua Mengecil Sedikit
lunak mengecil
Kentang 2 (Larutan Garam) Kecoklatan Mengecil, Mengecil
gelap lembek
1. Bagaimana kondisi/keadaan Apel yang direndam pada air sumur dan larutan
garam? Mengapa demikian?
Keadaan apel ketika direndam didalam larutan garam tidak berubah warna
dan bentuk. Karena partikel air yang berkonsentrasi rendah (apel) berpindah
ke konsentrasi tinggi dan lebih pekat (larutan garam). Mengalami osmosis
dan plasmolisis pada larutan garam.
Keadaan apel ketika direndam didalam air sumur atau air biasa mengalami
perubahan warna. Hal itu terjadi karena terjadinya osmosis dari larutan
berkonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Apel mengalami osmosis dan
plasmolisis pada air sumur
2. Bagaimana kondisi/keadaan Wortel yang direndam pada air cuka, aquades,
dan minyak kelapa? Mengapa demikian?
Wortel direndam didalam air cuka berubah menjadi lebih pekat, ukuran juga
menyusut. Karena konsentrasi air didalam wortel sama dengan konsentrasi
cuka sehingga tidak mengalami osmosis dan plasmolisis pada cuka.
Wortel yang direndam didalam aquades tidak mengalami perubahan. Karena
partikel air yang berkonsentrasi rendah (wortel) berpindah ke partikel air
yang berkonsentrasi tinggi (aquades). Wortel mengalami osmosis dan
plasmolisis di air aquades.
Wortel yang direndam didalam minyak kelapa warna menjadi lebih tajam,
dan ukuran agak menyusut. Karena partikel air yang berkonsentrasi rendah
(wortel) berpindah ke partikel air yang berkonsentrasi tinggi (minyak
kelapa), wortel mengalami osmosis dan plasmolisis pada minyak kelapa.