Analisa titimetri atau Analisa volumetric adalah analisis kuantitatif dengan mereaksikan suatu zat yang
dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui konsentrasinya secara teiti, dan reaksi
antara zat yang dianalisis dan larutan standar tersebut berlagsung secara kuantitatif. Larutan baku
(standar) adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, konsentrasinya biasa
dinyatakan dalam satuan N (normalitas) atau M (molaritas) (Shochichah, 2010).
Larutan baku ada dua yaitu larutan baku primer dan larutan baku sekunder. Larutan baku orimer adalah
larutan baku yang konsentrasinya dapat ditentukan dengan menghitung berat zat terlarut yang
dilarutkan dengan tepat. Larutan baku primer harus dibuat dengan teliti menggunakan neraca analitik
dan dilarutkan dalam labu ukur (RhacaRhiatra, 2013).
Pada percobaan kali ini larutan yang digunakan sebagai larutan baku primer adalah H2C2O4. 2H2O (asam
oksalat). Asam oksalat adalah zat padat, halus, putih, larut baik dalam air. Asam oksalat adalah asam
divalent dan pada titrasinya selalu sampai terbentuk garam normalnya. Berat ekivalen asam oksalat
adalah 63 (RhacaRhiatra, 2013).
Larutan baku sekunder adalah larutan baku yang konsentrasinya harus ditentukan dengan cara titrasi
terhadap larutan baku primer. Pada percobaan kali ini larutan yang digunakan sebagai larutan baku
sekunder adalah NaOH. Larutan NaOH tergolong dalam larutan baku sekunder yang bersifat basa. NaOH
bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbondioksida dari udara bebas. Ia sangat larut
dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan (RhacaRhiatra, 2013).
Shochicha. 2010. Standarisasi Larutan NaOH dan Penentuan Asam Cuka Perdagangan.
http://shochichah.blogspot.com. Diakses pada 7 November 2019 pukul 8.55 WIB