Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM 2

SISTEM RESPIRASI

Laporan Praktikum Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Biologi Dasar Ⅱ

Dosen Pengampu :

Ibu Erti Hamimi, S.Pd., M.Sc.

Ibu Dra. Hj. Nursasi Handayani, S.Si M.Si.

Disusun oleh :

Erisa Alifia Putri 200351615631

Hamidah Nigeria Abaca 200351615659

Jovano Andrew Listiandi 200351615679

Rizky Septiana Wulandari 200351615669

Kelompok : 8

Offering :A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Maret 2021

1
A. Judul

Praktikum Respirasi

B. Tanggal dan Tempat Pelaksanaan

Tanggal : Maret 2021

Tempat : Di rumah masing-masing

NB : Praktikum dilakukan berdasarkan studi literatur.

C. Tujuan

1. Mahasiswa mampu menentuka volume tial, volume cadangan


ekspirasi, kaasitas vital, dan volume cadangan inspirasi.

2. Mahasiswa mampu mengetahui frekuensi pernapasa dan faktor-


faktor yang mempengaruhi irama pernapasan.

3. Mahasiswa mampu mendeteksi kandungan CO₂ dalam udara


ekspirasi.

D. Dasar Teori

Alat respirasi adalah alat atau bagian tbuh tempat O₂ dapat


berdifusi masuk dan sebaliknya CO₂ dapat berdifusi keluar. Alat
respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan
yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paru-paru
buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat
khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam
tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata.
Pada ketiga hewan ini oksigen berfungsi dari lingkungan melalui lapisan
rongga tubuh.

Mekanisme sistem respirasi merupakan sebuah sistem kerja


pernapasan pada manusia. secara umum, respirasi terdiri dari 2 proses
yaitu proses respirasi eksternaldan respirasi internal. Respirasi eksternal
meliputi pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) antara cairan
interstisial tubuh dengan lingkungan luar. Tujuan dari respirasi eksternal
adalah untuk memenuhi kebutuhan respirasi sel. Respirasi internal adalah
poses absorpsi oksigen dan pelepasan karbon dioksida dari sel. Secara
garis besar, pernapasan merupakan pemecahan glukosa dengan bantuan
enzim-enzim untuk menghasilkan energi

2
Gambar 5.1 Pernapasan dada

Gambar 5.2 Pernapasan perut

Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai


4500 cc. Udara ini uag dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan
manusia. kapasitas vital adalah jumlah udara maksimum yang dapat
dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum.
Kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai
3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan
tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa.

Dalam keadaan normal, kegiatan inspirasi dan ekspirasi atau


menghirup dan menghembuskan udara dalam nernapas hanya
menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal =
± 500 cc). kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-
paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan abnormal, inspirasi
maupun ekspirasi dapat menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan
(expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc).

E. Alat dan Bahan

Alat :

3
1. Spirometer,

2. Pipa tiup,

3. Kantong plastik,

4. Biuret,

5. Labu erlenmeyer 125 ml,

6. Tutup labu erlenmeyer,

7. Statis,

8. Pipa kaca.

Bahan :

1. Alkohol 70%,

2. Aquades,

3. Phenolphalen,

4. NaOH 0,1 M.

Gambar 5.2 Spirometer dan Pipa Tiup

F. Cara Kerja

1. Mengukur volume pernapasan

Persiapan : Pipa tiup di cuci dengan alkohol 70% setiap akan


dipakai; pasang pipa tiup pada spirometer; atur angka skala
menunjukkan angka 0 (nol) sebelum spirometer digunakan; tiup
udara pernapasan melalui mulut.

4
a. Hirup udara dengan inspirasi normal, kemudian hembuskan
sekuat mungkin pada spirometer yang terbaca menunjukkan
volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. Ulangi tiga kali
dan ambil rata-ratanya.

b. Hembuskan udara dengan ekspirasi normal, kemudian


hembuskan lagi udara sekuat mungkin. Ini adalah cadangan
ekspirasi. Ulangi tiga kali dan ambil rata-ratanya.

c. Kurangkan hasil langkah 1 terhadap langkah 2, inilah volume


tidal.

d. Setelah bernapas dalam-dalam hembuskan sebanyak mungkin


udara. Ini adalah kapasitas vital. Ulangi tiga kali dan dirata-rata.

e. Pengurangan hasil langkah d terhadap langkah a diperoleh


volume cadangan inspirasi.

2. Irama pernapasan

a. Praktikan duduk santai, hitung frekuensi pernafasannya dalam 1


menit.

b. Mintalah praktikan bernapas cepat selama 1 menit, setelah itu


mintalah bernapas normal selama 1 menit. Hitunglah frekuensi
pernapasan per menit.

c. Praktikan memegang kantong plastik sedemikian rupa sehingga


mulut dan hidung berada di dalam kantong. Mintalah praktikan
bernapas selama 1 menit. Hitunglah frekuensi pernapasan per
menit.

d. Praktikan lari di tempat 60 langkah, setelah itu duduk di kursi,


hitunglah frekuensi pernapsannya per menit.

e. Ulangi langkah a-d setiap kali selesai melakukan kegiatan


praktikan menarik napas panjang, menutup hidung, menahan
selama mungkin sampai praktikan harus bernapas lagi. Catat
waktunya.

f. Ulangi perlakuan e, tetapi praktikan menghembuskan napas


panjang. Catat hasilnya.

5
3. Kandungan CO₂ dalam udara ekspirasi

a. Isilah dua tabung Erlemeyer dengan 100 ml aquades.

b. Tambahkan tiap labu 3-5 tetes phenoptalin dan kemudian 5


tetes 0,1 M NaOH, larutan menjadi berwarna merah delima,
tutuprapat-rapat kedua labunya.

c. Masukkan pipa kaca ada salah satu labu, tiupkan udara


pernapasan ke dalam labu melalui pipa kaca sampai warna
merah hilang. Catat waktu yang diperlukan.

d. Praktikan lari di tempat 60 langkah, menghembuskan udara ke


dalam labu sampai warna hilang. Catat waktu yang diperlukan.

e. Secara deskriptif bandingkan kecepatan perubahan warna pada


labu dan lama waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut.

G. Data

1. Data pengamatan cara kerja nomor 1 :

No. Volume Ulangan Rata-rata Hasil


Pernapasan
1 2 3

1 Volume 1700 1500 1400 1500 ml -


tidal+volume ml ml ml
cadangan ekspirasi

2 Volume cadangan 500 700 400 500 ml -


ekspirasi ml ml ml

3 Volume tidal - - - - 1000 ml

4 Kapasitas vital 2700 3000 2700 2800 ml -


ml ml ml

5 Volume cadangan - - - - 1300 ml


inpirasi

6
2. Data pengamatan cara kerja nomor 2 :

No. Perlakuan Frekuensi/menit

1. Bernafas dengan duduk santai 30

Pelaku bernafas setelah nafas panjang dan


2. 25,36 sekon
menutup hidung

3. Pelaku mengehembuskan nafas panjang 3,65 sekon

51 (nafas cepat),
4. Pernafasan setalah nafas normal
38 (normal)

Pelaku bernafas setelah nafas panjang dan


5. 36 sekon
menutup hidung

6. Pelaku menghembuskan nafas panjang 25,36 sekon

7. Pernafasan normal di luar plastik 3,90 sekon

Pelaku bernafas setelah nafas panjang dan


8. 15,84 sekon
menutup hidung

9. Pelaku menghembuskan nafas 3,80 sekon

10. Bernafas setelah berlari 60 langkah 58

Pelaku bernafas setelah nafas panjang dan


11. 7 sekon
menutup hidung

12. Pelaku menghembuskan nafas panjang 3,28 sekon

3. Data pengamatan cara kerja nomor 3 :

No. Perlakuan Waktu Volume NaOH yang


dibutuhkan

1. Tiupan udara pernapasan 2 menit 13 0,3 ml


normal detik

2. Tiuan udara pernapasan 1 menit 47 0,4 ml


setelah lari 60 langkah detik

7
H. Analisis Data

1. Mengukur Volume Pernapasan

Pada praktikum mengukur volume pernafasan, untuk


mengetahui volume tidal dan volume cadangan ekspirasi dengan
dihirup udara dengan inspirasi normal kemudian dihembuskan
sekuat mungkin pada spirometer dengan melakukan 3 kali ulangan
yang menunjukkan hasil 1700 ml pada ulangan pertama, 1500 ml
pada ulangan kedua dan 1400 ml pada ulangan ketiga dan diperoleh
rata-rata 1500 ml. Pada volume cadangan ekspirasi, dihembuskan
udara dengan ekspirasi normal kemudian udara dihembuskan
sekuat mungkin dengan melakukan 3 kali ulangan diperoleh hasil
500 ml pada ulangan pertama, 700 ml pada ulangan kedua dan 400
ml pada ulangan ketiga diperoleh rata-rata 500 ml. Untuk
mengetahui volume tidal, hasil rata-rata dari volume tidal dan
volume cadangan ekspirasi dikurangi dengan rata-rata volume
cadangan ekspirasi dihasilkan 1000 ml volume tidal.

Perhitungan kapasitas vital diperoleh dengan bernafas


dalam-dalam dihembuskan sebanyak mungkin udara kemudian
dilakukan pengamatan dengan 3 kali ulangan diperoleh 2700 ml
pada ulangan pertama, 3000 ml pada ulangan kedua dan 2700 ml
pada ulangan ketiga dan diperoleh rata- rata 2800 ml. Untuk
mengetahui volume cadangan inspirasi diperoleh dengan rata-rata
dari kapasitas vital dikurang dengan rata-rata dari volume tidal dan
volume cadangan ekspirasi yaitu 1300 ml.

2. Irama Pernapasan

Pada praktikum irama pernafasan terdapat 4 perlakuan.


Pada perlakuan yang pertama praktikan bernafas dengan duduk
santai kemudian dihitung frekuensi pernafasan selama 1 menit dan
diperoleh hasil sebesar 30 kali, setelah itu praktikan menarik nafas
panjang dan menutup hidung diperoleh frekuensi waktu 25,36
detik, kemudian praktikan menghembuskan nafas panjang
diperoleh frekuensi waktu 05,65 detik.Pada perlakuan kedua
praktikan bernafas dengan cepat diperoleh frekuensi pernafasan
sebesar 51kali setelah itu praktikan bernafas normal, diperoleh
frekuensi sebesar 38kali, kemudian praktikan menarik nafas
panjang dan menutup hidung diperoleh frekuensi waktu sebesar 36
detik, kemudian praktikan menghebuskan nafas panjang diperoleh
frekuensi waktu 03,90 detik.

8
Pada perlakuan ketiga praktikan bernafas didalam kantong
plastik selama 2 menit , diperoleh frekuensi sebesar53 kali setelah
itu praktikan bernafas normal diluar plastik diperoleh frekuensi
sebesar 93 kali, kemudian praktikan menarik nafas panjang dan
menutup hidung diperoleh frekuensi waktu 15,84 detik, kemudian
praktikan menghembuskan nafas panjang diperoleh frekuensi
waktu 03,80 detik.Pada perlakuan yang terakhir praktikan lari
ditempat 60 langkah, lalu duduk dikursi diperoleh frekuensi sebesar
58 kali, kemudian praktikan menarik nafas panjang dan menutup
hidung diperoleh frekuensi waktu 7 detik, kemudian praktikan
menghembuskan nafas panjang diperoleh frekuensi waktu 03,28
detik. Hasil frekuensi irama pernafasan dapat dilihat pada grafik 2.

3. Kandungan CO₂ dalam Udara Ekspirasi

Pada percobaan kandungan CO₂ dalam udara pernapasan,


percampuran antara aquades 60 ml, 3 tetes phenoptalin, dan 4 tetes
0,1 M NaOH dihasilkan warna merah delima. Pada percobaan ini
dilakukan dua perlakuan, yaitu tiupan udara pernafasan normal dan
tiupan udara pernafasan setelah lari 60 langkah. Berdasarkan hasil
percobaan pada perlakuan tiupan udara normal, dapat diketahui
bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mengubah warna larutan yang
semula berwarna merah delima menjadi bening adalah 2 menit 13
detik. Sedangkan volume NaOH 0,1 M yang dibutuhkan untuk
mengubah warna bening menjadi warna merah delima kembali
yang disamakan dengan larutan kontrol adalah 0,3 ml yang setara
dengan 3 µ mol CO₂.

Sedangkan hasil percobaan pada perlakuan setelah lari 60


langkah didapatkan hasil yakni waktu yang dibutuhkan untuk
menjernihkan larutan adalah selama 1 menit 47 detik. Sedangkan
volume NaOH 0,1 M yang dibutuhkan untuk mengubah warna
larutan sama dengan warna larutan kontrol yaitu 0,4 ml yang setara
dengan 4 µ mol CO₂. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
waktu yang dibutuhkan untuk menjernihkan larutan pada perlakuan
pernafasan normal lebih lama bila dibandingkan pada perlakuan
setelah lari 60 langkah. Sehingga dapat dikatakan bahwa setelah
melakukan aktivitas, proses penjernihan lebih cepat. Hal ini
disebabkan oleh adanya pengaruh aktivitas atau gerak otot terhadap
jumlah CO₂ yang dihasilkan oleh seseorang. Dapat diketahui pula
bahwa volume NaOH 0,1 M yang dibutuhkan untuk mengubah
warna sama dengan larutan kontrol pada perlakuan pernafasan
normal lebih sedikit bila dibandingkan dengan perlakuan setelah

9
lari 60 langkah. Kandungan CO₂ dalam udara ekspirasi setelah
beraktivitas lebih besar bila dibandingkan saat kondisi pernafasan
normal.

I. Bahan Diskusi

1. Bagaimana cara menentukan dan berapa volumenya:

a. Volume tidal → Volume hasil inspirasi/ekspirasi pada setiap


pernafasan normal. Volumenya 500 ml/500 cc dan akan
meningkat bila kegiatan tubuh meningkat.

b. Volume cadangan ekspirasi → Volume udara maksimal yang


dapat dikeluarkan setelah ekspirasi normal. Volumenya sekitar
1100 ml/ 1100 cc

c. Kapasitas vital → Volume udara yang dapat dikeluarkan


semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal
mungkin. Volumenya sekitar 3500 ml/3500 cc

Cara mencari : Menambahkan volume tidal, volume cadangan


inspirasi, dan volume cadangan Ekspirasi.

d. Volume cadangan inspirasi → Volume udara yang dihisap


secara maksimal setelah inspirasi biasa. Volumenya kurang
lebih 3000 ml/3000 cc

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi irama pernapasan?


Jelaskan bagaimana mekanismenya!

Jawaban:

• Faktor-faktor yang mempengaruhi irama pernapasan


adalah:

1. Umur

Semakin bertambahnya usia seseorang maka irama


pernafasan akan semakin lambat.

2. Jenis kelamin

Umumnya irama pernafasan laki" akan lebih cepat


dari pada perempuan karena laki" beraktivitas lebih
banyak dari perempuan.

10
3. Suhu Tubuh

Semakin rendah suhu tubuh manusia maka akan


semakin cepat pernafasannya.

4. Posisi Tubuh

Irama pernafasan pada posisi berdiri akan lebih cepat


dari pada orang dalam keadaan duduk.

5. Aktivitas Tubuh

Semakin banyak organ tubuh yang bekerja dan


semakin berat organ tersebut melakukan suatu
pekerjaan, maka akan tinggi kebutuhan energi yang
diperlukan sehingga laju metabolisme dan irama
pernafasan semakin cepat.

• Mekanisme irama pernapasan:

Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan


tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya
dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta
jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.
Pekerja-pekerja berat termasuk atlit lebih banyak
membutuhkan oksigen dibanding pekerja ringan.
Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh
lebih besar dengan sendirinya membutuhkan oksigen
lebih banyak. Selanjutnya, seseorang yang memiliki
kebiasaan memakan lebih banyak daging akan
membutuhkan lebih banyak oksigen daripada seorang
vegetarian. Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan
sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc
tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan
volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam
keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi
berkurang atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi
hemoglobin darah berkurang. Oksigen yang dibutuhkan
berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang
menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar
oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah
(hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau
eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin

11
yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa
protein.

3. Bagaimana cara menentukan kandungan CO2 dalam udara


ekspirasi?

Jawaban :

Cara menentukan kadar atau kandungan CO2 dalam udara


ekspirasi misalnya pada keadaan setalah berlari, langkah yang
pertama yaitu menghitung frekuensi pernafasan pada saat
keadaan normal (duduk). Selanjutnya, hitung frekuensi pada saat
setelah berlari selama 1 menit (frekuensi = 1x inspirasi dan 1x
ekspirasi). Karena volume tidal manusia mempunyai rata-rata 6
liter, jadi jumlah hitungan frekuensi pada saat setelah berlari tadi
kita kalikan dengan 6 liter.

4. Adakah perbedaan kandungan CO2 pada praktikan yang


beraktivitas? Jelaskan!

Jawab :

Berdasarkan pengamatan kami, jika seseorang praktikan


beraktivitas maka akan lebih banyak kandungan 𝑪𝑶𝟐 dalam
darah. Hal ini karena ketika seseorang beraktivitas akan lebih
banyak membutuhkan Oksigen yang berperan sebagai indikator
basa dalam darah. Untuk menyeimbangkan darah agar asam dan
basanya seimbang maka akan diperlukan lebih banyak 𝑪𝑶𝟐
untuk mentralisisir oksigen dalam darah ketika sedang
beraktivitas.

J. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum diketahui bahwa volume cadangan ekspirasi


adalah 500 ml (sumber: 1200 ml), volume tidal 1000 ml (sumber: 500
ml), kapasitas vital 2800 ml (sumber: 4800 ml), volume cadangan
inspiratory 1300 ml (sumber: 3100 ml). Frekuensi pada pernafasan
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu aktifitas yang
dilakukan oleh seseorang. Kandungan CO₂ di dalam udara ekspirasi lebih
tinggi ketika setelah melakukan aktifitas daripada ketika dalam keadaan
normal

12

Anda mungkin juga menyukai