Anda di halaman 1dari 4

JURNAL BELAJAR BIOLOGI DASAR II

Nama : ERISA ALIFIA PUTRI

NIM : 200351615631

Offering :A

Hari/Tanggal : RABU/ 21 APRIL 2021

Mata Kuliah : BIOLOGI DASAR 2

Topik : SISTEM REPRODUKSI

A. PENGETAHUAN YANG TELAH DIPAHAMI


Materi yang sudah saya pahami adalah mengenai sistem reproduksi.
Sistem reproduksi pada manusia dapat dibedakan menjadi sistem
reproduksi pada pria dan sistem reproduksi pada wanita. Yang pertama
adalah mengenai organ reproduksi pada pria yang dapat dibedakan
menjadi organ reproduksi internal dan eksternal. Organ reproduksi
eksternal pada pria meliputi penis dan skrotum, sedangkan organ
reproduksi internal pada pria meliputi testis, vas deferens, vesikula
seminalis, kelenjar prostat, saluran ejakulasi. Organ reproduksi pada
wanita juga dibedakan menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Pada
bagian eksternal terdapat labia mayora, labia minora, kelenjar Bartholini,
juga klitoris. Sedangkan pada bagian internal terdapat vagina, ovarium,
oviduk, tuba fallopi, rahim dan serviks.
Dalam sistem reproduksi juga mempelajari mengenai gametogenesis atau
proses pembentukan gamet. Gametogenesis terdiri atas spermatogenesis
atau pembentukan sperma dan oogenesis atau pembentukan ovum. Urutan
terjadinya spermatogenesis dimulai saat sel benih primordial melakukan
pembelahan secara mitosis membentuk spermatogonium kemudian
melakukan pembelahan mitosis menghasilkan spermatosit primer, lalu
melakukan pembelahan meiosis I membentuk spermatosit sekunder
kemudian melakukan meiosis II membentuk spermatid sebanyak 4 buah
yang berdiferensiasi dan membutuhkan sel sertoli (memberikan nutrisi
pada spermatozoa) menjadi sel sperma. Urutan terjadinya oogenesis yaitu
dimulai dari sel benih primordial melakukan pembelahan mitosis menjadi
oogonium kemudian melakukan pembelahan mitosis menjadi oosit primer
dan badan polar pertama, lalu oosit primer (dihasilkan saat profase meiosis
I) melakukan meiosis I, kemudian melakukan pembelahan meiosis II
menghasilkan oosit sekunder lalu mengalami ovulasi, sperma masuk dan
mengalami meiosis II kompleks menghasilkan sel telur (ovum) dan badan
polar kedua.
Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis adalah sebagai berikut:
 Spermatogenesis terjadi pada pria yang berlangsung di testis,
sedangkan oogenesis terjadi pada wanita yang berlangsung di
ovarium.
 Spermatogenesis terjadi setelah pubertas sampai akhir usia,
sedangkan oogenesis terjadi saat berada dalam kandungan dan
berhenti saat kanak-kanak dan dimulai kembali saat pubertas dan
berhenti saat menopause.
 Spermatogenesis menghasilkan 4 spermatozoa yang fungsional,
sedangkan oogenesis hanya menghasilkan 1 ovum yang fungsional.
Pengaruh hormon dalam spermatogenesis yang terjadi pada laki-laki
diawali dengan adanya sinyal dari hipotalamus kemudian mensekresikan
hormon GnRH kemudian terdapat pituitari anterior yang berfungsi untuk
membentuk FSH dan LH, FSH memicu sel sertoli untuk membantu proses
spermatogenesis sedangkan LH memicu sel Lyeding untuk menghasilkan
hormon progesteron lalu hormon progesteron mengalami negative
feedback untuk mengurangi produksi hormon. Siklus menstruasi dimulai
dengan adanya sinyal hipotalamus dan mensekresikan GnRH lalu ke
pituitari anterior menghasilkan hormon FSH dan LH yang merangsang
pertumbuhan folikel. Kemudian konsentrasi FSH dan LH diukur dalam
darah, kemudian siklus ovarium berupa folikel yang berisi oosit primer
yang berkembang karena dipengaruhi oleh FSH dan LH. Hormon yang
ada dalam darah berupa estradiol dan progesteron berfungsi untuk
penebalan dinding rahim juga mencegah agar tidak terjadi implantasi pada
zigot. Kemudian ada siklus uterine yang merupakan penebalan dinding
rahim.

B. PENGETAHUAN BARU YANG DIPELAJARI

Materi yang sudah saya pelajari adalah mengenai sistem reproduksi dan
mekanisme yang terjadi di dalamnya. Dari adanya gametogenesis yang
terdiri atas spermatogenesis dan oogenesis. Selain itu, terdapat pula siklus
menstruasi yang terjadi pada wanita. Pada wanita juga terdapat adanya
kondisi menopause. Menopause merupakan proses alami yang terjadi saat
seorang wanita bertambah tua. Seiring bertambahnya usia, indung telur
akan semakin sedikit memproduksi hormon kewanitaan. Akibatnya,
indung telur tidak lagi melepaskan sel telur dan menstruasi akan berhenti.

C. PENGETAHUAN YANG BELUM DIMENGERTI

Materi yang belum saya mengerti adalah mengenai keterkaitan dan


persamaan antara spermatogenesis dengan mimpi basah yang terjadi pada
pria.

D. TINDAK LANJUT SETELAH BELAJAR


Langkah yang akan saya lakukan adalah dengan membaca kembali
referensi yang ada, menggali ilmu melalui ebook maupun sumber yang
relevan dan kredibel, dan tetap bersemangat untuk belajar dan memahami
materi yang dijelaskan. Selain itu, saya akan giat dan rajin untuk mencatat
materi yang telah disampaikan agar nantinya mudah untuk dipelajari dan
jika ada yang tidak saya pahami akan mudah saya tanyakan kepada dosen
pengampu.

Anda mungkin juga menyukai