Anda di halaman 1dari 5

KEGIATAN III

PENGGUNAAN ALAT-ALAT VOLUMETRIK

A. TUJUAN
1. Menjelaskan kegunaan dari berbagai macam alat gelas volumetrik dan dapat
menggunakannya dengan benar.
2. Dapat memilih alat volumetrik yang tepat sesuai dengan kebutuhan untuk
menghindari kesalahan dalam pengukuran volume.

B. TEORI DASAR

Macam alat pengukur volume cairan antara lain adalah gelas ukur, pipet
ukur, pipet gondok, labu ukur dan buret, seperti terlihat pada gambar 1.
Pada alat-alat tersebut tertera tanda berupa garis melingkar yang
menunjukkan batas tinggi cairan pada volume-volume tertentu. Sebagai batas
pembacaan adalah bagian bawah permukaan lengkung cairan (meniskus), hal
ini dapat terlihat jelas hanya apabila dilihat tepat sejajar dengan penglihatan
kita. Pembacaan yang dilakukan di atas ataupun di bawah meniskus adalah
salah, seperti terlihat pada gambar 2.

a b c d e

Gambar 3.1 Alat-alat pengukur volume cairan


a. Gelas ukur; b. Labu takar; c. Pipet ukur (pipet berskala);
d. Pipet gondok; e. Buret

13
1. Gelas ukur
Digunakan untuk mengukur volume larutan dalam jumlah tertentu dengan
tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Gelas ukur ini dilengkapi dengan
bibir tuang agar mudah dalam menuangkan larutan.
2. Labu takar
Digunakan untuk menampung cairan pada volume tertentu dan digunakan
juga untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. Dapat
menunjukkan volume cairan dengan tepat karena leher labu ukur di buat
relative sempit hingga perubahan volume cairan sedikit saja akan
menyebabkan perbedaan ketinggian cairan.
3. Pipet ukur /pipet berskala/ graduated pipet
Pipet ukur digunakan untuk mengambil dan memindahkan cairan dengan
volume tertentu. Pemipetan dilakukan dengan cara menghisap cairan ke
dalam pipet dengan menggunakan bola karet (pipet bulb).
4. Pipet gondok/ pipet volume/ volumetric pipet
Pipet gondok digunakan untuk memindahkan cairan dengan volume tepat
sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung
(gondok) pada bagian tengah pipet. Pemipetan dilakukan dengan cara
menghisap cairan ke dalam pipet dengan menggunakan bola karet.
5. Buret
Digunakan untuk mengukur volume cairan yang keluar seperti halnya
pipet. Pada buret terdapat kran untuk mengeluarkan atau menghentikan
cairan yang keluar dan volumenya dapat diketahui pada skala yang tertera
pada dinding buret. Buret ini terutama digunakan untuk titrasi.

14
Gambar 3.2 Cara pembacaan volume cairan

C. ALAT DAN BAHAN

ALAT
1. Beaker glass 100 ml 11. Makropipet 1; 2; 5; 10 ml
2. Beaker glass 250 ml 12. Pipa Buret 25 ml
3. Labu Erlenmeyer 125 ml 13. Standart + statif
4. Gelas ukur 10 ml 14. Kaca arloji
5. Gelas ukur 100 ml 15. Batang pengaduk
6. Labu takar 50 ml 16. Sendok tanduk
7. Pipet tetes panjang 17. Neraca digital non teknis
8. Pipet gondok 5 ml 18. Lap meja
9. Pipet berskala 10 ml 19. Corong kaca kecil
10. Karet penghisap

BAHAN
1. Vitamin C IPI
2. Larutan IKI 0,01N
3. Larutan amilum 1%
4. Akuades

15
D. PROSEDUR KERJA
1. Tampunglah air sebanyak 50 ml dalam beaker glass 250 ml, labu Erlenmeyer 125
ml, dan gelas ukur 100 ml. Selanjutnya tuanglah masing-masing ke dalam labu
takar 50 ml. Bila terjadi kekurangan/ kelebihan volume, tambah/ kurangilah
dengan menggunakan pipet tetes. Catat berapa tetes air yang ditambahkan/
dikurangi, masukkan hasilnya dalam tabel seperti di bawah ini.
Alat manakah yang paling sesuai dengan labu takar 50 ml?

Jumlah tetesan
No Alat volumetrik
Lebih Kurang
1.
2.
3.

2. a. Lakukan penghisapan 5 ml air dengan menggunakan pipet gondok 5 ml


dan karet penghisap; pindahkan ke dalam gelas ukur 10 ml. Bila terjadi
kekurangan/ kelebihan volume, tambah/ kurangilah dengan
menggunakan pipet tetes. Berapa tetes air yang ditambah/ dikurangi?
b. Lakukan penghisapan air dengan pipet berskala 10 ml dan karet
penghisap sampai batas maksimal; pindahkan setiap 5 ml ke dalam gelas
ukur 10 ml. Selanjutnya lakukan seperti a), masukkan hasil ke dalam
tabel.

3. Lakukan pengambilan 2 ml air dengan menggunakan makropipet 2 ml, 5


ml, 10 ml. Pindahkan masing-masing ke dalam gelas ukur 10 ml. Bila
terjadi kekurangan/ kelebihan volume, tambah/ kurangilah dengan
menggunakan pipet tetes. Catat berapa tetes air yang ditambahkan/
dikurangi, masukkan data dalam tabel.

4. Pengujian kandungan vitamin C dengan metode titrasi.


a. Larutkan 1 tablet vitamin C IPI dalam 200 ml akuades
b. Pasanglah buret pada standar dan statif.
c. Isilah buret dengan larutan IKI 0,01N sampai penuh (25 ml)
d. Masukkan 10 ml larutan vitamin C IPI ke dalam labu Erlenmeyer, tetesi
dengan 3 tetes larutan amilum 1%  aduk rata.

16
(Larutan amilum dibuat dengan cara melarutkan 1 gram amilum/ kanji
dalam 100 ml air panas, biarkan menjadi dingin)
e. Lakukan titrasi larutan vitamin C IPI dengan IKI sampai berubah
warna menjadi biru permanen.
f. Hitunglah volume larutan IKI yang dikeluarkan dari buret.
g. Hitunglah kadar vitamin C.
Ulangi titrasi seperti di atas sekali lagi.
Catatan: konversikan kadar vitamin C dengan volume larutan IKI yang
diperlukan untuk membirukan larutan bahan yang diuji. Setiap 1 ml
larutan 0,01N IKI yang digunakan untuk titrasi setara dengan 0.88 mg
vitamin C.

E. DISKUSI

1. Sebutkan macam-macam alat volumetrik yang telah anda pelajari. Uraikan


karakteristik dan kegunaan masing-masing!
2. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan tingkat ketelitian dari suatu alat
volumetrik!
3. Jelaskan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan dalam pengukuran
volume suatu cairan!

17

Anda mungkin juga menyukai