Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM BIOFISIKA
RESISTENSI TUBUH MANUSIA

Disusun Oleh :
Kelompok 7
Azzakia Oofy Aurelie 18312241056

Pendidikan IPA C 2018

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021

A. Judul
Resistensi Tubuh Manusia

B. Tujuan
Mengukur nilai resistensi tubuh manusia.

C. Dasar Teori
Listrik adalah sesuatu yang memiliki muatan positif (proton) dan muatan
negatif (elektron) yang dapat mengalir melalui suatu penghantar (konduktor). Arus
listrik dapat mengalir apabila terdapat beda potensial agar electron-elektron dapat
begerak dan menghasilkan listrik. Akan tetapi, gerakan ketika elektron bergerak terdapat
hambatan atau yang menghalanginya sehingga besar arus listrik berkurang.
1. Tahanan Listrik/Resistance
Tahanan adalah penghambatan terhadap lintasan arus listrik yang dilewatinya.
Berbeda dengan konduktivitas yaitu kemampuan suatu alat untuk mengalirkan
arus listrik. Alat atau bahan yang memiliki tahanan yaitu resistor, sedangkan
alat atau bahan yang memiliki sifat konduktivitas yaitu konduktor. Sistem tubuh
manusia bereaksi terhadap aliran listrik dengan dipengaruhi oleh kelembaban, suhu
dan sifat lainnya. Persamaan hukum Joule berbunyi "semakin tinggi tahanan,
semakin tinggi pula panas yang ditimbulkan".
Sistem tubuh manusia, sistem saraf, pembuluh darah, membran mukosa
dan otot merupakan konduktor yang baik. Sesuai fungsi dan sifat sistem saraf yaitu
untuk menghantarkan sinyal-sinyal elektrik, oleh karena itu sistem saraf
mempunyai elektrolit dan kandungan air yang tinggi serta mempunyai tahanan
terhadap listrik yang rendah.
2. Electrical Resistance of Human Body
Seperti halnya besar hambatan listrik pada setiap bahan konduktor, besar
hambatan listrik setiap orang berbeda-beda. Perbedaan besar hambatan listrik setiap
orang dapat diakibatkan oleh beberapa factor, antara lain adalah:
a. Diameter
Laki-Laki memiliki besar resistensi yang lebih rendah dibandingkan
dengan perempuan. Hal ini seperti halnya resistensi pada listrik, resistensi
pada lengan seseorang bergantung dengan diameter. Resistensi akan semakin
kecil apabila lengan memiliki diameter yang lebih besar (R. Fish & L.
Geddes. 2003). Hal ini sesuai dengan rumor Resistensi Benda, apabila R
merupakan resistensi, ρ adalah hambatan jenis, L adalah panjang benda, dan A
merupakan luas benda, adalah:
L
R=ρ (1)
A
Sehingga apabila dilihat berdasarkan penjelasan di atas, laki-laki memiliki
resistensi yang lebih kecil dari perempuan karena laki-laki memiliki lengan
dan kaki yang lebih besar (lebih memiliki otot).
b. Panjang Lengan
Berdasarkan persamaan (1), hambatan jenis atau resistensi dipengaruhi
oleh panjang. Panjang disini dimaksudkan dengan panjang arus listrik
ditempuh. Jika aliran listrik mengalir dari tangan kiri menuju ke kaki kanan,
maka resistensi akan lebih besar dibandingkan dengan arus listrik yang
mengalir dari jari kanan menuju ke jari kiri (R. Fish & L. Geddes. 2003).
c. Keadaan Tubuh
Dalam tubuh, jaringan dengan resistensi terbesar adalah tulang dan lemak
sedangkan saraf dan otot lebih sedikit resistensinya. Resistensi yang paling
besar dalam tubuh adalah kulit, kapal (sel mati), sel-sel epidermis (lapisan luar
kulit) merupakan konduktor yang buruk (R. Fish & L. Geddes. 2003).
Tubuh memiliki resistensi terhadap aliran arus. Lebih dari 99% dari daya
tahan tubuh terhadap aliran arus listrik di kulit. Sebuah kapalan, tangan kering
memiliki lebih dari 100.000 Ω karena lapisan luar tebal. Sedangkan daya
resistensi tubuh internal sekitar 300 Ω, hal ini karena jaringan bawah kulit
lebih basah dan mengandung garam (Raymond M. Fish. 2009). Menurut R.
Fish & L. Geddes (2003) resistensi kulit jauh lebih rendah jika basah atau
terbakar/melepuh.

D. Metode Praktikum
1. Alat dan Bahan
a. Multimeter
b. Kabel penghubung
c. Meteran
2. Prosedur Percobaan

Mengeset multimeter pada ohm meter dan memastikan berfungsi dengan


menempelkan kedua phrobe hingga menunjukkan angka nol

Mengukur nilai resistensi tubuh (tangan ke tangan) dengan cara memegang atau
menempalkan probe ke kedua telapak tangan

Mengulangi prosedure kedua tangan yang berkeringat atau basah

Mengulangi prosedure kedua pada bagian tubuh yang lain (tangan ke kaki, kaki ke
kaki)

Mengulangi prosedur untuk naracoba lain.

E. Data Percobaan

Jarak R ()
No Naracoba Posisi penempelan probe
(cm) R1 R2 R3

1. A Kering 149 367200 370200 389300


Tangan-tangan
Basah 149 81000 72000 63000

Tangan - Kaki 210 800000 810000 780000

Tangan - Alis 83 290000 310000 480000

2. B Kering 140 394500 402000 404300


Tangan-tangan
Basah 140 99000 100000 104000

Tangan - Kaki 172 490000 520000 490000

Tangan - Alis 100 394000 418000 385000

3. C Tangan-tangan Kering 146 357200 376100 367300

Basah 146 63000 42000 79000


Tangan - Kaki 195 740000 620000 550000

Tangan - Alis 110 610000 430000 490000

Tangan-tangan Kering 153 361300 385100 386100

Basah 143 173000 175000 180000


4. D
Tangan - Kaki 819 360000 380000 490000

Tangan - Alis 111 470000 420000 380000

Kering 149 119200 150800 161200


Tangan-tangan
Basah 149 58300 66200 103900
5. E
Tangan - Kaki 210 121100 131400 152600

Tangan - Alis 99 320000 340000 450000

F. ANALISIS DATA
Rata-rata Resistansi
R 1+ R 2+ R3
Ŕ=
3
Ralat Resistansi
△ R=√ ¿ ¿ ¿
Persentase Ketelitian Pengukuran

%KT =100− ( ∆ŔR x 100)


Perhitungan :
1. Tangan ke tangan (kondisi kering)
Naracoba A Naracoba B Naracoba C
Resistansi rata-rata Resistansi rata-rata Resistensi rata-rata
R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3
Ŕ= Ŕ= Ŕ=
3 3 3
367200+370200+389300 394500+ 402100+404300 357200+376100+367300
Ŕ= Ŕ= Ŕ=
3 3 3
Ŕ=¿375566,7 Ŕ=¿400300 Ŕ=¿366866,7
Ralat resistensi Ralat resistensi Ralat resistensi
△ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿
287406667 52880000 178886667
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=¿11987,6 △ R=¿5141,9 △ R=¿9457,4

Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi

%KT =100−( ∆ŔR x 100) %KT =100− ( ∆ŔR x 100 %) %KT =100− ( ∆ŔR x 100 %)
11987,6 5141,9 9457,4
%KT =100−( x 100 % )
375566,7
%KT =100−
( 400300
´
x 100 %
) %KT =100−
( 366866,7
´
x 100 %
)
%KT =96,80 % %KT =98,7 1 % %KT =97,42 %

Naracoba D Naracoba E
Resistansi rata-rata Resistansi rata-rata
R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3
Ŕ= Ŕ=
3 3
361300+385100+386100 119200+ 150800+ 161200
Ŕ= Ŕ=
3 3
Ŕ=¿377500 Ŕ=¿143733,3
Ralat resistansi Ralat resistensi
△ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿
394160000 956906667
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=¿14038,5 △ R=¿21873,6
Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi

%KT =100−( ∆ŔR x 100) %KT =100−( ∆ŔR x 100 %)


14038,5 21873,6
%KT =100−( x 100 % ) %KT =100−( x 100 % )
377500 ´
143733,3
%KT =96,28 % %KT =84,78 %
2. Tangan ke tangan (kondisi basah)
Naracoba A Naracoba B Naracoba C
Resistansi rata-rata Resistansi rata-rata Resistensi rata-rata
R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3
Ŕ= Ŕ= Ŕ=
3 3 3
81000+72000+ 63000 99000+100000+ 104000 63000+ 42000+79000
Ŕ= Ŕ= Ŕ=
3 3 3
Ŕ=¿72000 Ŕ=¿101000 Ŕ=¿61333,3

Ralat resistensi Ralat resistensi Ralat resistensi


△ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿
162000000 14000000 689887578
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=¿9000 △ R=¿2645,7 △ R=¿18572,7

Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi

%KT =100−( ∆ŔR x 100) %KT =100− ( ∆ŔR x 100 %) %KT =100−( ∆ŔR x 100 %)
9000 2645,7 18572,7
%KT =100−( x 100 % ) %KT =100−( x 100 % )
72000
%KT =100−
( 101000
´
x 100 %
) ´
61333,3
%KT =87,5 % %KT =97,38 % %KT =69,72 %

Naracoba D Naracoba E
Resistansi rata-rata Resistansi rata-rata
R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3
Ŕ= Ŕ=
3 3
173000+175000+180000 58300+66200+103900
Ŕ= Ŕ=
3 3
Ŕ=¿176000 Ŕ=¿76133,3
Ralat resistansi Ralat resistensi
△ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿
26000000 1,18768667e9
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=¿3605,5 △ R=¿24368,9
Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi

%KT =100−( ∆ŔR x 100) %KT =100−( ∆ŔR x 100 %)


3605,5 24368,9
%KT =100−( x 100 % ) %KT =100−( x 100 % )
176000 ´
76133,3
%KT =97,95 % %KT =67,99 %

3. Tangan ke kaki
Naracoba A Naracoba B Naracoba C
Resistansi rata-rata Resistansi rata-rata Resistensi rata-rata
R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3
Ŕ= Ŕ= Ŕ=
3 3 3
800000+ 810000+ 780000 490000+520000+490 000 740000+620000+550000
Ŕ= Ŕ= Ŕ=
3 3 3
Ŕ=¿796666,7 Ŕ=¿500000 Ŕ=¿636666,7

Ralat resistensi Ralat resistensi Ralat resistensi


△ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿
466666667 600000000 1,83762865e10
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=¿15275,2 △ R=¿17320,5 △ R=¿95854,8

Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi


∆R ∆R ∆R
%KT =100−( )

x 100 %KT =100− ( Ŕ )
x 100 % %KT =100−( Ŕ)x 100 %

15275,2 17320,5 95854,8


%KT =100−( x 100 % ) %KT =100−( x 100 % )
796666,7
%KT =100−
( 500000
´
x 100 %
) ´
636666,7
%KT =98,08 % %KT =96,53 % %KT =84,94 %

Naracoba D Naracoba E
Resistansi rata-rata Resistansi rata-rata
R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3
Ŕ= Ŕ=
3 3
360000+380000+ 490000 121100+ 131400+ 152600
Ŕ= Ŕ=
3 3
Ŕ=¿410000 Ŕ=¿135033,3
Ralat resistansi Ralat resistensi
△ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿
9,8e9 515926667
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=¿70000 △ R=¿16061,2
Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi
∆R ∆R
%KT =100−( )Ŕ
x 100 %KT =100− ( Ŕ )
x 100 %

70000 16061,2
%KT =100−( x 100 % )
410 000
%KT =100−
( 135033,3
´
x 100 %
)
%KT =82,92 % %KT =88,10 %

4. Tangan ke Alis
Naracoba A Naracoba B Naracoba C
Resistansi rata-rata Resistansi rata-rata Resistensi rata-rata
R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3
Ŕ= Ŕ= Ŕ=
3 3 3
290000+310000+ 4 80000 394000+ 418000+385 000 610000+ 430000+49 0000
Ŕ= Ŕ= Ŕ=
3 3 3
Ŕ=¿360000 Ŕ=¿399000 Ŕ=¿510000

Ralat resistensi Ralat resistensi Ralat resistensi


△ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿
2,18e10 582000000 1,68e10
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=¿104403,06 △ R=¿17058,7 △ R=¿91651,5

Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi


%KT =100−( ∆ŔR x 100) %KT =100− ( ∆ŔR x 100 %) %KT =100− ( ∆ŔR x 100 %)
104403,06 17058,7 91651,5
%KT =100−( x 100 % )
360000
%KT =100−
( 399´000 x 100 % ) %KT =100−
( 510000
´
x 100 %
)
%KT =70,99 % %KT =95,72 % %KT =82,02 %

Naracoba D Naracoba E
Resistansi rata-rata Resistansi rata-rata
R 1+ R 2+ R3 R 1+ R 2+ R3
Ŕ= Ŕ=
3 3
47 0000+420000+38 0000 320000+340000+ 450000
Ŕ= Ŕ=
3 3
Ŕ=¿423333,3 Ŕ=¿370000
Ralat resistansi Ralat resistensi
△ R=√ ¿ ¿ ¿ △ R=√ ¿ ¿ ¿
4,06666667e9 9,8e9
△ R=
√ 3−1
△ R=
√ 3−1
△ R=¿45092,5 △ R=¿70000
Persentase ketelitian resistensi Persentase ketelitian resistensi

%KT =100−( ∆ŔR x 100) %KT =100−( ∆ŔR x 100 %)


45092,5 70000
%KT =100−( x 100 % ) %KT =100−( x 100 % )
423333,3 370000
%KT =90,05 % %KT =81,08 %

TABEL TABULASI ANALISIS DATA


1. Resistensi tangan ke tangan (keadaan kering)
Resistensi tangan ke tangan (keadaan kering)
No Naracoba
Ŕ ± △ R(Ω) KT %

1 A 375566,7 ± 11987,6 96,80


2 B 400300 ±5141,9 98,71

3 C 366866,7 ±9457,4 97,42

4 D 377500 ±14038,5 96,28

5 E 143733,3 ±21873,6 84,78

2. Resistensi tangan ke tangan (keadaan basah)


Resistensi tangan ke tangan (keadaan basah)
No Naracoba
Ŕ ± △ R(Ω) KT %

1 A 72000 ± 9000 87,5

2 B 101000 ±2645,7 97,38

3 C 61333,3 ±18572,7 69,72

4 D 176000 ±3605,5 97,95

5 E 76133,3 ±24368,9 67,99

3. Resistensi tangan ke kaki


Resistensi tangan ke kaki
No Naracoba
Ŕ ± △ R(Ω) KT %

1 A 796666,7 ± 15275 98,08

2 B 500000 ±17320,5 96,53

3 C 636666,7 ±95854,8 84,94

4 D 410000 ±70000 82,92

5 E 135033,3 ±16061,2 88,10

4. Resistensi tangan ke alis


Resistensi tangan ke alis
No Naracoba
Ŕ ± △ R(Ω) KT %
1 A 360000 ± 104403,06 70,99

2 B 399000 ±17058,7 95,72

3 C 510000 ±91651,5 82,02

4 D 423333,3 ±45092,5 90,05

5 E 370000 ±70000 81,08

G. PEMBAHASAN
Percobaan tentang Resistensi Tubuh Manusia memiliki tujuan untuk mengukur nilai
resistensi pada tubuh manusia. Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini, yaitu
multimeter yang digunakan untuk mengukur besarnya resistensi, dan meteran yang
digunakan untuk mengukur jarak antara kedua tempat yang diukur.
Langkah kerja yang dilakukan antara lain menyiapkan alat dan bahan, lalu mengukur
jarak antara tangan satu dengan tangan lainnya menggunakan meteran, begitu pula untuk
jarak antara tangan ke kaki, dan tangan ke alis. Setelah itu, mengukur besarnya nilai
resistensi tubuh menggunakan multimeter dengan menempelkan probe pada kedua ujung
tangan, begitu pula untuk tangan ke kaki dan tangan ke alis. Untuk pengukuran nilai
resistensi tangan ke tangan, dibagi menjadi dua macam, yaitu pada saat tangan dalam
keadaan kering dan pada saat tangan dalam keadaan basah (berkeringat). Setiap percobaan
dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali.
1. Resistensi tangan ke tangan kedaan kering dan basah
Berdasarkan percobaan dan analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa nilai resistensi tangan ke tangan dalam keadaan kering dari ketiga naracoba
berbeda-beda, Nilai resitensi setiap individu berbeda, begitu pula nilai resitensi pada
keadaan tangan kering dan basah. Hal ini disebabkan karena tahanan adalah
penghambatan terhadap lintasan arus listrik yang dilewatinya, dan sistem tubuh
manusia bereaksi terhadap aliran seperti halnya besar hambatan listrik pada setiap bahan
konduktor, dengan besar hambatan listrik setiap orang berbeda-beda. Perbedaan besar
hambatan listrik setiap orang dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain
resistensi pada lengan seseorang bergantung dengan diameter, panjang lengan, dan
keadaan tubuh. Pada percobaan ini, naracoba memiliki berat badan dan tinggi badan
yang berbeda dengan diameter lengan tangan juga berbeda sehingga hal ini dapat
mempengaruhi besarnya nilai resitensi yang terukur. Hal ini sesuai dengan pernyataan
R. Fish & L. Geddes (2003), yaitu resistensi akan semakin kecil apabila lengan
memiliki diameter yang lebih besar. Dan hal ini sesuai dengan rumus resistensi benda,
yaitu apabila R merupakan resistensi, ρ adalah hambatan jenis, L adalah panjang benda,
dan A merupakan luas benda, adalah:
L
R=ρ .
A
Sedangkan untuk perbandingan nilai resistensi antara tangan ke tangan dalam
keadaan kering dan basah, yaitu lebih besar nilai reistensi tangan ke tangan pada
keadaan kering dibandingkan pada keadaan basah, yaitu pada keadaan kering = A
(375566 Ω ¿, B (400300 Ω ¿, C (366866,7 Ω), D (377500 Ω) dan E (143733,3 Ω ¿;
sedangkan pada keadaan basah = A (72000 Ω ¿, B (101000 Ω ¿, C (61333,3), D
(176000), dan E (76133,3 Ω ¿ . Hal ini sesuai dengan pernyataan R. Fish & L. Geddes
(2003) bahwa resistensi kulit jauh lebih rendah jika basah. Hal ini dikarenakan keadaan
tubuh berpengaruh terhadap besarnya nilai reistensi yang dimiliki oleh tubuh. Resistensi
yang paling besar dalam tubuh adalah kulit, kapal (sel mati), sel-sel epidermis (lapisan
luar kulit) karena merupakan konduktor yang buruk. Sistem saraf mempunyai
elektrolit dan kandungan air yang tinggi serta mempunyai tahanan terhadap listrik yang
rendah karena sistem tubuh manusia, sistem saraf, pembuluh darah, membran mukosa
dan otot merupakan konduktor yang baik yang mana sesuai dengan fungsi dan sifat
sistem saraf yaitu untuk menghantarkan sinyal-sinyal elektrik. Lebih dari 99% dari
daya tahan tubuh terhadap aliran arus listrik di kulit. Sebuah kapalan, tangan kering
memiliki lebih dari 100.000 Ω karena lapisan luar tebal. Sedangkan daya resistensi
tubuh internal sekitar 300 Ω, hal ini karena jaringan bawah kulit lebih basah dan
mengandung garam.
Jadi, nilai reistensi yang paling besar pada tubuh terdapat di kulit dalam keadaan
kering karena merupakan konduktor yang buruk, akan tetapi kita biasanya tidak dapat
memiliki keadaan kulit yang benar-benar kering, karena tubuh kita memproduksi
keringat sehingga tubuh dapat dianggap selalu basah yang menjadikan nilai resitensi
listrik menjadi rendah. Faktor lain yang mempengaruhi besarnya nilai resitensi adalah
jenis kelamin, yaitu laki-laki memiliki resistensi yang lebih kecil dari perempuan karena
laki-laki memiliki lengan dan kaki yang lebih besar (lebih memiliki otot), tetapi dalam
percobaan kali ini naracoba yang digunakan hanya naracoba perempuan, sehingga tidak
dapat diketahui perbandingan nilai resistensi antara laki-laki dan perempuan.
2. Resistensi tangan ke kaki
Berdasarkan percobaan dan analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa nilai resistensi tangan ke kaki terbesar dimiliki oleh naracoba A sebesar
796666,7 Ω, dan resitensi terkecil pada naracoba E sebesar 135033,3 Ω. Hasil
pengukuran nilai resitensi menunjukkan hasil yang berbeda, hal ini disebabkan karena
resistensi seseorang bergantung dengan diameter (pada lengan), panjang lengan, dan
keadaan tubuh. Pada percobaan ini, naracoba memiliki berat badan dan tinggi badan
yang berbeda dengan diameter lengan tangan juga berbeda sehingga hal ini dapat
mempengaruhi besarnya nilai resitensi yang terukur. Berdasarkan persamaan yang telah
diketahui, hambatan jenis atau resistensi dipengaruhi oleh panjang (L) dengan panjang
disini dimaksudkan dengan panjang arus listrik ditempuh.
L
R=ρ .
A
Berdasarkan pernyataan R. Fish & L. Geddes (2003) bahwa jika aliran listrik
mengalir dari tangan kiri menuju ke kaki kanan, maka resistensi akan lebih besar
dibandingkan dengan arus listrik yang mengalir dari jari kanan menuju ke jari kiri. Akan
tetapi pada percobaan ini, praktikan hanya melakukan pengambilan data berupa besar
resistensi tanpa mengetahui arah aliran listrik pada tangan, sehingga tidak dapat
diketahui apakah nilai resistensi tersebut lebih besar atau kecil.
3. Resistensi tangan ke alis
Berdasarkan percobaan dan analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa nilai resistensi tangan ke alis terbesar dimiliki oleh naracoba A sebesar 360000
Ω. Hasil ini apabila dibandingkan dengan besarnya nilai resistensi antara tangan ke kaki
dengan tangan ke alis, maka diketahui lebih besar resitensi antara tangan ke kaki. Hal
ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa resistensi tangan lebih besar
daripada resitensi kaki dikarenakan diameter ibu jari tangan lebih kecil dibandingkan
diameter ibu jari kaki, yaitu resistensi akan semakin kecil apabila lengan memiliki
diameter yang lebih besar (Fish & L. Geddes. 2003).
Berdasarkan pembahasan diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai resitensi setiap
individu berbeda-beda dikarenakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain diameter
(pada lengan), panjang lengan, dan keadaan tubuh seperti kering atau basah.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan nilai resistensi manusia yang diukur
pada bagian tangan ke tangan dalam keadaan kering pada naracoba A yaitu 375566,7 Ω,
naracoba B yaitu 400300 Ω, naracoba C yaitu 366866,7 Ω, naracoba D yaitu 377500 Ω,
dan naracoba E yaitu 143733,3 Ω. Nilai resistensi pada tangan keadaan basah naracoba A
yaitu 72000 Ω, naracoba B yaitu 101000 Ω, naracoba C yaitu 61333,3 Ω, naracoba D
yaitu 176000 Ω, dan naracoba E yaitu 76133,3 Ω. Pada bagian tangan ke kaki naracoba A
yaitu 796666,7 Ω, naracoba B yaitu 500000 Ω, naracoba C yaitu 636666,7 Ω, naracoba
D yaitu 410000 Ω, dan naracoba E yaitu 135033,3 Ω. Sedangkan pada bagian tangan ke
alis yaitu naracoba A 360000 Ω, naracoba B yaitu 399000 Ω, naracoba C yaitu 510000 Ω,
naracoba D yaitu 423333,3 Ω, dan naracoba E yaitu 370000 Ω.

DAFTAR PUSTAKA

Ask the Van: The Human Body’s Resistance. University of Illinois at Urbana-Champaign
Department of Physics University of Illinois at Urbana-Champaign. Diakses pada Minggu,
28Maret 2021.

Davidovits. 2001. Physics in Biology and Medicine, Second Edition. San Diego: A Harcourt
Science and Technology.
Fish, Raymond M. 2009. Conduction of Electrical Current to and Through the Human Body: A
Review. Eplasty. 2009; 9: e44. Published online 2009 Oct 12. Diakses pada
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2763825/ Minggu, 28 Maret 2021.

Giancoli, D. C. 1998. Physics, Fifth Edition. London: Prentice-Hall International (UK) Limited.

R. Fish & L. Geddes. 2003. Medical and Bioengineering Aspects of Electrical Injuries: Lawyers
& Judges Publishing Company, Inc.

TUGAS PERTANYAAN

1. Bagaimana nilai resistensi yang Anda ukur? Apakah nilainya sama atau berbeda pada
berbagai variasi?
Nilai resistensi berbeda-beda pada berbagai variasi.
a. Posisi dan jarak penempelan probe pada bagian tubuh?
posisi dan jarak penempelan probe mempengaruhi nilai hambatan tubuh. Semakin
jauh jarak penempelan maka nilai hambatan semakin besar.
b. Tangan kering dan berkeringat?
Tangan kering memiliki nilai hambatan yang lebih besar daripada tangan basah.
2. Jelaskan bagaimana hal-hal pada nomor 1 dapat terjadi!
Hal tersebut dapat terjadi karena setiap orang memiliki karakter tertentu, misal
berkeringat banyak, dan ukuran otot yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai