AGUS SANTOSA
Definisi
Biofisika
merupakan ilmu alam yang
mempelajari fenomena fisika pada
makhluk hidup
BIOELECTRIK BIOMEKANIKA
BIOFISIKA
BIOFLUIDA
BIOLISTRIK
Biolistrik
Biolistrik
Komponen Kelistirikan Dalam Tubuh
a. Sistem Saraf dan Neuron
Sistem Saraf Pusat
- Otak
- Medulla Spinalis
Sistem Saraf Perifer
- 12 Saraf Cranialis
-31 Saraf Perifer
Struktur
dasar sistem saraf disebut
neuron/sel saraf
Fungsi:
menerima, interpretasi dan
menghantarkan aliran listrik
Listrik otak
BIOFLUIDA
BIOFLUIDA
• Fluida adalah zat yang dapat mengalir, yang
terdiri dari zat cair dan gas. Ada fluida yang
tak mengalir dan ada fluida yang mengalir.
• Ilmu yang mempelajari fluida yang tak
mengalir disebut hidrostatika dan ilmu yang
mempelajari fluida yang mengalir disebut
hidrodinamika.
FLUIDA = zat alir
A F
600 cm2
30 cm/s
Kecepatan 5 cm/s
18 cm2
Luas
3 cm2
1 mm/sec
Aorta Kapiler Vena cava
Pertukaran O2 dan CO2
Diagram tersebut menunjukkan hubungan kecepatan
aliran darah pada aorta, kapiler dan vena dengan luas
penampangnya.
Rata-rata kecepatan aliran darah di aorta 30cm/detik.
Rata-rata kecepatan aliran darah di vena cava
5cm/detik.
Catatan:
pada kapiler kecepatan sangat kecil sekitar 1 mm/detik
namun mempunyai luas penampang keseluruhan sekitar
600 cm2 , (terjadi pertukaran O2 dan CO2 ).
Tahanan terhadap debit zat cair
Panjang = 3
1 ml/min
Panjang = 2
P = 100 mmHg 2 ml/min
Panjang = 1
3 ml/min
• Efek diameter pembuluh
Kecepatan aliran zat cair makin cepat pada
diameter yang pembuluhnya makin besar
d=1
1 ml/min
d=2
16 ml/min
P = 100 mmHg
d=3
256 ml/min
Efek kekentalan
Semakin kental zat cair semakin besar tahanan terhadap
dinding pembuluh, sehingga dapat ditentukan
konsentrasi sel darah merahnya.
Note :
1 cm
Pada darah normal kekentalan
air
3,5 kekentalan air.
Kekentalan 1 ½ kali diatas normal, kekentalan
2 kali air.
1,5 cm Kekentalan 70 kali di atas normal kekentalan
plasma 20 kali air
Bagaimana Mengukur?
Dua nilai tekanan darah yang diukur, yaitu: tekanan
maksimum ketika jantung memompa (tekanan sistolik) dan
tekanan ketika jantung beristirahat (tekanan diastolik).
Pada awalnya tekanan udara pada jaket
dinaikkan tinggi di atas tekanan sistolik dengan
pompa tangan, dan tekanan ini memompa
arteri utama (brachial) di lengan dan
memotong aliran darah.
Tekanan udara kemudian diperkecil perlahan-
lahan sampai titik di mana darah kembali mulai
mengalir ke tangan, hal ini dideteksi dengan
mendengarkan karakteristik ketukan darah
yang kembali ke lengan bawah dengan
stetoskop. Pada saat ini tekanan sistolik sama
dengan tekanan udara pada jaket yang bisa
dibaca pada alat ukur.
Tekanan udara kemudian
diperkecil lebih lanjut dan suara
ketukan menghilang ketika darah
dengan tekanan rendah dapat
memasuki arteri. Pada saat ini alat
ukur menunjukkan tekanan
diastolik. Tekanan sistolik normal
sekitar 120 mm-Hg, sementara
tekanan diastolik normal sekitar 80
mm-Hg.
Tekanan Darah
Jumlah darah orang dewasa 4,5 liter
Dlm 1 kali kontraksi jantung terpompa 80 ml darah permenit
beredar satu siklus dalam tubuh.
Dalam sirkulasi darah
20 % di 10 % di 7 % di 93 % di arteri
70 % di
arteri kapiler kapiler dan vena
vena
paru-paru paru-paru
Fluida Dinamik dalam
Respirasi
Mekanisme masuknya udara dari luar ke dalam paru-paru
disebut inspirasi, sedang keluarnya udara dari dalam paru-
paru disebut ekspirasi.
Keluar masuknya udara pernafasan ini melibatkan rongga
dada dan perut, sehingga keluar masuknya udara dapat
dibedakan menjadi pernafasan dada dan pernafasan perut.
Pernafasan Dada
Inspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot
antar rusuk berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan
naik dan rongga dada membesar. Akibatnya
tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil
dari pada tekanan udara di luar, sehingga udara
dari luar masuk ke paru-paru.
Ekspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot
antara tulang rusuk berelaksasi atau mengendor,
tulang rusuk akan turun dan rongga dada
mengecil. Akibatnya tekanan udara di dalam
rongga dada lebih besar dari pada tekanan
udara di luar. Akibatnya udara dalam rongga
dada akan terdorong ke luar dari paru-paru
menuju hidung atau mulut.
Pernafasan Perut
Inspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga
diafragma berkontraksi, posisi diafragma menjadi mendatar.
Akibatnya rongga dada membesar dan tekanan udara lebih
kecil, sehingga udara luar masuk ke paru-paru.
Ekspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga
diafragma berelaksasi, rongga dada mengecil dan tekanan
udara menjadi lebih besar, sehingga udara ke luar dari paru-
paru.
Pernafasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis
walau dalam keadaaan tertidur sekalipun karena sistem
pernafasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh
perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan
tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan udara di luar rongga
dada lebih besar, maka udara akan masuk ke paru-paru,
demikian jua sebaliknya jika tekanan di dalam rongga dada
lebih besar maka udara akan keluar dari paru-paru.
MEKANISME PARU-PARU
Terdapat pleura viseralis yang menjadi satu dgn jaringan
Paru-paru, diluarnya terdapat pleura parietalis. Ruang
pleura viseralis dan pleura parietalis adl ruang intrapleural
pleura parietalis
pleura viseralis
ruang intrapleural
Pada saat inspirasi volume paru-paru meningkat, sedangkan
tekanan intrapleura mengalami penurunan.
Pada waktu inspirasi jumlah volume udara dalam paru-paru
meningkat sedang pada waktu ekspirasi jumlah volume udara
paru-paru menurun
pleura viseralis pleura parietalis
ruang intrapleural
Jika Piston ditarik maka volume di ruang intrapleural meningkat sedang
Mengalami penurunan tekanan.
Udara yang dihirup sebanyak 10 kg, absorbsi udara lewat paru-paru 0,5 kg
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KOMPARTEMEN CAIRAN
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen
utama, yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS)
2. Cairan ekstra selular (CES)
3. Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air (cairan
dan elektrolit).
BODY FLUID VOLUME
Body fluid
60% water
Intracelluler extracelluler
2/3(40%) 1/3(20%)
(28 lt in 70 kg (14 lt in 70 kg
young adult) young adult)
Transcelluler
Interstitial Plasma
1-3%
15% (10.5 lt in 70 kg 5% (3.5 lt in
(Cerebrospinal)
young adult) 70 kg young adult)
(aqueous humor)
PERSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH
DIBANDINGKAN BERAT BADAN
HCO3- 25 28 7
Protein 17 - 45
Others 8 9 155
Total 153 154 210
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Kalori = 1800-3000
Insensible Water Loss (IWL)
Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit
(difusi) & paru
Untuk mengetahui “Insensible Loss (IWL)”
dapat menggunakan penghitungan
sebagai berikut :
o DEWASA = 15 cc/kg BB/hari
o ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari
Jika ada kenaikan suhu :
o IWL= 200 (suhu badan sekarang – 36.8C)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel-sel lemak
4. Stres
5. Sakit
6. Temperatur lingkungan
7. Diet
PROSES PERGERAKAN /
TRANSPOR CAIRAN TUBUH
1. Difusi
Difusi adalah proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan
bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai
terjadi keseimbangan.
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi
1. Peningkatan suhu
2. Peningkatan konsentrasi partikel
3.Penurunan ukuran atau berat molekul dari partikel
4.Peningkatan area permukaan yang tersedia untuk difusi
5.Penurunan jarak lintas dimana massa partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif
1) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari
konsentrasi rendah ke tinggi.
2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa
jantung.
3) diperlukan Energi.
4) Banyak zat terlarut penting ditransport
secara aktif melewati membran sel meliputi:
natrium, kalium, hidrogen, glukosa dan
asam amino.
5) Tarnsport aktif adalah vital untuk
mempertahankan keunikan komposisi baik CES
dan CIS.
3. Filtrasi (penyaringan)
1. Rasa Dahaga
2. Anti Diuretik Hormon (ADH)
3. Aldosteron
4. Prostaglandin
5. Glukokortikoid
KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT
DIPERTAHANKAN MELALUI INTEGRASI DARI FUNGSI :
GINJAL
HORMONAL
SARAF
CARA PENGELUARAN CAIRAN
a.Ginjal
b. Kulit
c. Paru –paru
d. Gastrointestinal
Pengaturan Elektrolit
a. Natrium
Terbanyak di Extra sel
Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran infuls dan kontraksi
otot
Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan pengeluaran urine
Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium
Magnisium
Kation terbanyak kedua di CIS
Penting untuk aktifitas enzim, neurochemia,
muskular excibility
Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
Terdapat pada CIS dan CES
Normal: 95-105 Eq/lt
Bicarbonat
Sebagai buffer
Teradapat pada CIS dan CES
Fosfat
Anion buffer pada CIS dan CES
Fungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metab. KH, pengatur
As-Bs
MASALAHKESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
1. Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler (CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume cairan ekstraseluler (CES)
(1)Penurunan masukan
(2) Kehilangan cairan yang
abnormal melalui : kulit,
gastrointestinal, ginjal abnormal, dll.
(3) Perdarahan
Tanda-gejala Klinis
Anoreksia
Keletihan
Kelemahan
Hipovolemia Sedang
Hipotensi ortostatik
Takikardia
Penurunan CVP
Penurunan haluaran urine
Hipovolemia Berat
Hipotensi berbaring
Nadi cepat dan lemah
Dingin, kulit kusam
Oliguria
Kacau mental, stupor, koma
Tindakan
Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta
asam-basa dan elektrolit
Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik
Rehidrasi oral pada diare pediatrik
Tindakan terhadap penyebab dasar
Riwayat dan faktor-faktor resiko
Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan NG, diare,
drainase intestinal
Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan sekunder
terhadap demam atau latihan, luka bakar, fibrosis sistik
Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes insipidus,
diuresis osmotik (bentuk poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis
osmotik (DM takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras
Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke interstisial :
peritonitis, obtruksi usus, luka bakar, acites
Hemorragia
Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.
2. Hipervolemia
Posisi supinasi
Tujuan dan fungsi
Memperlancar predaran darah ke otak
Penting digunakan pada pasien pasca operasi dengan anestesi total