Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Copepoda
Copepoda adalah kelompok zooplankton yang memegang peranan penting dalam rantai
makanan pada suatu ekosistem perairan. Dalam industri pembenihan ikan laut dewasa ini,
copepoda mulai banyak dimanfaatkan sebagai pakan alami untuk larva ikan. Copepoda cocok
sebagai pakan larva ikan karena selain mempunyai nilai nutrisi yang tinggi juga karena
ukuran tubuh yang bervariasi sehingga sesuai tingkat perkembangan larva ikan. Hasil-hasil
penelitian menunjukkan bahwa copepoda dapat meningkatkan pertumbuhan larva ikan laut
yang lebih cepat dibandingkan rotifer dan Artemia (Lavens dan Sorgelos, 1996)
Copepoda kaya akan protein, lemak, asam amino esensial yang dapat mempercepat
pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh serta mencerahkan warna pada udang dan
ikan. Keunggulan copepoda juga telah diakui oleh beberapa peneliti lain, karena kandungan
DHA-nya yang tinggi, dapat menyokong perkembangan mata dan meningkatkan derajat
kelulushidupan larva. Copepoda juga mempunyai kandungan lemak polar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Artemia sehingga dapat menghasilkan pigmentasi yang lebih baik bagi
larva ikan (Mcevoy dkk., 1998 dalam Umar, 2002).

2.2 Klasifikasi
Klasifikasi Copepoda
Secara taksonomi copepoda termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthtropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Maxillopoda
Subkelas : Copepoda
Superordo : Gymnoplea
Ordo : Calanoida

2.2.1 Contoh Spesies Copepoda


Ordo Harpacticoida

Kingdom ; Animalia
Filum : Anthropoda
Kelas : Maxillopoda
Ordo : Harpacticoid
Harpacticoid adalah ordo dari kelas copepoda dan anggotanya adalah copepoda bentik yang
ditemukan di seluruh dunia dalam lingkungan laut dan di air tawar (Filum Ameiridae,
Parastenocarididae, dan Canthocamptidae). Beberapa dari mereka adalah plankton atau
tinggal dalam hubungan dengan organisme lain.
Morfologi Ordo Harpacticoid
 Antena pertama pendek
 Tubuh langsing
 Artikulasi antara ruas dengan kaki keempat dan kelima tidak jelas
 Copepoda yang sangat kecil, dengan antena yang pendek
 Abdomen tidak dapat dibedakan dengan toraks
 Panjangnya tidak lebih dari 1 mm, sebagian spesies berukuran lebih kecil
 Sendi utama dalam tubuh terletak di antara segmen tubuh keempat dan kelima

2.3 Ciri-ciri Morfologi Copepoda


Tubuh kelompok ini berbuku-buku dengan bentuk pipih memanjang dan berkaki pendek
dimana anterior lebih lebar. Bentuk dewasa mempunyai sebuah alat penginderaan pertama
yaitu antena yang tersusun dari banyak segmen. Sedangkan antena kedua berfungsi untuk
memegang.

2.3.1 Ukuran dan Bentuk Tubuh Copepoda


Copepoda dewasa berukuran antara 1 dan 5 mm. Bagian depan meliputi 2 bagian yakni
cephalotoraks dan abdomen yang lebih kecil dibandingkan cephalotoraks. Pada bagian kepala
memiliki mata di bagian tengah dan antenna yang pada umumnya sangat panjang. Copepoda
yang bersifat planktonik pada umumnya suspension feeders.
2.3.2 Struktur dan Fungsi Tubuh Copepoda
Adaptasi secara morfologis yang terjadi pada parasit Copepoda berupa tambahan
Cephalothorax yang kompleks pipih memanjang dan bagian ventral cembung dengan sebuah
lempeng penghisap (sucking dise). Selain itu ada yang mempunyai struktur seperti jangkar,
befungsi untuk menjaga parasit agar tetap menempel pada hospes selama hidupnya.
Contohnya pada Lemaecopodidae dan bangsa Siphonostomatoida.
Kebanyakan copepoda planktonik di luar pada lapisan permukaan sampai kedalaman
50 m,namun banyak spesies dijumpai sampai 2.000 m, bahkan beberapa spesies lebih dalam
lagi. Banyak spesies copepoda melakukan migrasi vertikal, dan dalam hal ini dipengaruhi
cahaya. Harpacticoida dan cyclopoida penghuni dasar perairan merayap atau meliang
(burrow) dalam substrat menggunakan kaki thorax dan gerak undulasi tubuh. Banyak
Harpacticoida hidup sebagai fauna interstisial mempunyai tubuh dan antenna yang pendek.

Tubuh Copepoda dibagi menjadi dua daerah, yaitu prosomal dan urosomal. Wilayah ini
dipisahkan oleh artikulasi utama atau titik meregagkan dalam tubuh. Kelompok copepoda
yang berbeda memiliki nomor yang berbeda dari segmen dalam prosome, sehingga
generalisasi tidak dapat dibuat. Pada bagian prosomal dibagi menjadi dua bagian yaitu
cephalotoraks (kepala dengan toraks dan segmen toraks ke enam) dan abdomen yang lebih
kecil dibandigkan cephalotoraks, sednagkan urosomal merupakan bagian segmen toraks ke-7
sampai ekor. Hampr semua bagian tubuh ditemukan pada segmen prosomal kecuali ntuk
bagian spiney pada segmen tubuh terakhir disebut caudal ramus.
Cephalotoraks mempunyai 5 pasang anggota tubuh yaitu antenna pertama, antena
keuda, mandible, maxila pertama, maxilla kedua. Antenna pertama berjumlah 25 segmen
yang berfungsi sebagai alat sensor, gerak dan proses pembuahan/copulasi (jantan) untuk
mnempel pada betina. Antena kedua lebih pendek & berfungsi alat sensor jika ada mangasa
atau saat terancam maka antena ini yang akan mengirim sensor ke otak. Mempunyai sebuah
mata naupilus median (di tengah) yang terdiri atas 3 buah ocelli yaitu 2 lateral dan sebuah
median. Selain itu juga terdapat sepasang maksiliped dan masing pasang mempunyai kaki
renang yang biramus (3 segmen eksopod & 3 segmen endopod). Pada betina memiliki egg
sac atau kantung telur untuk menyimpan telur. Bagian abdomen juga terdapat kaki renang
yang biramus yang berjumlah lima pasang.
2.4 Fisiologi Copepoda
 Sifat Umum
Copepoda planktonik umumnya bersifat filter feeder dan memakan plankton. Banyak
pula jenis yang menangkap organisme lebih besar disamping sebagai filter feeder, bahkan
beberapa spesies merupakan predator. Beberapa jenis Cyclopoida seperti beberapa spesies
Cyclops juga predator.
2.5 Alat Gerak Copepoda
Copepoda bergerak dengan cara berenang menggunakan kaki renang dengan gerakan
yang sangat cepat dan menyentak-nyentak (jerky sudden motions). Bila gerakan kaki renang
berhenti, maka antena pertama (antenul) membuka ke arah lateral suapaya tidak tenggelam.
Bila sedang berenang, antenul mengarah ke belakang.
2.6 Reproduksi Copepoda
Betina mempunyai sebuah atau sepasang ovary dan sepasang seminal receptacle.
Copepoda jantan yang hidup bebas biasanya mempunyai sebuah testis dan membentuk
spermatofora.
Pada waktu kopulasi, copepoda jantan memegang yang betina dengan antena pertama
atau kaki renang keempat atau kelima berbentuk capit, dan melekatkan spermatofora pada
betina pada pembuahan seminal receptacle. Sekali kopulasi dapat digunakan untuk
membuahi 7 sampai 13 kelompok elur. Telur yang telah dibuahi dierami dalam sebuah atau
sepasang kantung telur. Tiap kantung telur berisi antara 5 sampai 50 butir telur. Copepoda
mengerami telur sampai selama 12 jam sampai 5 hari, maka kantung telur hancur dan
keluarlah larva yang disebut naupilus. Kemudian copepoda betina tersebut akan
menghasilkan kantung baru dan kelompok telur baru.
Stadia naupilus sebanyak 5 atau 6 instar, kemudian menjadi copepodidi sebanyak 5
instar, dan akhirnya menjadi dewasa. Copepoda dewasa tidak mengalami pergantian kulit.
Perkembangan dari telur sampai dewasa memkana waktu antara satu minggu sampai satu
tahun. Copepoda hidup bebas berumur antara 6 bulan sampai satu tahun lebih.
2.7 Habitat Copepoda
Copepoda dapat dijumpai pada perairan tawar maupun perairan laut. Banyak spesies
yang berupa planktonik.
2.8 Peranan Copepoda
 Copepoda berguna sebagai pakan alami bagi ikan
 Copepoda (copepodit dan copepoda dewas) juga dipercaya memiliki level enzim
pencernaan yang lebih tinggi dan berperan penting untuk menunjang kebutuhan nutrisi
larva. Ditemukan bahwa copepoda lebih cepat tercena dan cepat melewati usus serta lebih
bagus tercena dibandingkan Artemia.
 Copepoda kaya akan protein, lemak, asam amino esensial yang dapat mempercepat
pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh serta mencerahkan warna pada udang dan
ikan.
 Keunggulan copepoda juga telah diakui oleh para peneliti, karena kandungan DHAnya
yang tinggi, dapat menyokong perkembangan mata dan meningkatkan tingkat kehidupan
larva.
2.2 Cladocera

2.2.1 Deskripsi Cladocera


Cladocera merupakan subkelas dari subfillum crustacea yang termasuk zooplankton.
Ordo cladocera dinamakan juga kutu air merupakan bagian dari barnchiopoda yang
membentuk suatu kelompok monophyletic yang saat ini mempunyai 11 keluarga, 80 genera,
dan sekitar 400 spesies.
2.2.2 Ciri-ciri Morfologi Cladocera
Ciri-ciri umum cladocera antara lain :

 Bentuk kulit luar (carapace) sebagai sebuah tutup yang berkelopak 2 menutup bagian
tubuh sadak sampai bagian kepala
 Memiliki 4-6 pasang lengan renang
 Antena besar dan bercabang 2 yang digunakan sebagai alat untuk bergerak
 Cara berenang cladocera tersendat-sendat
 Terdapat sebuah mata majemuk pada kepala
 Berkembang biak secara partenogenesis
 Kebanyakan cladocera berukuran 0,5 – 1 mm
(Hutabarat,dkk.,1986).

2.2.3 Klasifikasi Cladocera


Kingdom : Animalia
Divisi : Arthopoda
Subpyllum : Crustacea
Kelas : Branchiopoda
2.2.3.1 Contoh Spesies Cladocera
A. Daphniia sp

Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Sub Filum : Crustacea
Kelas :Branciopoda
Ordo : Cladocera
Sub Ordo : Anomopoda
Famili : Daphniidae
Morfologi Daphniia :
 Berukuran antara 0,2 dan 5 mm.
 Pembagian segmen tubuh Daphniia hampir tidak terlihat. Kepala menyatu dengan
bentuk membungkuk ke arah tubuh bagian bawah terlihat dengan jelas melalui
lekukan yang jelas.
 Pada beberapa spesies sebagian besar anggota tubuh tertutup oleh carapace, dengan
enam pasang kaki semu yang berada pada rongga perut.
 Bagian tubuh yang paling trelihat adalah mata, antena dan sepasang seta.
 Pada beberapa jenis Daphnia, bagian carapenya tembus cahaya dan tampak dengan
jelas melalui mikroskop bagian dalam tubuhnya.
 Habitat : Danau, Kolam (air tawar).
2.2.4 Fisiologi Ladocera
Cladocera bergerak dengan cara berenang.
2.2.5 Alat Gerak Cladocera
Cladocera bergerak menggunakan antena besar bercabang 2 yang dimilikinya yang
digunakan sebgai alat untuk bergerak. Cladocera tersebut juga bergerak dnegan bantuan arus
air melalui gerakan semacam hopping.
2.2.6 Reproduksi Cladocera
DAFTAR PUSTAKA
http://bio.unsoed.ac.id/sites/default/files/B1J010027-6_1.pdf
https://www.scribd.com/document/325420775/Cladocera-Copepoda-Dan-Ostracoda

Anda mungkin juga menyukai