BAB 1 PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Fsika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai dasar bagi ilmu-
ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari
materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti
gerak Bumi mengelilingi Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis (berukuran kecil, seperti gerak elektron
mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi. Fisika menjadi dasar berbagai
pengembangan ilmu dan teknologi.
Dalam belajar fisika kalian akan selalu berhubungan dengan pengukuran, besaran dan satuan. Sudah
tahukah kalian dengan apa yang dinamakan pengukuran, besaran dan satuan itu? Pengukuran merupakan
proses mengukur. Sedangkan mengukur didefinisikan sebagai kegiatan untuk membandingkan suatu besaran
dengan besaran standart yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Dari pengertian ini dapat diturunkan
pengertian berikutnya yaitu besaran dan satuan. Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang didapat
dari hasil pengukuran yang dinyatakan dalam bentuk angka dan satuannya. Dari penjelasan di atas dapat
terlihat bahwa pengukuran, besaran dan satuan memiliki hubungan yang erat. Ketiganya selalu berkaitan.
Pengukuran merupakan kegiatan atau aktivitasnya, besaran merupakan pokok permasalahan yang diukur
sedangkan satuan merupakan pembanding (pengukurnya).
1
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Besaran-besaran dalam fisika dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu besaran pokok dan
besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan atau ditetapkan terlebih
dahulu, yang berdiri sendiri, dan tidak tergantung pada besaran lain. Para ahli merumuskan tujuh macam
besaran pokok,
Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Sebuah
besaran tidak hanya memiliki satu satuan saja. Besaran panjang ada yang menggunakan satuan inci, kaki,
mil, dan sebagainya. Untuk massa dapat menggunakan satuan ton, kilogram, gram, dan sebagainya. Adanya
berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan. Kalian harus melakukan
penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan
tersebut, para ahli sepakat untuk menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar
Sistem Internasional, disebut Systeme Internationale d’Unites (SI). Satuan Internasional adalah satuan yang
diakui penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk
menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang
digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS).
Selanjutnya pada Konferensi Berat dan
Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam SI.
Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter,
kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandel Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu
sistem satuan desimal yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter
kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second (CGS).
2
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Tabel 1.3 Sistem non SI yang digunakan dalam bidang kedokteran dan keprawatan
Kuantitas Satuan Singkatan
Massa Gram G
Panjang Foot,centimetre Ft,cm
Volume Liter -
Waktu Menit Min
Gaya Dyne, -
Pound force Lbt
Energi Kalori Cal
kilokalori Kcal
Tenaga Kilokalori/menit Kcal/min
Tekanan Pound/inch 2 Psi
Milimeter merkuri Mm Hg
atmosfir Atm
Temperature Fahrenheit F
Celcius C
b. Mengkonversi Satuan
Besaran apapun yang kita ukur, seperti panjang, kecepatan maupun arus listrik, harus terdiri dari
suatu bilangan dan suatu satuan. Jika besaran-besaran tersebut dijumlahkan, dikurangi, dikalikan atau
dibagikan dalam suatu persamaan aljabar, maka satuannya juga harus diperlakukan sama seperti bilangan
lainnya. Sering kita di beri besaran dalam satuan set satuan, tetapi kita ingin menyatakan dalam set satuan
yang lain. Sebagai contoh, kita mengukur bahwa tinggi badan seorang pasien 21,5 inci, dan kita ingin
menyatakan dalam centimeter. Kita harus menggunakan factor konversi (semua faktor konfersi bernilai 1)
yang dalam hal ini adalah:
1 in = 2,54 cm
Jika kita bagi ruas kanan dengan ruas kiri, kita peroleh:
3
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Karena setiap besaran dapat dikalikan 1 dengan tanpa mengubah nilainya, sekarang kita dapat
mengubah 1 in ke dalam cm dengan mengalikannya dengan factor konfersi :
21,5 in = (21,5 in)x = 54,6 cm
Jika kita mengalikannya dengan factor konversi :
Dengan mencoret satuan inci (in), seperti yang biasa dilakukandengan bilangan biasa untuk
memperoleh satuan cm yang benar. Cara memperlakukan satuan semacam ini memudahkan kita untuk
melakukan konversi dari satu satuan ke satuan yang lainnya.
Contoh:
Sebuah membran yang bundar memiliki luas 1,25 inci persegi. Nyatakanlah luas membran sel tersebut
dalamcentrimeter!
Jawab:
a. Pengertian pengukuran
4
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
dari pengukuran. Ada tiga hal penting yang berkaitan dengan pengukuran, yaitu: pengambilan data,
pengolahan data dan penggunaan alat ukur. Ketiga hal ini dapat kalian cermati pada penjelasan berikut.
Dalam melakukan pengukuran dan perhitungan, hasil peaporan dilakukan dalam satuan tertentu
dengan menggunaka awalan metric. Beberapa awalan metric didalam pengukuran sebagai berikut:
Tabel 1.4. Awalan-awalan Metrik (SI)
Awalan Singkatan Nilai
Exa E 1018
Peta P 1015
Tera T 1012
Giga G 109
Mega M 106
Kilo K 103
Hecto H 102
Deka Da 101
Deci D 10-1
Centi C 10-2
Milli M 10-3
Micro μ 10-6
Nano N 10-9
Pico P 10-12
Femto F 10-15
Atto A 10-18
Contoh hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang berbeda-beda seperti pada gambar dibawah
ini:
5
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran dapat diperkecil dengan cara lebih banyak berlatih, pemilihan
metode yang tepat serta menggunakan alat ukur yang terkalibrasi dan memiliki tingkat ketepatan
(akurasi) dan kebenaran (presisi) yang tinggi.
6
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Perhitungan Ralat
Kesalahan dalam pengukuran tidak dapat dihindari sehingga nilai sebenarnya tidak akan pernah dapat
ditentukan. Usaha yang dapat dilakukan hanyalah dengan memperkecil kesalahan tersebut sampai sekecil-
kecilnya. Ralat berdasarkan bagaimana data diperoleh, dibedakan menjadi 2, yaitu :
Selisih atau penyimpangan dari nilai terukur terhadap nilai terbaiknya disebut deviasi, dilambangkan
dengan Jadi
Informasi selisih kumulatif seluruh data harus ditampilkan secara efisien & ringkas dalam bentuk
standar deviasi (ukuran penyimpangan nilai pendekatan terbaik terhadap nilai sebenarnya yang
tetap misterius, yaitu :
∑
√
100 % - ( )
Contoh :
Deviasi (cm),
N Nilai terukur xi (cm) Kuadrat deviasi
̅
1 47,51 +0,02 0,0004
2 47,49 0,00 0,0000
3 47,48 -0,01 0,0001
4 47,50 +0,01 0,0001
5 47,47 -0,02 0,0004
6 47,49 0,00 0,0000
7
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
∑
N=10 ̅ = 474,90 ∑ ∑
∑
Jadi nilai terbaiknya, ̅ =474,90 cm
∑
̅ √ √
̅ ̅
b. Ralat dari hasil perhitungan (pengukuran tidak langsung atau ralat tambahan)
Adalah ralat yang timbul sebagai hasil perhitungan, berlaku pada besaran besaran yang tidak dapat
diukur secara langsung. Misal pada penentuan luas suatu meja melalui pengukuran panjang dan lebar (tak
ditentukan pengukuran masing-masing satu kali atau lebih). Pengukuran panjang akan menghasilkan
ketidakpastian yang sebanding dengan kesalahan pengukuran, demikian pula dengan penentuan lebar
meja. Ketidak pastian panjang dan lebar meja pasti akan memberi kontribusi pada
Panjang meja ̅
Lebar meja (̅ )
√( ) ( )
Marilah kita interpretasikan secara sederhana arti persamaan (1.7).lambang adalah lambing
operasi diferensial (turunan) parsial, yaitu turunan L terhadap salah satu variabelnya, p. kita tentu tahu
bahwa operasi diferensial tersebut menyatakan bagaimana perubahan terhadap pada p akan
memengaruhi L; anggap sajaseperti pengaruh p dalam penentuan L. jelas bahwa persamaan (1.7) adalah
cara menetukan ketidakpastian L dari ketidak pastian masing-masing variable dan dari proses interaksinya.
8
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
D. Latihan
1. Tentukan nilai hasil pelaporan dari data pengukuran diameter batang tanaman manga sebagai berikut
210,102 cm; 210,105 cm; 210,99 cm; 210,101 cm:
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Sistem Internasional, besaran pokok, besaran turunan dan
pengukuran
3. Jelaskan defenisi 1 kg, 1 m dan 1 s.
4. Jika ingin mengukur ketebalan 1 lembar kertas, maka alat ukur yang paling tepat adalah? Berikan alas
an.
5. Konversi nilai berikut dalam system kgs.
a. 45 liter
b. 120 cm/s
c. 220 kg/mm3
9
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
10
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
BAB 2 BIOMEKANIKA
a. Hukum I Newton
Hukum I Newton menyatakan: ―Sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan, akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan konstan, kecuali ada gaya-gaya
eksternal yang bekerja pada benda itu”.
11
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
b. Hukum II Newton
Hukum II Newton menyatakan: “Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang
bekerja padanya, dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya
total yang bekerja padanya”:
∑ F = m.a
F = gaya (dalam satuan newton, disingkat N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan (m/s2)
Faksi = - Freksi
Hukum ini terkadang dinyatakan juga dengan kalimat: ―Untuk setiap aksi ada reaksi yang sama dan
berlawanan arah”. Maka hukum III newton sering dinamakan hukum interaksi atau hukum aksi reaksi. Hukum
ini menggambarkan sifat penting dari gaya yaitu bahwa gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Untuk
menghindari kesalahpahaman perlu diketahui bahwa gaya aksi reaksi yang berpasangan bekerja pada benda
yang berbeda. Sebagai contoh, seseorang yang mendorong mobil yang terpasang rem tangannya, selama itu
pula ia merasakan adanya dorongan ke belakang. Hal ini terjadi karena orang tersebut mendapat gaya gaya
reaksi dari mobil yang menurut hukum III newton, sama besar namun berlawanan arah dengan gaya yang
diberikan pada mobil tersebut.
12
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Sebuah balok ditarik sebuah gaya 40 N ke kanan yang membetuk sudut 30 0 terhadap horisontal.
Apabila massa balok tersebut adalah4 kg. Tentukanlah:
a. Gaya tekan normal pada balok !
b. Gaya gesekan apabila 𝜇0 2
c. Percepatan balok
Jawab :
a. Σfy = m.a
N+F.sin600-m.g=4.0
N = m.g – F.sin 300
N= 4.10-40.1/2
N = 20
b. fgas = 𝜇𝑠 𝑁
fgas = 0.2 . 20
=4N
c. Σfx = m.a
F cos α - fgas = m.a
40. cos 600 – 4 = 4.a
20 – 4 = 4.a
A = 4 m/s2
B. GAYA GRAVITASI
Menurut Galileo bahwa benda-benda yang dijatuhkan didekat permukaan bumi akan jatuh dengan
percepatan yang sama jika hambatan udara dapat di abaikan. Gaya yang dapat menyebabkan percepatan g
disebut gaya gravitasi. Jika diterapkan hokum II Newton untuk gaya gravitasi, maka untuk percepatan a
digunakan percepatan ke bawah atau g yang disebabkan oleh gravitasi. Berat badan kita merupakan gaya
gravitasi bumi terhadap tubuh kita , terjadi varises pada vena hal itu merupakan gaya tarik gravitasi bumi
terhadap aliran darah yang mengalir secara berlawanan. Dengan demikian , gaya gravitasi FG pada sebuah
benda, yang biasa disebut berat benda (diberi lambing W dari kata weight)dapat ditulis sebagai :
Berat adalah gaya gravitasi bumi (sering disebut gaya tarik bumi), karena itu vector berat selalu
berarah tegak lurus pada permukaan bumi menuju ke pusat bumi. Dengan demikian vector berat suatu
benda di bumi selalu digambarkan berarah tegak lurus ke bawah dimanapun posisi benda diletakkan ,
apakah pada bidang horizontal, pada bidang miring maupun bidang tegak.
13
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Gambar 2.3 Arah vector berat selalu tegak lurus ke bawah bagaimanapun posisi benda diletakkan
Istilah massa dan berat sering dikacaukan antara stu dengan yang lainnya. Massa tidak sama dengan
berat. Massa adlah sifat dari benda itu sendiri (yaitu ukuran inersia benda tersebut, atau menyebabkan
percepatan g disebut gaya gravitasi. Jika diterapkan hokum I Newton untuk gaya gravitasi, maka untuk
percepatan a digunakan percepatan ke bawah atau g yang disebabkan oleh gravitasi. Berat badan kita
merupakan gaya gravitasi bumi terhadap tubuh kita , terjadi varises pada vena hal itu merupakan gaya tarik
gravitasi bumi terhadap aliran darah yang mengalir secara berlawanan.
Sistem otot dan tulang pada manusia bekerja sebagai sistem pengumpil. Ada tiga macam sistem
pengumpil yang bekerja pada tubuh manusia, yaitu :
Gambar 2.4.
Gambar 2.5.
14
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Gambar 2.6.
Keuntungan Mekanik
Keuntungan mekanik didefinisikan sebagai perbandingan antara
gaya otot (M) dan gaya berat (W).
Keuntungan mekanik
Gambar 2.6.
1. Gaya Vertikal
Jika seseorang berdiri diatas suatu benda, maka orang tersebut memberi
gaya berat terhadap benda tersebut yang disebut gaya aksi, sedangkan
Gambar 2.7.
15
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
benda juga memberi gaya normal yang arahnya ke atas yang disebut sebgai gaya reaksi.
2. Gaya Horizontal
Dimana N
Gambar 2.8.
Dimana N
∑ ∑
Contoh
16
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
2) Hitunglah gaya yang diberikan pada kaki oleh peralatan mesin traksi yang ditunjukkan pada gambar
berikut ini!
Gambar 2.11.
Jawab:
Ada tegangan sebesar 20 kg. 9,8 ms-2 = 200 N sepanjang tali ( Gambar a). Dengan demikian ada
dua gaya 200 N yang bekerja dengan sudut 37 pada katrol yang di tengah dan pada kaki, Gambar b.
Jadi gaya resultan pada kaki adalah:
F = 2 (200 N) cos 37 = 400 N . 0,8 = 320 N, yang bekerja ke kanan (kaki dalam keadaan setimbang,
sehingga pasti ada gaya 320 N lain yang bekerja pada kaki agar tetap diam, yaitu gaya lawan/ reaksi
dari otot kaki).
3) Seorang pasien anak sedang menjalani traksi kulit
dimana ujung-ujung tali yang tergantung pada katrol
saling diikatkan pada kulit betis kaki pasien dan
pemberat. Kulit pada kaki di atas papan mesin traksi
ditarik melalui katrol oleh pemberat dengan arah
vertikal ke bawah. Massa betis kaki pasien (mA) 2 kg
dan massa pemberat (mB) 3 kg (g= 10 m/s2). Bila
koefisien gesekan kinetik badan pasien dengan papan
0,5 dan gesekan katrol serta massa tali diabaikan,
hitunglah:
a) percepatan sistem
b) tegangan tali
Jawab
Gambar 2.12.
a) Diketahui: mA = 2 kg
mB = 3 kg
= 0,5
Ditanyakan: a) a = ...?
b) T = ...?
Jawab:
a) Wb – fk = (mA + mB)a
mB . g – . MA.g = (mA + mB)
3 . 10 – 0,5 . 2 . 10 = (3+2)a
17
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
a = 4 ms-2
Jadi percepatan benda adalah 4 ms-2
b. Perhatikan benda B (pemberat)
WB –T = mB. A
30 – T = 3 . 4
T = 30 – 12 = 18 N
Jadi tegangan tali adalah 18 N.
Gambar 2.13. (a) traksi leher; (b) traksi tulang; (c) traksi kepala
Aplikasi gaya-gaya tersebut di atas dalam praktik klinik adalah pada mesin traksi, yaitu:
E. TITIK BERAT
Titik berat dari suatu benda tegar adalah titik tunggal yang dilewati oleh resultan dari semua gaya berat
dari partikel penyusun benda tegar tersebut. Titik berat disebut juga dengan pusat gravitasi. Letak titik berat
dari suatu benda secara kuantitatif dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut. Tinjau benda tegar
tak beraturan terletak pada bidang XY seperti Gambar 3.5. Benda tersusun oleh sejumlah besar partikel
dengan berat masing-masing w1, w2, w3, berada pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), (x3,y3). Tiap partikel
menyumbang torsi terhadap titik O sebagai poros yaitu w1x1, w2x2,w3x3. Torsi dari berat total benda W
dengan absis XG adalah WXG, dimana torsi ini sama dengan jumlah torsi dari masing-masing partikel
penyusun benda tegar. Dengan demikian kita dapat rumusan absis titik berat sebagai berikut:
∑
∑
dengan cara yang sama diperoleh ordinat titik berat sebagai berikut:
∑
∑
18
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
∑
∑
∑
∑
Contoh:
Tentukan posisi pusat massa (PM) satu kaki
(sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.19) jika:
(a) kaki diluruskan
(b) kaki ditekuk 90o,
Anggap tinggi orang tersebut 1,70 m.
Jawab:
(a) Tabel 2.1 menggunakan satuan persentase,
yang berarti orang tersebut mempunyai
massa 100 satuan dan tinggi seratus satuan.
Pada akhirnya kita dapat mengalikan dengan (a)
(1,70 m/100). Kita ukur jarak dari sendi
pinnggul dengan menggunakan tabel 2.1 dan
didapat angka-angka yang ditunjukkan pada
gambar 3,15a. Dengan menggunakan
persamaan 2,12a. Kita dapatkan:
0
xPM = =
20,4 satuan
Dengan demikian, pusat massa kaki dan
telapaknya adalah 20,4 satuan dari sendi
pinggul, atau 52,1-20,4 = 31,7 satuan dari
dasar telapak kaki. Karena tinggi orang
(b)
tersebut 1,70 m, angka ini berarti (1,70 Gambar 2.15
m)(31,7/100) = 0,54 m.
(b) Pada bagian ini kita menghadapi masalah dua dimensi. Kita gunakan sistem koordinat xy, sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 2.20b. pertama kita hitung seberapa jauh ke arah kanan dari sendi pinggul,
PM tersebut berada:
xPM = = 14,9 satuan
Untuk orang dengan tinggi 1,70 m, ini berarti (1,70 m) (14,9/100) = 0,25 m.
Berikutnya kita hitung jarak y PM dari PM di atas lantai:
yPM = = 23,1 satuan
atau (1,70 m) (23,1/100) = 0,39 m. Dengan demikian, PM terletak 39 cm di atas tanah dan 25
cm ke kanan sendi pinggul.
Pusat massa juga bisa berada di luar tubuh. Satu contoh sederhana dari atletik ditunjukkan pada
gambar 2.16. jika para atlit peloncat tinggi dapat mencapai posisi pada gamba, PM mereka sebenarnya
dapat melewati bagian bawah palang, sementara tubuh mereka lewat diatasnya, yang berarti bahwa
untuk suatu laju loncatan tertentu, mereka dapat melewati palang yang lebih tinggi. Inilah yang
sebenarnya mereka coba lakukan. Contoh lain adalah donat yang PM nya berada di pusat lingkaran.
19
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
i = Fi I = Fi ri = sin
Gambar 3.18.
20
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Contoh:
Pada gambar 2.24 menggambarkan benda yang digantung. Jika tiba-tiba penggantung putus, benda
akan jatugh, maka benda melakukan usaha karena gaya beratnya menempuh jarak selama jatuh. Ini berarti
sebelum benda jatuh, benda tersebut memiliki tenaga (energi). Pada sistem ini benda memiliki kesanggupan
untuk melakukan usaha oleh karena keadaan tempatnya. Jenis tenaga yang demikian disebut tenaga tempat
atau energy potensial (Ep).
Jika massa benda m dan letaknya di atas tanah setinggi h maka besarnya energi potensial benda sama
dengan usaha yang dilakukan gaya beratnya selama jatuh, atau dapat dituliskan dengan persamaan :
Ep =
Ep =
Ep =
di mana :
Ep = energi potensial dalam joule (Ј)
m = massa benda dalam kilogram (kg)
g = percepatan gravitasi dalam m.s-2
h = tinggi benda di atas tanah dalam meter (m)
G. ENERGI KINETIK
Setiap benda yang berada dalam keadaan bergerak selalu memiliki kemampuan untuk melakukan
usaha. Suatu contoh misalnya sebuah mobil yang bergerak, tiba-tiba menumbuk beban didepannya, maka
benda tersebut akan didororng oleh gaya tekan mobil hingga menggeser, maka mobil tersebut telah
melakukan usaha. Jadi mobil yang berada dalam memiliki tenaga atau energi. Tenaga yang dimiliki oleh
benda yang bergerak disebut tenaga gerak atau energi kinetic (Ek).
Jika massa benda m, kecepatan gerak v, menurut hasil eksperimen besarnya energy kinetikdirumuskan
sebagai berikut.
21
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Ek = m . v2
Dengan :
Ek = energi kinetik dalam joule (J)
M = massa benda (kg)
V = kecepatan benda (m.s-2)
H. PEMAHAMAN KONSEP
1. Sebuah gaya F menyebabkan percepatan 2 m/s2 pada benda yang bermassa 4 kg. Jika gaya itu bekerja
pada benda yang bermassa 16 kg. Maka gaya itu akan memberikan percepatan sebesar.....
2. Sebuah balok bermassa 5,2 kg terletak pada bidang mendatar yang kasar dengan koefisien gesekan
statis dan kinetis masing-masing 0,4 dan 0,2. Balok itu ditarik dengan gaya F bersudut α terhadap meja
dimana tan α= ¾
a. Berapakah besarnya gaya F agar balok tepat akan bergerak?
b. Berapakah percepatan benda, jika benda gaya F=25 N?
3. Buah kelapa jauh bebas dari ketinggian 20 m. jika massa kelapa adalah 560 gram. Tentukan kecepatan
kelapa sesaat sebelum menyentuh tanah?
4. Agar cairan inpus dapat masuk kedalam tubuh seorang pasien, besaran apa yang harus diperhatikan?
Jelaskan jawaban anda?
5. Dua benda A dan B disusun seperti gambar disamping jika mA= 4 kg, mB = 10 kg, g = 10 ms-1, dan
=0,6, tentukan:
a. Percepatan benda A
b. Tegangan Tali
I. PRAKTIKUM
UNIT 1 GAYA OTOT
I. Tujuan Percobaan
22
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
2. Ukur panjang lengan dari titik penumpu P ke titik tangkap gaya elastic O dan dari titik O ke gaya beban
B.
3. Gunakan beban 50 gram dan 100 gram, gunakan nilai percepatan gravitasi bumi g= 10 m/s2.
4. Atur lengan agar posisinya mendatar setelah diberi beban.
VI. Tugas
23
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
UNIT 2 KESETIMBANGAN
I. Tujuan Percobaan
Menentukan titik berat (pusat massa) benda dua dimensi
b. Buat pola gambar anggota tubuh (minimal 2 buah) dalam dua dimensi dengan ukuran lebih kecil dari
ukuran kertas millimeter block
c. Siapkan table data untuk kegiatan ini.
IV. Langkah-Langkah Percobaan
a. Setelah gambar dibuat pada karton kemudian pasang pada papan.
b. ambil sembarang titik untuk meletakan jarum pentul pada katrol buat dua titik
c. cari titik temu kedua garis yang telah dibuat
d. ulangi langka-langka di atas untuk berbagai pola gaambar anggota tubuh.
IV. Tugas
VII. Kesimpulan
24
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Joseph Black (lahir 16 April 1728 – meninggal 6 Desember 1799 pada umur 71
tahun[1]) adalah ahli fisika dan pada tahun 1760 merupakan orang pertama yang
menyatakan prinsip Asas Black yaitu prinsip mengenai perbedaan
antara suhu dan kalor.
Ketika Joseph Black, ahli kimia-fisika dari Skotlandia, menjabat profesor di
Universitas Edinburgurh, kelasnya selalu dipenuhi murid-murid dari seluruh Eropa
yang ingin mendengarkan kuliahnya yang sering disertai demonstrasi percobaan
yang menarik.
Beberapa percobaan yang Black lakukan ketika mengajar masih sering dilakukan
oleh guru kimia sekolah saat ini, misalnya menambahkan karbon dioksida ke lilin
yang menyala di dalam stoples, dan mengeluarkannya melalui selang ke larutan
kalsium.
Black menghabiskan banyak waktunya untuk mengamati perpindahan kalor. Karena
sering berkutat di laboratorium, ia berhasil mendapatkan penemuan yang sangat
penting di tahun 1761, yaitu kalor laten. Kalor laten adalah kalor yang diserap oleh
suatu zat, bukan untuk menaikkan suhu zat tersebut, tetapi digunakan untuk
mengubah wujudnya. Kita dapat mengamati kalor laten dalam kehidupan sehari-hari, misalnya, ketika air (zat cair) yang dipanaskan
berubah menjadi uap air (zat gas).
Black juga membuktikan bahwa setiap benda menyerap kalor yang berbeda untuk menaikkan suhunya sebanyak satu derajat. Inilah yang
sebenarnya kita ukur ketika menggunakan kalorimeter, alat yang diciptakan oleh Balck. Black jugalah orang yang dianggap sebagai
penemu gas karbon dioksida.
Joseph Black adalah guru dari James Watt, penemu mesin uap yang justru lebih terkenal daripada Black sendiri. temuan-tenuan black
terbukti bermanfaat bagi Watt untuk semakin meningkatkan kinerja mesin uapnya.
A. TEMPERATUR
Konsep temperature dapat dikenal dengan adanya perasaan dngin atau panas dengan secara langsung
menyentuh sebuah benda atau merasakan. Meskipun demikian kita tidak dapat menyatakan dengan tepat
kuantitas temperature tersebut. John Locke di tahun 1969 melakukan percobaan dengan mencelupkan tangan
kiri pada ember yang berisi air dingin dan tangan kanan pada ember yang berisi air hangat selama kira-kira 30
detik. Kemudian dengan cepat memindahkan kedua tangannya kedalam ember berisi air dengan suhunya
diantara air dingin dan hangat. Air terasa lebih sejuk untuk tangan kanan dan lebih hangat untuk tangan kiri.
Hasil percobaan diatas menunjukkan persamaan kita keliru menilai suhu. Oleh karena itu diperlukan suatu
alat untuk mengukur suhu dan dinyatakan dengan suatu angka. Alat tersebut adalah thermometer.
Beberapa sifat fisis suatu zat berubah jika dipanaskan. Perubahan sifat fisis zat jika dipanaskan disebut
termometrik zat, diantaranya adalah volume zat cair, panjang logam, hambatan listrik seutas logam, tekanan
gas volume tetap, volume sejumlah gas pada tekanan tetap, volume sejumlah gas pada tekanan tetap, dan
warna pada sebuah kawat pijar (filamen) lampu. Sifat termometrik zat dapat dimanfaatkan untuk mengukur suhu
pada thermometer
Thermometer yang sering digunakan dalam kegitan laboratorium maupun praktik klinik dasar
pembuatannya dengan perubahan volume zat cair ketika terjadi perubahan suhu. Sedangkan zat cair yang
digunakan adalah air raksa maupun alcohol yang diberi warna. Air raksa memilki titik beku -390C sedangkan titik
didihnya 3570C ( dapat digunakan untuk mengukur suhu tinggi), sedangkan alcohol memiliki titik beku -1150C dan
25
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
titk didih 780C dapat digunakanuntuk mengukur suhu yang sangat rendah); tidak membasahi dinding kaca, dan
untuk air raksa sebagai konduktor panas yang baik.
Di dalam suatu zat, molekul satu dengan molekul yang lain dikendalikan oleh gaya elastis yang
analog dengan pegas. Molekul ini bergerak maju mundur dari titk setimbangnya. Maka pada molekul ini ada
energy kinetic dan energy potensial. Karena energi internal ini terkait dengan keadaan panas dan keadaan
dingin benda maka dikenal dengan energi termal. Energi termal adalah energy total benda yaitu jumlah
energy kinetic dan energy potensial molekuler benda.
Jika dua buah benda disinggungkan satu sama lain maka energi termal akan ditransfer dari benda
yang satu menuju ke benda yang lain. Misal besi panas dimasukkan ke air. Energi panas termal akan
dipindahkan dari besi ke air sampai dicapai keadaan setimbang yang disebut kesetimbangan termal.
Dengan kata lain besi dan air telah mencapai keadaan yang sama dan tidak ada transfer energi termal. Dua
buah benda dikatakan dalam kesetimbangan termal jika dan hanyaa jika suhu kedua benda tersebut sama.
Transfer energy hanya mungkin jika suhu kedua benda berbeda. Untuk kepentingan pengukuran suhu sangat
penting diperhatikan bahwa thermometer pada akhirnya memiliki suhu dengan benda yang diukur.
b. Pengukuran Suhu
26
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Secara umum, hubungan antara dua thermometer dapat dituliskan sebagai berikut:
Keterangan:
Ta : Termometer A
TBa : Titik bawah A
TAa : Titik atas A
TBb : Titik bawah b
Tb : Termometer B
TAb : Titik atas b
Saat ini terdapat 4 jenis skala thermometer yang digunakan. Berikut adalah perbandingan 4 jenis
thermometer.
Burung dan mamalia secara fisiologis digolongkan dalam worm booed atau homotermal.
Organisme homotermal ini secara umum dapat dikatakan suhu tubuhnya senangtiasa tetap atau konstan
walaupun suhu lingkungan berubah. Hal ini disebabkn karenaadanya interaksi secara berantai antara
pembentukan panas dan kehilangan panas pada tubuh. Kedua proses tersebut dalam aktivitasnya diatur
oleh susunanan syaraf pusat yang mengatur metabolism, sirjulasi darah, perspirasi, dan pekerjaan otot-otot
skeletal.
Tubuh manusia selalu mempertahankan temperature tubuh tetap konstan walaupun terjadi
perubahan emperatur lingkungan. Pengaturan fisik panas secara implicit adalah sejumlah total dari proses
fisiologis dimana terjadi peningkatan dan penurunan panas dari tubuh manusia.
Pengaturan temeratur aau regulasi termal ialah suatu pengaturan secara komplek dari suatu
proses fisiologis dimana terjadi kesetimbangan antara produksi panas (heat product) dan kehilangan panas
(heat lost) sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan.
Panas dapat hilang dan masuk ke lingkungan denagn cara konveksi, radiasi dan evaporasi
sedangkan konduksi tidak pernah terjadi. Kehilangan panas melalui radiasi dapat terjadi apabnila
temperature sekeliling objek sangat rendah. Kehilangan panas secara konveksi terjadi apabila temperature
sekeliling objek lebih rendah daripada suhu tubuh. Kehilangan panas secara evaporasi adalah hubungan
antara output dari evaporasi kulit dan pernapasan dari paru-paru. Peristiwa konveksi, radiasi dan evaporasi
di kontrololeh susunan syaraf agar mencapai keseimbangan.
27
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Di kulit terdapat Krauses’s and bulb dan Meismer’s corpuscle yang mengatur temperature panas
dan dingin. Melalui syaraf motor sematic dan syaraf visero motoris via hifopise interior dan kalenjer
endoktrin, maka produksi panas dan pelepasan panas dapat diatur. Di kulit terdapat counter current dimana
terjadi pembesaran pembuluh darah pada satu bagian sedangkan pada bagian lain terjadi konstruksi
pengucupan yang hal ini diatur oleh susunan syaraf pusat. Pada keadaan kritis misalnya dingin atau panas
yang menyengat, keadaan ini langsung mempengaruhi fisiologis thermostat yairu hipotalamus preoptik.
Hipotalamus posterior mengatur suhu dingin ang kritis.
Gambar 3.2. Topografi temperature pada kulit manusia 0,07 Tkepala + 0,14 Tlengan+ 0,05 Ttangan +
0,07 Tkaki + 0,13 Tbetis + 0,09 Tpaha + 0,35
Tbatang tubuh
Dengan mengetahui temperature kulit rata-rata tersebut dapat menghitung temperature tubuh rata-
rata dengan persamaan:
Kwantitad ini berkaitan dengan panas yang bertampung di dalam tubuh manusia (Heat storage).
Untuk menghitung banyaknya panas yang terapung di dalam tubuh harus menghitung perubahan
temperatur tubuh rata – rata dikalikan dengan panas spesifik dan massa badan. Secara matematis dapat
dirumuskan dengan persamaan:
Nilai panas spesifik tubuh manusia diperoleh dari hasil eksperimen sebesar 0,83 gram kalori/gram/.
Dengan mengetahui persamaan kulit rata-rata maka dapat dihitung besarnya konduksi panas (heat
conductance). Heat conduntance adalah ratio antara rata rata transfer panas (rate of heat transfer)/rata-rata
alih panas dengan perbedaan temperature antara teperatur internal/rectal dengan temperature kulit rata-
rata. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
28
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
B. KALOR JENIS
Jika kalor diberikan suatu benda, maka temperature benda akan naik. Dari nhasil eksperimen diperoleh
hasil bahwa besar kalor q yang dibutuhkan untuk menaikkan temperature suatu zat sebanding dengan massa m
dan perubahan zat tersebut. Hal ini ndapat dinyatakan dengan persamaan
Di mana c adalah kalor jenis yang merupakan besaran karakteristik dari zat tersebut. Kalor jenis adalah
nilai yang menyatakan jumlah atau banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhunya
sebesar 1 tiap satu satuan massa. Dapat dinyatakan dalam persamaan:
maka satuan kalor jenis adalah J/kg (dalam SI) atau cal/g(dalam cgs).
C, kkal/kg K atau
zat C,kJ/kg K, Cm, Jml.K
Btu/Ib
Aluminium 0,900 0,215 24,3
Bismuth 0,123 0,0294 25,7
Tembaga 0,386 0, 0923 24,5
Emas 0,126 0,0301 25,6
Es (- 10 C) 2,05 0,49 36,9
Timah Hitam 0,128 0,0305 26,4
Perak 0,233 0,0558 24,9
Tungsten 0,134 0,0321 24,8
Seng 0, 387 0.0925 25,2
Alcohol 2,4 0,58 111
Raksa 0, 140 0,033 28,3
Air 4, 18 1,00 75,2
Contoh soal
1. Berapakah kalor yang diperlukan umtuk memanaskan air 250 cm3 dari suhu 20 Menjadi 35?
2. Berapa kalor dilepas air kalau air kembali mandingin sampai 20
Penyelesain:
Karena 250 cm3 air massanya 250 g, dan karena cair= 1,00 J/kg, maka
1. Q = mcT=(250 g) (1 cal /g)(15) = 3750 cal.
2. Q = mcT= (250 g) (1 cal / g) (-15) = - 3750 cal.
C. KALORIMETER
Ketika bagian-bagian yang berada dari system yangterisolasi berada pada temperature yang berbeda, kalor
akan mengalir dari bagian benda bertemperatur tinggi menuju bagian benda yang bertemperatur lebih rendah
hingga terapai suatu keadaan Diana temperature semua bagian bend asana. Hal ini dikatakan benda pada
keadaan kesetimbngan termal. Keilangan kalor sebanyak satu bagian system sama dengan kalor yang diapat
oleh bagian yang lain. Hukum kekekalan energy berpera dalam keadaan ini dimana:
29
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Tehnik pertukaran energy panas tersebut dikenal dengan nama kalorimetri. Sedangkan peralatan yang
digunakan untuk mengukur panas yang hilang maupun panas yang diterima adalah kalorimeter. Satu kegunaan
yang penting dari kalorimeter adalah dalam penentuan kalor jenis zat
Kalorimeter terdiri dari dari cairan yang akan diberi kalor yang berasal dari listrik melalui peanasan air.
Panas air di dalam kalorimeter berasal dari listrik yang membangkitkan energy.
W=VIt
Q=mcccT
Q= mbcbT
Gambar 3.3.
Karena dan telah diketahui maka
dapat diketahui, yaitu:
Contoh:
Kalorimeter tembaga dengan massa 200 g berisi minyak 150 g pada suhu 20 Dalam minyak
dicelupkan sepotong aluminium 80 g bersuhu 300 Setelah keadaan kesetimbangan termal tercapai,
berapakah suhu sistem?
Penyelesaian:
Kalor yang dilepas aluminium = kalor yang diserap minyak dan kalorimeter
t = 72
30
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
D. PERPINDAHAN PANAS
Panas adalah bentuk energi yang bergerak. Jika dua benda memiliki suhu yang berbeda atau dua
bagian dari suatu benda memiliki suhu yang berbeda, maka panas akan mengalir dari benda (bagian benda)
yang bersuhu tinggi ke benda (bagian benda) yang bersuhu rendah. Ada beberapa prinsip perpindahan
panas, yaitu: konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi. Energi panas hilang atau masuk ke dalam tubuh
manusia melalui kulit dapat secara keempat prinsip tersebut.
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas oleh tumbukan antar molekul yang bertetangga. Atau dapat
juga diartikan proses perpindahan panas dari suatu obyek yang bersuhu tinggi menuju obyek yang besuhu
lebih rendah dengan jalan kontak langsung. Misalnya, jika kita memegang batang besi yang bagian
ujungnya dipanaskan di api, maka panas akan segera terasa oleh tangan kita melalui konduksi. Proses
perpndahan panas akan terus berlanjut selagi masih ada beda suhu antar bagian batang besi tersebut.
Untuk berbagai bahan, panas yang diterima atau dilepaskan melalui konduksi berbeda-beda.
Logam akan terasa lebih dingin dibandingkan kayu meskipun jika diukur kedua bahan bersuhu sama. Hal ini
dikarenakan karena logam lebih cepat menghantarkan panas yang baik. Non logam seperti gelas, asbes
dan fiberglass merupakan konduktor yang buruk atau insulator yang baik.
Misal selembar pelat memiliki luas penampang A dan tebal x, kedua permukaan dipertahankan
pada suhu yang berbeda. Akan diukur panas Q yang mengalir tegak lurus terhadap permukaan selama
waktu t. Eksperimen menunjukkan bahwa untuk beda suhu antara kedua permukaan tersebut Q
(Joule) sebanding dengan waktu t (sekon) dan luas penampang A, dan jika t dan A kecil maka Q sebanding
dengan T/x (gradient suhu) untuk t dan A yang diberikan.
Maka :
Jika tebal dx (cm) tipis sekali, beda suhu antara kedua permukaan adalah dT, maka dapat
diperoleh rumus konduksi:
31
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Pada jarak X (dari dalam sampai permukaan kulit) mempunyai temperatur sebesar dan pada
jarak yang sama di udara temperaturnya di antara kedua permukaan temperatur . Aliran panas melalui
kulit harus sama dengan udara sekitarnya, maka asumsi kita:
Di permukaan kulit Q ( )
Di udara Q ( )
Jadi Q= ( )- ( )
Q=
Q = kalor yang berpindah secara konduksi antara kulit dan udara (J)
= koefisien konduktivitas kulit (J/
= koefisien konduktivitas udara (J/ )
= perbedaan suhu antara badan dan kulit (
2. Konveksi
Konveksi adalah aliran panas melalui fluida dari tempat yang bersuhu tinngi menuju benda yang
bersuhu rendah dengan gerakan atau aliran partikel-partikel fluida itu sendiri. Pada konveksi, kalor
berpindah bersama-sama dengan perpindahan partikel zat. Beberapa contoh peristiwa konveksi adalah
terjadinya angin laut dan angin darat. Pada siang hari suhu udara di darat lebih tinggi dari pada suhu
permukaan laut sehingga terjadi aliran udara dari laut ke darat (angin laut). Sedangkan pada malam hari
udara di darat suhunya lebih rendah dari pada suhu udara di permukaan laut, maka terjadi aliran udara dari
darat ke laut (angin darat). Contoh lain adalah sistem permanas air dan ventilasi rumah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konveksi antara lain adalah: bentuk
permukaan (datar atau lengkung), posisi permukaan (horisontal atau vertikal), jenis fluida (cair atau gas),
kerapatan, kekentalan, kalor jenis, konduktivitas fluida, kecepatan aliran fluida dan keadaan fluida dalam hal
perubahan fase (penguapan atau pengembunan). Untuk perhitungan secara praktis digunakan persamaan:
Q = hA
Konveksi secara alam dapat terjadi oleh karena pemanasan yang asimatris. Gaya konveksi dapat
terjadi apabila angin secukupnya mengalir melewati tubuh. Pertukaran panas dan gaya konveksi adalah
berbanding lurus dengan beda temperatur antara kulit dan udara serta kecepatan udara. Aliran panas
secara konveksi yang terjadi antara kulit dan lingkungan dapat dituliskan dengan persamaan:
Q = 8,3 ( )
Q = kalor yang berpindah secara konveksi antara kulit dan lingkungan (J)
32
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Tubuh manusia menghasilkan energy termal yang besar energy diubah dari makanan di dalam tubuh,
maksimak 20% digunakan untuk kerja, sehingga lebih dari 80% muncul sebagai energy termal. Kalor yang
dihasilkan oleh tubuh harus ditransfer ke luar. Jika energy termal ini tidak dikelurkan, dlm aktivitas ringan,
maka temperature tubuh akan naik sekitar 3C per jam.
Kalor dalam tubuh akan dibawa kepermukaan tubuh oleh darah. Sebagai tambahan lagi peranannya
yang penting, darah berfungsi sebagai fluida konvektif untuk mentransfer kalor sampai sama persis di bawah
permukaan kulit. Kalor kemudian dihantarkan (melalui jarak yang sangat kecil) ke permukaan dan kemudian
ditransfer ke lingkungan dengan konveksi, penguapan dan radiasi.
3. Radiasi
Semua benda secara kontinyu memancarkan energi radiasi. Pada suhu rendah maka laju emisinya
kecil, sedangkan pada suhu tinggi maka laju emisinya akan besar. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa
laju radiasi berbanding lurus dengan luas benda dan pangkat 4 suhu mutlak benda. Hasil ini ditemukan
secara teoritis oleh Ludwig Boltzmann kira-kira lima tahun kemudian, sehinggi dinamakan Hukum Stefan
Bolztmann. Menurut Stefan Boltzmann, laju emisi radiasi (energi yang dipancarkan) oleh benda yang
memiliki luas A pada suhu T adalah:
W/m2
Dengan A adalah luas, T adalah konstanta emisi (disebut juga konstanta Stefan-Boltzmann) yang besarnya
5,67 x 10 W/mK , emivitas yang bergantung pada permukaan bahan yang meradiasikan. Nilai memiliki
jangkauan mulai dari O yang untuk reflector sempurna (atau radiator sempurna yaitu benda hitam) sampai
dengan 1 yaitu untuk benda hitam sempurna.
Benda hitam merupakan penyerap t=radiasi yang baik sehingga disebut radiator. Di bidang ilmu faal
dikatakan bahwa panas tubuh yang melakukan radiasi ke dalam udara di mana sebelumnya telah
memperoleh panas dari lingkungan. Dengan demikian maka persamaan kecepatan total aliran kalor radiasi
dituliskan:
33
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Seorang atlit duduk tanpa pakaian di kamar ganti yang dindingnya gelap pada temperature 15ᴼC.
Perkirakan kecepatan kehilangan kalor dengan radiasi dengan menganggap temperature kulit sebesar 34ᴼC
dan e= 0,70. Anggap permukaan tubuh yang tidak bersentuhan dengan kursi sebesar 1,5 m2
Jawab:
Qradiasi = eσAr (Ts4 – Tw4)
= (0,70)(5,6 x 108 W/m2K4)(1,5m2)Ӏ(307 K)4(288 K4) Ӏ
= 120 Joule.
Hal lain yang memengaruhi laju emisi radiasi atau absobsri radiaa adalah permukaan baha dan
jaraknya. Benda yang memiliki permukaan berwarna hitam akan memancarkan atau menyerap radiasi lebih
cepat dibandingkan dengan benda yang berwarna terag atau berpermukaan halus. Misal bola berwarna
hitam dengan bola berwarna perak dipanaskan pada suhu yang sama, maka bola berwarna hitam akan lebih
cepat dingin setelah dipanaskan.
Radiasi yang di pancarkan oleh sebuah benda pada temperature dibawah sekitar 600ᴼ C tidak tampak.
Kebanyakan dari padanya dipusatka pada panjang gelombang cahaya tampak. Bila kita pelajari cahaya,
akan kita lihat bahwa cahaya tampak adalah radiasia elektromagnetik dengan panjang gelombang antara
sekitar 400 dan 700nm, bila sebuah benda dipanaskan, laju pancaran energi naik dan energi yang
diradiasikan meluas ke panjang gelombang yang semakin pendek. Antar 600ᴼC dan 700ᴼC, cukup banyak
energi yang diradiasikan berada dalam spectrum yang menyebabkan benda berpijar merah pudar. Pada
temperature yang lebih tinggi, benda menjadi merah cerah atau bahkan putih panas.
Panjang gelombang pada saat daya maksimum berbah secara teralik dengan temperature, hal ini
dikenal dengan hokum prgeseran Wien:
λmaks =
Hukum ini digunakan untuk menetukan temperature bintang dari analisis radiasinya. Hokum ini juga
dapat digunakan untuk memetakan variasi temperature meliputi daerah-daerah yang berbeda dari
permukaan sebuah benda. Peta semacam ini disebut termograf.
Termografi
Termograf merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah radiasi infra merah yang hasilnya
berupa perbedaan warna pada termogram. Berdasrkan bahwa setiap benda perbedaan warna pada
termogram. Berdasarkan bahwa setiap benda memancarkan radiasi, maka pada tahun 1950 telah ada
usaha untuk membuat termogram dan infra merah radiasi permukaan tubuh manusia. Dan teknik ini
34
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Radiasi yang dating dari penderita akan diterima oleh cermin A, kemudian direfleksikan ke cermin B.
dari cermin B ini gelombang radiasinakan diterima oleh detector dan diteruskan ke amplifier sebagai
penguat gelombang radiasi. Sebagai display digunakan CRT (Cathode Ray TubeTabung Sinar Katda)
Unit termografi yang khas digunakan diklinik dapat ditunjukan pada gambar dibawah ini. Radiasi dari
suatu daerah yang kecil (=5 mm) melewati susuanan cermin kemudian melewati chopper yang dilengkapi
dengan pendingin untuk memperoleh sensitivitas.
Fungsi chopper adalah mengubah radiasi yang kontiniu menjadi sinyal AC sehingga mudah diperkuat
oleh amplifier. Penggunaan filter transparan infrared untuk menghilangkan sinar tampak dan detector
mengubah infrared radiasi dari panas tubuh menjadi sinyallistrik dan disesuaikan dengan proporsi
temperature tubuh yang memancarkan radiasi. Agar dapat memberikan gambaran dari sluruh permukaan
tubuh, maka cermin tersebut dapat diatur secara mekanis. Posisi dan perbesaran radiasi dari tiap-tiap
bagian tubuh pasien akan tampak pada displayCRTosiloskop.
Terangnya bayangan ditentukan oleh temperature dan posisi dari screen disesuaikan dengan areal
tubuh yang akan diskanning. Pada CRT daerah panas akan ditunukan sebagai bayangan hitam putih.
Untuk memperoleh gambaran termografi yang jelas, tidak cukup dengan hanya menggunakan
termografimonokromatis, sebaiknya menggunakan termografi berwarna. Syarat yang perlu diperhatikan
pada waktu akan melakukan termograf adalah
35
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
3. Evaporasi
Dengan demikian kehilangan panas secara evakorasi melewati kulit dapat dituliskan dengan
persamaan:
Qmaksimum = 13,7 – V0,5(Pkulit – Pudara)
Qmaksimum = panas yang hilang secara evakorasi melalui kulit (J)
V = kecepatan angin (m/s)
Pkulit = tekanan uap air pada kulit (millibar)
Pudara = tekanan uap air pada udara (millibar)
Kalor adalah tenaga yang mengalir dari suatu benda ke benda lain karena perbedaan suhu. Sedangkan
kerja adalah tenaga yang dipindahkan dari suatu benda ke benda lain namun perbedaan suhu tidak terlibat
secara langsung. Pada dasarnya, perubahan suatu benda dari suatu keadaan ke keadaan lain adalah
perubahan dari satu kesetimbangan ke kesetimbangan lain. Proses yang demikian disebut proses
termodinamika. Proses termodinamika terjadi karena suatu system berinteraksi dengan lingkungannya,
sehingga dalam proses ini baru dapat didefinisikan sebagai kalor dan kerja. Dalam termodinamika kalor yang
dipindahkan diberi lambing Q dan kerja yang dilakukan diberi symbol W.
36
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Pada (a) system berada pada kesetimbangan awal yaitu setimbang dengan lingkungan luarnya.
Pada (b) berinteraksi dengan lingkungan melalui proses termodinamika khusus. Pada keadaan ini tenaga
dalam bentuk kalor atau kerja dapat dilakukan masuk atau keluar system. Panah menyatakan bahwa aliran
panas Q atau kerja W harus menembus permukaan yang melingkupi system tersebut. Pada (c) system
telah mencapai keadaan akhir yang setimbang dengan lingkungannya.
Dalam termodinamika terdapat berbagai proses perubahan keadaan sistem, yaitu proses
isothermal, isobaric, isokhorik, dan adiabatik.
b. Proses Isotermal
c. Proses isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem pada Gambar 3.6. Grafik Proses isothermal
tekanan konstan. Usaha yang dilakukan oleh sistem adalah:
d. Proses isokhorik
37
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
e. Proses Adiabatik
Dengan :
Cp = kapasitas kalor gas pada tekanan konstan
Cv = kapasitas kalor gas pada volume konstan
Pada gas ideal berlaku , sehingga persamaan dapat dinyatakan dalam bentuk:
Grafik pada proses adibatik mengalami penurunan agak curam dibandingkan isothermal, seperti yang
ditunjukkan oleh gambar 3.9.
38
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
dengan:
= perubahan energi dalam (J)
= kalor yang diterima (J)
= usaha (J)
Usaha W positif jika sistem melakukan usaha dan negative jika usaha dilakukan pada sistem. Kalor Q
positif jika sistem menerima kalor dan negative jika sistem melepas kalor. Persamaan (9) dikenal dengan
Hukum I Termodinamika.
Pada bagian ini kita akan menggunakan Hukum I Termodinamika pada beberapa proses termodinamika,
yaitu proses isobaric, isokhorik, isothermal, dan adiabatik. Konsep tentang energi dalam untuk gas
monoatomik sesuai dengan teorema ekipartisi energi yang telah dibahas pada bab sebelumnya.
a. Proses Isotermal
( )
39
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
b. Proses Isobarik
Proses isobaric terjadi pada tekanan konstan . Sesuai Hukum I Termodinamika, maka:
2 2
c. Proses Isokhorik
2 2
d. Proses Adiabatik
Dalam proses adibatik tidak ada pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan
Berdasarkan Hukum I Termodinamika, maka:
….
G. HUKUM II TERMODINAMIKA
Hukum Kekekalan Energi yang dinyatakan dalam Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa energi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Misalnya, perubahan usaha (energi potensial) menjadi energi
kalor atau sebaliknya. Akan tetapi, tidak semua perubahan energi yang terjadi di ala mini prosesnya dapat
dibalik seperti pada Hukum I Termodinamika. Contoh, sebuah benda yang jatuh dari ketinggian h sehingga
menumbuk lantai. Pada peristiwa ini terjadi perubahan energi kinetic menjadi energi kalor atau panas dan
sebagian kecil menjadi energi bunyi. Mungkinkah energi-energi kalor dapat berubah menjadi energi kinetik
dan menggerakkan benda setinggi h? Jelas bahwa hal ini akan terjadi, meskipun benda kita panaskan terus-
menerus.
40
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
a. Pengertian Entropi
Termodinamika menyatakan bahwa prose salami cenderung bergerak menuju ke dalam ketidakteraturan
yang lebih besar. ukuran ketidakteraturan dikenal dengan sistem entropi. Entropi merupakan besaran
termodinamika yang menyerupai perubahan setiap keadaan, dari keadaan awal hingga keadaan akhir sistem.
semakin tinggi entropi suatu sistem menunjukkan sistem semakin tidak teratur. entropi sama seperti halnya
tekanan dan temperature, yang merupakan salah satu sifat dari sifat fisis yang dapat diukur dari sebuah
sistem. apabila sejumlah kalor Q diberikan pada suatu sistem dengan proses reversible pada suhu konstan,
maka besarnya perubahan entropi sistem adalah:
dengan:
perubahan entropi(J/K)
kalor (K)
suhu (T)
H. Mesin Pendingin
Mesin pendingin merupakan peralatan yang prinsip kerjanya berkebalikan dengan mesin kalor. pada
mesin pendingin terjadi aliran kalor dari reservoir bersuhu rendah ke reservoir bersuhu tinggi dengan
melakukan usaha pada sistem. Contohnya, pada lemari es (kulkas) dan pendingin ruangan (AC).
41
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
SOAL LATIHAN
1. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000 J. Berapakah perubahan
energi dalam pada gas?(1 kalori=4,18 joule).
2. Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0oC menjadi 100 oC pada tekanan tetap. Jika konstanta
gas umum R = 8,314 J/mol.K, tentukan:
Metabolisme berarti change ialah kata yang dipakai untuk mengidentifikasi perubahan yang terjadi
dalam kehidupan organisme yang bernyawa. Dalam arti luas metabolisme adalah jumlah total reaksi kimia atau
fisika yang diperlukan untuk kehidupan. Metabolisme juga dipakai dalam batasan untuk menunjukkan
serangkaian reaksi dari tipe-tipe makanan (food stuff) atau derivatnya. Turunannya metabolisme karbohidrat
misalnya metabolisme karbohidrat atau beberapa kompound partikel seperti metabolisme glukosa. Kadang-
kadang menyatakan suatu objek seperti water metabolism dimana substansi masuk kedalam badan, bergerak
keberbagai bagian tubuh dan meninggalkan ginjal, kulit atau melalui rute yang lain.
Kita dapat menerapkan hukum termodinamika pertama dalam proses metabolisme pada semua
organisme misalnya manusia.
Kerja W dilakukan oleh tubuh dalam berbagai kegiatan, dan jika hasilnya tidak berupa penurunan energi
dalam dan temperatur tubuh, energi dengan suatu cara harus ditambahkan untuk mengimbangi,. Bagaimanapun
juga, energi dalam tubuh tidak dipertahankan oleh aliran kalor Q ke dalam tubuh. Biasanya temperatur tubuh
lebih tinggi dari lingkungannya, sehingga tubuh akan melepas kalor karena kalor mengalir keluar tubuh. Bahkan
pada hari yang sangat panas ketika kalor diserap, tubuh tidak menggunakan kalor ini untuk menunjang proses
vitalnya. Dalam hal ini yang menjadi sumber energi adalah energi dalam (energi potensial kimia) yang tersimpan
dimakanan. Pada sistem tertutup, energi dalam berubah hanya sebagai hasil aliran kalor atau keerja yang
dilakukan. Pada sistem terbuka seperti hewan, energi dalam itu sendiri dapat mengalir ke dalam atau keluar
sistem.
Ketika kita menyantap makanan, kita membawa energi dalam langsung ke dalam tubuh kita, yang
kemudian menaikkan energi dalam total U pada tubuh. Energi ini akhirnya dipakai untuk kerja dan aliran kalor
dari tubuh menurut hukum pertama termodinamika.
Kecepatan metabolisme adalah kecepatan dimana energi dalam diubah didalam ubuh. Kecepatan ini
biasanya dinyatakan dalam Kcal/jam atau dalam watt. Kecepatan metabolisme untuk berbagai kegiatan manusia
diberikan pada tabel 5.2 untuk orang dewasa dengan massa rata-rata 65 Kg.
42
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Berapa besar energi yang diubah dalam 24 jam oleh orang 65 Kg yang menghabiskan waktu 8,0 jam
untuk tidur, 1,0 jam melakukan pekerjaan fisik yang sedang, 4,0 jam untuk kegiatan ringan, dan 11,0 jam untuk
bekerja di meja atau bersantai?
Jawab:
Karena 4,19 x 10³J = 1 Kcal, nilai ini ekuivalen dengan 2800 Kcal, sehingga pemasukan makanan
sebesar 2800 Kalori akan mengimbangi keluaran energi ini. Orang yang ingin menurunkan berat badannya harus
makan kurang dari 2800 Kalori per hari, atau menaikkan tingkat kegiatannya.
Ada dua kata yang terkandung dalam metabolisme, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme
digunakan untuk menunjukkan reaksi sintesis menjurus kepenyimpanan energi didalam tubuh. Katabolisme
menggambarkan kerusakan jaringan dan penggunaan dari sumber energi. Kedua kata ini luas dalam pemakaian
rtetapi sering sulit diartikan dan sering pula tercampur dalam pengertian. Suatu contoh sintesis dan penyimpanan
lemak tubuh. Ketika lemak dibentuk dari karbohidrat dan disimpan dalam jaringan lemak tampak dalam proses ini
pengertian anabolisme, katabolisme dapat terjadi pada saat yang sama dalam proses reaksi metabolismeakan
tampak pans. Tubuh membakar makanan, namun energi yang dihasilkan merupakan suatu substansi yang
dioksidasi didalam badan serupa dengan material yang dibakar diluar tubuh, berdasarkan hal ini para ahli telah
mengkronstruksi bo, kalorimeter (oleh Richard dan Barry) untuk mencari beberapa kalori, apabila suatu bahan
dibakar.
a. Untuk karbofidrat:
Sukrosa menghasilkan 3,94 Kcal/gram
Glukosa menghasilkan 3,74 Kcal/gram
Glikogen menghasilkan 4,18 Kcal/gram
b. Untuk lemak
Rata-rata menghasilkan 9,3 Kcal/gram
c. Untuk protein:
Rata-rata menghasilkan 5,6 Kcal/gram
Untuk manusia diperoleh:
a. Protein dan karbohidrat masing-masing 4,1 Kcal/gram
43
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
J. KELEMBABAN UDARA
Udara adalah 78% nitrogen dan 21% oksigen ditambah sejumlah kecil gas-gas lain seperti argon,
karbondioksida dan uap air. Tekanan yang diberikan oleh udara adalah jumlah tekanan parsial yag diberikan
oleh masing-masing gas yang membentuknya. Dalam udara dengan volume tertentu, tekanan parsial
masing-masing gas tertentu: nitrogen, oksigen, uap air, atau apapun, sama seperti jika gas itu menempati
volue itu sendiri. Artinya, kehadiran gas-gas lain tidak mengubah tekanan parsiel suatu gs. Hasil ini dikenal
sebagai hukum Dalton. Tumbukan salah satu jenis molekul gas dengan dinding-dinding tbung tidak
dipengaruhi oleh kehadiran jenis molekul lainnya.
Jika lebih banyak uap air ditambahkan pada udara dengan volum tertentu pada suatu temperature,
maka tekanan parsiel uap air bertambah. Bila tekanan porsiel ini sama dengan tekanan uap untuk
temperature itu, mka udara dikatakan jenuh selanjutnya uap air mulai mengembug menjadi cairan air. Jika
temperature berada diatas titik leleh atau menjadi Kristal es (salju atau bunga es) jika temperature berada
dibawah titik leleh. Rasio tekanan parsial uap air terhadap tekana uap untuk teperatur dinamakan
kelembaban relative, yang biasanya dinyatakan dalam persen.
Kelembapan relatif = x100%
Kelembapan relatif dapat ditambah, baik dengan menambah jumlah uap air di udara pada temperatur
tertentu ataupun dengan menurunkan temperatur dan dengan demikian menurunkan tekanan uap.
Temperatur pada saat udara menjadi jenuh dengan uap air, artinya, temperatur ketika kelembapan relatif
sama dengan 100%, dinamakan titik embun. Bila permukaan menjadi dingin di bawah titik embun di malam
hari karena radiasi, maka embun terbentuk jika titik embun di atas 0°C.
a. Efek Panas
Apabila energi panas mengenai salah satu tubuh akan mempengaruhi temperatur daerah
tersebut. Efek panas dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Fisik, panas menyebabkan zat cair, padat, dan gas mengalami pemuaian segala arah.
b. Kimia, kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan peningkatan temperatur. Reaksi
oksidasi akan meningkat seiring dengan peningkatan temperatur, pernyataan ini sesuai
dengan hukum vant hoff. Permeabilitas membra sel akan meningkat seiring dengan
peningkatan suhu, pada jaringan akan terjadi peningkatan metabolisme seiring dengan
peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dengan cairan tubuh.
c. Biologis, merupakan sumasi dari efek panas terhadap fisik dan kimia. Adanya peningkatan
sel darah putih secara totral dan fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi
(pelebaran) pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah dan tekanan
kapiler. Tekanan O2 dan CO2 di dalam darah akan meningkat sedangkan pH darah akan
mengalami penurunan.
44
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Transfer energi termis ke tubuh daoat melalui konduksi, konversi, radiasi, dan evaporasi.
Energi panas mula-mula akan penetrasi ke dalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya
secara konduksi atau radiasi. Kemudian akan menghilang di daerah jaringan yang lebih dalam
berupa panas. Panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi oleh
cairan tubuh ke seluruh jaringan tubuh. Metode-metode yang dipakai dalam pengobatan adalah :
a. Metode konduksi
Metode ini berdasar pada sifat fisik kedua benda yang apabila terdapat perbedaan temperatur
antara kedua benda maka panas akan ditransfer secara konduksi dari benda bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah. Beberapa penggunaan metode konduksi dalam pengobatan
adalah :
1. Kantong air panas atau botol berisi air panas, cara ini sangat efisien dalam pengobatan
nyeri daerah abdomen.
2. Handuk panas, cara ini sangat berhasil dalam pengobatan otot yang sakit. Misal spasme
(kejang) otot dan fase akut poliomy elitis ( radang akut sum sum tulang belakang yang
disebabkan oleh vitus ).
3. Turkis bath ( mandi uap ), memberi efek relaksasi otot.
4. Mud packs (lumpur panas), dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan serta dapat
pula mencegah kehilangan panas tubuh.
5. Wax bath (parafin bath), sangat efisien untuk transfer panas pada tungkai bawah.
6. Elektric pads, dengan cara melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atau
plastik dan dilengkapi thermostat.
b. Metode Radiasi
Metode ini digunakan untuk pemanasan permukaa tubuh serupa dengan pemanasan
dengan sinar matahari atau nyala api. Sumber radiasi berasal dari elektrik fire dan infra
merah.
45
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
DESTILASI
I. Tujuan Percobaan
Pemurnian Air dengan Metode Destilasi
II. Alat dan Bahan yang dipergunakan:
a. 2 Statif + batang dan klem
b. 1 Pembakar Spiritus
c. 2 Labu
d. 2 Klem Universal
e. 2 Gelas ukur 100 ml
f. 1 Sumbat karet
g. 1 Aquadestilata
h. 1 Pewarna
i. I Selang Silikon
III. Persiapan Percobaan:
a. Susunlah alat seperti gambar
b. Tuangkan aquadestilata 2/3 dari labu dan
taburkan zat pewarna secukupnya.
c. Perhatikan klem universal penjepit labu dan
gelas ukur.
VI. Tugas :
VII. Kesimpulan :
46
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
KALOR JENIS
I. Tujuan Percobaan :
Mengukur Kalor Jenis Zat Cair
II. Alat dan Bahan yang dipergunakan :
a. 4 gelas kimia / beaker 250 ml
b. 2 kabel-kabel
c. 1 catu daya ( PSA ) 5 A
d. 1 buah jam meja
e. 1 minyak goreng
f. 2 multimeter
g. 1 aquadestilata
h. 2 termometer
i. 1 kalorimeter
j. 1 neraca tiga lengan
III. Persiapan Percobaan
a. Susunlah alat seperti gambar
Amperemeter Termom
Pengadu
Catu A
daya V
Voltmeter
Stopwatch Kalorim
47
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
48
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
BAB 4 BUNYI
A. PENDAHULUAN
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang arah getarannya seaarah dengan arah
rambatannya. Gelombang ini terjadi karena perapatan dan perenggangan dalam medium gas, cair padat.
Gelombang bunyi dihasilkan dari getaran partikel-partikel benda yang saling beradu satusama lain sehingga
menghasilkan energy. Energy dipindahkan dari sumber dalam bentuk gelombang longitudinal dan kemudian
dapat dideteksi oleh telinga atau suatu alat tertentu.
B. LAJU GELOMBANG BUNYI
Laju gelombang bunyi bergantung pada sifat medium. Laju gelombang bunyi berbeda untuk materi yang
berbeda. Untuk gelombang bunyi dalam fuida seperti udara atau air, laju gelombang bunyi dinyatakan dalam
persamaan:
Dengan rho adalah adalah kerapatan materi dan B adalah modulus elastis. Pada udara di 0 C dan 1 atm,
bunyi merambat dengan laju 331 ms. Ada dua aspek dari setiap bunyi yang dirasakan oleh pendengaran
manusi, yaitu kenyaringan dan ketinggian. Masing-masing menyatakan sensasi dalam kesadaran pendengar.
Untuk masing-masing sensasi subjektif ini, ada besaran yang dapat diukur secara fisis.
Kenyaringan berhubungan dengan energy pada gelombang bunyi. Sedang Ketinggian bunyi
menyatakan apakah bunyi tersebut tinggi, seperti bunyi suling atau biola, atau rendah seperti bunyi bas dram
49
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
atau senar bass. Besaran fisika yang menyatakan ketinggian adalah frekuensi. Makin rendah frekuensi,
makin rendah pula ketinggian, demikian juga sebaliknya.
Telinga manusia dapat mendengar frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz (1 Hz adalah 1 siklus per
detik). Rentang nilai frekuensi ini disebut frekuensi pendengaran atau audio frekuensi yang nilainya
kadang berbeda antara manusia satu dengan yang lain.
Gelombang bunyi dengan frekuensi kurang dari 20 Hz disebut infrasonik. Frekuensi ini tidak dapat
didengar telinga manusia tetapi dapat dirasakan getarannya. Infrasonik dapat ditimbulkan oleh getaran
tanah, gempa bumi, Guntur, gunung berapi,bangunan maaupun truk mobil yang apabila mengenai tubuh
kadang menimbulkan perasaan kurang nyaman (discomfort), kelesuan (fatique) dan perubahan pendengaran.
Gelombang frekuensi rendah ini bekerja secara resonansi, menyebabkan gerakan dan iritasi yang cukup
besar pada organ-organ didalam tubuh.
Gelombang bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik. Gelombang bunyi pada
frekuensi ini tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Gelombang ultrasonik mempunyai aplikasi klinik
dalam bidang kedokteran yang akan dibahas dalam bab selanjutnya.
C. INTENSITAS BUNYI
Sebagaimana ketinggian, kenyaringan juga merupakan sensasi dalam kesadaran manusia. Ketinggian
juga berhubungan dengan intensitas gelombang. Intensitas gelombang didefinisikan sebagai energi yang
dibawa sebuah gelombang per satuan waktu melalui satuan luas.
I= = =
Dimana:
I = intesitas bunyi (Watt/m2)
P = daya (Watt)
A = luas (m2)
Telinga manusia dapat mendeteksi bunyi dengan intensitas antara 10-12 W/m2. Tingkat intesitas bunyi
biasanya dinyatakan dengan skala logaritmik. Satuan skala ini adalah bel, dari Alexander Graham Bell (1847-
1922), penemu telepon, atau lebih umum decibel (dB), yang merupakan 0
bwl ( 10 dB =- 1 bel). Intensitas
bunyi (β) di definisikan dalam intensitasnya :
D. TELINGA
Telinga manusia merupakan detector bunyi yang sangat sensitive. Fungsi telinga adalah untuk secara
efesien merubah energy getaran dari gelombang menjadi sinyal listrik yang dibawa ke otak melalui saraf. Hal
ini sama dengan mikrofon di mana gelombang bunyi yang mengenai diafragma mikrofon akan
menggetarkannya, dan getaran ini diubah menjadi sinyal listrik dengan frekuensi yang sama, kemudian
dikuatkan oleh amplifier dan dikirim ke pengeras suara.
Telinga dibagi menjadi tiga bagian utama: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
50
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
51
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Grafik 4.1
Sebagai contoh, kurva yang diberi label 40 mempersentasekan bunyi yang terdengar memiliki
kenyaringan yang sama dengan bunyi 1000 Hz dengan tingkat intensitas 40 dB. Dari kurva 40-phon dapat dilihat
bahwa nada 100 Hz harus memiliki intensitas sekitar 62 dB agar terdengarsekeras ( untuk orang rata-rata) nada
1000 Hz dengan hanya 40 dB.
Kurva yang paling rendah (diberi label 0) menggambarkan tingkat intensitas sebagai fungsi frekuensi
untuk bunyi yang paling lembut yang hampir tidak terdengar oleh telinga yang sangat baik. Dari grafik dapat
dilihat bahwa telinga paling sensitive tehadap bunyi dengan frekuensi 200 dan 4000 Hz, sementar bunyi 1000 Hz
terdengar pada tingkat 0 dB, bunyi pada 100 Hz paling tidak harus 40 dB agar terdengar.
Kurva paling atas yang diberi label 120, menggambarkan ambang rasa sakit. Bunyi di atas tingkat ini
bisa dirasakan dan dapat menyebabkan rasa sakit.
a. Hilang Pendengaran
Hilang Pendengaran atau tuli ada dua macam, yaitu tuli kondisi dan tuli presepsi (tuli saraf).
1. Tuli Konduks, tuli ini bersifat sementara, disebabkan vibrasi suara tidak bisa sampai ke telinga bagian
tengah oleh karena adanya mala/wax/serumen atau adanya cairan telinga di bagian tengah. Apabila tuli
konduksi tidak dapat pulih kembali, dapat dibantu dengan menggunakan alat bantu pendengaran
(hearing aid).
2. Tuli Persepsi, bisa terjadi hanya sebagian kecil frekuensi saja atau seluruh frekuensi yang tidak dapat
di dengar. Tuli persepsi sampai saat ini belum bisa disembuhkan.
3. Tuli Campuran, merupakan campuran antara tuli konduksi dengan tuli persepsi.
c. Tes Pendengaran
Untuk mengetahui tuli konduksi atau tuli saraf dapat dilakukan dengan tes pendengaran. Dalam
perkembangannya, seiring dengan kemajuan teknologi moderen, tes pendengararan semakin
disempurnakan.
52
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Garputala C2048 digunakan untuk memeriksa ketajaman pendengaran terhadap nada tinggi. Pada manusia
usia lanjut dan tuli persepsi akan kehilangan pendengaran terhadap nada tinggi.
d. Audiometer
Seiring dengan perkembangan yang pesat di bidang elektroakustik, maka tes pendengaran semakin
disempurnakan. Pada saat ini telah diciptakan bermacam-macam alat elektro-akustik yang disebut
audiometer. Seiring dengan perkembangan teknologi modern, saat ini juga telah dikembangkan audiometer
terkomputerisasi di mana hasil pemeriksaan dan analisis dapat langsung ditampilkan pada komputer.
Audiometer dapat menghasilkan nada-nada tunggal dengan frekuensi dan intensitas yang dapat diukur.
Komponen utama terdiri dari dua bagian, yaitu sumber getaran dan peredam intensitas (attenuator).
Sumber getaran untuk nada murni adalah sebuah alat yang disebut oscillator. Frekuensi yang
dikehendaki oleh pemeriksa dapat diatur dengan memutar tombol (dial). Kemudian dengan menekan
tombol penyaji, bunyi tersebut dapat diterima oleh probandus melalui head phones untuk hantaran udara
dan melalui vibrator untuk hantaran tulang. Audiometer yang banyak dipakai sekarang dapat menghasilkan
frekuensi-frekuensi 125, 250, 500, 750, 1000, 1500, 2000, 3000, 4000, 6000, dan 8000 Hz. Vibrator untuk
pemeriksaan hantaran tulang hanya dapat menghasilkan frekuensi antara 250-4000 Hz.
53
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Attenuator atau peredam intensitas adalah alat untuk mengatur intensitas bunyi sesuai dengan
kebutuhan pemeriksaan. Intensitas tertinggi 120 dB dan terendah -10 dB, dengan jenjang penurunan
biasanya 5 Db. Vibrator untuk pemeriksaan hantaran tulang biasanya hanya dapat menghasilkan intensitas
tertinggi 60 dB pada frekuensi tengah, dan 20 dB pada frekuensi rendah.
Kalibrasi atau penerapan angka 0 dB pada audiometer saat ini dipakai penetapan menurut standar
ISO 1964 (International Standardation Organisation). ISO 1964 dibuat berdasarkan telinga normal orang-
orang dewasa dari berbagai bangsa. Untuk vibrator kalibrasi digunakan dari ANSI 1969 (American National
Standards Intitute). Nilai 0 dB dari hantaran tulang ANSI 1969 diperoleh dari ambang rata-rata telinga orang
dewasa normal antara 18-30 tahun.
Pemeriksaan dengan audiometer bertujuan untuk menentukan nilai ambang pendengaran, yaitu
frekuensi yang dikaitkan dengan nineau bunyi (dB). Hasil pemeriksaan dengan menggunakan audiometer
digambarkan dalam bentuk tabel maupun grafik yang disebut audiogram. Ambang pendengaran untuk
setiap frekuensi hantaran udara telinga kanan digambarkan dengan tanda bulatan kecil (o), sedang untuk
telinga kiri digambarkan dengan tanda silang (x). Tiap tipe ketulian akan memberikan gambaran audiogram
yang khas, sedang derajat ketulian ditentukan dengan mengambil nilai rata-rata dari frekuensi percakapan
500, 1000 dan 2000 Hz.
E. KEBISINGAN
Bunyi biasa seperti yang dihasilkan dengan memukulkan dua batu, merupakan bunyi yang mempunyai
kualiltas tertentu, tetapi ketinggian yang jelas tidak dapat dilihat. Bunyi seperti ini merupakan campuran dari
banyak frekuensi yang sedikit hubungannya satu sama lain. Bunyi seperti ini disebut kebisingan. Bising
disefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki yang berasal dari aktivitas alam seperti bicara manusia, dan
buatan manusia seperti bunyi mesin. Kebisingan mempengaruhi kita baik secara psikologis maupun fisiologi.
Kadang-kadang kebisingan hanya merupakan gangguan biasa, tetapi kebisingan yang keras dapat
menyebabkan kehilangan pendengaran yang saat ini menjadi permasalahan di pabrik-pabrik dan tempat
industry. Kehilangan pendengaran Karena tingkat kebisingan yang berlebihan ditemukan oleh orang Romawi
kuno. Kebisingan menyebabkan kehilangan pendengaran yang serius pada frekuensi 2000-5000 Hz yang
merupakan daerah penting untuk percakapan dan music. Kebisingan dapat diukur dengan sound level meter
yang dapat mengukur kebisingan antara 30-130 dB dan frekuensi 20-20.000 Hz.
a. Pembagian Kebisingan
54
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
i. Audible Noise (bising pendengaran), disebabkan oleh frekuensi bunyi antara 32,5-8000 Hz.
ii. Occupational Noise (bising yang berhubungan dengan pekerjaan), disebabkan oleh bunyi mesin
industri/pabrik mesin ketik dan sebagainya.
iii. Impuls Noise (Impact noise, bising impuls), terjadi akibat adanya bunyi yang menyentak, missal
pukulan palu, ledakan meriam.
Berdasarkan waktu terjadinya:
- Bising kontinyu dengan spektrum luas (missal Karena mesin, kipas angain), sempit (missal bunyi
gergaji, penutup gas), bising terputus-putus atau intermitten (misal lalu lintas, bunyi pesawat terbang
di udara)
- Bising sehari penuh (full time noise) dan bising setengah hari (part time noise)
- Bising terus menerus (steady noise) dan Bising impulsife (impuls noise) atau pun bising sesaat
(letupan).
Tingkat kebisingan berdasarkan intensitas disajikan dalam tabel 4.2 sebagai berikut:
Kebisingan dapat menyebabkan rusaknya indera pendengaran. Kerusakan atau gangguan sistem
pendengaran akibat kebisingan adalah:
Hilang pendengaran sementara/temporer, dapat pulih kembali apa bila bising tersebut dapat dihindarkan
Orang menjadi kebal terhadap bising
Telinga berdengung
55
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Hilang pendengaran//tuli permanen dan tidak pulih kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz
kemudian semakin hebat dan meluas pada frekuensi sekitarnya hingga mengenai frekuensi percakapan.
Hal ini dapat dilihat pada grafik 4.2.
Secara psikis, kebisingan dapat mengganggu konsentrasi dan meningkatnya kelelahan. Sedangkan
secara fisiologis, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Jerman menunjukkan pekerja yang mengalami
kebisingan dapat menyebabkan gangguan hormonal, sstem saraf, dan merusak metabolisme. Para ahli Rusia
menemukan pekerja-pekerja industry mengalami perubahan saluran darah, dan pekerja-pekerja industri
mengalami perubahan saluran darah, dan timbul brady cardia (denyut jantung lemah), fisik lesu dan mudah
terangsang.
Prinsip pencegahan ketulian dari kebisingan adalah menjauhi dari sumber bising, hal ini dapat dilakukan
dengan car :
F. EFEK DOPPLER
Apa bila sumber bunyi bergerak mendekati pengamat/pendenga, ketinggian nada lebih tinggi dari pada
ketika sumber tersebut dalam keadaan dia; dan ketika sumber bunyi menjauh dari pengamat ketinggian nada
lebih rendah. Fenomena ini dikenal sebagai efek Doppler. Perhatikan sirine mobilambulan ketika dalam keadaan
diam, yang memancarkan bunyi dengan frekuensi tertentu ke semuah arah. Kenyaringan sirine mobil ambulan
berubah ketika ambulan mendekat atau menjauhi pengamat.
Kecepatan gelombang hanya bergantung pada medium dimana ia merambat, dan tidak tergantung dari
kecepatan sumber ataupun pengamat. Perubahan frekuensi bunyi sedikit berbeda bergantung apakah sumber
56
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
atau penerima yang sedang bergerak relative terhadap medium. Apabila sumber bunyi yang, bergerak, panjang
gelombang akan berubah, dan frekuensi baru f akan ditemukan dengan pertama kali mencari panjang
gelombang baru ë dan kemudian menghitung f = υ/ë.
Bila sumber bergerak mendekati pengamat yang diam dengan frekuensi f dan kecepatan υs sedang
kecepatan bunyi di udara υ, maka frekuensi yang terdengaroleh pengamat adalah :
Contoh: jika sumber memancarkan bunyi dengan frekuensi 4000 Hz saat dalam keadaan diam, maka
ketika sumber mendekati pengamat yang diam dengan laju 30 m/s, pengamat mendengar frekuensi sebesar:
Apa bila sumber bunyi menjauh dari pengamat yang diam, maka frekuensi yang terdengar oleh
pengamat adalah
Dalam hal ini, jika sumber bunyi yang bergetar pada 400 Hz menjauh dari pengamat yang diam dengan
laju 30 m/s, pengamat tersebut akan mendengar frekuensi sekitar 368 Hz.
Apabila pengamat bergerak mendekati sumber yang diam, laju gelombang relative terhadap pengamat
adalah v’= v + ○’ dimana v adalah kecepatan bunyi di udara, dan ○ adalah kecepatan pengamat. Dengan
demikian, frekuensi baru yang terdengar oleh pengamat adalah :
( )
Apa bila pengamat bergerak menjauhi sumber, maka frekuensi yang terdengar oleh pengamat adalah :
( )
Dalam bidang kedokteran, efek Doppler digunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair didalam tubuh
misalnya darah. Berkas ultrasonic yang mengenai darah yang bergerak menjauhi bunyi, darah akan
memantulkan bunyi echo dan di terima oleh detector. Apabila diketahui frekuensi mula-mula (f○), sudut ĉ dari
arah sumber bunyi, kecepatan darah (Vd), kecepatan suara (Vs) dan perubahan frekuensi f, maka:
57
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
pada ujung batangnya. Demikian juga apabila Kristal piezo elektrik dialiri tegangan listrik maka lempengan Kristal
akan bervibrasi sehingga timbul frekuensi ultra. Berdasarkan sifat tersebut, Kristal piezo elektrik digunakan
sebagai tranduser pada ultrasonografi.
Ultrasonic digunakan oleh kapal-kapal laut untuk mendeteksi kapal-kapal selam dan benda-benda
dibawah laut lainnya dengan satu piranti yang disebut Sonar(sound navigation and ranging- navigasi dan
panjakan bunyi). Berdasarkan efek-efek yang ditimbulkan (mekanik: membentuk emulsi asap/awan dan
disentegrasi beberapa benda padat sehingga dapat digunakan untuk menentukan lokasi batu empedu, panas:
pada titik yang terkena mengalami perubahan panas, kimia: menyebabkan proses oksidasi dan hidrolisis pada
ikatan polyester, dan biologis: karena panas menimbulkan pelebaran pembuluh darah, peningkatan permeabilitas
membrane sel dan kapiler serta merangsang aktivitas sel, gelombang ultrasonic digunakandalam bidang
kedokteran untuk tujuan diagnostic dan pengobatan.
Penggunaan ultrasonik sebagai diagnostic dalam praktik kedokteran merupakan aplikasi yang sangat
menarik dari konsep-konsep fisika. Pada bagian ini digunakan teknik pulsa-gema yang hamper sama dengan
sonar. Pulsa bunyi frekuensi tinggi diarahkan ke tubuh, dan pantulannya dari batas atau pertemuan antara organ-
organ dan struktur lainnya maupun luka dalam tubuh akan terdeteksi. Teknik ini disebut juga dengan USG
(Ultrasonography). Dengan menggunakan teknik ini, tumor dan pertumbuhan abnormal lainnya serta gumpalan
fluida (udema) dapat dilihat. Kerja katup jantung dan perkembangan janin dapat dilihat, serta informasi berbagai
organ tubuh (otak, jantung, hati, dan ginjal ) dapat diperoleh.
Walapun ultrasonic tidak bisa menggantikan sinar X, untuk diagnosis jenis tertentu, teknik ini lebih
membantu. Beberapa jenis jaringan atau fluida tidak terdeteksi di foto sinar X, tetapi bunyi ultra terpantul dari
perbatasan jaringan ini. Hasil citra bunyi ultra, anggota tubuh bagian dalam juga bisa dilihat juga secara real time
(pada saat itu juga) pada layar monitor. Pada tingkat intensitas rendah yang digunakan untuk diagnosis
⁄ , tidak ada laporan mengenai efek yang melawan, sehingga ultrasonic dianggap sebagai metode
yang tidak berbahaya untuk memeriksa tubuh.
Frekuensi gelombang ultrasonic yang digunakan dalam diagnose berkisar 1 sampai 10 MHz
. Laju gelombang bunyi pada jaringan tubuh manusia berkisar sekitar 1540 ⁄ (hamper sama
dengan air), sehingga panjang gelombang 1 MHz adalah sekitar:
0 ⁄
λ=
0
dan ini merupakan batas benda yang paling terkecil yang dapat terdeteksi. Frekuensi yang lebih tinggi berarti
panjang gelombangnya lebih pendek. Hal ini merupakan prinsip yang dipakai untuk visualisasi yang lebih rinci.
Semakin tinggi frekuensi, makin banyak gelombang yang diserap oleh tubuh, dan pantulan yang lebih dalam dari
bagian yang lebih dalam dari tubuh akan hilang.
Teknik pulsa-gema untuk pencitraan medis bekerja sebagai berikut:
Sebuah pulsa singkat dari bunyi ultra dpancarkan oleh sebuah transduser yang akan merubah pulsa listrik
menjadi pulsa gelombang bunyi. Bagian dari pulsa dipantulkan pada berbagai pertemuan permukaan dalam
tubuh, dan sebagian bersar (biasanya) akan diteruskan. Pulsa yang dipantulkan terdeteksi oleh transduser yang
sama. Transduser tersebut akan merubah pulsa bunyi menjadi pulsa listrik yangkemudian ditampilkan pada layar
termina atau monitor. Sebagai contoh perhatikan pulsa bunyi yang melewati perut (Gambar 4.3).
58
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Gambar 4.3.Pulsa bunyi ultra melewati perut, dipantulkan dari permukaan lintasannya
Yang lebih umum digunakan pada saat ini adalah B-scan (Bright Scanning), yang dapat digunakan
membentuk citra dua dimensi dari penampang lintang tubuh. Pada scan mode B, setiap gema
dipresentasikan sebagai satu titik, yang posisinya dinyatakan dengan waktu tunda dan kecerahannya
bergantung pada kekuatan gema. Gambar 3.3.c menunjukkan titik-titik ini untuk gema yang dihasilkan dari
serangkaian B-scan. Transduser digerakkan, danm pada setiap posisi transduser mengirimkan pulsa dan
menerima gema, seperti ditunjukkan pada gambar 3.5. Hanya 10 baris ditunjukkan pada gambar 3.5,
sehingga citra tampak kasar. Lebih banyak garis memberikan citra yang lebih rinci. Foto citra bunyi ultra
ditunjukkan pada gambar 3.6.
Gambar 4.4 Transduser digerakkan dan pada setiap posisi transduser mengirimkan pulsa dan menerima gema
59
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Scan yang leb ih cepat bias didapat dengan menggunakan serangkaian transduser, atau dengan
merotasikamn satu transduser sekitar satu titik sehingga transduser melihat ke serangkaian arah yang
berbeda sepanjang tubuh.
M-skan atau modulation scanning merupakan dua
metode yang digunakan dalam kaitan untuk
memperoleh informasi gerakan alat-alat dengan
menggunakan ultrasonic. Misalnya dalam hal
mempelajari gerakan jantung dan gerakan vulva, atau
teknik Doppler yang digunakan untuk mengukur aliran
darah. Pada M-scan, amplitude (A) akan dalam
keadaan stasioner sedangkan echo gema yang terjadi
berupa dot/titik dari B-scan.
Pada ultrasonography, suatu gambaran yang
dikonstruksi dari gelombang-gelombang ultrasonik,
diambil dari seorang wanita hamil untuk mengukur
ukuran janin, memperkirakan jenis kelamin dan untuk mendeteksi ketidaknormalan. Ultrasonik dapat
digunakan dalam metode ini Karena selain tidak dapat didengar, untuk panjang gelombang yang lebih
pendek, difraksi lebih kecil sehingga berkas gelombang lebih tidak menyebar dan benda yang lebih kecil
dapat dideteksi.
Gambar 4.6 USG janin & Skema dasar Ultrasonik untuk memonitor gerakan jantung janin
Berdasarkan efek-efek yang ditimbulkan (panas, kimia, dan biologis), maka ultrasonik dapat digunakan
dalam pengobatan. Ultrasonik memberi efek kenaikan temperature dan peningkatan tekanan sehingga dapat
digunakan untuk terapi fisik, untuk memberikan pemanasan lokal pada otot yang cedera. Efek ini timbul karena
jaringan mengabsorbsi energi bunyi sehingga ultrasonik dapat digunakan sebagai diatermi. Intensitas ultrasonik
yang dipakai untuk diatermi sebesar 1 – 10 W/cm2 dengan frekuensi sebesdar 1 MHz.
Ultrasonik juga digunakan dalam pengobatan Parkinson, namun untuk memfokuskan gelombang bunyi ke
arah otak masih sangat sulit. Sedangkan pada penyakit maniere (maniere disease) di mana keadaan penderita
60
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
kehilangan pendengaran dan kesetimbangan, apabila diobati dengan ultrasonik dikatakan 95% berhasil baik,
ultrasonic menghancurkan jaringan dekat telinga tengah.
Selain itu, ultrasonik juga digunakan untuk menghancurkan jaringan ganas (kanker), Sel-sel ganas akan
hancur pada beberapa bagian, sedangkan pada daerah lain kadang-kadang menunjukkan rangsangan
pertumbuhan, sehingga penggunaan untuk masalah ini masih diteliti lebih lanjut.
H. KEGIATAN PRAKTIKUM
RESONANSI
I. Tujuan percobaan :
Menentukan Panjang Gelombang dan Cepat Rambat Gelombang Bunyi di udara
II. Alat dan Bahan yang dipergunakan
1 tabung resonansi (FA 40)
1 Statip +Klem (FME 51)
1 AFG + Amplifier+ Spk(FAL 25)
1 Kabel hubung merah (FLS 20.38/075-2)
1 Kabel hubung hitam(FLS 20.38/075-3)
1 penghisap+ gagang
III. Persiapan Percobaan
1. Susun alat seperti gambar
2. Siapkan perangkat tabung resonansi yang terpasang pada statip dilengkapi klem penjepit
3. Rangkai Audio Frequency Generator (AFG)M dengan amplifier dan speaker
4. Periksa kembali susunan peralatannya
1. Atur frekuensi dari audio yang anda pilih (5 frekuensi dan paling rendah frekuensi 400 Hz) dari frekuensi
terendah hinggah tertinggi dari AFG, atur kekerasan bunyinya dari volume amplifier yang terdengar dari
speaker dan matikan.
2. Atur posisi penghisap dalam tabung resonansi pada titik terdekat ujung tabung yang dipasangkan
speaker.
3. Letakkan speaker sedikit di depan tabung resonansi kemudian nyalakan AFG dan amplifier, kemudian
geser gagang penghisap dalam tabung resonansi hingga terdengar suara keras pertama, hentikan dan
amati letak penghisap pada angka di dinding tabung resonansi sebagai panjang kolom pertama (L1).
Geser lagi gagang penghisap dalam tabung resonansi hingga terdengar bunyi keras kedua pada angka
skala dinding tabung resonansi sebagai panjang kolom kedua (L2).
4. Selisih antara panjang kolom pertama (L1) ke panjang kolom kedua (L2) adalah:DL= L2 - L1 = ½ l
5. Ulangi langkah-langkah di atas untuk berbagai kombinasi frekuensi (f1,2.....5)
V. HASIL PENGAMATAN
61
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Frekuensi f1=... Hz
Buat tabel yag sama untuk pengamatan frekuensi lainnya ( f1,f2,f3,f4 dan f5).
1.
2.
3.
4.
5.
VI. Tugas:
VII. Kesimpulan
62
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
BAB 5 FLUIDA
Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM). Ia adalah ahli matematika dan penemu
dari Yunani yang terkenal. Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi
raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes. Archimedes sendiri adalah
seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Ia
dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah
dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika
memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin
bersama-sama Newton dan Gauss.
Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota
emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-
sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum
penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula
ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan
telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!" yang artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia
membuat hukum Archimedes.
Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Tukang yang membuatnya dihukum mati.
A. PENDAHULUAN
Mengapung.Kerapatan air dipengaruhi oleh temperatur. Semakin tinggi temperature air maka massa jenis
air semakin kecil karena jarak antar partikelnya semakin besar sehingga untuk menampung sejumlah atom
diperlukan volume yang besar,demikian juga sebaliknya,semakin rendah suhu air maka kerapatannya semakin
besar karena jarak antar atomnya semakin kecil sehingga atom cukup menempati volume yang kecil. Persamaan
(4.1) menyatakan nilai maksimum dari perubahan massa jenis air dengan berubahnya temperature yang terjadi
pada temperature 4oC. Satuan yang biasa digunakan untuk volume air adalah liter (L).
1 liter = 103 cm3 = 10-3 m3
Dalam satuan ini,massa jenis air adalah 1,00 kg/L.
Rasio kerapatan sebuah zat terhadap kerapatan air dinamakan berat jenis zat tersebut. Berat jenis adalah
bilangan tak terdimensi yang sama dengan besarnya kerapatan ini jika dinyatakan dalam gram per centimeter
kubik.
a. Prinsip Paskal
Tekanan yang diberikan pada fluida dalam suau tempat akan menambah tekanan keseluruhan
dengan besar yang sama.
Gaya yang disebabkan oleh tekanan fluida yang berada dalam keadaan diam selalu bekerja tegak
lurus terhadap permukaan yang bersentuhan dengannya. Maka sebagaimana dinyatakan oleh Hk
63
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Newton ketiga (aksi = -reaksi),permukaan akan memberikan gaya kembali pada fluida yang juga akan
memilki komponen sejajar dengan permukaan yang kemudian menyebabkan fluida mengalir.
Beberapa alat yang digunakan untuk mengukur tekanan adalah menometer tabung
terbuka,barometer aneroid (digunakan) untuk mengukur tekanan udara),pengukur tekanan ban.
(a) Manometer tabung; (b) pengukur aneroid (barometer aneroid); (c) pengukur tekanan ban terbuka
Yang paling sederhana adalah manometer tabung terbuka,yaitu tabung berbentuk U yang
sebagian diisi air atau air raksa. Tekanan P yang terukur dihubungkan dengan perbedaan tinggi h dari
dua ketinggian zat cair. Besarnya tekanan dinyatakan dengan persamaan:
P = P0 + gh
P = tekanan fluida (N/m3)
P0 = tekanan atmosfir (yang bekerja di atas fluida di tabung sebelah kiri) (N/m3)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = perbedaan tinggi zat cair antara tabung kiri dengan tabung kanan (m)
Perhatikan bahwa nilai gh adalah tekanan terukur ,suatu angka sehingga harga P lebih besar
daripada tekanan atmosfir. Biasanya bukan hasil kali gh yang dihitung ,melainkan hanya ketinggian h
Ditentukan. Pada kenyataannya, tekanan kadang dinyatakan dalam orde milimeter air raksa (mm-
Hg), dan kadang-kadang nilainya sekecil mm air (mm-H2O). Satuan mm-Hg ekivalen dengan tekanan
133N/m², karena 1,00 mm = 1,00 X 10¯³m dan massa jenis air raksa adalah 13,6 X 10³ kg/m³.
Riva-Rocci telah membuat alat ukur tekanan arah manusia yang disebut
engan Sphygmomanometer atau tensimeter. Sphygmomanometer
yang sering digunaka ada dua macam, yaitu Sphygmomanometer logam
dan Sphygmomanometer air raksa. Tekanan darah yang biasa diukur
meliputi:
64
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
1. Sistolik, yaitu tekanan darah maksimum yang terapat pada aorta ketika jantung berada pada phase
sistolis atau berkontraksi di mana darah dipompakan dari ventrikel kiri ke aorta. Ini terjadi kira-kira 72
kali per menit dalam keadaan tenang dan jantung sehat.
2. Diastolik, yaitu tekanan darah minimum yang diperoleh pada aorta ketika jantung berada pada phase
diastolis (mengembang) di mana darah dari vena masuk ke atrium.
Tekanan nadi yaitu selisih tekanan sistolik dengan tekanan diastolik, misal tekanan sistolik normal = 120
mm-Hg, sedangkan tekanan diastolik normal = 80 mm-Hg. Maka tekanan nadi normal adalah 40-mmHg.
C. DINAMIKA FLUIDA
Dinamika fluida mempelajari mengenai fluida yang bergerak atau mengalir. Jika fluida tersebut adalah air
maka lebih dikenal dengan istilah hidrodinamika. Tidak semua fluida yang berpindah dinamakan fluida mengalir.
Jika kita memindahkan air dari ember ke bak mandi maka air tersebut tidak bisa dikatakan mengalir. Fluida
dikatakan mengalir jika fluida tersebut bergerak terus terhadap sekitarnya.
Lintasan yang ditempuh oleh suatu partikel dalam fluida mengalir dinamakan garis alir (flow line).
Ada dua jenis aliran luida, yaitu aliran laminar dan aliran turbulen. Pada aliran laminar, setiap partikel
fluida mengikuti lintasan yang mulus, dan lintasan ini tidak saling bersilangan.
Di atas suatu kelajuan tertentu, aliran fluida menjadi turbulen yang ditandai dengan lingkaran-
lingkaran tak menentu, kecil dan menyerupai pusaran yang disebut arus eddy. Arus eddy banyak
menyerap energi walaupun mengalami gesekan internal yang disebut viskositas. Bahkan daripada aliran
laminar, energi tersebut jauh lebih besar ketika aliran berupa turbulan. Untuk mengetahui apakah suatu
aliran fluida merupakan laminar atau turbulan dapat dilakukan dengan menjatuhkan sedikit tinta atau
pewarna kedalam fluida tersebut. Jika tinta menempuh lintasan yang lurus atau melengkung tetapi tidak
berputar-putar membentuk pusaran, maka aliran fluida tersebut berupa laminar. Akan tetapi bila tinta
tersebut kemudian mengalir secara berputar-putar dan akhirnya menyebar, aliran fluida termasuk
turbulan.
b. Debit fluida
Debit fluida didefinisikan sebagai besar volume V (m3) fluida yang mengalir persatuan waktu t (s)
melalui suatu penampang A (m2) tertentu dan dengan kecepatan v (m/s) seperti pada gambar
65
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
∆X
v
A
∆X
v
A
f. Persamaan kontinuitas
Prinsip kontinuitas ―Bila luas penampang (permukaan) besar maka kecepatan aliran fluida
rendah dan sebaliknya bila luas penampang kecil maka kecepatan alirannya besar” atau “Debit fluida
yang masuk dalam pipa sama dengan debit fluida yang keluar dari pipa”. Perhatikan gambar berikut:
contoh soal
Air mengalir melalui sebuah pipa yang berjari-jari 2 cm dan keluar melalui sebuah keran yang
memiliki jari-jari ½ cm. Jika kecepatan air dalam pipa 1 cm/s, tentukan kecepatan air yang keluar
dari keran.
Dik: r1= 2 cm
r2= ½ cm
v1=1 cm/s
66
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Dit : v2 = ........?
Peny:
( ) ( ) .
P1 + ½ .v12 + g h1 = P2 + ½ .v22 + g h2
1. Tangki berlubang
Suatu penerapan sederhana persamaan Bernoulli adalah
pada tangki berlubang, terutama untuk menentukan kecepatan
semburan air dari lubang. Perhatikan Gambar 9.5. Tekanan di titik
sama dengan tekanan di titik 2, yaiftt tekanan udara luar po. Jadi
P1= P2= P0. Jika kita tentukan titik 2 sebagai acuan, maka h1 = h
dan h2 = 0 sehingga persamaan Bernoulli dapat ditulis sebagai
berikut.
P0 + ½ .v12 + g h = P0 + ½ .v22 + 0
Gambar 4.4 tangki berlubang
67
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Untuk luas lubang yang sangat kecil dibandingkan dengan luas penampang tangki, maka kelajuan
turunnya air pada titik 1 dapat diabaikan terhadap gerak semburan air pada titik 2, sehingga v1 = 0. Oleh
karena itu, untuk kecepatan semburan v2 = v, maka persamaan di atas menjadi:
2
2
√2
2. Alat penyemprot
Contoh sederhana yang kita gunakan alat
penyemprot racun serangga seperti tampak pada Gambar
9.6. Ketika kita menekan batang pengisap, udara dipaksa
keluar dari tabung pompa melalui lubang sempit pada
ujungnya. Semburan udara yang bergerak dengan cepat
mampu menurunkan tekanan pada bagian atas tabung
yang berisi cairan racun dan menyebabkan tekanan Gambar 4.5 alat penyemprot
atmosfer pada permukaan cairan memaksa cairan naik ke atas tabung. Semburan udara berkelajuan
tinggi meniup cairan sehingga cairan dikeluarkan sebagai semburan kabut halus.
68
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
2. Radius aorta kurang lebih 1,0 cm dan darah yang melewatinya memiliki laju sekitar 30 cm/s. pembuluh
kapiler biasanya memiliki radius sekitar 4 x 10-4 cm dan darah mengalir melaluinya dengan laju sekitar 5 x
10-4 m/s. Perkirakanlah berapa banyak pembuluh kapiler yang ada didalam tubuh!
Penyelesaian: tentukan A1 = luas aorta dan A2 luas semua pembuluh kapiler dimana darah mengalir. A2 =
N r2 kap dimana N adalah jumlah pembuluh kapiler dan rkap = 4 x 10-4 cm adalah perkiraan radius rata-
rata pembuluh kapiler. Dari persamaan (4.7) dapat ditentukan:
A1v1 = A2V2
v2N r2 kap = v1 r2aorta
0 0 0
N= =( 0
) ( 0
)= 1,5 x 10 12 pembuluh kapiler
E. VISKOSITAS
Kekentalan atau viskositas adalah tingkat kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gaya
gesek pada fluida. Dengan semakin kentalnya fluida atau zat cair yang melewati pembuluh, semakin besar
gesekan terhadap dinding pembuluh dan sebagai konsekuensinya diperoleh tahan semakin besar yang tentunya
akan berpengaruh terhadap debit pada fluida.
Hk Poiseuille menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui sutu pipa akan berbanding langsung dengan
penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa. Maka dari persamaan (l) dapat dinyatakan
bahwa
V=
V=
Keterangan:
V = debit (ml/s)
T = waktu (sekon)
= 3,14
jari-jari
g= (percepatan grafitasi bumi) : 980 cm/s2
L = panjang pipa pembuluh (cm)
= viskositas atau kekentalan (N s/m2 = Pa.s dalam SI, atau dyne.s/ cm2 = poise dalam cgs)
Dengan demikian kentalnya zat cair yang melewati pembuluh, semakin besar gesekan besar gesekan
terhadap dinding pembuluh dan sebagai konsekuensinya, diperoleh tahanan semakin besar. Kekentalan ini
penting untuk mengetahui konsentrasi sel darah merah. Pada darah normal, kekentalan sebesar 3,5 kali air.
Apabila konsentrasi darah 1,5 dari darah normal , kekentalan menjadi 2 kali air dan apabila konsentrasi darah
meningkat 70 kali diatas normal maka kekentalan darah menjadi 20 kali air. Dengan alas an demikian , aliran
darah pada penderita anemia adalah cepat oleh karena konsentrasi sel darah merah sangat rendah. Sebaliknya
pada penderita polycythemia (kadar sel darah merah meningkat aliran darah sangat lambat) aliran darah yang
sngat lambat.
69
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
G. PERNAFASAN
a. Mekanisme Pernafasan
a. Pernafasan Dada
Inspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antar rusuk berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan naik
dan rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari pada
tekanan udara dari luar, sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru.
Ekspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antara tulang rusuk berelaksasi atau mengendor,
tulang rusuk akan turun dan rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan udara di dalam rngga dada
mengecil. Akibatnya udara dalam rongga dada akan terdorong ke luar dari paru-paru menuju hidung
atau mulut.
b. Pernafasan Perut
Inspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga diafragma berkontraksi, posisi diafragma
berkontraksi, posisi diafragma menjadi mendatar. Akibatnya rongga dada membesar dan tekanan udara
lebih kecil, sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru.
70
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Ekspirsi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga diafragma berelaksasi, rongga dada mengecil
dan tekanan udara menjadi lebih besar, sehingga udara keluar dari paru-paru.
Pernafasan dalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun karena system pernafasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Masuk keluarnya udara
dalam paru-paru diprngaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam ronggan dada dengan tekanan udara
di luar tubuh. Jika tekanan udara di luar rongga dada lebih besar, maka udara akan masuk ke paru-
paru, demikian juga sebaliknya jika tekanan di dalam rongga dada lebih besar maka udar akan keluar
dari paru-paru.
Pada waktu ekspirasi terakhir di dalam paru-paru selalu terdapat 30% volume udara yang disebut
Fungsional Residual Capasity.
2. Hukum Boyle
Untuk suatu massa gas pada temperature konstan maka tekanan berbanding terbalik terhadap
volumenya.
pV = tetap
71
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Hukum ini menyatakan bahwa tekanan pada gelombang alveoli berbanding terbalik terhadap
radius dan berbanding lurus terhadap tegangan permukaan y.
P = Tekanan (mm-Hg)
R = jari-jari (cm)
y = tegangan permukaan (dyne/cm)
H. SPIROMETER
Spirometer adalah alat untuk mengukur aliran udara yang masuk dan keluar paru-paru dan dicatat
dalam grafik volume per waktu. Subjek yang diuji (dalam hal ini penderita/probandus) menarik nafas dari
lingkunag dan menghembuskan nafas kedalam spirumeter dengan keadaan hidung ditutup sehingga tidak ada
udara yang dikeluarkan melalui hidung. Dengan alat spirumeter maka dapat ditampilkan volume udara dalam
paru-paru pada setiap sebagaiman digambarkan berikut ini.
Pada waktu istirahat menunjukkan volume udara paru-paru 500 ml. Keadaan ini disebut tidal volume.
Pada permulaan dan akhir pernafasan terdapat keadaan reserve; akhir dari suatu inspirasi dengan suatu usaha
agar mengisi paru-paru dengan udara. Udara tambahan ini disebut inspiratory reserve volume, jumlahnya
sebanyak 3000 ml. Demikian pula akhir dari ekspirasi ,usaha dengan tenaga untuk mengeluarkan udara dari
paru-paru. Udara ini disebut expiratory reserve volume yang jumlahnya kira-kira 1.100 ml. Udara yang
tertinggal setelah ekspirasi secara normal disebut fungtional residual capacity(FRC). Seorang yang bernafas
dalam keadaan baik inspirasi maupun ekspirasi,keadaan yang ekstrim ini disebut Vital Capacity.
72
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Aliran diplot terhadap volume untuk mengetahui tingkat kontinuitas loop dari inspiratori ke ekspiratori. Bentuk
loop penting untuk memberikan interpretasi watak spirometriknya. Kurva volume terhadap waktu merupakan
alternative lain untuk menampilkan hasil spirometrik.
Untuk penderita asma terjadi penyempitan batang tenggorokan sehingga ujung kurva ekspiratori cenderung
lebih kekiri dari awal inspiratori. Namun untuk penderita batuk sebaliknya.
Gambar 4.11. (a) plot laju aliran udara terhadap volume (b) plot volume udara terhadap waktu
Pada gambar (4.11.a) ditampilkan grafik aliran terhadap volume untuk mengetahui tingkat kontinuitas loop dari
inspiratori ke ekspiratori. Bentuk loop penting untuk memberikan interpretasi watak spirometriknya. Berdasarkan
posisi ujung kanan kurva bagian bawah maka dapat diketahui kontinuitas nafas dari inspiratori ke ekspiratori ,
73
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
I. PRAKTIKUM
HUKUM ARCHIMEDES
I. Tujuan
Setelah melakukan praktikum, diharapkan siswa dapat mengetahui prinsip dari hukum Archimedes.
Prinsip Archimedes menyatakan setiap benda yang tercelup sebahagian atau seluruhnya ke dalam
fluida, akan mendapat gaya ke atas sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu. Bila berat
benda itu di udara Wu (N atau kg.m.s-2), dan berat benda dalam zat cair Wa (N atau kg.m.s-2), maka gaya
ke atas (FA) yang dialami benda itu dalam zat cair dapat dinyatakan dengan:
FA = Wu – Wa
1. Apa yang menyebabkan berat dari benda diudara dan didalam air berbeda? Dan mengapa berat
benda di udara lebih besar dari pada berat di dalam air?
2. Jelaskan menurut pendapatmu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gaya ke atas oleh zat cair?
74
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
KEKENTALAN
Gelas kimia
a. Tuangkan minyak goreng merk pertama ke dalam gelas kimia/ beaker maksimal 500 ml.
b. Masukkan minyak goreng dalam gelas kimia / beaker ke dalam lemari es dan dinginkan pada suhu
tertentu tetapi jangan sampai membeku.
c. Tutup kran botol kemudian tuangkan cairan ke dalam botol yang di lengkapi kran.
d. Siapkan jam meja kemudian buka kran botol dan mulai menghitung waktunya
e. Tutup kran setelah mencapai 400 ml dan catat waktunya.
f. Ulangi langkah-langkah di atas untuk minyak goreng kedua dan ketiga.
g. Buat tabel data untuk kegiatan ini.
VI. Tugas
75
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
1. LATIHAN
76
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
BAB 6 STERILISASI
Joseph Lister, 1st Baron Lister (5 April 1827 — 10 Februari 1912) ialah dokter
bedah Inggris yang terkenal atas gagasannya mengenai sterilisasi yang dilaksanakan
sebelum operasi pembedahan, terilhami dari karya terdahulu dari Ignaz Semmelweis:
"Tanpa Semmelweis, pencapaian saya takkan berarti apa-apa."
A. TEKNIK STERILISASI
Sterilisasi atau suci hama yaitu suatu proses pembunuhan segala bentuk kehidupan mikroorganisme
yang ada dalam sampel atau contoh, alat-alat atau lingkungan tertentu. Dalam bidang bakteriologi, kata
sterilisasi sering dipakai untuk menggambarkan langkah yang diambil agar mencapai tujuan meniadakan
atau membunuh semua bentuk mikroorganisme.
Teknik sterilisasi pada dasarnya dapat ditempuh melalui dua cara:
1. Secara fisis
2. Secara kimia atau cemical
77
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
sterilisasi karena akan mengakibatkan terjadinya perubahan struktur kimia pada makanan maupun
obat-obat tersebut.
b. Metode pemanasan dengan uap air dan pengaaruh tekanan.
Benda yang akan disuci hamakan diletakkan diatas lempengan saringan dan tidak langsung
mengenai air dibawahnya. Pemanasan dilakukan hingga air mendidih (diperkirakan pada suhu
100 C), pada tekanan 15 lb temperature mencapai 121 C. organisme berspora dapat dimatikan
dalam tempo 10 menit saja. Banyak jenis spora dapat mati dengan pemanasan 100 C selama 30
menit, tetapi ada beberapa jenis spora dapat bertahan pada suhu in selama beberapa jam. Spora-
spora yang dapat bertahan 10 jam pada temperature 100 C dapat dimatikan hanya dalam waktu 30
menit apabila air yang mendidih ditambahkan degan natrium carbonat.
c. Metode pemanasan secara kering.
Pemanasan kering kurang efektif apabila temperature kurang tinggi. Untuk mencapai efektivita
diperlukan pemanasan mencapai 160 C s/d 180 C. pada temperature ini akan menyebabkan
kerusakan pada sel-sel hidup dan jaringan. Hal ini disebaan karena terjadi autooksidasi sehingga
bakteri pathogen dapat terbakar. Pada system pemanasan kering terdapat udara, dimana udara
merupakan pengantar panas yang buruk sehingga sterilisasi melalui pemanasan kering dapat
memerlukan waktu cukup lama, rata-rata waktu yang diprlukan 45 menit. Pada temperature 160 C
memerlukan waktu 1 jam, sedangkan pada 180 memerlukan waktu 30 menit. Pada metode
pemanasan secara kering secara rutin dipergunakan untuk mensterilisasi alat-alat pipet, tabung
reaksi, stick swab, jarum operasi, jarum suntik syringe. Oleh karena temperature tinggi sangat
mempengaruhi ketajaman jarum atau gunting, amak hindarilah sterilisasi dengan metode panas
kering terhadap jarum dan gunting.
d. Metode pemanasan secara terputus-putus.
John Tyndall dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa temperature didih 100 C selama 1
jam tidak dapat membunuh semua organisme, tetapi bila air didihkan berulang-ulang sampai lima
kali dan setiap air mendidih istrahat selama 1 menit akan sangat berhasil membunuh kuman. Hal in
I dikarenakan bahwa dengan pemmnasan terputus-putus, lingkaran hidup pembentukan spora
dapat diputuskan.
e. Metode pembakaran langsung
Alat-alat platina, khorome yang akan disteril dapat dilakukan melalui pembakaran langsung pada
nyala lampu bunzen hingga mecapai merah paam. Hanya saja dalam proses pembakaran
langsung ini, alat-alat tersebut lama kelamaan menjadi rusak. Keuuntungannya, mikroorganisme
akan hancur dengan mudah.
f. Metode penyaringan
Metode penyaringan berbeda dengan pmanasan. Sterilisasid dengan metode penyaringan,
mikroorganisme akan tetap hidup hanya dipisahkan dari material. Bahkan penyaring yang
digunakan dalah sejenis porselin yang berpori yang dibuat khusus dari masing-masing pabrik.
Metode filtrasi ini hanya dipakai untuk sterilisasi larutan gula, cairan lain seperti serum atau
sterilisasi hasil produksi mikroorganisme seperti enzyme dan exotoxin dan untuk memisahkan
filterable virus dari bakteri dan organisme lain
2. Sterilisasi Secara Kimia
Sterilisasi secara kimia tidak dibahas secara khusus pada buku ini, namun secara umum yang
dighunakan adalah alcohol 96%, Aceton tab formalin, sulphur dioxide dan chlorine. Materi yang akan di
sterilkan dibersihkan terlebih dahulu kemudian direndam dalam alcohol atau zat yang lannya selama 24
jam.
78
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
BAB 7 BIOLISTRIK
Edison dipandang sebagai salah seorang pencipta paling produktif pada masanya,
memegang rekor 1.093 paten atas namanya. Sebagian besar temuan ini tidaklah
seluruhnya orisinil, tetapi merupakan perbaikan paten-paten terdahulu, dan
sebenarnya diciptakan oleh karyawannya yang banyak — Edison sering dikritik karena
tidak mencantumkan nama karyawannya. Meskipun demikian, Edison
menerima paten di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Britania Raya,Prancis,
dan Jerman.
Edison mendirikan Motion Picture Patents Company, yang merupakan konglomerasi sembilan studio film utama (yang biasa dikenal
sebagai Edison Trust).Ia juga banyak membantu dalam bidang pertahanan pemerintahan Amerika Serikat. Beberapa penelitiannya antara
lain : mendeteksi pesawat terbang, menghancurkan periskop dengan senjata mesin, mendeteksi kapal selam, menghentikan torpedo
dengan jaring, menaikkan kekuatan torpedo, kapal kamuflase, dan masih banyak lagi. Ia lahir di Milan, Ohio, Amerika Serikat. Ia
meninggal pada usianya yang ke-84, pada hari ulang tahun penemuannya yang terkenal, bola lampu modern.
A. PENDAHULUAN
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya kita tidak
terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Walaupun pemakaian praktis dari kelistrikan telah dikembangkan
khususnya pada abad kedua puluh, penelitian di bidang kelitrikan mempunyai sejarah yang panjang.
Pengamatan terhadap gaya tarik listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang Yunani
kuno telah mengamati bahwa setelah batu ambar digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami
atau bulu. Kata listrik berasal dari bahasa Yunani untuk amber yaitu electron.
Selama periode hujan badai pada tahun 1786, Luigi Galvani menyentuh otot tungkai seekor katak dengan
menggunakan suatu metal, dan teramati bahwa ototkatak tersebut berkontraksi. Dari pengamatan tersebut, ia
menyimpulkan bahwa aliran listrik akibat bada tersebut merambat melalui saraf si katak sehingga otot-ototnya
berkontraksi. Sel saraf menghantarkan impuls dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Namun dengan
mekanisme yang jauh berbeda dengan hantaran aliran listrik pada suatu konduktor metal.dalam rentang waktu
yang cukup lama, kita mengetahui impuls dala system saraf terdiri dari ion-ion yang mengalir sepanjang sel-sel
saraf, analog dengan aliran electron dalam suatu konduktor. Namun demikian, sifat-sifat listrik dari sel-sel saraf
lebih lambat dan kekuatannya lebih rendah (konduksinya ada atau tidak sama sekali) dibandingkan konduksi
pada metal.
Kelitrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek kelistrikan dan magetis
dalam bidang kedokteran, yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik
dan magnetpada permukaan tubuh manusia.
B. HUKUM-HUKUM DALAM BIOLISTRIK
Hukum-hukum yang mendasari biolistrik antara lain adalah Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum ohm menyatakan bahwa:“Perbedaan potensial antar ujung konduktor berbandinglangsung dengan arus
yang melewati, dan berbanding terbalik dengan tekana dari konduktor”.
Secara matematis dapat dirumuskandengan persamaan:
R =hambatan (ᾩ)
79
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Dendrit, bersama dengan tubuh sel berfungsi menerima informasi berupa rangsangan dan sensor
penerima maupun dari sel saraf yang lainnya. Sedangkan akson berfungsi menghantarkan informasi ke
bagian sel saraf lain. Jika rangsangan yang diterima oleh dendrit atau tubuh sel pada setiap waktu,
intensitasnya berada pada ambang batas atau lebih, maka impuls saraf bereaksi serta menjalar
sepanjang akson. Impuls ini akan mengalir sepanjang akson dari tubuh sel menuju cabang terminal.
Akson, merupakan suatu salinan panjang yang tipis dan pada ujungnya terbungkus oleh suatu
membran yang berisi cairan dengan nama aksonplasma (gambar 7.2). sesampainya impuls saraf pada
terminal, suatu substansi saraf penghantar dilepaskan dan akan menyampaikan impuls ke penerima di sel
berikutnya.
80
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Suatu sel saraf berada dalam keadaan istirahat, saluran Na+ yang bergantung pada tegangan tertutup
sehingga menjadi ketidaksamaan distribusi Na+. Membran sel saraf yang berada dalamkeadaan istirahat
(tidak adanya proses konduksi impuls listrik), konsentrasi ion Na+ lebih banyak di luar sel dari pada di dalam
sel. Dalam keadaan istirahat, membran sel tidak permiabel terhadap anion yang besar (atau terhadap jenis
muatan negatif besar lainnya, seperti protein) dengan demikian kelebihan muatan negatif terbentuk tepat di
bagian dalam permukaan membran sel. Beda potensial (tabel 7.1) pada membran sel sekitar 70 mV; dan
potensial listrik di luar sel adalah nol. Dengan demikian beda potensial di dalam membran sel -70 mV.
Membran sel ini disebut dalam keadaan polarisasi. Ini adalah potensial sel saraf dalam keadaan istirahat.
81
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Tabel 7.1 Konsentrasi Ion di Dalam dan di Luar Sel Saraf Istirahat yang Umum
Konsentrasi (mmol/L)
Ion Di dalam Di luar
Na+ 15 145
K+ 150 5
Cl 9 120
Lainnya 156 30
Susunan muatan pada setiap permukaan membran sel saraf menyerupai kapasitor bermuatan. Medan
listrik di antara kapasitor pelat sejajar adalah seragam, sehingga kita dapat menghitung medan listrik pada
membran sel yang memiliki ketebalan 7nm:
E=
0 0
0 0
Dengan demikian gaya yang dihasilkan oleh medan ini terhadap ion positif menjadi :
Gaya ini beraksi melawan perbedaan konsentrasi K+, walaupun menambah efek dari perbedaan
konsentrasi Na+..
Jika rangsangan ini cukup kuat hingga menyebabkan depolarisasi dari potensial istirahat, -90 mV
menjadi sekitar -50 mV. Saluran membran karena adanya perubahan potensial akan terbuka. Karena ada
82
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
gradien konsentrasi dan gradien listrik, ion Na+ mengalir memasuki sel dalam waktu yang cepat dan jumlah yang
banyak serta menimbulkan arus listrik . Fluks Na+ pada bagian dalam membrane
Menghasilkan perubahan polaritas membran dan menyebabkan perubahan potensial listrik sebesar +40
mV. Efek dari rangsangann ambang yang dinyatakan s2, diperlihatkan pada gambar 7.4.
Setelah depolarisasi, saluran Na+ tetap tertutup untuk waktu yang cukup singkat (beberapa milisekon)
sampai membran sel syaraf tidak dapat dirangsang lagi. Periode ini dinamakan dengan periode pemulihan.
Perubahan transien pada potensial listrik diantara membran dinyatakan sebagai potensial aksi. Potensial aksi
merupakan fenomena keseluruhan waktu dan amplitudo dari potensial aksi akan selalu sama, tidak peduli
apapun intensitas dari rangsangan. Segera setelah potensial aksi mencapai puncak mekanisme pengangkutan
didalam membran dengan cepat mengembalikan ion Na+ keluar sel sehingga mencapai potensial membran
istirahat.
Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda. Kegunaan dari elektroda adalah
untuk memindahkan transmisi ion kepenyalur elektron. Bahan yang dipakai sebagai elektroda adalah perak dan
tembaga. Apabila sebuah elektroda tembaga dan sebuah elektroda perak dicelupkan kedalam larutan elektrolit
seimbang cairan badan/tubuh maka akan terjadi perbedaan potensial antara kedua elektroda itu. Perbedaan
potensial ini kira-kira sama dengan perbedaan antara potensial kontak kedua logam tersebut, dinamakan
potensial offside elektroda. Apabila sebuah elektroda tembaga dan elektroda pera ditempakkan dalam bak berisi
elektrolit.
Akan terdapat perbedaan sebesar 0,80 – 0,34 = 0,46 V. Perbedaan potensial sebesar 0,46 dapat
dijumpai bila kedua tangan penderita disambung melalui elektroda tembaga dan elektroda perak pada jalan
masuk instrumen yang dipakai untuk pengukuran. Namun dalam praktik perbedaan offset elektroda harus dibuat
sekecil mungkin/mendekati nol, akan tetapi tidak selalu mungkin dan akan terjadi penurunan tegangan secara
perlahan-lahan (drift). Untuk mendapatkan potensial offset elektroda sekecil mungkin, elektroda tidak disambung
dengan amplifier tegangan searah melainkan dilapisi pasta atau jeli. Dalam pemilihan bahan sebagai elektroda
sangat penting, diutamakan bahan elektroda yang dapat disterilkan (oleh karena pemakaian secara terus
menerus terhadap berbagai penderita) dan tidak mengandung racun. Untuk itu pilihan utama adalah perak atau
(Ag) dan ditutupi lappisan tipis perak (AgCl) beberapa jenis elektrodda adalah elektroda jarum berfungsi
mengukur aktivitas motor unit tunggaal, elektroda mikro pipet untuk mengukur potensial biolistrik dekat/didalam
83
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
sebuah sel,dan elektroda permukaan kulit untuk mengukur potensial listrik permukaan tubuh EKG,EEG,dan
EMG.
Potensial membran pada daerah tersebut mencapai wilayah ambang -50 mV. Dengan demikian
permeabilitasnya terhadap Na + menjadi meningkat secara tiba-tiba dan potensiall aksi +40 mV merambat
menyerupai gelombang sepanjang sel saraf(lihat gambar 7.5). karena adanya periode pemulihan yaitu selama
sebagian membran mengalami depolarisasi dan tidak dapat dirangsang lagi. Impuls saraf hanya dapat dirambat
pada satu arah tertentu saja,menjauhi tubuh sel saraf, impuls akan terus bergerak hingga tercapai terminal,dan
menyebabkan dilepaskannya neurontransmiter dari membran sel saraf, neurotransmiter yang dihasilkan men-
jemratani rentang antar sel saraf, sehingga seluruh proses dapat terulang.
Lapisan myelinn merupakan insulator yang baik, sehingga ion tidak dapat mengalir menembus lapisan
tersebut. Aktivitas listri pada sel saraf yang dilapisi myelin hanya terbatas pada node, karena adanya konsentrasi
yang cukup besar dari saluran ion yang bergantung pada tegangan. Potensial aksi hanya dapat dihasilkan pada
84
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
node ranvier dan meloncat dengan cepat sepanjang akson (gambar 7.7) oleh karena itu difusi ion-ion melalui
aksoplasma dan cairan ekstra seluler. Kecepatan rambat pada akson saraf dengan lapisan myelin adalah 12 m/s.
Myelin begitu tinggi. Pengamatan mengenai cepat rambat pada berbagai macam variasi sel saraf telah
menunjunjukkan bahwa terdapat korelasi antara hambatan dan kapassitansinya.
Mekanisme perambatan implus listrik dalam suatu sel syaraf sangat berbeda dengan konduksi listrik
dalam logam, namun demikian konsep-konsep fisika dapat dijadikan dasar dalam memahami proses tersebut.
Dari keterangan diatas diketahui membran sel otot jantung tanpa ransangan dari luar akan mencapai
wilayah ambang dan menghasilkan potensial aksi pada suatu rate / kecepatan teratur. Rate/kecepatan teraratur
ini disebut natural rate/kecepatan dasar membran sel otot jantung.
Untuk menentukan natural rate dari berbagai sel otot jantung yaitu waktu antara terhitung mulai
depolarisasi spontan sampai mencapai nilai ambang setelah terjadinya repolarisasi. Interval waktu ini bisa
bervariasi oleh karena perubahan dalam hal:
85
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Perubahan ketiga parameter ini sangat mempengaruhi mekanisme kontrol fisiologi terhadap frekuensi
jantung. Jika daerah sekitar miokardium belum mencapai nilai ambang sedangkan bagian lain telah
menghasilkan potensial aksi,bagian ini akan dengan segera menyebabkan bagian lain mencapai nilai ambang
dan menghasilkan potensial aksi,demikian seterusnya sehingga menghasilkan gelombang depolarisasi untuk
seluruh otot miokardium`
Pada mikrokardium ada sekumpulan sel utama yang secara spontan menghasilkan potensial aksi yang
merupakan sumber gelombang depolarisasi yang akan dengan cepat mendepolarisasi otot miokardium yang
sedang mengalami istrahat, sekalipun sekumpulan sel utama tersebut disebut Pacxe Maker/pertintis jantungh
dan natural rate yang sangat menentukan frekuensi jantung.
86
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi. Pada waktu repolarisasi tampak proses
epikardium ke endokardium ventrikiel, sedangkan pada proses depolarisasi tampak dari endokardium ke
epikardium.
Kalau diukur, potensial listrik miokardium maka akan terlihat pada gambar 7.15.
b. Fibrilasi
Aktivitas irama jantung terletak pada permukaan jantung dekat muara vena cava superior, yaitu
pada puncak atrium kanan. Kumpulan sel-sel ini di sebut NA node yang bertindak sebagai pace maker.
Melalui pace maker i8ni aktivitas otot jantung secara sinkron memompa darah ke sirkulasi paru oaru daqn
ke sirkulasi darahh sismetkik ( keseluruh tubuh). Suatu keadaan di mana terjadi kehilangan sinkronisasi8
dikenal sebagai fibrilasi. Fibrilasi daat terjadi pada atrium (fibrilasi atrium) maupun pada ventrikel (fibrilasi
ventrikel).
87
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Pada keadaan fibrilasi atrium, ventrikel masih berfungsi secara normal, tetapi jawaban dengan
suatu irama yang ireguler terhadap rangsangan listrik yang tidak sinkron darifibrilasi atrium. Banyak darah
akan masuk ke dalam ventrikel sebelum terjadi kontraksi attrium dan berlangsung selama kotraksi
ventrikel.
Pada fibrilasi ventrikel merupakan suatu keadaan yang sangat gawat, dimana ventrikel tidak
mampu memompa darah dan apabila tidak d lakukan koreksi, dalam beberapa menit saja akan diakhiri
dengan kematian.
Untuk menghitung medan magnet dari suatu besaran benda di perlukan suatu ruang yang terlindung magnet
dan sangat peka terhadap detector medanmagnet (magnetometer). Detektor yang digunakan yaitu SQUID
(Superconducting Quantum Interference Device) yang bekerja pada suhu 50 K, dan dapat mendeteksi medan
magnetyang disebabkan seorang berjalan dengan mempergunakan magnet sepatu kuda sejauh 400 meter
(0,25ml).
1. Magnetokardiografi
MKG adalah pencatatan medan magnet di sekekliling jantung dengan mempergunakan arus
searah (DC). Penderita ditempatkan dalam ruang octagonal yang terdiri dari 5 lapisan pelindung agnet.
Segala materi bermagnet di singkirkan dari subjek yang akan diperiksa. Kemudian magnetodetektor
probe didekatkan pada tubuh/jantung. Perekaman hanya berlangsung dalam waktu kurang dari 1 menit.
Perekaman MKG dapat memberi informasi yang bergunaa dalam diagnosis apabila dikerjakan
pada waktu jantung mengalami serangan oleh karena pada saat in digunakan arus listrik.
2. Magnetoensefalogram (MBG)
MEG adalah pencatatan medan magnet sekeliling otak dengan mempergunakan arus searah. Alat
yang digunakan adalah SQUID magnemeter. Pada rithme alpha, medan magnet otak berkisar 711 x 10 -
13 T.
88
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Liatrik berfrekuensi rendah mempunyai batas frekuensi antara 20 Hz sampai dengan 500.000 Hz.
Frekuensi rendah ini mempunyai efek meransang saraf dan otot sehingga terjadi kontaksi otot. Arus
listrik berfrekuensi rendah dapat dihasilkan oleh alat listrik yaitu : stimulator yang rangkainnya terdiri
multivibrator maupun astable multivibrator. Selain frekuensi, perlu juga diperhatikan pengulangan dalam
pemakaian gelombang arus faradik. sedangkan untuk pemakaian dalam jangka waktu lama dan
bertujuan meransang persarafan maka dipakai arus listrik yang interuptur/terputus putus ATAu arus DC
yang dimodifikasi.
Selain arus DC, dapat pula menggunakan arus AC dengan frekuensi 50 Hz yang memiliki
kemampuan meransang saraf sensoris saraf motoris dan berefek kontraksi otot.
Arus listrik berfrekuensi tinggi mempunyai frekuensi diatas 500.000 Hz, dihasilkan oleh sirkuit
osilator yang mengandung rangkaian kondensor dan induktor, yaitu rangkaian L-C. Listrik berfrekuensi
tinggi tidak mempunyai sifat sensoris, kecuali dilakukan ransangan dengan pengulanagan yang lama.
Frekuensi tinggi ini mempunyai sifat memanaskan sehingga dapat digunakan untuk diatermi yang dapat
dibagi menjadi dua tipe :
a. Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek)
Pada diatermi ini terdapat dua metode yang digunakan untuk memperoleh gelombang
elektromagnetis agar masuk ke dalam badan, yaitu :
1). Metode capacitance (metode kondensor), dengan cara elektroda diletakkan pada masing
masing sisi yang akan diobati dan dipisahkan dari kulit dengan bahan isolator. Apabila kedua
elektroda dialiri arys listrik, maka akan tercipta medan listrik diantara kedua elektoda tersebut.
Substansi yang ada didalam medan magnet akan bervibrasi, elektrolit mengalami dipole dan timbul
panas sebesar Q = Vlt/ 0,24 kaloti (persamaan 7,2, Hk. Joule ). Yang perlu diperhatikan adaalah
bahwa ukuran elektroda harus lebih besar dari pada struktur yang diobati dan jarak penempatan
elektroda harus sama tterhadap kulit
2) metode induksi (metode kabel), pada metode ini dapat menimbulkan efek medan listrik dan
medan magnet secara bersamaan. Metode ini dilakukan dengan cara melilitkan kabe pada daerah
yang akan diobati, misal daerah abdomen (peru).
Lilitan bisa berupa heliks, tunggal(gambar 7.18 a), doble heliks heliks maupun gird.(gambar 7.18 b
dan 7.18 c)
89
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
I = Iₒ
Efek yang ditimbulkan adalah efek fisiologis dan efek pengobatan. Efek fisiologi :
menimbulkan panas pada jaringan-jaringa yang banyak mengandung air dan banyak pula
mendeposit otot lebih banyak menyerap energy gelombang mikro daripada jaringan lemak. Efek
pengobatan,: dapat mengobati Penderita yang mengalami ruda paksa (trauma) dan peradangan
dan dapat pula mengobati penderita nyeri dan spasme otot, bisul dan rematik.
Meskipun penetrasi gelombang mikro lebih dalam daripada penetrasi sinar inframerah, tetapi
tidak dapat melewati jaringan yang padat sebagaimana dilakukan oleh diatermi gelombang
pendek. Gelombang mikro kurang berhasil mengobati struktur yang dalam dibandingkan dengan
diatermi gelombang pendek.
Gelombang mikro tidak dapat dipakai pada penderita gangguan sirkulasi, karena dapat
menimbulkan perdarahan, trombosis dan flebitis. Pada penderita TBC dan tumor ganas tidak
diperkenankan pengobatan dengan gelombang mikro.
Bahaya syok listrik sangat besar, tubuh penderita akan mengalami ventricular fibrillation (fibrilasi
ventrikel) yang kemudian diikuti dengan kematian. Oleh karena itu perlu diketahui perubahan-perubahan yang
timbul akibat syok listrik dan metode pengamanan sehingga bahaya syok dapat dihindari.
90
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Dalam bidang kedokteran, syok listrik dbagi menjadi dua: syok dengan tujuan tertentu dan syok tanpa
tujuan. Syok dengan tujuan tertentu dilakukan atas indikasi medis. Dalam bidang psikiatri dikenal dengan
nama electric syok/ electro convultion therapy. Beberpa penderita psikosis (gangguan jiwa) sengaja dilakukan
syok dengan tujuan terapi tetapi dimana di antara temporalis kanan dan kiri penderita dialiri arus listrik dalam
orde 0,5 sampai 1,5 Amper dengan tegangan sebesar 80 sampai 110 volt dalam waktu 1/10 sampai 1,5 detik.
Syok tanpa tujuan tertentu timbul karena suatu kecelakaan, dikenal dengan Earth syok. Syok ini terjadi
apabila salah satu tubuh menyentuh kawat fasa sedangkan bagian tubuh lain menyentuh kawat netral.
Berdasarkan besar kecilnya tegangan, earth syok dapat dibagi menjadi dua : low tension shock dan high
tension shock.
1. Low tension shock (syok tegangan rendah), terjadi berkaitan dengan pemakaian generator yang
menghasilkan arus listrik dengan tegangan rendah atau berkaitan dengan pemakaian lampu panas
radient atau lampu sinar ultra violet.
2. High tension shock (shock tegangan tinggi), terjadi berkaitan dengan pemakaian generator tegangan
tinggi, generator gelombang pendek atau step up transformator. Penderita yang mengalami syok, kulit
badannya akan mengelupas seluruhnya.
Pada beberapa buku fisika membagi earth syok menjadi mikro syok dan makro syok.
1. Mikro syok, terjadi karena adanya aliran listrik langsung mengikuti arteri kejantung. Hal ini dapat terjadi
ketika penggunaan kateter untuk pencatatan EKG, liquid filled catteter untuk menyuntikkan pewarnaan
bagi radiografi atau mengukur tekanan darah jantung (internal blood pressure) dan pemasangan
elektroda-elektroda pada alat pacu jantung. Oleh karena beberapa kateter terbuat dari kawat dan cairan
bersifat konduktor listrik, sehingga arus listrik dalam orde mikro ampere saja telah dapat menyebabkan
mikro syok. Diduga arus listrik sekitar 20 mA dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel. Apabila ada
kebocoran arus pada alat yang sedang bekerja, arus tidak dapat mengalir secara langsung ke bumi tetapi
akan melewati alat pacu jantung yang dipasang pada tubuh penderita kemudian ke bumi. Pada mikro
syok akan terjadi dengan fibrilasi ventrikel yang kemudian diikuti dengan kematian.
2. Makro syok, terjadi apabila salah satu elektroda menyentuh tangan sedangkan elektroda lain menyentuh
kulit bagian lain sehingga terjadi aliran listrik melalui permukaan tubuh (kulit) dan timbullah makro syok.
Tahanan kulit berkisar 1 KU sampai dengan 1 MU tidak mampu membendung aliran listrik. Apabila di
tempat kontak elektroda diberikan pasta, pada waktu melakukan tes EKG dapat menurunkan tahanan dan
memudahkan arus listrik yang mengalir, sehingga dapat menimbulkan makro syok. Makro syok
kebanyakan mengenai petugas dari pada penderita sendiri oleh karena kecerobohan petugas.
1. Seseorang akan menderita syok lebih serius pada tegangan 220 Volt daripada tegangan 80 Volt, oleh
karena kuat arus pada tegangan 220 Volt lebih besar daripada tegangan 80 Volt dengan nilai R yang
sama.
2. Basah tidaknya kulit penderita, kulit penderita yang berkeringat/basah tahanannya lebih kecil sehingga
memudahkan arus listrik melewati kulit penderita.
91
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
3. Basah tidaknya lantai, lantai yang basah merupakan konduktor yang baik sehingga lebih besar arus
yang melewati tubuh ke ground.
1. Jenis kelamin, pada tahun 1973 Dalziel melakukan penelitian tentang nilai ambang presepsi (arus
minimum yang dapat dideteksi) dan let go current (arus yang dapat menyebabkan tarikan tangan
kembali) yang ditunjukan dengan distribusi Gausian menyatakan :
a. Rata-rata threshold of perception untuk laki-laki : 1,1 mA. Untuk wanita 0,7 mA. Minimun nilai
ambang persepsi aadalah 500 mA.
b. Rata-rata Let go current untuk laki-laki : 16 mA, untuk wanita 10,5 mA. Minimum let go current untuk
laki-laki 9,5 mA, untuk wanita 6 mA.
2. Frekuensi AC, dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dalziel ternyata frekuensi 50-60 Hz
merupakan minimum let go current. Di bawah 10 Hz let go curret akan meningkat dan otot-otot akan
mengalami relaksasi sebagian dan diatas beberapa ratus Hz, let go current akan meningkat pula, dan
otot-otot mengalami strength duration trade off serta refrakter jaringan yang telah mengalami eksitasi.
3. Duration, LA Gaddes dari institute of Elektrical dan Elektronic (1973) melakukan penelitian terhadap
binatang anjing, diketahui bahwa nilai ambang fibrilasi akan meningkat bila waktu semakin kecil.
4. Berat badan, dari hasil penelitian terhadap binatang oleh Ferris (1936), Kiselev (1963) menunjukkan
nilai ambang fibrilasi akan meningkat dengan meningkatnya berat badan. Hal ini diramalkan berlaku
pula bagi manusia.
5. Jalan yang ditempuh arus, apabila jalan yang ditempuh arus melewati jantung atau otak akan timbul
bahaya syok semakin serius.
Apabila arus listrik sampai 8 mA akan terjadi sensasi syok, di mana kontraksi otot masih baik dan nyeri-
nyeri belum terjadi. Arus listrik diperbesar sekitar 8-15 mA terjadi rangsangan saraf dan otot sedemikian rupa
sehingga terjadi nyeri dan letih. Ini dikenal clengan syok tersika, penderita saat ini sukar/tidak dapat menarik
tangan kembali dan terjadi kontraksi otot tak sadar yang menetap. Dalziel (1973) melakukan observasi pada
penderita dengan arus 18.22 mA akan terjadi pernafasan tertahann apabila aliran arus tents berlangsung.
Arus antara 20-50 mA otot-otot mengalami kontraksi sangat kuat dan pernafasan sangat sulit.
Peningkatan arus mendekati 100 mA, bagian arus yang melewati jantung cukup untuk menyebabkan fibrilasi
ventrikrl (nilai ambang fibrilasi rata-rata 70-400 mA) dan akan mengalami kamatian apabila tidak dilakukan
koreksi. Arus listrik cukup tinggi 1-6 Ampere akan terjadi kontraksi miocard yang menetap dan menyebabkan
terjadinya paralyse/kelumpuhan pernafasan dan apabila arus listrik dihentikan secara tiba-tiba akan terjadi
defibrilasi ventrikel. Arus listrik 10 Ampere dengan shore duration/ waktu sekejap akan menyebahkan
92
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
kebakaran pada kulit, otak dan jaringan saraf akan kehilangan fungsi eksistansi/eksitasi/kejutan apabila ada
arus yang melewatinya.
Penderita diistirahatkan
Diberi minum dengan air dingin dengan tujuan agar tidak menyebabkan vasodilatasi/pelebaran pembuluh
darah dan berkeringat banyak yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
Syok listrik berat:
M. PRAKTIKUM
HUKUM OHM
I. Tujuan Percobaan :
Menentukan hubungan antara tegangan dan arus listrik dan grafiknya.
93
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
a. LATIHAN
1. Dua alat pemanas listrik, apabila dipergunakan secara sendiri-sendiri akan membutuhkan waktu
masing masing 15 dan 10 menit untuk mendidihkan air satu panci. Apabila keduanya dihubungkan
secara seri, dengan sumber GGL yang tetap sama seperti semula, maka berapakah waktu yang
dibutuhkan untuk mendidihkan air satu panci tersebut?
2. Dua buah lampu masing – masing ertulis 200 watt 110 volt dan 50 watt 110 volt. Jika kedua lampu
tersebut dihubungkan seri pada tegangan 110 volt, maka berapakah jumlah daya pada kedua bola
lampu tersebut?
3. Sebuah rumah tangga menggunakan 4 buah lampu, masing-masing dayanya 18 watt selama rata-rata
12 jam/hari, sebuah pompa air yang dayanya 125 watt selama 6 jam/hari, 1 buah kulkas yang dayanya
100 watt selama 7 jam/hari. Jika tarif dasar listrik Rp 1000 / kWh, hitunglah tarif yang di bayar ke PLN
setiap bulannya.
94
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
BAB 8 BIOOPTIK
Beliau menyadari betul bahwa di dunia ini terdapat benda-benda dengan ukuran yang lebih
kecil dan sulit dijangkau dengan kasat mata. Pada tahun 1590, bersama dengan ayahnya,
beliau berhasil menciptakan sebuah mikroskop dengan menggunakan lensa cembung dan cekung untuk memperbesar tampilan benda-
benda yang sangat kecil ukurannya. Mekanisme penyetelan fokus yang pertama untuk mikroskop tersebut dibuat dan disempurnakan
oleh Campini, seorang ilmuwan yang berasal dari Italia, pada tahun 1668.
a. Interferensi Cahaya
Anda telah ketahui bahwa dua gelombang dapat melalui satu titik yang sama tanpa saling
mempengaruhi. Kedua gelombang gelombang itu memiliki efek gabungan yang diperoleh dengan
menjumlahkan simpangannya. Peristiwa ini dikenal dengan interferensi cahaya. Interferensi cahaya adalah
paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Jika kedua gelombang yang terpadu
sefase, maka terjadi interferensi konstruktif (saling menguatkan) sehinggga gelombang resultan memiliki
amplitudo maksimum. Jika kedua gelombang yang terpadu berlawanan fase, maka terjadi interferensi
destruktif (saling melemahkan) dan gelombang resultan memiliki amplitudo nol.
Warna-warni pelangi menunjukkan bahwa sinar matahari adalah gabungan dari berbagai macam warna
dari spektrum kasat mata. Di lain fihak, warna pada gelombang sabun, lapisan minyak, warna bulu burung
merak, dan burung kalibri bukan disebabkan oleh pembiasan. Hal ini terjadi karena interferensi konstruktif dan
destruktif dari sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling
menyakinkan bahwa cahaya itu adalah gelombang. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih
berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar, maka interferensinya sulit diamati.
95
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Peristiwa interferensi cahaya terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
1) Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya harus memiliki
beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama.
2) Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir sama.
Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat digambarkan seperti pada gambar berikut ini
Untuk menghasilkan pasangan sumber cahaya koheren sehingga dapat menghasilkan pola interferensi adalah :
1) Sinari dua (atau lebih) celah sempit dengan cahaya yang berasal dari celah tunggal (satu celah). Hal ini
dilakukan oleh Thomas Young.
2) Dapatkan sumber-sumber kohern maya dari sebuah sumber cahaya dengan pemantulan saja. Hal ini
dilakukan oleh Fresnell. Hal ini juga terjadi pada pemantulan dan pembiasan (pada interferensi lapisan
tipis).
3) Gunakan sinar laser sebagai penghasil sinar laser sebagai penghasil cahaya koheren.
b. Difraksi cahaya
Kita dapat melihat gejala difraksi ini dengan mudah pada cahaya yang melewati sela jari-jari yang kita
rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber cahaya yang jauh, misalnya lampu neon. Atau dengan melihat
96
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
A b c
melalui kisi tenun kain yang terkena sinar lampu yang cukup jauh. Jadi difraksi cahaya adalah peristiwa
pelenturan gelombang cahaya saat melewati celah sempit atau kisi.
Difraksi terbagi menjadi 3 macam, yaitu difraksi pada celah tunggal, difraksi pada kisi, daya urai alat
optik. Bila cahaya monokhromatik (satu warna) dijatuhkan pada celah sempit, maka cahaya akan di belokan
/dilenturkan seperti gambar (a) dan bila cahaya yang dijatuhkan polikhromatik (cahaya putih\banyak warna),
selain akan mengalami peristiwa difraksi, juga akan terjadi peristiwa interferensi, hasil interferensi menghasilkan
pola warna pelangi seperti gambar (b).
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, seperti pada gambar di bawah ini, akan dibelokan dengan
sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang. Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami
peristiwa difraksi sekaligus interferensi
Rumus, hasil interferensi pada celah tunggal dapat dituliskan Sbb :
Difraksi maksimum (terjadinya pola terang )
d sin θn = (2n – 1) ½ λ
atau
d.p/l= (2n – 1) ½ λ
dengan
n = 1, 2, 3, ……dst
d = lebar celah, θn= sudut belok, n = bilangan asli, λ = panjang gelombang,
l = jarak celah ke layar, p = jarak antara dua terang atau gelap
Difraksi minimum (terjadi pola gelap)
d sin θn = (2n) ½ λ= nλ
atau
d p/l = (2n) ½ λ = n λ
c. Polarisasi
Pemantulan, pembiasan, difraksi, dan interferensi dapat terjadi pada gelombang tali (satu dimensi),
gelombang permukaan air (dua dimensi), gelombang bunyi dan gelombang cahaya (tiga dimensi).
Gelombang tali, gelombang permukaan air, dan gelombang cahaya adalah gelombang transversal,
sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Nah, ada satu sifat gelombang yang hanya
dapat terjadi pada gelombang transversal, yaitu polarisasi. Jadi, polarisasi gelombang tidak dapat terjadi
pada gelombang longitudinal, misalnya pada gelombang bunyi.
Gelombang yang hanya merambat pada satu bidang disebut gelombang terpolarisasi linier,
sedangkan gelombang yang merambat tidak pada satu bidang disebut gelombang takterpolarisasi.
97
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Keterangan :
(a) Gelombang terpolarisasi linier pada arah vertikal
(b) Gelombang terpolarisasi linier pada arah horizontal
(c) Gelombang takterpolarisasi
Adapun gelombang cahaya terpolarisasi adalah gelombang cahaya yang getarannya hanya dalam satu
bidang, proses untuk mengubah cahaya takterpolarisasi menjadi cahaya terpolarisasi dikenal sebagai
polarisasi.
Fenomena polarisasi cahaya ditemukan oleh Erasmus Bhartolinus pada tahun 1969. Dalam
fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi tegak lurus terhadap arah
merambatnya (gelombang transversal) ketika melewati filter polarisasi, getaran horizontal diserap sedang
getaran vertikal diserap sebagian (lihat gambar berikut). Cahaya alami yang getarannya ke segala arah di
sebut cahaya tak terpolarisasi, sedang cahaya yang melewati polaroid hanya memiliki getaran pada satu
arah saja, yaitu arah vertikal, disebut cahaya terpolarisasi linear.
d. Dispersi Cahaya
Gejala Dispersi Cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya
berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik, artinya cahaya yang terdiri
atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke prisma, maka cahaya putih
akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki
panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin
kecil panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Disperi pada prisma terjadi karena adanya
perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya. Perhatikan Gambar .berikut
98
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai menjadi
cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tiap-tiap cahaya mempunyai sudut deviasi yang
berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi. Besar sudut
dispersi dapat dituliskan sebagai berikut:
Φ = δu - δm = (nu – nm) β
Keterangan:
Φ = sudut dispersi
nu = indeks bias sinar ungu
nm = indeks bias sinar merah
δu = deviasi sinar ungu
δm = deviasi sinar merah
1) Ungu Ultra
Ungu ultra mempunyai panjang gelombang antara 100-400 nm (1 nm = m). Sinar ungu ultra
mempunyai efek fisik, kimia dan Biologis, di samping itu sinar ungu ultra dipakai untuk sterilisasi oleh
karena mempunyai efek terhadap kulit yaitu dalam hal pembentukan vitamin D. Ungu ultra dapat
menyebabkan kulit kemerah-merahan (urithema), dengan mempergunakan sifat ini maka telah ada
usaha untuk mengobati penderita vitilogi (kulit putih). Selain itu menyebabkan edema kulit, pigmentasi
(melanin kulit) dan pembentukan vitamin D. Terhadap mata menyebabkan foto keratitis dan katarak
pada lensa mata dan cairan mata bisa mengalami fluoresin yang bersifat sementara tanpa perubahan
patologis. Ungu ultra juga dapat digunakan untuk mengatasi penderita arthritis (radang sendi).
2) Sinar tampak (visible light)
Mempunyai panjang gelombang antara 400-700 nm. Termasuk dalam sinar tampak adalah : Ungu, nila,
biru, hijau, kuning, oranye/jigga dan merah. Sinar tampak digunakan untuk mengetahui secara langsung
apakah bagian-bagian tubuh baik luar maupundalam mengalami suatu kelainan, untuk itu dapat
diprerinci sebagai berikut :
a) Transillimunasi : adalah transmisi cahaya melalui jaringan tubuh untuk mengetahui apakah ada
gejala hidrosefalus (kepala mengandung cairan oleh Karena belum sempurna pembentukan tulang
tengkorak) atau ada kelaina di dalam tubuh. Cahay yang ditransmisikan akan dihamburkan
sedimikian rupa sehingga membentuk cahaya yang spesifik. Selain itu digunakan juga untuk
menentukan pneumatoraks, kelainan testas dan payudara.
99
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
b) Endoskop : Adalah alat yang digunakan untuk melihat ruang didalam tubuh. Alat ini terdiri dari
fiberglas yang mudah dibengkokkan dan lampu. Sinar-sinar yang melalui fiberglas akan dipantulkan
secara sempurna sehingga gambaran didalam tubuh dapat terlihat dengan mudah.
Sinar inffra merah mempunyai panjang gelombang antara 700- nm. Kegunaan klinik sinar
infra erah adalah sebgai berikut :
b. laser
Singkatan dari kata Light Amplification by Stimulated Emision of Radiation (pengat cahaya oleh emisi
radiasi teragsang). Dasar teori laser mula-mula dicetuskan oleh Albert Einstein (1917). Hingga tahun 1960
T.H Maiman memproduksi sinar laser dari sebuah Kristal ruby. Pada tahun 1960 para ahli banyak membuat
laser dengan mempergunakn gas, zat cair dan solid sebagai material laser.
Sinar laser merupakan sumber cahaya yang diemisi sebagai berrkas cahaya yang monokhromatis yang
masing- masing gelombang dalam satu fase bersama-sama berkas cahaya lainnya yang berdekatan (cahaya
koheren) dan parallel. Sinar laser dapat difokuskan pada suatu titik yang berdiameter beberapa micron saja.
Apabila semua energy laser dikonsentrasikan pada suatu daerahkecil saja, dayanya akan menjadi besar,
yaitu :
1) Laser p-n junction, belum banyak diguakan, beroprasi pada daerah merah dengan kepadatan arus
atau lebih, serta pula 10-100ns (nano second).
2) Laser He-Ne, beroprasi pada daerah merah dengan spectrum 633 nm, bekerja pada suatu tekanan
yang rendah serupa dengan neon denga daya 100mw.
3) Laser argon, memberikan tingkat daya kontinyu yang tinggi (1-15w) dengan spectrum 515 nm.
Kegunaannya untuk foto coagulasi pembuluh darah di dalam mata penderita yang mengalami dibetes
retinopathy.
4) Lasser , member daya 50-500 w, dipakai untuk memotong plastik logam setebal 1 cm.
1) Pada beberapa penyakit mata, sinar laser digunakan secara rutin untuk koagulasi darah dan memblokir
pembuluh darah vena.
2) Untuk memperoleh bayanagn tiga dimensi yang dikenal sebgai holography.
3) Pengobatan pada beberapa tipe kanker.
Namun demikian, kerusakan jaringan dapat terjadi oleh karena penggunaan laser pada jaringan mencapai
0
temperature C.
100
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
C. OPTIK GEOMETRI
Penjang gelombang cahaya sangat kecil diandingkan dengan sebagian penghalang dan lubang oleh
karena itu, difraksi pembelokan gelombang disekitar sudut sering diabaikan, dan pendekatan sinar Dimana
gelombang dianggap merambat dalam garis luru, adalah sah. Optika Geometris adalah studi tentang fenomena-
fenomena dimana pendekatan sianar adala ssah. Dengan pendekatan optika geometris, dapat dipelajari sifat-
sifat lesa dan cermin dalam bentuk matematis. Pada bagian ini kita akan menerapkan hukum-hukum
pemantulan dan pembiasan untuk pembentukan bayangan oleh cermin dan lensa.
1. Cermin Datar
Bayangan yang kita lihat jika kita letakkan telapak tangan di depan cermin datar, bayangan tersebut
sama ukurannya seperti objeknya. Namun bayangan tersebut tidak sama seperti apa yang terlihat jika seseorang
menghadap kita atau jika kita melihat telapak tangan kanan kita. Bayangan tangan kanan akan menjadi tangan
kiri di cermin. Pembalikan kanan ke kiri ini adalah akibat pembalikan kedalaman, yaitu tangan diubah dari kanan
ke kiri karena bagian depan dan belakang tangan dibalik oleh cermin. Untuk sebuah cermin datar, r (jari-jari
kelengkungan cermin) dan f (titik fokus) nya tak terhingga. Jarak bayangan = ~ jarak benda (s’= ~s). Bayangan
yang dihasilkan oleh cermin datar bersifat nyata, tegak, dan berukuran sama dengan objekya.
2. Cermin-cermin melengkung
Sebuah bayangan yang terbentuk dari sebuah cermin melengkung atau dari sebuah lensa berada pada
jarak s’. Bayangan tersebut dihubungkan dengan jarak objek s oleh persamaan :
+ =
Di mana f adalah panjang fokus, yang menjadi jarak bayangannya jika s = ∞. Untuk cermin, panjang fokusnya
sama dengan setengah jari-jari kelengkungannya:
f= r
Untuk sebuah lensa tipis di udara, panjang fokusnya dihubungkan dengan indeks bias n dan
jari-jari kelengkungan dua sisinya dan oleh persamaan:
= (n – 1) ( - )
Pada persamaan ini s, s’, r, , dan dianggap positif jika objeknya, bayangannya, atau pusat kelengkungan
terletak pada sisi nyata dari elemennya. Untuk cermin, sisi nyatanya adalah sisi datang. Untuk lensa, sisi nyata
adalah sisi datang dari objek dan sisi transmisi bagi bayangan dan pusat kelengkungan. Jika s’ positif,
bayangannya nyata, yang berarti bahwa berkas-berkas cahaya benar-benar menyebar dari titik bayangan.
Bayangan-bayangan nyata dapat dilihat pada sebuah layar pantau kaca kasar atau film fotografis yang diletakkan
pada titik bayangan. Jika s’ negatif, bayangan maya, yang berarti tidak ada cahaya yang benar-benar menyebar
dari titik bayangan. Sedangkan perbesaran lateral bayangan diberikan oleh rumus:
m= =
di mana y adalah ukuran objek dan y’ adalah ukuran bayangan. Perbesaran negatif berarti bahwa bayangannya
terbalik.
101
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Contoh:
Sebuah objek berada 12 cm dari cermin cekung dengan jari-jari kelengkungan 6 cm. Tentukan (a) panjang fokus
cermin tersebut, (b) jarak bayangan dan (c) perbesarannya.
Untuk mengetahui besar kecilnya medan penglihatan seseorang dipergunakan alat perimeter. Dengan alat
ini diperoleh medan penglihatan vertical 130ᵒ. Sedangkan medan penglihatan horizontal 155ᵒ.
D. TANGGAP CAHAYA
Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina. Ada dua tipe fotoreseptor pada retina yaitu Rod
(batang) dan Cone (kerucut). Rod dan Cone tidak terletak pada permukaan retina melainkan beberapa lapis
dibelakang jaringan syaraf. Tiap mata memiliki 6,5 juta cone yang berfungsi untuk melihat siang hari, disebut
penglihatan fotopik. Melalui cone kita dapat mengenal beberapa warna, tetapi cone tidak sensitif terhadap
semua warna, tetapi hanya sensitif terhadap warna kuning, hijau (panjang gelombang 550 nm). Cone terdapat
terutama pada fovea sentralis.
Rod dipergunakan pada waktu malam atau disebut penglihatan skotopik, dan merupakan ketajaman
penglihatan dan dipergunakan untuk melihat kesamping. Setiap mata terdapat 120 juta rod. Distribusi pada retina
tidak merata, pada sudut 20ᵒ terdapat kepadatan yang maksimal. Batang ini sangat peka terhadap cahaya biru
dan hijau (510 nm).
Tetapi rod dan cone sama-sama peka terhadap cahaya merah (650-700 nm), tetapi penglihatan cone
lebih baik terhadap cahaya merah jika dibandingkan dengan rod.
E. PENYESUAIAN TERHADAP TERANG DAN GELAP
Dari ruang gelap masuk kedalam ruangan terang kurang mengalami kesulitan dalam penglihatan. Tetapi
apabila dari ruangan terang masuk kedalam ruangan gelap akan tampak kesulitan dalam penglihatan dan
diperlukan waktu tertentu agar memperoleh penyesuaian.
Apabila kepekaan retina cukup besar, seluruh obyek/benda akan merangsang rod secara maksimum
sehingga setiap benda bahkan yang gelap pun akan terlihat terang putih. Tetapi apabila kepekaan retina sangat
lemah, ketika masuk kedalam ruangan gelap tidak ada bayangan yang benderang yang merangsang rod dengan
akibat tidak ada suatu obyek pun yang terlihat. Perubahan sesitivitas retina secara automatis ini dikenal sebagai
fenomena penyesuaian terang dan gelap.
Pada kerucut dan batang terjadi perubahan dibawah pengaruh foto kimia ini rhodopsin akan pecah,
masuk kedalam retina dan skotopsine. Retina akan tereduksi menjadi vitamin A dibawah pengaruh enzim
alcohol dehydrogenase dan koenzym DPN.H + (=DNA) dan terjadi proses timbal balik (visa verasa).
Rushton (1955) telah membuktikan adanya rhodopsin dalam retina mata manusia, ternyata
konsentrasi rhodopsin sesuai dengan distribusi rod. Penyinaran dengan energi cahaya yang besar dan
dilakukan secara terus menerus, konsentrasi rhodopsin didalam rod akan sangat menurun sehingga
kepekaan retina terhadap cahaya akan menurun.
Seseorang masuk kedalam ruangan gelap yang tadinya berada diruangan terang, jumlah rhodopsin
didalam rod sangat sedikit sebagai akibat orang tersebut tidak dapat melihat obyek/benda di ruang gelap.
Selama berada diruangan gelap, pembentukan rhodopsin didalam rod sangatlah perlahan-lahan,
102
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
konsentrasi rhodopsin akan mencapai kadar yang cukup dalam beberapa menit berikutnya sehingga
akhirnya rod akan terangsang oleh cahaya dalam waktu singkat.
Selama penyesuaian gelap, kepekaan retina akan meningkat mencapai nilai 1.000 hanya dalam waktu
beberapa menit saja. Kepekaan retina mencapai nilai 100.000, waktu yang diperlukan 1 jam. Sedangkan
kepekaan retina akan menurun dari nilai 100.000 apabila seseorang dari ruangan gelap ke ruangan
terang. Proses penurunan kepekaan retina hanya diperlukan waktu 1 sampai 10 menit. Penyesuaian
gelap ini ternyata cone lebih cepat dari pada rod. Dalam waktu kira;kira 5 menit fovea sentralis telah
mencapai tingkat kepekaan. Kemudian dilanjutkan penyesuaian gelap oleh rod sekitar 30 sampai 60
menit, rata-rata trjadi 15 menit pertama.
F. TANGGAP WARNA
Salah satu kemampuan mata adalah tanggap warna, namun mekanisme tanggap warna tersebut belum
diketahui secara jelas. Tetapi dengan menggunakan pengamatan ftpik dapat melihat warna namun tidak dapat
membedakan warna pada obyek yang letaknya jauh dari pusat medan penglihatan.
Kone berbeda dengan rod dalam beberapa hal. Yaitu kone member jawaban selektif terhadap warna,
kurang sensitive terhadap cahaya dan mempunyai hubungan dengan otak dalam kaitan ketajaman
penglihatan dibandingkan dengan rod. Ahli faal Lamonov, Young Helmholtz berpendapat ada tiga tipe kone
yang tanggap terhadap tiga wara pokok yaitu biru, hijau dan merah.
1) Kone biru, mempunyai emampuan tanggap gelombang frekuensi cahaya antara 400-500 milimikron.
Berarti kone biru dapat menerima cahaya ungu, biru dan hijau.
2) Kone hijau, berkemampuan menerima gelombang cahaya dengan frekuensi antara 450 dan 675
milimikron. Ini berarti kone hijaun dapat mendeteksi warna biru, hijau, kuning, orange dan merah.
3) Kone merah, dapat mendeteksi seluruh panjang gelombang cahaya tetapi respon terhadap cahaya
orange kemerahan sangat kuat daripada warna-warni lainnya.
Ketiga warna pokok (biru, hijau, dan merah) disebut trikhromatik.
b. Buta Warna
Jika seorang tidak mempunyai kone merah, ia masih dapat melihat warna hijau, kuning orange dan
warna merah dengan menggunakan kone hijau, tetapi tidak dapat membedakan secara tepat antara masing-
masing warna tersebut oleh karena tidak mempunyai kone merah untuk kontras/ membandingkan dengan
kone hijau. Demikian pula jika seseorang kekurangan kone hijau, ia masih dapat melihat seluruh warna, tetapi
tidak dapat membedakan warna hijau, kuning, orange dan merah. Hal ini disebabkan kone hijau yang sedikit
tidak mampu mengkontraskan dengan kone merah. Jadi tidak adanya kone merah atau hijau akan timbul
kesukaran atau ketidakmampuan untuk membedakan warna merah dan hijau, keadaan ini disebut buta warna
merah-hijau. Kasus yang jarang sekali, tetapi bisa jadi seseorang kekurangan kone biru, maka orang tersebut
sukar membedakan warna ungu, biru dan hijau. Tipe buta warna ini disebut tritanopia.
G. DAYA AKOMODASI
Dalam hal memfokuskan obyek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kornea
mempunyai fungsi memfokuskan obyek secara tepat, demikian pula bola mata yang berdiameter 20-23 mm.
kemampuan lensa mata untuk memfokuskan obyek disebut daya akomodasi. Selama mata melihat jauh, tidak
terjadi akomodasi. Makin dekat benda yang dilihat, semakin kuat mata/ lensa berakomodasi. Daya akomodasi
semakin menurun, hal ini disebabkan kekenyalan/ elastisitas lensa semakin berkurang.
103
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Jika benda terlalu dekat ke mata, lensa mata tidak dapat memfokuskan cahaya pada retina dan
bayangannya menjadi kabur. Titik terdekat dimana lensa mata memfokuskan suatu bayangan pada retina disebut
titik dekat (punctum roksimum). Pada saat ini mataBerakomodasi sekuat-kuatnya (Berakomodasi maksimum).
Jarak dari mata ke titik dekat ini sangat beragam pada tiap orang dan berubah dengan meningkatnya usia. Pada
usia 10 tahun, titik dekat dapat sedekat 7 cm, sementara pada usia 60 tahun titik dekat ini telah menjauh ke 200
cm karena kehilangan keluwesan lensa akibat alstisitas lensa semakin berkurang, disebut mata presboyop atau
mata tua dan bukan merupkan cacat mata. Nilai standar yang diambil untuk titik dekat ini adalah 25 cm, dan
dianggap sebagai mata normal.
Jarak terjauh benda agar dapat dilihat dengan jelas, dikatakan benda terletak pada titik jauh (punchum
remotum). Pada saat ini mata tidak berakomodasi/lepas akomodasi.
a. Mata Normal
Disebut juga mata terang dekat, memiliki titik dekat kurang dari 25 cm (<25 cm) dan titik jauh pada jarak
tertentu. Orang yang menderita miopi dapat melihat dengan jelas benda pada jarak 25 cm, tetapi tidak dapat
melihat benda jauh dengan jelas. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi pipih sebagaimana
mestinya sehingga bayangan benda jatuh pada di depan retina, disebabkan karena mata dibiasakan melihat
benda dengan jarak dekat atau kurang dari 25 cm. Cacat mata ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata
berlensa cekung (minus).
104
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
menjadi cembung sebagai mana mestinya sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina,
disebabkan karena mata dibiaskan melihat benda yang jaraknya jauh. Cacat mata ini dapat diatasi
dengan kaca mata berlensa cembung (plus).
Jenis mata ini bukan termasuk cacat mata, disebabkan oleh daya akomodasi yang berkurang
akibat bertambahnya usia. Letak titik dekat maupun titik jauh telah bergeser. Titik dekatnya lebih dari 25
cm dan titik jauhnya hanya berada pada jarak tertentu. Pada penderita presbiopi tidak dapat melihat
benda jauh dengan jelas serta tidak dapat membaca pada jarak baca normal. Jenis mata ini dapat
ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap (minus diatas dan plus di bawah) yang disebut kaca
mata bifocal.
e. Astigmatisma
Cacat mata ini disebabkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk sferis, tapi lebih melengkung
pada satu sisi daripada sisi yang lain. Akibatnya sebuah titik akan difokuskan sebagai garis pendek.
Penderita astigmatisma, dengan satu mata akan melihat garis dalam satu arah lebih jelas daripada kea
rah yang berlawanan. Penderita astigmatisma dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa
silindris.
Gambar 8.14 Mata astigmatisma, kornea mempunyai bentuk telur atau buah lemon yaitu
berbentuk elips.
f. Mata Campuran
Penderita yang mataya sekaligus mengalami presbiopi dan miopi, maka memilki titik dekat yang
letaknya terlalu jauh dan tidak terlalu jauh kecil,dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap
atau biofical (negative di atas dan positif di bawah).
I. MIKROSKOP
Sebuah mikroskop, yang terdiri dari sepasang lensa
cembung, memberikan perbesaran yang lebih besar dibandingkan
lup yang merupakan sebuah lensa cembung tunggal. Untuk
mendapatkan perbesaran yang lebih besar diperlukan susunan
alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat
diperoleh dengan membuat susunan dua buah lensa cembung.
Susunan alat optik ini dinamakan mikroskop yang dapat
menghasilkan perbesaran sampai lebih dari 20 kali.Lensa
105
Gambar 8.15 Mikroskop cahaya
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
cembung pada mikroskop disebut lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objekif memiliki jarak fokus yang
panjang (beberapa cm). lensa objektif terletak di dekat benda yang diamati, sedangkan lensa okuler terletak
dekat dengan mata.
Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fob dan 2Fob. Bayangan yang
terbentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang berada di belakang lensa objektif dan di depan lensa okuler.
Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1 akan menjadi benda bagi lensa okuler dan
terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi
sebagai lup dan akan terbentuk bayangan akhir I2 di depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk
bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.
Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan perbesaran
lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah
Dimana Mob adalah perbesaran lensa objektif, s’ob adalah jarak bayangan lensa objektif dan sob adalah
jarak objek di depan lensa objektif.
Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.
Dimana Mok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat mata (untuk mata normal sn = 25
cm), dan fok adalah jarak fokus lensa okuler. Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa
objektif dan perbesaran lensa okuler. Jadi,
J. LATIHAN
1. Jelaskan mengenai fungsi dari alat optik mata, kamera, mikroskop, dan teleskop!
2. Seorang tukang arloji memiliki mata normal, memakai lup yang jarak titik apinya 12,5 cm. Berapa
perbesaran angularnya jika:
a. Mata berakomodasi maksimum;
b. Mata tidak berakomodasi;
106
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
3. Seorang penderita rabun jauh (miopi) memiliki titik jauh 100 cm. Ia ingin melihat benda-benda yang
sangat jauh. Tentukan berapakah jarak fokus dan kuat lensa yang harus digunakan oleh penderita
miopi?
4. Seorang penderita rabun dekat (hipermetropi) dengan titik dekat 100 cm ingin membaca pada jarak
baca normal (25 cm). Tentukan berapakah jarak fokus dan kuat lensa yang harus digunakan oleh
penderita hipermetropi?
5. Tentukan berapakah perbesaran yang terjadi jika sebuah benda diletakkan 8 cm didepan lup dengan
jarak fokus 10 cm?
6. Jarak fokus objektif dan okuler sebuah mikroskop masing-masing m dan 5 cm. Apabila mata
mengamati preparat dengan berakomodasi maksimum ternyata panjang tubus 14 cm. jika jarak titik
dekat mata 25 cm,
a. Hitunglah perbesaran angular;
b. Berapa panjang tubus jika mata tidak berakomodasi?
K. KEGIATAN PRAKTIKUM
CACAT MATA
I. Tujuan Percobaan:
Mengenal jenis cacat mata dan cara untuk menolong cacat mata.
II. Alat dan Bahan yang dipergunakan:
a. 2 Rel Presisi
b. 1 Lensa cembung f=200 mm
c. 1 Layar tembus cahaya
d. 1 Lensa cekung f=100 mm
e. 1 Lensa cembung f=100 mm
f. 3 Tumpukan jepitan
III. Persiapan Percobaan:
1. Susunlah alat seperti gambar
2. Pasang lensa f=100 mm dengan tumpakan berpenjepit pada rel presisi (posisi 25 cm).
3. Pasang layar tembus cahaya dengan tumpakan berpenjepit pada rel presisi (di sebelah kanan lensa).
4. Pasang satu tumpakan berpenjepit pada rel presisi di sebelah kiri lensa.
1. Arahkan ujung sebelah kiri rel presisi ke jendela yang terang dengan jarak 3-4 meter.
107
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
2. Geser layar tembus cahaya, hingga pada layar terbentuk bayangan yang tajam. Ukur jarak lensa
dengan layar. Catat hasilnya pada tabel. Model ini mengumpamakan mata normal dengan titik api
lensa f = 100 mm = lensa mata
3. Geser layar pada posisi 31 cm (jarak lensa dengan layar= 6 cm). Cari posisi jatuhnya bayangan (di
depan/ dibelakang layar).
4. Pasang lensa penolong ( f=200 mm atau f = -100 mm) di depan lensa f + 100 (lensa mata),
kemudian geser hingga pada layar terbentuk bayangan tajam kembali.
5. Ukur jarak lensa penolong dengan lensa f= 100 mm (lensa mata), catat hasilnya pada tabel.
6. Geser layar pada posisi 45 (jarak lensa dengan layar= 20 cm), lepaskan lensa peolong. Dimana
letak jatuhnya bayangan?
7. Pasang lensa penolong ( f= 200 mm atau f=-100 mm) di depan lensa f=100 mm (lensa mata),
kemudian geser sehingga pada layar terbentuk bayangan tajam.
8. Ukur jarak lensa penolong dengan lensa f=100 mm (lensa mata), catat hasilnya pada tabel.
1. 25 cm .... cm - - -
VI. Tugas:
VII. Kesimpulan:
108
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Albert Einstein (/ˈaɪnstaɪn/; bahasa Jerman: [ˈalb t ˈaɪnʃtaɪn] ( simak); lahir di Ulm, Kerajaan
Württemberg, Kekaisaran Jerman, 14 Maret 1879 – meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika
Serikat, 18 April 1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang
luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga
banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika,
dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk
penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian
yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Pada masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran
semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim
dengan kecerdasan atau bahkan genius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di
seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah Time.
Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan
sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc².
a. Model-model Atom
Ada tiga model atom yang terkenal, yaitu: menurut J.J Thomson (1910), Ernest
Rutherford (1911), dan Niels Bohr (1913).
Model Atom Thomson
Thomson berpendapat bahwa atom bagaikan sebuah bola yang mengandung
muatan positif tersebar secara merata di seluruh volume bola. Elektron-elektron
yang bermuatan negatif berkeliaran di dalam bola yang bermuatan positif.
109
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Model atom Niels Bohr sama dengan yang dilukiskan Rutherford, hanya
saja berbeda dalam hal gerakan dan lintas electron.
Rutherford menunjukan bahwa muatan positif atom terkumpul pada pusat atau inti atom. Apabila inti
aotom dianggap terdiri dari proton (muatan positif) saja, terdapat ketidak cocokan dengan berat atom, oleh
karena berat atom akan menjadi kira-kira setengah dari berat atom yang diamati.
Chadwik (1932) menemukan neutron yaitu suatu partikel yang beratnya sama dengan berat proton
tetapi tidak bermuatan listrik. Dengan penemuan ini para ahli erpendapat bahwa inti atom terdiri dari sejumlah
proton dan neutron. Jumlah proton (Z) sama dengan jumlah electron yang mengelilingi inti. Jika jumlah
neutron dinyatakan dengan N, maka seluruh nucleon (pqrtikel inti) dapat dinyatakan sebagai berikut:
A=Z+N
Inti atom misalnya X, jumlah proton/elektronnya Z, dan jumlah nukleonnya A, maka inti atom X dapat
dinyatakan:
A atau
Jumlah proton dalam inti atom menentukan nomer atom atau letak atom dalam sistem berkala unsur-
unsur. Jumlah proton dan neutron dalam atom menentukan berat atom. Suatu jenis atom ditentukan oleh
jumlah proton atau elektron (Z). Ada kalanya suatu jenis atom memiliki jumlah neutron (N) yang berbeda. Inti
atom dengan proton/elektron (Z) yang sama tetapi N yang berbeda, disebut isotop dari atom yang .atom
karbon mempunyai isotop dan .
Atom-atom dengan jumlah nukleon yang sama disebut isobar, misalnya dengan . Sedangkan
atom-atom dengan jumlah neutron yang sama disebut isotone, misalnya dengan .
110
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
B. RADIOAKTIF
Becquerel, pada tahun 1896 menemukan senyawa Uraium yang memancarkan sinar tak tampak yang
dapat menembu bahan tidak tembus cahaya serta mempengaruhi emulsi fotografi. Pada tahun 1896 Marie
Curie menunjukkan bahwa inti uranium dan banyak unsur lain bersifat memancarkan salah satu partikel alfa,
beta atau gamma. Unsur inti tom yang mempunyai sifat memancarkan sinar-sinar alfa, beta atau gamma
disebut inti radioaktif.
a. Sinar Alfa
Merupakan partikel yang dipancarkan oleh sebuh inti yang terjadi dari 4 buah necleon, yaitu 2 proton
dan 2 neutron. Sinar alfa mempunyai daya tembus sangat kecil sehingga pemakaiannya sangat terbatas
dalam radioterapi. Daya tembus sinar alfa dalam udara sejauh 4 cm, terhadap materi yang lebih padat
daya tembusnya semakin kecil. Energi sinar alfa sebesar 5,3 MeV, apabila terjadi tumbukan dengan
elektron, partikel alfa akan kehilangan energi sebesar 100 MeV. Pada waktu energi tinggal 1 MeV,
partikel alfa menangkap 2 buah elektron sehingga menjadi atom Helium daan netral. Partikel alf tidak
mengalami pembelokan, hal ini disebabkan massa partikel alfa lebh besar dibandingkan dengan massa
elektron. Elektron-elektron akan terpental pada waktu terjadi tumbukan pada partikel alfa. Hubungan
antara energi dan jarak tembus dapat dinyatakan dengan rumus:
R = 0,543 E – 0,160
E = energi dalam MeV (mega elektron Volt)
R = Jarak tembus dalam cm
b. Sinar Beta
Sinar beta atau partikel beta merupakan partikel yang terlepasa atau terbentuk pada suatu nucleon inti.
Partikrl beta ini dpat berupa elektron bermuatan negatif (negatron), elektron bermuatan positif (positron)
atau elektron cuptur (penangkapan elektron). Besar energi partikel beta bekisar antara 0,01 MeV
sampai 3 MeV. Jarak tembus partikel alfa kurang lebih seratus kali lebih jauh daripada partikel beta.
Partikel beta 1 MeV dapat menembus air 0,4 cm. Sinar beta juga menyebabkan atom-atom yang
dilaluinya mengalami kenaikan tingkat energi (pengion). Partikel beta mudah dibedakan pada
pertumbukan dengan elektron-elektron atom oleh karena massa partikel beta sangat kecil. Jarak tembus
partikel beta psitron (positif) hampir sama dengan jarak tembus partikel beta negatron (negatif). Positron
dapat mendekati elektron atom sampai dekat sekali, bahakan bersatu dengan elektron itu dan berubah
menjadi sinar gamma. Proses ini disebut Anihilasi. Hubungan antara energi maksimum partikel beta dan
jarak tembusnya (secara empiris) dapat dinyatakan dengan rumus:
R = 0,543 E – 0,160
111
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
c. Neutron
Merupakan partikel tidak bermuatan listrik yang dihasilkan dalam reakor nuklir. Neutron tidak
menimbulkan ionisasi, namun mempunyai energi. Pengurangan energi neutron, terjadi melalui interaksi
dengan inti atom. Proses pengurangan energi melalui :
d. Proton
Ialah inti zat cair yang bermuatan positif. Dalam radioterapi proton dipakai untuk menghancurkan
kelenjar hipofisis.
e. Sinar Gamma
Terbentuknya sinar gamma merupakan hasil disintegrasi inti atom. Inti atom yang mengalami
disintegrasi dengan memancarkan sinar alfa akan terbentuk inti-inti baru dengan memiliki tingkat energi
yang agak tinggi. Kemudian terjadi proses transisi ke tingkat energi yang lebih rendah atau tingkat dasar
sambil memancarkan sinar gamma. Sinar gamma sama halnya dengan sinar-X, termasuk gelombang
elektromagnetis, jika sinar gamma menembus lapisan materi setebal x maka intensitas akan berkurang
menurut persamaan:
Dan disebut nilai lapisan menengah ―Half Value Layer‖ (HVL), dahulu digunakan istilah Half Value
Thickness.
112
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
f. Sinar-X
Merupakan sinar katoda dan termasuk gelombang elektromagnetis. Timbulnya sinar-X oleh karena ada
perbedaan potensial arus searah yang besar diantara kedua elektroda (katoda dan anoda) dalam sebuah
tabung hampa. Berkas elektron akan dipancarkan dari katoda menuju anoda, pancaran elektron-elektron ini
disebut sinar katoda atau sinar-X
Arus listrik yang digunakan untuk memanaskan filament sehingga filament dapat memanaskan elektron
dapat memberi elektron; elektron-elektron ini akan dipercepat dari katoda ke anoda. Perbedaan tegangan
antara katoda dan anoda dalam orde 20 KeV sampai 100 KeV. Dalam praktek klinik biasanya digunakan
80-90 KeV. Sinar-X dan sinar gamma mempunyai sifat yang sama oleh karena keduanya merupakan
gelombang elektromagnetis.
g. Rontgen
Sejak ditemukannya sinar X oleh W.C. Roentgen (sarjana fisika dari universitas Wurzburg Jerma)
banyak sarjana melakukan penelitian terhadap karakteristik sinar X. Dari hasil penelitian tersebut dapat
diketahui bakwa karaksteristik sinar X adalah:
C. ENERGI ABSORBSI
Pada penyinaran akan terjadi pemindahan atau penyetapan atau penyarapan energi radiasi ke dalam
meteri atau jaringan tubuh yang di sinari. Berdasarkan energi yang diserap maka dibagi dalam tiga proses
absorbs radiasi, yaitu: efek foto listrik, efek kompton dan pembentukan sepasang elektron (pair production).
2
Persamaan ini dikenal sebagai persamaan Einstein untuk efek fotolistrik. Peristiwa ini dialami
elektron-elektron pada kulit bagian dalam, misalnya kulit k. elektron yang dikeluarkan atau terpancar keluar
113
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
dinamakan foto elektron. Proses pengeluaran elektron ini terjadi pada penyinaran dengan energi foton yang
rendah kira-kira 50 KeV.
Cahaya mengenai katoda C dan melepaskan elektron. Jumlah elektron yang mencapai anoda A
diukur oleh arus dalam Ammeter. Anodanya dapat dibuat positif atau negative terhadap katoda untuk
menarik elektron.
b. Efek Compton
E = energi (erg)
M = massa (gram)
C = kecepatan gelombang elektromagnetis = 3 x 1010 cm/s
Proses terjadinya positron dan elektron ( menjadi 2 sinar gamma) masing-masing dengan energi 0,51
MeV, dinamakan proses annihilasi. Setelah kehilangan energi karena ionisasi sepanjang perjalanannya,
positron bias bergabung dengan sebuah elektron dan lenyap bersama-sama dalam bentuk energi yang lain.
a. Ionisasi
Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom, sisa atom ini menjadi muatan positif dan
disebut ion postif. Elektron yang dikeluarkan itu dapat tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan
membentuk ion negative. Peristiwa pembentukan ion positif dan ion negative ini dinamakan ionisasi.
Ionisasi ini penting sekali diketahui oleh karena melalui proses ini jaringan tubuh akan mengalami kelainan
atau kerusakan pada sel-sel tubuh. Ionisasi di udara dapat digunakan sebagai dasar sistem pengukuran
dosis radiasi.
114
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
b. Jenis Radiasi
Tidak semua radiasi dapat menimbulkan radiasi. Berdasarkan ada tidaknya ionisasi, maka radiasi
dibagi dalam dua kategori, yaitu :
a. Radiasi yang tidak menimbulkan ionisasi,jenis gelombang atau sinar-sinarnya adalah :
1) Sinar ungu ultra
2) Sinar merah infra
3) Gelombang ultrasonic
Jenis gelombang atau sinar-sinar ini biasanya dipakai pada bagian/unit pusat rehabilitasi dan tidak
digunakan di bagian radioterapi, kecuali gelombang ultrasonic dipakai di unit rontgen untuk tujuan
diagnostik.
b. Radiasi yang dapat menimbulkan ionisasi, jenis gelombang atau sinar-sinarnya adalah :
1) Sinar alfa
2) Sinar beta
3) Sinar gamma
4) Sinar X
5) Proton
c. Energi Radiasi
Radiasi mempunyai energi. Menurut Max Planck (1900), pertukaran energi antara radiasi dan materi
tidak terjadi secara kontinyu, melainkan berlangsung melalui satuan energi yang disebut kwantum. Kwantum
energi radiasi (E) suatu gelombang elektromagnetis ( sinar gamma dan sinar X) sama dengan konstantan
dikalikan dengan frekuensi radiasi, dapat dinyatakan dalam persamaan (9.13) :
Mula-mula dosis yang digunakan dalam radiasi pengion adalah dosis erithema, yaitu banyaknya
radiasi sinar – X yang menyebabkan kulit kemerahan. Starting (1939) melakukan radiasi terhadap
penderita kemudian diukur dalam satuan roegen disingkat r, kurang lebih tahun 1960 r diganti dengan
roentgen (R).
Roentgen (R) adalah satuan dari pada banyaknya radiasi (unit of exposure). Definisi 1 Roentgen
adalah: banyaknya radiasi sinar – X atau sinar gamma yang menimbulkaan ionisasi di udara pad
0,001293 gram udara sebanyak satu-satuan muatan elektrostatis.
115
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
Radiasi sinar – X maupun sinar gamma yang mengenai suatu areal tertentu dikenal dengan nam
satuan rap (roentgen area product), dimana rap sama dengan radiasi 100 R pada setiap cm2, 1 rap =
100 Rcm2
Satuan roantgen ini hanya berdasarkan ionisasi yang terjadi di udara dan hanya berlaku bagi sinar –
X dan sinar gamma saja serta tidak nenunjukkan jumlah banyaknya absorbsi bagi sembarang
radiasi.Satu rad didefinisikan sebagai dosis penyerapan energi radiasi sebanyak 100 erg bagi setiap
gram benda/jaringan.
1 rad = 100 erg/g = 0,01 Joule/Kg jaringan.
Untuk sinar – X dan sinar gamma, dosis sebesar 1 rad hampir sama dengan dosis 1 R per gram air
dan akan memberikan dosis rad yang lebih besar, misalnya 1 R sinar – X pada tulang = 4 rad. Untuk
energi radiasi yang tertinggi pada penggunaan radioterapi perbandingan antara rad dan Roentgen
mendekati 1 baik untuk tulang maupun untuk jaringan.
Pada tahun 1975, International Commission on Radiological Unit (ICRU) memakai Gray (Gy)
sebagai dosis satuan Internasional (SI). Pemakaian satuan Gy ini untuk menghormati tuan Harold Gray,
seorang ahli fisika kedokteran berkebangsaan Inggris yang menemukan efek Oksigen pada sel-sel yang
diiradiasikan. Satu Gy adalah dosis radiasi apa saja yang menyebabkan penyerapan energi 1 Joule
pada 1 Kg zat penyerap, maka :
1 Gy = 1 J/Kg = 107 erg/Kg = 100 rad
Hubungan antara rad dan roentgen adalah :
Rad = R0, 87F
F = faktor yang nilainya tergantung pada energi radiasi.
Selain satuan rad, Roentgen (R), rap dan Gy, ada pula satuan lain yang lebih menekankan pada
efek biologis dari pada radiasi pengion, taitu RBE (Relative Biological Effectiveness) dan Rem (rad
equivalent man) dan Reb (Relative Equivalent Bilogical).
a. RBE (Relative Biological Effectiveness)
Berbagai radiasi memberikan efek biologis yang tidak sama. Dengan perkataan lain sebagai radiasi
mempunyai RBE yang berlainan. Definisi RBE ialah perbandingan dosis sinar – X 250 KV dengan dosis
radiasi lain yang memberikan efek biologis yang sama, atau :
RBE = dosis sinar – X, 250 KV yang memberikan efek biologis tertentu/dosis suatau radiasi lain yang
memberikan efek biologis yang sama.
b. Terapi Radiasi
Prinsip dasar terapi radiasi adalah menimbulkan kerusakan pada jaringan tumor sebesar mungkin,
dengan kerusakan seminimal mungkin pada jaringan normal di sekitar tumor. Hal ini dapat dicapai dengan
penyinaran langsung pada tumor dari berbagai arah, sehingga diperoleh dosis maksimum pada tumor
tersebut. Dalam melakukan terapi radiasi perlu memperhatikan faktor-faktor berikut:
1. Jenis radiasi: sinar X voltage, uranium, radium, 60Co, dan sebagainya.
2. Jenis sel: sel-sel embrional atau bukan.
3. Lingkungan sel: apakah terjamin adanya penyaluran darah di sekitar sel tersebut atau tidak.
4. RBE RBE sangat tinggi (lebih dari satu) mempunyai kemampuan mematikan sel lebih besar.
116
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
117
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
● seluruh tubuh, sumusum tulang,kelenjar kelamin ● 0,5 rem dalam 1 tahun atau 0,3 rem
dalam 3 bulan
Proteksi radiasi bagi orang-orang yang berhubungan langsung dengan sumber poligon dibagi dalam
beberapa golongan, yaitu:
a. Proteksi radiasi terhadap penderita dengan terapi radiasi
Pada terapi dosis tertentu yang diberikan kepada penderita, jaringan sehat sekitarnya perlu mendapat
perlindungan sebaik –baiknya. Pada penyinaran sekitar mata, mata harus mendapat perlindungan
dengan menggunakan timah hitam lead eye shield agar lensa mata terhindar dari kerusakan. Pada
penyinaran tunor yang tidak ganas dan terhadap anak-anak perlu hati-hati dengan jumlah dosis yang
diberikan, tidak diperkenankan dilakukan berulang kali penyinaran oleh karena radiasi bersifat
karsinogen penyebab kanker.
b. Proteksi terhadap Pekerja Doagnostik Radiologi
Pekerja diagnostik radiologi umumnya mendapat radiasi dari tabung sinar-X. Untuk menghindari
radiasidari sinar-X dapat dibuat sekecil mungkin 50% tanpa menganggu informasi medis yang
diperlukan. Faktor yang perlu diperhatikan dalam proteksi terhadap pekerja adalah:
1) Filter/filtration, penyaringan/filter sangat berguna untuk mengurangi intensitas sinar-X yang
dihasilkan oleh tabung sinar-X. Umumnya setiap unit sinar-X harus mempunyai filter Al setebal
3mm, jika tidak maka energi rendah sinar-X yang seharusnya dihilangkan oleh filter akan mencapai
pada tubuh, sehingga tubuh akan lebih banyak menerima radiasi yang tidak diperlukan.
2) Kollimator, merupakan suatu celah yang berfungsi mengatur luas (area) dari kelas sinar-X yang
diperlukan. Menurut NEXT (Nationwide Evaluation of X ray Trends), perbandingan antara luas
berkas sinar dengan luas lempeng film yang ideal adalah lebih kecil dari satu. Oleh sebab itu untuk
proteksi radiasi, kollimator harus diatur agar berkas sinar-X yang diterima oleh tubuh secukupnya
saja.
3) Kualitas film, apabila digunakan kualitas filmyang kurang sensitif akan diperoleh gambaran yang
kurang jalas sehingga diperlukan sinar-X yang lebih keras agar diperoleh gambaran yang jelas, hal
ini dapat menimbulkan radiasi semakin besar.
4) Distribusi dari hasil luas penyinaran, ini dapat diperoleh dengan mengukur total radiasi pada
penderita. Hasil luas penyinaran berkaitan dengan perkalian penyinaran dalam Roentgen dan luas
penyinaran dalam cm2 (Rap). Selain apa yang disebut diatas, setiap pegawai yang berkecimpung
dengan sinar-X maupunoperator melalui led opron dan berdiri dibelakang dari arah sinar. Harus
memakai film bedge sehingga jumlah dosis yang diterima dapat diketahui apabila ada kesalahan
dan kelainan dalam proterksi dapat segera diselidiki. Petugas dilarang memegang tabung radium
atau jarum radium dengan tangan, melainkan harus menggunakan alat pemegang khusus yaitu
long handled forcep. Tidak diperkenankan menggunakan sarung tangan berlapis timah hitam pada
118
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
waktu bekerja dengan radium oleh karena sinar gamma hasil pancaran radium dengan mudah
dapat menembusnya. Menurut hukum kuadrat terbalik invers Square law :
“dosis radiasi berbanding langsung dengan jumlah radium serta lamanya waktu bekerja dan
berbanding terbalik dengan jarak dari radium‖
F. Kegiatan Praktikum
PELURUHAN (RA-1)
I. Tujuan Percobaan
Simulasi Peluruhan zat radioaktif untuk membuat grafik hubungan antara jumlah zat dan waktu
peluruhan.
V. Tugas:
1. Tuliskan teori singkat yang mendukung percobaan ini.
119
Fisika untuk Jurusan Biologi dan Kesehatan
2. Buatlah grafik hubungan antara Jumlah Unsur dari multimeter (N) pada sumbu vertikal dengan waktu
(T) pada sumbu horizontal.
3. Apa yang dimaksud dengan peluruhan.
4. Apa yang dimaksud dengan waktu paro.
VII. Kesimpulan
120