Anda di halaman 1dari 26

SUBPROPOSAL

PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI KEMAHASISWAAN


(PPK ORMAWA)

PROGRAM KAMPUNG KONSERVASI TOGA DI DESA TIMBUSENG SEBAGAI


PUSAT EDUKASI, KONSERVASI, DAN WISATA TUMBUHAN TOGA

Oleh :
1. (Nurfadillah (210102502001) – 2021)
2. Afrida Wahdania (200101500021)
3. (Willybrordus Richard (
4. (Asriadi (200101511012) – 2020)
5. (Mardin (210101501012) – 2021)
6. (Hasniati Hasan (210101500020) – 2021)
7. (Ishmah Noer Choolisah Arif (210101501014) – 2021)
8. (Asmaul Husna (210101510007) – 2021)
9. (Muh. Zakir Asikin (210101512007) – 2021)
10. (Uun Ade Arjun (210101501030) – 2021)
11. (Muhammad Ragil Setiawan (210101512004)– 2021)
12. (Andi Tenri Angka Firmansyah (210102500004) – 2021)
13. (Fatwa Ridha Maghfirah (210101511003) – 2021)
14. Perempuan biologi (2021)
15. Perempuan biologi (2021)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


MAKASSAR
2023

2
HALAMAN PENGESAHAN

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

RINGKASAN SUB PROPOSAL..............................................................................................1

JUDUL.......................................................................................................................................2

PENDAHULUAN......................................................................................................................2

1. Profil Desa Sasaran.........................................................................................................2

2. Analisis Potensi dan Masalah..........................................................................................3

SOLUSI PERMASALAHAN....................................................................................................5

INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM.........................................................................6

LUARAN YANG DIHARAPKAN...........................................................................................7

METODE PELAKSANAAN.....................................................................................................8

JADWAL KEGIATAN............................................................................................................12

RANCANGAN BIAYA...........................................................................................................13

1. Proporsi Anggaran........................................................................................................13

2. Rincian Biaya................................................................................................................13

ii
LAMPIRAN.............................................................................................................................16

1. Biodata Singkat Ketua Tim dan Dosen Pendamping....................................................16

2. Surat Pernyataan Kesediaan Kerja Sama......................................................................19

3. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa.................................................20

4. Denah Lokasi Kegiatan.................................................................................................21

iii
RINGKASAN SUB PROPOSAL
Desa Timbuseng merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Takalar tepatnya di
Kecamatan Polombangkeng Utara. Jika dilihat berdasarkan letak geografis, daerah ini
memiliki potensi alam yang melimpah terutama di bidang pertanian dan perkebunan, serta
mayoritas mata pencaharian masyarakat desa tersebut adalah petani. Namun, tidak semua
potensi alam dimanfaatkan dengan maksimal oleh masyarakat, salah satunya adalah tanaman
obat keluarga (Toga). Minimnya pemanfaatan tumbuhan toga di desa Timbuseng
mengakibatkan tumbuhan ini tumbuh di berbagai tempat dan terabaikan. Hal ini terjadi
karena pengetahuan dan keterampilan masyarakat yang masih kurang akan pemanfaatan
tumbuhan toga yang membuat masyarakat kesulitan dalam membudidayakan tumbuhan ini di
lingkungan sekitar.
Menyikapi permasalahan tersebut, kami menghadirkan solusi dengan mempertimbangkan
potensi masyarakat dan wilayah dalam usaha menuntaskan segala permasalahan yang ada
pada Desa Timbuseng melalui kegiatan PPK Ormawa. Adapun solusi yang kami tawarkan
adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan dan
membudidayakan tumbuhan toga.
Adapun tujuan dari keikutsertaan pada pelaksanaan PPK Ormawa ini, adalah untuk
mengadakan 3 program Konservasi Toga pada lingkungan masyarakat sebagai solusi
permasalahan di Desa Timbuseng, untuk memperluas wawasan masyarakat desa terkait
tumbuhan Toga, untuk mengetahui strategi tepat guna dalam meningkatkan keterampilan
masyarakat dalam budidaya tumbuhan Toga, serta untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa Timbuseng terutama dalam bidang kesehatan.
Metode pelaksanaan yang digunakan pada program konservasi toga ini adalah rumah
edukasi dan budidaya yang berfokus pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan
masyarakat desa Timbuseng, pelaksanaan sosialisasi dan pameran seputar tumbuhan toga,
serta pelaksanaan lokakarya pada akhir pelaksanaan program.
Pelaksanaan program konservasi toga yang kami tawarkan diharapkan memiliki luaran
wajib dan luaran tambahan. Adapun luaran wajib yang diharapkan adalah buku
pengembangan kapasitas dan soft skills, ringkasan eksekutif yang berisi deskripsi program,
media publikasi elektronik, dan poster profil pelaksanaan program. Luaran tambahan yang
diharapkan adalah produk hasil olahan Toga, terbitnya artikel ilmiah, dilaksanakannya
seminar nasional, adanya publikasi media massa nasional dan media massa lokal, adanya
website tersendiri yang berisi informasi terkait kampung konservasi toga, serta modul
pelaksanaan kegiatan.

1
JUDUL
Program Kampung Konservasi Toga sebagai Pusat Edukasi dan Budidaya Tumbuhan
Toga di Desa Timbuseng
PENDAHULUAN
1. Profil Desa Sasaran
Desa Timbuseng merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Takalar tepatnya
di Kecamatan Polongbangkeng Utara yang berjarak ± 30 km dari kota Makassar. Desa
Timbuseng ini berbatasan langsung dengan Desa Massamaturu di sebelah utara,
berbatasan dengan Desa Ko’mara di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Lantang, dan
di sebelah barat berbatasan dengan Desa Barugaya. Luas wilayah Desa Timbuseng ± 12
km2 dan terbagi atas 7 dusun: Dusun Timbuseng 1, Dusun Timbuseng 2, Dusun Sauleya,
Dusun Tanasambayang, Dusun Bonto Ba’do, Dusun Panaikang 1, dan Dusun Panaikang
2.
Sebagian besar penduduk Desa Timbuseng bekerja sebagai petani. Sebagaimana desa-
desa lain yang ada di Indonesia, Desa Timbuseng memiliki iklim kemarau dan penghujan,
hal ini berdampak secara langsung terhadap pola tanam pada desa ini. Didukung dengan
potensi fisik berupa kondisi tanah yang cukup memadai dalam penanaman berbagai
tanaman pun dimanfaatkan oleh masyarakat desa sebagai lahan pertanian dan perkebunan
yang menjadi salah satu sumber pendapatan warga.

Gambar 1. Dokumentasi Sarana dan Prasarana Desa Timbuseng


Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai fasilitas yang dapat
digunakan oleh masyarakat seperti masjid yang berada hampir di setiap dusun. Masjid ini
biasanya dijadikan sebagai pusat kegiatan atau acara besar keagamaan. Selain itu, juga
terdapat satu balai desa yang seringkali digunakan untuk segala bentuk kegiatan desa oleh
masyarakat setempat, seperti penerimaan PKH, UMKM, dan sebagainya. Di Desa
Timbuseng juga terdapat taman desa yang dijadikan sebagai objek wisata bagi
masyarakat desa. Fasilitas dalam bidang pendidikan juga cukup memadai ditandai dengan
adanya sekolah dari berbagai tingkatan yang disediakan oleh pemerintah setempat untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di desa ini. Sebagai sarana penunjang dalam bidang

2
kesehatan, Puskesmas Pembantu (Pustu) digunakan oleh masyarakat desa yang
membutuhkan pengobatan secara medis. Di desa ini juga ditumbuhi oleh banyak tanaman
yang bisa dijadikan sebagai bahan obat-obatan herbal. Akan tetapi, pengolahan tanaman
ini masih jarang dilakukan oleh masyarakat karena kurangnya pengetahuan dan
keterampilan masyarakat dalam mengolah tanaman yang ada menjadi obat-obatan herbal
atau obat keluarga. Keberadaan desa Timbuseng yang cukup jauh dari pusat kota
membuat pengetahuan dan keterampilan masyarakat masih kurang dalam pemanfaatan
tanaman obat yang dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan.

Gambar 2. Tumbuhan Obat yang Berada di Desa Timbuseng


Desa Timbuseng merupakan desa binaan Jurusan Matematika yang memiliki potensi
besar untuk kegiatan binaan berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan adanya nota
kesepahaman antara Jurusan Matematika FMIPA UNM dengan Desa Timbuseng yang
bekerjasama untuk meningkatkan kualitas program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
dimana kegiatannya meliputi Magang, KKN-Tematik, Penelitian/Riset, dan sebagainya.
Kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh Jurusan Matematika di Desa Timbuseng adalah
Pelatihan Pembelajaran Literasi Numerasi untuk Guru Sekolah Dasar Desa Timbuseng
pada tahun 2022.
2. Analisis Potensi dan Masalah
Tim melakukan observasi di Desa Timbuseng sebanyak dua kali. Observasi pertama
dilakukan pada tanggal 1 Maret 2023 yang dimana observasi ini bertujuan untuk
mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan masyarakat di desa Timbuseng. Pada
kegiatan ini kami melakukan wawancara dengan kepala desa untuk memperoleh data
abstrak terkait permasalahan yang dipandang memiliki potensi untuk ditindaklanjuti
melalui program PPK Ormawa. Dari hasil wawancara dengan kepala desa, diperoleh
beberapa permasalahan yang dialami oleh pemerintah dan masyarakat Desa Timbuseng.
Sampah yang berserakan dimana-mana menjadi salah satu hal yang meresahkan
masyarakat Desa Timbuseng karena tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang
tersedia. Ketersediaan obat-obatan medis yang kurang di pustu juga menyebabkan
tingginya angka stunting di desa ini. Sumber daya berupa tumbuhan toga juga masih

3
kurang dalam hal pengolahan karena minimnya pengetahuan dan keterampilan
masyarakat dalam pemanfaatan tumbuhan toga.
Setelah berdiskusi lebih lanjut, tim memutuskan untuk mengembangkan
permasalahan tumbuhan toga yang menjadi salah satu potensi sumber daya alam di desa
Timbuseng. Maka selanjutnya, tim merencanakan observasi kedua untuk membahas
masalah yang akan di angkat dengan masyarakat Desa Timbuseng.
Observasi selanjutnya dilakukan pada 5 Maret 2023 dengan tujuan observasi lanjutan
untuk mengidentifikasi masalah lebih lanjut dengan sasaran narasumber yaitu kepala
desa, pihak pustu, tim penggerak PKK, dan masyarakat Desa Timbuseng. Dari proses
wawancara yang telah dilakukan, kebanyakan masyarakat masih bergantung pada obat-
obatan medis sebagai upaya pengobatan utama di desa Timbuseng. Masyarakat desa
Timbuseng juga masih belum terlalu paham terkait pemanfaatan dan pengelolaan
tumbuhan toga, padahal potensi tumbuhan toga di desa Timbuseng bisa dibilang cukup
tinggi dibuktikan dengan banyaknya tumbuhan toga yang tersebar di berbagai wilayah
desa ini. Hal ini terjadi karena tidak adanya wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat dalam mengolah tumbuhan toga di desa ini. Meski potensi yang
ada cukup tinggi, hal tersebut juga akan sulit dimanfaatkan jika tidak digandengkan
dengan kualitas sumber daya manusia yang terampil dan memadai. Perlu adanya sebuah
inovasi atau kegiatan berkelanjutan yang bergerak pada bidang tersebut untuk menangani
permasalahan yang ada di desa ini.

Gambar 3. Dokumentasi Tim Observasi pada Masyarakat Desa Timbuseng


Berdasarkan data yang diperoleh, belum ada kegiatan yang diprogramkan khusus
tentang pengembangan keterampilan masyarakat secara berkelanjutan. Segala bentuk
kegiatan yang dicanangkan hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat dan tidak
berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan salah satu program pemerintah setempat yang
juga bekerja sama dengan tim penggerak PKK Desa Timbuseng yang disebut
“Penanaman Ribuan Pohon Serai untuk Mewujudkan Kabupaten Takalar yang Hijau,
Asri, Maju, Unggul, dan Bermartabat”, dimana bentuk kegiatannya yaitu penanaman
ribuan pohon serai di sepanjang bahu jalan desa Timbuseng yang ternyata tidak

4
memberikan hasil maksimal dibuktikan dengan serai yang ditanam hanya menjadi
tanaman liar di sepanjang jalan. Oleh karena itu, PPK Ormawa dihadirkan agar mampu
mewadahi masyarakat dalam mengembangkan potensi sumber daya alam yang tersedia
khususnya tanaman obat keluarga.
SOLUSI PERMASALAHAN
Desa Timbuseng dengan hamparan sawah, ladang, dan perbukitan yang luas membuat
desa ini memiliki potensi sumber daya alam yang cukup tinggi. Tanaman obat keluarga
adalah salah satu sumber daya alam yang persebarannya cukup luas di desa ini. Namun,
permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat desa Timbuseng adalah belum maksimalnya
pemanfaatan dan pengolahan tumbuhan toga oleh masyarakat dikarenakan tidak adanya
wadah yang berfokus pada edukasi dan budidaya tumbuhan toga sehingga pelestarian
tumbuhan yang sebenarnya dapat menjadi ikon desa ini kurang mendapatkan respon dari
masyarakat setempat. Di desa Timbuseng, tumbuhan toga berada di setiap dusun namun
kondisinya kurang terawat dan dibudidayakan dalam kapasitas kecil. Selain itu, masyarakat
juga berpandangan bahwa diperadakannya tumbuhan toga di setiap dusun hanya sebatas
memenuhi kewajiban dari kepala desa Timbuseng dan kebanyakan hanya dijadikan sebagai
tanaman hias.
Berdasarkan permasalahan yang ada, fokus penyelesaian masalahnya adalah terkait
edukasi pembudidayaan toga, serta pengolahan tumbuhan toga menjadi suatu produk dan
mempromosikannya kepada publik untuk mewujudkan desa Timbuseng sebagai Kampung
Toga. Oleh karena itu, diperlukan sebuah wadah atau program berkelanjutan yaitu
Konservasi Biodiversitas Toga yang memiliki fungsi dan tujuan masing-masing. Adapun
solusi yang dicanangkan yaitu sebagai berikut:
1. Rumah Edukasi Toga
Pada rumah ini, terdapat Pojok Literasi Toga, Pameran Toga, dan Sosialisasi Toga
2. Rumah Budidaya Toga
Pada rumah ini, terdapat pelatihan budidaya tumbuhan toga yang terdiri dari pengolahan
tanah, penanaman hingga pada proses panen.
3. Pusat Konservasi Toga
Pada pusat ini, terdapat Program Digital Marketing dan Kafe Jamu.
4. Desa Wisata Toga
Pada program ini, Desa Timbuseng akan dijadikan sebagai Kampung Toga dengan
keanekaragaman tumbuhan toga didalamnya.

5
Solusi yang dicanangkan ini di respon baik oleh kepala desa dan masyarakat desa
Timbuseng. Bahkan kepala desa telah menentukan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat
pembudidayaan tumbuhan toga (Gambar 4) dan bangunan untuk dijadikan sebagai Pusat
Konservasi Toga (Gambar 1). Masyarakat setempat juga antusias setelah mengetahui bahwa
program Konservasi Toga akan diadakan di desa mereka.

Gambar 4. Lahan tempat budidaya toga yang disediakan oleh kepala desa
TUJUAN
Adapun tujuan pelaksanaan program Konservasi Toga ini adalah:
1. Diperadakannya 3 program konservasi toga di lingkungan masyarakat sebagai solusi
permasalahan di desa Timbuseng.
2. Untuk mengetahui strategi tepat guna dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
budidaya tumbuhan toga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Timbuseng.
3. Terbentuknya komunitas konservasi toga yang bergerak dalam pemanfaatan tumbuhan
toga.
INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
Adapun indikator keberhasilan sebagai tolok ukur kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini
adalah:
Tabel 1. Indikator Keberhasilan Program
Indikator Keberhasilan Program Sebelum Sesudah
Belum adanya pemetaan Diperadakannya pemetaan
Terlaksananya pemetaan potensi
potensi biodiversitas potensi biodiversitas
biodiversitas tumbuhan obat di seluruh
tumbuhan obat di seluruh tumbuhan obat di seluruh
wilayah Desa Timbuseng
wilayah Desa Timbuseng wilayah Desa Timbuseng
Diperadakannya peta potensi Belum adanya peta potensi Dihasilkannya peta potensi
biodiversitas tumbuhan obat biodiversitas tumbuhan obat biodiversitas tumbuhan obat
Belum ada kawasan Diperadakannya kawasan
Adanya beberapa kawasan konsrvasi
konsrvasi biodiversitas konservasi biodiversitas
biodiversitas tumbuhan obat
tumbuhan obat tumbuhan obat
Dilakukannya budidaya tumbuhan Tumbuhan obat tumbuh Tumbuhan obat
obat di kawasan konsrvasi maupun di secara liar di Desa dibudidayakan di kawasan

6
konservasi dan di lingkungan
masyarakat Timbuseng
masyarakat Desa Timbuseng
Terbentuknya kelompok-
Belum ada kelompok kelompok konservasi
Terbentuknya kelompok-kelompok
konservasi tumbuhan obat tumbuhan di tiap rumah
konservasi tumbuhan obat (20-25
yang juga mengembangkan konservasi yang juga
orang) yang juga mengembangkan
usaha ekonomi produktif mengembangkan usaha
usaha ekonomi produktif berbasis
berbasis olahan tumbuhan ekonomi produktif berbasis
olahan tumbuhan obat
obat di Desa Timbuseng olahan tumbuhan obat di
Desa Timbuseng
Belum ada dukungan dari Adanya dukungan
Dukungan desa untuk keberlanjutan pemerintah desa terkait pemerintah desa terkait
program pengembangan konservasi pengembangan konservasi
toga toga
Terbentuknya kafe jamu dan Belum ada kafe jamu atau Terbentuknya kafe jamu dan
berjalannya bisnis jamu olahan bisnis yang mengolah bisnis jamu olahan tumbuhan
tumbuhan obat tumbuhan obat obat di Desa Timbuseng
Kurangnya kompetensi
Meningkatnya kompetensi
mahasiswa tim PPK
Peningkatan kompetensi mahasiswa mahasiswa tim PPK Ormawa
Ormawa dalam
pelaksana PPK Ormawa dalam membudidayakan dan
membudidayakan dan
mengolah tumbuhan obat
mengolah tumbuhan obat
Minimnya kapasitas
Peningkatan kapasitas organisasi Meningkatnya kapasitas
organisasi kemahasiswaan
kemahasiswaan pendukung ormawa pendukung
pendukung pelaksanaan
pelaksanaan PPK Ormawa pelaksanaan PPK Ormawa
PPK Ormawa
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Tabel 2. Luaran yang diharapkan
Tahun Status
No Jenis Luaran
Capaian Capaian
Luaran wajib
Buku pengembangan kapasitas dan soft skills tematik dengan judul
1 Program Kampung Konservasi Toga di Desa Timbuseng dan ber ISBN 2023 Terbit
yang berisi paparan proses kegiatan yang telah dilakukan
Ringkasan eksekutif yang berisi deskripsi program dan kegiatan, strategi
pelaksanaan kegiatan, hard skills dan soft skills mahasiswa yang
2 2023 Terbit
dikembangkan, testimoni stakeholder, praktik baik yang diperoleh, dan
hal-hal yang perlu diperbaiki, dilengkapi dengan foto kegiatan
3 Media publikasi elektronik berupa video yang di unggah di kanal 2023 Publish
Universitas Negeri Makaassar, kanal Fakutas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNM, media sosial (youtube dan Instagram) Jurusan
Matematika FMIPA UNM, media sosial (facebook dan Instagram) HMJ
Matematika FMIPA UNM, dan media sosial (facebook dan Instagram)

7
pribadi pelaksana program PPK Ormawa yang dikelola oleh pengusul
4 Poster dan profil hasil pelaksanaan program 2023 Terbit
Luaran Tambahan
1 Produk riil (jamu dan produk kesehatan) 2023 Ada
Artikel ilmiah yang diterbitkan pada Jurnal Pengabdian Masyarakat: Accepte
2 2023
MATAPPA sinta 4 d
3 Seminar nasional pengabdian di Universitas Negeri Makassar 2023 Ada
Publikasi media massa nasional Tribun Timur, media massa lokal
4 2023 Publish
takalarinfo.com, dan media massa lokal kampus profesi-unm.com
5 Website sebagai media informasi kampung konservasi toga 2023 Ada
6 Modul-modul 2023 Ada
METODE PELAKSANAAN
TAHAP-TAHAP KEGIATAN

Gambar 4. Roadmap PPK Ormawa Desa Timbuseng


1. Identifikasi Potensi, Masalah, dan Kebutuhan Masyarakat Desa
a. Survei Lapangan
Desa Timbuseng dengan hamparan sawah, ladang, dan perbukitan yang luas
membuat desa ini memiliki potensi sumber daya alam berupa hasil pangan yang
melimpah, seperti padi, jagung, dan tumbuhan toga. Namun, masyarakat hanya
berfokus kepada sumber daya yang merupakan hasil pangan yang dibutuhkan oleh
masyarakat secara umum, seperti padi dan jagung. Akibatnya, pengolahan tumbuhan
toga menjadi kurang diminati oleh warga desa Timbuseng yang juga dikarenakan
kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat akan pengolahan tumbuhan
toga.
b. Observasi

8
Di desa Timbuseng terdapat beberapa tumbuhan toga, diantaranya jambu biji,
sirsak, pepaya, serai, daun alifuru, kunyit, kumis kucing, sirih, dan masih banyak lagi
jenis tumbuhan toga yang tersebar di berbagai dusun yang ada di desa ini. Hal ini
menjadi salah satu potensi yang seharusnya dapat dimaksimalkan pengolahannya.
Namun realitanya, masyarakat memanfaatkan tumbuhan toga itu sebagai alternatif
pengobatan selain pengobatan secara medis.
c. Wawancara
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh tim PPK Ormawa kepada beberapa
tokoh masyarakat, diperoleh bahwa masyarakat hanya sebatas tahu bahwa tanaman
yang mereka tanam adalah tumbuhan toga, tetapi tidak dengan manfaat dan cara
pengolahannya. Salah satu anggota PKK menyatakan bahwa kebanyakan masyarakat
desa memanfaatkan tumbuhan toga dengan pengolahan sekali pakai dan terdapat
warga yang menjadikan tumbuhan toga sebagai tanaman hias saja.
2. Hasil Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
Desa Timbuseng merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Takalar. Tidak
adanya wadah pengembangan keterampilan masyarakat dalam mengolah tumbuhan toga
serta minimnya pemahaman masyarakat akan manfaat tumbuhan toga menyebabkan
kurang maksimalnya pemanfaatan tumbuhan toga di Desa Timbuseng. Selain itu,
kurangnya akses informasi masyarakat desa juga menjadi salah satu penyebab minimnya
pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan tumbuhan toga.
Sehingga perlu adanya wadah khusus untuk mengembangkan keterampilan masyarakat
guna memaksimalkan pemanfaatan tumbuhan toga di Desa Timbuseng agar desa ini dapat
menjadi Kampung Konservasi Toga dan dapat menunjang masyarakat khususnya di
bidang kesehatan.
3. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran untuk program Konservasi Toga adalah semua elemen masyarakat Desa
Timbuseng dari berbagai kalangan.
4. Intervensi yang akan Diberikan ke Sasaran

9
Gambar 5. Intervensi yang akan Diberikan ke Sasaran
5. Perintisan Kemitraan
a. Mitra di Desa
Diharapkan adanya relawan dari elemen masyarakat mulai dari pemerintah desa, tim
penggerak PKK, pelaku UMKM, karang taruna, serta tenaga kesehatan desa untuk
menindaklanjuti program ini dan mengembangkannya agar dapat menjadi program
yang berkelanjutan.
b. Mitra di Luar Desa
1) Dinas Kesehatan, diharapkan dapat menjadi salah satu bagian dalam kegiatan
khususnya pada Rumah Edukasi dan Pusat Konservasi Toga.
2) Dinas Pendidikan, diharapkan dapat menjadi salah satu bagian dalam kegiatan
khususnya pada Rumah Edukasi Toga.
3) Dinas Pertanian, diharapkan dapat menjadi salah satu bagian dalam kegiatan
khususnya pada Rumah Budidaya Toga.
4) Dinas Koperasi dan UMKM, diharapkan dapat menjadi salah satu bagian dalam
kegiatan khususnya pada Pusat Konservasi Toga.
5) Universitas Negeri Makassar, diharapkan dapat menjadikan Desa Timbuseng
sebagai desa binaan universitas berkelanjutan serta terlibat dalam penyuluhan dan
edukasi.
6. Indikator Keberhasilan dan Metode Pengukuran
a. Terlaksananya pemetaan potensi biodiversitas tumbuhan obat di seluruh wilayah Desa
Timbuseng;
b. Adanya peta potensi biodiversitas tumbuhan obat;
c. Adanya beberapa kawasan konservasi biodiversitas tumbuhan obat;
d. Dilakukannya budidaya tumbuhan obat di kawasan konservasi maupun di masyarakat;
e. Terbentuknya kelompok-kelompok konservasi tumbuhan obat (20-25 orang) yang
juga mengembangkan usaha ekonomi produktif berbasis olahan tumbuhan obat;

10
f. Dukungan desa untuk keberlanjutan program;
g. Terbentuknya kafe jamu dan berjalannya bisnis jamu olahan tumbuhan obat;
h. Peningkatan kompetensi mahasiswa pelaksana PPK Ormawa; dan
i. Peningkatan kapasitas organisasi kemahasiswaan pendukung pelaksanaan PPK
Ormawa.
7. Pelaksanaan Program
Tabel 3. Program Kerja dan Capaiannya
No Program Konservasi Toga
.
1. Rumah Edukasi Toga
Pada program ini akan dilaksanakan kegiatan dalam bentuk edukasi kepada masyarakat terkait
tumbuhan toga yang meliputi pojok literasi toga dan seminar toga.
a. Pojok Literasi Toga
Pada program ini akan dibuat area khusus yang memberikan informasi mengenai jenis, manfaat,
serta berbagai aspek lain yang berkaitan dengan tumbuhan obat melalui berbagai buku serta
media cetak lainnya. Pencapaian program ini adalah masyarakat dapat menambah wawasan
terkait tumbuhan obat dan dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Seminar Edukasi Toga
Pada program ini akan dilaksanakan kepada masyarakat yang bertujuan untuk memperkenalkan
berbagai jenis, pemanfaatan, dan pengolahan tumbuhan toga yang telah dibudidayakan kepada
masyarakat melalui kegiatan seminar. Capaian program ini adalah diikuti oleh minimal 20 orang
dari Desa Timbuseng.
2. Taman Konservasi Toga
Pada program ini akan dilakukan praktik pembudidayaan tumbuhan toga yang terdiri dari
penanaman, pemeliharaan, hingga tahapan panen dan pasca panen. Capaian program ini adalah
terciptanya tiga taman konservasi toga dengan konsep yang berbeda, yaitu taman A, taman B,
dan taman C.
3. Pusat Wirausaha Toga
Pada program ini akan dilaksanakan kegiatan yang berpusat pada pemasaran produk.
a. Pembentukan Kelompok Wirausaha Toga
Pada program ini akan dibentuk sebuah kelompok yang berfokus meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan dalam bidang toga, meningkatkan akses pasar dan menghasilkan keuntungan
yang berkelanjutan. Capaian program ini adalah terbentuknya sebuah kelompok masyarakat
b. Digital Marketing
Pada program ini akan dilaksanakan pemasaran hasil olahan produk tumbuhan toga melalui
platform digital oleh kelompok wirausaha toga Desa Timbuseng. Capaian program ini adalah
adanya platform digital untuk pemasaran hasil olahan produk yang dikelolah langsung oleh
kelompok wirausaha toga.
c. Kafe Jamu
Program ini hadir sebagai tempat untuk mengolah dan memasarkan hasil olahan produk
tumbuhan toga kepada masyarakat Desa Timbuseng. Capaian program ini adalah adanya wadah
pemasaran produk hasil olahan tumbuhan toga yang nantinya dapat menjadi ciri khas dari desa

11
Timbuseng.
4. Desa Wisata Toga
Pada program ini, Desa Timbuseng akan dijadikan sebagai desa wisata toga yang terkenal akan
keragaman tumbuhan toga. Capaian program ini adalah terwujudnya Desa Timbuseng sebagai
Kampung Toga dengan keanekaragaman tumbuhan di dalamnya.
8. Bentuk Dukungan Pemerintah Desa
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tim bekerjasama dengan pemerintah setempat.
Pemerintah setempat adalah wadah yang menaungi terselenggaranya Program Pengabdian
Masyarakat yang dilakukan di daerah yang menjadi hak otonom pemerintah setempat.
Pemerintah juga menyediakan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan program ini.
Selain itu, pemerintah mendukung penuh dan mengarahkan masyarakat desa Timbuseng
dalam mengikuti kegiatan PPK Ormawa ini.
9. Bentuk Pembinaan Kelompok Sasaran
Untuk membuat masyarakat desa Timbuseng tertarik, tim mengkolaborasikan 3
konservasi toga, yaitu rumah edukasi toga, rumah budidaya toga, dan pusat konservasi
toga dengan bentuk pembinaan sebagai berikut:
a. Pengadaan lokasi untuk masing-masing konservasi toga
b. Seminar dan edukasi di beberapa konservasi toga
c. Pengadaan barang di setiap konservasi sesuai kebutuhan masyarakat Desa Timbuseng
10. Monitoring dan Evaluasi
Berdasarkrkan indikator keberhasilan, evaluasi dan monitoring dilakukan oleh
mahasiswa pelaksana untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan PPK Ormawa
dengan cara membandingkan pencapaian indikator keberhasilan. Data perubahan tersebut
dapat diperoleh dengan metode wawancara dan observasi.
11. Lokakarya Hasil dengan Menghadirkan Stakeholder Program
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan ke-4 dengan mengundang berbagai pihak
yang terlibat.
12. Audiensi ke Pemerintah Setempat
Untuk mempresentasikan capaian hasil kegiatan dan menjajaki potensi keberlanjutan
maka tim melakukan seminar program kerja serta seminar hasil program kerja pada bulan
ke-5 yang dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat dan pemerintah desa Timbuseng.
13. Pengolahan Data dan Penulisan Laporan
a. Laporan kemajuan, yaitu laporan perkembangan kegiatan atau kemajuan program
kegiatan hasil visitasi tim.

12
b. Laporan akhir, yaitu pembuatan laporan akhir yang dilakukan setelah melakukan
kegiatan, program berakhir pada bulan ke-4 sejak program dimulai.
c. Luaran wajib dan luaran tambahan
14. Kegiatan yang akan Dilakukan Setelah Laporan Selesai
Program Konservasi Toga akan dikelola oleh tim penggerak PKK atau masyarakat desa
Timbuseng tetapi masih dalam pemantauan tim kami, serta diharapkan kedepannya
Konservasi Toga ini menjadi pusat konservasi (conservation center).
15. Pemutakhiran Data Sasaran Dua Bulan Pasca Program
Kegiatan ini untuk mendapatkan data-data yang valid sehingga program bisa tepat
sasaran.

JADWAL KEGIATAN
Tabel 4. Jadwal Kegiatan
Bulan Ke- Penanggung
Kegiatan
1 2 3 4 5 jawab
1. Persiapan Semua Anggota
2. Sosialisasi Ishmah Noer
Choolisah Arif
3. Pembentukan kepanitiaan Muh. Zakir Asikin
4. Pelaksanaan program Semua Anggota
5. Monitoring dan evaluasi Mardin
6. Lokakarya hasil Muh. Ragil
Setiawan
7. Pelaporan Nurfadillah

RANCANGAN BIAYA
1. Proporsi Anggaran
Tabel 5. Proporsi Anggaran
No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)
1. Pembelian bahan habis pakai Belmawa 24.000.000,00
Perguruan Tinggi 3.000.000,00
Mitra 0
2. Biaya perjalanan lainnya Belmawa 6.000.000,00
Perguruan Tinggi 750.000,00
Mitra 0

13
3. Belanja lain-lain Belmawa 10.000.000,00
Perguruan Tinggi 1.250.000,00
Mitra 0
Total 45.000.000,00
2. Rincian Biaya
Tabel 6. Rincian Biaya
Harga Satuan
Jenis Pengeluaran Volume Nilai (Rp)
(Rp)
1. Pembelian Bahan Habis Pakai (60%)
Sarung Tangan Kebun 15 pasang 20.000,00 300.000,00
Besi Baja 25 buah 200.000,00 5.000.000,00
Polybag 25x25 10 pack 30.000,00 300.000,00
Polybag 45x45 20 pack 45.000,00 900.000,00
Jaring 8 rol 120.000,00 960.000,00
Rak Buku 3 buah 60.000,00 180.000,00
Buku Bacaan Toga 50 buah 25.000,00 1.250.000,00
Paku 10 kg 12.000,00 120.000,00
Spidol 4 pack 90.000,00 360.000,00
Pulpen 4 pack 30.000,00 120.000,00
Gunting Rumput 3 buah 70.000,00 210.000,00
Gembor 3 buah 55.000,00 165.000,00
Tangki Semprot 3 buah 850.000,00 2.550.000,00
Selang 15 meter 60.000,00 900.000,00
Pipa Paralon Hidroponik 20 buah 70.000,00 1.400.000,00
Tali Rafia 4 rol 50.000,00 200.000,00
Bibit Tumbuhan Toga 50 bungkus 10.000,00 500.000,00
Pupuk Kandang 20 kg 10.000,00 200.000,00
Gelas 5 pack 15.000,00 75.000,00
Kompor 2 buah 230.000,00 460.000,00
Tabung Gas 2 buah 205.000,00 410.000,00
Blender 1 buah 855.000,00 855.000,00
Lampu 6 buah 40.000,00 240.000,00
Colokan 5 buah 45.000,00 225.000,00
Garpu Taman 3 buah 80.000,00 240.000,00
Balok kayu (5 meter) 10 buah 50.000,00 500.000,00
Papan 15 buah 250.000,00 3.750.000,00
Tandon sedang 3 buah 650.000,00 1.950.000,00
Kemasan produk 5 pack 25.000,00 125.000,00
Materai 2 buah 10.000,00 20.000,00
Kertas HVS 8 rim 80.000,00 640.000,00
Tinta printer 4 botol 45.000,00 180.000,00
Cat 5 kaleng 70.000,00 350.000,00

14
Thinner 5 kaleng 25.000,00 125.000,00
Trash Bag 5 pack 30.000,00 150.000,00
Sendok Makan 3 lusin 30.000,00 90.000,00
Bahan lainnya 1 paket 1.000.000,00 1.000.000,00
SUB TOTAL (Rp) 27.000.000,00
2. Biaya Perjalanan Lainnya (15%)
Transportasi pembelian 2 kali 50.000,00 100.000,00
barang
Transportasi pulang pergi 15 orang 50.000,00 750.000,00
ke Desa Timbuseng
Transportasi angkut barang 1 hari 150.000,00 150.000,00
Konsumsi kegiatan 5 bulan 1.150.000,00 5.750.000,00
SUB TOTAL (Rp) 6.750.0000,00
3. Belanja Lain-lain (25%)
ID card tim 15 buah 36.000,00 540.000,00
Spanduk 10 buah 120.000,00 1.200.000,00
Poster 1 buah 260.000,00 260.000,00
Kuota internet 15 orang 250.000,00 3.750.000,00
Alat kesehatan 5 set 200.000,00 1.000.000,00
Baju pelaksana 15 lembar 200.000,00 3.000.000,00
Buku pengembangan ber- 1 buah 300.000,00 300.000,00
ISBN
Pembuatan laporan 1 buah 200.000,00 200.000,00
kemajuan
Pembuatan laporan akhir 1 buah 200.000,00 200.000,00
Publikasi 1 kali 800.000,00 200.000,00
SUB TOTAL (Rp) 11.250.000,00
TOTAL 1+2+3 45.000.000,00
(Terbilang Empat Puluh Lima Juta Rupiah)

15
LAMPIRAN
1. Biodata Singkat Ketua Tim dan Dosen Pendamping

16
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Ammar Naufal, S.Pd., M.Ed.,
Ph.D.
2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Matematika
4 NIP/NIDN 19930119 202203 1 008/0019019305
5 Tempat danTanggal Lahir Ujung Pandang, 19 Januari 1993
6 Alamat E-mail ammar.naufal@unm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 6285159801190
B. Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
1 Sarjana (S1) Pendidikan Universitas Negeri 2010-2014
Matematika Makassar
2 Magister (S2) Pendidikan Universiti Teknologi 2015-2017
Matematika Malaysia
3 Doktor (S3) Pendidikan Universiti Teknologi 2017-2021
Matematika Malaysia
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran

No Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS

1 Geometri Dasar Wajib 3

2 Geometri Transformasi Wajib 2

3 Geometri Analitik Wajib 4

4 Matematika Kearifan Lokal Pilihan 2


Belajar dan Pembelajaran
5 Wajib 2
Matematika

17
18
2. Surat Pernyataan Kesediaan Kerja Sama

19
3. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa

20
4. Denah Lokasi Kegiatan

21

Anda mungkin juga menyukai