Anda di halaman 1dari 41

SUBPROPOSAL

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS ORGANISASI KEMAHASISWAAN


(PPK ORMAWA)

DEKLINASI PENUMPUKAN SAMPAH BERBASIS APLIKASI SERTA


PENGOLAHAN PUPUK KOMPOS DAN SABUN SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA JATIMULYO,
BANTUL

Oleh:

1. Shabrina Amalia (20/455425/PA/19640-2020)


2. Berliant Salsabila Julieta (19/445655/PA/19479-2019)
3. Adityaning Nurul Tri Chandra Dewi (20/462161/PA/20133-2020)
4. Hilma Fadiya Subekti (20/462281/PA/20253-2020)
5. Muhammad Luthfi Arya Widagdo (20/462089/PA/20061-2020)
6. Nabil Muhyiddin (20/462091/PA/20063-2020)
7. Nafisa Dian Anfusana (20/455420/PA/19635-2020)
8. Nandito Fatoni Amri (20/455451/PA/19666-2020)
9. Ridho Maulana Asrofi (20/459350/PA/20011-2020)
10. Sania Rizka Ramadhani (20/459373/PA/20034-2020)
11. Shalsabila Nur Halizah (20/459324/PA/19985-2020)
12. Tri Irfan Faulana (20/462257/PA/20229-2020)
13. Yasmeen Afifah Nurbakhsy (20/462264/PA/20236-2020)

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA
2022
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN SUBPROPOSAL .....................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................iiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ v
RINGKASAN SUBPROPOSAL ............................................................................................vi
I. Judul .................................................................................................................................. 1
II. Latar Belakang Masalah .................................................................................................... 1
III. Solusi Permasalahan .......................................................................................................... 2
IV. Tujuan ................................................................................................................................ 4
V. Indikator Keberhasilan Program........................................................................................ 5
VI. Luaran Yang Diharapkan .................................................................................................. 6
VII. Manfaat .............................................................................................................................. 6
VIII.Metode Pelaksanaan ......................................................................................................... 7
IX. Jadwal Kegiatan............................................................................................................... 11
X. Rancangan Biaya ............................................................................................................. 12
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 13

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Keberhasilan Program................................................................................. 5

Tabel 2. Jadwal Kegiatan........................................................................................................ 11

Tabel 3. Rancangan Biaya ...................................................................................................... 12

Tabel 4. Rincian Rancangan Biaya......................................................................................... 23

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Roadmap RUMPI 2022-2024 ................................................................................. 7


Gambar 2. Pelaksanaan Program RUMPI 2022 ....................................................................... 8
Gambar 3. Denah Perjalanan dari Perguruan Tinggi ke Desa ................................................ 20
Gambar 4. Peta Desa Jatimulyo.............................................................................................. 21
Gambar 5. Skema Program..................................................................................................... 22
Gambar 6. Logo Aplikasi ....................................................................................................... 28
Gambar 7. Tampilan Home pada Aplikasi ............................................................................. 28
Gambar 8. Tampilan Sign Up pada Aplikasi .......................................................................... 29
Gambar 9. Tampilan Fitur Profil Desa ................................................................................... 30
Gambar 10. Skema Aplikasi RUMPI ..................................................................................... 32
Gambar 11. Struktur Organisasi Rumah Sampah Digital....................................................... 33
Gambar 12. TPS Desa Jatimulyo............................................................................................ 34
Gambar 13. Bukti Pembakaran Sampah di Desa Jatimulyo ................................................... 34

v
RINGKASAN SUBPROPOSAL
Globalisasi telah mendorong masyarakat menggunakan smartphone dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk dengan warga Desa Jatimulyo. Namun, penggunaan smartphone dalam
kehidupan sehari-hari belum maksimal dan hanya sebatas untuk komunikasi. Selain itu,
sebagian besar warga di desa tersebut masih tertinggal dalam pengelolaan lingkungan, terutama
pada pengelolaan sampah yang masih menerapkan paradigma KAB (Kumpul – Angkut –
Buang). Akibatnya, sampah tersebut terus menumpuk di TPA Piyungan Yogyakarta yang
digunakan sebagai Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Sampah yang masuk ke
TPST mencapai 630-650 ton per hari sehingga kondisi TPST telah melebihi kapasitas
penampungan sampah dan penerapan sanitary landfill (metode penimbunan) tidak tepat karena
sampah tidak akan hilang dan menumpuk. Permasalahan sampah tersebut menyebabkan air
lindi mengalir ke pemukiman warga, lahan pertanian terkena dampak longsoran saat musim
hujan, dan warga sekitar rawan terkena penyakit berbahaya. Oleh karena itu, pemerintah
Kabupaten Bantul menginstruksikan tiap desa memiliki sistem pengelolaan sampah sehingga
tidak perlu membuang ke TPST Piyungan.
Sebagian besar warga Desa Jatimulyo bekerja sebagai petani, buruh tani, pengrajin, dan
peternak. Desa Jatimulyo belum terdapat bank sampah yang terkelola dan upaya pengolahan
sampahnya masih belum maksimal. Selain itu, pengetahuan warga tentang pemilahan sampah
organik dan anorganik masih minim sehingga sampah tersebut langsung diangkut ke TPA tanpa
dipilah dahulu. Namun, terdapat beberapa warga yang menjual sampah anorganik berupa
limbah plastik ke pengepul. Sampah organik seperti daun juga hanya dibakar oleh warga
sehingga menimbulkan pencemaran udara.
Melihat banyaknya warga Desa Jatimulyo yang telah melek digital dan permasalahan
sampah yang ada, diperlukan sebuah inovasi program aplikasi rumah sampah digital yang
bernama "RUMPI" yang juga dapat menjadi keunggulan desa tersebut. Aplikasi ini berjalan
dengan sistem menabung sampah yang dapat ditukar dengan poin sehingga menguntungkan
masyarakat serta lingkungan. Selain itu, aplikasi tersebut juga dapat menjadi keunggulan dari
Desa Jatimulyo karena mengedepankan ciri khas desa tersebut. Aplikasi ini dapat memonitor
suatu pengelolaan sampah dengan langkah yang tepat dengan tujuan memberdayakan
pemahaman masyarakat mengenai pentingnya mengelola sampah, memberi motivasi kepada
masyarakat Desa Jatimulyo untuk memanfaatkan sampah, dan memanfaatkan potensi limbah
sampah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Jatimulyo.

vi
I. JUDUL

Deklinasi Penumpukan Sampah Berbasis Aplikasi serta Pengolahan Pupuk Kompos dan
Sabun sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat di Desa Jatimulyo, Bantul.

II. LATAR BELAKANG MASALAH

Desa Jatimulyo merupakan salah satu desa di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY.
Desa Jatimulyo mempunyai luas wilayah 8.910.305 hektare dan jumlah penduduk 6.951 jiwa
dengan kepala keluarga sebanyak 2.269. Globalisasi telah mendorong masyarakat
menggunakan smartphone dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dengan warga Desa
Jatimulyo. Hampir setiap rumah sudah menggunakan smartphone. Namun, penggunaan
smartphone dalam kehidupan sehari-hari belum maksimal dan hanya sebatas untuk komunikasi.
Selain itu, sebagian besar warga di desa tersebut masih tertinggal dalam pengelolaan
lingkungan, terutama pada pengelolaan sampah yang masih menerapkan paradigma KAB
(Kumpul – Angkut – Buang). Akibatnya, TPA dituntut mampu menerima sampah dalam jumlah
yang banyak dan semakin bertambah tanpa proses pengolahan. Hal inilah yang menjadi sebab
terjadi kondisi kegagalan TPA karena TPA tidak mampu menampung sampah maupun
mengatasi dampak pencemaran (Febriyanto dkk., 2017). Persoalan sampah tersebut masih
menjadi permasalahan di banyak daerah, tidak terkecuali di daerah Bantul dan sekitarnya.
Menurut Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral di DIY,
sistem pengelolaan persampahan di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten
Bantul secara bersama-sama menggunakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan
sebagai Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Berdasarkan data dari UPT Pengelola
TPST Piyungan, sampah rumah tangga yang masuk ke TPST Piyungan mencapai 630-650 ton
per hari. Permasalahan tersebut menjadi permasalahan kompleks dan penting sehingga harus
diselesaikan secara serius dengan kerja sama semua pihak termasuk masyarakat dan
pemerintah. Pemerintah Kabupaten Bantul menginstruksikan setiap desa memiliki sistem
pengelolaan sampah guna menangani persoalan sampah pada level desa tersebut sehingga tidak
perlu membuang sampah ke TPST Piyungan.
Desa Jatimulyo masih berkutat dengan permasalahan sampah sama seperti daerah lain di
Bantul. Menurut Kepala Desa Jatimulyo, belum ada bank sampah desa yang terkelola untuk
menampung sampah warga. Dinas Lingkungan Hidup sudah sering memberikan penyuluhan ke
desa untuk membuat bank sampah di setiap dusun tetapi dana desa masih belum mencukupi.
Selain itu, belum ada upaya pengolahan limbah atau sampah rumah tangga oleh warga Desa
1
Jatimulyo. Sampah biasanya langsung diangkut untuk dibuang ke TPA. Pembuangan sampah
langsung ke TPA akan semakin menambah volume sampah yang menumpuk di TPST
Piyungan. Limbah minyak goreng yang dihasilkan oleh setiap rumah tangga juga belum
dikelola dengan baik. Warga hanya membuang limbah minyak goreng secara sembarangan,
padahal limbah minyak dapat mencemari air seiring dengan meningkatnya kadar Chemical
Oxygen Demind (COD) dan Biological Oxygen Demind (BOD) dan jika dibuang ke tanah akan
menutup pori-pori tanah. Untuk mengatasi masalah limbah minyak tersebut dapat dibuat
biodiesel atau sabun cuci tangan (Astuti dkk., 2021). Selain itu, pengetahuan warga mengenai
pemilahan sampah juga masih minim. Beberapa warga sesekali menjual sampah plastiknya ke
pengepul di daerah tersebut tetapi warga belum terbiasa untuk memilah sampah organik dan
anorganik. Sampah-sampah organik seperti daun biasanya hanya dibakar oleh warga.
Pembakaran sampah organik tidak efektif karena menyebabkan polusi udara. Kondisi tersebut
belum ideal untuk mengatasi masalah sampah seperti yang sudah diuraikan di atas.
Melihat banyaknya warga Desa Jatimulyo yang telah melek digital dan permasalahan
sampah yang ada, diperlukan suatu inovasi program untuk meningkatkan pengelolaan sampah
agar lebih berguna dan efektif. Oleh karena itu, dibuat suatu program sebagai wadah pengolahan
yang inovatif, sederhana, dan berkelanjutan dengan nama “RUMPI”. Selain itu, RUMPI
merupakan nama aplikasi yang akan digunakan sebagai sarana pengurangan penumpukan
sampah berbasis digital. Aplikasi ini juga dapat menjadi keunggulan dari Desa Jatimulyo karena
mengedepankan ciri khas desa tersebut dengan memberdayakan perwakilan karang taruna dari
masing-masing dusun sebagai sasaran utama dalam pengelolaannya. Pengelolaan sampah dapat
meningkatkan ekonomi masyarakat yang berujung pada pengentasan kemiskinan sesuai dengan
Sustainable Development Goals. Pemanfaatan sampah organik menjadi kompos dapat
meningkatkan pertanian yang berujung pada ketahanan pangan dan gizi baik serta tercapainya
kehidupan yang sehat dan sejahtera. Pengelolaan limbah minyak goreng menjadi sabun juga
diharapkan dapat mengatasi pencemaran lingkungan.

III. SOLUSI PERMASALAHAN

1. Merumuskan dengan jelas permasalahan yang akan diselesaikan mengacu pada topik
kegiatan yang dipilih
Masyarakat Desa Jatimulyo sudah menggunakan smartphone dalam kehidupan sehari-
hari. Namun, penggunaan smartphone belum maksimal dan hanya sebatas untuk
komunikasi. Tidak hanya itu, masyarakat Desa Jatimulyo juga masih bergelut dengan

2
permasalahan sampah. Hal ini, dikarenakan warga Desa Jatimulyo belum paham tentang
pemilahan sampah dan belum sepenuhnya mendapatkan fasilitas untuk mengelola sampah.
Sampah organik maupun anorganik langsung disalurkan ke TPA tanpa dipilah terlebih
dahulu, bahkan ada warga yang sampai melakukan pembakaran sampah karena terlalu
menumpuk. Akibatnya, pembakaran menghasilkan polusi udara, padahal sampah tersebut
apabila dikelola dengan benar dapat menjadi barang yang bermanfaat, ramah lingkungan,
dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
a. Apa langkah yang tepat untuk membantu masyarakat agar sadar dan peduli terhadap
sampah?
b. Program apa yang dapat diterapkan agar masyarakat dapat dengan mudah mengelola
sampah?
c. Apakah ada inovasi untuk mengalokasikan sampah sekaligus membantu perekonomian
masyarakat?
2. Menguraikan semua solusi yang direncanakan untuk menyelesaikan permasalahan
Hasil dari program RUMPI di Desa Jatimulyo berupa aplikasi Rumah Sampah Digital
hadir sebagai program pengabdian kepada masyarakat, khususnya Desa Jatimulyo.
Program ini menjadi solusi mengenai permasalahan sampah di Desa Jatimulyo yang
sampai saat ini belum teratasi. Rumah Sampah Digital mengakomodasi timbunan sampah
masyarakat di Desa Jatimulyo kemudian mengolahnya menjadi hal yang bermanfaat.
Sampah organik dapat diolah menjadi produk pupuk kompos dan olahan sabun sedangkan
sampah anorganik dapat dijual kembali yang bernilai ekonomis. Dihadirkannya program
ini menjadi solusi agar masyarakat tidak lagi membakar sampah. Selain itu, Rumah
Sampah Digital juga membantu masyarakat untuk mengelola sampah dan meningkatkan
kemampuan ekonomi masyarakat yang berujung pada pengentasan kemiskinan. Adanya
sistem poin dalam aplikasi RUMPI dapat ditukarkan menjadi sembako, sabun hasil
pengolahan ibu-ibu PKK, dan kompos hasil olahan dari bapak-bapak perwakilan tiap
dusun. Selain itu, produk yang dihasilkan dapat dipasarkan ke masyarakat luas. Dengan
demikian, sistem ini dapat memberikan profit atau keuntungan bagi pengguna aplikasi
RUMPI yang menyetorkan sampah ke bank sampah digital dan meningkatkan
perekonomian warga. Hal ini juga akan memberikan motivasi lebih kepada warga untuk
melanjutkan program ini secara berkelanjutan.
3. Pengambilan keputusan bersama sasaran
Hasil yang diperoleh dari diskusi TIM PPK bersama Kepala Desa adalah Rumah
3
Sampah Digital ditargetkan menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan sampah dan
lingkungan di Desa Jatimulyo. Sasaran program ini nantinya akan mengajak seluruh
masyarakat desa untuk turut kontribusi dalam agenda RUMPI dimana bapak-bapak sebagai
pengolah sampah organik, ibu-ibu PKK sebagai pengolah limbah minyak jelantah, dan
karang taruna sebagai pengelola aplikasi RUMPI. Adanya program ini diharapkan
masyarakat memiliki kesadaran tentang pentingnya pengelolaan dan memahami
pengolahan sampah lingkungan secara berkelanjutan dengan cara yang benar. Dengan
demikian, program ini akan membentuk masyarakat yang kreatif, terlatih, terampil, dan
mandiri dalam mengatasi permasalahan sampah lingkungan.

IV. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan aplikasi Rumah Sampah Digital ini, yaitu:


1. Memberdayakan masyarakat dengan mengadakan seminar sosialisasi bank sampah,
pengenalan program aplikasi, pembekalan keterampilan, serta peningkatan motivasi agar
masyarakat tertarik dan peduli terhadap pentingnya pengelolaan dan pemanfaatan sampah;
2. Memberikan fasilitas berupa Rumah Sampah Digital untuk memudahkan masyarakat
dalam mengelola sampah; dan
3. Mengembangkan pemanfaatan potensi pengelolaan sampah menjadi produk pupuk dan
sabun dan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Jatimulyo dengan
melakukan pemasaran produk.

4
V. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM

Tabel 1. Indikator Keberhasilan Program


Fisik (Masyarakat/Desa)
Sebelum Adanya Program Setelah Adanya Program
Belum adanya bank sampah desa yang Sampah masyarakat dapat terpilah dengan
terkelola sehingga sampah hanya dibuang benar dan bisa dikumpulkan serta diserahkan
saja, tidak dipilah, dan bahkan dibakar. ke Rumah Sampah Digital.
Masyarakat memanfaatkan kemampuan Pembagian dan pemfokusan manajemen
manual dan belum terorganisir dengan sampah berbasis digital menjadi terorganisasi
baik dalam mengelola sampah. kepada masyarakat setempat.
Timbunan dan limbah sampah masyarakat Pengelolaan limbah sampah dijadikan pupuk
belum dimanfaatkan dengan baik. kompos dan sabun, sehingga timbunan sampah
berkurang dan meningkatkan profit.
Perilaku Masyarakat
Sebelum Adanya Program Setelah Adanya Program
Masyarakat sudah menggunakan 70 persen masyarakat Desa Jatimulyo dapat
teknologi berupa aplikasi digital, tetapi menggunakan aplikasi rumah sampah digital
belum memanfaatkan aplikasi untuk dan antusias dalam mengikuti rangkaian
pengelolaan sampah. program Rumah Sampah Digital.
Masyarakat belum memiliki kemampuan Terbentuknya masyarakat yang terlatih dan
untuk memanfaatkan sampah yang ada. terampil dalam mengolah pupuk kompos dan
membuat sabun.
Kemitraan
Sebelum Adanya Program Setelah Adanya Program
Belum adanya koordinasi antara pihak Terjalinnya koordinasi dengan pihak Desa
desa, BEM KM FMIPA UGM dan Jatimulyo, BEM KM FMIPA UGM dan
pengepul terkait pengelolaan sampah di pengepul sampah untuk diseminasi program.
masyarakat.
Belum adanya mitra untuk bekerja sama Terjalinnya mitra dengan pengepul (kaleng,
dalam pengelolaan sampah di masyarakat botol plastik, dan kertas) di Jambidan,
Banguntapan serta pemasaran hasil limbah
sampah berupa pupuk kompos dan sabun
Program Tindak Lanjut
Sebelum Adanya Program Setelah Adanya Program
Belum adanya kegiatan untuk Adanya kegiatan monitoring untuk mengawasi
memonitoring program Rumah Sampah kemajuan program, serta mengukur dan
Digital. mengevaluasi kesesuaian program dengan
rencana.
Belum adanya pendampingan program Adanya pendampingan program berupa
untuk mendukung dan memaksimalkan seminar untuk mendukung keberhasilan dari
keberhasilan Rumah Sampah Digital. pengolahan sampai pemasaran.

5
VI. LUARAN YANG DIHARAPKAN

A. Luaran Wajib

Berikut adalah luaran wajib dari program yang dilaksanakan:


1. Laporan kemajuan dan laporan akhir pelaksanaan program Rumah Sampah Digital
di Desa Jatimulyo;
2. Terciptanya ringkasan eksekutif program Rumah Sampah Digital yang berisi
deskripsi, strategi pelaksanaan, panduan aplikasi, hard skills dan soft skills
mahasiswa yang dikembangkan, praktik baik yang diperoleh dan hal-hal yang perlu
diperbaiki terkait program rumah sampah digital;
3. Terciptanya masyarakat yang mandiri dalam mengelola program Rumah Sampah
Digital di Desa Jatimulyo;
4. Terciptanya masyarakat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
mengelola sampah;
5. Terciptanya video pelaksanaan program rumah sampah digital di Desa Jatimulyo;
dan
6. Terciptanya profil hasil pelaksanaan program rumah sampah digital di Desa
Jatimulyo.

B. Luaran Tambahan

1. Terciptanya sebuah inovasi berupa aplikasi sampah digital yang diharapkan dapat
membantu masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sampah di Desa
Jatimulyo;
2. Terciptanya produk hasil olahan sampah, yaitu pupuk kompos dan sabun untuk
menunjang perekonomian masyarakat Desa Jatimulyo; dan
3. Publikasi program di media sejak dimulai sebagai salah satu bagian dari strategi
branding dan pemasaran.

VII. MANFAAT

1. Meningkatkan rasa kekeluargaan dan kerja sama masyarakat setempat;


2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sampah
berbasis digital;
3. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai aplikasi digital pengolahan sampah;
4. Membantu perekonomian masyarakat dari hasil memanfaatkan limbah sampah; dan

6
5. Dengan adanya program Rumah Sampah Digital ini limbah sampah di Desa Jatimulyo
menjadi berkurang.

VIII. METODE PELAKSANAAN

Gambar 1. Roadmap RUMPI 2022-2024


A. Identifikasi Kebutuhan Masyarakat

Dari hasil survei yang dilakukan didapatkan masalah di Desa Jatimulyo yaitu belum
memiliki Bank Sampah Desa yang memadai dalam mengelola sampah dan menyebabkan
masalah lingkungan. Oleh karena itu, masalah sampah dapat diatasi dengan pengolahan
sampah berbasis aplikasi digital dengan sistem menabung poin sehingga dapat ditukar
dengan sembako. Sampah yang telat terkumpul dapat diolah menjadi produk yang
memiliki nilai jual yaitu minyak jelantah yang diolah menjadi sabun dan sampah organik
yang diolah menjadi kompos (masyarakat Desa Jatimulyo 1200 orang berprofesi sebagai
petani) guna menaikkan taraf ekonomi.

B. Khalayak Sasaran

Sasaran utama kami adalah semua warga Desa Jatimulyo melalui struktur kepengurusan
yang berbeda-beda. Struktur kepengurusan utama yang menangani aplikasi Rumah
Sampah Digital adalah karang taruna di setiap dusun. Selain itu, pengolahan limbah minyak
jelantah dikelola oleh ibu-ibu PKK, sedangkan pengolahan kompos dikelola oleh
perwakilan bapak-bapak dari setiap dusun. Dengan struktur kepengurusan ini, diharapkan
dapat dilanjutkan oleh masyarakat agar dapat memahami maksud dan tujuan dari program
yang akan dilaksanakan.
7
C. Rencana Bentuk Intervensi

Rencana bentuk intervensi yang dilakukan adalah membuat masyarakat dapat


menggunakan aplikasi RUMPI (Rumah Sampah Digital) sehingga proses pemilahan
sampah dapat dimulai dari rumah masing-masing dan dapat dijual dengan aplikasi tersebut.
Selain itu, juga dilakukan pelatihan yang akan meningkatkan kemampuan warga. Sehingga
aplikasi RUMPI hadir sebagai sarana operasional pengolahan sampah di Desa Jatimulyo.

D. Kemitraan

Mitra dari kegiatan Rumah Sampah Digital yaitu perangkat Desa Jatimulyo, ibu-ibu
PKK, bapak-bapak, dan karang taruna yang merupakan wakil dari masing-masing dusun.
Telah terbentuk kemitraan dengan pihak ketiga yaitu pengepul sampah daur ulang (botol
plastik, kaleng, kaca, dan kertas) di Jambidan, Banguntapan, Bantul. Selanjutnya akan
dibentuk kemitraan dengan distributor produk sabun dan kompos yang telah diproduksi.

E. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan program dinilai dari kemampuan masyarakat yang mulai memilah sampah
dari rumah masing-masing serta kelembagaan masyarakat yang telah dibuat dapat
menjalankan Rumah Sampah Digital secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, juga
dinilai dari optimalisasi pemanfaatan sampah organik dengan memproduksi kompos serta
pemilahan sampah anorganik guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat serta menjaga
kebersihan lingkungan sekitar.

F. Pelaksanaan Program

Gambar 2. Pelaksanaan Program RUMPI 2022


8
1. Sosialisasi konsep Rumah Sampah Digital beserta produk hasil olahannya Program akan
diawali dengan sosialisasi konsep bank sampah berbasis digital pada Pemerintah Desa
setempat dan perwakilan masyarakat. Sosialisasi meliputi penjelasan tentang rumah
sampah digital, sistematika kelembagaan yang dibuat, dan produk yang dapat dihasilkan
dari rumah sampah digital.
2. Pengenalan program aplikasi dan penggunaannya
Pengenalan program aplikasi yang akan digunakan serta tata cara penggunaannya
kepada perwakilan masyarakat serta pemberian buku panduan masyarakat. Aplikasi
berupa jual-beli sampah yang akan menghasilkan poin, kemudian poin tersebut
dikumpulkan menjadi barang yaitu produk olahan Rumah Sampah Digital (sabun dan
kompos) atau sembako (minyak dan gula) yang bisa ditukar oleh warga.
3. Pembentukan struktur kelembagaan
Pembentukan kelembagaan dari masyarakat yang dibantu pemerintah desa sebagai
pengurus rumah sampah digital, meliputi pemuda sebagai inti kepengurusan dan
pengelola sampah anorganik, ibu-ibu PKK sebagai pengurus limbah minyak jelantah,
bapak-bapak sebagai pengurus kompos dan lain-lain.
4. Pembekalan keterampilan
Pembekalan keterampilan kepada lembaga yang telah dibentuk tentang kepengurusan
kelembagaan dan manajemen Rumah Sampah Digital.
5. Penyediaan alat dan bahan kegiatan
Menyediakan alat dan bahan yang sudah didata untuk menunjang pelaksanaan program,
seperti timbangan, tong bekas, molase dan lainnya. Pengadaan tetap
mempertimbangkan pengoptimalan penggunaan tiap aspek yang dibutuhkan.
6. Edukasi pemilahan sampah daur ulang
Edukasi kepada masyarakat terkait pemilahan sampah yang dapat didaur ulang dan
menghasilkan nilai jual (botol plastik, kaleng, kaca, dan kertas).
7. Pelatihan pengolahan sampah organik dan minyak jelantah
Pelatihan kepada tim terkait pengolahan sampah organik meliputi pengolahan limbah
organik menjadi kompos dan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun.
8. Pelatihan pengemasan produk
Pelatihan pengemasan produk-produk hasil olahan limbah yang telah di produksi oleh
masyarakat yaitu sabun dan kompos dikemas agar menaikkan nilai jual produk.

9
9. Pelatihan pemasaran produk
Pelatihan pemasaran produk hasil olahan limbah yang telah dikemas oleh masyarakat
agar menghasilkan profit.

G. Dukungan Pemerintah Lokal

Pemerintah lokal ikut serta mendukung program dengan menyetujui program yang akan
dilaksanakan, memberikan data-data yang diperlukan, dan ikut serta membantu
pelaksanaan program. Pemerintah lokal juga telah menyediakan lokasi yang nantinya
digunakan untuk mendirikan Rumah Sampah Digital.

H. Pembinaan Kelompok Sasaran

Pembinaan kelompok sasaran yaitu masyarakat setempat dalam memilah sampah dari
rumah masing-masing, kelembagaan yang telah dibuat dalam Rumah Sampah Digital, ibu-
ibu PKK sebagai pengolah limbah minyak jelantah, dan bapak-bapak sebagai pengolah
sampah organik. Segala pembinaan dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan-
pelatihan.

I. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perubahan yang berarti pada
mitra setelah program dilaksanakan. Diharapkan masyarakat dan pengurus kelembagaan
dapat menerapkan ilmu yang telah didapat dalam aktivitas sehari-hari. Evaluasi dilakukan
untuk mengetahui apa saja yang perlu ditindaklanjuti dari program sehingga dapat
berkelanjutan. Evaluasi dilakukan agar Rumah Sampah Digital dapat terus menjaga
kebermanfaatan program bagi masyarakat dalam jangka panjang.

J. Lokakarya Hasil

Lokakarya hasil dilakukan setelah semua program berjalan dengan baik dan
berkelanjutan serta mampu menghasilkan produk-produk yang diharapkan. Tahap ini
dilakukan dengan mengenalkan produk kompos secara online melalui media sosial dan
mengadakan pertemuan dengan stakeholder terkait untuk diseminasi program.

K. Audiensi

Setelah lolos penandaan, dilakukan audensi kepada stakeholder tentang pendanaan yang
telah diberikan, penjelasan program yang akan dilaksanakan, dan perincian tentang hal-hal
yang diperlukan
10
L. Mengolah Data dan Pelaporan

Pelaporan dilakukan ketika semua rangkaian program telah selesai dilaksanakan.


Apabila rangkaian program mulai dari identifikasi masalah sampai monitoring selesai,
hasilnya kemudian akan dilaporkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek).

M.Kegiatan Pasca Program

Setelah PPK (Program Peningkatan Kapasitas Mahasiswa) Organisasi Mahasiswa ini


terlaksana, Rumah Sampah Digital dapat melaksanakan programnya secara mandiri dan
berkelanjutan sesuai dengan struktur kelembagaan dan skema program yang telah dibuat.

N. Pemutakhiran Data

Pemutakhiran data sasaran dilakukan dengan memperbarui data-data dan melakukan


evaluasi pelaksanaan program setiap satu bulan sekali untuk memastikan bahwa
keberlangsungan program sudah tepat sasaran dan sesuai dengan rancangan yang telah
disusun.

IX. JADWAL KEGIATAN


Tabel 2. Jadwal Kegiatan

11
Keterangan:
Adityaning Nurul Tri Chandra AN Ridho Maulana Asrofi RM
Berliant Salsabila Julieta BS Sania Rizka Ramadhani SR
Hilma Fadiya Subekti HF Shabrina Amalia SA
Muhammad Luthfi Arya Widagdo ML Shalsabila Nur Halizah SN
Nabil Muhyiddin NM Tri Irfan Faulana TI
Nafisa Dian Anfusana ND Yasmeen Afifah YA
Nandito Fatoni Amri NF

X. RANCANGAN BIAYA
Tabel 3. Rancangan Biaya

No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)


1 Pembelian Bahan Habis Pakai (60%) Belmawa Rp24,070,000
Perguruan Tinggi Rp2,000,000
2 Biaya Perjalanan Lainnya (15%) Belmawa Rp4,517,500
Perguruan Tinggi Rp2,000,000
3 Belanja Lain-Lain (25%) Belmawa Rp9,862,500
Perguruan Tinggi Rp1,000,000
Jumlah Rp43,450,000
Rekap Sumber Dana Belmawa Rp38,450,000
Perguruan Tinggi Rp5,000,000
Instansi Lain Rp0
Jumlah Rp43,450,000

12
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua Tim dan Dosen Pendamping

13
14
15
16
17
Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dengan Desa Binaan

18
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa

19
Lampiran 4. Denah lokasi kegiatan

Gambar 3. Denah Perjalanan dari Perguruan Tinggi ke Desa

20
Gambar 4. Peta Desa Jatimulyo

21
Lampiran 5. Skema Program

Gambar 5. Skema Program

22
Lampiran 6. Rincian Rancangan Biaya
Tabel 4. Rincian Rancangan Biaya
PEMBELIAN BAHAN HABIS PAKAI
Deskripsi Justifikasi Harga/Unit Jumlah Satuan Total Harga
Pengadaan Untuk
design grafis pembuatan
Rp500,000.00 2 Paket Rp1,000,000.00
(ikon, aplikasi
illustrasi) RUMPI
Untuk
Playstore dan pembuatan
Rp2,000,000.00 1 Buah Rp2,000,000.00
Appstore aplikasi
RUMPI
Untuk
pembuatan
Hosting Rp1,500,000.00 6 Bulan Rp9,000,000.00
aplikasi
RUMPI
Tempat
Bagor pengumpulan Rp2,000.00 500 Pcs Rp1,000,000.00
sampah
Untuk
Timbangan menimbang
Rp800,000.00 1 Buah Rp800,000.00
duduk sampah yang
dikumpulkan
Untuk
Papan nama
keperluan
sekretariat Rp500,000.00 1 Buah Rp500,000.00
kesekretariatan
kelembagaan
bank sampah
Untuk
menyerap
Karbon aktif kotoran daun Rp20,000.00 10 kg Rp200,000.00
bau minyak
jelantah
Untuk pewangi
Fragrance oil Rp280,000.00 8 Liter Rp2,240,000.00
sabun
Untuk
Cetakan sabun memberi Rp40,000.00 8 Buah Rp320,000.00
bentuk sabun
Untuk tempat
pengolahan
Ember Rp25,000.00 5 Buah Rp125,000.00
minyak
menjadi sabun
Untuk
mengaduk saat
Centong Rp25,000.00 5 Buah Rp125,000.00
pengolahan
sabun
Untuk
Saringan Rp30,000.00 5 Buah Rp150,000.00
menyaring

23
minyak
jelantah
Untuk
Timbangan
menimbang Rp100,000.00 2 Buah Rp200,000.00
digital
bahan
Untuk
Pewarna memberi
Rp10,000.00 10 Buah Rp100,000.00
makanan variasi warna
pada sabun
Untuk
keperluan
Sendok takar Rp30,000.00 5 Buah Rp150,000.00
pengolahan
sabun
Untuk menakar
Takaran liter Rp30,000.00 5 Buah Rp150,000.00
bahan
Untuk
keperluan
pengolahan
Tong bekas Rp150,000.00 13 Buah Rp1,950,000.00
dan
penyimpanan
kompos
Untuk
keperluan
Ember Rp50,000.00 5 Buah Rp250,000.00
pengolahan
kompos
Untuk
Penyaring keperluan
Rp100,000.00 5 Buah Rp500,000.00
ember pengolahan
kompos
Untuk wadah
saat
Wadah plastik Rp12,000.00 5 Buah Rp60,000.00
menimbang
bahan
Untuk
keperluan
Sekop Rp50,000.00 3 Buah Rp150,000.00
pengolahan
kompos
Untuk bahan
Molase (5 liter
pembuatan Rp100,000.00 2 Buah Rp200,000.00
tiap wadah)
kompos
Untuk
mencacah
Mesin
sampah dalam Rp4,000,000.00 1 Buah Rp4,000,000.00
pencacah
pengolahan
kompos
Sembako untuk
Gula Rp15,000.00 20 kg Rp300,000.00
penukaran poin
Minyak Sembako untuk Rp30,000.00 20 liter Rp600,000.00

24
penukaran poin
Jumlah Pembelian Bahan Habis Pakai Rp26,070,000.00
BIAYA PERJALANAN LAINNYA
Deskripsi Justifikasi Harga/Unit Jumlah Satuan Total Harga
Transportasi
untuk
Bensin menjalani Rp12,500.00 255 Liter Rp3,187,500.00
program ke
desa
Untuk acara
Konsumsi seminar dan Rp66,250.00 8 Buah Rp530,000.00
lokakarya
Untuk
sosialisasi
Seminar Rp400,000.00 1 Acara Rp400,000.00
konsep Rumah
Sampah Digital
Untuk
pengenalan
Seminar program Rp400,000.00 1 Acara Rp400,000.00
aplikasi dan
penggunaannya
Untuk
Seminar pembekalan Rp200,000.00 1 Acara Rp200,000.00
keterampilan
Untuk edukasi
Seminar pemilahan Rp400,000.00 1 Acara Rp400,000.00
sampah
Untuk
pelatihan
Seminar Rp300,000.00 1 Acara Rp300,000.00
pembuatan
sabun
Untuk
pelatihan
Seminar pengolahan Rp300,000.00 1 Acara Rp300,000.00
sampah
organik
Untuk
pelatihan
Seminar Rp400,000.00 1 Acara Rp400,000.00
pengemasan
produk
Untuk
pelatihan
Seminar pemasaran Rp400,000.00 1 Acara Rp400,000.00
produk yang
dihasilkan
Jumlah Biaya Perjalanan Lainnya Rp6,517,500.00
BELANJA LAIN-LAIN

25
Deskripsi Justifikasi Harga/Unit Jumlah Satuan Total Harga
Untuk
keperluan
Fotokopi seminar, Rp500.00 2000 Lembar Rp1,000,000.00
lokakarya, dan
media promosi
Untuk
keperluan
Surat menyurat seminar, Rp500.00 1000 Lembar Rp500,000.00
lokakarya, dan
media promosi
Untuk
keperluan
Percetakan seminar, Rp1,000.00 500 Lembar Rp500,000.00
lokakarya, dan
media promosi
Untuk
perlengkapan
Cetak Banner seminar, Rp100,000.00 2 Buah Rp200,000.00
lokarkarya, dan
media promosi
Untuk protokol
Masker kesehatan pada Rp50,000.00 2 Pack Rp100,000.00
saat seminar
Untuk protokol
Desinfektan kesehatan pada Rp50,000.00 2 Buah Rp100,000.00
saat seminar
Untuk protokol
Sabun cuci
kesehatan pada Rp40,000.00 2 Buah Rp80,000.00
tangan
saat seminar
Penunjang
pengolahan
pembuatan
Sarung tangan
kompos dan Rp40,000.00 15 Pack Rp600,000.00
Lateks
sabun serta
protokol
kesehatan
Penunjang
Sepatu boot pembuatan Rp100,000.00 5 Buah Rp500,000.00
kompos
Bahan
laboratorium
NaOH untuk Rp30,000.00 74 kg Rp2,220,000.00
pengolahan
kompos
EM4 (Effective Bahan
Microorganism laboratorium Rp30,000.00 10 liter Rp300,000.00
4) untuk

26
pengolahan
kompos
Perlengkapan
Stiker pemasaran dan Rp5,000.00 50 Lembar Rp250,000.00
publikasi
Untuk
Tali rami pengemasan Rp18,000.00 150 meter Rp2,700,000.00
produk sabun
Untuk
menampilkan
Lokakarya hasil program Rp400,000.00 1 Acara Rp400,000.00
kepada
masyarakat
Untuk
Kertas minyak pengemasan Rp30,000.00 10 Pack Rp300,000.00
produk sabun
Kemasan Untuk
kompos pengemasan Rp2,125.00 100 Buah Rp212,500.00
padat/plastik produk kompos
Untuk
Jerigen 5 L pengemasan Rp10,000.00 60 Buah Rp600,000.00
produk kompos
Untuk
Botol 500 ml pengemasan Rp5,000.00 60 Buah Rp300,000.00
produk kompos
Jumlah Belanja Lain-Lain Rp10,862,500.00
Jumlah Total Anggaran Rp43,450,000.00

27
Lampiran 7. Gambaran Aplikasi yang akan Dikembangkan

Gambar 6. Logo Aplikasi

Gambar 7. Tampilan Home pada Aplikasi

28
Gambar 8. Tampilan Sign Up pada Aplikasi

29
Gambar 9. Tampilan Fitur Profil Desa

Fitur Aplikasi Rumah Sampah Digital (RUMPI)


1. “Profil Desa” adalah fitur yang berisi tentang informasi terkait desa Jatimulyo.
2. “Saldo Poin” adalah fitur yang menampilkan saldo poin yang dimiliki setiap pengguna.
3. “Riwayat” adalah fitur yang menampilkan riwayat transaksi pengumpulan sampah yang
telah dilakukan oleh pengguna.
4. “Promo” adalah fitur yang berisi diskon barang dalam periode tertentu.
5. “Lokasi” adalah fitur yang menyajikan lokasi bank sampah.
6. “Gallery” adalah fitur yang menampilkan dokumentasi kegiatan program Rumah
Sampah Digital di desa.

30
7. “Edukasi” adalah fitur yang menampilkan pengetahuan seputar sampah yang bertujuan
mengedukasi warga.
8. “Berita Desa” adalah fitur yang menampilkan berita-berita keunggulan Desa Jatimulyo.
9. “Shop” adalah fitur yang digunakan untuk menukar poin dengan sembako, pupuk,
kompos, atau sabun.
10. “Bank Sampah” adalah fitur yang digunakan untuk pengumpulan sampah ke bank
sampah.
11. "Kompos" adalah fitur yang digunakan untuk pengumpulan sampah yang akan diolah
menjadi pupuk kompos.
12. “Sabun” adalah fitur yang digunakan untuk pengumpulan minyak jelantah yang akan
diolah menjadi sabun.
13. “Top Rank RUMPI” adalah fitur yang digunakan untuk menampilkan ranking
berdasarkan kontribusi pengguna dalam mengumpulkan sampah dengan perolehan koin
terbanyak.
14. “Akun” adalah fitur yang berisi tentang biodata pengguna.

31
Lampiran 8. Skema Aplikasi RUMPI

Gambar 10. Skema Aplikasi RUMPI

32
Lampiran 9. Struktur Kelembagaan Rumah Sampah Digital

Gambar 11. Struktur Organisasi Rumah Sampah Digital

33
Lampiran 10. TPS Desa Jatimulyo

Gambar 12. TPS Desa Jatimulyo

Gambar 13. Bukti Pembakaran Sampah di Desa Jatimulyo

34
Lampiran 11. Surat penyuluhan Dinas Lingkungan Hidup

35

Anda mungkin juga menyukai