(PPK ORMAWA)
Oleh :
2022
HALAMAN PENGESAHAN SUBPROPOSAL
Contents
HALAMAN PENGESAHAN SUBPROPOSAL......................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
RINGKASAN SUBPROPOSAL...............................................................................................4
JUDUL.......................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................5
DASAR PELAKSANAAN........................................................................................................8
SOLUSI PERMASALAHAN....................................................................................................8
TUJUAN....................................................................................................................................8
1. Tujuan Umum...............................................................................................................8
2. Tujuan Khusus.................................................................................................................9
1. Luaran Wajib..............................................................................................................11
2. Luaran Tambahan......................................................................................................11
MANFAAT KEGIATAN........................................................................................................11
METODE PELAKSANAAN...................................................................................................13
JADWAL KEGIATAN............................................................................................................14
RANCANGAN BIAYA...........................................................................................................15
LAMPIRAN.............................................................................................................................17
RINGKASAN SUBPROPOSAL
Indonesia yang merupakan negara berkembang yang memiliki banyak masalah yang
berkaitan dengan masalah gizi pada balita, hal ini menjadi titik pusat pemerintah Indonesia
lantaran masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan pada anak atau biasa di sebut stunting. Stunting atau (tubuh
pendek) pada balita merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia yang berdampak serius
terhadap kualitas sumber daya manusia yakni tingginya prevalensi anak balita pendek
(stunting). Kejadian tersebut merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita.
Selain itu masyarakat belum menyadari anak pendek merupakan suatu masalah,
karena anak pendek di masyarakat terlihat sebagai anak-anak dengan aktivitas yang normal,
tidak seperti anak kurus yang harus segera ditanggulangi. Oleh karena itu masalah stunting di
Kota Administrasi Jakarta Utara merupakan tanggung jawab bersama dan dalam hal ini
pentingnya diadakan pembinaan bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan PUS tentang pentingnya memberikan
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) untuk keluarga.
Setidaknya ada tiga hal penting dalam memantau tumbuh kembang anak, yakni masa
menyusui, jarak kelahiran dan pencegahan stunting. Selain itu keluarga muda yang sudah
menikah harus diberikan pemahaman untuk ber-KB serta merencanakan periode memiliki
anak, memperhatikan jarak antar kelahiran dan waktu yang tepat berhenti memiliki anak.
Sosialisasi mengenai Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya untuk menghindari empat
risiko, yakni terlalu muda, terlalu rapat, terlalu banyak, dan terlalu tua saat melahirkan yang
mana dalam satu keluarga tidak dianjurkan memiliki dua anak balita sebagai upaya
pemenuhan gizi yang baik bagi si calon anak.
PUSBERANTING
PENDAHULUAN
Dengan demikian dibutuhkan anak – anak yang berkualitas agar tercapai masa depan
bangsa yang cerah. Untuk mendapatkan kualitas anak yang terbaik, harus dipastikan juga
bahwa tumbuh dan kembangnya berjalan dengan baik. Serta tidak lupa dipersiapkan juga
kualitas dari segi kesehatan dan gizi anak tersebut harus terpenuhi karena akan
mempengaruhi generasi selanjutnya. Dalam Peraturan Presiden No.59 Tahun 2017 Tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pasal 1 Nomor 1 menyatakan
bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan / Sustainable Development Goals yang selanjutnya
disingkat TPB adalah dokumen yang memuat tujuan dan sasaran global tahun 2016 sampai
tahun 2030. Yang dimana berkaitan dengan hal ini masuk ke dalam tujuan nomor 3 yaitu
Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mendorong Kesejahteraan bagi Semua Orang di Segala
Usia, salah satu fokus dari seluruh target tersebut adalah gizi masyarakat.
Kenyataan nya, pada saat ini masih banyak terdapat masalah yang diakibatkan oleh
gizi tersebut, dimana di negara Indonesia yang merupakan negara berkembang memiliki
banyak masalah yang berkaitan dengan masalah gizi pada balita, hal ini menjadi titik pusat
pemerintah Indonesia lantaran masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan
gizi dan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak atau biasa di sebut stunting.
Stunting atau (tubuh pendek) pada balita merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia
yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia yakni tingginya prevalensi
anak balita pendek (stunting). Kejadian tersebut merupakan salah satu masalah gizi yang
dialami oleh balita.
Selain itu masyarakat belum menyadari anak pendek merupakan suatu masalah,
karena anak pendek di masyarakat terlihat sebagai anak-anak dengan aktivitas yang normal,
tidak seperti anak kurus yang harus segera ditanggulangi. Demikian pula halnya gizi ibu
waktu hamil, masyarakat belum menyadari pentingnya gizi selama kehamilan berkontribusi
terhadap keadaan gizi bayi yang akan dilahirkannya kelak (Unicef Indonesia, 2013). Pada
kenyataannya Indonesia belum bebas dari gizi buruk, berdasarkan data Studi Status Gizi
Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka
27,7%. Data World Bank tahun 2020 menunjukkan, prevalensi stunting Indonesia berada
pada urutan ke 115 dari 151 negara di dunia.
Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Pravelensi Balita STUNTED (Tinggi
Badan Menurut Umur) Kota Jakarta Utara tahun 2021 adalah 20,4% yang dimana kota
Jakarta Utara menduduki peringkat ke-1 dari 5 kota Jakarta lainnya. Riset tersebut
menunjukan angka stunting masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat Kota Jakarta
Utara. Dengan demikian Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara mengeluarkan Surat
Keputusan Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara Nomor 43 Tahun 2021 Tentang
Penetapan Kelurahan Sebagai Lokasi Fokus Intervensi Penurunan stunting Terintegrasi di
Kota Administrasi Jakarta Utara Tahun 2021. Oleh karena itu masalah stunting di Kota
Administrasi Jakarta Utara merupakan tanggung jawab bersama dan dalam hal ini pentingnya
diadakan pembinaan bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan PUS tentang pentingnya memberikan komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE) untuk keluarga.
Setidaknya ada tiga hal penting dalam memantau tumbuh kembang anak, yakni masa
menyusui, jarak kelahiran dan pencegahan stunting. Selain itu keluarga muda yang sudah
menikah harus diberikan pemahaman untuk ber-KB serta merencanakan periode memiliki
anak, memperhatikan jarak antar kelahiran dan waktu yang tepat berhenti memiliki anak.
Sosialisasi mengenai Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya untuk menghindari empat
risiko, yakni terlalu muda, terlalu rapat, terlalu banyak, dan terlalu tua saat melahirkan yang
mana dalam satu keluarga tidak dianjurkan memiliki dua anak balita sebagai upaya
pemenuhan gizi yang baik bagi si calon anak.
Sebagian lainnya bekerja sebagai buruh pembersih kapal, wiraswata (pandai besi).
Secara ekonomi, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang hidup di lingkungan ini tergolong
ke dalam masyarakat dengan golongan ekonomi ke bawah. Hal ini dapat dilihat dari bentuk
rumah yang mayoritas berupa rumah kayu, lingkungan berada di lingkungan kumuh yang
penuh dengan sampah berserakan, mayoritas penduduk berpendidikan SD bahkan banyak
dari mereka yang tidak mengenyam pendidikan. Masyarakat di kampung baru merupakan
pendatang, yang umumnya mereka berasal dari suku Bugis, suku Jawa, suku Batak, dan
Madura.
Diketahui untuk setiap rumah biasanya tidak hanya dihuni oleh 1 (satu) keluarga inti
saja, namun bisa dihuni 2-3 kepala keluarga dengan KK yang berbeda di dalam rumah
tersebut. Tentunya hal ini juga memperburuk kondisi perekonomian dan kesehatan mereka
sehari-hari. Melihat dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan
yang dihadapi mitra setempat adalah:
DASAR PELAKSANAAN
SOLUSI PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian pendahuluan yang telah dipaparkan diatas, serta merujuk pada
peran Ormawa untuk mendesain konsep desa/kelurahan sehat dengan merujuk pada kebijakan
pemerintah bidang kesehatan, berdasarkan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat. Maka
kelompok kami mempunyai ide atau gagasan dalam merealisasikan konsep desa/kelurahan
sehat yakni dengan menciptakan program PUSBERANTING atau Pasangan Usia Subur,
Berencana, Cegah Stunting. Yang mana diharapkannya hal ini dapat menjadi solusi bagi
masyarakat agar meningkatkan kesadarannya serta pemahamannya terkait dengan pernikahan
dini, kemudian kurangnya perencanaan kehidupan berkeluarga serta tingginya angka stunting
di wilayah tersebut.
PUSBERANTING ini akan dilaksanakan dengan rangkaian acara secara offline
dengan lokasi Kampung Baru Nelayan, Kelurahan Cilincing Jakarta Utara sebagai berikut :
Aksi Edukasi anak dan remaja Melalui Bakti Sosial yang diwujudkan melalui Gerakan
Berbagi Roti Biskuit dan Susu (GERBATSU). Kegiatan ini akan dilakukan secara bersamaan
atau serentak yang bertempat di Kampung Baru Nelayan, Kelurahan Cilincing Jakarta Utara.
GERBATSU adalah gerakan membagikan paket yang berisi roti, biskuit dan susu kepada
anak dan remaja di Kampung Baru Nelayan, Kelurahan Cilincing Jakarta Utara usia 15 – 24
tahun yang diiringi dengan edukasi tentang stunting. Hal ini merupakan anjuran untuk
membiasakan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan memiliki nutrisi yang bermanfaat
bagi tubuh. Kegiatan ini juga akan melibatkan Forum GenRe Jakarta Utara, Forum Anak
Jakarta Utara, Tim Penggerak PKK Jakarta Utara dan YHP Indonesia, sebagai Mitra
pelaksana kegiatan.
Selanjutnya, PUSBERANTING akan dilaksanakan dengan rangkaian acara secara
berkelompok sebagai berikut :
1. Kelas Inspiratif Modul Tentang Kita
Kelas ini merupakan kegiatan KIE kepada remaja di wilayah Kampung Baru
Nelayan Cilincing Jakarta Utara. Modul tentang Kita sendiri adalah sebuah Modul
hasil Kolaborasi antara BKKBN RI dengan John Hopkins Centre For Communication
Program (JHHCCP) untuk Pendidik Sebaya yang berisi berbagai sesi edukatif dan
isnpiratif tentang Kesehatan Reproduksi dan Perencanaan Masa Depan. Hal ini
sejalan dengan upaya pencegahan stunting melalui edukasi kespro dan PUP.
2. Sosialisasi PUS, dan Ibu Hamil Cegah Stunting
Adalah kegiatan KIE kepada Pasangan Usia Subur dan Ibu Hamil di wilayah
Kampung Baru Nelayan Cilincing Jakarta Utara. Yang nantinya materi akan
dibawakan oleh Tim Penggerak PKK Jakarta Utara selaku Mitra Pelaksana Kegiatan
mengenai cara pencegahan stunting sejak dini kepada para Ibu muda yang sedang
merencanakan kehamilan dan juga kepada ibu hamil.
3. My Healthy Food
My Healthy Food merupakan bagian dari rangkaian PUSBERANTING yang
melibatkan seluruh masyarakat di di Kampung Baru Nelayan, Kelurahan Cilincing
Jakarta Utara untuk mengkampanyekan pola makan sehat dengan demonstrasi
memasak menu makanan sehat sesuai isi piringku. Yang nantinya akan diberikan tips
bagaimana mengolah serta memilih makanan yang baik bagi balita, anak serta ibu
hamil agar gizi yang dibutuhkan tercukupi serta sebagai bentuk meningkatkan
kesadaran masyarakat bahwa pemenuhan gizi sesuai isi piringku sangat perlu untuk
dilakukan serta sebagai upaya pencegahan stunting di Kampung Baru Nelayan,
Kelurahan Cilincing Jakarta Utara.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum diselenggarakannya program Pusberanting, adalah sebagai kontribusi
keikutsertaan mahasiswa dalam pelaksanaan program peningkatan kapasitas
organisasi kemahasiswaan, serta sebagai wujud kepedulian sosial yang ada di wilayah
Jakarta Utara.
2. Tujuan Khusus
a. Mengkampanyekan upaya penurunan angka stunting dan edukasi stunting melalui
sosialisasi kepada pasangan usia subur serta menerapkan pola makan sehat dan
bergizi.
b. Meningkatkan wawasan dan kesadaran masyarakat khususnya pasangann usia
subur terkait dengan perencanaan kehidupan berkeluarga dan pemenuhan gizi
sebelum perencanaan kehamilan agar menghindari terjadinya stunting.
c. Mendorong masyarakat dalam penekanan program penurunan stunting di wilayah
Jakarta Utara.
d. Menghimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan pola hidup sehat serta
pemenuhan gizi seimbang bagi anak.
INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
Komponen
Dengan adanya Outcome
pelaksanaan program (Hasil) Dampak
PUSBERANTING ini di wilayah Kampung
Baru Nelayan Cilincing Jakarta Utara, dapat menjadi sebuah solusi atas permasalahan sosial
Komponen 1
seperti pernikahan
Meningkatkan dini, kemudian kurangnya perencanaan kehidupan berkeluarga serta
partisipasi masyarakat
dalam menurunkan angka stunting Peningkatan partisipasi masyarakat dalam Peningkatan kesadaran
tingginya
melalui angka
edukasi yangstunting
dilakukandi wilayah tersebut.angka stunting di wilayahnya
menurunkan
kepada pasangan usia subur. masyarakat terhadap
pendewasaan usia
Komponen 2
perkawinan, pemenuhan
Meningkatkan wawasan masyarakat Peningkatan pemahaman masyarakat dalam
terkait dengan perencanaan perencanaan kehidupan berkeluarganya gizi yang baik bagi calon
kehidupan berkeluarga dan
pendewasaan usia perkawinan. ibu serta meningkatnya
taraf kebersihan dan
Komponen 3 Peningkatan Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan yang
Meningkatkan pengetahuan penyebab stunting serta cara menangani kasus
masyarakat akan penyebab stunting stunting berdampak pada
dan solusi permasalahan stunting.
menurunnya angka
stunting serta resiko BBLR
Komponen 4
Meningkatkan kesadaran masyarakat Peningkatan taraf kebersihan dan kesehatan (Berat Bayi Lahir Rendah).
akan pola hidup sehat serta masyarakat sebagai upaya dalam mencegah
pemenuhan gizi seimbang bagi anak stunting
untuk mencegah stunting.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Luaran Wajib
Luaran wajib yang harus dihasilkan setiap ormawa penerima program yakni :
a. Buku Pengembangan Soft Skill Tematik ;
b. Ringkasan Eksekutif ;
c. Media Publikasi Elektronik ;
d. Poster dan profil pelaksanaan Program
2. Luaran Tambahan
Selain luaran wajib, ada luaran tambahan yaitu Artikel Ilmiah yang diterbitkan dalam
jurnal nasional dan atau internasional; dan publikasi pada media massa.
MANFAAT KEGIATAN
Evaluasi dan
Persiapan
Pelaporan
METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi masalah yang dilakukan sebagai langkah awal untuk merumuskan apa
saja yang akan dijadikan sebagai sebuah solusi atas permasalahan stunting, dan
pembinaan pasangan usia subur dalam pelaksanaan program ini.
2. Melakukan survei lapangan ke wilayah Kampung Baru Nelayan Cilincing Jakarta
Utara sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan. Kemudian melakukan proses
wawancara dan diskusi dengan pihak perangkat Kampung yakni ketua RT dan
RW setempat untuk identifikasi permasalahan permasalahan stunting, dan
pembinaan pasangan usia subur.
3. Menetapkan sasaran dalam pelaksanaan program tersebut yakni pasangan usia
subur, orang tua yang memiliki anak usia balita, serta orang tua yang memiliki
anak stunting.
4. Persiapan yang dilakukan dalam mempersiapkan materi dan alat peraga untuk
digunakan pada saat pelaksanaan program, kemudian selanjutnya melakukan
demonstrasi/pelatihan langsung yang diberikan kepada pasangan usia subur,
orang tua yang memiliki anak usia balita, serta orang tua yang memiliki anak
stunting di wilayah Kampung Baru Nelayan Cilincing Jakarta Utara.
JADWAL KEGIATAN
Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal pada tabel
1 dibawah ini :
Berikut adalah rancangan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanan kegiatan
program PUSBERANTING ini.
LAMPIRAN
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJA SAMA
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Ketua Kelompok Pengusul : Program PUSBERANTING (Pasangan Usia
Subur, Berencana, Bebas Stunting)
Nama : Saiful
NPM/NIK : 2035067007
Alamat : Jl. Kav. Peratama No. 60 RT. 009/RW. 005
Telp/Hp/E-mail : 0895 3910 98266/saifulhalim25@gmail.com
Nama Ormawa : HMIP (Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan)
Jabatan di Ormawa : Anggota Divisi Pendidikan dan Keorganisasian
Perguruan Tinggi : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Nama Desa/Kelurahan : Kampung Baru Nelayan Cilincing
Kecamatan : Cilincing
Provinsi : DKI Jakarta
Nama Lurah Kelurahan Cilincing : Sumarno, SE
Alamat : Jl. Cilincing Bakti VI No. 2
Telp/Hp/E-mail : 021 4405558
Jika Subproposal ini diterima dan di danai, kami siap bekerja sama untuk melaksanakan PPK
Ormawa ini guna mempererat dan mengembangkan hasil – hasil kegiatan.
Demikian pernyataan kerja sama ini kami buat dengan sebenarnya, dalam rangka
mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan pelaksanaan PPK Ormawa
Tahun 2022.
Jakarta, 21 April 2022
Ketua Kelompok
SaifulSaiful
NPM. 2035067007
Dosen Pendamping Mengetahui : Lurah Kelurahan Cilincing
Samsul Ode,S.IP.,M.Si
Sumarno, SE
NIDN. 0303038401
NIP.196503281985031003
Dengan ini menyatakan bahwa subproposal PPK Ormawa yang saya ajukan untuk tahun
anggaran 2022 dengan judul “Program : PUSBERANTING (Pasangan Usia Subur,
Berencana, Bebas Stunting)”. Berlokasi di Kelurahan Kampung Baru Nelayan Cilincing
Kecamatan Cilincing. Kota Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta.
Mengetahui :
Pembina Organisasi Kemahasiswaan Dosen Pendamping
No Kelembagaan / Kegiatan
Waktu Jumlah Ketua dan
Kelompok / Kegiatan Alamat Kelompok dan
Terbentuk Anggota No. HP
yang Ada / Terbentuk Volume
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
BERITA ACARA
SELEKSI INTERNAL PERGURUAN TINGG PROPOSAL PPK ORMAWA
TAHUN 2022
2.
3.
4.
Dengan ini menyatakan telah melakukan seleksi internal subproposal PPK Ormawa 2022 dari
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Jakarta pada tanggal ………. s/d ………. Sejumlah
……………….. (terbilang) subproposal dan subproposal PPK Ormawa yang telah lolos
seleksi internal Perguruan Tinggi sejumlah ……….. (terbilang) Subproposal.