Anda di halaman 1dari 8

Surabaya, 21 Juni 2023

Nomor : ……
Lampiran : 1 Berkas
Perihal : Permohonan SKP

Kepada Yth.
Pimpinan PD IAI Jawa Timur
Di Tempat

Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Pelatihan yang berjudul “Pelatihan
Pendampingan Proses Produk Halal” pada tanggal 24-25 Juni 2023 yang
dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan luring bertempat Hotel
Mercure, Darmo, Surabaya. Selanjutnya agar dapat memberikan SKP
pembelajaran. Bersama ini kami lampirkan proposal kegiatan.

Demikian surat permohonan ini dibuat, atas perhatian yang diberikan kami
sampaikan terima kasih

Ikatan Apoteker Indonesia


Pengurus Daerah Jawa Timur

Wakil Ketua IV Ketua Bidang JKN


PD IAI Jawa Timur dan Sertifikasi Halal,

apt. Alif Sulistyani., S. Si., MM apt. Imam Sa’dullah, S.Farm


NA. NA. 04061983056549
A. Latar Belakang
Produk, menurut Undang Undang nomor 33 tahun 2014, didefinisikan
sebagai barang/atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman, obat, kosmetika,
produk kimia, produk biologi, produk rekayasa genetik serta barang gunaan yang
dipakai, digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat. Produk halal ialah produk
yang telah dinyatakan halal berdasarkan syariat islam (Anonim , 2014).
Berdasarkan definisi undang-undang tersebut berbagai produk yang
dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat harus halal. Hal ini sebagaimana
disyariatkan oleh islam dalam firman Allah SWT dalam Al-qur’an Surat Al-
Baqarah ayat 168, yang artinya “Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang
halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah setan. Sesungguhnya, setan itu musuh yang nyata bagimu”.
Sedangkan lawan kata dari halal ialah makanan haram. Makanan haram
merupakan makanan yang dilarang dikonsumsi oleh umat islam, sebagaimana
yang disebutkan dalam firman Allah SWT dalam Al-qur’an Surat Al-Ma’idah
ayat 3, yaitu bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas
nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan
yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat disembelih dan diharamkan
yang disembelih untuk berhala (Anonim, 2002).
Label halal seperti yang tertera pada produk memiliki fungsi yang sangat
penting bagi konsumen, diantaranya adalah konsumen muslim merasa terlindungi
saat mengkonsumsi makanan, menenangkan perasaan hati dan batin konsumen,
menyelamatkan jiwa dan raga konsumen dari keterpurukan memakan makanan
haram, serta sebagai kepastian dan perlindungan hukum (Hasan, 2014; Nevada,
2010). Adapun produk yang beredar di pasaran sekarang tidak semuanya memiliki
Label halal. Akibatnya menimbulkan kecurigaan bahwa bahan-bahannya berasal
dari bahan yang haram ataupun proses pembuatannya yang tidak halal (Fadzillah,
2011), sehingga perlu dilakukan analisis bagi produk-produk yang tidak
mencantumkan label halal dan dicurigai mengandung bahan haram. Persyaratan
produk halal dan rantai suplai halal yang terstandar akan memberikan jaminan
rasa aman dan ketenangan batin bagi konsumen Muslim. Produk halal saat ini
sudah menjadi bahan diskusi di penjuru dunia, karena telah dianggap sebagai
bukti autentik alternatif untuk jaminan keamanan, kebersihan dan mutu. Produk
atau makanan yang diproduksi dalam lini dengan persyaratan halal telah dapat
diterima tidak hanya oleh konsumen Muslim, tetapi juga konsumen dari agama
lain. Bagi Muslim, makanan atau minuman yang halal berarti telah memenuhi
ketentuan dalam syariat Islam, sedangkan bagi non-Muslim, produk halal
merepresentasikan simbol kebersihan, kualitas dan keamanan, karena diproduksi
dibawah Sistem Manajemen Mutu Halal yang Holistik (Ambalia, 2014).
Higienisitas kebersihan mendapat penekanan yang besar dalam kajian
halal. Hal ini termasuk berbagai aspek yang meliputi personil, pakaian, peralatan
dan area kerja dalam proses produksi makanan, minuman dan produk. Hal ini
bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman, higienis, dan
tidak membahayakan kesehatan manusia. Dalam konteks halal, makanan,
minuman dan produk yang higienis dapat diartikan sebagai bebas dari najis atau
kontaminan, sehingga untuk menjamin terpenuhinya persyaratan produk yang
baik dan halal (halalan thoyyiban) maka produser harus mengimplementasikan
Good Manufacturing Practice (GMP) dan Good Higiene Practice (GHP), serta
melakukan sertifikasi halal pada lembaga terkait (Sumali, 2009).
Halal telah diterima sebagai standar kualitas yang diaplikasikan pada
suplai dan proses produksi suatu produk. Standar halal mencakup produk
makanan, kosmetik, farmasi, dan medis. Dalam memelihara standar halal, supplier
dan produsen halal harus tunduk pada ketentuan mutu halal yang diberlakukan
oleh lembaga sertifikasi halal (Noordins et al., 2014). Ketentuan pada tahap
produksi terhitung dari proses penyembelihan, pencucian dan pembersihan,
pengemasan, penyimpanan, transportasi, penjualan dan bahkan promosi.
Orang yang makan makanan yang halal, hatinya juga dapat menjadi baik,
doa-doanya dikabulkan dan amalannya diterima Allah SWT. Sebaliknya, apabila
makan makanan atau produk yang tidak halal (haram) akan berdampak negatif
terhadap kesehatan tubuh, diantaranya ialah dapat merusak hati dan akal.
Makanan haram dapat mempengaruhi hati dan pikiran orang yang memakannya.
Makanan yang haram juga dapat mengeraskan hati orang yang memakannya.
Akibatnya, orang tersebut menjadi kurang peduli terhadap lingkungan di
sekitarnya. Dampak dari makanan atau produk yang tidak halal dilihat dari sisi
kesehatan, diantaranya ialah : Bangkai, merupakan media pertumbuhan bakteri.
Apabila bangkai dikonsumsi, tubuh akan mudah terserang berbagai penyakit
infeksi yang disebabkan bakteri; Darah, mengakibatkan adanya sifat buas bagi
orang yang memakannya; serta daging babi, mengandung banyak cacing
berbahaya bagi kesehatan; sulit dicerna, mengandung kolesterol tinggi, dapat
menularkan banyak penyakit termasuk dari kuman yang bersembunyi di dalam
kulitnya dan hanya aktif dalam tubuh manusia dan menularkan flu babi yang
disebabkan virus H1N1 (Anonim, 2017).

B. Tujuan
Sebagai pelatihan terkait peran apoteker untuk mendampingi Usaha Mikro dan
Kecil (UMK) yang melakukan Self Declare dalam proses sertifikasi Halal.

C. Nama Kegiatan dan Pelaksanaan

a. Tema/ Judul Seminar : Pelatihan Pendampingan Proses Produk Halal


b. Hari dan Tanggal : Sabtu-Minggu, 24-25 Juni 2023
c. Tempat : Zoom Meeting dan Hotel Mercure

D. Peserta
Seluruh Apoteker Anggota PC dan PD IAI Jawa Timur

E. Susunan Kepanitiaan
(Terlampir)

F. Estimasi Dana Kegiatan


(Terlampir)
(Lampiran)
SUSUNAN ACARA

Hari ke-1 (Sabtu, 24 Juni 2023)

NO JAM KEGIATAN PEMBICARA PJ


1 07.30 - 08.00 Registrasi peserta Panitia

2 08.00 - 08.30 Pembukaan MC : Panitia


Lagu : apt. Subhan
Indonesia Raya Rullyansyah,
Hymne IAI S.Farm., M.Farm
Doa
Sambutan :
Ketua PD IAI
Jawa TImur
3 08.30 – 10.00 Materi 1 Moderator
Kebijakan dan apt. Bhakti Maulana apt. Subhan
Regulasi Jaminan Asnar Rullyansyah,
Produk Halal S.Farm., M.Farm
(JPH)
4 10.00 -11.00 Materi 2 Tim Halal Center Tim Halal Center
Pendampingan
dan Pendamping
Halal
5 11.00-12.00 Materi 3 KH. Muhammad Moderator
apt. Muh. Thariq
Ketentuan Syariat Ainul Yaqin, S.Si.,
Nadhafi., S. Farm.,
Islam Terkait M.Ag (MUI Jatim) M. Farm., Klin
Jaminan Produk
Halal
6 12.00-12.30 Ishoma

7 12.30-14.00 Materi 4 Dr. apt. Abd. Moderator


Pengetahuan Rahem, M.Kes apt. Subhan
Bahan dan Praktek Rullyansyah,
Pengisian Daftar S.Farm., M.Farm
Bahan
8 14.00-15.00 Materi 5 apt. Imam Moderator
apt. Muh. Thariq
Proses Produk Sa’dullah., S. Farm.,
Nadhafi., S. Farm.,
Halal Apt M. Farm., Klin

9 15.00-16.45 Penugasan + Tim Halal Center Tim Halal Center


Pengumpulan
Tugas Mandiri
10 16.45 - 17.00 Penutupan MC : Panitia
apt. Subhan
Rullyansyah,
S.Farm., M.Farm

Hari ke-2 (Minggu, 25 Juni 2023)

NO JAM KEGIATAN PEMBICARA PJ


1 07.30 - 08.00 Registrasi peserta Panitia

2 08.00 - 09.30 Materi 6 Tim Halal Center Tim Halal Center


Verifikasi,
Validasi dan
Praktek Pengisian
Manual SJPH
4 9.30 – 10.30 Materi 7 Tim Halal Center
Digitalisasi dan Tim Halal Center
Registrasi SIHalal
5 10.30 -12.00 Materi 8 Tim Halal Center Tim Halal Center
Pengenalan UMK
dan Perijinan
Pelaku Usaha
6 12.00-13.00 Penugasan + MC : Panitia
Pengumpulan apt. Subhan
Tugas Mandiri Rullyansyah,
dan Penutupan S.Farm., M.Farm
(Lampiran)
SUSUNAN KEPANITIAAN

Penasehat : apt. Adi Wibisono., S. Si., M.Kes


apt. Alif Sulistyani., S. Si., MM

Ketua : apt. Imam Sa’dullah., S. Farm., Apt


Wakil Ketua : apt. Subhan Rullyansyah., S. Farm., M. Farm
Sekretaris : apt. Etik Kurniawati., S. Farm
apt. Bhakti Maulana Asnar., S. Farm
Bendahara : apt. Tenny Inayah Erowati., S. Si., M. Farm

Bidang
IT dan Zoom : apt. Muh. Thariq Nadhafi., S. Farm., M. Farm., Klin
(Lampiran)

Anda mungkin juga menyukai