Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESENSI

WHO MOVED MY CHEESE?

Astutri Puji Rahayu


2008046038

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2021
WHO MOVED MY CHEESE?
BELAJAR MENYIKAPI PERUBAHAN

Who moved my cheese? Diciptakan oleh Dr. Spencer Johnson untuk membantu
mengatasi sulitnya perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Dalam buku Who Moved My
Cheese menyadarkan untuk bersikap serius dalam menanggapi perubahan situasi yang ada
namun sekaligus tidak membuat dirinya menjadi orang terlalu kaku. Who Moved My
Cheese? adalah kisah tentang perubahan yang
terjadi di sebuah Labirin dimana terdapat empat
tokoh yang sangat menarik pergi mencari Cheese
untuk meningkatkan gizi mereka sekaligus
membuat mereka gembira, diantara empat tokoh
tersebut diantaranya para tikus (Sniff dan Scurry)
dan dua lainnya adalah Kurcaci yang bernama “
Hem” dan “Haw”. Kedua tikus memiliki otak yang
sederhana dan naluri yang baik, kedua kurcaci
menggunakan otak mereka yang rumit, yang diidi
dengan kepercayaan-kepercayaan dan emosi. Sesuai dengan judulnya “ Who Moved My
Cheese?”, buku ini menceritakan tentang sebuah perubahan seseorang terhadap kehidupan
untuk mencapai kesuksesan dengan segala dinamika dalam perubahannya dan bagaimana
manusia merespon perubahan tersebut.

Buku ini mengkisahkan tentang sebuah petualangan mereka yang dimulai sejak
mereka masuk ke dalam labirin dan berusaha untuk menemukan keju, di antara mereka
semua ada yang sangat semangat dan tidak kenal putus asa. Pada suatu hari mereka masing-
masing menemukan Chesee kesukaan mereka diujung lorong Cheese Station C. setiap pagi
Hem dan Hawa berlari menuju Cheese Station C untuk menikmati potongan Cheese baru
yang telah menanti mereka, sementara Sniff dan Scurry tetap memeriksa keadaan sekitar
untuk melihat setiap perubahan-perubahan. Namun, selang beberapa waktu para kurcaci ini
mengubah rutinitas mereka dengan bangun sedikit lebih siang, berpakaian sedikit lebih lama
dan mereka pun hanya berjalan ke Cheese Station C. mereka berfikir, lagi pula mereka sudah
tahu di mana letak Cheese-nya. Mereka tidak peduli darimana asalanya Cheese itu atau siapa
yang menaruhnya di sana. Mereka hanya berasumsi bahwa cheese itu memang ada di sana.
Mereka menjadi begitu tentram karena telah menemukan Cheese.

“Keren,” kata Hem. “ kita punya cukup Cheese untuk seumur hidup.” Para kurcaci ini
merasakan kegembiran dan kesuksesan. Mereka berfikir bahwa posisi mereka kini sudah
aman. Hem dan Hawa menganggap bahawa Cheese yang mereka temukan adalah milik
mereka. Bedanya, Sniff dan Scurry selalu memperhatikan perubahan-perubahan disekitar
yang terjadi pada Cheese Station C, sedangkan Hem dan Haw tidak. Tanpa berfikir panjang
mereka memakan Cheese sepuasnya, dan mengundang teman-teman dan mengadakan pesta
Cheese. Setiap malam para kurcaci ini berjalan perlahan-lahan ke rumah mereka sambal
membawa setumpuk penuh Cheese dan paginya dengan percaya diri mereka kembali untuk
mengambil lebih banyak lagi. Bagi Sniff dan Scurry yang selalu memeperhatikan perubahan
disekitar, mereka tidak pernah berfikir untuk menetap.

Dalam waktu singkat Hem dan Hawa berubah menjadi sombong atas keberhasilan
yang mereka capai. Sedangkan, Sniff dan Scurry tetap melakukan kebiasaan rutin mereka
seperti datang pagi-pagi sekali, mengendus-endus, mencakar, dan melacak daerah di sekitar
Cheese Station C. karena mereka sadar kalua Cheese di Station C suatu saat akan habis.
Perkiraan mereka ternyata tepat, bahwa Cheese di Station C habis. Yang tersisa hanyalah
keju-keju yang sudah berjamur dan tidak laying lagi untuk dimakan.

Hem dan Haw kebingungan ketika itu terjadi, dan mereka tetap yakin bahwa Cheese
mereka hanya berpindah untuk sementara dan akan kembali lagi. Hem dan Haw hanya
menunggu dan terus menunggu, tidak mau bergerak seperti Sniff dan Scurry, sampai pada
akhirnya mereka sadar bahawa tubuh mereka lemah karena lapar, barulah Haw tersadar ia
harus bergerak mencari Cheese yang lain, dan pada akhirnya Haw bisa menemukan Cheese
ditempat Station N dan bergabung dengan Sniff dan Scurry yang sudah dari awal rajin
berburu Cheese. Haw sangat bersyukur dan bisa memetik pelajaran yang didapat dari semua
ini “ The quick you let go of old cheese, the sooner you find new cheese”. Hew pun sadar
bahwa perubahan tidak akan mengejutkan jika ia memperhatikan apa yang terjadi di
sekitarnya dan mengantisipasi perubahan, mungkin itu yang dilakukan oleh Sniff dan Scurry.
Akan tetapi, Hem menolak ajakan Haw untuk mencari Cheese ditempat lain, dia bersikeras
bahwa kejunya akan kembali. Ketakutan Hem yang menolak ajakan dan menyangkal
perubahan mencegahnya untuk mengatasi masalah dengan hilangnya keju membuat Hem
mengalami kematian dini.

Dalam empat tokoh ini memberikan pelajaran tentang perubahan bahwa perubahan
akan selalu terjadi, suka atau tidak suka, perubahan bisa begitu mengejutkan apabila tidak
mempersiapkan diri dan tidak mengharapkannya. Sebenarnya apa yang membuat kita takut
untuk berubah? Ketakutan, pada porsi yang tepat baik juga untuk kita agar kita bisa waspada
dan melakukan tindakan tertentu agar kondisi tersebut tidak menjadi lebih buruk. Akan tetapi,
janganlah kita takut untuk berkembang, karena apa yang kita takutkan tidaklah seburuk apa
yang kita bayangkan. Ketakutan yang kita biarkan berkembang dalam pikiran kita akan lebih
buruk daripada kenyataan yang sebenanrnya.

Keputusan tersulit adalah berpindah dari kondisi yang “aman dan nyaman” ke situasi
yang “entah bagaimana”. Jika kita tahu persis kondisi yang kita tahu “aman dan nyaman” itu
sudah berubah. Banyak orang yang bilang tidak ada yang abadi di dunia ini selain perubahan,
dan kita sering kali enggan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, meskipun
perubahan itu pasti terjadi didalam hidup kita. Seperti alasannya karena takut. Kita takut
untuk gagal. Kita takut untuk meninggalkan Cheese lama kita untuk mencari Cheese yang
baru karena kita sudah berada di zona aman. Kita sulit untuk beradaptasi karena dinding
ketakutan kita yang terlalu besar.

Dalam kehidupan nyata, banyak orang yang kita jumpai seperti Hem yang cepat puas
dengan apa yang sudah dimiliki dan tidak memikirkan masa depan. Ketika perubahan besar
terjadi, mereka menyalahkan orang lain dan keadaan disekitar. Ada juga yang seperti Haw
yang awalnya takut akan perubahan, namun tersadar bahwa dirinya harus beradaptasi dengan
perubahan. Tetapi yang patut ditiru adalah sikap Sniff dan Scurry yang tidak mengenal kata
takut. Mereka yang tidak berfikir untuk mengambil sebuah keputusan, meskipun sedang
berada di kesuksesan mereka tetap memperhatikan keadaan sekitar, sehingga sewaktu ada
perubahan mereka dengan cepat dan tanggap menyesuaikan diri dan mengejar kesuksesan
yang baru. Intinya adalah proses, berhasil atau tidaknya itu urusab belakang. Yang terpenting
adalah kita sudah berusaha terlebih dahulu, dan pasti semua masalah akan ada jalan
keluarnya.

Anda mungkin juga menyukai