Anda di halaman 1dari 33

BAB 1.

SUBPROPOSAL
PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI KEMAHASISWAAN
(PPK ORMAWA)

Pengolahan Limbah Peternakan melalui Pengembangan Usaha Pupuk Kompos


Bokashi dan Cair sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat di Desa
Wanasuka

Oleh:
Adinda Dwi Maharani (1303213084) – 2021
Prins Naval Nuzeren (1301213097) – 2021
Yusnita Putri (1101213484) – 2021
Indra Wahyu (1301213135) – 2021
Yunia Amelia Chairunisa (1305213011) – 2021
Dega Fauzan Rahman (1202213306) – 2021
Divany Maulidyna Putri (1101213180) – 2021
Dhiaurizqi Ramadhani Sanusi (1301213221) – 2021
Arya Dul Fitra Ashari (1302213020) – 2021
Muhammad Naufal Hawari (1301213069) – 2021
Juventius Kriswijanarko (1301213148) – 2021
Muhammad Syariful Umam (1303202111) - 2020
Glorious Satria Dhamang Aji (1302213015) – 2021
Dhewa Radya H. P. T (1202213086) – 2021
Hanrocky Halim (1301213446) – 2021

Dosen Pembimbing:
Dr. Edy Wibowo, S.Si, M.Sc (14860038-1/0430058602)

UNIVERSITAS TELKOM
KABUPATEN BANDUNG
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN SUBPROPOSAL
1. Judul Subproposal : Pengolahan Limbah Peternakan melalui
Pengembangan Usaha Pupuk Kompos Bokashi
dan Cair sebagai Upaya Peningkatan
Perekonomian Masyarakat di Desa Wanasuka
2. Topik : Desa Wirausaha
3. Nama Organisasi Kemahasiswaan : Central Computer Improvement
4. Ketua Pengusul
Nama Lengkap : Adinda Dwi Maharani
NIM : 1303213084
Program Studi/Jurusan : S1 Teknologi Informasi
Perguruan Tinggi : Universitas Telkom
No. Telepon/HP : 0881038617112
E-mail : adindwmah@student.telkomuniversity.ac.id
5. Jumlah Anggota Pengusul (orang) : 15
6. Dosen Pendamping
Nama Lengkap : Dr. Edy Wibowo, S.Si, M.Sc
NIP/NIDN :14861290-1/0430058602
No. Telepon/HP :082118625856
7. Lokasi Kegiatan/Mitra
Kelurahan : Wanasuka
Kecamatan : Pangalengan
Kabupaten : Bandung
Provinsi : Jawa Barat
Jarak PT ke lokasi desa (km) : 48 Km
Waktu tempuh PT ke lokasi : 1 Jam 46 Menit
8. Jangka waktu pelaksanaan (bulan) : 5 bulan
9. Biaya Total (Rp) : Rp 44.968.500
Direktorat Belmawa (Rp) : Rp 40.000.000
Sumber lain (Rp) : Rp 5.000.000
Bentuk Dukungan PT : Sosialisasi dan mentoring melalui zoom

Bandung, 07 Maret 2023


Menyetujui, Pengusul,
Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan Ketua Tim

Prins Naval Nuzeren Adinda Dwi Maharani


1301213097 1303213084
Wakil Rektor III
Bidang Admisi, Kemahasiswaan, dan Alumni

Dr. Dida Diah Damajanti, S.T., M.Eng.Sc.


NIP. 94700007
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN SUBPROPOSAL...............................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL...............................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................vi

RINGKASAN SUBPROPOSAL........................................................................................1

BAB 1. JUDUL...................................................................................................................2

BAB 2. PENDAHULUAN.................................................................................................2

BAB 3. SOLUSI PERMASALAHAN................................................................................5

3.1 Merumuskan dengan Jelas Permasalahan yang Akan Diselesaikan.........................5

3.2 Menguraikan Semua Solusi yang Direncanakan......................................................6

3.3 Pengambilan Keputusan Bersama Sasaran...............................................................6

BAB 4. TUJUAN................................................................................................................6

BAB 5. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM.....................................................7

BAB 6. LUARAN YANG DIHARAPKAN.......................................................................7

6.1 Luaran Wajib Program..............................................................................................7

6.2 Luaran Tambahan Program.......................................................................................8

BAB 7. METODE PELAKSANAAN................................................................................8

7.1 Identifikasi Kebutuhan Masyarakat..........................................................................8

7.2 Deskripsi Ringkasan Khalayak Sasaran....................................................................9

7.3 Rencana Bentuk Intervensi yang Diberikan ke Sasaran...........................................9

7.4 Rintisan Kemitraan dengan Berbagai Pihak di Luar Desa........................................9

7.5 Indikator Keberhasilan dan Metode Pengukuran......................................................9

7.6 Pelaksanaan Program..............................................................................................11

7.7 Bentuk Dukungan Pemerintahan Lokal..................................................................12

7.8 Pembinaan Kelompok Sasaran................................................................................12

7.9 Monitoring dan Evaluasi.........................................................................................12


7.10 Lokakarya Hasil....................................................................................................12

7.11 Audiensi ke Pemerintah Setempat........................................................................13

7.12 Analisis Data dan Penulisan Laporan...................................................................13

7.13 Penguraian Kegiatan Setelah Laporan Diselesaikan.............................................13

7.14 Pemutakhiran Data................................................................................................13

BAB 8. JADWAL KEGIATAN.......................................................................................13

BAB 9. RANCANGAN BIAYA......................................................................................14

LAMPIRAN......................................................................................................................19
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Indikator Keberhasilan Program bagi Masyarakat/Desa............................9
Tabel 2. Tabel Indikator Keberhasilan Program terhadap Perilaku Masyarakat..............10
Tabel 3. Tabel Indikator Keberhasilan Program bagi Mitra.............................................10
Tabel 4. Tabel Indikator Keberhasilan Program Berdasarkan Keberlanjutan Program....10
Tabel 5. Tabel Barchart Jadwal Kegiatan........................................................................13
Tabel 6. Tabel Rancangan Biaya......................................................................................14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Desa Wanasuka.........................................................................................2
Gambar 2. Proses Pembuangan Limbah Kotoran Sapi di Desa Wanasukaa ......................3
Gambar 3. Data Penduduk Desa Wanasuka Berdasarkan Pekerjaan..................................4
Gambar 4. Roadmap Pelaksanaan Program......................................................................11
1

RINGKASAN SUBPROPOSAL

Desa Wanasuka memiliki potensi perekonomian yang besar pada sektor peternakan dan
perkebunan. Namun, masalah terbesar yang dihadapi Desa Wanasuka adalah kotoran ternak
yang tidak dikelola dan menumpuknya sampah. Banyaknya jumlah peternak dan petani di
Desa Wanasuka belum diiringi dengan kesadaran untuk melakukan pengolahan limbah
dengan bijak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi susu segar di Provinsi Jawa
Barat pada tahun 2022 mencapai 300.198,28-ton sehingga potensi limbah kotoran sapi pun
meningkat, termasuk di Desa Wanasuka. Seekor sapi dapat menghasilkan kotoran sebesar 10-
15 kg per harinya. Dengan jumlah ternak sapi yang banyak, masyarakat Desa Wanasuka
masih membuang kotoran sapi di sungai sehingga kualitas air menjadi buruk karena tercemar.
Selain menurunkan kualitas air bersih, kotoran ternak juga menimbulkan polutan sebagai
akibat dari dekomposisi kotoran ternak, yaitu Biological Oxygen Demand (BOD) dan
Chemical Oxygen Demand (COD) serta bakteri patogen.
Berdasarkan masalah utama yang dihadapi oleh Desa Wanasuka, upaya yang dapat
ditempuh untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh kotoran sapi adalah
mengolahnya menjadi pupuk kompos bokashi dan pupuk kompos cair. Pengolahan kotoran
sapi menjadi pupuk kompos bokashi dan pupuk kompos cair merupakan cara yang sederhana,
cepat, dan aplikatif sehingga dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat,
mengatasi masalah lingkungan, serta dapat mendukung sektor perkebunan di Desa
Wanasuka. Hal tersebut juga dapat menjadi acuan untuk menciptakan dan menggerakkan
sebuah desa wirausaha yang berkelanjutan dan mandiri dengan memanfaatkan potensi-
potensi desa yang ada. Pupuk kompos bokashi dan pupuk kompos cair sebagai hasil
fermentasi dari EM4 memiliki potensi untuk dikembangkan di Desa Wanasuka karena proses
pembuatannya yang relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan pembuatan pupuk kompos
secara konvensional. Selain itu, bahan untuk pembuatan pupuk bokashi juga mudah diperoleh
di sekitar lahan perkebunan seperti jerami, rumput, sekam, serbuk gergajian, dan sejenisnya
sehingga sekaligus dapat mengurangi permasalahan sampah dan limbah perkebunan di Desa
Wanasuka.
Persoalan pengolahan limbah peternakan di Desa Wanasuka memiliki urgensi mengingat
potensinya yang besar dalam membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Desa Wanasuka. Program desa wirausaha
melalui pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos bokashi dan pupuk kompos cair
hadir sebagai solusi inovatif bagi Desa Wanasuka. Harapan dari program ini adalah
menggerakkan sektor peternakan dan perkebunan bagi masyarakat yang belum bekerja
sekalipun agar sektor peternakan dan perkebunan di Desa Wanasuka semakin berkembang
dan mampu menjadi sektor unggulan bagi masyarakat. Program ini juga berperan sebagai
sarana pemberdayaan masyarakat Desa Wanasuka dengan melibatkan dan membekali
masyarakat secara langsung untuk menciptakan ekonomi mandiri yang berkelanjutan demi
tercapainya kesejahteraan ekonomi serta menjaga ekosistem desa sesuai dengan target
Suistainable Development Goals (SDGs).
2

BAB 1. JUDUL
Judul subproposal adalah:
“Pengolahan Limbah Peternakan melalui Pengembangan Usaha Pupuk Kompos
Bokashi dan Cair sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat di Desa
Wanasuka”
BAB 2. PENDAHULUAN
Desa Wanasuka adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten
Bandung. Desa ini merupakan desa perkebunan yang terletak di daerah PTPN (PT
Perkebunan Nusantara) VIII Perkebunan Purbasari, sebagai hasil pemekaran dari Desa
Pangalengan, Sukamanah, Banjarsari pada tahun 1989 dengan luas 4.966, 96 Ha. Tanah yang
merupakan HGU (Hak Guna Usaha) BUMN tersebut secara keseluruhan memiliki komoditas
yang terdiri dari teh dan kina dengan mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai karyawan
perkebunan, peternak, dan petani. Namun, jumlah penduduk Desa Wanasuka tidak seimbang
jika dibandingkan dengan wilayahnya yang luas, yaitu berjumlah 4.600 orang saja. Mata
pencaharian masyarakat Desa Wanasuka didominasi oleh peternak sapi, buruh harian lepas,
ibu rumah tangga, dan yang paling tinggi yaitu belum/tidak bekerja. Masyarakatnya tidak
jauh dari bidang peternakan dan perkebunan. Jumlah ternak sapi di Desa Wanasuka hingga
tahun 2012 ada 400 ekor, sedangkan hingga tahun 2023 berjumlah 100 ekor. Menilik latar
belakang dari Desa Wanasuka, sektor peternakan dan perkebunan di Desa ini memiliki
potensi yang bagus untuk dikembangkan.
Gambar 1. Peta Desa Wanasuka
3

Dibalik besarnya potensi perekonomian di Desa Wanasuka, masalah terbesar yang


dihadapi Desa Wanasuka adalah kotoran ternak yang tidak dikelola dan menumpuknya
sampah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi susu segar di Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2022 mencapai 300.198,28 ton sehingga potensi limbah kotoran sapi pun
meningkat, termasuk di Desa Wanasuka. Jumlah peternak di Desa Wanasuka berjumlah 22
orang berdasarkan data situs resmi Desa Wanasuka pada tahun 2023
(https://wanasuka.desa.id/). Namun, banyaknya jumlah peternak dan petani di Desa
Wanasuka belum diiringi dengan kesadaran untuk melakukan pengolahan limbah dengan
bijak. Ternak sapi menghasilkan limbah berupa kotoran, urine, sisa pakan ternak seperti
rumput, jerami, dedak, konsentrat, dan sejenisnya. Seekor sapi dapat menghasilkan kotoran
sebesar 10-15 kg per harinya sedangkan dengan jumlah ternak sapi yang banyak, masyarakat
Desa Wanasuka masih membuang kotoran sapi di sungai. Limbah kotoran sapi tersebut
hanya dibuang menuju aliran pembuangan air yang bermuara ke Daerah Aliran Sungai (DAS)
Citarum sehingga kualitas air menjadi buruk karena tercemar. Selain menurunkan kualitas air
bersih, kotoran ternak juga menimbulkan polutan sebagai akibat dari dekomposisi kotoran
ternak, yaitu Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) serta
bakteri patogen.
Gambar 2. Proses Pembuangan Limbah Kotoran Sapi di Desa Wanasukaa

Berdasarkan masalah utama yang dihadapi oleh Desa Wanasuka, upaya yang dapat
ditempuh untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh kotoran sapi adalah
mengolahnya menjadi pupuk kompos bokashi dan pupuk kompos cair. Pengolahan kotoran
sapi menjadi pupuk kompos bokashi dan pupuk kompos cair merupakan cara yang sederhana,
4

cepat, dan aplikatif sehingga dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat,
mengatasi masalah lingkungan, serta dapat mendukung sektor perkebunan di Desa
Wanasuka. Hal tersebut juga dapat menjadi acuan untuk menciptakan dan menggerakkan
sebuah desa wirausaha yang berkelanjutan dan mandiri dengan memanfaatkan potensi-
potensi desa yang ada. Pupuk organik (bokashi) merupakan hasil dari proses fermentasi
pupuk kandang segar (kotoran sapi) sebagai bahan utamanya serta bahan tambahan seperti
arang sekam, dedak, serta EM4 (Effective Microorganism 4) sebagai dekomposer.
Pengomposan dalam pembuatan pupuk kompos cair juga dapat dipercepat dengan
menambahkan EM4 sebagai aktivator. Kotoran sapi dapat dimanfaatkan menjadi pupuk
kompos bokashi dan pupuk kompos cair karena memiliki kandungan nitrogen, potassium,
dan serat yang tinggi. Pupuk kompos bokashi dan pupuk kompos cair sebagai hasil
fermentasi dari EM4 memiliki potensi untuk dikembangkan di Desa Wanasuka karena proses
pembuatannya yang relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan pembuatan pupuk kompos
secara konvensional. Selain itu, bahan untuk pembuatan pupuk bokashi juga mudah diperoleh
di sekitar lahan perkebunan seperti jerami, rumput, sekam, serbuk gergajian, dan sejenisnya
sehingga sekaligus dapat mengurangi permasalahan sampah dan limbah perkebunan di Desa
Wanasuka.

Gambar 3. Data Penduduk Desa Wanasuka Berdasarkan Pekerjaan

Limbah-limbah yang menumpuk tanpa ditindaklanjuti serta pembuangannya yang tidak


terorganisir hanya akan memberikan dampak negatif. Namun, pengolahan limbah yang
optimal dapat membuka peluang positif limbah-limbah tersebut menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat. Persoalan pengolahan limbah peternakan di Desa Wanasuka
menjadi penting untuk diselesaikan dan patut menjadi perhatian khusus mengingat potensinya
5

yang besar dalam membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat di Desa Wanasuka. Berdasarkan permasalahan yang ada, program
desa wirausaha dengan mengolah limbah peternakan menjadi pupuk kompos bokashi dan
pupuk kompos cair hadir sebagai solusi inovatif bagi Desa Wanasuka. Target dari program
ini adalah mencapai keuntungan finansial dengan menggerakkan perekonomian dan
menyalurkan profit ke masyarakat serta menjaga ekosistem Desa Wanasuka. Selain itu,
harapan dari program ini adalah menggerakkan sektor peternakan dan perkebunan bagi
masyarakat yang belum bekerja sekalipun agar sektor peternakan dan perkebunan di Desa
Wanasuka semakin berkembang dan mampu menjadi sektor unggulan bagi masyarakat.
Program ini juga berperan sebagai sarana pemberdayaan masyarakat Desa Wanasuka dengan
melibatkan dan membekali masyarakat secara langsung untuk menciptakan ekonomi mandiri
yang berkelanjutan demi tercapainya kesejahteraan ekonomi serta menjaga ekosistem desa.
Program ini tentunya sejalan dengan Suistainable Development Goals (SDGs) Desa yang
diturunkan dari SDGs Nasional. Melalui program ini pula, diharapkan skor SDGs Desa Desa
Wanasuka meningkat dari angka 34,99 (Data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi 2023) dengan tercapainya desa sehat dan sejahtera, desa tanpa
kemiskinan, desa layak air bersih dan sanitasi, pertumbuhan ekonomi desa merata, desa tanpa
kesenjangan, serta konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan.
BAB 3. SOLUSI PERMASALAHAN
3.1 Merumuskan dengan Jelas Permasalahan yang Akan Diselesaikan
Masyarakat Desa Wanasuka yang memiliki potensi di sektor peternakan dan perkebunan
harus dihadapkan pada permasalahan pengolahan kotoran ternak sapi dan penumpukan
sampah. Masyarakat Desa Wanasuka biasa membuang kotoran ternak di sungai sehingga
berdampak pada pencemaran air. Hal itu menunjukkan masih rendahnya pemanfaatan
limbah kotoran ternak yang dihasilkan oleh perternakan di Desa Wanasuka. Masih
kurangnya pengetahuan dan minat masyarakat untuk mengolah limbah yang dihasilkan
menjadi solusi yang bermanfaat, khusunya limbah yang dihasilkan dari peternakan perlu
menjadi perhatian khusus. Hasil pengamatan lapangan menunjukkan bahwa produksi limbah
yang dihasilkan oleh peternakan di Desa Wanasuka meningkat setiap harinya. Selain itu,
kemampuan masyarakat dalam mengolah serta mengelola limbah hasil peternakan masih
kurang dan belum ada tindakan akan hal tersebut, padahal apabila limbah hasil peternakan
tersebut dapat dikelola dengan bijak akan memberikan keuntungan bagi masyarakat dan
meminimalisir pencemaran lingkungan.
6

a. Bagaimana penerapan inovasi pemanfaatan limbah peternakan di Desa Wanasuka


sehingga dapat bermanfaat dan membantu perekonomian warga sekitar?
b. Program wirausaha apa yang tepat diterapkan agar masyarakat ikut andil dan
berlangsung secara berkelanjutan?
c. Bagaimana membuat strategi marketing terhadap produk hasil inovasi sehingga dapat
menjual produk dengan tepat sasaran?
3.2 Menguraikan Semua Solusi yang Direncanakan
Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan oleh tim PPK Ormawa di lokasi
calon desa binaan dan berdasarkan hasil musyawarah dengan pengurus desa serta mitra
kelompok pengabdian masyarakat Desa Wanasuka, program wirausaha pupuk kompos
bokashi dan pupuk kompos cair mampu menjadi program solutif bagi masalah pengolahan
limbah peternakan di Desa Wanasuka. Pengolahan limbah kotoran sapi menjadi pupuk
kompos bokashi dan pupuk kompos cair lebih efektif dan membutuhkan waktu yang singkat
dibandingkan dengan pupuk konvensional sehingga mampu menawarkan keuntungan
finansial bagi masyarakat sekitar. Dengan hadirnya program ini, diharapkan masyarakat
Desa Wanasuka tidak lagi membuang kotoran sapi di sungai dan lebih termotivasi dan sadar
akan pentingnya pengolahan limbah peternakan. Selain menjaga ekosistem di Desa
Wanasuka, limbah peternakan yang tadinya dapat mencemari lingkungan dapat menjadi
pupuk kompos bokashi dan pupuk kompos cair yang dapat dijual dan mendukung sektor
perkebunan di Desa Wanasuka.
3.3 Pengambilan Keputusan Bersama Sasaran
Hasil yang diperoleh dari diskusi Tim PPK Ormawa Central Computer Improvement
bersama Kepala Desa adalah pembuatan pupuk kompos bokashi dan pupuk kompos cair
yang ditargetkan menjadi solusi dalam menangani masalah pembuangan kotoran sapi di
sungai dalam skala besar di Desa Wanasuka. Sasaran dari program ini adalah seluruh
masyarakat di Desa Wanasuka di mana program ini melibatkan masyarakat secara langsung
sebagai sarana pembinaan dan pemberdayaan. Dengan adanya program ini, diharapkan
sektor peternakan sapi di Desa Wanasuka dapat bertumbuh dan pengolahan limbah
ternaknya dapat terorganisir secara optimal sehingga menguntungkan masyarakat dan
lingkungan.
BAB 4. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dari program desa wirausaha ini adalah:
7

1. Melakukan pemberdayaan kepada para pemilik ternak dan komunitas pemuda di Desa
Wanasuka, tentang cara mengolah limbah peternakan menjadi inovasi yang
bermanfaat serta memiliki nilai jual.
2. Melakukan inovasi dengan mengolah limbah hasil peternakan di Desa Wanasuka
menjadi pupuk kompos bokashi dan cair sehingga para pembudidaya dapat
menghasilkan produk yang bermanfaat untuk warga sekitar dan juga ramah
lingkungan.
3. Mengembangkan Desa Wanasuka berbasis ekonomi kreatif sehingga Desa Wanasuka
dapat meningkatkan produktifitas dan juga menghasilkan produk yang dapat
menambah penghasilan bagi masyarakat sekitar.
BAB 5. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
Dalam program PPK Ormawa ini, indikator keberhasilan yang diharapkan adalah:
1. Adanya rancangan tentang konsep pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk
kompos bokashi dan cair. Cara mengukur keberhasilan tersebut adalah tim mahasiswa
PPK Ormawa menghasilkan serta mengajarkan secara bersama konsep teknik
mengolah limbah peternakan menjadi pupuk kompos bokashi dan cair.
2. Adanya perubahan pengetahuan serta keterampilan dari kelompok masyarakat di Desa
Wanasuka khususnya pemilik hewan ternak serta kelompok pemuda-pemudi. Cara
mengukur perubahan tersebut adalah tim mahasiswa PPK Ormawa akan melakukan
wawancara terhadap warga sekitar sebelum terlaksananya program dan sesudahnya
dengan tujuan menjamin bahwa masyarakat Desa Wanasuka khususnya pihak
pembudidaya dapat memahami secara detail teknik pengolahan limbah peternakan
menjadi pupuk kompos.
3. Adanya perubahan kapasitas kompetensi pengolahan limbah peternakan menjadi
pupuk kompos bokashi dan cair pasca kegiatan PPK Ormawa ini. Cara mengukur
perubahan tersebut adalah dengan membentuk dan meningkatkan koordinasi dan
komunikasi dengan lembaga-lembaga lokal untuk mencapai tujuan dari kegiatan tim
PPK Ormawa. Koordinasi dan komunikasi antarlembaga lokal sangat diperlukan guna
mempertahankan perubahan yang telah dihasilkan sehingga dapat terus berkembang
kedepannya.
4. Adanya perubahan serta peningkatan jaringan kerjasama. Cara mengukur kebehasilan
ini adalah tim mahasiswa PPK Ormawa akan melakukan kerjasama dengan pengurus
desa dan melakukan perluasan kerjasama dengan pihak-pihak di luar Desa Wanasuka,
8

BAB 6. LUARAN YANG DIHARAPKAN


6.1 Luaran Wajib Program
Luaran wajib yang dihasilkan pada kegiatan PPK Ormawa di Desa Wanasuka adalah:
1. Terciptanya buku pengembangan kapasitas dan soft skill tematik, yang
menggambarkan proses pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk kompos
bokashi dan cair.
2. Terciptanya ringkasan eksekutif program pengolahan limbah peternakan yang berisi
deskripsi, strategi pelaksanaan, proses pengolahan, hard skill dan soft skill yang
dikembangkan, praktik baik yang diperoleh, dan hal-hal yang perlu diperbaiki terkait
program pengolahan limbah peternakan.
3. Terciptanya masyarakat yang mandiri dalam mengelola program pengolahan limbah
peternakan di Desa Wanasuka.
4. Terciptanya media publikasi elektronik berupa video terkait pelaksanaan program di
Desa Wanasuka yang diunggah di kanal perguruan tinggi, kanal Ormawa, dan kanal
Youtube.
5. Terciptanya profil dan poster hasil pelaksanaan program pengolahan limbah
peternakan menjadi pupuk kompos bokashi dan cair di Desa Wanasuka.
6.2 Luaran Tambahan Program
Selain luaran wajib, terdapat luaran tambahan sebagai berikut:
1. Terciptanya sebuah inovasi berupa pupuk kompos bokashi dan cair yang diharapkan
dapat membantu masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan limbah peternakan
di Desa Wanasuka.
2. Terciptanya produk hasil pengolahan limbah peternakan, yaitu pupuk kompos bokashi
dan cair untuk menunjang perekonomian masyarakat Desa Wanasuka.
3. Publikasi program di media sejak dimulai sebagai salah satu bagian dari strategi
branding dan pemasaran.
4. Adanya jejaring kerjasama dengan terciptanya perjanjian kerjasama tertulis antara
mahasiswa dengan mitra.
BAB 7. METODE PELAKSANAAN
7.1 Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
Dari hasil survei yang dilakukan, didapatkan masalah utama di Desa Wanasuka yaitu
belum adanya tindakan terkait limbah yang dihasilkan dari sektor peternakan. Warga sekitar
pun sudah terbiasa membuang limbah ternak di sungai di mana hal tersebut memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan. Selain itu, berdasarkan analisis data kependudukan di
9

Desa Wanasuka masih banyak warga desa yang belum memiliki pekerjaan. Oleh karena itu,
masalah tersebut dapat diatasi dengan mengolah limbah peternakan menjadi produk yang
memiliki nilai jual yaitu pupuk kompos bokashi dan cair yang tidak hanya akan berdampak
baik bagi lingkungan tetapi juga dapat membantu meningkatkan perekonomian di Desa
Wanasuka. Selain dapat meningkatkan keuntungan finansial masyarakat, dengan adanya
inovasi pengolahan pupuk kompos bokashi dan pupuk kompos cair tersebut kebutuhan
masyarakat akan pupuk untuk sektor peternakan dapat terpenuhi karena selama ini
masyarakat harus menempuh jarak yang jauh untuk membeli pupuk.
7.2 Deskripsi Ringkasan Khalayak Sasaran
Sasaran utama kami adalah semua warga Desa Wanasuka melalui struktur kepengurusan
yang berbeda-beda. Struktur kepengurusan utama yang menangani sosialisasi program
pengolahan limbah peternakan adalah komunitas pemuda, sedangkan untuk pengolahan
limbah peternakan menjadi pupuk kompos bokashi dan cair akan dikelola oleh perwakilan
komunitas pemuda dan juga perwakilan pemilik ternak. Dengan struktur kepengurusan ini,
diharapkan dapat dilanjutkan oleh masyarakat sekitar agar maksud dan tujuan dari program
yang akan dilaksanakan dapat berjalan secara optimal dan masyarakat di Desa Wanasuka
dapat turut andil secara keseluruhan.
7.3 Rencana Bentuk Intervensi yang Diberikan ke Sasaran
Rencana intervensi yang akan diberikan ke sasaran yaitu tim akan turun secara langsung
ke lapangan untuk bekerja sama dengan masyarakat dalam melakukan proses pengolahan
limbah peternakan menjadi pupuk kompos bokashi dan cair. Selain itu, tim juga akan
memberikan pembekalan dan monitoring serta evaluasi dalam memasarkan produk inovasi
mulai dari pengemasan hingga strategi marketing (pengelolaan sosial media dan penjualan
produk).
7.4 Rintisan Kemitraan dengan Berbagai Pihak di Luar Desa
Mitra dari kegiatan pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk kompos bokashi dan
cair yaitu perangkat Desa Wanasuka, komunitas pemuda, dan pemilik hewan ternak (sapi).
Selanjutnya akan dibentuk kemitraan dengan distributor pupuk kompos yang telah
diproduksi.
7.5 Indikator Keberhasilan dan Metode Pengukuran
Keberhasilan program dinilai dari kemampuan masyarakat untuk mulai mengelola
limbah yang dihasilkan dari kotoran ternak sapi menjadi pupuk kompos bokashi dan cair.
Tabel 1. Tabel Indikator Keberhasilan Program bagi Masyarakat/Desa
10

Masyarakat/Desa
Sebelum Adanya Program Setelah Adanya Program
Belum ada tempat khusus untuk Kotoran peternakan sapi dapat terkelola dan
pengolahan kotoran peternakan sehingga terolah dengan cara yang benar dan
beberapa tempat seperti sungai menjadi membuat suatu usaha kreatif di Desa
pembuangan limbah peternakan yang Wanasuka dengan mendirikan “Desa
mengakibatkan pencemaran air dan Wirausaha”
terjadinya pemanasan global karena gas
metana yang dihasilkan dari kotoran
peternakan merupakan salah satu gas rumah
kaca yang berkontribusi pada pemanasan
global.
Masyarakat belum terlalu memperdalam Penerapan cara pengolahan kotoran ternak
atau memahami proses bisnis yang efektif, sapi serta proses bisnis yang efektif, efisien,
efisien, dan optimal dalam pengolahan dan optimal sehingga tercipta wirausaha
kotoran peternakan. desa yang berkelanjutan.
Kotoran peternakan sapi yang belum Pengolahan limbah peternakan sapi menjadi
dimanfaatkan dengan baik. pupuk kompos bokashi dan cair sehingga
meningkatkan nilai yang positif terhadap
lingkungan dan meningkatkan pendapatan
masyarakat sekitar.

Tabel 2. Tabel Indikator Keberhasilan Program terhadap Perilaku Masyarakat

Perilaku Masyarakat
Sebelum Adanya Program Setelah Adanya Program
Masyarakat belum melakukan tindakan 85% masyarakat Desa Wanasuka dapat
apapun terhadap limbah peternakan sapi. melakukan pembuatan pupuk kompos
bokashi dan cair di “Desa Wirausaha” dan
menerapkan proses bisnis digital atau
melalui e-commerce.
Masyarakat belum memiliki kemampuan Terbentuknya budaya masyarakat yang
untuk memanfaatkan limbah peternakan terampil dan terlatih dalam pengolahan dan
menjadi sebuah usaha. pemasaran pupuk kompos bokashi dan cair
serta yang dapat menghasilkan profit bagi
masyarakat itu sendiri.

Tabel 3. Tabel Indikator Keberhasilan Program bagi Mitra

Kemitraan
Sebelum Adanya Program Setelah Adanya Program
Belum adanya koordinasi antara pihak desa, Terjalinnya koordinasi yang baik antara
UKM CCI Universitas Telkom, dan mitra. pihak desa, UKM CCI Universitas Telkom,
dan mitra.
Terjalinnya koordinasi dengan mitra (petani,
SMK Pertanian, Universitas Fakultas
Pertanian, dan toko tanaman hias) untuk
distribusi hasil produksi pupuk kompos
bokashi dan cair.
11

Tabel 4. Tabel Indikator Keberhasilan Program Berdasarkan Keberlanjutan Program

Program Tindak Lanjut


Sebelum Adanya Program Setelah Adanya Program
Belum adanya kegiatan monitoring dan Adanya kegiatan monitoring dan
pendampingan program untuk “Desa pendampingan program untuk “Desa
Wirausaha” di Desa Wanasuka. Wirausaha” di Desa Wanasuka.

7.6 Pelaksanaan Program

Gambar 4. Roadmap Pelaksanaan Program


Urutan pelaksanaan program dirinci sebagai berikut.
1. Program akan diawali dengan sosialisasi konsep pengolahan serta pengelolaan limbah
peternakan beserta produk yang dihasilkan kepada pengurus Desa Wanasuka dan
perwakilan pemuda-pemudi di desa tersebut. Sosialisasi meliputi penjelasan tentang
program, sistematika kelembagaan, teknik, produk dan strategi marketing yang akan
dilakukan dari program pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk kompos
bokashi dan cair.
2. Pembentukan struktur kelembagaan dari mayarakat desa sebagai pengurus program
inovasi pengolahan limbah peternakan. Struktur kelembagaan tersebut meliputi
pengurus inti, pengelola limbah peternakan, dan lain-lain.
3. Pembekalan keterampilan kepada lembaga yang telah dibentuk tentang kepengurusan
kelembagaan dan manajemen hasil produk inovasi.
4. Penyedian alat dan bahan kegiatan di mana tim PPK Ormawa menyediakan alat dan
bahan yang sudah didata untuk menunjang pelaksanaan program seperti selang,
12

ember, sarung tangan, dan sebagainya. Pengadaan alat dan bahan tetap
mempertimbangkan pengoptimalan penggunaan tiap aspek yang dibutuhkan.
5. Edukasi pengolahan limbah kepada masyarakat terkait inovasi yang bisa dilakukan
dengan memanfaatkan limbah peternakan.
6. Pelatihan pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk kompos bokashi dan cair
kepada tim.
7. Pelatihan pengemasan produk hasil olahan limbah yang telah diproduksi oleh
masyarakat yaitu pupuk kompos bokashi dan cari agar menaikkan nilai jual produk.
8. Pelatihan pemasaran produk hasil olahan limbah yang telah dikemas oleh masyarakat
agar menghasilkan profit.
7.7 Bentuk Dukungan Pemerintahan Lokal
Pemerintahan lokal berpartisipasi dan mendukung program dengan menyetujui
program yang akan dilaksanakan, memberikan arahan berdasarkan kondisi desa serta sumber
daya limbah yang akan diolah. Pemerintah lokal juga menyediakan lokasi yang nantinya
digunakan untuk wirausaha pengolahan limbah menjadi pupuk kompos bokashi dan cair.
7.8 Pembinaan Kelompok Sasaran
Pembinaan kelompok sasaran yaitu masyarakat Desa Wanasuka yang memiliki hewan
ternak sapi tetapi membuang kotoran ternak di sungai, petani di Desa Wanasuka yang
membuang limbah perkebunan secara tidak tepat, ibu rumah tangga dan/atau masyarakat
Desa Wanasuka yang belum bekerja yang nantinya akan mengelola usaha pupuk kompos
bokashi dan cair di Desa Wanasuka. Pembinaan dilakukan melalui sosialisasi hingga
pendampingan kerja praktik kepada kelompok sasaran.
7.9 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dilaksanakan sebagai upaya untuk mengetahui dampak program usaha
pengolahan limbah peternakan terhadap mitra. Diharapkan, pelaku usaha pupuk kompos
bokashi dan cair di Desa Wanasuka sebagai binaan dari program ini dapat terbantu secara
finansial dan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat di Desa Wanasuka secara
keseluruhan. Evaluasi dilakukan sebagai upaya untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu
ditindaklanjuti agar program dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga usaha pupuk
kompos bokashi dan cair dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Desa Wanasuka
dalam jangka waktu panjang.
7.10 Lokakarya Hasil
Lokakarya hasil dilakukan setelah seluruh program berjalan dengan baik dan
berkelanjutan serta mampu mencapai target hasil yang diharapkan. Tahap ini dilakukan
13

dengan memperkenalkan produk pupuk kompos bokashi dan pupuk kompos cair secara
online melalui media sosial dan mengadakan pertemuan dengan stakeholder terkait untuk
diseminasi program.
7.11 Audiensi ke Pemerintah Setempat
Setelah lolos pendanaan, dilakukan audensi kepada masyarakat Desa Wanasuka tentang
pendanaan yang telah diberikan, penjelasan program yang akan dilaksanakan, dan perincian
tentang hal-hal yang diperlukan.
7.12 Analisis Data dan Penulisan Laporan
Analisis data dilakukan setelah rangkaian kegiatan usai, mulai dari identifikasi masalah
hingga monitoring. Hasil analisis data akan dijadikan laporan untuk dilaporkan ke
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
(Kemdikbudristek).
7.13 Penguraian Kegiatan Setelah Laporan Diselesaikan
Setelah PPK (Program Peningkatan Kapasitas Mahasiswa) Organisasi Mahasiswa ini
terlaksana, Warga Desa Wanasuka dapat melaksanakan programnya secara mandiri dan
berkelanjutan sesuai dengan skema program yang telah dibuat.
7.14 Pemutakhiran Data
Pemutakhiran data dilakukan dengan membarui data-data dan melakukan evaluasi
program setiap satu bulan sekali untuk memastikan bahwa keberlangsungan program sudah
tepat dan sesuai dengan rancangan yang telah disusun.
BAB 8. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan PPK Ormawa ini dirinci pada Tabel 5.
Tabel 55. Tabel Barchart Jadwal Kegiatan
14

Keterangan pada tabel :


Adinda Dwi Maharani AD
Prins Naval Nuzeren PN
Yusnita Putri YP
Indra Wahyu IW
Yunia Amelia Chairunisa YA
Dega Fauzan Rahman DF
Divany Maulidyna Putri DM
Dhiaurizqi Ramadhani Sanusi DR
Muhammad Syariful Umam MF
Arya Dul Fitra Ashari AD
Muhammad Naufal Hawari MN
Juventius Kriswijanarko JK
Glorious Satria Dhamang Aji GS
Dhewa Radya H. P. T DY
Hanrocky Halim HH

BAB 9. RANCANGAN BIAYA


Rincian pengeluaran kegiatan PPK Ormawa ini terdapat pada Tabel 6.
Tabel 66. Tabel Rancangan Biaya
15

Barang Habis Pakai + Produksi


16

Harga barang
NO Deskripsi Justifikasi Volume Jumlah
per-satuan

Untuk campuran
1 Sekam pembuatan pupuk 80 Rp9.000 Rp720.000
kompos

Untuk menampung
kotoran sapi yang akan
2 Karung besar 80 Rp5.000 Rp400.000
digunakan utntuk
membuat pupuk

Untuk menimbang
3 Timbangan duduk kotoran sapi yang 6 Rp75.000 Rp450.000
dikumpulkan
Untuk campuran
4 Kapur bubuk pembuatan pupuk 80 Rp13.000 Rp1.040.000
kompos
Untuk campuran
5 Dedak padi pembuatan pupuk 80 Rp10.000 Rp800.000
kompos
Untuk campuran
6 Larutan EM-4 pembuatan pupuk 16 Rp45.000 Rp720.000
kompos
Untuk campuran
7 Gula pasir pembuatan pupuk 50 Rp20.000 Rp1.000.000
kompos

Sebagai tempat untuk


8 Karung goni menampung pupuk 60 Rp7.500 Rp450.000
bokashi yang telah jadi

Sebagai alas dan


juga penutup dalam
9 Tikar biru 30 Rp30.000 Rp900.000
proses fermentasi pupuk
bokashi

Sebagai mediator untuk


10 Ember tanggung pembuatan pupuk 30 Rp10.000 Rp300.000
kompos bokashi

Sebagai mediator untuk


11 Sekop besar pembuatan pupuk 8 Rp75.000 Rp600.000
kompos bokashi

Untuk keperluan
Tong biru plastik
12 pengolahan dan 10 Rp250.000 Rp2.500.000
200l
penyimpanan kompos
17

Untuk mengikat timba


13 Tali Karet/tali yang berisi pupuk cair 50 Rp17.000 Rp850.000
selama fermentasi

Untuk menampung hasil


14 Botol jirigen pupuk cair yang telah 30 Rp8.000 Rp240.000
mengalami fermentasi

Sebagai campuran untuk


15 Cairan molase 10 Rp45.000 Rp450.000
pembuatan pupuk

Sebagai campuran untuk


16 Tetes tebu 10 Rp50.000 Rp500.000
pembuatan pupuk

Sebagai penutup timba


17 Plastik hitam yang berisi pupuk cair 30 Rp30.000 Rp900.000
untuk fermentasi
Sebagai penyaring
wadah kotoran sapi
18 Karung beras 50 Rp5.000 Rp250.000
yang akan dimasukan ke
dalam timba
Untuk membantu
19 Sekop kecil membuat campuran 10 Rp40.000 Rp400.000
pupuk
Untuk mengikat karung-
20 Tali rafia karung yang berisi 10 Rp15.000 Rp150.000
kotoran sapi
Menampung hasil
campuran pupuk cair
21 Timba 20 Rp20.000 Rp400.000
yang akan
difermentasikan

Sebagai mediator
22 Watering can 6 Rp70.000 Rp420.000
penyiraman pupuk cair

Untuk keperluan
23 Sendok takar 7 Rp35.000 Rp245.000
pengolahan kompos
Untuk menakar bahan
24 Takaran liter 7 Rp38.000 Rp266.000
campuran kompos
Untuk menimbang
25 Timbangan digital 5 Rp100.000 Rp500.000
bahan
Pengadaan design Untuk pembuatan logo
26 2 Rp800.000 Rp1.600.000
logo produk produk pupuk

Untuk pengadukan pada


27 Centok 8 Rp25.000 Rp200.000
pengolahan pupuk cair
18

Untuk pengecekan suhu


28 Termometer 4 Rp250.000 Rp1.000.000
limbah dan kompos

Untuk pengemasan
29 Botol 500 ml produk pupuk kompos 80 Rp15.000 Rp1.200.000
cair
Untuk mengantisipasi
30 Terpal ketika hujan dan agar 6 Rp250.000 Rp1.500.000
lebih teduh
Untuk pengemasan
Kemasan kompos
31
padat/plastik
produk pupuk kompos 100 Rp12.000 Rp1.200.000
bokashi
Untuk melakukan
pengangkutan bahan-
32 Artco 6 Rp800.000 Rp4.800.000
bahan ke tempat
pengolahan

Pengadaan editor Untuk pembuatan


33 video dokumentasi selama 1 Rp600.000 Rp600.000
program

Jumlah Pembelian Bahan Habis Pakai Rp27.551.000

BIAYA PERJALANAN LAINNYA


Harga barang
NO Deskripsi Justifikasi Volume Jumlah
per-satuan
Perjalanan keseluruhan
1 Transportasi 8 Rp375.000 Rp3.000.000
program
Untuk Konsumsi
2 Konsumsi 255 Rp12.500 Rp3.187.500
Anggota
Jumlah Pembelian Biaya Perjalanan Rp6.187.500

BELANJA LAIN-LAINYA
Harga barang
NO Deskripsi Justifikasi Volume Jumlah
per-satuan
Untuk protokol
1 Masker 4 Rp50.000 rp200.000
kesehatan

Penunjang pengolahan
Sarung Tangan
2 pembuatan kompos serta 15 Rp40.000 Rp600.000
Latex
protokol kesehatan

Untuk keperluan
3 Fotokopi seminar, lokakrya, dan 1000 Rp500 Rp500.000
media promosi
Penunjang pembuatan
4 Sepatu Boot 6 Rp100.000 Rp600.000
kompos
19

Untuk keperluan
5 Surat Menyurat seminar, lokakrya, dan 800 Rp500 Rp400.000
media promosi
Untuk perlengkapan
6 Cetak Banner seminar, lokakarya, dan 2 Rp100.000 Rp200.000
media promosi
Sabun Cuci Untuk protokol
7 3 Rp40.000 rp120.000
Tangan kesehatan

Perlengkapan
8 Stiker 60 Rp10.000 Rp600.000
pemasaran dan publikasi

Untuk menampilkan
9 Lokakarya hasil program kepada 1 Rp1.000.000 Rp1.000.000
masyarakat
Untuk keperluan
Adsense Media
11 seminar, lokakrya, dan 1 Rp1.000.000 Rp1.000.000
Sosial
media promosi
Untuk keperluan print
Biaya
12
Administrasi
guide book manual dan 5 Rp150.000 Rp750.000
dokumen

13 Seminar Untuk acara sosialisasi 1 Rp700.000 Rp700.000

Untuk sosialisasi konsep


14 Seminar program pengolahan 1 Rp700.000 Rp700.000
limbah peternakan

Untuk pembekalan
15 Seminar 1 Rp700.000 Rp700.000
keterampilan
Untuk pelatihan
16 Seminar pembuatan pupuk 1 Rp700.000 Rp700.000
kompos bokashi
Untuk pelatihan
17 Seminar pembuatan pupuk 1 Rp700.000 rp700.000
kompos cair
Untuk pelatihan
18 Seminar 1 Rp700.000 Rp700.000
pengemasan produk
Untuk pelatihan
19 Seminar pemasaran produk yang 1 Rp700.000 Rp700.000
dihasilkan
Untuk tim dan pihak-
pihak yang terlibat
20 Biaya ATK
secara intens dalam
30 Rp12.000 Rp360.000
kegiatan
Jumlah Pembelian Pembelian Lainnya Rp11.230.000
20

Total semua Rp44.968.500


21

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua Tim Pelaksana dan Dosen Pendamping
Lampiran 1.1 Biodata Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Adinda Dwi Maharani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Teknologi Informasi
4 NIM 1303213084
5 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 10 juni 2003
6 Alamat Email adindiemah@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0881038617112

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
Telkom University Anggota Divisi Event Universitas Telkom
1
PKM Center Organizer (2022 - sekarang)
Universitas Telkom
2 Angkasa ITUM Anggota
(2022)
Asisten Laboratorium Divisi
Mobile Innovation Event dan Bisnis, Universitas Telkom
3
Laboratory Anggota Divisi Project (2022 - sekarang)
Manager
Central Computer Universitas Telkom
4 Anggota Divisi Design
Improvement (2021 - sekarang)

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Universitas Islam
1 Finalis Business Case 2022
Darussalam Gontor
Juara 2 LKTI LLAJ Tingkat Dinas Perhubungan Provinsi
2 2019
Provinsi Bali Bali
Duta Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan Provinsi
3 2019 - 2020
Provinsi Bali Bali
22

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal PPK Ormawa.

Bandung, 07 Maret 2023


Ketua Tim Pelaksana

Adinda Dwi Maharani


23

Lampiran 1.6 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas diri
1 Nama Lengkap Dr. Edy Wibowo, S.Si, M.Sc.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Fisika
4 NIP/NIDN 14861290-1/0430058602
5 Tempat dan Tanggal Lahir Batang, 30 Mei 1986
6 Alamat Email edywibowo@telkomuniversity.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 082118625856

B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
Universitas Negeri
1 Sarjana (S1) Fisika 2017
Semarang
Universiti Teknologi
2 Magister (S2) Fisika 2011
Malaysia
3 Doktor (S3) Fisika Institut Teknologi Bandung 2008

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan Sks

1 Rangkaian Listrik A Wajib 4

2 Praktikum Teknik Elektro 1 Wajib 1

3 Peng. Rekayasa Dan Desain Wajib 3

4 Fisika Material Wajib 3

5 Matematika Rekayasa 2 Wajib 3

6 Elektromagnetika Wajib 3

Penelitian

No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

Seawater Desalination-Filter Made of


1 Riset and Inovation ITB 2014
Indonesian Clays
24

Growth and Characterization of AlGaAs


2 RU UTM 2012
Nanowires using MOCVD
Sel Surya Film Tipis Berbasis Material
Penelitian penugasan
3 CdTe (Cadmium Telluride) dan CdS 2012
unggulan UNNES
(Cadmium Sulfida)
Gold Seed-Particles Assisted Growth of
4 FRGS UTM 2011
Indium Gallium Arsenide Nanowires
Struktur Mikro Dan Sifat Optik Film
Program Penelitian
Tipis CdTe Sebagai Bahan Pembuat Sel
5 Dosen Muda, DIPA 2008
Surya Yang Ditumbuhkan Dengan
Unnes
Metode dc Magnetron Sputtering
Menentukan Kualitas Berbagai Merk Program Penelitian
6 Lampu Dilihat Dari Daya Dan Kuat Mahasiswa, DIPA 2008
Penerangan Unnes
Pengabdian Kepada Masyarakat

No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun

Computation for Beginner (Latex, Department of Physics,


Matlab and Origin), Synthesis and Faculty of Mathematics
1 2013
Functionalization of Nanomaterial and Sciences, Bandung
Research Group, Institute of Technology

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal PPK Ormawa.

Bandung, 07 Maret 2023


Dosen Pendamping

Dr. Edy Wibowo, S.Si, M.Sc


14860038-1/0430058602
25

Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama


26

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa


27

Lampiran 4. Denah Lokasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai