Anda di halaman 1dari 3

Latar belakang:

Supermarket adalah sebuah pusat perbelanjaan yang menjual berbagai macam produk,
mulai dari kebutuhan pokok yang berupa makanan, bahkan sampai kebutuhan pokok yang
berupa pakaian. Dan beberapa supermarket juga menyediakan lebih dari kebutuhan pokok
manusia. Ada yang menjual makanan dan peralatan untuk pemeliharaan hewan pemeliharaan,
sampai perabot rumah tangga, bermacam jenis furnitur dan juga alat-alat elektronik juga
dijual di supermarket. Sehingga banyak dari masyarakat lebih memilih berbelanja di
supermarket karena barang yang lengkap dan juga sering terdapat penawaran harga yang
lebih murah (diskon).
Namun supermarket yang lengkap ternyata masih terdapat banyak kekurangan dimana
proses antri untuk membayar di kasir yang masih sedikit lambat, sehingga membuat orang
bosan dan lama menunggu antrian. Sering juga pada beberapa supermarket tidak
dicantumkan harga barang yang dijual, sehingga pembeli harus menanyakan kepada petugas
supermarket tentang harga barang tersebut, dan mengurangi efisiensi dari waktu dan tenaga.
Bahkan tak jarang pada beberapa supermarket besar masih terdapat modus penipuan yang
dilakukan oleh kasir.
Contohnya menurut PT. SAT seperti dilansir oleh situs lifestyle.kompasiana.com
bahwa masih terdapat kasir yang melakukan penipuan dengan menambahkan harga dari
barang yang dibelanjakan maupun tidak memberikan struk saat selesai pembayaran. Hal ini
tentu sangat merugikan konsumen terutama saat membeli barang dalam jumlah banyak.
Sehingga konsumen tidak mengetahui hasil pembelian mereka dalam bentuk cetakan (struk
belanja) (sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/11/16/aksi-tipu-tipu-sangkasir-503581.html, diakses pada 13 Maret 2014). Untuk menghindari hal demikian dibuatlah
suatu sistem agar tidak terjadi kecurangan maupun penipuan pada kasir.
Sistem barcode scanner pada trolley adalah suatu pembaca kode barcode yang
diletakkan pada keranjang atau kereta belanja. Sistem ini bisa mendeteksi barang yang masuk
ke dalam kereta dan menampilkan harga barang tersebut dan juga harga total dari belanja.
Sistem ini juga dapat mengurangi total harga belanja dari konsumen jika konsumen telah
menaruh suatu barang pada trolley yang ingin dikembalikan dan tidak jadi membeli barang
tersebut. Sistem trolley barcode scanner ini juga dapat mendeteksi apakah trolley saat itu
dalam keadaan tidak dipakai atau sedang dipakai. Selanjutnya sistem trolley akan mengirim
data ke server sehingga pelanggan hanya perlu membayar di kasir.
Diharapkan dengan adanya sistem ini, kejadian penipuan maupun kecurangan saat
berbelanja di kasir dapat dikurangi sehingga membuat pelanggan lebih nyaman ketika
berbelanja di kasir.

Metode Penelitian:
1. Sensor pemindai menggunakan kamera. Jadi program ini akan menggunakan metode
pendeteksi halangan, yang bertujuan untuk menjaga jarak antara trolley dan juga
pembeli. Jika penghalang berada terlalu jauh dari sensor, maka tidak akan
memberikan sinyal balik, dan akan memberikan sinyal balik jika penghalang berada
dekat dari sensor. Data dari sensor akan dikirim ke mikrokontroler
2. Pembaca kode bar (barcode scanner). Dalam kode bar terdapat garis hitam dan putih
yang mempunyai tebal yang berbeda-beda. Prinsip dasar barcode scanner adalah
dimana garis hitam menyerap semua cahaya yang dipancarkan oleh scanner dan tidak
dipantulkan kembali. Sedangkan garis putih menyerap cahaya yang dipancarkan dan
dipantulkan kembali. Hasil bacaan dari barcode scanner akan dikirim ke
mikrokontroler
3. RF Transmitter-Receiver. Mikrokontroler yang ada dihubungkan dengan modul
transceiver yang berfungsi untuk mentransimisikan data yang akan diterima oleh
modul receiver pada computer, dengan menggunkana frekuensi RF.
4. Client-Server. Sistem client akan menampung data dari harga dan juga status yang
terdapat pada masing-masing trolley dan mengirimkannya ke server melalui jaringan
wifi secara kontinyu.
Keuntungan:
1. Setiap barcode mempunyai identitas yang berbeda, artinya setiap barang tidak
memiliki barcode yang sama.
2. Barcode sudah menyediakan informasi keseluruhan tentang barang tersebut.
3. Terjamin keamanannya
4. Mudah untuk membaca kode barcode.

Batasan masalah:
1. Barang yang ingin dimasukkan dan yang ingin dikeluarkan harus dibedakan sehingga
tidak terjadi kesalahan pembacaan harga
2. Trolley tidak boleh digunakan untuk menaruh barang-barang pribadi, menaruh
barang-barang yang tidak termasuk pembelian, maupun menaruh anak diatas trolley.

3. Sistem barcode scanner pada trolley belum bisa membaca barang-barang yang
termasuk barang pembelian tetapi tidak memiliki barcode (harus menggunakan nota).
Contoh: alat-alat tulis, barang pecah belah.

Anda mungkin juga menyukai