Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“KANG BAWOR PETAN KARO PONIMAN’’


(PEMBERDAYAAN KAMPUNG BATIK DENGAN
MENGOPTIMALKAN BATIK ADI PURWO SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN KEARIFAN LOKAL DAN PEREKONOMIAN
DESA KEMANUKAN)

BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh
1. Ahmad Khanifudin ; 162140125 ; Tahun Angkatan 2016
2. Medita Wahyu Sintiya ; 162140079 ; Tahun Angkatan 2016
3. Wahyu Larasati ; 162140080 ; Tahun Angkatan 2016
4. Miftakhudin ; 142140090 ; Tahun Angkatan 2014
5. Ericha Putri Puspitasari ; 142140100 ; Tahun Angkatan 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO


PURWOREJO
2017

i
ii
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Kegiatan.................................................................................... 3
1.4 Luaran Yang Diharapkan ...................................................................... 3
1.5 Manfaat Kegiatan.................................................................................. 4
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ........................... 5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN .................................................................. 6
3.1 Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
3.2 Analisis Kebutuhan .............................................................................. 6
3.3 Penyusunan Program ........................................................................... 6
3.4 Pelaksanaan Program ........................................................................... 7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 9
LAMPIRAN ........................................................................................................ 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ................. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .............................................. 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pemberian Tugas ... 23
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ........................................ 25
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra ................................. 26
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja .......................................... 27

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang
keberadaannya sudah diakui oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki seni dan motif batik tersendiri
sesuai dengan ciri khas masing-masing daerah tempat batik tersebut berasal,
tidak terkecuali Kabupaten Purworejo. Kabupaten Purworejo sendiri
memiliki motif batik khas yaitu motif Adi Purwo. Motif Adi Purwo adalah
motif yang menggambarkan ciri khas kekayaan alam dan budaya dari
Kabupaten Purworejo berupa Buah Manggis, Buah Durian, Geblek, Clorot,
Kambing Etawa, Bedug Agung dan Tari Dolalak. Sebenarnya Motif Batik
Adi Purwo sudah dikenalkan oleh pemerintah Purworejo, tetapi masih
banyak masyarakat umum, khususnya masyarakat Purworejo yang belum
mengetahuinya. Hal ini dikarenakan kurang maksimalnya publikasi
mengenai batik ini secara luas. Salah satu desa yang mulai melestarikan
motif Adi Purwo yaitu Desa Kemanukan.

Desa Kemanukan memiliki kelompok batik yang diberi nama Batik


Lestari Kemanukan. Kelompok batik tersebut memiliki anggota yang terdiri
dari ibu rumah tangga, lansia dan pemuda. Namun, sebagian besar dari
anggotanya adalah ibu rumah tangga. Hal tersebut disayangkan karena
minat dari pemuda desa sangat sedikit untuk melestarikan batik tersebut.
Selain itu, Desa Kemanukan memiliki potensi yang dapat dikembangkan
berupa produksi batik. Hal ini buktikan dengan adanya Kelompok Batik
Lestari yang berada di Desa Kemanukan.

Hasil produksi dari kelompok batik ini sudah diterima dikalangan


masyarakat tetapi belum diterima dikalangan pemuda. Faktor yang
mempengaruhi antara lain dari segi warna yang ditawarkan kurang diminati
oleh pemuda karena warnanya cenderung gelap dan kurang menarik.
Pemilihan warna tersebut disebabkan karena mahalnya harga warna yang
berkualitas baik. Selain itu warna yang diproduksi berdasarkan pesanan.
Faktor lain yaitu kurangnya pengkombinasian warna dan desain
pembuatannya cederung gelap dikarenakan pembatiknya merupakan ibu
rumah tangga yang sudah berumur. Dari segi pemasaran kurang maksimal
karena hanya dilakukan dari mulut ke mulut oleh pembatik. Hal itu
disebabkan kurangnya pengetahuan pembatik tentang IPTEK. Padahal di era
modern ini penggunaan sarana internet khususnya media sosial bisa
mempermudah dan membantu dalam promosi dan pemasaran produk
tersebut. Kondisi yang perlu diciptakan adalah bagaimana untuk
menciptakan kesadaran masyarakat dalam rangka menyongsong kampung
2

batik. Hal ini sebagai sarana untuk memperkenalkan batik khas Purworejo
khususnya motif Adi Purwo di kalangan masyarakat luas. Sehingga ke
depannya bisa mengurangi jumlah pengangguran dan menambah
perekonomian Desa Kemanukan serta sebagai perintis industri batik di
wilayah Purworejo.

Gambar 1.1 Kegiatan membatik oleh Kelompok Batik Lestari

Berdasarkan masalah di atas dan pentingnya pengembangan potensi


Desa Kemanukan, maka Tim Pelaksana bermaksud untuk melaksanakan
program pemberdayaan kampung batik dengan mengoptimalkan batik motif
Adi Purwo. Hal ini sebagai upaya peningkatan kearifan lokal serta
perekonomian Desa Kemanukan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut :
a. Bagaimana cara menumbuhkan minat seluruh lapisan masyarakat Desa
Kemanukan untuk melestarikan Batik Adi Purwo melalui
POKDARTIK?
b. Bagaimana cara memberi pemahaman kepada masyarakat Desa
Kemanukan agar semua lapisan masyarakat dapat ikut serta dalam
upaya pendirian kampung batik?
c. Bagaimana metode yang tepat untuk meningkatkan kearifan lokal dan
perekonomian Desa Kemanukan melalui kampung batik?
3

1.3 Tujuan Kegiatan


Program ini bertujuan untuk memperbaiki keempat faktor yang menjadi
masalah di Desa Kemanukan, dengan mengakomodasi kekhasan dan nilai
kearifan lokal Desa Kemanukan. Pengembangan yang dilakukan bersifat
stimulan, sehingga timbul kesadaran masyarakat untuk aktif inovatif dalam
mengolah sumber daya manusia secara mandiri dan berkelanjutan. Hal
tersebut diharapkan agar Desa Kemanukan menjadi Kampung Batik yang
melestarikan batik khas Purworejo yaitu Batik Adi Purwo. Adapun tujuan
secara sistematis dan terperinci dari program ini sebagai berikut:
a. Membentuk tim Kelompok Sadar Batik (POKDARTIK) khususnya
pemuda Kemanukan sebagai penggerak dalam mengoptimalkan batik.
b. Membentuk kampung batik sebagai upaya pelestarian motif batik Adi
Purwo sebagai batik khas Purworejo.
c. Membuat film dokumenter, website, blog, akun media sosial
(Instagram, Twitter, Facebook), dan hardcopy berupa pamflet, banner,
serta spanduk sebagai sarana promosi dan pemasaran.
d. Memberikan pelatihan kepada pemuda tentang proses pembuatan
batik.
e. Memberikan pelatihan kepada pembatik tentang cara penggunaan
media sosial dalam hal promosi dan pemasaran produk.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dalam program KANG BAWOR PETAN
KARO PONIMAN adalah sebagai berikut :
a. Terbentuknya Kampung Batik Desa Kemanukan sebagai pusat pengrajin
batik yang melestarikan motif khas Kabupaten Purworejo yaitu motif
Adi Purwo.
b. Terbentuknya kelompok sadar batik (POKDARTIK) bagi pemuda Desa
Kemanukan sebagai generasi penerus yang melestarikan batik khas
Kabupaten Purworejo.
c. Film dokumenter mengenai Desa Kemanukan dan proses pembuatan
batik yang mampu menjadi panduan pengaplikasian program, sekaligus
menjadi dokumentasi audiovisual yang bisa dijadikan rujukan untuk
program serupa pada tahun-tahun berikutnya, khususnya Program
Kreatifitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat.
d. Portal website: kampungbatikkemanukan.com yang memuat artikel,
informasi dan galeri foto. Terbentuk juga jejaring yang luas di sosial
media berupa Instagram, Facebook dan Twitter dengan hashtag Batik
Adi Purwo Kemanukan. Publikasi dengan hardcopy berupa poster
kegiatan.
4

1.5 Manfaat Kegiatan


Selama program berlangsung, warga Desa Kemanukan diharapkan
dapat memperoleh berbagai manfaat program, diantaranya pemahaman dan
pengetahuan potensi desa dengan mengoptimalkan Batik Adi Purwo.
Pelatihan pemasaran produk melalui pelatihan kewirausahaan
diselenggarakan agar masyarakat mempunyai bekal dalam pemasaran
produk. Hal ini guna meningkatkan kearifan lokal dan perekonomian
masyarakat serta pengurangan pengangguran di Desa Kemanukan.
5

BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Desa Kemanukan adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Bagelen
Kabupaten Purworejo bagian timur yang sebagian besar penduduknya memiliki
mata pencaharian sebagai petani. Ketika musim bercocok tanam tiba, mereka
sibuk mengolah sawah masing-masing. Mulai dari mengolah sawah, penyemaian
benih sampai menunggu musim panen tiba. Biasanya tenggang waktu untuk
menunggu musim panen tiba berkisar antara 3-4 bulan. Masa menunggu musim
panen biasa disebut musim paceklik. Di musim paceklik ini, banyak warga yang
memiliki pekerjaan sambilan yaitu membatik.
Membatik sudah dilakukan masyarakat Desa Kemanukan sejak zaman
dahulu. Pada tahun 2000-an, satu potong kain batik dihargai Rp. 125.000 sebagai
upah membatik saja. Jika bahan berasal dari si pembatik, upah yang didapat dari
membuat selembar kain batik bisa digunakan untuk biaya hidup sehari-hari,
bahkan bisa untuk membeli emas. Pada awalnya di Desa Kemanukan terdapat dua
kelompok batik yang dibina dari Perindag, namun seiring berjalannya waktu
kelompok yang satu beralih pada kegiatan “melinting rokok”. Oleh karena itu
pada pelatihan ke dua, kelompok batik yang masih bertahan diberi nama
Kelompok Batik Lestari yang anggotanya dihimpun dari seluruh dusun di Desa
Kemanukan. Beberapa masyarakat yang tergabung dalam kelompok ini biasanya
memulai pekerjaan membatik setelah pulang dari sawah.
Hasil produksi dari kelompok batik ini sudah ada yang memesan, namun
hanya beberapa saja dikarenakan belum banyak yang mengetahui bahwa Desa
Kemanukan mempunyai produksi batik. Hal ini disebabkan kurangnya pengenalan
berupa promosi yang hanya dilakukan dari mulut ke mulut. Kendala lain yaitu
pada proses pemasaran karena faktor pembatiknya yang notabenenya ibu rumah
tangga yang gagap tehnologi. Jika kendala tersebut teratasi dan dikembangkan
secara maksimal akan membentuk komunitas yang besar, sehingga Desa
Kemanukan dapat diubah menjadi kampung dengan nuansa batik atau sebuah
kampung batik. Keadaan tersebut dapat mengubah kondisi perekonomian Desa
Kemanukan apabila dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain itu desa ini dapat
dijadikan desa wisata dan pelatihan bagi kaum pelajar.
6

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Identifikasi Masalah


Desa Kemanukan adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan
Bagelen, Kabupaten Purworejo bagian timur yang sebagian besar
penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Selain sebagai
petani, sebagian penduduk Desa Kemanukan memiliki kebiasan membatik.
Membatik sebenarnya sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Desa
Kemanukan merupakan salah satu desa yang mengembangkan motif batik
khas Purworejo yang dinamakan Adi Purwo. Namun motif batik ini belum
dikenal oleh masyarakat luas. Kurangnya pemahaman mengenai
pengelolaan dan pemasaran mengakibatkan potensi pengembangan batik
tersebut tidak berkembang dengan baik. Untuk mengatasi hal tersebut tim
peneliti bekerja sama dengan perangkat desa, kelompok Batik Lestari
Kemanukan dan tim POKDARTIK berusaha memberdayaan Kampung
Batik dengan mengoptimalkan Batik Adi Purwo sebagai upaya peningkatan
kearifan lokal dan perekonomian Desa Kemanukan. Lokasi tersebut
nantinya akan dijadikan Kampung Batik sebagai sentral pembuatan batik di
Purworejo.

3.2 Analisis Kebutuhan


Kesadaran perangkat desa mengenai potensi yang dimiliki Desa
Kemanukan untuk dikembangkan menjadi Kampung Batik Kemanukan
masih kurang. Sebagian besar kelompok pembatik terdiri dari ibu rumah
tangga sehingga perlunya pembinaan mengenai pengetahuan akan IPTEK
sebagai bekal dalam promosi dan pemasaran sehingga akan lebih maksimal.

3.3 Penyusunan Program

Gambar 3.1 Bagan Penyusunan Program


7

3.4 Pelaksanaan Program


a. Tahap persiapan
Langkah-langkah yang ditempuh dalam tahap persiapan ini sebagai
berikut :
1) Membuat surat permohonan pelaksanaan program kreatifitas
mahasiswa bidang pengabdian masyarakat di Desa Kemanukan.
2) Melakukan pertemuan dengan kelompok Batik Lestari untuk
memberikan sosialisasi program.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, langkah-langkah yang akan dilakukan sebagai
berikut:
1) Sosialisasi Program
Pada tahap ini, akan diadakan diskusi dan koordinasi mengenai
program pembuatan kampung batik dengan sasaran masyarakat Desa
Kemanukan. Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman mengenai potensi yang bisa dikembangkan dengan
mengoptimalkan batik.
2) Manajemen Organisasi Masyarakat (MOM) dan Pembentukan
Kelompok Sadar Batik (POKDARTIK) Kemanukan
Kelompok Sadar Batik merupakan kelembagaan ditingkat
masyarakat yang memiliki kepedulian, tanggung jawab dan berperan
aktif sebagai penggerak dalam mendukung terciptannya iklim
kondusif bagi tumbuh kembangnya pelestarian batik Adi Purwo serta
menjadikan masyarakat yang mandiri dan mempunyai bekal
pengetahuan mengenai tata kelola produksi batik guna melanjutkan
program Kampung Batik.
3) Pelatihan Membatik
Pelatihan ini dilakukan oleh kelompok Batik Lestari kepada
masyarakat Desa Kemanukan, khususnya pemuda sebagai generasi
penerus pembuat batik. Pelatihan tersebut meliputi pengenalan motif,
pembuatan pola dasar, proses membatik, pewarnaan dan proses
lainnya.
4) Pelatihan Kewirausahaan
Pelatihan ini meliputi perbaikan produk dan pelatihan
pemasaran sehingga dapat menghasilkan nilai ekonomis. Serta dapat
menjalin kerjasama dengan Selain itu, diadakan pelatihan promosi
dan publikasi produk melalui sosial media yang bertujuan untuk
mengetahui cara penggunaan dan pemanfaatan sosial media menjadi
sarana promosi dan publikasi produk Batik Adi Purwo. Hal ini
dilakukan melalui sosial media karena pada era globalisasi ini berita
akan lebih mudah menyebar dan diketahui oleh masyarakat luas
secara cepat.
8

5) Monitoring dan Evaluasi


Tahap monitoring dilakukan agar proses keberlanjutan program
dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Tujuan dari tahap
monitoring sebagai berikut:
a) Mengetahui perkembangan program yang telah dilaksanakan.
b) Mengetahui kendala yang ada selama proses pelaksanaan
program.
c) Mencari solusi dari masalah yang muncul selama pelaksanaan
program.
Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui program yang telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana awal program. Selain itu, untuk
mengetahui kekurangan dan hambatan yang terjadi selama proses
pelaksanaan. Hal ini dilakukan sebagai sarana perbaikan agar
pelaksanaan program dapat berjalan menjadi lebih baik. Tahap ini
dilakukan oleh tim peneliti (mahasiswa dan dosen) bersama
perangkat desa, Kelompok Batik Lestari dan tim POKDARTIK.
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang 4.250.000

2 Bahan habis pakai 4.939.000

3 Perjalanan 900.000

4 Lain-lain(administrasi, publikasi dan seminar) 2.350.000

Jumlah 12.439.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

Bulan
Pelaksanaan
No 1 2 3 4 5
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Survei tempat
dan perizinan

2 Sosialisasi
program

3 Survei harga
peralatan dan
bahan program

4 MOM dan
pembentukan
POKDARTIK

5 Perencanaan
Pelatihan

6 Pembelian
peralatan dan
10

bahan program

7 Kunjungan
tempat Batik
Lestari

8 Pelatihan
Pembuatan
batik

9 Tindak lanjut
pelatihan
pembuatan
batik

10 Pelatihan
wirausaha dan
pemasaran

11 Tindak lanjut
pelatihan
wirausaha dan
pemasaran

12 Publikasi

13 Monitoring dan
evaluasi

14 Pembuatan
Laporan
11
12
13
14
15
16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang

Justifikasi Harga Jumlah


Material Volume Biaya (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Sewa LCD Untuk pelatihan 1 100.000 100.000
dan
proyektor
Sewa sound Untuk pelatihan 1 400.000 400.000
system
Roll kabel Mempermudah 2 30.000 60.000
pengisian daya
laptop
Sewa Untuk 1 100.000 100.000
Kamera dokumentasi
kegiatan
Sewa printer Untuk mencetak 1 100.000 100.000
handout
Canting Untuk 20 7.000 140.000
membatik
Alat cap Untuk 1 750.000 750.000
tumpal membatik
Alat cap Untuk 1 1.000.000 1.000.000
besar membatik
Wajan kecil Untuk 2 25.000 50.000
memanaskan
malam
Loyang cap Untuk 1 300.000 300.000
batik memanaskan
malam
Kompor Untuk 2 30.000 60.000
minyak memanaskan
malam
Kompor gas Untuk 1 350.000 350.000
tungku 1 memanaskan
Rinnai malam
Selang dan Untuk 1 250.000 250.000
regulator menyalurkan
gas ke kompor
Sarung Untuk 5 10.000 50.000
19

tangan melindungi
tangan dari zat
pewarna tekstil
Gawangan Untuk 5 10.000 50.000
menyangga kain
Meja kayu Untuk 1 150.000 150.000
membentangkan
kain dan
melukis pola
Kuas Untuk 10 2.000 20.000
mewarnai kain
batik
Gelas ukur Untuk 2 10.000 20.000
mengukur
bahan cair
Penggaris Untuk 2 10.000 20.000
kayu menggambar
pola
Tambang Untuk 1 15.000 15.000
menjemur kain
Timbangan Untuk 1 50.000 50.000
digital menimbang
pewarna
Panci besar Untuk merebus 1 150.000 150.000
kain batik
Tongkat Untuk 2 5.000 10.000
pengaduk mengaduk kain
Ember Untuk 2 10.000 20.000
menampung air
Bak Untuk 1 35.000 35.000
menampung air
SUB TOTAL (Rp) 4.250.000

2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Harga Jumlah


Material Volume Biaya (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Kain Bahan dasar 70 meter 18.000 1.260.000
pembuatan
batik
20

Malam Bahan dasar 35 kg 35.000 1.225.000


pembuatan
batik
Pewarna Bahan 35 warna 20.000 700.000
pewarnaan
batik
Alat tulis Untuk 1 pack 20.000 20.000
menggambar
pola
Water Glass Untuk 2 kg 10.000 20.000
mengunci
warna
Kostik Untuk 2 kg 25.000 50.000
campuran
perebusan
kain
Tepung kanji Untuk 13 kg 8.000 104.000
campuran
perebusan
kain
Isi ulang gas Bahan bakar 1 buah 130.000 130.000
12 kg kompor gas
Minyak Bahan bakar 10 liter 15.000 150.000
tanah kompor
minyak
Korek api Menyalakan 1 pack 5.000 5.000
tungku
Kertas Untuk 10 lembar 1.000 10.000
minyak menggambar
pola
Rendering Untuk 1 200.000 200.000
film membuat
film
dokumenter
Kertas HVS Untuk 2 rim 30.000 60.000
handout
Tinta printer Untuk 2 30.000 60.000
mengisi
printer
Bambu Untuk 20 10.000 200.000
pembuatan
21

gapura
selamat
datang
sebagai ikon
dari
kampung
batik.
Cat Kayu Untuk 2 kg 40.000 80.000
mengecat
gapura
selamat
datang.
GRC Untuk 1 lembar 60.000 60.000
membuat
tulisan pada
gapura
selamat
datang.
Paku Ternit Untuk 1 kg 45.000 45.000
membuat
gapura
selamat
datang.
Pengadaan Konsumsi 2 x 40 orang 7.000 560.000
Snack sosialisasi
dan pelatihan
SUB TOTAL (Rp) 4.939.000

3. Perjalanan

Justifikasi Harga Jumlah


Material Volume Biaya (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Survei harga Bensin dan 5 orang 50.000 250.000
bahan dan parkir
alat
penunjang
Pembelian Bensin dan 5 orang 50.000 250.000
bahan dan parkir
alat
22

Publikasi Bensin 5 orang 80.000 400.000


dan promosi
SUB TOTAL (Rp) 900.000

4. Lain-lain

Justifikasi Harga Jumlah


Material Volume Biaya (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Pembuatan Banner 2 x (3,5m x 20.000 280.000
banner sosialisasi dan 2m)
pelatihan
Dokumentasi Sebagai 200 1.000 200.000
penunjang
publikasi
Laporan Untuk biaya 100.000 100.000
print
dokumen-
dokumen
proposal
Rapat, Biaya rapat, 500.000 500.000
sosialisasi, sosialisasi,
monitoring monitoring
dan evaluasi dan evaluasi
Promosi Ke tempat 400.000 400.000
usaha
masyarakat
kecil
menengah dan
ke atas,
kampus, toko-
toko dan
sebagainya.
Biaya tak Untuk 870.000 870.000
terduga mengantisipasi
biaya yang tak
terduga yang
mendadak ada
SUB TOTAL (Rp) 2.350.000

Total (Keseluruhan) 12.439.000


23

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Uraian Tugas
No Nama / NIM Waktu
Studi Ilmu
(jam/minggu)
1 Ahmad Pendidikan Pendidikan 4 jam/ - Penanggung
Khanifudin / Matematika minggu jawab
162140125 - Perancang
PKM-M
- Survei
tempat
- Sosialisasi
program
kegiatan
- Evaluasi
pembuatan
laporan
akhir
2 Medita Wahyu Pendidikan Pendidikan 4 jam/ - Anggota
Sintiya / Matematika minggu kelompok
162140079 - Sekretaris
- Survei
tempat
- Sosialisasi
program
kegiatan
- Evaluasi
pembuatan
laporan
akhir
3 Wahyu Larasati Pendidikan Pendidikan 4 jam/ - Anggota
/ 162140080 Matematika minggu kelompok
- Survei
tempat
- Perijinan
tempat
- Sosialisasi
program
kegiatan
- Evaluasi
pembuatan
laporan
24

akhir
4 Miftakhudin / Pendidikan Pendidikan 4 jam/ - Anggota
142140090 Matematika minggu kelompok
- Survei
tempat
- Persiapan
pelatihan
- Sosialisasi
program
kegiatan
- Evaluasi
pembuatan
laporan
akhir
5 Ericha Putri Pendidikan Pendidikan 4 jam/ - Anggota
Puspitasari / Matematika minggu kelompok
142140100 - Bendahara
- Survei
tempat
- Persiapan
pelatihan
- Sosialisasi
program
kegiatan
- Evaluasi
pembuatan
laporan
akhir
25
26
27

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Desa Kemanukan RT 03 RW 01 Kec.


Bagelen, Kab. Purworejo

Anda mungkin juga menyukai