PEMBAHASAN
KORUPSI DI HONGKONG
IACC Hong Kong Independent Commision Againts Corruption merupakan lembaga seperti KPK
di Hong Kong. Lembaga ini berdiri sejak Februari 1974 untuk memberantas kasus-kasus korupsi
yang bergejolak ketika itu. Sektor pembangunan mengalami perkembangan pesat pada 1960-an
hingga 1970-an. Selain berdampak positif, ada juga yang memanfaatkannya untuk mencari
"ladang tambahan" bagi kepentingan pribadi. Selain itu, muncul stigma di masyarakat bahwa
pelayanan baik dan cepat baru bisa didapat setelah memberikan uang kepada oknum aparat
pemerintah. Akibatnya, suap dan praktik korupsi berkembang di Hong Kong. Tak hanya itu,
Kepolisian Hong Kong juga terindikasi melindungi pelaku perjudian, prostitusi, dan bandar
narkoba. Ini membuat praktik korupsi di negara itu semakin liar. IIACC pun dibentuk untuk
membereskan masalah tersebut. Lembaga ini memiliki tiga strategi untuk memberantas korupsi,
yakni pencegahan, penindakan dan pendidikan.
Hongkong termasuk salah satu negara unik di dunia karena bentuknya sebagai negara
kota. Memaparkan lebih jauh tentang korupsi di Hongkong, tentunya tidak dapat dipisahkan dari
dua negara besar lainnya. Dimana perkembangan sosial dan politik Hongkong dipengaruhi oleh
Inggris dan China.Inggris yang menjadikan Hongkong sebagai koloninya cenderung
menguasai perpolitikannya dan Cina menguasai perekonomiannya
.Ditelaah lebih lanjut, Hongkong sebagai negara koloni Inggris sedikit berbeda dengan
jenis koloni lainnya karena digunakan sebagai gerbang diplomasi Asia dan sebagai tempat
pelabuhan terbuka bagi negara Inggris.
Hongkong menjadi koloni pemerintah Inggris selama 155 tahun yakni dari 1842 hingga 1997,
namun hanya sedikit pergeseran yang terjadi dalam perkembangan tujuan dan fungsi negara
Hongkong. Pemerintahan kolonial Inggris di Hongkong mengadopsi sistem aturan hukum
common law,
persis seperti di Inggris. Sehingga dalam perkembangan masalah korupsi dan pemberantasannya
di Hongkong, pemerintahan kolonial mengacu pada aturan
common law
tersebut, karena aturan khusus tentang korupsi baru muncul pada 1893 atau awal abad ke-19.
Seperti diketahui, masalah korupsi dengan cara penyuapan dan patronase kepada kepolisian terus
dikeluhkan oleh masyarakat Hongkong sejak abad 19 tersebut. Korupsi di Hongkong cenderung
lebih merugikan kelas sosial bawah, karena tindakan suap untuk melindungi usaha ilegal seperti
perjudian-pelacuran, hingga suap pada petugas perbatasan untuk penyelundupan barang. Tidak
hanya itu, terjadi penyelewengan kekuasaan oleh orang perwakilan dari pemerintah kolonial
yang memanfaatkan kekuasaanya untuk mengambil dari rakyat kelas bawah. Tahun 1960-1970
menjadi masa kritis bagi berbagai kasus korupsi du Hongkong. Hal ini dikarenakan,
ketidakadilan terhadap rakyat hongkong dan mulai memudarnya legitimasi pemerintah kolonial
Hongkong akibat masuknya pengaruh komunis. Pada Mei 1971 dewan legislatif Hongkong
mengeluarkan aturan anti korupsi bernama
Prevention of Bribery Ordinance
yang mana aturan ini lebih kuat dalam mengatur ancaman hukuman korupsi serta kewenangan
untuk menyelidiki dugaan korupsi
. Menjelang tahun 1970-an, pemerintah kolonial Inggris terus mendapat tekanan, salah satunya
akibat penurunan ekonomi yang bersumber dari berakhirnya Perang Dunia II. Kolonialisme di
berbagai negara Asia mulai berakhir, oleh karena itu Inggris pun mendapat tekanan untuk
mengakhiri imperialismenya melalui kolonialisme di Hongkong. Berbagai perlawanan
untuk mengakhiri kolonialisme ini pun dilakukan rakyat seperti aksi kerusuhan yang terpengaruh
arus dari revolusi budaya di Cina hingga aksi demonstrasi akibat kekasaran polisi dalam
menangani aksi kerusuhan.Hingga akhirnya pada Februari 1974, Badan anti korupsi ICAC
(Independent Commission Against Corruption) dibentuk dan dipimpin oleh Sir Jack Cater, yang
mana berpedoman padaPrevention of Bribery Ordinancetahun 1971.
STRATEGI ICAC HONGKONG
1.Strategi Pemberantasan Korupsi
Strategi ini terlihat dari struktur organisasinya yang dibagi kedalam tiga departemen
yakni operations department, corruption prevention department dan community relations
department.
Gambar. 1 Struktur Organisasi ICAC
KORUPSI DI CHINA
a. Era Dinasti
Dalam sejarahnya, korupsi yang berlangsung di China telah berakar sejak ribuan tahun yang
lalu. Diperkirakan sudah ada sejak zaman Dinasti Zhou (1027-771 SM). Kasus-kasus korupsi
banyak ditemukan dalam berbagai catatan sejarah dinasti di China.
Awal sebuah dinasti dimulai dengan sebuah periode kepahlawanan yaitu munculnya
pahlawan yang berhasil menumbangkan rezim sebelumnya yang menyengsarakan rakyat.
Dinasti baru ini kemudian mampu membawa kekaisarannya mencapai puncak kejayaannya.
Periode berikutnya adalah periode kemerosotan dinasti dan akhirnya periode keruntuhan.
Pada umumnya penguasa terakhir muncul dalam kemewahan dan intrik-intrik istana yang
membuat kekuasaan melemah, misalnya korupsi-korupsi di kalangan pengumpul pajak atau
praktek suap di bagian kepegawaian.
Salah satunya pada masa-masa akhir kekuasaan Dinasti Ming (1368-1644), dalam kekaisaran
sendiri terjadi pertikaian karena kekuasaan kasim semakin besar. Para sarjana mantan pejabat
menekankan pentingnya integritas moral dan mencela para pemegang kekuasaan. Salah satu
tokoh anti korupsi yang sangat terkemuka adalah Hai Rui, seorang guru konfusian muslim
yang hidup pada masa pemerintahan dinasti Ming. Ia banyak menyerukan tentang
ketidakadilan dan korupsi yang marak terjadi di jajaran pemerintahan. Salah satunya adalah
korupsi yang dilakukan oleh kasim Wei Zhongxian selain berbagai kasus kejahatan lain yang
dilakukannya. Tetapi kasim tersebut berhasil menyingkirkannya sehingga ia dipecat dari
jabatannya sebagai seorang pejabat dan dihukum. Namun demikian degradasi moral terus
terjadi dalam rezim Ming.
Pada zaman Dinasti Qing (1644-1911), pada era Kaisar Qianlong (1735-1796) pemerintahan
Dinasti Qing tercemar oleh praktek korupsi pejabat-pejabatnya, salah satunya oleh menteri
kesayangannya, Heshen. Di tengah keadaan masyarakat Dinasti Qing yang sedang terpuruk
oleh bencana meluapnya sungai kuning, tingginya pungutan pajak dan naiknya harga
kebutuhan pokok masyarakat, Henshen bersama pejabat-pejabat lainnya menggelapkan uang
pajak masyarakat yang seharusnya digunakan untuk pembangunan kanal-kanal dan
bendungan-bendungan mengantisipasi bencana banjir. Demi menunjukkan baktinya pada
kakeknya kaisar Kangxi, kaisar Qianlong turun tahta sebelum lamanya pemerintahannya
menyamai kaisar Kangxi dan menyerahkan tahta pada putranya yang kelimabelas Pangeran
Jia. Pangeran Jia kemudian menjadi Kaisar Jiaqing. Sepeninggal ayahnya, Kaisar Jiaqing
kemudian mengeksekusi Heshen dengan tuduhan korupsi dan menyita kekayaannya. Korupsi
yang mulai merajalela dalam pemerintahan pada masa akhir kaisar Qianlong, menandakan
mulai melemahnya dinasti Qing.
d. Era 1998-Sekarang
Beberapa kasus korupsi besar yang terjadi pada kurun waktu ini, antara lain:
1. Kasus Suap Kepala UFWD (2002-2011)
UFWD (United Front Work Department) adalah badan penghubung antara partai Komunis
yang berkuasa dan organisasi non-komunis lainnya. Zhou Zhenhong, mantan kepala UFWD
di Provinsi Guangdong mengaku menerima suap sebesar 24,6 juta yuan atau sekitar empat
juta dolar (setara dengan 46,6 miliar rupiah) antara tahun 2002 hingga 2011.Ia dihukum mati
dengan masa penangguhan dua tahun, bentuk hukuman yang biasanya akan diringankan
menjadi hukuman seumur hidup.
Zhou juga dinyatakan bersalah karena memiliki aset yang tidak bisa dijelaskan bernilai lebih
dari 37 juta yuan atau sekitar 70 miliar rupiah. Ia dinyatakan menerima suap dari 33 orang
untuk memberi imbalan promosi pekerjaan, kesepakatan bisnis dan terpilih dalam
kedudukan politik tertentu.
Control Commission untuk memberantas korupsi pada internal Partai Komunis China.
anggota partai.
China memiliki beberapa peraturan yang mengatur tentang pemberantasan korupsi
ataupun suap, antara lain:
• the PRC Criminal Law atau Hukum Pidana Cina: merupakan peraturan yang menghukum
kasus suap yang paling akut
• PRC Unfair Competition Law atau Undang-undang Persaingan Usaha Tidak Sehat Cina:
merupakan UU yang mengatur kasus suap yang dilakukan secara sengaja oleh pelaku
usaha untuk tujuan bisnis yang dapat dikenakan pidana atau non-pidana.
• Interim Regulations on Prohibition of Commercial Bribery atau Peraturan Sementara
tentang Larangan Suap Komersial dikeluarkan oleh State Administration for Industry and
Commerce.
• Peraturan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung atau Lembaga
Negara untuk Industri dan Perdagangan
• Peraturan yang dikeluarkan oleh Partai Komunis Cina, ditujukan untuk pejabat yang tidak
terlibat dalam penyuapan tapi bertindak pasif yaitu tidak mengambil tindakan terhadap
penyuapan dan korupsi yang secara aturan merupakan wewenang mereka.
Ada dua penggerak besar yang berperan dalam pemberantasan korupsi di China, yaitu partai
dan pemerintah. Sebagai negara berpartai tunggal kebijakan pemerintah adalah kebijakan
partai, sehingga tidak mengherankan bila suatu badan yang dibentuk pemerintah di China
bertanggung jawab kepada Partai Komunis China.
untuk menjaga pemerintahan yang efisien, disiplin, bersih dan jujur, dan mendidik pegawai
negeri tentang tugas dan disiplin mereka. MoS bekerja sama dengan Central Commission for
Discipline Inspection of the Communist Party of China menghimpun laporan aduan
masyarakat pada situs http://www.12388.gov.cn. Pengaduan masyarakat ini dengan
"manajemen problem territorial” pengadu memilih situs yang tepat mencerminkan masalah
yang dilaporkan oleh informan sesuai dengan jenis masalah dan wilayah.
Laporan tersebut dianalisis untuk kemudian dilanjutkan kepada masing-masing
departemen/kementerian atau pemerintah wilayah yang bersangkutan. Apabila laporan
tersebut berkaitan dengan tindak pidana korupsi akan dilanjutkan kepada Central Commission
for Discipline Inspection of the Communist Party of China dan The Supreme People's
Procuratorate. Walaupun pemerintah China menjanjikan imbalan kepada para pengadu
(whistleblower) berupa perlindungan keamanan dan jaminan posisi pada pemerintahan,
mayoritas pengadu tersebut menyembunyikan identitas asli mereka karena dua hal, yaitu:
a. Kesalahan pengaduan dapat mengakibatkan pengadu diterapkan tindak pidana bila
substansi pelaporannya tidak terbukti;
b. Terdapat organisasi kriminal triad yang digerakkan oleh politisi kotor.
Fungsi dan wewenang yang dimiliki MOS ini berlaku di seluruh institusi
pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah mulai dari departemen hingga unit
pelayanan teknisnya, badan/komisi, dan pemerintah daerah hingga unit pelayanan teknisnya.
Berikut adalah wewenang yang dimiliki oleh MOS :
a. Wewenang untuk melakukan inspeksi.
Memeriksa jalannya administrasi pemerintahan dan mensupervisi para pegawainya
dalam menjalankan disiplin peraturan dan kebijakan.
ICAC, sejak pendiriannya telah mengadopsi strategi unik untuk melawan korupsi. Tiga
pendekatan tersebut yaitu, penegakan hukum, pencegahan dan pendidikan anti korupsi. Tiga
pendekatan tadi terwujud dalam struktur unik ICAC yang terdiri dari Commissioner,
Administration Branch, Operation Departement(Law Enforcement), Corruption Prevention
Department(Prevention), Community Relations Departement(Education).
Tiga pendekatan tadi memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk kesadaran
masyarakat dalam melawan korupsi. Masing-masing department tadi mewakili fungsi sebagai
berikut:
a. Operation Department
Menerima, memeriksa, dan investigasi segala laporan pelanggaran korupsi.
b. Corruption Prevention Department
Memeriksa pelaksanan dan prosedur kantor-kantor pemerintah untuk mengurangi
kesempatan adanya korupsi dan menawarkan koncultasi pencegahan korupsi gratis pada
sektor swasta.
Demi meningkatkan kemampuan NBCP, maka dilakukan kerja sama internasional dan
bantuan badan internasional dalam pencegahan korupsi. Biro tersebut, di bawah kerangka kerja
Konvensi Perlawanan Korupsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), juga menawarkan bantuan
bagi negara-negara berkembang dalam pencegahan korupsi serta bekerja untuk dukungan teknis
dan bentuk bantuan lainnya dari negara-negara asing dan organisasi internasional. Selain itu,
juga akan mempelajari pengalaman anti korupsi di negara-negara lain dan meningkatkan
pertukaran informasi dengan organisasi internasional dan negara lain. Biro tersebut juga telah
ditetapkan untuk melaksanakan tugas menjabarkan kemajuan transparansi informasi pemerintah
pada semua tingkatan. NBCP akan mengevaluasi sejumlah celah dalam kebijakan baru yang
dikeluarkan pemerintah yang kemungkinan masih ada cara untuk melakukan korupsi, melakukan
pemeriksaan dan pencegahan korupsi pada semua tingkatan, mengadakan proyek perintis serta
menyiapkan sebuah pembentukan standar untuk menetapkan apakah sebuah departemen atau
seorang pejabat bersih.
Struktur Organisasi
NBCP berada di bawah State Council yang bertanggungjawab dalam pencegahan korupsi di
China. Biro ini sekarang bertempat di Kementerian Pengawasan dan jabatan direktur dipegang
oleh Menteri Pengawasan. Dalam biro ini terdapat dua deputi direktur, satu sebagai Vice
Minister of Supervision (wakil kepala NBCP). Satu lagi Vice Minister level oversees yang
mengerjakan pekerjaan rutin di biro.
Tugas NBCP adalah:
Bertanggung jawab terhadap pengharmonisasian, perencanaan, formulasi kebijakan dan
pengujian serta supervisi dari pemberlakuan anti korupsi di China
Pengkoordinasian dan pengarahan untuk pencegahan kerja di bidang swasta, sektor public,
kelompok sosial, dan organisasi sosial lainnya
Bertanggung jawab untuk kerjasama internasional dalam hal pencegahan korupsi
Di tahun 2013, China menduduki peringkat 80 dari 178 negara menurut Transparency
International. Corruption Perceptions Index. (CPI) China dari tahun ke tahun masih stagnan
berada dikisaran angka yang tidak begitu tinggi. Meskipun CPI menurut Transparency
International tidak bersifat mutlak karena didasarkan pada persepsi sektor publik, China
adalah contoh negara yang menerapkan hukuman sangat berat bagi pelaku korupsi, yaitu
hukuman mati, tetapi hasil yang diperoleh tidak berbanding terbalik dengan berkurangnya
jumlah korupsi.
Komitmen Pemerintah China dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dapat
dilihat salah satunya pada adanya mekanisme pengawasan oleh rakyat melalui pemilihan
langsung di tingkat desa dan dibolehkannya media secara resmi membuat liputan tentang
korupsi yang dilakukan oleh kader-kader partai sejak tahun 2005. Selain itu, di tahun 2008-
2012, dilaporkan ada 201.000 laporan whistleblowing yang diterima dari pengaduan
masyarakat.Xinhua News Agency melaporkan terdapat sejumlah pengadilan tinggi yang
memiliki websitedan hotline24 jam yang memungkinkan warga untuk melaporkan
pelanggaran peraturan.
Sedangkan dalam The International Herald Tribune, Jim Yardly menyebutnya adanya “boom
in corruption”. Meski berdasarkan CPI yang dikeluarkan Transparency International
menunjukkan China mendapatkan skor yang cukup baik namun dalam praktek korupsi sangat
mungkin keadaannya jauh lebih buruk. Hal tersebut dimungkinkan mengingat survey ini
didasarkan pada persepsi pengusaha yang berada di bawah tekanan rezim komunis serta pers
dan internet yang masih dikendalikan oleh partai.
1. KESIMPULAN
Korupsi di China telah terjadi sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Pemerintah China
pun semakin sadar bahwa korupsi dapat meniadakan kemandirian suatu bangsa, oleh karena itu
China segera melakukan reformasi birokrasi. Komitmen kuat pemerintah China untuk
memberantas korupsi pun dimulai sejak masa Zhu Rongji (1997-2002) dengan ucapan yang
sangat terkenal “Beri saya 100 peti mati, 99 akan saya gunakan untuk mengubur para koruptor,
dan satu untuk saya kalau saya melakukan korupsi”. Tetapi reformasi birokrasi ini juga tidak
menutup terjadinya celah korupsi di China sehingga Pemerintah China semakin berupaya dengan
keras untuk melakukan berbagai tindakan pemberantasan dan pencegahan.
Selama bertahun-tahun upaya pemberantasan dan pencegahan tersebut memang telah
membuahkan hasil namun oleh beberapa pihak dinilai tidak cukup signifikan untuk
menghentikan korupsi yang semakin meluas dan mulai tumbuh kembali. Bahkan dengan
ancaman hukuman mati pun, korupsi di China tidak menimbulkan efek jera, kasus korupsi tetap
tinggi, semakin beragam, serta tidak sedikit melibatkan para pejabat dan petinggi partai.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37789145/Perbandingan_Strategi_Lembaga_Anti_Korupsi_Studi_Per
bandingan_ICAC_Hongkong_dan_KPK_Indonesia_