Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat,taufik, dan
hidayahnya saya selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
khususnya yang berhubungan dengan Sistem Utilitas Bangunan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Eng Putery Fitriati., ST ., MT, ibu Mariani,
ST ., MT dan ibu Sutrati Melissa Malik, ST ., MT selaku dosen mata kuliah Sistem Utilitas
yang sekaligus telah memberikan tugas ini. Serta terimah kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari semua pihak agar
dapaty dijadikan koreksi dalam pembuatan tugas-tugas kedepanya. Semoga malakah ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan sebaik mungkin.
Palu, September
2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATAPENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.............................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian
kominikasi dan mobilitas dalam bangunan. Peranangan bangunan harus selalu
memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan
perancangan yang lain, seperti perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan
interior.
Denah Utilitas adalah denah yang menjelaskan bagaimana sistem saluran pipa (sistem
plaming), baik saluran pipa air bersih maupu saluran pipa pembuangan air kotor.
Sedangkan saluran pipa pembungan pada WC kita harus menyediakan septic tank agar
pipa pembuangannya langsung ke septic tank dan sumur resapan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di ats maka dapat diambil keismpulan atau rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja persyartan Utilitas Bangunan untuk lingkungan perumahan
2. Bagaimana Sistem Penyediaan dan Pengelolahan air bersih di perkotaan
3. Bagaimana Sistem Pengelolahan air bersih ramah lingkungan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian
kominikasi.
Peranangan bangunan arus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang
dikoordinasikan dengan perancangan yang lain, seperti perancangan arsitektur,
perancangan struktur, perancangan interior dan perancangan lainnya.
Kesehatan.
Penggunaan air.
Pengolahan dan pembuangan limbah.
2
Bahaya kebakaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu :
Sistem hidran
Sistem sprinkle
3
3. Perancangan Pengudaraan/penghawaan
4. Perancangan Penerangan/pencahayaan
CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk
memonitor suatu ruangan melalui layar televisi atau monitor, yang menampilkan
gambar dari rekaman kamera yang dipasang di setiap sudut ruangan (biasanya
tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. Sistem kameran dan televisi ini
terbatas pada gedung tersebut (closed). Semua kegiatan di dalamnya dapat dimonitor
di suatu ruangan security.
9
Di lain pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan panjang adalah air
yang jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun
memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitasnya. Keburukan dari
pemakaian sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu banyak akan menimbulkan
intrusi air asin dan air laut yang membuat sumber air jadi asin, biasanya daerah-daerah
sekitar pantai.
Mata air (spring water). Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan
kualitasnya dapat dibedakan atas:
1. Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution).
2. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (natural purification).
3. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (artificial
treatment).
Pada umumnya sistem ini merupakan sistem yang lengkap dan menyeluruh
12
bahkan kompleks, baik dilihat dari teknis maupun sifat pelayanannya. Sistem
penyediaan air meliputi beberapa peralatan seperti tangki air bawah tanah, tangki air
diatas atap, pompa-pompa, perpipaan, dan sebagainya. Dalam peralatan-peralatan ini,
air minum harus dapat dialirkan ke tempat-tempat yang dituju tanpa mengalami
pencemaran.
Pada waktu ini sistem penyediaan air bersih yang banyak digunakan
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Sistem sambungan langsung
2. Sistem tangki atap
3. Sistem tangki tekan
4. Sistem tanpa tangki (booster system
Tangki-tangki yang digunakan untuk menyimpan air minum haruslah dibersihkan secara
teratur, agar kualitas air dapat dijaga.
14
Perencanaan teknis pengembangan SPAM paling sedikit memuat :
- Rancangan teknis sistem pengembangan yang meliputi rancangan detail
kegiatan serta tahapan dan jadwal pelaksanaan.
- perhitungan dan gambar teknis.
- Spesifikasi teknis.
- Dokumen pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan konstruksi SPAM meliputi
kegiatan pembangunan fisik dan uji coba. Pengelolaan teknis terdiri dari kegiatan
operasional, pemeliharaan dan pemantauan dari unit air baku, unit produksi dan unit
distribusi.
B. Aspek Kelembagaan
Aspek Kelembagaan berikut membahas mengenai ada/tidaknya organisasi, peran/fungsi
organisasi, struktur organisasi, sumber daya manusia dan sistem pelayanan.
Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan,
konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan mengevaluasi sistem
fisik (teknik) dan non fisik penyediaan air minum. Penyelenggara pengembangan SPAM
yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah badan usaha milik negara/badan usaha
milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang
melakukan penyelenggaraan pengembangan sistem dan penyediaan air minum.
Pengaturan pengembangan SPAM bertujuan untuk :
- Terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas dengan
harga yang terjangkau.
- Tercapainya kepentingan yang seimbang antara konsumen dan penyedia jasa
pelayanan.
- Tercapainya peningkatan efisiensi dan cakupan pelayanan air minum. Untuk
mencapai tujuan pengaturan pengembangan SPAM dibentuk Badan Pendukung
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum yang disebut BPP SPAM.
15
Keanggotaan BPP SPAM terdiri atas Pemerintah, penyelenggara dan
masyarakat. Kegiatan pengelolaan SPAM meliputi: pengoperasian dan pemanfaatan,
administrasi dan kelembagaan. Pengelolaan SPAM dilaksanakan dengan
mengutamakan asas keadilan dan kelestarian lingkungan hidup untuk menjamin
keberlanjutan fungsi pelayanan air minum serta peningkatan derajat kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat.
C. Aspek Pembiayaan
Aspek Pembiayaan membahas mengenai sumber biaya, cara mendapatkan biaya, besaran
biaya serta keperluan biaya. Pembiayaan pengembangan SPAM meliputi pembiayaan
untuk membangun, memperluas serta meningkatkan sistem fisik (teknik) dan sistem non
fisik.
Sumber dana untuk pembiayaan dapat berasal dari :
- Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.
- BUMN atau BUMD.
- Koperasi.
- Badan Usaha Swasta.
- Dana Masyarakat.
- Sumber dana lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pembiayaan pengembangan SPAM menjadi kewajiban pemerintah. Dalam hal Pemerintah
Daerah tidak mampu melaksanakan pengembangan SPAM, Pemerintah dapat memberikan
bantuan pendanaan sampai dengan pemenuhan standar pelayanan minimal yang
dibutuhkan secara bertahap. Pemerintah dapat mengatur sistem pembiayaan dan pola
investasi untuk terwujudnya iklim nvestasi yang kondusif. Sebagai timbal balik atas jasa
pelayanan penyediaan air minum dan sanitasi, pelanggan dikenakan biaya atas tarif atau
retribusi. Penetapan tarif atau retribusi yang mencerminkan tarif konsumen sebagai harga
dari jasa pelayanan yang efisien dilakukan oleh penyelenggara atas persetujuan berbagai
pihak yang telah diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
16
D. Aspek Hukum dan Peraturan
Aspek Hukum dan Peraturan membahas mengenai ada/tidaknya perda, kedalaman materi
perda, pelaksanaan perda, sanksi hukum dan pengendalian pengawasan. Wewenang dan
tanggung jawab pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan pengembangan
SPAM meliputi :
- Menyusun kebijakan dan strategi di daerahnya berdasarkan kebijakan dan
strategi nasional serta kebijakan dan strategi provinsi.
- dapat membentuk BUMD penyelenggara pengembangan SPAM.
- Memenuhi kebutuhan air minum masyarakat di wilayahnya sesuai dengan
standar pelayanan minimum yang ditetapkan.
- Memenuhi kebutuhan pelayanan sanitasi untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat di wilayahnya sesuai dengan standar pelayanan minimum yang
ditetapkan.
- Menjamin terselenggaranya keberlanjutan pengembangan SPAM di wilayahnya.
- Melaksanakan pengadaan jasa konstruksi dan/atau pengusahaan
penyelenggaraan pengembangan SPAM di wilayah yang belum terjangkau
pelayanan BUMD.
- Memberi bantuan teknis kepada Kecamatan, Pemerintahan Desa, serta
kelompok masyarakat di wilayahnya dalam penyelenggaraan pengembangan
SPAM.
- Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pengembangan SPAM yang utuh berada di wilayahnya.
- Menyampaikan laporan hasil pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan
kepada pemerintah provinsi, pemerintah dan badan pendukung pengembangan
SPAM.
- Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengembangan SPAM yang
berada di wilayahnya.
- Memberikan izin penyelenggaraan pengembangan SPAM di wilayahnya.
- Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan air baku untuk kebutuhan pengembangan
SPAM sesuai dengan kewenangannya.
17
E. Aspek Peran Serta Masyarakat
Aspek Peran Serta Masyarakat membahas peran dalam perencanaan, peran dalam
konstruksi, peran dalam operasi pemeliharaan dan peran dalam pengawasan.
Penyelenggaraan pengembangan SPAM melibatkan berbagai unsur yaitu BUMN, BUMD,
koperasi, badan usaha, dan masyarakat. Agar diperoleh suatu hasil penanganan sistem
yang memberikan pelayanan optimal, diperlukan penyelenggaraan secara terpadu dan
bersinergi antar sektor, antar daerah serta masyarakat termasuk dunia usaha. Peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM perlu didorong dalam rangka
perubahan perilaku masyarakat menuju budaya hidupyang lebih sehat serta mendukung
keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi yang lebih handal.
5. Pengelolaan Sumber Daya Air Perkotaan
Definisi dalam Undang-Undang Sumber Daya Air (Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2004) menyatakan bahwa air adalah semua air yang terdapat pada, diatas
maupun dibawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air
tanah, air hujan dan air laut yang berada di darat. Sedangkan definisi air bawah tanah
menurut Perda Propinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2002 adalah semua air yang
terdapat di dalam lapisan pengandung air di bawah permukaan tanah, termasuk mata air
yang muncul secara alamiah di atas permukaan tanah. Berbagai kegiatan manusia,
meliputi kegiatan budidaya pertanian, pengadaan air baku untuk keperluan air minum
maupun industri, aktivitas perkotaan, pembangkit tenaga listrik tenaga air, perikanan,
pariwisata, dan lain-lain, memerlukan sumber daya air yang cukup untuk tumbuh dan
berkembangnya kegiatan tersebut. Apabila air tersedia terlalu banyak akan menimbulkan
banjir, dan sebaliknya apabila terlalu sedikit akan menimbulkan kekeringan, terlebih lagi
jika air yang jumlahnya sudah sedikit itu tercemar sehingga dapat menimbulkan berbagai
gangguan kesehatan dan lingkungan. Kondisi ini akan menghambat proses tumbuh dan
berkembangnya kegiatan kehidupan manusia bahkan mahluk hidup lainnya, dan
memberikan indikasi bahwa sistem lingkungan telah mengalami kerusakan (berkurangnya
luasan hutan, tingkat sedimentasi dan pembuangan limbah yang tak terkendali).
18
Berbagai sebab terganggunya kelestarian sumber daya air antara lain
-Berkurangnya lahan sebagai daerah resapan air akibat dari berkembangnya daerah
permukiman dan industri.
- Menurunnya kualitas air sungai sebagai akibat pembuangan berbagai limbah ke
sungai atau sumber air.
- Menurunnya daya dukung lingkungan terhadap kelestarian fungsi dan manfaat
sumber daya air akibat perilaku pemanfaatan lahan di daerah hulu yang kurang
terkendali.
- Terganggunya kelestarian sumber-sumber air dan terancamnya kelestarian fungsi
bangunan bangunan perairan sebagai akibat kurang terkendalinya pengambilan bahan
galian untuk bangunan.
Masalah air bersih yang menjadi tantangan di masa depan adalah :
- Penyelamatan air dari eksploitasi secara berlebihan dan pencemaran yang meningkat,
baik air sungai, danau, rawa maupun laut.
- Permintaan air semakin meningkat didorong oleh pertumbuhan penduduk dan
keperluan pembangunan seperti air minum, irigasi, perikanan, industri, pariwisata.
- Kualitas air yang cenderung menurun sebagai akibat dari meningkatnya pencemaran
air, kondisi ini disebabkan karena membuang air limbah ke sungai, tanah dan laut.
6. Pengelolaan Prasarana Air Bersih Perkotaan
Konsep pengelolaan air bersih dan sumber air bersih pada dasarnya mencakup upaya serta
kegiatan pengembangan pemanfaatan dan pelestarian sumber daya air berupa menyalurkan
air yang tersedia dalam konteks ruang, waktu, jumlah dan mutu pada suatu wilayah untuk
memenuhi kebutuhan pokok kehidupan masyarakat. Kegiatan pengelolaan air bersih
semakin diperlukan, karena semakin tingginya tuntutan akan pemenuhan kebutuhan air
bersih yang berkualitas baik. Hal ini memunculkan potensi konflik kepentingan antara
masyarakat sebagai pengguna, sehingga perlu diantisipasi dengan kegiatan pengelolaan,
agar penyediaan air bersih lebih adil dan berkelanjutan. Pengelolaan air dan sumber air
sangat tergantung oleh keterbatasan ketersediaan dari sumberdaya dan dituntut untuk
dapat lebih efisien, terpadu dan
berkelanjutan dalam melayani aneka ragam kebutuhan akan air yang semakin melonjak
sejalan dengan laju pembangunan.
Secara umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3, yaitu pengolahan secara fisika, kimia,
dan biologi. Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa
adanya penambahan bahan kimia.
Contohnya adalah pengendapan, filtari, adsorpsi, dan lain-lain. pada pengolahan secara
kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia, seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya
digunakan untuk menyisihkan logam- logam berat yang terkandung dalam air. Pada
pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan mikroorganisme sebagai media
pengolahnya.
PDAM, biasanya melakukan pengolahan secara fisika dan kimiawi dalam proses
penyediaan air bersih. Secara umum, skema pengolahan air bersih di daerah-daerah di
Indonesia terlihat seperti pada gambar di bawah. Terdapat 3 bagian penting dalam sistem
pengolahannya.
a. Bangunan Intake
Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber
air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih, diambil dari sungai. Pada
bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring benda-
benda yang ikut tergenang dalam air. Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak
yang nantinya akan dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP – Water Treatment
Plant.
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan utama
pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak koagulasi,
bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.
Koagulasi 20
Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. pada proses koagulasi ini
dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air-air
kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikelkoloid yang terkandung di
dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa
tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis
(terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk).
Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya
proses adalah 30 – 90 detik. Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar
Flokulasi
Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit ini
ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan dilakukan
pengadukan lambat (slow mixing).
Sedimentasi
Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi dan unit
flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi. Unit ini
berfungsi untuk
mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya.
Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa
lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah
antara air dan lumpur.
Proses Sedimentasi
Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator Unit Aselator
pada Water Treatment Plant
Filtrasi 21
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai
dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini
biasanya
terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan
secara grafitasi.
Unit Filtrasi
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan, dilakukan
disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum
masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.
c. Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam
reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih
sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi
di kita menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan
eleveasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya
terletak diatas bukit, atau gunung.
Reservoir air bersih
Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi Pengolahan Air. Untuk
menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun dalam
satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping
station dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke
reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui
pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.
a. Kesimpulan
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian
kominikasi. Peranangan bangunan arus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas
utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan yang lain, seperti perancangan
arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior dan perancangan lainnya.
Peningkatan kebutuhan terhadap air bersih sebagai akibat dari perkembangan dan
pertumbuhan kota menuntut pemerintah maupun swasta dan masyarakat untuk
menyediakan kebutuhan air bersih ini dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan ini cenderung
meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk perkotaan.
Kebutuhan air bersih di perkotaan saat ini dapat dipenuhi melalui dua sistem yaitu sistem
perpipaan dan sistem non perpipaan. Sistem perpipaan adalah sistem dimana penyediaan
air bersih dilakukan melalui pengelolaan air dari sumbernya sampai ke wilayah pelayanan
(pelanggan) yang biasanya dilakukan oleh PDAM. Sedangkan sistem non perpipaan
adalah sistem penyediaan air yang dapat diperoleh secara alamiah baik langsung maupun
tidak langsung seperti air sumur, air danau, air sungai, air hujan ataupun sumber-sumber
air permukaan lainnya atau bahkan membeli dari pedagang air keliling. Secara umum
pengolahan air bersih terdiri dari 3, yaitu pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi.
Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa adanya
penambahan bahan kimia.
b. Rekomendasi
25
Daftar Pustaka
https://dokumen.tips/documents/pengolahan-air-bersih.html
https://berandaarsitek.com/2016/04/utilitas-bangunan.html
https://id.scribd.com/document/363794261/Sistem-Utilitas-Bangunan
https://www.pdfdrive.com/peralatan-proses-dan-utilitas-e47712421.html
https://www.pdfdrive.com/penyediaan-air-bersih-e197628754.html
https://www.pdfdrive.com/laporan-penelitian-pengaturan-jaringan-utilitas-terpadu-e56
26