Anda di halaman 1dari 13

1 |1 |

ARSITEKTURTROPIS
ARSITEKTURTROPIS

PARADIGMA DESAIN TROPIS


PARADIGMA DESAIN TROPIS
Paradigma desain arsitektur tropis merupakan pandan
gan dalam upaya mencapai
Paradigma desain arsitektur tropis merupakan pandan
gan dalam upaya mencapai
karakter-karakter arsitektur yang dapat diidentifik
asi sebagai karakter yang dimiliki
karakter-karakter arsitektur yang dapat diidentifik
asi sebagai karakter yang dimiliki
daerah tropis sehingga dapat membedakannya dengan a
rsitektur di daerah yang beriklim
daerah tropis sehingga dapat membedakannya dengan a
rsitektur di daerah yang beriklim
lain.
lain.
Paradigma Desain Tropis terdiri dari :
Paradigma Desain Tropis terdiri dari :
1.1.
Line, Edge & Shade
Line, Edge & Shade
2.2.
Tradition-based
Tradition-based
3.3.
New Screen & Louver Kitsch
New Screen & Louver Kitsch
A.
A.
Line, edge & shade
Line, edge & shade
Tay Kheng Soon berpendapat bahwa desain seharusnya
berorientasi ke depan
Tay Kheng Soon berpendapat bahwa desain seharusnya
berorientasi ke depan
non-nostalgia dan tidak mengkopi gaya terdahulu tet
api berusaha menggunakan
non-nostalgia dan tidak mengkopi gaya terdahulu tet
api berusaha menggunakan
prinsip-pri
prinsip-pri
nsip control lingkungan dari
nsip control lingkungan dari
desain tradisional
desain tradisional
Paradigma ini memiliki karakteristik sebagai beriku
t:
Paradigma ini memiliki karakteristik sebagai beriku
t:
Aplikasi pada high-rise dan high density.
Aplikasi pada high-rise dan high density.
Forward looking expression, non nostalgia dan tidak
mengkopi gaya - gaya
Forward looking expression, non nostalgia dan tidak
mengkopi gaya - gaya
terdahulu
terdahulu
Prinsip control lingkungan seperti desain terbuka d
an pembayangan
Prinsip control lingkungan seperti desain terbuka d
an pembayangan
Ekspresi keregionalannya merupakan bahasa dalam ikli
m tropis yang
Ekspresi keregionalannya merupakan bahasa dalam ikli
m tropis yang
memberikan kenyamanan
memberikan kenyamanan
Material yang digunakan menggunakan material modern
/non tradisional
Material yang digunakan menggunakan material modern
/non tradisional
dengan fabrikasi.
dengan fabrikasi.
B.B.
Tradition-based
Tradition-based
Tan Hock Beng berpendapat bahwa perlu membangkitkan
ketradisionalan
Tan Hock Beng berpendapat bahwa perlu membangkitkan
ketradisionalan
dalam arsitektur tropis asia dan mengusulkan desain
berbasis tradisi untuk
dalam arsitektur tropis asia dan mengusulkan desain
berbasis tradisi untuk
menciptakan arsitektur tropis dimana bentuk tradisi
onal merupakan ekspresi dari
menciptakan arsitektur tropis dimana bentuk tradisi
onal merupakan ekspresi dari
inspirasi dan identitas.
inspirasi dan identitas.
2|
ARSITEKTURTROPIS
Tipe bangunan tradisional tropis antara lain :
Bentuk atap besar dan luas, cross ventilation, tera
s, courtyard, material local,
ada unsur air dan landscape.
Material berupa tradisional, modern atau kombinasi
keduanya tergantung
strategi yang digunakan.
Tipikal bangunan tradisional tropis yang sring digu
nakan dapat dilihat dari
pembuatan denah yang disusun memungkinkan untuk ven
tilasi silang, memiliki
teras dan courdyard, material local dan unsur a
ir dan landscape.
Bangunan yang dibangun dengan paradigma ini bertuju
an untuk menyesuaikan
bangunan dengan iklim setempat serta mempertahankan
tradisi dan identitas
daerah.
Kearifan local suatu daerah merupakan hal yang tepa
t untuk menjadi
pertimbangan dalam membangun bangunan yang telah me
lalui proses
“trial and
error”. Oleh karena itu, bangunan tradisional yang
ada saat ini
merupakan
penyempurnaan desain yang gagal sebelumnya dan masy
arakat setempat
menganggap sebagai bangunan yang paling nyaman. Eksp
resi bangunan yang
menggunakan paradigm ini berdasarkan strategi menon
jolkan tradisi.
Performance bangunan disesuaikan dengan iklim setem
pat dan berdasarkan
bentuk bangunan tradisional daerah asal dengan meny
esuaikan diri dengan
daerah baru. Material yang digunakan bisa tradision
al, modern atau gabungan.
Paradigma ini memasukkan unsur tradisi didalam arsi
tektur tropis. Pitch roof,
penghawaan silang, halaman, bukaan tradisional, mat
erial tropis, air, lansekap, dan
aplikasi berbagai elemen yang dapat menjamin integr
asi alam dengan ekspresi
tradisional.
Untuk mencegah
keseragaman karena
efek globalisasi
dan memelihara
kekayaan tradisi local, William Lim dan Tan Hock Ben
g mengajukan strategi, yaitu :
Menguatkan kembali tradisi dengan arsitektur vernac
ular, traditional craft
wisdom
Menemukan kembali tradisi : memadukan (hybrid) anta
ra tradisi colonial
dengan tradisi melayu
Memperluas tradisi menggunakan struktur vernacular
dengan tradisi seniman
setempat akan menambah nilai dan status tradisi
Menginterpretasik
an kembali tradisi modern ke
abstrak dan minimalis.
Dalam tradition based di bagi menjadi tiga paradigma yaitu :
1.
Reinvigoratin
g
tradition
Reinvigorating tradition adalah paradigma yang berb
asis tradisi
menerapkan prinsip vernakuler yang berasal dari tra
ditional craft wisdom
3|
ARSITEKTURTROPIS
mulai dari cara membangun (metode konstruksi), stru
ktur bangunan, dan
penggunaan material yang cenderung menekankan keasl
ian (otentik) agar
terjadi keberlanjutan sejarah
(Tzonis dkk, 2001)
2.
Reinventing tradition
Reinventing tradition adalah sebuah gaya yang memad
ukan antara dua
budaya sehingga menghasilkan sebuah gabungan (hybri
d). Misalnya sebuah
bangunan colonial, Belanda membangun dengan ekspres
i gaya eropa namun
dipadukan dengan iklim dan material setempat sehing
ga muncullah gaya
colonial belanda.
3.
Extending Tradition
Extending Tradition adalah gaya yang tetap berprinsi
p pada arsitektur
vernakuler, namun bangunan ditransformasikan ke gay
a yang modern.
Menghadirkan kembali bentuk pengalaman masa lalu be
rupa tradisi dan budaya
untuk dinikmati sebagai pengalaman kultur tropis su
atu tempat melalui karya
arsitektur baik
bentuk maupun
fitur bangunan.
Tidak ada y
ang salah dalam
pengembangan kekayaan sumber sumber masa lalu kedal
am bentuk baru yang
inovatif, hal ini mencul karena kita juga menyesuai
kan dengan kebutuhan dan
gaya hidup masyarakat yang berubah menurut waktunya
(Lowenthal dalam
Beng, 1998)
Karakteristik Extending tradition :
Mencari keberlanjutan dengan tradisi local
Mengutip secara langsung dari bentuk masa lalu
Tidak dilingkupi oleh masa lalu, melainkan menambah
kannya dengan
cara inovatif Interpretasi kita tentang masa lalu d
irubah berdasar kepada
perspektif
dan kebutuhan
masa kini d
an masa depan
Mencoba melebur masa lalu dengan penemuan dan inova
si yang baru
Menggunakan struktur vernakuler dan tradisi craftsm
anship
Mencari inspirasi dalam bentuk dan teknik yang unik
dari bangunan
tradisional.
4.
Reinterpretin
g
tradition
Reinterpreting tradition, yaitu gaya dengan membawa
esensi dari
arsitektur vernakuler pada bangunan modern. Penggun
aan idiom kontemporer
pada bangunan modern dengan abstrak atau minimalis.
Pendekatan ini
dilakukan dengan menyingkirkan pemulihan sentimenta
l masa lalu dan
meninggalkan gerakan historical, sebaliknya akan me
nggunakan sebuah idiom
4|
ARSITEKTURTROPIS
modern yang menyegarkan. Namun demikian, bangunan d
iciptakan melalu
pendekatan ini berdedikasi pada tempat dan sejarah
tanpa terjebak oleh
keduanya. Perangkat formal tradisional tidak dibuan
g tetapi berubah dengan
cara yang menyegarkan sehingga ada pengakuan simult
an dari masa lalu dan
masa kini melalui pernyataan abstrak dan biasanya m
inimalis.
Menginterpretasikan kembali terhadap nilai nilai da
lam arsitektur vernakuler.
Hasilnya berupa defamiliarisasi yakni pengasingan b
entuk, dimana bentuk
tradisional itu ada tapi tidak Nampak.
C.
New Screen & Louver Kitsch
New Screen & Louver Kitsch adalah meniru gaya tropis
modern yang sering
menggunakan sunshading yang diasosiaan sama dengan
arsitektur tropis, louver pada
fasade tidak efektif memberikan pembayangan, hanya
memberi kesan tropis sekilas
semata.
Designer tidak serius menciptakan kondisi iklim yan
g dibutuhkan karena
mereka berfikir ikim bukan factor krusial dan hanya
mementingkan image dari public
terhadap gaya arsitekturnya. Peniruan image tropis
ini mengahasilan eksploitasi
penggunaan screen dan louver.
Paradigm ini lahir karena adanya beberapa factor, y
aitu : Adanya peniruan dari
image tropis modern, misalnya louver pada fasade ya
ng tidak membayangi ruang
secara efektif karena kemungkinan masih di korelasi
kan secara tidak tepat seperti
peralatan shading yang asli dan hanya memberi kesan
bahwa elemen tersebut adalah
control iklim tropis.
Adanya motivasi untuk mengikuti aliran yang menitik
beratkan pada produk
arsitektur yang mempertimbangkan lingkungan seperti
yang dilakukan oleh arsitek
arsitek terkenal.
5|
ARSITEKTURTROPIS
PARADIGMA DESAIN TROPIS PADA
BANGUNAN
A.
Line, edge & shade
Eropean Investment Bank
Bank
Investasi
Eropa
di
Luksemburg
baru-baru
ini
memenangkan
tempat
pertama
dalam
Emilio
Ambasz
Prize
untuk
Arsitektur
Hijau
untuk
Bangunan
Internasional.
Selesai
pada tahun 2008 dan dirancang oleh arsitek Dusseldo
rf berbasis Ingenhoven, gedung kaca
tabung telah di uji untuk desain sadar lingkungan d
an energi

enrgi
serta
tataletak kantor
yang mempromosikan interaksi dan komunikasi. Gedung
kantor yang inovatif diapit oleh
musim dingin dan musim panas kebun juga mencapai pe
ringkat “sangat baik” di bawah
Research Establishment Inggris Metode Penelitian Ling
kungan Gedung (BREEAM)
.
6|
ARSITEKTURTROPIS
Markas
EIB
adalah
170
meter
panjang
kaca
tabung
dan
struktur
baja
dengan
tata
letak
kantor
non-hirarkis
zig-zag
yang
memungkinkan
untuk
fleksibilitas
dalam
kantor serta interaksi antara
karyawan.
Bangunan
Meter
persegi
memiliki
72.500ruang
kantor
yang
cukup
dan
fasilitas
untuk 750
karyawan dan mencakup indoor ‘hangat’ atrium, kafer
ia, restoran dan koneksi
ke bangunan di dekatnya.
Seperti seluruh bangunan di tutupi dalam gelas (13.
000 m3), siang hari dengan mudah
memasuki gedung dari semua sudut dan cahaya suffuse
s la
ngsung menuju kedalam kantor.
Jendela beroperas memungkinkan karyawan untuk secara
langsung mengontrol suhu
mereka dengan ventilasi alami. Sebuah taman manusia
dingin yang bertindak sebagai
penyangga termal pada satu sisi bangunan, yang efek
tif menghilangkan kebutuhan
pemanasan ataupun AC.
7|
ARSITEKTURTROPIS
B.
Tradition-based
C.
New Screen & Louver Kitsch
Gedung perkantoran Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Ten
gah
Gedung BPS ini menggunakan paradigma
New screen & Louver
. Bangunan ini sekilas
menampilkan
beberapa ciri
dari desain
tropis diantaranya
adalah bukaan
yang lebar
dengan jumlah yang sangat banyak serta penerapan ai
r menjadi elemen penghias dan
lanskap. Sangat baik pencahayaan di dalam gedung in
i berupa pencahayaan
skylight
.
Namun, gedung ini sebenarnya bergaya moderen dengan
penggunaan ACP
(
aluminium composite panel
) dan
Cladding
kaca berbingkai aluminium sebagai material
utama dinding yang mengelilingi gedung.
8|
ARSITEKTURTROPIS
Gedung ini menampilkan sekilas dari desain tropis y
aitu pencahayaan yang baik
dengan adanya
sun shading
di beberapa bagian. Akan tetapi
sun-shading
tersebut tidak
sepenuhnya dapat menghalangi dari cahaya matahari m
engingat orientasi bangunan ini
menghadap ke arah barat yang apabila sore hari akan
terpapar langsung sinar matahari
dan terasa sangat panas.
Sun shading
tersebut hanyalah sebagai penambah estetika
terutama pada pintu masuk sekaligus pelengkap fasad
Selain itu, dalam arsitektur tropis juga penggunaan
vegetasi dan penataan landscape
yang rapih dan teduh sangat diperlukan. Vegetasi da
pat menyaring sinar matahari
langsung ke arah gedung walaupun ada yang tidak sec
ara menyeluruh. Vegetasi tersebut
juga dapat menyaring polusi udara yang berasal dari
kendaraan yang melintasi jalan raya
depan area gedung. Akan tetapi setelah memasuki hal
aman, gedung BPS ini terlihat
gersang karena hampir sebagian ditutupi paving blok
dan minim tanaman. Mungkin karena
gedung ini masih baru. Selain itu pada sisi lain ha
laman terdapat kolam hias yang
kemudian membentang disisi kiri dan kanan gedung in
i. Kolam ini dapat dijadikan sebagai
elemen estetika ataupun sebagai
pendingin bangunan
Sesungguhnya gedung BPS ini jauh dari kesan tropis.
Ditinjau dari aspek bentuk,
bangunan ini mengikuti bentuk gedung statistik pusa
t yang berada di Jakarta. Prinsip
repetisi penggunaan kaca hampir disemua sisi dan el
emen vertikal horizontal dengan atap
yang datar. Bentuk tersebut sangat tidak cocok dite
rapkan di kota Palu mengingat kondisi
9|
ARSITEKTURTROPIS
iklim dan cuaca yang berada di kota Palu dengan int
ensitas curah hujan yang tak menentu
serta panas yang tak menyenangkan hampir terjadi se
tiap harinya.
Oleh karena itu, bangunan ini menggunakan paradigma
New Screen & Louver yang
hanya menampilkan beberapa kesan disain tropis tapi
sebenarnya orientasinya bukan
terhadap desain tropis melainkan hanya mengambil be
berapa gaya keseluruhan ataupun
tidak secara keselur
uhan
untuk kepenting
an estetika dan
image
publik semata.

Anda mungkin juga menyukai