Anda di halaman 1dari 2

___________________________________________________________________________

KORUPSI DAN THR CAPTURED STATE


Korupsi merupakan fenomena sosial yang sudah tumbuh dan berkembang di
masyarakat sejak dahulu. Hadirnya globalisasi fenomena ini kian mengglobal. Globalisasi
kemudian memberikan tuntutan kepada setiap orang untuk bisa berjuang dan bertahan di
tengah derasnya arus perkembangan teknologi dan iptek. Hal ini berdampak pada usaha
seseorang untuk bertahan dengan cara-cara ilegal misalnya korupsi.
Pada Tahun 1990-an permasalahan mengenai korupsi telah menjadi perhatian khusus
dan sangat intensif, mereka menyebutnya dengan istilah Global Corruption Epidemic.
Banyak pihak yang kemudian melakukan kampanye untuk pemberantasan korupsi. Fenomena
korupsi tidak mengenal ruang dan waktu, negara miskin atau kaya, sehingga banyak orang
yang kemudian menggunakan cara-cara yang ilegal untuk mampu masuk di arena industri.
Teori Korupsi yang paling terkenal menyatakan bahwa, korupsi terjadi apabila
seseorang menggunakan kekuasaan yang dimiliki guna memenuhi kepentingan pribadi
dengan jalan men subordinasi kepentingan umum. Secara luas korupsi dapat diartikan sebagai
penyalahgunaan kekuasaan atau fasilitas publik. Definisi ini kemudian meliputi
penyalahgunaan unilateral oleh pejabat pemerintah, seperti penyelewengan wewenang dan
nepotisme.
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya korupsi :
1. Faktor kultural : dengan adanya tradisi pemberian hadiah atau oleh-oleh
kepada seseorang, dan pentingnya ikatan keluarga yang membuat para pejabat
cenderung mengutamakan keluarga mereka (nepotisme)
2. Faktor Struktural atau Birokrasi : konsep kekuasaan di Indonesia yang
dipengaruhi oleh budaya yang sangat kuat dan karakteristik birokrasi di
Indonesia yang berasal dari birokrasi warisan masa kerajaan dimana struktur
birokrasi lebih didominasi oleh budaya patrimonial.
Dari penjelasan tentang faktor kultural ada dua hal yang berperan dalam mendorong
terjadinya korupsi :
- Posisi dominan birokrasi pemerintah sebagai sumber utama barang, jasa dan lapangan
pekerjaan serta sebagai pengatur ekonomi
- Dominasi negara yang mengkerdilkan kekuatan lain dalam masyarakat.
Kini korupsi telah menjadi extraordinary crime di seluruh dunia. Yang paling terdampak dari
kejahatan korupsi adalah sektor pemerintahan dan ekonomi. Berikut beberapa dampak yang
ditimbulkan akibat Korupsi
1. The Captured State
Korupsi mempersulit proses demokrasi dan menghambat cita-cita good governance
sebab korupsi menghancurkan proses formal sebuah sistem pemerintahan.
2. Sektor Ekonomi
Korupsi secara langsung mempersulit pembangunan ekonomi karena membuat
semacam distorsi dalam kegiatan perekonomian sebuah negara.
3. Kesejahteraan warga negara
Korupsi politik kemudian berpengaruh langsung bagi tingkat kesejahteraan
masyarakat. Korupsi politik berarti kebijakan ekonomi yang memihak perusahaan
atau organisasi penyatuan dana sehingga beban utang seluruhnya ditanggung oleh
warganegara.
Setiap negara memiliki caranya sendiri dalam upaya pemberantasan korupsi misalnya
1. Di Indonesia, pada masa pemerintahan Soeharto dikeluarkannya UU NO.3 Tahun
1971 mengenai korupsi, lalu pada reformasi dikeluarkannya UU NO. 31 tahun 1999,
UU No.20 tahun 2001. Pemerintah Indonesia juga membentuk lembaga Independen
untuk memberantas tindak pidana korupsi yaitu lembaga KPK ( Komisi
Pemberantasan Korupsi )
2. Di Korea Selatan, pemberantasan korupsi juga dilakukan melalui kebijakan-kebijakan
yang di khususkan untuk memberantas korupsi. Misalnya pada tahun 2008 Korea
Selatan bekerjasama dengan UNDP, kebijakan anti korupsi korea selatan
ditransmisikan ke Bhutan dan Bangladesh dan pada tahun 2009 ke thailand lalu pada
tahun 2010 dengan badan-badan anti korupsi Vietnam dan Mongolia menandatangani
nota kesepahaman. Korea Selatan sempat mengalami krisis yang disebabkan oleh
korupsi, sehingga mereka menerbitkan Corrupt practices act pada bulan juli 2001 dan
25 januari 2022 mereka meluncurkan komisi Anti Korupsi.
3. Di China, pernah diberlakukan hukuman mati bagi para koruptor karena tingkat
korupsi yang dilakukan sangat tinggi dan mencekik. Akhirnya pasa akhir 2000 China
telah mengeksekusi 11 orang dan pada tahun 2001 Hu Changqing ikut di eksekusi
mati karena terbukti bersalah.

Anda mungkin juga menyukai