D3 FARMASI KELAS B
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN
2022/2023
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
BAB 2......................................................................................................................5
BAB 3......................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Korupsi dalam lingkungan pejabat publik terutama penguasa bukanlah hal
baru. Korupsi tidak hanya masalah nasional tetapi juga masalah internasional.
Pelaku-pelaku korupsi pun banyak dari lingkungan pejabat publik. Sejarah mencatat
banyak pemimpin yang dipilih oleh rakyat karena mengangkat isu pemberantasan
korupsi sebagai tema sentral kampanye mereka. Sungguh ironis, terlepas apakah
mereka benar-benar anti korupsi, dan pada awalnya berupaya keras untuk
memberantas korupsi, ataukah mereka hanya sekedar menggunakan isu korupsi
untuk meraih simpati masa saja, banyak diantara mereka yang jatuh akibat kasus
korupsi. Di Indonesia misalnya, pada awal kepemimpinan presiden Soeharto
berupaya secara serius memberantas korupsi melalui pembentukan berbagai
lembaga, tetapi upaya yang bersifat formalistis tersebut gagal dan bahkan isu korupsi
ikut menjatuhkannya pada tahun 1998. Contoh lain di Filipina, Presiden Estrada
terpilih menjadi presiden melalui pemilu yang bebas dan terbuka pada tahun 1998
dengan mengusung isu pemberantasan korupsi pada.
C. Tujuan
1. Menganalisis faktor penyebab korupsi terjadi di lingkungan masyarakat
2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk korupsi yang ada di masyarakat
3. Memberikan upaya dan solusi mencegah terjadinya sikap koruptif di lingkungan
masyarakat
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan Hukum kausalitas korupsi di kalangan masyarakat dikarenakan 2
(dua) faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang mana kedua faktor
tersebut menjadi penunjang terjadinya korupsi dikalangan masyarakat. Dari
faktor internalnya kurangnya gaji dalam kehidupannya menjadi penderong utama
orang melakukan korupsi/korporasi, seperti sesesorang nekat untuk melakukan
pekerjaan haram itu karena dorongan untuk supaya menafkahi /menghidupi
keluarganya, itu untuk kalangan masyarakat. Akan tetapi pada kalangan
pemerintahan melakukan korupsi itu bukan karena kebutuhan akan tetapi karena
keserakahannya untuk menumpuk harta dan barang-barang yang sangat mahal
sehingga orang-orang disekelilingnya tidaklah bisa memiliki seperti yang
dimilikinya. Dan juga tidak dapat dipungkiri bahwasanya dimasyarakat itu orang
melakukan korupsi itu bukan hanya kebutuhan hidupnya akan tetapi ada juga
yang karena keserakahannya.
Dan dilihat dari faktor eksternalnya bahwa pengarah lingkunganlah yang menjadi
mewabahnya korupsi, yang mana kalau disuatu masyarakat tertentu mayoritas
melakukan korupsi pasti yang lainnya melakukan korupsi. Dan juga karena
peluang. walaupun orang itu sangat alim kalau sudah dihadapkan dengan yang
namanya uang pasti tidak akan mengalah dan pasti akan mengambilnya. Korupsi
merupakan masalah yang sangat sulit dihilangkan didunia khususnya Indonesia,
karena korupsi tergantung pada karakter seseorang itu sendiri, dan karaktrer
seseorang tidaklah sama dengan karakter orang yang lainnya. Untuk
mengatasinya pendidikanlah obat yang cocok untuk mengatani yang namanya
korupsi, karena pendidikan bisa merubah karakter seseorang. Ada juga hukuman
yang sering dipakai oleh pemerintah tidak membuat mereka jera untuk
melakukan kembali korupsi oleh karena itu dibutuhkan tindakan hukum yang
tegas agar para koruptor merasa jera.
B. Saran
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini. Dan
pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil.
DAFTAR PUSTAKA