Anda di halaman 1dari 21

2022

LAPORAN AKHIR
PENDAMPINGAN UMKM
KABUPATEN BOJONEGORO

Kegiatan Pada Aspek:


Flow-Chart Rantai Pasok Bahan Baku
Flow-Chart Saluran Distribusi
Analisis Efisiensi Produksi

LUARAN MATA KULIAH BISNIS DAN KOMUNITAS


Kelompok 2 Kelas 01
PROGRAM STUDI EKONOMI
PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BOJONEGORO
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan akhir pendampingan UMKM di Wilayah Kabupaten Bojonegoro sebagai


Luaran Mata Kuliah Bisnis dan Komunitas Program Studi Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bojonegoro Tahun Akademik
2021/2022
Nama UMKM : UD Pelangi
Alamat UMKM : Jl Brigjen Sutoyo Gang Amal RT. 11 RW. 03,
Sukorejo, Bojonegoro
Kegiatan : 1. Sistematika dan Flowchart Rantai Pasok Bahan
Baku
2. Sitematika dan Flowchart Saluran Distribusi
3. Analisis Efisiensi Produksi
Keanggotaan : Nama NIM
1. Ade Ryan Dewangga 20602011003
2. Amalia Cahyani 20602011016
3. Aria Nopianto 20602011025
4. Arina Manasikana A.H.K. 20602011027
5. Dwi Prassetio 20602011051

Diharapkan adanya Luaran Mata Kuliah Bisnis dan Komunitas ini menjadi salah
satu alternatif sebagai solusi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM di Wilayah
Kabupaten Bojonegoro dan memberikan manfaat secara administratif dalam
menjaga keberlangsungan hidup usaha.
Bojonegoro, 9 Desember 2022

Mengetahui, Menyetujui,
Dekan Fakultas Ekonomi Dosen Pengampu Mata Kuliah

Hartiningsih Astuti, S.E., M.M Joko Hadi Susilo, S.E., M.E


NIDN. 07 2312 6202 NIDN. 07 0706 9204
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya karena
telah memberi kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan laporan Praktik
Lapangan Sasaran UMKM yang berjudul Praktik Lapangan Sasaran UMKM di
UD Pelangi, Sukorejo, Bojonegoro.

Sebagai mahasiswa Ekonomi, penulis memilih UD Pelangi yang memiliki bidang


yang sesuai dengan latar belakang dan minat penulis.

Penulis sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Joko Hadi Susilo,
SE, ME selaku dosen pembimbing dan dosen mata kuliah Bisnis dan Komunitas .
Selain itu, terima kasih juga dihaturkan kepada UD Pelangi yang telah memberi
kesempatan begitu berharga sehingga penulis dapat belajar dan mempraktikkan
langsung ilmu yang sudah didapat.

Penulis berharap melalui makalah laporan kegiatan Praktik Lapangan ini dapat
menambah wawasan mengenai dunia bisnis dan menjadi referensi bagi adik-adik
yang akan mengikuti Praktik Lapangan berikutnya.

Bojonegoro, 9 Desember 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
Bapak Junaedi dan istrinya memulai usaha sejak awal tahun 2014 berbekal
ilmu yang dimiliki istrinya, bapak Junaedi dan istrinya memulai untuk
menjalankan usaha kecil kecilan dahulu. Awal mula menjalankan usaha beliau
hanya memproduksi roti kukus saja, karena hanya memiliki pengetahuan yang
minim dan modal yang dikeluarkan juga pas pasan. Namun, ternyata
konsumen lebih suka roti gulung potong dibandingkan dengan roti kukus.
Akhirnya beliau beralih ke roll gulung untuk ide berjualan kedepannya.
Strategi penjualan yang dilakukan adalah dengan menitipkan produknya ke
toko pengecer yang terletak di tengah kota Bojonegoro tersebut. Tidak
disangka dari menitipkan jualannya tersebut ada pesanan yang lumayan
banyak. Hanya dengan berbekal eksperimen dengan inovasi beliau mampu
menyesuaikan selera konsumen dengan memperhatikan kualitas bahan dan
rasa.Ide untuk mendirikan usaha pertama kali muncul ketika Pak Junaedi
melihat produsen roll gulung potong di daerahnya masih minim. Sehingga
beliau berinisiatif untuk mendirikan usaha milik sendiri, dan akhirnya produk
usaha beliau mendapat respon positif konsumen.
Bapak Junaedi mengawali usahanya dengan menggunakan modal sebesar
Rp20.000.000.- usaha ini terus mengalami perkembangan dari waktu ke
waktu. Yang mulanya hanya mendapat puluhan pesanan per hari, sekarang
bisa sampai seribu pesanan per hari. Berjalan sekitar 2 tahun lebih usahanya,
Pak Junaedi memutuskan untuk membeli mixer dan oven yang lebih besar,
karena semakin membludaknya pesanan. Beliau juga semakin memperbesar
tempat usahanya dengan alas an kenyamanan dan peningkatan produksi
penjualan terhadap konsumen.Perbandingan omset pendapatan yang diperoleh
Pak Junaedi sangat berbeda jauh, omsetnya naik 3 kali lipat setelah
memutuskan untuk membeli mixer dan oven yang lebih besar. Pak Junaedi
hanya dibantu oleh istrinya dan satu karyawannya karena untuk menambah
karyawan lagi belum memungkinkan
1.2 Jenis dan Produk UMKM
UMKM ini termasuk dalam jenis usaha dagang sedang atau middle,
karena produk atau barang yang diproduksi dalam jumlah besar. Kemudian,
menjualnya kembali ke pedagang dalam volume sedang, contohnya reseller.
Reseller ini akan mendapatkan laba dari produk yang dijualkan. Produk yang
dihasilkan UD Pelangi ini adalah jenis roti gulung dalam berbagai varian rasa,
namun harga yang diberikan sama. Bahan baku dalam pembuatan roti gulung
ini antara lain ada tepung terigu protein tinggi,gula, telur, margarin, perisa
vanilla dan cake emulsifier. Setelah produk jadi kemudian pelaku UMKM
akan mengemas produknya untuk bisa langsung dipasarkan. Roti gulung ini
bisa tahan di suhu ruang selama 3 hari. Biasanya roti gulung ini digunakan
untuk suguhan acara acara seperti syukuran, tahlilan dan lain sebagainya. UD
Pelangi tidak hanya menjual roti gulung dalam bentuk potongan, mereka juga
menjual dalam bentuk gulungan utuh dengan harga Rp.30.000,00-.
1.3 Latar Belakang Pendampingan
Alasan kami memilih UMKM UD Pelangi ini untuk dilakukan
pendampingan adalah karena mengingat UD Pelangi merupakan salah satu
pelaku UMKM yang berda di Bojonegoro, yang merupakan objek penelitian
yang dicari oleh penulis. Selain itu, UD Pelangi ini sudah memenuhi kriteria
yang dicari penulis untuk diberikan pendampingan terkait sistematika dan
flowchart rantai pasok bahan baku, saluran distribusi dan analisis efisiensi
produksi. Tujuan dari pendampingan ini adalah agar pelaku UMKM
meningkat dalam pengetahuan dan keterampilan. Hasil yang didapat UMKM
adalah produk yang layak edar, produk bisa dipasarkan secara luas, keamanan
produk terjamin, dan kepercayaan pembeli meningkat.
1.4 Fokus Pendampingan
Fokus pendampingan UMKM kelompok kami memiliki peranan yang
sangat penting sebagai metode yang efektif untuk mempercepat pertumbuhan
usaha mikro kecil dan menengah. Di kecamatan bojonegoro ada lebih dari
ratusan UMKM yang bergerak dibidang makanan. Kami memilih UD Pelangi
ini untuk pendampingan UMKM, karena diharapkan dapat bermanfaat untuk
memberikan gambaran, ide, maupun sumbangan pikiran khususnya dalam
sistematika flowchart rantai pasok bahan baku yang dapat memberikan
penjelasan mengenai bagaimana produsen mengubah bahan baku (mentah)
menjadi barang jadi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dari
konsumen. Fungsi ini sangat berkaitan dengan biaya pembelian bahan baku,
biaya penyimpanan, transportasi dan lain lain. Selain itu kami juga berfokus
pada sistematika dan flowchart saluran distribusi karena merupakan tujuan
utama saluran distribusi adalah memudahkan perusahaan menyampaikan
produk hingga ke tangan konsumen. Selanjutanya kami juga menghitung
efisiensi produksi menggunakan perhitungan BEP untuk mencari titik temu
antara pendapatan dan biaya, serta merencanakan tingkat volume produksi dan
penjualan yang diperkirakan akan membawa keuntungan bagi perusahaan..
Pendampingan ini selanjutnya bisa digunakan UMKM agar bisa berkembang
lebih baik lagi.
BAB II
HASIL PENDAMPINGAN

2.1 Sistematika dan Flow-chart Rantai Pasok Bahan Baku


Berikut adalah Flow-chart rantai pasok bahan baku dari UD Pelangi milik
Bapak Junaedi :

Gambar 2.1 Flowchart Rantai Pasok Bahan Baku

NO SIMBOL FLOWCHART KETERANGAN


1 Simbol untuk permulaan (start) atau
akhir (finish) dari suatu akhir kegiatan

2 Simbol untuk dokumen dalam bentuk


kertas/ struk

3 Simbol untuk dokumen hasil produksi


perusahaan
4 Simbol untuk dokumen hasil
penjualan perusahaan

5 Simbol untuk proses produksi

6 Simbol untuk hasil produksi

7 Simbol untuk proses bagian penjualan

8 Simbol untuk pencatatan awal hasil


keuangan perusahaan

9 Simbol untuk laporan akhir produksi


dan penjualan mengenai hasil
keuangan perusahaan
10 Arah alur dalam konsep (prosedur)

Table 2.1 Keterangan Simbol Flowchart


Setelah menerima pesanan dari konsumen, bagian pembelian melakukan
pembelian bahan baku dan mendapatkan bukti pembelian sebanyak 2
rangkap, yang pertama diberikan kepada bagian keuangan dan yang kedua
diberikan kepada bagian pembelian dan disimpan sebagai arsip. Setelah
membeli bahan baku, bagian produksi melakukan proses produksi berupa
proses pembuatan adonan dan proses oven ketika adonan sudah jadi. Ketika
proses produksi selesai maka akan menghasilkan produk, pada bagian
produksi akan memberikan arsip berupa pencatatan hasil produksi sebanyak 3
rangkap. Dimana rangkap pertama akan disimpan oleh bagian produksi
sendiri, kemudian rangkap kedua akan diberikan kepada bagian penjualan,
dan rangkap ketiga akan diberikan kepada bagian keuangan.
Kemudian pada bagian penjualan menerima arsip catatan hasil produksi
yang dimana catatan tersebut menjadi acuan berapa yang akan di
distribusikan, saat proses penjualan bagian penjualan akan membuat laporan
hasil penjualan sebanyak 2 rangkap. Rangkap pertama akan dibawa oleh
bagian penjualan sendiri dan rangkap kedua akan diberikan kepada bagian
keuangan yang akan disimpan sebagai arsip. Pada bagian keuangan setelah
menerima arsip pencatatan hasil produksi dari bagian produksi dan kemudian
bagian keuangan akan membuat catatan keuangan awal, kemudian setelah
pencatatan awal bagian keuangan selesai setelah itu bagian keuangan akan
membuat laporan akhir hasil keuangan UD Pelangi tersebut.

2.2 Sistematika dan Flow-chart Saluran Distribusi


Berikut adalah Flow-chart saluran distribusi UD Pelangi :

Gambar 2.2 Flowchart Saluran Distribusi


NO SIMBOL FLOWCHART KETERANGAN
1 Simbol untuk permulaan (start) atau
akhir (finish) dari suatu akhir kegiatan

2 Simbol untuk dokumen dalam bentuk


kertas/ struk

3 Simbol untuk pesanan yang dilakukan


oleh pelanggan

4 Simbol untuk data keseluruhan


pesanan dari pelanggan

5 Simbol untuk pencatatan hasil


penjualan yang direkap dari
keseluruhan pesanan

6 Simbol untuk konfirmasi pesanan dari


bagian operasional

7 Simbol untuk jasa antar barang ke


pelanggan

8 Simbol untuk pembuatan laporan pada


bagian keuangan

9 Arah alur dalam konsep (prosedur)

Table 2.2 Keterangan Simbol Flowchart

Dalam flow-chart diatas dapat dianalisis bahwa setelah pelanggan


melakukan pemesanan produk kemudian pesanan tersebut akan diterima oleh
bagian pemasaran. Setelah menerima pesanan tersebut, bagian pemasaran
akan memberikan dokumen bukti pemesanan dan bukti pelunasan dalam
bentuk struk yang akan disimpan pada bagian pemasaran satu lembar sebagai
arsip, bagian keuangan satu lembar dan satu lembarnya lagi diberikan kepada
konsumen sebagai arsip. Selanjutnya bagian pemasaran akan mencatat data
keseluruhan pesanan dari pelanggan agar data tersebut bisa diberikan pada
bagian operasional untuk mengkonfirmasi pesanan agar bisa diantar oleh jasa
antar barang yang akan dikirim langsung kepada konsumen dan jasa antar
barang tersebut juga akan mengantarkan kepada pihak ketiga yaitu toko yang
menjual aneka kue (contohnya : farida kue,tiara kue, cv ria dan lain lain) yang
selanjutnya toko toko tersebut akan memberikannya kepada konsumen .
Selain itu, data keseluruhan pesanan akan digunakan bagian pemasaran
untuk pembuatan pencatatan hasil penjualan yang kemudian akan diberikan
pada bagian keuangan. Sebelumnya bagian keuangan sudah menerima bukti
pesanan dan bukti pelunasan dalam bentuk struk dari bagian pemasaran yang
akan disimpan sebagai arsip. Dalam pencatatan hasil penjualan yang telah
diberikan pada bagian keuangan, kemudian dari pencatatan tersebut bagian
keuangan akan membuat keuangan untuk melihat apakah perusahaan
mendapatkan untung atau rugi.
2.3 Analisis Efisiensi Produksi
Pengertian efisiensi dalam produksi, bahwa efisiensi merupakan
perbandingan output dan input berhubungan dengan tercapainya output
maksimum dengan sejumlah input, artinya jika ratio output besar, maka
efisiensi dikatakan semakin tinggi. Efisiensi merupakan rasio antara input dan
output, dan perbandingan antara masukan dan pengeluaran. Apa saja yang
dimaksudkan dengan masukan serta bagaimana angka perbandingan tersebut
diperoleh, akan tergantung dari tujuan penggunaan tolok ukur tersebut. Selain
itu efisiensi merupakan perbandingan antara masukan dengan pengeluaran.
Usaha peningkatan efisiensi umumnya dihubungkan dengan biaya yang lebih
kecil untuk memperoleh suatu hasil tertentu, atau dengan biaya tertentu
diperoleh hasil yang lebih banyak. Hal ini berarti menekan pemborosan
hingga sekecil mungkin
Usaha mikro pengolahan roti gulung UD Pelangi merupakan usaha yang
melakukan kegiatan produksinya secara terus menerus. Metode pengumpulan
biaya ini digunakan pada perusahaan yang mengolah produknya secara massa.
Table 2.3 Keterangan Biaya Produksi
Keterangan Rp/Produksi
Telur Rp.220.000
Tepung Rp.65.000
Margarin Rp.62.000
Gula Rp.65.000
Perisa dan Pewarna Rp.15.000
Makanan
Packaging Rp.10.000
Biaya Produksi Rp.437.000

Tabel 2.3.1 Rincian Biaya Tetap dan Biaya Variabel


No. Keterangan Biaya Tetap Biaya Variabel
1 Biaya Bahan Baku Rp.437.000
2 Biaya Depresiasi Rp.1.000.000
3 Biaya Tenaga Kerja Rp.50.000
4 Biaya Bahan Penolong Rp.250.000
5 Biaya Listrik Rp.20.000
Jumlah Rp. 1.050.000 Rp.707.000
Perhitungan BEP Dalam Unit
Biaya Variabel Rp . 707.000
Biaya variabel/unit = = = Rp.354
Penjualan 2000
Setelah diketahui perhitungan biaya variabel per unit, maka perhtungan BEP
dalam unit adalah :
TFC
BEP (Q) =
P− AVC
Rp .1.050 .000
BEP (Q) = = 916
Rp . 1500−Rp .354
Perhitungan BEP Dalam Rupiah
Untuk mengetahui jumlah penjualan BEP perunit dalam rupiah dapat diketahui
dengan menggunakan rumus,dan perhitungannya adalah sebagai berikut:
TFC
BEP ( Dalam Rupiah ) = AVC
1−
P
Rp . 1.050 .000
BEP ( Dalam Rupiah ) = Rp .354 = Rp.1.374.345
1−
Rp .1500
Bisa disimpulkan bahwa jumlah produk roti gulung yang dihasilkan agar
mencapai titik Break Even Point (BEP) dalam sekali produksi adalah 916 unit dan
Rp.1.374.345. Dari data yang di dapatkan penulis bahwa UD Pelangi ini dalam
sekali produksi bisa memproduksi 2000 potong roti gulung. Sehingga UD Pelangi
mendapat keuntungan atau mengalami kondisi BEP karena bisa memproduksi roti
melebihi 916 unit dan bisa menutup biaya produksi yang dikeluarkan. Laba yang
di dapatkan dalam sekali produksi adalah Rp. 667.345.
Berikut adalah grafik Break Even Point (BEP) UD Pelangi setelah dilakukan
perhitungan BEP(Q) dan BEP (rupiah):

Dalam grafik diatas dapat dilihat bahwa BEP dapat ditentukan yaitu pada titik
persilangan antara garis TR (Total Revenue) dan garis TC (Total Cost). Apabila
dari titik tersebut ditarik garis lurus vertical kebawah sampai sumbu X akan
Nampak besarnya BEP dalam unit. Jika dari titik tersebut ditarik garis lurus
horizontal ke samping sampai Y, maka akan terlihat besarnya BEP dalam Rupiah.
Dimana ini terlihat bahwa BEP UD Pelangi adalah sebesar 916 unit atau
Rp.1.374.345, sedangkan penjualan yang dilakukan UD Pelangi mencapai
Rp.3000.000 atau 2000 unit per sekali produksi. Dengan biaya tetap yang
dikeluarkan sebesar Rp.1.050.000 dan biaya variable sebesar Rp.707.000. Hal
tersebut menunjukan bahwa UD Pelangi mengalami keuntungan saat menjual
produknya, karena penjualan yang dilakukan berada diatas tingkat BEP.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. UD Pelangi ini adalah sebuah unit mikro, kecil dan menengah yang
berada di Bojonegoro dimana UD Pelangi ini didirikan oleh Bapak
Junaedi dan istrinya Ibu Febrianti 8 tahun yang lalu pada tahun 2014. UD
Pelangi ini beralamat di jalan Brigjen Sutoyo gang Amal RT11 RW 03
Sukorejo, Bojonegoro. UD Pelangi ini bergerak dalam bidang produksi
roll gulung yang dijual per potong.
2. Bahan baku dalam proses pembuatan roti di UD Pelangi ini antara lain
adalah tepung terigu, gula, susu bubuk, margarin, pewarna makanan,
vanilli dan kemasan produk yang dibeli dari toko bahan kue yang ada di
Bojonegoro, tepatnya di toko Aroma Jaya dan CV Ria. Bapak Junaedi
selaku pemilik UD Pelangi ini hanya membeli bahan bakunya dari toko
bahan kue tersebut karena, bahan kue yang disediakan pada toko tersebut
kualitasnya baik dan kualitas ini akan berdampak pada hasil produksinya
nanti
3. UD Pelangi mendistribusikan produknya ke berbagai toko pengecer di
Bojonegoro. UD Pelagi menitipkan produknya ke Toko Tiara Kue, Toko
Mustika Kue, Toko Farida Kue dan CV Ria. Toko toko tersebut melayani
pembelian aneka jenis kue dan jajanan dalam partai kecil, sehingga
konsumen tidak harus membeli dalam jumlah banyak. Selain itu, UD
Pelangi juga mendistribusikan produknya langsung kepada konsumen.
Biasanya konsumen langsung kerumah produksi UD Pelangi ini untuk
memesan roll gulung, dikarenakan harga yang diberikan sangat berbeda
jika melalui pihak ketiga (toko pengecer). Namun dalam pendistribusian
langsung ke konsumen, konsumen tidak bisa membeli dalam partai kecil
minimal harus membeli sebanyak 25-40 potong
4. jumlah produk roti gulung yang dihasilkan agar mencapai titik Break
Even Point (BEP) dalam sekali produksi adalah 916 unit dan
Rp.1.374.345. Dari data yang di dapatkan penulis bahwa UD Pelangi ini
dalam sekali produksi bisa memproduksi 2000 potong roti gulung.
Sehingga UD Pelangi mendapat keuntungan atau mengalami kondisi BEP
karena bisa memproduksi roti melebihi 916 unit dan bisa menutup biaya
produksi yang dikeluarkan. Laba yang di dapatkan dalam sekali produksi
adalah Rp. 667.345.
3.2 Saran dan Rekomendasi Kepada UMKM
1. Bagi penelitian selanjutnya, dapat melakukan wawancara dengan pelaku
UMKM yang berbeda produk sehingga dapat mengetahui rantai pasok
bahan baku, saluran distribusi yang lebih beragam
2. Bagi instansi pembina, teliti dan peka dalam memberikan bantuan apapun
terutama dalam hal ini ialah modal atau dana.Tidak semua UMKM berani
mengaspirasikan pendapatnya atau mengajukan permohonan bantuan
walaupun merek sedang membutuhkan.
3. Bagi UMKM,usaha yang dijalankan berbekal dengan modal sendiri atau
asupan dari pihak luar sekiranya dapat difokuskan untuk pengembangan
usaha terutama produk dan perspektif lain seperti
pembiayaan,pemasaran,kemitraan dan wawasan akan perkembangan pasar
sehingga dapat berkembang dari hari ke hari dan tetap menjadi penyangga
perekonomian negara Indonesia.
Rekomendasi Kepada UMKM
1. Sebaiknya kegiatan usaha dilakukan terpisah dengan aktifitas rumah tangga
harian karena dapat menyebabkan ketidakefektifan dan usaha tidak dapat
berkembang.
2. Sebaiknya warga harus lebih aktif, inisiatif dan kreatif dalam
memanfaatkan potensi yang ada dengan memanfaatkan keberadaan
teknologi saat ini
3. Berbagai materi yang disampaikan sebaiknya digunakan dan diamalkan
sehingga seluruh proses manajerial dapat berjalan dengan baik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan, bimbingan. Ucapan terima kasih dan penghargaan tersebut
kami sampaikan kepada :
1. ALLAH SWT yang memberi kemudahan dalam menyelesaikan laporan
survei lapangan ini.
2. Bapak Joko Hadi Susilo,SE, ME selaku dosen pengajar mata Bisnis Dan
Komunitas Fakultas Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan
Universitas Bojonegoro.
3. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan dalam mengerjakan
laporan ini.
4. Bapak Junaedi (Sekeluarga) dan semua pihak yang terlibat dalam proses
produksi roll gulung pada UD Pelanngi
5. Rekan Mahasiswa Universitas Bojonegoro yang telah memberi saran dan
bantuan dalam penyusunan laporan ini.

Dalam laporan ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat penulis
nantikan. Harapan dari penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penyusun dan para pembaca pada umumnya.
LAMPIRAN
a. Tempat Produksi UD Pelangi

b. Proses Wawancara

c. Melihat Proses Produksi


d. Foto Kelompok

e. Foto Kerja Kelompok

Anda mungkin juga menyukai