Anda di halaman 1dari 9

STANDING WAVE

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengukur cepat rambat gelombang pada dua frekuensi yang berbeda.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Mic condensor
2. Kertas karton (1 meter)
3. Speaker
4. Spectra plus
5. Kabel mono
6. Jack mono (2 buah)
7. Tongkat dengan skala
8. Amplifier
9. Sterofoam
10. Laptop
C. LANGKAH KERJA
1. Membuat Alat Percobaan
a. Membentuk kertas karton menyerupai pipa kemudian bagian ujung yang
satunya di tutup menggunakan speaker dan memberi perekat agar tidak
terlepas.
b. Memberikan perekat pada karton agar tidak terlepas.
c. Menutup ujung yang satunya menggunakan sterofom.
d. Merangkai mic condenser dengan kabel mono yang sudah dirangkai
dengan jack mono.
e. Menempelkan mic condenser pada ujung tongkat atau besi.
f. Menempelkan kabel yang tersambung dengan mic condenser serta skala
pada besi atau tongkat kemudian melekatkan dengan doubletip agar tidak
terlepas.
g. Melubangi bagian tengah sterofom (penutup) kemudian memasukkan kayu
pada pipa.
2. Percobaan
a. Menyiapkan 2 laptop yang terdapat lubang microphone dan headset, kabel
mono yang sudah dirangkai dengan jack mono serta capit buaya dan
amplifier.
b. Menyalakan laptop dan amplifier.
c. Mencapitkan capit buaya pada amplifier, kemudian menyambungkannya
dengan laptop yang pertama pada lubang headset.
d. Menghubungkan jack mono yang terhubung dengan mic condenser dengan
laptop yang kedua pada lubang microphone.
e. Mengatur volume pada amplifier.
f. Menginstal aplikasi SpectraPlus pada kedua laptop.
g. Menghubungkan kabel amplifier pada speaker.Laptop pertama digunakan
untuk mengatur frekuensi. Sedangkan laptop kedua digunakan untuk
merekam hasil atau menampilkan hasil.
h. Mengklik tombol run pada aplikasi SpectraPlus pada laptop pertama
setelah mengatur frekuensi serta mengklik tombol record pada aplikasi
Spectra pada laptop kedua secara bersamaan, dan bersamaan dengan itu
pula tongkat atau besi dalam pipa ditarik keluar secara perlahan.
i. Mengamati titik tertinggi dan terendah yang tertera pada saat perekaman
pada laptop kedua. Bersamaan dengan itu juga mengamati skala yang
tertempel pada besi atau tongkat.

Gambar.
D. DATA PERCOBAAN
Frekuensi TI X (cm)
1200 Hz 10 dB 65 – 61,8
13 dB 65 – 48
15 dB 65 – 24
14 dB 65 – 18,5
1000 Hz 12 dB 65 – 58,2
15 dB 65 – 41,1
16 dB 65 – 24

E. ANALISIS DATA
1. 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 = 1000 𝐻𝑧
a. Nilai ∆𝑥 (𝑚)

No ∆𝑥 (𝑚)
1 0,171
2 0,171

̅̅̅ = ∑𝑛𝑖=0 ∆𝑥
̅∆𝑥
𝑛

̅̅̅̅ = 0,171+0,171
∆𝑥 2

̅∆𝑥
̅̅̅ = 0,171 𝑚

RALAT:

̅̅̅̅)
∑(∆𝑥𝑖 −∆𝑥
∆(∆𝑥) = √ 𝑛−1

(0,171−0,171)2 + (0,171−0,171)2
∆(∆𝑥) = √ 2−1
0+0
∆(∆𝑥) = √ 1

∆(∆𝑥) = 0 𝑚

b. Nilai 𝑣 (𝑚/𝑠)

̅̅̅̅ = 𝜆
∆𝑥 2

̅̅̅̅
𝜆 = 2 ∆𝑥

𝑣=𝑓𝜆

𝑣 = 2 𝑓 ̅̅
∆𝑥̅̅

𝑣 = (2)(1000) (0,171)

𝑣 = 342 𝑚/𝑠

RALAT:

𝜕𝑣 2
∆𝑣 = √(𝜕∆𝑥
̅̅̅̅
) (∆(∆𝑥))2

∆𝑣 = √(2 𝑓)2 (∆(∆𝑥))2

∆𝑣 = √(2 × 1000)2 (0)2

∆𝑣 = 0 𝑚/𝑠

∆𝑣
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = × 100%
𝑣

0
= 342 × 100%

=0%
2. 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 = 1200 𝐻𝑧
a. Nilai ∆𝑥 (𝑚)

No ∆𝑥 (𝑚)
1 0,138
2 0,24
3 0,055

̅̅̅̅ = ∑𝑛𝑖=0 ∆𝑥
∆𝑥 𝑛

̅̅
∆𝑥̅̅ = 0,138+0,24+0,055
3

̅̅
∆𝑥̅̅ = 0,433
3

̅̅
∆𝑥̅̅ = 0,144 𝑚

RALAT:

̅̅̅̅)
∑(∆𝑥𝑖 −∆𝑥
∆(∆𝑥) = √ 𝑛−1

(0,138−0,144)2 + (0,24−0,144)2 +(0,055−0,144)2


∆(∆𝑥) = √ 3−1

(−0,6 ×10−2 )2 + (9,6 ×10−2 )2 +(−8,9 ×10−2 )2


∆(∆𝑥) = √ 2

0,36 ×10−4 + 92,16 ×10−4 +79,21 ×10−4


∆(∆𝑥) = √
2

171,73 ×10−4
∆(∆𝑥) = √ 2

∆(∆𝑥) = 0,0927 𝑚
b. Nilai 𝑣 (𝑚/𝑠)

̅̅
∆𝑥̅̅ = 𝜆
2

𝜆 = 2 ̅∆𝑥
̅̅̅

𝑣=𝑓𝜆

𝑣 = 2 𝑓 ̅̅
∆𝑥̅̅

𝑣 = (2)(1200) (0,144)

𝑣 = 345,6 𝑚/𝑠

RALAT:

𝜕𝑣 2
∆𝑣 = √(𝜕∆𝑥
̅̅̅̅
) (∆(∆𝑥))2

∆𝑣 = √(2 𝑓)2 (∆(∆𝑥))2

∆𝑣 = √(2 × 1200)2 (0,0927)2

∆𝑣 = 222,48 𝑚/𝑠

∆𝑣
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = × 100%
𝑣

222,48
= × 100%
345,6

= 64,375 %
F. PEMBAHASAN

Praktikum standing wave ini bertujuan untuk menentukan cepat rambat gelombang
bunyi pada dua frekuensi yang berbeda. Dalam percobaan ini praktikan harus merangkai alat
terlebih dahulu. Alat tersebut terdiri dari karton yang dibuat berbentuk pipa yang di dalamnya
diberi tongkat yang sudah diberi mic condensor untuk merekam suara yang dikeluarkan dari
speaker yang berada diujung karton. Lalu hubungkan speaker dengan laptop begitu juga
micondensaornya juga dihubungkan dengan laptop. Setelah semua alat siap praktikan harus
melakukan percobaan tersebut di ruang yang kedap suara karena jika ada suara dari luar maka
frekuensinya akan berubah dan tidak teatap. Lalu praktikan bisa mengamati taraf intensitas
bunyi yang tertera pada laptop yang dihubungkan dengan mic condensor secara manual, lalu
praktikan yang lainnya juga mengamati perubahan jaraknya yang tertera pada skala yang
sudah ditentukan. Setelah mendapatkan data yang pertama praktikan bisa mengulangi
percobaan dengan melakukan variasi frekuensi. Sebelum melakukan praktikum ini perlu
diketahui terlebih dahulu teori – teori tentang standing wave.

Gelombang stasioner disebut juga gelombang berdiri atau gelombang tegak, merupakan
jenis gelombang yang bentuk gelombangnya tidak bergerak melalui medium, namun tetap
diam. Gelombang stasioner ini berlawanan dengan gelombang berjalan atau gelombang
merambat, yang bentuk gelombangnya bergerak melalui medium dengan kelajuan
gelombang. Gelombang diam dihasilkan bila suatu gelombang berjalan dipantulkan kembali
sepanjang lintasannya sendiri. Pada dua deret gelombang dengan frekuensi sama, memiliki
kelajuan dan amplitudo yang sama, berjalan di dalam arah-arah yang berlawanan sepanjang
sebuah tali, maka persamaan untuk menyatakan dua gelombang tersebut adalah :
y1 = A sin (kx −ωt )
y2 = A sin (kx +ωt )

Resultan kedua persamaan tersebut adalah :

y = y1 + y2 = A sin(kx −ωt )+ A sin (kx +ωt )


Dengan menggunakan hubungan trigonometrik, resultannya menjadi :

y = 2A sin kx cos ωt
Persamaan diatas adalah persamaan sebuah gelombang tegak (standing wave). Ciri
sebuah gelombang tegak adalah kenyataan bahwa amplitudo tidaklah sama untuk partikel-
partikel yang berbeda-beda tetapi berubah dengan kedudukan x dari partikel tersebut.
Amplitudo persamaan diatas adalah 2 ym sin kx, yang memiliki nilai maksimum2 ym di
kedudukan-kedudukan di mana :

kx = , dan seterusnya

atau x = , dan seterusnya

Titik tersebut disebut titik perut, yaitu titik-titik dengan pergeseran maksimum.
Sementara itu, nilai minimum amplitudo sebesar nol di kedudukan-kedudukan di mana :

kx = π , 2π , 3π, dan seterusnya

atau x = , dan seterusnya

Titik-titik tersebut disebut titik simpul, yaitu titik-titik yang pergeserannya nol. Jarak
antara satu titik simpul dan titik perut berikutnya yaitu seperempat panjang gelombang.

Dari analisis data didapatkan kecepatan rambat gelombang bunyi pada frekuensi 1000
hz adalah sebesar 342 m/s dengan nilai ralat sebesar 0 m/s. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
praktikum sangat bagus dan tidak terdapat error didalamnya. Namun dalam setiap percobaan
pasti selalu ada kesalahan atau error karena terdapat gejala-gejala alam yang mempengaruhi
percobaan. Jadi dalam praktikum ini dapat dikatakan bahwa nilai error sangat sedikit
sehingga nilai error tersebut dapat diabaikan.
Sedangkan untuk kecepatan rambat gelombang bunyi pada frekuensi 1200 hz adalah
sebesar 345,6 𝑚/𝑠 dengan nilai ralat sebesar 222,48 𝑚/𝑠 dan nilai kesalahan relatifnya
adalah sebesar 64,375 %. Nilai ralat yang cukup besar ini menunjukkan bahwa dalam
percobaan kedua ini terdapat error atau kesalahan- kesalahan yang besar pula. Beberapa
faktor yang menyebabkan besarnya nilai kesalahan relatif misalnya alat praktikum yang
masih begitu sederhana dan tidak dilengkapi peredam sehingga masih terdapat noise, kurang
rapatnya gabus penutup pipa, kesalahan dan kekurangtelitian dalam pengamatan dan
pengambilan data .
G. KESIMPULAN
Cepat rambat gelombang pada frekuensi 1000 hz adalah sebesar 342 m/s sedangkan
pada frekuensi 1200 hz adalah sebesar 345,6 𝑚/𝑠.
H. KESULITAN
Kesulitan dalam melaksanakan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Sebelum praktikum, praktikan kurang mengetahui tentang prinsip dan prosedur
mengenai praktikum ini.
2. Praktikan sulit untuk menemukan referensi yang dicari untuk proses pembuatan
laporan praktikum.
3. Praktikan kesulitan dalam mengamati perpindahan taraf intensitas bunyi.
I. DAFTAR PUSTAKA
http://fisikazone.com/gelombang-stasioner/

Anda mungkin juga menyukai