Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB 1......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................4
GAGASAN..............................................................................................................4
BAB 3......................................................................................................................7
KESIMPULAN........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
LAMPIRAN.............................................................................................................9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Biodata Dosen Pendamping..............9
BIODATA DOSEN PENDAMPING................................................................11
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas...........14
Lampiran 3. Surat pernyataan ketua tim............................................................15

i
1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak ditetapkan sebagai terjadi penularan wabah
antar manusia di Wuhan, China pada 31 Desember 2019,
infeksi coronavirus-2019 (COVID-19) yang menyebabkan
penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome – Coronavirus
2 (SARS-Cov-2) menjadi pandemi global. Penularan virus ini
ditengarai terkait dengan penjualan daging yang berasal dari
binatang liar atau penangkaran hewan di pasar makanan laut
(Cui, dkk., 2019). Gejala umum yang didapati oleh pasien
adalah demam, batuk dan mialgia atau kelelahan. Gejala yang
spesifik yaitu batuk berdahak, sakit kepala, hemoptisis (batuk
yang mengandung darah) dan diare. Komplikasi termasuk
sindrom gangguan pernapasan akut, cedera jantung akut dan
infeksi bakteri sekunder (Huang, dkk., 2020). Sampai saat
ini, jumlah informasi tentang virus ini meningkat setiap hari
dan semakin banyak data tentang penularan dan rutenya,
reservoir, masa inkubasi, gejala dan hasil klinis, termasuk
tingkat kelangsungan hidup yang dikumpulkan di seluruh
dunia (Corman, dkk., 2020).
Fokus penanganan pandemi COVID-19 di seluruh dunia mengalihkan
perhatian masyarakat dari faktor psikososial yang akan ditanggung individu
sebagai konsekuensi terjadinya pandemi. Masalah kesehatan mental yang muncul
akibat pandemi COVID-19 dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang
dapat berlangsung lama dan berpotensi menimbulkan beban sosial yang berat.
Status darurat kesehatan masyarakat yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan dunia
dan dilanjutkan dengan pemberlakuan pembatasan sosial dan isolasi mandiri atau
karantina serta membatasi mobilitas masyarakat, berpotensi menimbulkan dampak
jangka panjang pada kesehatan mental masyarakat (Gao, dkk., 2020; Pfefferbaum
& North, 2020; Spoorthy, dkk., 2020).
Ukuran dampak pandemi COVID-19 terhadap
kesehatan mental belum dapat diukur secara komperhensif,
namun informasi mengenai dampak pandemi terhadap
kesehatan mental dapat diperkirakan dari temuan penelitian
saat wabah MERS-COV pada tahun 2015 di Korea Selatan.
Pasien dengan hemodialisis yang harus menjalani hidupnya
dalam kondisi terisolasi dilaporkan mengalami peningkatan
nilai level hematokrit, kalsium, dan fosfor setelah dua
2

minggu isolasi. Selain itu, dilaporkan juga adanya


peningkatan level sirkulasi cell-free genomic DNA (cc-
gDNA) dan cell-free mitochondrial DNA (ccf-mtDNA).
Beberapa indikator tersebut merupakan indikator stres
psikofisik pada manusia. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa karantina saat wabah MERS di Korea Selatan dapat
menyebabkan peningkatan level stres pada pasien
hemodialisis. Dukungan kesehatan umum dan tindak lanjut
harus diberikan bahkan enam bulan setelah keluar dari isolasi
bagi individu dengan status kesehatan mental yang rentan
sebelumnya. Para pasien membutuhkan dukungan yang
sesuai termasuk makanan, pakaian dan akomodasi, jika
diperlukan (Kim, dkk., 2019)
Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam
mewujudkan kesehatan yang menyeluruh. Namun di
sebagian besar negara berkembang, masalah kesehatan
mental belum diprioritaskan apabila dibandingkan dengan
penyakit menular. Regulasi, kebijakan kesehatan mental dan
implementasinya di Indonesia masih diikuti oleh kesenjangan
yang luas terkait dengan masalah cakupan dan akses pada
pelayanannya (Ayuningtyas, dkk., 2018; Ridlo & Zein,
2015). Pada tahun 2020, Hari Kesehatan Mental Sedunia,
yang diperingati pada 10 Oktober 2020, mengambil tema “an
opportunity to kick-start a massive scale-up in investment in
mental health.” World Health Organization (WHO)
menekankan pada konsekuensi yang ditimbulkan saat
kehidupan kita yang telah banyak berubah akibat pandemi
COVID19. Penekanan lain adalah mendorong negara-negara
di dunia untuk memberikan perhatian lebih pada kesehatan
mental. Sebagai salah satu sektor yang paling terdampak
akibat pandemi, kesehatan mental merupakan salah satu
bidang kesehatan masyarakat yang paling terabaikan.
Padahal, hampir 1 miliar orang hidup dengan gangguan
mental, 3 juta orang meninggal setiap tahun akibat
penggunaan alkohol yang berbahaya, dan 1 orang meninggal
setiap 40 detik karena bunuh diri. Saat ini, miliaran orang di
seluruh dunia telah terpengaruh oleh pandemi COVID-19,
yang berdampak pada buruknya kondisi kesehatan mental
masyarakat (Saxena, 2016; World Health Organization,
2020).
B. Tujuan dan Manfaat Penulisan
3

1. Untuk mengetahui apakah covid-19 berpengaruh pada kesehatan mental


masyarakat
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh covid-19 terhadap kesehatan
mental masyarakat
3. Untuk memberitahu kepada masyarakat bagaimana cara menjaga
kesehatan mental ditengan pandemi covid-19

BAB 2
GAGASAN
A. Kondisi Pencetus Gagasan
Sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia sejak bulan
Maret 2020, kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak
orang seperti kegiatan belajar mengajar dan kegiatan di
perkantoran dihentikan untuk jangka waktu tertentu.
Kegiatan-kegiatan tersebut kemudian dilakukan dari rumah
(dikenal dengan istilah Work From Home (WFH)) setelah
dikeluarkannya imbauan dari Pemerintah Indonesia. Dalam
hal ini, Pemerintah Indonesia menerapkan suatu kebijakan
bernama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna
mencegah dan menekan angka penularan Covid-19 di
wilayah Indonesia.
Karena kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah
Indonesia tersebut, banyak orang yang kemudian
menghabiskan waktunya di dalam rumah, dalam jangka
waktu yang lebih lama dari kebiasaan sehari-harinya. Selain
itu, kegiatan di luar rumah juga sangat dibatasi, kecuali
kegiatan-kegiatan yang sangat mendesak, seperti berobat,
membeli bahan pangan, serta keperluan sangat mendesak
lainnya.
Kegiatan yang sangat lama di dalam rumah tentu
menyenangkan bagi sebagian orang, namun hal tersebut
4

dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental terhadap


beberapa orang. Selain kegiatan yang sangat lama dari dalam
rumah, wabah ini sendiripun dapat menyebabkan gangguan
kesehatan mental.
Pandemi Covid-19 memungkinkan untuk membuat
orang-orang (baik anakanak maupun orang dewasa)
mengalami ketakutan dan kecemasan terhadap penyakit yang
ditimbulkan oleh virus corona jenis baru ini. Rasa cemas dan
takut tersebut tentu saja dapat membebani dengan sangat
kepada anak-anak maupun orang dewasa. Tindakan-tindakan
dan kebijakan-kebijakan pembatasan sosial yang dikeluarkan
oleh pemerintah dapat membuat beberapa orang mengalami
rasa terisolasi dan kesepian, yang tentu dapat meningkatkan
stress dan rasa cemas.
Berdasarkan studi Eurofond and International Labour
Ofice pada tahun 2017 di 15 negara, antara lain : Amerika
Serikat, Inggris, Jepang, India, Brazil, Argentina, Belgia,
Finlandia, Prancis, Jerman, Hungaria, Italia, Belanda,
Spanyol, dan Swedia, didapati bahwa 41% pekerja dengan
tingkat mobilitas yang sangat tinggi saat berada di rumah,
merasa tertekan, dan hanya 25% dari partisipan riset tersebut
yang merasa nyaman bekerja dalam satu tempat yang sama.
Dalam kondisi pandemi, dapat dimaklumi jika
seseorang yang terdampak, baik terdampak secara angsung
maupun tidak langsung, mengalami perasaan tertekan dan
perasaan khawatir,diantaranya :
1) Takut jatuh sakit dan meninggal;
2) Ketakutan untuk datang ke fasilitas layanan kesehatan karena takut
tertular;
3) Takut tidak terpenuhinya kebutuhan hidup keluarganya akbiat isolasi;
4) Takut diasingkan masyarakat karena dikaitkan dengan penyakit;
5) Takut kehilangan anggota keluarga dan atau orang yang dicintai;
6) Takut karena terpisah dari keluarga dan atau orang-orang yang dicintai;
7) Merasa tidak berdaya, bosan, kesepian, dan depresi selama masa isolasi;
Faktor-faktor yang lebih khusus penyebab gangguan kesehatan mental selama
pandemi Covid-19 saat ini, antara lain :
1) Risiko terinfeksi dan menginfeksi orang lain, terutama jika cara penularan
COVID-19 belum 100% diketahui;
2) Gejala umum seperti masalah kesehatan lain (misalkan demam, bersin,
ataupun batuk) bisa disalahartikan sebagai Covid-19 dan menyebabkan
rasa takut terinfeksi;
5

3) Pengasuh dapat makin khawatir akan anak-anaknya yang mereka tinggal


di rumah sendiri (karena sekolah tutup) tanpa asuhan dan dukungan yang
tepat;
4) Risiko penurunan kesehatan fisik dan jiwa pada kelompokkelompok, yang
rentan seperti orang berusia lanjut dan penyandang disabilitas, jika
pengasuh dikarantina dan tidak ada layanan dan dukungan lain.
Hal-hal tersebut tidak hanya berdampak pada orang yang telah memiliki masalah
kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan umum, namun juga
dapat memengaruhi orang yang sehat secara fisik dan mental. Dampak yang
paling terasa akibat dari pandemi Covid-19 terhadap kesehatan mental dalam
jangka panjang bagi masyarakat yang tedampak, baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat menyebabkan melemahnya hubungan sosial dan ekonomi,
stigma dan pelabelan terhadap pasien yang sudah sembuh, sehingga ditolak oleh
masyarakat tempat tinggalnya, kemungkinan timbul rasa tidak percaya dan
permusuhan dengan tenaga medis garis depan dan atau pemerintah.
B. Solusi 5M Yang Dapat Diterapkan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga
kesehatan mental selama masa pandemi Covid-19 antara
lain :

1. Melakukan Aktivitas Fisik


Berbagai olahraga ringan, seperti lari kecil atau lompat di tempat, dapat
dilakukan selama menjalani karantina di rumah. Dengan melakukan aktivitas
fisik, tubuh akan memproduksi hormon endofrin yang dapat meredakan stress,
mengurangi rasa khawatir, dan memperbaiki mood.
2. Mengonsumsi makanan bergizi
Konsumsilah makanan yang mengandung protein, lemak sehat, karbohidrat,
vitamin, dan mineral. Beragam nutrisi tersebut dapat diperoleh dari nasi,
sereal, sayuran, dan buah-buahan. Asupan nutrisi yang cukup dapat menjaga
kesehatan mental baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Memilah informasi
Batasi waktu untuk menonton, membaca, atau mendengar berita mengenai
pandemi, baik dari televisi, media cetak, maupun media sosial untuk
mengurangi rasa cemas. Dapatkan informasi mengenai pandemi hanya dari
sumber yang terpercaya.
4. Menjaga komunikasi dengan keluarga dan sahabat
Luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, teman, dan
rekan kerja baik melalui pesan singkat, teleoon, atau video call. Anda bisa
menceritakan kekhawatiran dan kecemasan yang anda rasakan. Dengan ini,
tekanan rasa cemas dapat berkurang dan lebih tenang.
5. Membuat rutinitas sendiri
6

Selama berada di rumah saja, anda bisa melakukan hobi, aktvitas, atau
pekerjaan yang disukai. Selain meningkatkan produktivitas, kegiatan tersebut
juga dapat menghilangkan rasa jenuh.

C. Seberapa Jauh Kondisi Pencetus Gagasan Dapat Diperbaharui Atau


Dikembangkan Jika Gagasan Tersebut Di implementasikan
Melihat pada terdapatnya pengaruh covid-19 terhadap kesehatan mental pada
masyarakat, maka perlu dilakukan pemulihan psikologis dengan cara yaitu
melakukan kegiatan positif yang ia sukai, yang dapat mengurangi stress dan
juga mulai membuat hal-hal baru jangan memperburuk keadaan.
D. Pihak Yang Membantu Mereliasikan
Hal ini dapat direalisasikan apabila ada dukungan dari masyarakat dan
pemerintah dalam mengatasi gangguan mental selama pandemi virus corona.
E. Langkah Strategis Yang Diperlukan
Proposal ini adalah salah satu langkah strategis agar dapat
mengimplementasikan gagasan ini. Diharapkan masyarakat dapat mengetahui
dan mengimplementasikan gagasan ini sehingga dapat mengurangi gangguan
mental yang dialami masyarakat selama pandemi. Selain itu, penggagas ingin
melakukan promosi atau kampanye 5 M melalui media sosial, agar
masyarakat dapat mengetahuinya. Tetapi tidak menutup kemungkinan apabila
gagasan ini benar terwujud dan dapat diterapkan masyarakat dalam kehiduan
sehari-hari selama pandemi virus corona.

BAB 3
KESIMPULAN

Pandemi Covid-19 bukan hanya menyerang kesehatan


tubuh seseorang, Covid-19 secara langsung maupun tidak
langsung juga menyebabkan gangguan kesehatan mental,
baik terhadap anakanak maupun orang dewasa. Selain
menyebabkan gangguan kesehatan mental kepada masyarakat
umum, pandemi Covid-19 juga menyebabkan gangguan
mental dikalangan petugas kesehatan garis terdepan.
7

Tentunya gangguan kesehatan mental ini dapat dicegah


diatasi dengan berbagai macam cara, sehingga hal-hal yang
dapat menganggu kesehatan mental, baik dikalangan
masyarakat umum, maupun tenaga medis dan pegawai
kesehatan garis terdepan, dapat dicegah dan diatasi dengan
baik.
Hal yang tak kalah penting, lindungi diri Anda dan bantu orang lain yang
membutuhkan untuk mengurangi stres. Dengan melakukan aktivitas fisik, tubuh
akan memproduksi hormon endofrin yang dapat meredakan stress, mengurangi
rasa khawatir, dan memperbaiki mood. Konsumsilah makanan yang mengandung
protein, lemak sehat, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Batasi waktu untuk
menonton, membaca, atau mendengar berita mengenai pandemi, baik dari
televisi, media cetak, maupun media sosial untuk mengurangi rasa cemas.
Dapatkan informasi mengenai pandemi hanya dari sumber yang terpercaya.
Luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, teman, dan
rekan kerja baik melalui pesan singkat, teleoon, atau video call. Anda bisa
menceritakan kekhawatiran dan kecemasan yang anda rasakan. Selama berada di
rumah saja, anda bisa melakukan hobi, aktvitas, atau pekerjaan yang disukai. rasa
jenuh. Hal ini dapat direalisasikan apabila ada dukungan dari masyarakat dalam
mengatasi gangguan mental selama pandemi virus corona.
Proposal ini adalah salah satu langkah strategis agar dapat
mengimplementasikan gagasan ini. Diharapkan masyarakat dapat mengetahui
dan mengimplementasikan gagasan ini sehingga dapat mengurangi gangguan
mental yang dialami masyarakat selama pandemi. Tambahan dari hasil studi ini
juga akan memberikan solusi, yang pada akhirnya kami juga akan memberikan
dorongan atau motivasi untuk menjaga kondisi kesehatan masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas ke kesehatan mental untuk
meningkatkan kesehatan mental dan psikologis masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Ridlo, I. A. (2020). Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Pandemi COVID-19


dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia. Departemen
Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga, 155–164.
https://doi.org/10.20473/jpkm.v5i12020.155-164
8

Maiti, & Bidinger. (1981). 済無 No Title No Title. Journal of Chemical


Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Jannah, Salsabila. Dampak Covid-19 Terhadap Kesehatan Mental dan Bagaimana


Cara Mengatasinya. https://yoursay.suara.com diakses pada tanggal 28
Januari 2021

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Khoirunnisa Maynar One Saputri


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi D3 Rekaam Medis dan Informasi Kesehatan
9

4 NIM D22.2020.03133

5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang. 13 Mei 2002


6 Alamat E-mail Maynarsptr13@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085705827921
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


1 - - -
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun


1 - - -
2
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Umaroh Anshoriyah


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
4 NIM D22.2020.03139
5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang,11 Februari 2002
6 Alamat E-mail anshoriyah11@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 088802856441
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


1 - - -
2
3

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun


1 - -
2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Lia Nur Cahyani


10

2 Jenis Kelamin Perempuan


3 Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
4 NIM D22.2020.03136
5 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 23 April 2002
6 Alamat E-mail 422202003136@mhs.dinus.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 083109345192
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


1 - - -
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun


1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Semarang, 31-01-2021
Ketua

(Khoirunnisa Maynar. OS)

BIODATA DOSEN PENDAMPING


Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Widya Ratna Wulan, S.KM, M.KM
gelar)
2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


11

4 NIP/NIDN 0686.11.2019.812/0627089203

5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 27 Agustus 1992

6 E-mail widya.ratna.wulan@dsn.dinus.ac.id

7 Nomor Telepon/Hp 085866530249

A. Riwayat Pendidikan
Program S1 S2 S3

Nama Perguruan Universitas Universitas Indonesia


Tinggi Diponegoro

Bidang Ilmu Pendidikan Promosi Kesehatan


Kesehatan dan Ilmu
Perilaku
Tahun Masuk - Lulus 2010 – 2014 2016 - 2018

B. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/ Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Waji SKS
b/
Piliha
n
1. Teknik Komunikasi dan Pelayanan Prima Wajib 2

2. Sistem Manajemen Mutu Wajib 2

3. Sistem Informasi Geografis Wajib 2

4. Organisasi dan Manajemen Unit Rekam Wajib 2


Medis

Penelitian
No Judul Penelitian Penya Tahu
ndang
Dana
1. Dampak Paparan Iklan dan Promosi Rokok Indonesian Tobacco Control 2020
Elektrik di Media Sosial terhadap Sikap Research Network and
12

Penggunaan Rokok Elektrik di Masyarakat Johns


Indonesia Hopkins Bloomberg School
of
Public Health
2. Pengaturan Display dan Stock di Point of Indonesian Tobacco Control 2020
Sales Research Network and
(POS) dan dampaknya pada Kesehatan Johns
Hopkins Bloomberg School
of
Public Health
3 Analisis Protokol Kesehatan Petugas dan Mandiri 2020
Penanganan Dokumen Rekam Medis Pasien
COVID-19 di Rumah Sakit Rujukan
4 Analisis Keluhan Musculoskeletal Disorders Mandiri 2020
berdasarkan Aspek Ergonomis Desain
Sarana selama Work From Home COVID-
19 dan
Dampaknya pada Stres Kinerja
5 Analisis Persepsi Internal LPPM Universitas 2021
Kesiapan Tenaga Dian Nuswantoro
Kesehatan Terkait
Vaksin COVID-19
dengan Pemetaan
Sistem Informasi
Geografis
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Penelitian Pen Tahu
yan
dan
g
Dan
a
1. IbM Informasi Gizi Seimbang Balita dan Mandiri 2020
Pengolahannya Pada Masyarakat Desa
Kedungori,
Dempet, Kab DemakSebaran Covid-19
2. IbM Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Mandiri 2020
(SIG) dalam Media Informasi Sebaran Covid-
13

19
3 IbM Peningkatan Literasi dan Pengetahuan Mandiri 2020
tentang Tuberculosisdi Kelurahan Tanjungmas
Kota Semarang

4 IbM Sistem Pelayanan Kesehatan Balita di Era Mandiri 2020


New Normal

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Semarang, 30-01-2021

Dosen Pendamping

Widya Ratna Wulan, S.KM, M.KM


14

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas


Program Bidang AlokasiWaktu
No Nama /NIM Studi Ilmu (jam/minggu) UraianTugas
1 Khoirunnisa D3-Rekam kesehatan 4 jam Penyampaian
Maynar One Medis dan ide,
Saputri Informasi Pendahuluan,
Kesehatan Pengeditan,
dan
perbaikan.
2 Umaroh D3 - Rekam kesehatan 1 jam Menulis
Anshoriyah Medis dan Kesimpulan
Informasi
Kesehatan
3 Lia Nur D3 – Rekam kesehatan 2 Jam Menulis
Cahyani Medis dan Gagasan
Informasi
kesehatan
15

Anda mungkin juga menyukai