DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB 1......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................4
GAGASAN..............................................................................................................4
BAB 3......................................................................................................................7
KESIMPULAN........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
LAMPIRAN.............................................................................................................9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Biodata Dosen Pendamping..............9
BIODATA DOSEN PENDAMPING................................................................11
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas...........14
Lampiran 3. Surat pernyataan ketua tim............................................................15
i
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak ditetapkan sebagai terjadi penularan wabah
antar manusia di Wuhan, China pada 31 Desember 2019,
infeksi coronavirus-2019 (COVID-19) yang menyebabkan
penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome – Coronavirus
2 (SARS-Cov-2) menjadi pandemi global. Penularan virus ini
ditengarai terkait dengan penjualan daging yang berasal dari
binatang liar atau penangkaran hewan di pasar makanan laut
(Cui, dkk., 2019). Gejala umum yang didapati oleh pasien
adalah demam, batuk dan mialgia atau kelelahan. Gejala yang
spesifik yaitu batuk berdahak, sakit kepala, hemoptisis (batuk
yang mengandung darah) dan diare. Komplikasi termasuk
sindrom gangguan pernapasan akut, cedera jantung akut dan
infeksi bakteri sekunder (Huang, dkk., 2020). Sampai saat
ini, jumlah informasi tentang virus ini meningkat setiap hari
dan semakin banyak data tentang penularan dan rutenya,
reservoir, masa inkubasi, gejala dan hasil klinis, termasuk
tingkat kelangsungan hidup yang dikumpulkan di seluruh
dunia (Corman, dkk., 2020).
Fokus penanganan pandemi COVID-19 di seluruh dunia mengalihkan
perhatian masyarakat dari faktor psikososial yang akan ditanggung individu
sebagai konsekuensi terjadinya pandemi. Masalah kesehatan mental yang muncul
akibat pandemi COVID-19 dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang
dapat berlangsung lama dan berpotensi menimbulkan beban sosial yang berat.
Status darurat kesehatan masyarakat yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan dunia
dan dilanjutkan dengan pemberlakuan pembatasan sosial dan isolasi mandiri atau
karantina serta membatasi mobilitas masyarakat, berpotensi menimbulkan dampak
jangka panjang pada kesehatan mental masyarakat (Gao, dkk., 2020; Pfefferbaum
& North, 2020; Spoorthy, dkk., 2020).
Ukuran dampak pandemi COVID-19 terhadap
kesehatan mental belum dapat diukur secara komperhensif,
namun informasi mengenai dampak pandemi terhadap
kesehatan mental dapat diperkirakan dari temuan penelitian
saat wabah MERS-COV pada tahun 2015 di Korea Selatan.
Pasien dengan hemodialisis yang harus menjalani hidupnya
dalam kondisi terisolasi dilaporkan mengalami peningkatan
nilai level hematokrit, kalsium, dan fosfor setelah dua
2
BAB 2
GAGASAN
A. Kondisi Pencetus Gagasan
Sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia sejak bulan
Maret 2020, kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak
orang seperti kegiatan belajar mengajar dan kegiatan di
perkantoran dihentikan untuk jangka waktu tertentu.
Kegiatan-kegiatan tersebut kemudian dilakukan dari rumah
(dikenal dengan istilah Work From Home (WFH)) setelah
dikeluarkannya imbauan dari Pemerintah Indonesia. Dalam
hal ini, Pemerintah Indonesia menerapkan suatu kebijakan
bernama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna
mencegah dan menekan angka penularan Covid-19 di
wilayah Indonesia.
Karena kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah
Indonesia tersebut, banyak orang yang kemudian
menghabiskan waktunya di dalam rumah, dalam jangka
waktu yang lebih lama dari kebiasaan sehari-harinya. Selain
itu, kegiatan di luar rumah juga sangat dibatasi, kecuali
kegiatan-kegiatan yang sangat mendesak, seperti berobat,
membeli bahan pangan, serta keperluan sangat mendesak
lainnya.
Kegiatan yang sangat lama di dalam rumah tentu
menyenangkan bagi sebagian orang, namun hal tersebut
4
Selama berada di rumah saja, anda bisa melakukan hobi, aktvitas, atau
pekerjaan yang disukai. Selain meningkatkan produktivitas, kegiatan tersebut
juga dapat menghilangkan rasa jenuh.
BAB 3
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
4 NIM D22.2020.03133
A. Identitas Diri
4 NIP/NIDN 0686.11.2019.812/0627089203
6 E-mail widya.ratna.wulan@dsn.dinus.ac.id
A. Riwayat Pendidikan
Program S1 S2 S3
Penelitian
No Judul Penelitian Penya Tahu
ndang
Dana
1. Dampak Paparan Iklan dan Promosi Rokok Indonesian Tobacco Control 2020
Elektrik di Media Sosial terhadap Sikap Research Network and
12
19
3 IbM Peningkatan Literasi dan Pengetahuan Mandiri 2020
tentang Tuberculosisdi Kelurahan Tanjungmas
Kota Semarang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Semarang, 30-01-2021
Dosen Pendamping