Anda di halaman 1dari 10

ELEKTROFORESIS GEL

KELOMPOK 14

ANGGOTA :

Citra Suciati (06101281419035)

Robiatul Adawiyah (06101381419050)

DOSEN PEMBIMBING : Drs. Jejem Mujamil S., M. Si

PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas perkenaan-Nya sehingga penyusunan dan penulisan
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Salam dan doa tak lupa pula
penulis haturkan kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW.

Selama melakukan penyusunan dan penulisan makalah ini kami banyak menghadapi
tantangan dan hambatan. Kesemuanya itu dapat teratasi berkat bantuan dan dukungan dosen,
orang tua, dan terutama adalah ridho Allah SWT. Untuk itu, pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah turut memberikan
andil dan membantu kami hingga selesainya penyusunan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak menampilkan kekurangan.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak bagi perbaikan
makalah ini dan menjadi masukan yang sangat berguna dalam penyusunan makalah
berikutnya.

Dan akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberi
sumbangsi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemaslahatan umat
dan alam.

Palembang, 25 Januari 2016

Kelompok 14

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 4
Latar Belakang........................................................................................................ 4
Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
Tujuan.................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 5
A. Pengertian elektroforesis gel................................................................................. 5
B. Tujuan elektroforesis gel...................................................................................... 6
C. Cara analisis elektroforesis gel................................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 9
Kesimpulan............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 10

3
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
Teknik elektroforesis dikembangkan untuk memisahkan biomolekul yang lebih besar. Tahun
1955 Smithies mendemonstrasikan bahwa gel yang terbuat dari larutan kanji dapat digunakan
untuk memisahkan protein-protein serum manusia. Caranya yaitu dengan menuangkan
larutan kanji panas ke dalam cetakan plastik, setelah dibiarkan mendingin kanji tersebut akan
membentuk gel yang padat namun rapuh. Gel kanji berperan sebagai fasa diam (stationary
phase) menggantikan kertas saring Whatman pada teknik terdahulu. Ternyata elektroforesis
gel yang diperkenalkan Smithies memicu para ilmuwan untuk menemukan bahan kimia lain
yang dapat digunakan sebagai bahan gel yang lebih baik, seperti agarosa dan polimer
akrilamida. Dan penemuan elektroforesis gel kanji di awal karir Smithies membawanya
menerima hadiah nobel bidang kedokteran tahun 2007.

Teknik elektroforesis gel makin berkembang dan disempurnakan, hingga 12 tahun kemudian
ditemukan gel poliakrilamida (PAGE = Polyacrilamide Gel Electrophoresis) yang terbentuk
melalui proses polimerisasi akrilamida dan bis-akrilamida. PAGE ini sanggup memisahkan
campuran DNA/RNA atau protein dengan ukuran lebih besar. Meskipun aplikasi
elektroforesis makin berkembang luas, namun ternyata teknik ini masih menyerah jika
digunakan untuk memisahkan DNA dengan ukuran yang super besar, misalnya DNA
kromosom. Campuran DNA kromosom tidak dapat dipisahkan meskipun ukuran mereka
berbeda-beda.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari elektroforesis gel?
2. Apa tujuan dilakukan analisis elektroforesis gel?
3. Bagaimana teknik elektroforesis gel?

Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari elektroforesis gel
2. Dapat mengetahui tujuan analisis elektroforesis gel
3. Dapat melakukan analisis elektroforesis gel

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian elektroforesis gel


Elektroforesis merupakan salah satu ilmu terapan di bidang teknologi molekuler untuk
memisahkan DNA, RNA, atau protein dari molekul-molekul lainnya dalam suatu
medan listrik. Proses elektroforesis tersebut memerlukan gel (agar) sebagai medium
untuk pemisahan DNA, RNA, atau protein. Umumnya dikenal dua jenis gel dalam
elektroforesis gel yaitu agarosa dan poliakrilamida. Pemilihan diantara kedua jenis gel
tersebut akan mempengaruhi berhasil tidaknya fragmen molekul biologi yang
terbentuk sehingga haruslah diketahui karakterisitk gel yang digunakan dan sampel
yang akan dianalisis. Oleh sebab itu untuk tujuan pemisahan molekul, dibutuhkan
pertimbangan pemilihan gel karena gel agarosa dan gel poliakrilamid masing-masing
memiliki karakteristik yang berbeda.

Elektroforesis gel merupakan teknik analisis yang sering dipakai dalam bidang
biokimia dan biologi molekular. Prinsip dasar teknik ini adalah bahwa DNA,
RNA, atau protein dapat dipisahkan oleh medan listrik. Teknik elektroforesis mirip
dengan kromatograf yaitu memisahkan campuran senyawa berdasarkan perbedaan
sifatnya. Dalam elektroforesis gel, pemisahan dilakukan terhadap campuran senyawa
dengan muatan listrik yang berbeda-beda. Dalam elektroforesis gel terdapat dua
material dasar yang disebut fase diam dan fase bergerak (eluen). Fase diam berfungsi
sebagai penyaring, dimana ia menyaring senyawa yang akan dipisahkan, sementara
fase bergerak atau eluen berfungsi membawa senyawa yang akan dipisah. Larutan
penyangga yang ditambahkan pada fase bergerak bertujuan untuk menjaga kestabilan
eluen dari elektroforesis gel.

Elektroforesis digunakan untuk meneliti DNA dalam berbagai bidang, misalnya:

Di bidang kepolisian teknik ini digunakan nuntuk pemeriksaan DNA, setiap


orang memiliki karakteristik khusus, misalnya sidik jari. Sehingga membantu
polisi dalam mengungkap sebuah kasus.
Dalam kegiatan biologi molekuler, elektroforesis merupakan salah satu cara
untuk memvisualisasikan keberadaan DNA, plasmid, dan produk PCR.
Memudahkan identifikasi protein yang terdapat pada sebuah DNA.

5
B. Tujuan elektroforesis gel

Elektroforesis gel biasanya dilakukan untuk tujuan analisis, namun dapat pula
digunakan sebagai teknik preparatif untuk memurnikan molekul sebelum digunakan
dalam metode-metode lain seperti spektrometri massa, PCR, kloning,
sekuensing DNA, atau immuno-blotting yang merupakan metode-metode
karakterisasi lebih lanjut. Gel yang digunakan biasanya merupakan polimer
bertautan silang (crosslinked) yang porositasnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
dengan cara mengatur kadar konsentrasi senyawa pembentuk gel. Untuk memisahkan
protein atau asam nukleat berukuran kecil (DNA, RNA, atau
oligonukleotida), gel yang digunakan biasanya merupakan gel poliakrilamida,
dibuat dengan konsentrasi berbeda-beda antara akrilamida dan bis-akrilamida yang
merupakan zat yang memungkinkan pertautan silang (cross-linker) antara akrilamida
satu dengan yang lain, menghasilkan jaringan poliakrilamida dengan ukuran rongga
berbeda-beda. Untuk memisahkan asam nukleat yang lebih besar (lebih besar dari
beberapa ratus basa), gel yang digunakan adalah agarosa (dari ekstrak rumput
laut) yang sudah dimurnikan.

Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah metode untuk amplifikasi


(memperbanyakan) potongan DNA ,Teknik ini mampu memperbanyak 105-106 kali
lipat dari jumlah potongan DNA sebelumnya.

C. Cara analisis elektroforesis gel


1. Elektroforesis ger agarosa

Elektroforesis gel agarosa dijadikan sebagai metode standar untuk memisahkan,


mengidentifikasi dan memurnikan fragmen DNA atau RNA. Gel agarosa memiliki
resolusi yang lebih rendah daripada gel poliakrilamid, akan tetapi gel ini dapat
memisahkan DNA yang berukuran sampai puluhan kilo pasang basa. Elektroforesis
gel agarosa dapat memisahkan fragmen DNA dan RNA yang berukuran lebih besar
dari 100 bp (base pair) hingga 50 kb dan memisahkan protein dengan ukuran > 200
kDa dengan gerak medan yang digunakan adalah secara horizontal.

Konsentrasi agarosa mempengaruhi hasil elektroforesis karena semakin tinggi


konsentrasi maka ruang antar molekul pada gel agarosa lebih kecil sehingga

6
mempersulit pergerakan molekul yang melewatinya. Dengan demikian untuk
mempermudah pergerakan molekul tersebut maka persentase konsentrasi yang
digunakan pun lebih rendah. Hal ini cukup menguntungkan karena biaya yang
dikeluarkan untuk membuat gel juga akan menjadi lebih murah.

Kelebihan elektroforesis gel agarosa diantaranya teknik yang digunakan sederhana,


preparasi gel lebih cepat dilakukan karena pembuatan gel agarosa lebih mudah dan
bersifat non toksik, laju pemisahan lebih cepat sehingga fragmen DNA pun lebih
cepat terbentuk, dan dapat memisahkan campuran potongan DNA sesuai dengan
ukurannya. Elektroforesis gel agarosa ini dapat dilakukan pada suhu kamar. Akan
tetapi kekurangan dari gel agarosa ini yaitu lebih mudah rusak oleh tangan sehingga
membutuhkan kehati-hatian, dan bands yang dihasilkan dapat berkabut dan menyebar
agak jauh.

Hal yang perlu diperhatikan dalam elektroforesis gel agarosa adalah penggunaan arus
listrik. Voltase yang digunakan haruslah rendah sebab jika terlalu besar dapat
mengakibatkan panas yang akan merubah bentuk pita DNA. Agarosa memiliki sifat
tidak dapat larut dalam air/bufer pada suhu kamar sehingga diperlukan pemanasan
dengan microwave.

2. elektroforesis gel poliakrilamid

Berbeda dari gel agarosa, elektroforesis menggunakan gel poliakrilamid dilakukan


pada medan gerak vertikal dan pembuatannya lebih sulit dibanding gel agarosa,
karena biasanya digunakan poliakrilamid dengan resolusi yang tinggi dan
membutuhkan biaya yang lebih mahal serta preparsi yang lebih lama. Gel
poliakrilamid bersifat toksik sehingga harus lebih berhati-hati dalam penanganannya.
Namun demikian, gel poliakrilamid dapat menampung jumlah DNA yang lebih besar
daripada gel agarosa.

Gel poliakrilamid sering digunakan untuk uji kualitatif protein, meskipun juga
digunakan untuk uji kualitatif DNA. Resolusi dalam memisahkan DNA lebih tinggi
jika dibandingkan gel agarosa sehingga panjang molekul DNA yang berbeda hanya
satu nukleotida dapat dideteksi. Elektroforesis gel poliakrilamid dapat memisahkan

7
protein dengan ukuran 5200 kDa, sedangkan untuk pemisahan fragmen DNA hanya
dalam rentang ukuran DNA yang sempit yaitu antara 5500 bp.

Adapun gel poliakrilamid lebih murni serta dapat digunakan untuk aplikasi lainnya.
Namun demikian, laju pemisahan fragmen lebih lambat dibandingkan menggunakan
gel agarosa dan membutuhkan persentase konsentrasi yang lebih banyak dal voltase
yang digunakan lebih tinggi.

Dari ulasan di atas, sedikitnya diketahui karakteristik tiap-tiap gel yang digunakan
untuk elektroforesis adalah berbeda satu sama lain. Dengan mengetahui karakteristik
gel yang akan digunakan diharapkan elektroforesis DNA, RNA, atau protein berhasil
dilakukan sehingga kesalahan dalam proses elektroforesis dapat dikurangi.

Gambar Elektroforesis Gel

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Elektroforesis gel merupakan teknik analisis yang sering dipakai dalam bidang
biokimia dan biologi molekular. Prinsip dasar teknik ini adalah bahwa DNA,

8
RNA, atau protein dapat dipisahkan oleh medan listrik. Teknik elektroforesis mirip
dengan kromatograf yaitu memisahkan campuran senyawa berdasarkan perbedaan
sifatnya. Dalam elektroforesis gel, pemisahan dilakukan terhadap campuran senyawa
dengan muatan listrik yang berbeda-beda. Oleh sebab itu untuk tujuan pemisahan
molekul, dibutuhkan pertimbangan pemilihan gel karena gel agarosa dan gel
poliakrilamid. Dalam elektroforesis gel terdapat dua material dasar yang disebut fase
diam dan fase bergerak (eluen). Fase diam berfungsi sebagai penyaring, dimana ia
menyaring senyawa yang akan dipisahkan, sementara fase bergerak atau eluen
berfungsi membawa senyawa yang akan dipisah. Larutan penyangga yang
ditambahkan pada fase bergerak bertujuan untuk menjaga kestabilan eluen dari
elektroforesis gel.

karakteristik tiap-tiap gel yang digunakan untuk elektroforesis adalah berbeda satu
sama lain. Dengan mengetahui karakteristik gel yang akan digunakan diharapkan
elektroforesis DNA, RNA, atau protein berhasil dilakukan sehingga kesalahan dalam
proses elektroforesis dapat dikurangi.

DAFTAR PUSTAKA

https://dwioktavia.wordpress.com/2011/04/14/Elektroforesis-Gel/ (Diakses tanggal 23


februari 2016)

9
http://wahyunisuryanita.blogspot.com/2012/12/Elektroforesis-gel.html. (Diakses tanggal 23
februari 2016)

http://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/Elektroforesis/. (Diakses tanggal 23 februari


2016)

http://www.referensimakalah.com/2013/03/elektroforesis-gel.html.(Diakses tanggal 23
februari 2016)

10

Anda mungkin juga menyukai