SUBSTITUSI NUKLEOFILIK 1
Disusun oleh:
Kelompok 4
Nurhidayah (06101381419055)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa segala rahmat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Pengelolaan Peralatan Kimia. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pengelolaan Laboratorium kimia. Tersusunnya makalah ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, kami
sampaikan rasa terima kasih atas segala bantuan dan saran untuk kami kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, kepada
pengampu mata kuliah kimia organik lanjut, Ibu Dra.Betty Lesmini,M.Sc yang
telah berjasa mencurahkan ilmu kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah yang di selesaikan ini masih jauh dari
kata sempurna. Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan,baik dari segi bahasanya maupun susunannya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
semua pihak demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Demikian kami harapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca umumnya dan khususnya bagi kami.
Palembang, Agustus
2017
MATERI
RX + Y- RY + X-
Gugus pergi adalah substituen yang lepas dari substrat, yang berarti atom
atau gugus apa saja yang digeser dari ikatannya dengan atom karbon. Substrat
bisa bermuatan netral atau positif, sedangkan nukleofil bermuatan netral atau
negatif. Pada umumnya nukleofil adalah ion yang bermuatan negatif (anion),
tetapi beberapa molekul netral dapat pula bertindak sebagai nukleofil, contoh:
H2O, CH3OH, dan CH3NH2. Hal ini disebabkan karena molekul-molekul netral
tersebut, memiliki pasangan elektron menyendiri yang dapat digunakan untuk
membentuk ikatan sigma dengan atom C substrat. Dalam reaksi substitusi
nukleofilik bila nukleofilnya H2O atau -OH disebut reaksi hidrolisis, sedangkan
bila nukleofil penyerangnya berupa pelarut disebut reaksi solvolisis. Dengan
demikian maka reaksi substitusi nukleofilik dapat dituliskan dalam 4 macam
persamaan reaksi, yaitu:
Nu:--- + R L+ Nu R + L:
Nu:--- + R L+ Nu+ R + L:
Keterangan :
Nu : atau Nu: adalah nukleofil
Ion atau molekul yang merupakan basa yang sangat lemah, seperti I, Cl,
Brmerupakan gugus pergi yang baik, karena mudah dilepaskan ikatannya dari
atom C substrat. Sedangkan nukleofil yang baik adalah nukleofil yang berupa
basa kuat. Menurut kinetikanya, reaksi substitusi nukleofilik dapat di
kelompokkan menjadi reaksi SN1 dan SN2.
Nukleofililisitas/kenukleofilan
Contoh substitusi nukleofilik adalah hidrolisis alkil bromida, R-Br, pada kondisi
basa, dimana nukleofilnya adalah OH dan gugus perginya adalah Br-.
R-Br + OH R-OH + Br
CH3 CH3
| |
| |
CH3 CH3
CH3 CH3
| |
| |
CH3 CH3
Hasil reaksi substitusi yang diperoleh pada reaksi SN1 berbeda dengan
hasil substitusi yang diperoleh pada reaksi SN2. Sebagai contoh bila dalam reaksi
SN1 digunakan substrat suatu enantiomer murni dari alkil halida yang
mengandung atom C kiral, akan diperoleh hasil substitusi yang berupa campuran
rasemik dan bukannya hasil inversi konfigurasi seperti yang diperoleh pada reaksi
SN2. Disamping itu diperoleh kesimpulan bahwa pada reaksi SN1 pengaruh
konsentrasi nukleofil terhadap laju reaksi keseluruhan sangat kecil. Hal ini
berlawanan dengan reaksi SN2 yang laju reaksinya berbandingan lurus dengan
konsentrasi nukleofil. Tersier -butil bromida dapat bereaksi SN1 dengan ion
hidroksida.
CH3 CH3
| |
| |
CH3 CH3
Reaksi SN1 t- butil bromida dengan gugus OH- diatas merupakan reaksi
bertahap. Tahap pertama adalah pemutusan ikatan C-Br membentuk sepasang ion
yaitu ion bromida dan karbokation (suatu ion dengan muatan positif pada atom
C). Karena pada reaksi ini melibatkan pembentukan ion, maka reaksi ini dibantu
oleh pelarut polar seperti H2O dengan cara menstabilkan ion yang terbentuk
melalui proses solvasi. Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut:
CH3 CH3
| |
CH3 C Br CH3 C OH
| |
CH3 CH3
Secara teknis, reaksi ini disebut sebagai reaksi SN2. S adalah singkatan
dari substitusi, N singkatan untuk nukleofilik, dan dituliskan 2 karena tahap awal
dari reaksi ini melibatkan dua spesies yaitu bromoetana dan ion Nu-. Dalam
beberapa silabus, reaksi ini biasa hanya disebut substitusi nukleofilik.